amalan shaleh Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/amalan-shaleh Thu, 03 Nov 2022 07:37:36 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png amalan shaleh Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/amalan-shaleh 32 32 5 Manfaat Istighfar dan Sholawat https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/manfaat-istighfar-dan-sholawat Thu, 13 Oct 2022 04:49:00 +0000 https://dalamislam.com/?p=11831 Dilahirkan sebagai manusia kita dihadapkan dengan berbagai pilihan dan juga masalah dalam hidup tentu saja Allah SWT, pasti akan memberikan ujian sesuai dengan kemampuan dan juga kesanggupannya. Namun sebagai manusia sendiri pasti memiliki rasa sulit dan juga putus asa ketika menghadapi masalah tersebut. Namun, ada ibadah yang dapat dilakukan untuk memperkuat diri dalam menghadapi berbagai […]

The post 5 Manfaat Istighfar dan Sholawat appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dilahirkan sebagai manusia kita dihadapkan dengan berbagai pilihan dan juga masalah dalam hidup tentu saja Allah SWT, pasti akan memberikan ujian sesuai dengan kemampuan dan juga kesanggupannya.

Namun sebagai manusia sendiri pasti memiliki rasa sulit dan juga putus asa ketika menghadapi masalah tersebut.

Namun, ada ibadah yang dapat dilakukan untuk memperkuat diri dalam menghadapi berbagai cobaan ketika kita diuji atau sedang menghadapi musibah yaitu dengan istighfar dan sholawat. Dalam artikel ini kita akan bahas secara lengkap manfaat istighfar dan sholawat yang rutin dilakukan oleh umat muslim.

  • Mengabulkan Doa

Ada banyak sekali cara yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan rahmat dan juga pengampunan dari Allah SWT  termasuk dengan cara berdoa terutama jika kita memanjatkan doa dengan khusyuk dan dilakukan pada ibadah wajib ataupun ibadah sunnah seperti salat tahajud tentu saja mengabulkan doa. Sebab itu penting mengetahui adab berdoa dan berdzikir yang benar.

Bisa dilakukan dengan cara lain yaitu istighfar dan juga sholawat yang rutin dilakukan setiap saat dan setiap kita melakukan kegiatan cara mengabulkan doa ini ternyata tertera dalam surah Hud ayat 61 mengenai sholawat dan istighfar.

وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ

Artinya: “Shaleh berkata : ‘Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari tanah dan menjadikan kamu pemakmurnya. Karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat rahmat-Nya, dan maha mengabulkan doa-doa hamba-Nya.” (Hud: 61).

  • Memudahkan Urusan

Saat kita melakukan kegiatan atau sedang dihadapi oleh masalah dan juga cobaan seringkali kita melakukan ibadah secara rutin untuk meminta bantuan dan juga memasrahkan diri terhadap apa yang terjadi ternyata istighfar dan juga sholawat bisa membantu kita untuk memudahkan urusan ataupun yang sedang dilakukan manusia di dunia bahkan Rasulullah SAW telah menyampaikan mengenai manfaat istighfar dan sholawat untuk memudahkan urusan manusia:

Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya:

“Barangsiapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan melapangkan kesusahannya, mengeluarkannya dari kesempitan dan memberinya rizki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (Hadis Riwayat Muslim).

  • Menghilangkan Rasa Malas

Rasa malas seringkali menyerang dan sifat malas adalah salah satu sifat setan bukan hanya malas dalam berkegiatan dan berusaha tetapi kita juga akan sering kali diserang rasa malas ketika ingin beribadah ternyata dengan istighfar dan juga macam-macam sholawat nabi secara rutin dapat membantu memicu diri kita untuk menghilangkan rasa malas atau godaan tersebut. Kenali juga amalan dzikir di bulan Ramadhan.

Dalam Hadist Riwayat Muslim nomor 2702, Nabi Muhammad SAW juga bersabda yang artinya:

  • Menghadapi Musibah

Ketika manusia menghadapi musibah Tentu saja tidak mudah untuk menghadapi atau menyelesaikannya bukan hanya manusia saja Bahkan nabi dan rasul mendapatkan musibah serta ujian untuk menguji keimanan mereka terhadap Allah SWT. 

Tetapi dengan istighfar dan juga shalawat sebagai manusia kita akan dibantu melapangkan hati dan juga dada untuk bisa menghadapi musibah tersebut dengan pikiran jernih dan tidak terlalu gagah apalagi ceroboh dalam Al Quran tertulis istighfar dan juga sholawat dapat membantu musibah pada beberapa surah.

Dan Allah tidak akan menyiksa mereka sedang mereka dalam keadaan beristighfar.” [Al-Anfal: 33]

Allah SWT juga pernah menjelaskan melalui firmannya, bahwa yang menyelamatkan nabi Yunus dari dalam perut ikan paus ialah kalimat istighfar salah satunya.

“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk sebagai orang-orang yang banyak bertasbih, niscaya ia akan tetap tinggal di dalam perut ikan itu sampai hari kebangkitan” [Ash-Shaffat: 143-144].

  • Menenangkan Hati

Terakhir istigfar dan juga sholawat membantu kita selalu mengingat Allah SWT dan juga meningkatkan keimanan kita dan menjadi salah satu keutamaan membaca sholawat. Umat muslim diharuskan berserah kepada Allah SWT terhadap apa yang terjadi.

Namun, kita juga tetap berusaha hasil ataupun kondisi di akhir kita kembalikan kepada Allah SWT. Dengan hal tersebut maka beban yang ada di pikiran dan juga diri kita akan mulai berkurang.

Manfaat istighfar dan sholawat yang paling sering dirasakan oleh umat muslim menenangkan hati dan juga jiwa, saat kita berusaha untuk mengingat Tuhan dan juga melakukan berbagai aktivitas dengan izin Allah SWT. Sholawat juga termasuk amalan kecil yang bisa menghapus dosa.

Maka hati dan juga pikiran kita akan lebih tenang dan juga lebih tertata kita tidak perlu merasa takut dan juga merasa sulit menghadapi berbagai ujian dan juga hari yang dilalui setiap saat. Apalagi ibadah seperti istighfar dan juga sholawat bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja bahkan ketika kita duduk ataupun sebelum tidur.

Nah itulah beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh umat muslim yang rajin untuk melakukan sholawat dan juga istighfar di berbagai kesempatan dengan adanya rahmat Allah SWT maka kita akan lebih tenang dalam melakukan kegiatan dan kita akan selalu ingat.  sehingga hal tersebut membantu kita juga untuk menghindari godaan setan.

The post 5 Manfaat Istighfar dan Sholawat appeared first on DalamIslam.com.

]]>
4 Janji Allah Bagi Orang yang Bertakwa https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/janji-allah-bagi-orang-yang-bertakwa Fri, 13 May 2022 03:06:17 +0000 https://dalamislam.com/?p=10023 Alquran merupakan sumber utama dalam ajaran islam, bagaikan mata air yang memancar ditengah gurun pasir yang gersang kemudian membasahi bumi sehingga menjadi suburlah tanah tersebut. Alquran mengandung seluruh ajaran yang ada dalam islam, teridiri dari akidah, ibadah (hubungan manusia dengan Allah), muamalah (hubungan manusia dengan manusia), hukum, akhlak, sejarah, juga ilmu pengetahuan. Agama islam merupakan […]

The post 4 Janji Allah Bagi Orang yang Bertakwa appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Alquran merupakan sumber utama dalam ajaran islam, bagaikan mata air yang memancar ditengah gurun pasir yang gersang kemudian membasahi bumi sehingga menjadi suburlah tanah tersebut. Alquran mengandung seluruh ajaran yang ada dalam islam, teridiri dari akidah, ibadah (hubungan manusia dengan Allah), muamalah (hubungan manusia dengan manusia), hukum, akhlak, sejarah, juga ilmu pengetahuan.

Agama islam merupakan jalan hidup yang sempurna, menyempurnakan ajaran-ajarang yang datang sebelumnya, diantaranya ajaran nabi Musa dengan kitab yang dibawanya bernama Taurat, Nabi Daud dengan kitab Zabur nya, Nabi Isa dengan Injil nya, dan Nabi Muhammad pembawa Alquran yang mulia. Allah SWT berfirman “Sesungguhnya agama yang dirdhai disisi Allah adalah islam. Tidak ada berselisih orang-orang yang telah diberi kitab kecuali sesudah datang penegtahuan kepada mereka, karena kedengkian yang ada diantara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya” (QS. Ali-Imran: 19).

Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat jibril banyak mengandung pokok-pokok akidah, akhlak, dan prinsip-prinsip perbuatan. Perhatian ajaran islam tentang pembinaan akhlak dapat dilihat dari banyaknya kandunga Alquran yang membahas bagaimana melakukan kebaikan, menyuruh berbuat baik dan mencegah kejahatan (amar ma’ruf dan nahi munkar), menyeru untuk berbuat adil. Tentu saja tidak mudah bagi manusia untuk mengikuti apa yang diperintahkan Allah demi mendapatkan derajat yang tinggi di sisinya, tanpa mengetahui terlebih dahulu tentang hakikat ajaran itu sendiri.

Para ulama sufi menguraiakan salah satu ajaran yang disukai oleh Allah yang dam istilah ayat-ayat Alquran disebut dengan inna Allah yuhibbu, Dengan merujuk kembali kepada Alquran, paling tidak kita akn mendaptkan gambaran tentang apa yang disukainya dan ada juga Allah dengan tegas menyebut cintanya kepada orang-orang yang memiliki sifat tersebut. Sifat-sifat tertentu yang disebutkan dalam Alquran yaitu orang-orang yang berbuat baik (al-muhsinin), orang-orang yang berbuat adil (al-Muqsithin), orang-orang bertakwa (al-Muttaqin) dan sifat yang lain yang Allah tegaskan dengan kalimat Sesungguhnya Allah mencintai atau menyukai mereka.

Orang-orang yang bertakwa yang menjadi salah satu sifat hamba Allah yang dicintai tentu akan banyak sekali kelebihan atau ganjaran yang akan mereka terima diantaranya:

1. Dimudahkan urusan Rezeki

Banyak diantara kita mengartikan rezeki itu hanya sebatas uang atau materi saja, namun kesehatan, umur, kemudahan urusan itu semua merupakan rezeki yang tidak tenilai dari Allah, Allah SWT berfirman “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bartawakal kepada Allah, nisacaya allah akan mencukupkan keperluannya…” (QS. At Talaq: 2-3)

2. Dimudahkan Segala urusan

Banyak diantara kita mengartikan rezeki itu hanya sebatas uang atau materi saja, namun kesehatan, umur, kemudahan urusan itu semua merupakan rezeki yang tidak tenilai dari Allah, Allah SWT berfirman “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bartawakal kepada Allah, nisacaya allah akan mencukupkan keperluannya…” (QS. At Talaq: 2-3)

3. Dimudahkan Segala urusan

Janji Allah yang lain bagi mereka yang bertakwa adalah dimudahkan segala urusan, mungkin saat ini banyak msalah di kantor, di keluarga, sekolah dan lainnya sebagaianya, maka perlu diingat segala setelah kesusahan pasti akan timbul kemudahan “Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya” (QS At-Talaq: 4), Tidak perlu risau ataupun takut dengan ikhtiar dan tawakkal kapada Allah niscaya yang susah akan dimudahkan

4. Dihapus dosa dan dilipat gandakan Amal

Tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan atau ke khilafan, bahkan sekelas nabi pernah melakukan salah, nabi Adam AS contohnya ia pernah melanggar satu larangan Allah dengan memakan buah khuldi di Surga, namun setelah itu ia bertaubat kepada Allah juga bertakwa setelahnya “Barangsiapa bertakwa kepada Allaj, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya”

Menjadi muslim sejati tentu berat, karena balasan yang allah janjikan juga tidak murah. Takwa tentu harus menjadi habbit setiap muslim, dengan melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan Allah, dengan itu semoga kita mendapatkan predikat manusia yang Allah cintai Aamiin.

The post 4 Janji Allah Bagi Orang yang Bertakwa appeared first on DalamIslam.com.

]]>
8 Cara Agar Murah Rejeki yang Perlu diketahui https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/cara-agar-murah-rejeki Fri, 13 May 2022 03:00:32 +0000 https://dalamislam.com/?p=10191 Rejeki dalam Islam bukanlah yang bersifat materi saja, namun ada juga yang bersifat non-materi yakni diebut dengan maknawi. Seperti kesehatan, rejeki dilancarkan urusan, rejeki bertemu orang shaleh. Banyak sekali cara untuk menjemput rejeki, di antaranya telah dirangkum dalam pembahasan di bawah ini. 1. Bersyukur Bersyukur adalah ucapan terimakasih kepada Allah SWT atas pemberian yang baik […]

The post 8 Cara Agar Murah Rejeki yang Perlu diketahui appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Rejeki dalam Islam bukanlah yang bersifat materi saja, namun ada juga yang bersifat non-materi yakni diebut dengan maknawi. Seperti kesehatan, rejeki dilancarkan urusan, rejeki bertemu orang shaleh. Banyak sekali cara untuk menjemput rejeki, di antaranya telah dirangkum dalam pembahasan di bawah ini.

1. Bersyukur

Bersyukur adalah ucapan terimakasih kepada Allah SWT atas pemberian yang baik dalam kehidupan. Setiap hari, cobalah lakukan rutinitas mengucap hamdalah ketika hendak tidur dan mengakhiri hari. Lalu, mengucap bismillah ketika memulai hari dan melakukan sesuatu.

Allah SWT berjanji akan membukakan pintu rejeki kepada hambanya yang bersyukur hal ini tercantum dalam Surah Ibrahim.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim ayat 7).

Meskipun begitu, sebagai makhluk yang memiliki akal, tentunya sebagai manusia, kita diwajibkan berusaha.

2. Sedekah

Hal lainnya adalah sedekah. Istilah tangan memberi lebih baik dari tangan menerima adalah sebuah kebenaran. Bersedekah bukanlah kegiatan untuk mengurangi harta, malah menjadi cara untuk mempermurah rejeki. Banyak sekali cara untuk bersedekah selain mengandalkan sedekah uang, di antaranya adalah membantu sesama, senyum, bersikap ramah.

Hal tersebut adalah sedekah paling murah yang bisa dicoba dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW bersabda, ” Janganlah engkau menyimpan harta (tanpa mensedekahkannya). Jika tidak, maka Allah SWT akan menahan rejeki untukmu.”

3. Istigfar

Istigfar adalah bacaan untuk memohon ampun kepada Allah SWT untuk mengingatkan diri atas apa yang telah dilakukan. Baiknya kita sebagai manusia adalah mahkluk yang tidak luput dari kesalahan dan dosa. Maka dari itu, berucap istigfar adalah keharusan yang mesti dilakukan sering-sering.

Selain menjadi bacaan doa, membaca istigfar juga merupakan hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan kapan dan dimana saja sebagai cara mempermurah rejeki.

Istigfar yang harus kita praktekan sehari-hari adalah “Astagfirullahal’adzim alla dzilailaha illa huwalhayyulqoyyum waatubuilaih.”

Artinya, “Aku memohon ampunan kepada Allah SWT, Dzat yang tidak ada Tuhan selain Dia, yang maha hidup lagi maha berdiri sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya’, sebanyak tiga kali. Mka, Allah SWT mengampuni dosa-dosanya walaupun ia seumpama busa lautan, walaupun ia seumpama busa lautan, walau pun ia (seperti) pasir yang bertumpuk-tumpuk dan walaupun ia (seperti) bilangan hari-hari dunia.” HR. Ahmad dan Tirmidzi).

4. Bangun Pagi

Bangun pagi hari melaksanakan shalat subuh dan sunahnya bisa membuka pintu rejeki. Dulu Rasulullah SAW seusai shalat subuh setiap pagi tak lupa memanjatkan da untuk umatnya. Doa dan amalan di pagi hari menambah keberkahan pintu rejeki. Doa itu berbunyi :

Artinya : “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka.” (HR. Tirmidzi).

Doa dipagi hari sambil mengucap dzikir bisa mempermudah dalam menggaet rejeki. Ada orang yang berolah raga dipagi hari karena Allah SWT memberinya rejeki berupa waktu luang. Ada orang yang berangka kerja, Allah SWT memberinya rejeki berupa pekerjaan.

Allah selalu memberi rejeki kepada orang-orang yang berdoa di pagi hari.

5. Shalat Dhuha

Merupakan shalah sunnah di waktu ketika matahari terbit dan berakhir ketika matahari berada di atas kepala kita atau siang hari memasuki waktu dzuhur. Shalat dhuha adalah amalan yang bisa membuka pintu rejeki.

Rasulullah SAW bersabda, ” Hai anak Adam, tunaikanah kewajibanmu untuk-Ku yaitu shalat empat rakaat pada pagi harimu.” (HR. Ahmad dan Abu Ya’la).

6. Berbakti Kepada Orang Tua

Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban seorang anak. Orang tua yang menjadikan diri kita menjadi seperti sekarang. Doa orang tua adalah sebaik-baiknya doa dunia, maka dari itu berbakti kepada orang tua adalah salah satu cara mempermudah rejeki.

Minta lah doa kepada kedua orang tua agar dipermudah rejeki, niscaya Allah SWT meridhai semua yang kita minta. Allah SWT berfirman dalam surah Lukman.

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS. Lukman : 14).

7. Menjaga Silaturahim

Dalam Islam silaturahim bisa mengugurkan dosa dan mempererat tali persaudaraan. Selain itu, Allah menjanjikan kepada siapapun jika menjaga tali silaturahim maka akan dilapangkan pintu rejekinya dan memperpanjang umurnya.

Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang ingin diluaskan rejekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahim.” (HR. Bukhari – Muslim.)

8. Menjaga Kedekatan Dengan Allah SWT

Selanjutnya adalah untuk selalu ingat akan ibadah kepada Allah SWT bahwa diri-Nya yang memberikan semua rejeki kepada kita. Kita hanya manusia biasa yang hanya terus berusaha namun juga diseimbangankan dengan doa kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, “Wahai anak Adam! Beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku niscaya aku penuhi (hatimu) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi keperluanmu. Jika kalian tidak lakukan yang sedemikian, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan. Dan tidak aku penuhi keperluanmu (kepada manusia). ” (Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah).

The post 8 Cara Agar Murah Rejeki yang Perlu diketahui appeared first on DalamIslam.com.

]]>
8 Adab Bersedekah dan Kemuliaannya https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/adab-bersedekah Thu, 12 May 2022 07:14:28 +0000 https://dalamislam.com/?p=10396 Sedekah adalah perbuatan mulia yang sangat di cintai oleh Allah SWT. Sedekah diambil dari kata bahasa Arab yaitu “shadaqah” berasal dari kata sidq (siqid) yang berarti kebenaran. Sedekah merupakan amalan yang disukai Allah SWT. Sebagaimana dalam firman Allah SWT, إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ […]

The post 8 Adab Bersedekah dan Kemuliaannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sedekah adalah perbuatan mulia yang sangat di cintai oleh Allah SWT. Sedekah diambil dari kata bahasa Arab yaitu “shadaqah” berasal dari kata sidq (siqid) yang berarti kebenaran. Sedekah merupakan amalan yang disukai Allah SWT. Sebagaimana dalam firman Allah SWT,

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya : “Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyiannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembuyikan itu baik bagimu. Dan Allah akan menghapukan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah 2 : 271).

Selain itu sedekah memiliki keutamaan yang dimana pelakunya tidak akan dikurangi harta dan akan menambah rezekinya. Bagi siapapun yang bersedekah karena berharap ridha Allah SWT, maka Allah akan melipat gandakannya, sebagaimana dalam firman ALlah SWT,

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Artinya : “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya.” (QS. Saba : 39).

Rasulullah SAW juga bersabda, “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim). Dan bagian terpenting yang harus diingat bahwa Allah SWT akan melipat gandakan pahala bagi orang-orang yang menyedekahkan sebagian hartanya untuk membantu siapa saja yang membutuhkan. Allah SWT berfirman,

إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (ganjarannya) kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al-Hadid : 18).

Allah juga akan menghapus dosa bagi orang-orang yang bersedekah dan jalan untuk bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedekah adalah ibadah istimewa denga banyak keistimewaan dan sebagai muslim yang baik, sejatinya kita harusnya mengetahui adab dari bersedekah.

Bagaimana Adab Bersedekah?

Dalam Risalah Imam Al-Ghazali yang berjudul al-Adab fid Din mengatakan bahwa, “Adab orang bersedekah , yakni : hendaknya memberikan sedekah sebelum diminta, tidak diketahui orang (lain) ketika memberikan, menjaga kerahasiaan setelah memberikan, bersikap ramah terhadap orang yang memintanya, tidak menjawab dengan penolakan, hendaknya menjawab dengan suara lirih ketika menolak, menghindari sikap bakthil, memberika apa yang diminta atau menolaknya dengan penolakan yang baik; jika iblis la’natullah menghalanginya dengan membisikkan bahwa sesungguhnya si peminta tidak berhak menerima, maka hendaknya ia tidak menarik kembali apa yang telah diberikan Allah sebagai nikmat sedang peminta itu berhak atasnya.”

Maka, adab berseekah dengan terperinci adalah sebagai berikut :

  • Bersedekah Dengan Inisiatif Sendiri

Yakni yang dimaksud dengan bersedekah berinisiatif sendiri adalah bersedekah tanpa diminta dan diingatkan untuk bersedekah. Ada baiknya jika sedekah dilakukan atas dasar tidak diminta terlebih dahulu hingga ada orang lain yang memintanya.

Sedekah itu mudah untuk dilakukan dan bisa dilakukan dimana saja, kapan saja. Adab ini dilakukan agar kita senantiasa melihat bahwa ada orang-orang yang nasibnya kurang beruntung. Dan dengan inisiatif ini diharapkan bisa mengurangi beban orang yang membutuhkan.

  • Sedekah Tidak Diketahui Orang lain

Selanjutnya adalah melakukan bisnis dengan tidak diketahui orang lain untuk menjaga privasi dan menghindari sifat riya. Selain itu juga untuk menjaga keikhlasan dan mengingatkan pelaku sedekah bahwa tujuan dari sedekah adalah untuk membantu orang lain yang membutuhan bukan untuk mengumbar.

  • Tidak Mengumbar Sedekah

Adab sedekah selanjutnya adalah tidak mengumbar bahwa orang tersebut telah bersedekah. Ada baiknya untuk menjaga kerahasiaan dan tidak menceritakan tentang sedekahnya karena akan mengurangi rasa khidmat dari sedeah tersebut.

Sedekah tidak boleh diumbar kecuali ada seseorang yang memaksa meminta diceritakan. Seperti poin kedua di atas hal ini juga bertujuan untuk menghindari riya yang dapat menghilangkan pahala dari sedekah.

  • Bersedekah Harus Bersikap Ramah

Saat bersedekah sebaiknya bersikap ramah kepada orang yang dikasih sedekah itu menandakan bahwa sedekah dilakukan atas dasar keikhlasan dan memang tulus ingin membantu. Tidak boleh juga bersikap sombong dan merasa bahwa kita lebih memiliki segala hal.

Sedekah tidak boleh dilakukan untuk merendahkan seseorang karena akan melukai orang yang diberi sedekah. Sejatinya sedekah adalah perbuatan yang kedua belah pihak sama-sama merasa diuntungkan.

  • Tidak Menjawab Dengan Penolakan

Permintaan sedeah tidak boleh ditolak kecuali dengan alasan-alasan tertentu yang relavan. Karena tangan di atas lebih baik karena tangan di bawah. Artinya bersedekah adalah lebih baik daripada menerima sedekah, maka sebaiknya jika ada orang yang meminta hendaknya diberi karena bagaimana pun itu lebih baik.

  • Menjawab Dengan Baik Jika Hendak Menolak

Selanjutnya adab dari sedekah adalah bila tidak sanggup untuk bersedekah hendaknya menolak dengan baik dan lirih dan bilang dengan perkataan baik. Jika memang keadaan tidak memungkinkan untuk memberi sedekah hendaklah menolak dengan perkataan lemah dan lembut.

Ketidakmampuan untuk bersedekah tersebut tidak dilakukan dengan tindakan membentak-bentak atau berkata kasar kepada pihak yang meminta bantuan sedekah yang tentu akan sangat menyakiti perasaannya.

  • Menghindari Sikap Bakhil

Dalam bersedekah hendaklah menghindari sikap bakhil. Sikap ini sangat tidak disenangi Allah dan akan mengurangi pahala daripada bersedekah sendiri. Dan jelas tidak ada faedahnya untuk si pemberi sedekah. Malah akan merugi dikemudian hari saat menyadari betapa perbuatan bakhil hanya akan mengantarkan pada penyesalan

  • Tidak Meminta Kembali Pemberian Sedekah

Kadang kala ada rasa khilaf meminta kembali pemberian sedekah ketika dalam kondisi yang diberi sedekahnya tidak tahu diri dan membuat perasaan si pemberi sedekah tersakiti. Setan selalu mengolok-olok perasaan agar kita meminta kembali sedekahnya, padahal Allah melarang meminta atas apa yang telah kita beri.

Itu beberapa adab dari sedekah semoga pembaca mengamalkannya dan patut diperhatikan siapa yang berhak menerima sedekah. Bersedekahlah dengan ikhlas karena sedekah adalah perbuatan mulia yang patut dilakukan karena pahalanya besar sekali.

The post 8 Adab Bersedekah dan Kemuliaannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
8 Cara Menyambut Bulan Ramadhan dengan Hati Nan Bahagia! https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/cara-menyambut-bulan-ramadhan-adalah Mon, 28 Mar 2022 07:15:46 +0000 https://dalamislam.com/?p=10672 Ramadan merupakan bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad disebutkan bahwa pintu surga akan dibuka dan pintu neraka akan ditutup pada bulan ini. Bahkan, setan akan dibelenggu. قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ […]

The post 8 Cara Menyambut Bulan Ramadhan dengan Hati Nan Bahagia! appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ramadan merupakan bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad disebutkan bahwa pintu surga akan dibuka dan pintu neraka akan ditutup pada bulan ini. Bahkan, setan akan dibelenggu.

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ

Artinya: “Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR. Ahmad).

Pada bulan ini setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa. Sebagaimana diperintahkan Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 185.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Artinya: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka berpuasalah.” (QS. Al Baqarah: 185).

Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah dan juga dipercaya oleh umat Muslim sebagai bulan di mana berkah dan pahala dilipatgandakan. Pada bulan ini juga umat Islam menunaikan ibadah puasa sepanjang selama sebulan penuh.

Untuk menyambut bulan yang suci ini dan juga menunaikan ibadah puasa secara maksimal, sudah sewajarnya kita memerlukan persiapan yang matang.

Cari tahu persiapan bulan Ramadan apa saja yang harus kita siapkan!

1. Perkuat Iman

Persiapan Ramadan yang paling dasar adalah mempersiapkan iman. Persiapan secara keimanan bisa Toppers lakukan dengan mulai melatih pengendalian dari kebiasaan-kebiasaan buruk sehari-hari.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara sesederhana memastikan Shalat Lima Waktu yang tidak pernah bolong, atau menghentikan kebiasaan merokok.

2. Persiapan Fisik dan Jasmani untuk Puasa
persiapan ramadhan

Bulan Ramadan adalah bulan di mana Toppers sangat dianjurkan untuk berbuat kebaikan dan mengumpulkan pahala. Ditambah dengan ibadah Puasa, sudah pasti kita memerlukan kondisi fisik dan jasmani yang prima.

Jika sampai kamu jatuh sakit, tentu ibadah nggak akan jadi maksimal. Jaga kondisi fisik dan jasmani mulai dari sekarang dengan mengurangi kebiasaan tidak sehat.

Kebiasaan yang tidak sehat seperti bergadang dan mengonsumsi makanan tidak sehat. Mulailah lebih rutin berolahraga dan bila perlu konsumsi vitamin atau suplemen kesehatan.

Dengan mengonsumsi multivitamin, tubuh Toppers jadi tahan banting memasuki bulan Ramadan dan tidak gampang sakit. Sehingga tak ada halangan untuk berpuasa hingga akhir.

3. Perdalam Ilmu dan Pengetahuan Agama
persiapan ramadan

Persiapan Bulan Ramadan selanjutnya adalah memperdalam ilmu dan pengetahuan kita mengenai agama. Pelajarilah mengenai hal-hal apa saja yang seharusnya dak tidak seharusnya dilakukan oleh umat Muslim di Bulan Ramadan. Pelajari juga mengenai tata cara ibadah yang baik dan benar.

Sebelum memasuki Bulan Ramadan, nggak ada salahnya kita perbanyak bacaan-bacaan mengenai agama dan lebih sering mengikuti forum-forum agama untuk memperdalam pengetahuan dan ilmu keagamaan agar bisa menunaikan ibadah di bulan Ramadan dengan lebih afdal.

4. Membayar Utang Puasa

Membayar utang puasa yang telah lalu adalah persiapan yang paling penting dan wajib dilakukan dalam menyambut datangnya bulan Ramadan. Terlebih bagi wanita yang biasanya berhalangan puasa karena masa haid.

Utang puasa dapat diganti sepanjang tahun hingga bulan Syaban. Untuk itu, hendaklah melunasi utang puasa sebelum berakhirnya Syaban.

5. Memperbanyak Puasa Sunnah pada Bulan Syaban Bulan Syaban adalah

waktu terbaik untuk puasa sunnah. Sebulan sebelum Ramadan, Rasulullah SAW banyak melakukan puasa di waktu ini.

Imam Baihaqi menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Waktu-waktu Penuh Berkah: Khazanah Islam Klasik, dikatakan bahwa Rasulullah SAW berpuasa hampir sebulan penuh di bulan Syaban.

Abu Salamah RA menceritakan: “Aku bertanya kepada Aisyah RA tentang puasa Rasulullah SAW. Ia menjawab, ‘Rasulullah SAW berpuasa sampai-sampai kami berkata, Beliau benar-benar berpuasa dan beliau juga tidak berbuka sampai-sampai kami berkata, Beliau benar-benar telah berbuka. Dan aku tidak pernah melihat Beliau berpuasa pada bulan Syaban. Yakni, Beliau SAW berpuasa pada bulan tersebut hampir semuanya (sebulan penuh).” (HR. Muslim, Nasa’i, dan Ahmad).

Mengenai puasa tersebut, Imam Syafi’i menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW berpuasa (hampir) sebulan penuh pada bulan Syaban, yakni hanya beberapa hari saja Beliau Nabi Muhammad SAW tidak berpuasa.

6. Berdoa agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadan

Amalan lainnya adalah memperbanyak doa agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadan. Disebutkan dalam buku ini, diriwayatkan oleh sebagian ulama salaf, mereka berdoa kepada Allah SWT selama enam bulan menjelang Ramadan dan lima bulan setelahnya agar amalannya diterima.

Berdoa ini juga menjadi salah satu bentuk pengharapan seorang hamba agar dapat berjumpa dengan bulan penuh keberkahan supaya bisa banyak beramal di bulan tersebut.

7. Menata Niat

Umat Islam juga dapat mempersiapkan niat dan kondisi hati dengan bergembira menyambut datangnya Ramadan. Ini merupakan konsekuensi yang logis apabila telah mengetahui kemuliaan dan berlimpahnya ampunan Allah pada bulan suci ini.

8. Melakukan Rukyatul Hilal jika Mampu dan Memiliki Ilmunya

Hal lain yang dapat dilakukan adalah melihat hilal untuk memastikan masuknya bulan Ramadan, khususnya bagi orang yang mampu dan memiliki ilmunya. Pengamatan hilal dapat dilakukan pada sore hari tanggal 29 Syaban sampai matahari terbenam dengan sempurna.

Apabila hilal belum terlihat, maka jumlah hari bulan Syaban digenapkan menjadi 30. Selain ketujuh amalan di atas, di sejumlah tempat, umat Islam akan mengunjungi makam sebelum Ramadan yang biasa disebut ziarah kubur. Ziarah kubur ini dilakukan sebagai pengingat akan kematian dan meningkatkan rasa zuhud.

The post 8 Cara Menyambut Bulan Ramadhan dengan Hati Nan Bahagia! appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cara Menyambut Malam Lailatul Qadar yang Mudah untuk dilakukan! https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/cara-menyambut-malam-lailatul-qadar Mon, 28 Mar 2022 07:07:35 +0000 https://dalamislam.com/?p=10680 Cara Rasulullah SAW sambut lailatul qadar memang perlu diketahui, agar umat Muslim bisa turut menerapkannya disisa ibadah puasa Ramadan ini. Nah, di sisa waktu Ramadan ini umat Muslim bersemangat untuk mendapatkan keistimewaan yang diberikan Allah SWT di bulan Ramadan, yaitu malam Lailatul Qadar. Ya, lailatul qadar ini hanya ada di bulan Ramadan dan merupakan malam […]

The post Cara Menyambut Malam Lailatul Qadar yang Mudah untuk dilakukan! appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cara Rasulullah SAW sambut lailatul qadar memang perlu diketahui, agar umat Muslim bisa turut menerapkannya disisa ibadah puasa Ramadan ini.

Nah, di sisa waktu Ramadan ini umat Muslim bersemangat untuk mendapatkan keistimewaan yang diberikan Allah SWT di bulan Ramadan, yaitu malam Lailatul Qadar. Ya, lailatul qadar ini hanya ada di bulan Ramadan dan merupakan malam paling utama dibanding malam-malam lainnya.

Pada hitungan 10 malam terakhir bulan Ramadan, Nabi Muhammad SAW menyambut malam mulia itu dengan mengajarkan kepada umatnya agar melakukan iktikaf. Walaupun iktikaf bisa dilakukan kapan saja dan selama apapun.

Di dalam pandangan Imam Syafi’i, walaupun hanya sesaat, selama dibarengi oleh niat yang suci, namun Nabi Muhammad selalu melakukannya pada 10 hari dan malam terakhir bulan puasa.

Di sanalah beliau bertadarus dan merenung sambil berdoa. Salah satu doa yang paling sering beliau baca dan hayati maknanya adalah:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.

Artinya, “(Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka)”.

Doa yang sering dipanjatkan oleh Nabi Muhammad tersebut bukan sekadar berarti permohonan untuk memperoleh kebajikan di dunia dan akhirat, tetapi juga untuk memantapkan langkah dalam berupaya meraih kebajikan yang dimaksud. Artinya daya atau kemampuan untuk mendapatkan kebajikan tersebut.

Sebab doa sendiri mengandung arti permohonan yang disertai usaha. Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan untuk melakukannya sambil mengamalkan iktikaf di masjid dalam rangka melakukan perenungan dan penyucian jiwa.

Masjid adalah tempat suci, tempat segala aktivitas kebajikan bermula. Di masjid, seseorang diharapkan merenung tentang diri dan masyarakatnya.

Sudah banyak dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, antara lain hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang mengerjakan ibadah pada malam qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan, dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1768 dan Muslim:1268).

Dari seribu macam bentuk cara beribadah kepada Allah SWT, yang bisa dilakukan pada malam lailatul qadar, tetapi dari sekian banyak itu ada sebuah ibadah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana apa yang diriwayatkan oleh lima imam hadits:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ اَرَاَيْتَ اِنْ عَلِمْتُ اَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلًةَ الْقَدْرِ مَااَقُولُ فِيْهَا. قَالَ قُوْلِى اَللَّهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى‎

Dari Syayidah ‘Aisyah, r.a. Ia berkata: saya bertanya kepada Rasulullah SAW, Apa pendapat Engkau, seandainya aku menemukan malam lailatul qadar, maka do’a apakah yang semestinya aku ucapkan pada malam itu? Rasullullah SAW, menjawabnya; berdo’alah dengan mengucapkan “Ya Tuhanku, sesungguhnya Engakau Dzat Maha Pengampun, dan menyukai memberikan pengampunan kepada hamban-Nya, maka ampunilah kesalahanku.” (H.R. Lima Imam hadits, kecuali imam Abu Daud).

Amalan yang Bisa Dilakukan untuk Raih Lailatul Qadar

  • Iktikaf
    Iktikaf adalah berhenti (berdiam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu dengan niat semata-mata beribadah hanya untuk Allah SWT. Iktikaf adalah momen untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dengan melakukan serangkaian ibadah. Ada beberapa syarat untuk sahnya iktikaf, antara lain beragam Islam, sudah baligh, dilaksanakan di masjid (baik masjid jami’ maupun masjid biasa), dan memiliki niat iktikaf.
  • Membaca Alquran
    Dengan niat beribadah hanya pada Allah SWT, membaca Alquran bisa mendatangkan pahala yang berlipat ganda di malam-malam sepertiga terakhir bulan Ramadan. Apalagi bila disertai dengan meresapi arti dan makna dari setiap ayat yang dibaca, kita bisa lebih khusyuk lagi dalam menunaikan amalan ini.
  • Memperbanyak Doa
    Perbanyak doa di malam-malam sepertiga terakhir bulan Ramadan untuk meningkatkan peluang meraih kemuliaan malam lailatul qadar. Rasulullah SAW memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu. Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qodar, apa yang harus aku ucapkan?”, beliau menjawab: “Ucapkanlah; Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anna”. Artinya, “(Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).
  • Menunaikan Shalat Malam
    Setelah shalat tarawih dan tadarusan, kamu bisa tidur terlebih dahulu. Lalu saat tengah malam atau menjelang sahur kamu bangun untuk menunaikan shalat malam. Dengan menunaikan ibadah shalat malam ini, maka peluang untuk mendapat malam lailatul qadar juga akan meningkat. Fokuskan ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
  • Perbanyak Taubat
    Manusia tak pernah luput dari yang namanya salah dan dosa. Di saat masih ada waktu di sepertiga terakhir Ramadan, isi malam-malammu dengan memperbanyak taubat dan permohonan ampun. Kalau bertepatan dengan malam lailatul qadar, berkahnya akan sangat luar biasa.

Hikmah Malam Lailatul Qadar

Dari hadis-hadis Rasulullah SAW tersebut, setidaknya ada 3 hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik menyangkut lailatul qadar:

  • Malam lailatul qadar merupakan anugerah yang tak ternilai bagi umat Islam. Dalam malam kemuliaan ini, Allah melimpahkan banyak berkah dan pahala yang besar bagi umatnya yang mau melakukan ibadah.
  • Merupakan nikmat yang perlu disyukuri. Dengan nikmat tersebut, bagi yang merasa kekurangan amal ibadah bisa menambah dan meningkatkan ibadah di malam lailatul qadar.
  • Pada malam lailatul qadar, Allah SWT akan membuka lebar pintu ampunan-Nya, sehingga barangsiapa yang melaksanakan ibadah salat malam pada malam ini, akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.

Itulah hadis dan hikmah yang bisa dipetik dari malam lailatul qadar. Semoga ibadah puasa Ramadan kita selalu dilancarkan dan diterima oleh Allah SWT.

The post Cara Menyambut Malam Lailatul Qadar yang Mudah untuk dilakukan! appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Perbedaan Qurban Wajib dan Sunnah yang Harus dipahami https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/perbedaan-qurban-wajib-dan-sunnah Mon, 09 Aug 2021 02:41:49 +0000 https://dalamislam.com/?p=9872 Berqurban memiliki hukum sunnah kifayah atau kolektif. Kolektif dalam hal ini adalah apabila ada satu anggota keluarga yang melakukannya maka sudah menggugurkan tuntutan yang lainnya. Syekh Muhammad Nawawi bin Umar menegaskan: ولا يأكل المضحي ولا من تلزمه نفقته شيأ من الأضحية المنذورة حقيقة أو حكما “Orang berkurban dan orang yang wajib ia nafkahi tidak boleh […]

The post Perbedaan Qurban Wajib dan Sunnah yang Harus dipahami appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Berqurban memiliki hukum sunnah kifayah atau kolektif. Kolektif dalam hal ini adalah apabila ada satu anggota keluarga yang melakukannya maka sudah menggugurkan tuntutan yang lainnya.

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar menegaskan:

ولا يأكل المضحي ولا من تلزمه نفقته شيأ من الأضحية المنذورة حقيقة أو حكما

“Orang berkurban dan orang yang wajib ia nafkahi tidak boleh memakan sedikitpun dari kurban yang dinazari, baik secara hakikat atau hukumnya”. (Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi al-Bantani, Tausyikh ‘Ala Ibni Qasim, hal. 531).

Tetapi jika tidak ada satupun maka akan dikenai hukum makruh. Dalam kitab Hasyiyah I’anah al-Thalibin disebutkan:  

ولو نذر التضحية بمعيبة أو صغيرة أو قال جعلتها أضحية فإنه يلزم ذبحها ولا تجزئ أضحية وإن اختص ذبحها بوقت الأضحية وجرت مجراها في الصرف. ويحرم الأكل من أضحية أو هدي وجبا بنذره  

“Bila seseorang bernazar berkurban dengan hewan yang cacat atau masih kecil atau ia mengatakan; aku menjadikannya sebagai hewan kurban; maka wajib disembelih dan tidak mencukupi sebagai kurban, meski waktu penyembelihannya khusus pada waktu kurban dan berlaku ketentuan kurban wajib dalam hal tasaruf (pemanfaatan). Haram memakan dari kurban atau hadyu yang wajib disebabkan nazar.”

Perbedaan Qurban Wajib dan Sunnah

  • Hak mengonsumsi daging bagi mudlahhi (pelaksana kurban).
    Saat Qurban sunnah, pelaksana Qurban diperbolehkan mengonsumsi dagingnya. Diutamakan memakan sedikit dan menyedekahkan sisanya. Sedangkan qurban Wajib, pelaksana haram memakannya meskipun sedikit.
  • Kadar yang wajib disedekahkan
    Kadar menyedekahkan daging qurban sunnah menurut pendapat mazhab syafii adalah kadar daging yang mencapai standar kelayakan umum. Misal satu kantong plastik. Sementara kadar wajib bagi qurban adalah menyedekahkan semuanya kepada fakir miskin tanpa terkecuali. Daging yang disyaratkan harus mentah.
  • Pihak yang menerima
    Pihak yang berhak menerima daging qurban wajib hanya fakir miskin. Semua bagian meliputi daging, kulit, tanduk dan lainnya wajib disedekahkan tanpa terkecuali. Bagi penerima qurban sunnah tidak hanya fakir miskin tapi juga yang mampu.
  • Niat
    Qurban wajib dan sunnah diperbolehkan untuk disembelih sendiri oleh pelaksana qurban atau perawakilan. Niat sebagai syarat dilakukan saat menyembelih atau ketika memisahkan hewan qurban dengan hewan lain.

The post Perbedaan Qurban Wajib dan Sunnah yang Harus dipahami appeared first on DalamIslam.com.

]]>
5 Manfaat Qurban untuk Diri Sendiri yang Perlu dipahami https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/manfaat-qurban-untuk-diri-sendiri Sat, 07 Aug 2021 02:30:41 +0000 https://dalamislam.com/?p=9871 Hari raya idul adha adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Tak hanya dijadikan momen namun idul adha juga memiliki segudang manfaat yang tak terduga. Berikut manfaat qurban untuk seluruh umat : 1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT Qurban yang memiliki arti kesempurnaan. Sehingga qurban yang mempunyai makna Kedekatan yang sempurna, atau […]

The post 5 Manfaat Qurban untuk Diri Sendiri yang Perlu dipahami appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hari raya idul adha adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Tak hanya dijadikan momen namun idul adha juga memiliki segudang manfaat yang tak terduga.

Berikut manfaat qurban untuk seluruh umat :

1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Qurban yang memiliki arti kesempurnaan. Sehingga qurban yang mempunyai makna Kedekatan yang sempurna, atau dalam makna lainnya qurban artinya menyembelih hewan untuk melaksanakan perintah allah serta mendekatkan diri kepada yang maha kuasa.

Hal ini terdapat dalam firman-Nya yang tertuang pada Quran Surat Al Kautsar ayat 2:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Fa ṣalli lirabbika wan-ḥar

Artinya:

Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.

2. Menyadarkan bahwa segala sesuatu akan kembali kepada allah SWT

Berkaca dari kisah nabi ibrahim yang rela mengorbankan anak semata wayangnya yaitu ismail untuk disembelij karena perintah allah. Manusia sebaiknya tidak menyombongkan diri atau terlalu mencintai sesuatu melebihi cintanya kepada Allah SWT.

Penyembelihan hewan kurban telah disyariatkan oleh Allah SWT dalam firmannya yang berbunyi:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَلَهُۥٓ أَسْلِمُوا۟ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُخْبِتِينَ

Wa likulli ummatin ja’alnā mansakal liyażkurusmallāhi ‘alā mā razaqahum mim bahīmatil-an’ām, fa ilāhukum ilāhuw wāḥidun fa lahū aslimụ, wa basysyiril-mukhbitīn

Artinya:”Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (Quran Surat Al-Hajj Ayat 34)

3. Mensucikan diri dari harta benda

Menurut HR Tirmidzi ibadah berqurban adalah salah satu ibadah yang disukai dan dimuliakan oleh allah SWT. Bagi mereka yang mampu berqurban tak hanya dijadikan momen untuk berbagi namun juga momen mensucikan harta benda yang dimiliki.

Keutamaan berkurban disebutkan dalam hadis riwayat Imam at-Tirmidzi dan imam Ibnu Majah dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah seorang anak Adam melakukan pekerjaan yang paling dicintai Allah pada hari nahr kecuali mengalirkan darah (menyembelih hewan kurban). Hewan itu nanti pada hari kiamat akan datang dengan tanduk, rambut dan bulunya. Dan pahala kurban yang menetes pada suatu tempat sebelum menetes ke tanah. Maka hiasilah dirimu dengan ibadah kurban.” (HR.Al-Hakim, Ibnu Majah dan at-Tirmidzi).

4. Menghapus Dosa

Menurut HR Al Bazaar dan ibnu hibban, tetesan darah hewan yang diQurbankan merupakan penebus dan pengampun dosa-dosa orang yang berqurban pada masa lalu.”Hai Fatimah, berdirilah di sisi kurbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya titisan darahnya yang pertama itu pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu”. (HR. Al Bazaar dan Ibnu Hibban).

Terdapat beberapa hadis yang menerangkan tentang hukum dari berkurban dalam Islam. Berikut ini beberapa di antaranya:

“Rasulullah SAW berkurban dua ekor domba berwarna putih bersih dan bertanduk bagus. Aku melihat Rasulullah SAW meletakkan kakinya ke atas sisi tanduk (kanan) hewan kurban itu sambil menyebut nama Allah dan bertakbir. Rasulullah SAW menyembelih kedua hewan kurban itu dengan tangannya sendiri”. (HR. Bukhari dan Muslim)”Tiga per kata yang bagiku hukumnya fardu tetapi bagi kalian hukumnya tathawwu’ (sunah), yaitu salat witir, menyembelih udhiyah dan salat duha.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim)

5. Sebagai Bentuk syukur

Berqurban adalah bentuk rezeki yang dititipkan allah untuk disalurkan kepada orang yang lebih membutuhkan. Islam juga diajarkan untuk saling berbagi dan membantu saudara yang membutuhkan.

Hal ini berdasarkan hadis yang terdapat dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim:

“Sesungguhnya yang pertama sekali kami lakukan pada hari ini adalah melaksanakan salat (Idul Adha), kemudian kami kembali untuk menyembelih hewan kurban. Siapa yang melaksanakan itu, maka sungguh ia telah melaksanakan sunah dan siapa yang menyembelih kurban sebelum salat (Idul Adha), maka itu hanyalah menjadi daging yang ia persembahkan untuk keluarganya, tidak termasuk ibadah (kurban) walau sedikitpun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

The post 5 Manfaat Qurban untuk Diri Sendiri yang Perlu dipahami appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Pentingnya Melunasi Hutang Dalam Islam https://dalamislam.com/hukum-islam/ekonomi/pentingnya-melunasi-hutang Wed, 24 Feb 2021 09:31:05 +0000 https://dalamislam.com/?p=9609 Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari hubungan dengan orang lain. Salah satu bentuk hubungan itu adalah hutang piutang. Dalam islam, memperbolehkan berhutang dengan syarat-syarat yang sesuai dengan syariat Islam. Namun, terkadang di tengah berjalannya akad hutang puitang terseput peminjam meninggal dunia, maka islam juga mengatur hal ini dengan sangat hati-hati karena hutang termasuk hak […]

The post Pentingnya Melunasi Hutang Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari hubungan dengan orang lain. Salah satu bentuk hubungan itu adalah hutang piutang. Dalam islam, memperbolehkan berhutang dengan syarat-syarat yang sesuai dengan syariat Islam. Namun, terkadang di tengah berjalannya akad hutang puitang terseput peminjam meninggal dunia, maka islam juga mengatur hal ini dengan sangat hati-hati karena hutang termasuk hak adami yang harus dilunasi.

Karena pentingnya pelunasan hutang, maka ahli warislah yang harus melunasinya. Apabila hutang tersebut tidak dilunasi, maka akan membuat ahli kubur sangat susah karena masih memiliki tanggungan di alam dunia. Seperti yang tertulis dalam hadits Nabi saw.

Tertulis juga dalam hadist lain, dari Jabir bin Abdillah ra, ia menceritakan,

Ada seseorang yang meninggal. Kami memandikannya, mengkafaninya kemudian kami bawa ke Rasulullah saw, agar beliau menshalatinya.

”Mohon anda menshalatinya” Beliaupun melangkah satu langkah.

”Apakah dia punya utang?” tanya Nabi.

”Ada, dua dinar” jawab kami. Tiba-tiba beliau kembali. Hingga Abu Qatadah siap menanggung utangnya.

“Menjadi tanggungan orang yang berutang dan mayit telah lepas tangan?” tanya Nabi.

“Iya wahai Nabi” Jawab Jabir. Kemudian Nabi saw bersedia menshalati jenazahnya.

Keesokannya, Nabi saw bertanya kepada Abu Qatadah,

”Bagaimana dengan dua dinar?”

”(Maaf Nabi, tetapi) ia baru meninggal kemarin” Besoknya, Abu Qatadah mendatangi Nabi saw,

”Telah saya lunasi hutangnya.” kemudian Nabi saw bersabda,

الْآنَ بَرَدَتْ عَلَيْهِ جِلْدُهُ

”Sekarang, kulit mayit sudah menjadi dingin.” (HR. Ahmad)

Dua hadits berikut juga mengisyaratkan bahwa hutang yang ditinggalkan ketika dia meninggal akan menjadi salah satu perkara yang menghalanginya masuk surga.

عن ثوبان – رضي الله عنه – قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ن ماتَ وَهوَ بريءٌ منَ الْكبرِ والغُلولِ والدَّينِ دخلَ الجنَّةَ

“Dari Tsauban ra Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang meninggal dalam keadaan terbebas dari tiga hal yakni sombong, ghulul (khianat), dan hutang, maka dia akan masuk surga.”  (HR. Turmudzi).

Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda,

نَفْسُ المُؤْمِن مُعَلَّقَةٌ بِدَينِهِ حَتَّى يُقضَى عَنهُ

“Ruh orang mukmin bergantung utangnya, sampai (hutang itu) terlunasi.” (HR. Turmudzi dan Ibnu Majah)

Untuk itu, ketika kita mengetahui ada sebagian dari keluarga kita yang meninggal tetapi masih memiliki tanggungan hutang, ada baiknya langsung untuk melunasinya. Jika ahli waris masih belum tahu apabila mayit masih memiliki hutang, ada baiknya ahli waris langsung menanyakannya ke kerabat, teman bahkan ke kolega kerja si mayit, apakah dia memiliki hutang atau tidak.

Jika ada problem dimana si mayit tidak meninggalkan harta warisan atau meninggalkan harta warisan tetapi tidak sampai menutupi hutangnya, maka dalah hukum islam si mayit dinamakan mayit yang bangkrut (muflis). Hal ini yang nantinya membuat ahli waris tidak wajib untuk melunasi hutang-hutang si mayit, karena memang tidak ada harta untuk melunasinya.

Adapun pilihan terbaik dari kasus di atas adalah, jika ada keluarga yang mampu untuk melunasinya, akan sangat dianjurkan untuk menutup seluruh hutang-hutang dari si mayit, ini lah yang dimaksud dengan bahwa kenyamanan ahli kubur itu bergnatung dengan kehidupan keluarga yang masih hidup.

The post Pentingnya Melunasi Hutang Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
3 Hal yang Menyelamatkan dan 3 Hal Yang Merusak https://dalamislam.com/info-islami/3-hal-yang-menyelamatkan-dan-3-hal-yang-merusak Mon, 15 Feb 2021 12:05:43 +0000 https://dalamislam.com/?p=9267 Kita di dunia ini tidak akan pernah mengetahui apakah kita akan selamat atau tidak. Itu semua tergantung pada setiap amal yang kita kerjakan. Apabila kita melakukan hal yang baik maka di hari akhir nanti kita akan diselamatkan pada amal-amal yang kita perbuat dahulu. Namun apabila kita melakukan hal yang buruk maka sedikit sekali kemungkinan kita […]

The post 3 Hal yang Menyelamatkan dan 3 Hal Yang Merusak appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kita di dunia ini tidak akan pernah mengetahui apakah kita akan selamat atau tidak. Itu semua tergantung pada setiap amal yang kita kerjakan. Apabila kita melakukan hal yang baik maka di hari akhir nanti kita akan diselamatkan pada amal-amal yang kita perbuat dahulu.

Namun apabila kita melakukan hal yang buruk maka sedikit sekali kemungkinan kita akan selamat dan siksaan hukuman. Berikut ada 3 hal perkara yang menyelamatkan dan 3 hal perkara yang merusak.

Dari hadist yang diriwayatkan Imam At-Thabrani, Rasulullah SAW pernah berpesan, “Ada 3 hal yang bisa menyelamatkan dan 3 hal yang bisa merusak. Yang menyelamatkan antara lain: (1) Taqwa kepada Allah dalam sepi maupun ramai, (2) Berkata benar (adil) dalam kondisi ridha maupun marah, (3) Bersikap sederhana dalam keadaan kaya maupun miskin. Sedangkan yang merusak antara lain: (1) Bakhil yang kelewatan, (2) Nafsu yang diikuti, (3) Ujub terhadap diri sendiri.”

Dari hadits diatas telah jelas disampaikan bahwa apabila kita melaksanakan 3 hal yang bisa menyelamatkan, maka kita akan selamat dari godaan dan hal yang merusak di dunia ini. Dan akan mendatangkan suatu kebahagiaan di akhirat nanti.

Akan tetapi, jika kita melakukan 3 hal yang sangat bertolakbelakang dari 3 hal yang bisa menyelamatkan maka kita akan dijauhkan dari segala kebahagiaan di akhir nanti, dan itu akan menyebabkan terhapusnya kemuliaan kita sebagai hamba Allah SWT.

3 Hal yang Menyelematkan

Berikut penjelasan 3 hal yang bisa menyelamatkan:

1. Taqwa kepada Allah dalam sepi maupun ramai

Sebagai orang yang beriman diharuskan untuk bertaqwa kepada Allah SWT. Taqwa disini berarti kita harus mematuhi segala perintah yang Allah berikan dan menjauhi segala larangan Allah SWT.

Kita diperintahkan untuk bertaqwa bukan dalam satu keadaan, akan tetapi dalam segala keadaan baik itu dalam keadaan sepi maupun kepada ramai.

Dimanapun dan kapanpun kita berada harus takut dan malu kepada Allah jika kita berbuat dosa. Ada Allah Yang Maha Melihat. Dan Allah SWT berfirman:

“Siapa yang bertaqwa kepada Allah, Dia akan menjadikan untuknya jalan keluar.” (QS. At Thalaq:2).

2. Berkata benar (adil) dalam kondisi ridha maupun marah

Terkadang kita sulit sekali untuk mengendalikan emosi kita. Bahkan jika kita dalam keadaan sedang marah maka seringkali kita mengambil keputusan yang salah ataupun tidak berlaku adil.

Jadi jika kita ingin selamat dari tantangan hidup di dunia maka kita diharuskan untuk berkata benar (adil) dalam kondisi ridha maupun kondisi marah.

3. Bersikap sederhana dalam keadaan kaya maupun miskin

Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umat manusia untuk hidup dengan sederhana. Jika kita melihat atau mendengar kisah kehidupan Rasulullah, pasti akan mendapatkan bahwa Rasulullah hidup dengan sangat sederhana bahkan kadang kekurangan.

Karena dengan kita menjalankan hidup dengan penuh kesederhanaan maka kita akan dijauhkan dari sifat sombong dan lebih banyak untuk bersyukur.

3 Hal yang Merusak

Dan berikut penjelasan 3 hal yang bisa merusak:

1. Bakhil yang kelewatan

Bakhil adalah sifat pelit yang bisa ada pada diri manusia. Kadang manusia bersifat pelit mengenai harta. Karena orang yang memiliki sifat bakhil/pelit berarti dia tidak ingin harta yang dia miliki berkurang.

Dia lebih condong untuk tidak ingin berbagi kepada orang lain atau bisa lebih kepada tidak peduli pada hidup orang yang lagi kesusahan. Dan pada seharusnya sifat Bakhil ini harus dijauhkan.

Rasulullah SAW bersabda: “Jauhilah perbuatan sangat kikir karena ia merusak orang sebelum kamu.” (HR. Abu Dawud).

2. Nafsu yang diikuti

Sebagian manusia sangat sulit untuk mengendalikan hawa nafsu. Bahkan sebab mengikuti hawa nafsu, mengakibatkan kita terjerumus pada perilaku yang dilarang oleh Allah.

Kadang jika kita ingin benar-benar bertaqwa kepada Allah, terkadang itu semua bisa menjadi sangat berat karena hawa nafsu terus mendominasi. Pada nyatanya musuh terbesar pada diri manusia adalah hawa nafsu itu sendiri.

3. Ujub terhadap diri sendiri

Sikap ini lebih kepada kita merasa bahwa diri paling benar dan paling baik, lebih sering menyepelekan orang lain, tidak pernah mau mendengar perkataan orang lain. Sikap ujub juga lebih sering diartikan kepada mengabaikan nikmat yang telah Allah berikan kepada dirinya.

3 hal yang bisa menyelamatkan dan 3 hal yang bisa merusak di atas adalah hal yang saling berkaitan. Akan tetapi hal tersebut tergantung pada bagaimana kita memposisikan Allah di hidup kita, dan bagaimana tujuan kita ini akan bermuara.

The post 3 Hal yang Menyelamatkan dan 3 Hal Yang Merusak appeared first on DalamIslam.com.

]]>