Setiap hari seorang muslim harus menunaikan shalat fardhu yang lima waktu. Lima waktu shalat fardhu atau shalat wajib tersebut telah ditetapkan dalam Islam yang meliputi Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh. Lima waktu ini bergulir sejak pagi hingga malam hari dan tentu saja shalat fardhu ini dikerjakan di sela aktivitas-aktivitas lainnya.
Ketika seorang muslim hendak melakukan shalat Zhuhur, ia mungkin saja sedang disibukkan aktivitas kerjanya, sehingga ia harus mengetahui pentingnya menjaga waktu dengan meluangkan waktu sejenak untuk menjalankan kewajiban shalat Zhuhur. Ada pun aktivitas lain yang juga mungkin bersinggungan dengan waktu shalat fardhu adalah waktu shalat Isya.
Waktu shalat Isya dapat bersinggungan dengan seseorang yang bekerja lembur atau orang yang hendak beristirahat selepas bekerja. Bisa saja orang lebih memilih melanjutkan pekerjaan atau segera beristirahat tanpa mempertimbangkan waktu shalat Isya. Bahkan tak jarang ditemukan, banyak orang yang memilih menunda pengerjaan shalat Isya karena waktunya yang panjang.
Panjangnya waktu shalat Isya dengan ini justru perlu mendapat perhatian seorang muslim karena tidak sepantasnya seseorang menyepelekan pengerjaan shalat, baik dari segi kekhusyuan maupun waktu shalat. Allah SWT telah berfirman,
“Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti keinginannya, maka mereka kelak akan tersesat.” (QS. Maryam: 59)
Ayat ini menunjukkan bahaya bagi setiap muslim yang lalai terhadap shalatnya hanya karena lebih memilih menurutkan hawa nafsu dan kesibukannya daripada meraih keutamaan shalat lima waktu. Bahaya tersebut tidaklah main-main, yaitu berupa kesesatan yang akan Allah berikan.
Nah, artikel kali ini akan membahas mengenai waktu akhir shalat Isya. Nantinya, pembahasan ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai batas akhir pengerjaan shalat Isya.
Waktu Shalat Isya
Kita mengenal waktu shalat Isya sebagai waktu shalat terpanjang. Waktu shalat Isya terletak setelah shalat Maghrib hingga menjelang waktu Shubuh, sehingga seringkali ditemukan beberapa orang menunda pengerjaan shalat Isya karena kesibukan aktivitas atau terlena dengan lelapnya istirahat. Menyikapi fenomena ini, perlu adanya pemahaman mengenai waktu akhir shalat Isya.
Terdapat beberapa pendapat mengenai waktu akhir shalat Isya. Ada yang mengatakan hingga pertengahan malam, ada juga yang mengatakan hingga waktu Shubuh. Berikut penjelasan mengenai waktu akhir shalat Isya serta dalilnya.
Waktu akhir shalat Isya hingga pertengahan malam didasarkan pada hadits ‘Abdullah bin ‘Amr. Sabda Rasulullah SAW,
“Waktu shalat Isya adalah hingga pertengahan malam.” (HR. Muslim no. 612)
Mengenai waktu akhir shalat Isya yang dinyatakan hingga sepertiga malam, terdapat hadits yang mengisahkan Jibril menjadi imam bagi Rasullah SAW saat mengerjakan shalat Isya. Hadits menyebutkan,
“Beliau melaksanakan shalat Isya hingga sepertiga malam.” (HR. Abu Daud no. 395 Syaikh Al-Albani mengatakan hadits ini shahih)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
“Suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam mendirikan shalat ‘atamah (Isya) sampai berlalu malam dan penghuni mesjid pun ketiduran, setelah itu beliau datang dan shalat. Beliau bersabda, ‘sungguh ini adalah waktu shalat Isya yang tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku.” (HR. Muslim no. 683)
Merujuk hadits ini, Rasulullah SAW mengerjakan shalat Isya setelah ‘berlalu malam’. ‘Berlalu malam’ merupakan istilah untuk menyebut berlalunya sebagian malam atau melebihi pertengahan malam. Artinya shalat Isya dapat dikerjakan pada sepertiga malam hingga menjelang waktu sholat Shubuh.
Berdasarkan tiga hadits di atas yang memiliki kekuatan sanad yang baik, maka Ibnu Qudamah rahimullah menarik kesimpulan mengenai batasan waktu shalat Isya sebagai berikut :
“Yang utama, insya Allah Ta’ala, waktu shalat Isya tidak diakhirkan dari sepertiga malam. Jika diakhirkan sampai pertengahan malam, itu boleh. Namun jika diakhirkan lebih dari pertengahan malam, maka itu adalah waktu dhoruroh (waktu darurat). Yang dimaksudkan dengan waktu dhoruruoh adalah sebagaimana waktu dhoruroh dalam shalat Ashar.” (Al Mughni, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, Dar ‘Alam Al Kutub Riyadh, 2/28 -29)
Dengan demikian, kita dapat memilih untuk meyakini pendapat mana yang akan dijadikan acuan mengenai batas waktu akhir shalat Isya dari dalil-dalil di atas. Namun, alangkah baiknya kita bersabar dalam mengerjakan shalat dengan berupaya mengerjakan shalat pada awal waktu. Wallahu ‘alam bisshawab.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…