Sholat tahajjud merupakan sholat sunnah dimana Cara Melaksanakan Shalat Tahajud pada waktu malam hari, yaitu setelah Shalat Wajib yaitu sholat isya’ hingga terbitnya fajar. Ini merupakan suatu bentuk dari qiyamul lail, yang diartikan sebagai semua kegiatan ibadah yang dilakukan pada malam hari seperti membaca al-qur’an, berdzikir, mengerjakan shalat, maupun belajar untuk mengkaji ilmu agama.(Baca : Keutamaan Shalat Fajar)
Tahajjud merupakan Macam – Macam Shalat Sunnah yang sangat dianjurkan pelaksanaannya, karena shalat sunnah ini memiliki berbagai Keutamaan Shalat Tahajudd serta keistimewaan, seperti :
1. Tahajjud dapat mengangkat derajat manusia
manfaat shalat tahajud Bagi yang mendirikannya, merupakan suatu ibadah tambahan yang dapat mengangkat derajat untuk setiap umat muslim.(Baca : Kedudukan Wanita Dalam Islam)
Sebagaimana firman Allah SWT :
ومن الليل فتهجد به نافلة لك عسى أن يبعثك ربك مقاما محمودا
Artinya
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”(QS. Al- Isra ayat 79)
2. Sholat Tahajjud untuk berdo’a kepada Allah SWT
Shalat sunnah tahajjud menjadi shalat dimana Doa Mustajab agar Keinginan Tercapai dengan berdoa secara khusyu karena Allah SWT telah menjanjikan terkabulkannya do’a-do’a umat-Nya di waktu tersebut.
Sebagaimana Sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam berikut :
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya
“Allah Subhanahu wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Kemudian Allah berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku ijabahi doanya, siapa yang meminta-Ku akan Aku beri dia, dan siapa yang minta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni dia.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan yang lainnya)
3. Sholat tahajjud merupakan salah satu ibadah yang paling utama bagi umat muslim
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ اَلْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Artinya
“Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Puasa yang paling utama setelah puasa ramadhan adalah puasa muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat lail (malam).” (HR. Muslim)
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dan Muslim, Rosulullah sholallahu Alaihi Wassalam juga pernah bersabda :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم: أي الصلاة أفضل بعد المكتوبة؟ قال: (الصلاة في جوف الليل
Artinya
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya: “Sholat apakah yang paling utama setelah sholat fardhu (yang lima waktu, pent) ?” beliau menjawab: “Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat (sunnah) di tengah malam (sholat Tahajjud).”
4. Sholat tahajjud adalah sholat yang menjanjikan anugrah kenikmatan hidup dari Allah SWT
Allah SWT telah berfirman :
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya
“lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan. tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai Balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As- Sajdah ayat 16-17)
5. Sholat Tahajjud merupakan ibadah yang penuh dengan pahala kemuliaan baik di dunia maupun diakhirat.
Rosulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
Artinya
“Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu dia memohon kebaikan kepada Allah Ta’ala dari urusan dunia maupun akhirat, melainkan Allah akan memberikannya kepadanya. Demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. Muslim)
Baca juga :
6. Sholat tahajjud merupakan bentuk ibadah yang Allah SWT menjanjikan Syurga sebagai balasannya
Firman Allah SWT :
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ , آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ , كَانُوا قَلِيلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ * وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Artinya
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzariyat: 15-18)
Selain itu, Allah SWT juga memudahkan bagi yang mengamalkan sholat tahajjud untuk memasuki surga-Nya tanpa dihisab. Sebagaimana ucapan Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam yang artinya
“Pada hari Kiamat, manusia dihalau di tanah lapang, kemudian malaikat berseru ‘Mana orang yang sholat Tahajud’, hanya sedikit yang bangkit. Mereka lantas dipersilahkan masuk surga, tanpa dihisab”
7. Dapat menghindarkan dari godaan syaitan dan jaminan pintu surga
Sholat tahajjud merupakan sholat yang dapat menghindarkan bagi yang melaksanakannya dari godaan syaitan. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ: عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ. فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
Artinya
“Setan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga tali ikatan, dimana pada tiap ikatan tersebut dia meletakkan godaan, “Kamu mempunyai malam yang sangat panjang, maka tidurlah dengan nyenyak.” Jika dia bangun dan mengingat Allah, maka lepaslah satu tali ikatan. Lalu jika dia berwudhu, maka lepaslah tali ikatan yang lainnya. Dan jika dia mendirikan sholat (malam), maka lepaslah seluruh tali ikatannya sehingga pada pagi harinya dia akan merasakan semangat & baik jiwanya. Namun bila dia tak melakukan hal itu, maka pagi harinya jiwanya menjadi jelek & menjadi malas beraktifitas”. (HR. Imam Al-Bukhari & Muslim).
8. Sholat Tahajjud menghapus dosa-dosa
Shalat sunnah tahajud merupakan sholat sunnah dimana Allah SWT akan menghapus segala kesalahan serta menghindarkan bagi yang melaksanakannya dari perbuatan Dosa Besar Dalam Islam.
Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِـحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ
Artinya “Hendaklah kalian melakukan sholat malam karena ia adalah kebiasaan orang-orang sholih sebelum kalian, ia sebagai amal taqorrub bagi kalian kepada Allah, menjauhkan dosa, dan penghapus kesalahan.”. (HR. at-Tirmidzi, al-Hakim, dan al-Baihaqi).
Baca juga :
9. Menambah keimanan dan kewibawaan
Dengan mengamalkan sholat tahajjud akan menambah kewibawaan pelaksananya. Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda :
أَتَانِـيْ جِبْـرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُـحَمَّدُ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ، وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ.
Artinya
“Malaikat Jibril mendatangiku, lalu berkata: “Hai Muhammad, hiduplah sekehendakmu karena kamu (pasti) akan mati. Cintailah seseorang sekehendakmu karena kamu (pasti) akan berpisah dengannya. Dan beramallah sekehendakmu karena kamu (pasti) akan diberi balasan (oleh Allah pd hari Kiamat, pent). Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang Mukmin itu ada pada sholat malamnya, dan ia tidak merasa butuh kepada manusia.” (HR. al-Hakim)
10. Termasuk orang-orang beriman (berdzikir)
Sholat Tahajjud akan menjadikan bagi mereka yang mengamalkannya sebagai golongan orang-orang yang berdzikir kepada Allah SWT karena Dzikir Pembuka Rezeki. Melaksanakan Zikir Sebelum Tidur merupakan cara agar kita diberi perlindungan dari godaan syetan.(Baca : Shalat Tahajud di Bulan Ramadhan)
Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Abu Dawud, Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
مَنْ اسْتَيْقَظَ مِنْ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ جَمِيعًا كُتِبَا مِنْ الذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ
Artinya:
“Barangsiapa yang bangun malam dan membangunkan istrinya, kemudian mereka berdua melaksanakan shalat dua rakaat, maka mereka berdua akan digolongkan ke dalam golongan para lelaki dan para wanita yang banyak berdzikir (mengingat) kepada Allah.”
Baca juga :
Tata Cara Shalat Tahajud dikerjakan setelah sholat isya’ hingga terbitnya fajar. Hal ini berdasarkan sebuah Hadist yang berasal dari Aisyah Radhiallahu anha yang menyatakan bahwa “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa mengerjakan shalat sebelas rakaat pada waktu antara selesai shalat isya sampai subuh.” (HR. Muslim)
Waktu pelaksanaan sholat sunnah tahajjud terbagi menjadi 3 waktu, yaitu :
Dari Abdullah bin Amr radhiallahu anhuma, bahwasannya Rasulullah sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلَاةِ إِلَى اللَّهِ صَلَاةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya
“Sesungguhnya puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Daud, sedangkan shalat yang paling disukai Allah adalah juga shalat Daud alaihissalam. Beliau tidur hingga pertengahan malam, kemudian bangun (untuk shalat lail) selama sepertiga malam, lalu kembali tidur pada seperenamnya (sisa malam). Dan beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR. Al-Bukhari)
Beberapa kalangan ulama menyatakan bahwa suatu ibadah sholat malam bisa dikatakan sebagai tahajjud apabila sholat tersebut dikerjakan setelah bangun tidur, meskipun tidurnya hanya sebentar. Akan tetapi para ulama yang lainnya menyatakan hal yang berbeda dimana untuk melakukan sholat tahajjud tidak harus diawali dengan tidur terlebih dahulu.(Baca : Bacaan Utama Doa Shalat Tahajud)
Perbedaan pendapat tersebut adalah sebagai berikut :
Syarat sholat tahajjud harus dikerjakan setelah tidur dikemukakan oleh seorang ulama dari madzab Syafi’i yang bernama Ar- Rafi’i. Beliau menegaskan hal tersebut dalam sebuah bukunya yang berjudul As-Syahrul Kabir.
التَّهَجُّدُ يَقَعُ عَلَى الصَّلَاةِ بَعْدَ النَّوْمِ ، وَأَمَّا الصَّلَاةُ قَبْلَ النَّوْمِ ، فَلَا تُسَمَّى تَهَجُّدًا
Artinya “Tahajud istilah untuk shalat yang dikerjakan setelah tidur. Sedangkan shalat yang dikerjakan sebelum tidur, tidak dinamakan tahajud.”
Pendapat Ar-Rafi’i ini diperkuat dengan sebuah riwayat Katsir Bin Abbas, bahwasannya dari sahabat Al-Hajjaj bin Amr radhiyallahu ‘anhu, pernah berkata :
يَحْسَبُ أَحَدُكُمْ إذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ يُصَلِّي حَتَّى يُصْبِحَ أَنَّهُ قَدْ تَهَجَّدَ ، إنَّمَا التَّهَجُّدُ أَنْ يُصَلِّيَ الصَّلَاةَ بَعْدَ رَقْدِهِ ، ثُمَّ الصَّلَاةَ بَعْدَ رَقْدِهِ ، وَتِلْكَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya
“Diantara kalian menyangka ketika melakukan shalat di malam hari sampai subuh dia merasa telah tahajud. Tahajud adalah shalat yang dikerjakan setelah tidur, kemudian shalat setelah tidur. Itulah shalatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Dalam Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, Abu Bakr Ibnul ‘Arabi mengatakan :
في معنى التهجد ثلاثة أقوال (الأول) أنه النوم ثم الصلاة ثم النوم ثم الصلاة، (الثاني) أنه الصلاة بعد النوم، (والثالث) أنه بعد صلاة العشاء. ثم قال عن الأول: إنه من فهم التابعين الذين عولوا على أن النبي صلى الله عليه وسلم كان ينام ويصلي، وينام ويصلي . والأرجح عند المالكية الرأي الثاني
Artinya
“ada 3 pendapat: pertama, tidur kemudian shalat lalu tidur lagi, kemudian shalat. Kedua, shalat setelah tidur. Ketiga, tahajud adalah shalat setelah isya. Beliau berkomentar tentang yang pertama, bahwa itu adalah pemahaman ulama tabi’in, yang menyandarkan pada ketarangan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur kemudian shalat, kemudian tidur, lalu shalat. Sedangkan pendapat paling kuat menurut Malikiyah adalah pendapat kedua.
Dalam Hasyiyah Ad-Dasuqi, sebagian ulama menyatakan bahwa sholat tahajjud merupakan sholat sunnah yang dikerjakan setelah sholat isya’, baik itu dilakukan sebelum maupun setelah tidur. Menurut mereka tahajjud memiliki arti mujanabatul hajud atau menjauhi tempat tidur, dan semua sholat malam bisa dikatakan sebagai sholat tahajjud apabila dikerjakan setelah bangun tidur atau pada saat orang-orang telah tertidur.(Baca : Tata Cara Sholat Sunah Rawatib)
Pendapat ini berdasarkan sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalah berikut :
أفشوا السلام، وأطعموا الطعام، وصلوا الأرحام، وصلوا بالليل والناس نيام تدخلوا الجنة بسلام
Artinya
“Sebarkanlah salam, berilah makanan, sambung silaturahmi, dan kerjakan shalat malam ketika manusia sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat. (HR. Ahmad, Ibnu Majah)
Baca juga :
Sholat tahajjud memiliki jumlah raka’at yang paling sedikit adalah 2 raka’at dan jumlah raka’at yang paling banyak adalah tidak terbatas, artinya sholat tahajjud bisa dikerjakan dengan jumlah rakaat paling sedikit 2 raka’at atau sesuai dengan kemampuan.(Baca : Shalat Dhuha)
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam:
“Amalan yang disukai oleh Allah, adalah yang terus menerus (istiqamah) walaupun sedikit (HR. Bukhari dan Muslim)
Aisyah radhiallahu anha pernah berkata :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ لِيُصَلِّيَ افْتَتَحَ صَلَاتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ
Artinya
“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun di malam hari untuk menunaikan shalat malam, biasanya beliau memulai shalatnya dengan dua rakaat ringan.” (HR. Muslim)
Rasulullah Sholallahu Alaihi wasalam pernah mengerjakan sholat malam sebanyak 11 raka’at termasuk di dalamnya Shalat Witir. Ini sesuai dengan sebuah hadist yang berasal dari Aisyah radhiallahu anha :
مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا.
فَقَالَتْ عَائِشَةُ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ؟ فَقَالَ: يَا عَائِشَةُ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي
Artinya
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat (lail) baik di dalam bulan ramadhan maupun di luar ramadhan tidak pernah lebih dari 11 rakaat. Beliau memulai dengan mengerjakan 4 rakaat, kamu tidak usah menanyakan bagaimana baik dan panjangnya shalat beliau. Setelah itu beliau kembali mengerjakan 4 rakaat, kamu tidak usah menanyakan bagaimana baik dan panjangnya shalat beliau. Kemudian beliau shalat tiga rakaat.”
Aisyah berkata: Lalu aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum witir?” Beliau menjawab, “Wahai Aisyah, sesungguhnya kedua mataku memang tidur namun hatiku tidak.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Baca juga :
Adapun pelaksanaan sholat sunnah tahajud adalah sama seperti sholat-sholat pada umumnya. Jika seseorang ingin melaksanakan sholat tersebut lebih dari 2 raka’at maka sebaiknya dikerjakan dua rakaat satu kali salam. Hal ini berdasarkan hadits ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma yang diriwayatkan oleh Al-Bukhary dan Muslim yang menyatakan bahwasannya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa‘ala alihi wa sallam bersabda : “Sholat malam dua (raka’at) dua (raka’at)”
Adapun bacaan niat sholat tahajjud adalah :
أُصَلِّي سُنّةَ التَهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ ِللَهِ تَعَاليَ
“USHOLLI SUNNATAT TAHAJJUDI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.”
Artinya “Aku niat sholat sunnat tahajjud dua raka’at karena Allah Ta’alaa.”
Dalam kitab Qiyamu Ramadhan, Syaikh Albany pernah mengatakan bahwa:
“Adapun bacaan dalam sholat lail pada Qiyam Ramadhan dan selainnya, maka Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam tidak menetapkan suatu batasan tertentu yang tidak boleh dilampaui dengan bentuk tambahan maupun pengurangan. Kadang beliau membaca pada setiap raka’at sekadar “Ya Ayyuhal Muzzammil” dan ia (sejumlah) dua puluh ayat dan kadang sekadar lima puluh ayat.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan sholat sunnah seperti sholat tahajjud, tidak ada kewajiban bagi si pelaksana sholat untuk membaca ayat-ayat tertentu setelah bacaan Al-Fatihah, baik pada raka’at pertama maupun raka’at-raka’at selanjutnya. Cukup dengan membaca ayat-ayat Al-qur’an yang kita hafal saja.
Untuk do’a-do’a yang dibaca ketika telah selesai mengerjakan sholat sunnah tahajjud sebaiknya diambil dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadist, seperti :
رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“RABBANAA AATINAA FIDDUNNYAA HASANAH, WA FIL AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA ‘ADZAA BAN NAAR .”
Artinya “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.”
بِسْمِ اللهِ الرَحْمن ِالرَحيم اَلَلهُم لكَ الحَمْدُ أنتَ قَيِّمُ السَمَواتِ وَالأرِض ومَنْ ِفيهِنَ ولَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَمَواتِ وَالأرِض ومَن فَيهنَ ولَكَ الحمدُ أنت الحقُ وَوَعْدُكَ الحقُ ولِقاءُكَ حَقٌ وقَولُكَ حَقٌ والجنةُ حقٌ والنارُ حَقٌ والنَبَيونَ حقٌ
ومحمدٌ صلي الله عليه وسلم حَقٌ والسَاعَةُ حَقٌ اللهم لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ أَمَنْتُ وَعَليكَ تَوَكَلتُ وَإلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَلَكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْليِ مَا قَدَّمْتُ وما أَخَّرْتُ وما أَسْرَرْتُ وَما أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُبِهِ مِنيِ أَنْتَ الُمقَدِّمُ
وَأَنْتَ الُمؤَخِّرُ لَاإلَهَ إلا أَنْتَ وَلاَ حَوْلَ وَلا قُوّةَ إلا بالله
“BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM. ALLAHUMMA LAKALHAMDU ANNTA NUURUSSAMAAWAATI WAL’ARDHI WA MANFIIHINNA WA LAKALHAMDU ANNTA, WA LAKALHAMDU ANNTA QAYYIMUSSAMAAWAATI WAL’ARDHI WA MANFIIHINNA, WA LAKALHAMDU ANNTA RABBUSSAMAAWAATI WAL’ARDHI WA MANFIIHINNA, WA LAKALHAMDU ANNTA MULKUSSAMAAWAATI WAL’ARDHI WA MANFIIHINNA, WA LAKALHAMDU ANNTA MALIKUSSAMAAWAATI WAL’ARDHI WA MANFIIHINNA, WA LAKALHAMDU ANNTALHAQQ WA WA’DUKALHAQQ, WA LIQAA’UKA HAQQ, WA QAULUKA HAQQ, WALJANNATU HAQQ, WANNAARU HAQQ, WANNABIYUUNA HAQQ, WA MUHAMMADUN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WA SALLAM HAQQ, WASSAA’ATU HAQQ. ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU WA ‘ALAIKA TAWAKKALTU WA BIKA AAMANNTU WA ILAIKA ANABTU WA BIKA KHAASHAMTU WA ILAIKA HAAKAMTU FAGHFIRLII MAA QADDAMTU WA MAA AKHKHARTU WA MAA ASRARTU WA MAA A’LANTU, ANNTALMUQADDIMU WA ANNTALMU’AKHKHIRU LAA ILAAHA ILLAA ANNTA ANTA ILAAHII LAA ILAAHA ILLAA ANNTA, AULAA ILAAHA GHAIRUKA WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHI.”
Artinya
“Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari kiamat itu benar(ada). Wahai Allah! Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”
Setelah membaca do’a- do’a tersebut di atas, maka sebaiknya untuk memperbanyak membaca istighfar, yaitu :
اَسْتَغْفِرُاللهَ الّذِيْ لاَ اِلَهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوّمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ
“ASTAGHFIRULLAHAL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBU ILAIHI.”
Artinya
“Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.”
Sedangkan bacaan istighfar yang lengkap yang diajarkan oleh Baginda Rosul Sholallahu Alaihi Wassalam adalah :
للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ
عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“ALLAHUMMA ANTA ROBBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHOLAQTANII WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHO’TU. A’UDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU, ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U BI DZANBII, FAGHFIRLII FAINNAHUUA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA“
Artinya
“Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”
Baca juga :
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…