Memperbanyak ibadah di bulan ramadhan adalah salah satu usaha umat islam untuk mendapatkan lebuh banyak pahala dan berkah dari Allah SWT. Sebagaimana kita ketahui bahwa bulan ramadhan memiliki banyak keistimewaan (baca keistimewaan ramadhan) dan merupakan momen dimana kita bisa memperbaiki ibadah serta akhlak kita. Di bulan ramadhan kita melaksanakan ibadah puasa ramadhan (baca juga puasa ramadhan dan fadhilahnya) dan ibadah lainnya seperti shalat tarawih. Selain itu kita juga dianjurkan untuk melakukan ibadah sunnah lainnya seperti shalat dhuha, membaca Alqur’an, dan berzikir . Shalat tarawih dibulan ramadhan bisa dikategorikan sebagai shalat malam atau qiyamul lail yang bisa dilaksanakan secara berjamaan maupun sendirian (baca hukum shalat tarawih sendirian). Rakaat shalat tarawih pun berbeda, ada yang melakukannya sebanyak 11 rakaat mapun 23 rakaat. Meskipun demikian kita sering bertanya bagaimanakah hukum shalat tahajud di bulan ramadhan? Simak penjelasan berikut
Pengertian Shalat Tahajud
Shalat tahajud adalah salah satu shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari atau dikenal dengan istilah qiyamul lail. Shalat tahajud memiliki berbagai manfaat dan keutamaan (baca manfaat shalat tahajud dan keutamaan shalat tahajud) namun sayang banyak dari kita yang enggan untuk melaksanakannya karena waktu pelaksanaan shalat tahajud adalah di sepertiga malam, waktu dimana kita sedang terlelap dan biasanya sulit sekali untuk bangun setelah tertidur. Beberapa manfaat shalat tahajud diantaranya :
1. Dijanjikan tempat terpuji di sisi Allah SWT
Orang yang melaksanakan shalat tahajud dijanjikan oleh Allah tempat yang mulia di sisiNya. Hal ini tentunya merupakan harapan semua orang beriman sebagaimana firman Allah dalam surat Al Isra ayat 79 yang berbunyi
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji..(QS Al-Isra’: 79)
(QS : Al Isro’ 79).
2. Dikabulkan doanya
Doa-doa yang dipanjatkan setelah melaksanakan shalat tahajud akan senantiasa didengar oleh Allah SWT karena seperti malam terakhir adalah salah satu waktu yang paling mustajab untuk berdoa.
Sebagaimana hadits berikut ini
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” (HR Bukhari dan Muslim)
3. Mendekatkan diri pada Allah SWT
Shalat tahajud adalah sarana untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Dengan kedekatan ini, seseorang akan merasa tenang dan terlindungi dari segala hal apapun yang menimpanya. Ia akan senantiasa merasa bahagia dan tercukupi.
4. Imbalannya surga
Seseorang yang rutin dan rajin bangun disepertiga malam dan menunaikan shalat tahajud maka dijanjikan surga baginya sebagaimana hadits berikut ini
“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.” (HR Tirmidzi)
Perbedaan Shalat Tahajud dan Shalat Tarawih
Shalat tahajud dan shalat tarawih memang sama-sama dikategorikan sebagai shalat malam atau qiyamul lail namun terdapat perbedaan antara keduanya. Perbedaan tersebut terletak pada waktu pelaksanaannya yakni shalat tahajud yang dilaksanakan setelah bangun tidur sementara shalat tarawih bisa dilaksanakan sebelum tidur. Perbedaan yang lainnya yakni shalat tahajud bisa dikerjakan kapan saja sementara shalat tarawih hanya bisa dilaksanakan pada bulan ramadhan.
Shalat Tahajud di Bulan Ramadhan
Setelah mengetahui perbedaan shalat tarawih dan shalat tahajud, maka kita perlu menegtahui bagaimana hukum pelaksanaan shalat tahajud di bulan ramadhan. Memang di bulan ramadhan ini kita bisa melaksanakan lebih banyak pahala termasuk menambah shalat malam. Ulama berpendapat bahwa shalat tahajud tetap boleh dilaksanakan pada bulan ramadhan berdasarkan alasan beriku ini
- Perintah mengerjakan shalat malam
Shalat malam adalah salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan karena sebagaiamana hadits yang menyebutkan bahwa shalat yang lebih baik setelah shalat fardu adalah shalat malam termasuk shalat tahajud. Adapaun pahala yang dipeopleh dari shalat tarawih dan shalat tahajud adalah seperti shalat semalam suntuk sesuai hadits Rasulullah SAW
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
“Sesungguhnya siapa saja yang shalat bersama imam hingga imam itu selesai, maka ia dicatat telah mengerjakan shalat semalam suntuk (semalam penuh).” (HR. Tirmidzi)
2. Rakaat shalat malam tidak terbatas
Sebuah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh At Tahmid menjelaskan bahwa rakaat shalat malam tidak terbatas
فَلاَ خِلاَفَ بَيْنَ المسْلِمِيْنَ أَنَّ صَلاَةَ اللَّيْلِ لَيْسَ فِيْهَا حَدٌّ مَحْدُوْدٌ وَأَنَّهَا نَافِلَةٌ وَفِعْلٌ خَيْرٌ وَعَمَلٌ بِرٌّ فَمَنْ شَاءَ اِسْتَقَلَّ وَمَنْ شَاءَ اِسْتَكْثَرَ
“Tidak ada khilaf di antara kaum muslimin bahwa shalat malam tidak ada batasan raka’atnya. Shalat malam adalah shalat nafilah (shalat sunnah) dan termasuk amalan kebaikan. Seseorang boleh mengerjakan dengan jumlah raka’at yang sedikit atau pun banyak.”( HR At-Tamhid)
Berdasarkan hadits tersebut dapat kita simpulkan bahwa setelah shalat tarawih kemudian tidur kita bisa melaksanakan shalat lagi yaitu shalat tahajud setelah bangun tidur misalnya sebelum sahur.
3. Menutup shalat malam dengan witir
Shalat tahajud boleh dilaksanakan di bulan ramadhan namun tidak ditutup dengan shalat witir jika pada saat shalat tarawih seseorang sudah menutupnya dengan witir atau jika ingin tetap shalat witir setelah shalat tarawih dibolehkan untuk menggenapkan shalat witir yang dilakukan dengan imam dengan cara menabahnya satu rakaat. Hal ini sesuai hadits yang dituturkan oleh Aisyah RA
كَانَ يُصَلِّى ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّى ثَمَانَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ يُوتِرُ ثُمَّ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ فَرَكَعَ ثُمَّيصَلِّى رَكْعَتَيْنِ بَيْنَ النِّدَاءِ وَالإِقَامَةِ مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat 13 raka’at (dalam semalam). Beliau melaksanakan shalat 8 raka’at kemudian beliau berwitir (dengan 1 raka’at). Kemudian setelah berwitir, beliau melaksanakan shalat dua raka’at sambil duduk. Jika ingin melakukan ruku’, beliau berdiri dari ruku’nya dan beliau membungkukkan badan untuk ruku’. Setelah itu di antara waktu adzan shubuh dan iqomahnya, beliau melakukan shalat dua raka’at.” (HR. Muslim)
dan juga berdasarkan hadits berikut :
صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى
“Shalat malam itu dua raka’at salam, dua raka’at salam. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu raka’at. Dengan itu berarti kalian menutup shalat tadi dengan witir.” (HR. Bukhari)
Berdasarkan dalil-dalil diatas maka dapat disimpulkan bahwa hukum shalat tahajud saat bulan ramadhan adalah dibolehkan atau sah jika sesuai dengan syarat sah shalat tahajud. Kita bisa melaksanakan shalat tahajud sebagai sarana mendekatkan diri pada Allah SWT dan menambah amalan kita dibulan ramadhan. ( Baca juga persiapan puasa menurut islam, tips puasa sambil bekerja, tips agar kuat berpuasa, tips agar puasa lancar, tips persiapan menjelang ramadhan )