amalan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/amalan Thu, 03 Nov 2022 07:38:49 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png amalan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/amalan 32 32 Amalan Sunnah di Hari Assyura yang Penting Diketahui https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-sunnah-di-hari-assyura Mon, 10 Oct 2022 07:49:00 +0000 https://dalamislam.com/?p=11830 Dalam agama Islam ada dua hal yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan pahala 1 adalah melakukan ibadah wajib seperti salat puasa dan beberapa ibadah lainnya serta yang kedua dalam melakukan ibadah sunnah. Kegiatan atau ibadah ini akan mendapatkan pahala jika dilakukan namun tidak berdosa jika tidak dilakukan ada banyak sekali sunnah yang bisa dilakukan dalam […]

The post Amalan Sunnah di Hari Assyura yang Penting Diketahui appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam agama Islam ada dua hal yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan pahala 1 adalah melakukan ibadah wajib seperti salat puasa dan beberapa ibadah lainnya serta yang kedua dalam melakukan ibadah sunnah.

Kegiatan atau ibadah ini akan mendapatkan pahala jika dilakukan namun tidak berdosa jika tidak dilakukan ada banyak sekali sunnah yang bisa dilakukan dalam agama Islam salah satunya amalan sunnah di hari Asyura dalam artikel ini akan kita bahas secara lengkap. Ketahui juga sejarah di balik hari Assyura.

Bagi yang belum paham hari Asyura adalah hari yang jatuh pada tanggal 10 Muharram di kalender Hijriyah namun Asyura sendiri memiliki arti ke-10 dalam agama Islam hari Asyura memiliki banyak sekali peristiwa atau momen penting terutama yang dialami oleh Nabi dan Rasul Allah Subhanahu Wa Ta’ala mulai dari turunnya Nabi Adam.

Juga hari pertobatan adanya hari dimana Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan paus dan ketika Nabi Ibrahim dilahirkan sehingga hari Asyura menjadi hari yang penting dan ditetapkan sebagai hari yang dapat dilakukan untuk beribadah sunah dengan pahala yang sangat banyak Amalan apa saja yang bisa dilakukan oleh umat muslim.

  • Berpuasa

Pertama amalan sunnah yang bisa dilakukan adalah berkuasa hal ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi beberapa masyarakat atau umat muslim di Indonesia. Dengan berpuasa hari Asyura kita bisa mendapatkan banyak sekali pahala dan keutamaan puasa Assyura lainnya.

Selain itu diharapkan untuk bisa merasakan keberkahan dan juga syafaat dari hari baik ini.

Hadits ini diriwayatkan dari Aisyah, istri Nabi Muhammad:

ﷺ : كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ، فَلَمَّا قَدِمَ المَدِينَةَ صَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ

Artinya: “Puasa Asyura’ adalah puasa yang dilakukan oleh orang Quraisy pada zaman jahiliyyah dan Rasulullah SAW juga melakukan puasa pada hari itu. Ketika Nabi datang ke Madinah juga melakukan puasa dan menyuruh para sahabat menjalankan puasa Asyura’. Namun ketika puasa Ramadhan mulai diwajibkan, Nabi meninggalkan puasa Asyura’. Maka barangsiapa yang ingin berpuasa, silakan, dan siapa saja yang ingin meninggalkan, juga silakan,” (HR Bukhari: 2002).

  • Paket Amalan Sunnah

Selanjutnya poin kedua yang bisa dilakukan sebagai amalan sunnah di hari Asyura adalah paket lengkap atau beberapa ibadah yang dilakukan secara sekaligus mulai dari Mandi besar memotong kuku berpuasa dan juga salat wajib atau salat Sunnah serta menjenguk orang sakit dan menjalin silaturahmi.

Paket amalan sunnah ini mungkin hampir serupa dengan hari Jumat yang biasanya dilakukan oleh umat muslim untuk membersihkan diri dan juga melakukan beberapa ibadah tambahan untuk meningkatkan pahala kita bagi wanita Kita juga bisa menggunakan celak mata yang umumnya disunahkan oleh Rasulullah SAW, pada hari tersebut.

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

“Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, sholatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.” dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad’iyyati Tasyrahus Shudur.

  • Bersedekah

Terakhir amalan sunnah di hari Asyura yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pahala kita dan juga ibadah kita yaitu bersedekah. Baik ke anak yatim piatu atau lebih baik lagi kepada keluarga yang sedang membutuhkan.

Bersedekah tidak harus selalu uang bisa berbagai hal yang mereka butuhkan mulai dari sembako, bahan pangan, pakaian dan lain sebagainya. Ketahui juga keutamaan sedekah di hari Assyura.

Namun untuk kegiatan bersedekah ini sebenarnya kegiatan rutin yang dilakukan oleh umat muslim pada hari Jumat yang dianggap sebagai hari berkah. Tetapi kita juga bisa melakukan khusus pada hari Asyura untuk mendapatkan syafaat dan juga Rahmat dari Allah SWT.

Namun karena adanya amalan sunnah dan kegiatan rutin seperti ini. Sayangnya bisa menjadi Haram atau bahkan berbahaya apabila kita menggunakan ritual tertentu dengan harapan diluar dari rahmat Allah SWT. Misalnya saja beberapa budaya mengawinkan hari Asyura ini dengan sengaja membuat bubur atau makanan khusus, kemudian membakar kemenyan dan beberapa ritual diluar agama Islam lainnya.

Tentu saja hal ini dilarang bahkan haram karena dianggap menyekutukan Allah SWT. Karena kegiatan atau amalan yang sudah ada pada kitab dan juga hadis tanpa mengurangi atau menambahkannya. Dengan begitu kita mengikuti amalan ataupun syariat yang disarankan dengan ikhlas.

As-Subki berkata (ad-Din al-Khalish 8/417):”Adapun pernyataan sebagian orang yang menganjurkan setelah mandi hari ini (10 Muharram) untuk ziarah kepada orang alim, menengok orang sakit, mengusap kepala anak yatim, memotong kuku, membaca al-Fatihah seribu kali dan bersilaturahmi maka tidak ada dalil yg menunjukkan keutamaan amal-amal itu jika dikerjakan pada hari Asyura. Yang benar amalan-amalan ini diperintahkan oleh syariat di setiap saat, adapun mengkhususkan di hari ini (10 Muharram) maka hukumnya adalah bid’ah.”

The post Amalan Sunnah di Hari Assyura yang Penting Diketahui appeared first on DalamIslam.com.

]]>
7 Amalan Kecil yang Bisa Menghapus Dosa https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-kecil-yang-bisa-menghapus-dosa Sat, 18 Jun 2022 03:04:49 +0000 https://dalamislam.com/?p=11656 Tiap manusia tidak akan terbebas dari kesalahan dan dosa. Untuk menebusnya, ada beberapa amalan yang dapat dikatakan mudah untuk dilakukan, tetapi menjadi amalan yang dapat menggugurkan dosa kita. Salah satu sabda Rasulullah SAW menyebutkan, segala perbuatan dosa sebaik-baiknya selalu diiringi dengan amalan-amalan yang baik agar dosa yang diperbuat gugur. Berikut bunyi haditsnya: “Bertakwalah kamu di […]

The post 7 Amalan Kecil yang Bisa Menghapus Dosa appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tiap manusia tidak akan terbebas dari kesalahan dan dosa. Untuk menebusnya, ada beberapa amalan yang dapat dikatakan mudah untuk dilakukan, tetapi menjadi amalan yang dapat menggugurkan dosa kita.

Salah satu sabda Rasulullah SAW menyebutkan, segala perbuatan dosa sebaik-baiknya selalu diiringi dengan amalan-amalan yang baik agar dosa yang diperbuat gugur. Berikut bunyi haditsnya:

Bertakwalah kamu di manapun kamu berada. Bila kamu berbuat kejahatan, segera iringi dengan perbuatan baik, sehingga dosamu terhapus lalu pergauliah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi).

Terdapat amalan-amalan penghapus dosa besar dan kecil yang dapat dilakukan setiap Muslim. Amalan tersebut dilakukan seiring dengan permintaan taubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Amalan satu-satunya yang menghapus dosa kecil dan besar adalah bertaubat dan memohon ampunan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surat An Nisa ayat 110:

وَمَن يَعْمَلْ سُوٓءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُۥ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ ٱللَّهَ يَجِدِ ٱللَّهَ غَفُورًا رَّحِيمًا

“Wa man ya’mal su-an aw yazhlim nafsahu tsumma yastaghfirillaha yajidillaha ghafuran rahima.”

Artinya: “Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampun kepada Allah, niscaya dia mendapati Allah Mahapengampun lagi Maha penyayang.

عن عن أبي هريرة رضي الله عنه، قال: قال رسول الله

صلى الله عليه وسلم: “والذي نفسي بيده لو لم تذنب لذهب الله بكم، وجاء بقوم يذنبون، فيستغفرون الله تعالى، فيغفر لهم

“Dari Abu Hurairah RA dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

“Demi Dzat yang jiwaku berada dalam kuasa-Nya, seandainya kalian tidak melakukan dosa sama sekali, Allah SWT akan mengganti kalian dengan kaum-kaum yang berdosa, lalu mereka meminta ampun kepada Allah SWT, Dia lalu mengampuni mereka.”

Berikut ini Amalan Ringan yang Dapat Menghapuskan Dosa

1. Berdzikir dan Membaca Istigfar

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda tentang seseorang yang selalu bertaubat memohon ampunan, setiap kali mengerjakan perbuatan dosa. Rasulullah bersabda:

Jika seorang hamba berbuat dosa, lalu ia berkata, ‘Wahai Rabbku, ampunilah aku.’Rabbnya menjawab, ‘Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memilki Rabb (Tuhan) Yang Maha Mengampuni dosa dan menghukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku.”Kemudian ia berbuat dosa lainnya, lantas ia pun mengatakan kepada Rabbnya, ‘Wahai Rabbku, aku betul-betul telah berbuat dosa lainya, ampunilah aku.’ Rabbnya menjawab,’Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menghukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku. Lakukanlah sesukamu (maksudnya selama engkau berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah akan mengampunimu, pen).’ Maka ia pun melakukan dosa lain yang ketiga atau keempat.” (HR. Muslim).

Selain istighfar, ada bacaan dzikir yang disebut dalam salah satu sabda Rasulullah SAW sebagai dzikir penghapus dosa sebanyak buih di lautan. Berikut bacaan dzikir dan haditsnya:

“Barang siapa yang berkata subhanallah wa bihamdihi (Maha Suci Allah dan dengan segala pujian bagi-Nya), sebanyak 100 kali maka akan dihapus dosa-dosanya sekalipun sebanyak buih lautan.” (HR Bukhari).

Ketahui juga amalan dzikir penghapus dosa.

2. Berwudhu

Amalan selanjutnya adalah berwudhu sesuai dengan tuntunan sunnah Rasulullah SAW. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah pernah berkata dosa seseorang akan ikut gugur bersama dengan air wudhu yang mengalir di tubuhnya

,من توضأ وأحسن الوضوء خرجت خطاياه من جسده حتي تخرج من تحت أظفاره

Artinya: “Barangsiapa yang berwudhu lalu memperbagus wudhunya, dosa-dosanya akan keluar dari tubuhnya (yang terkena air wudhu) sampai keluar dari ujung jemarinya.” (HR. Muslim).

Selain bis amenghapsu dosa, masih banyak amalan berwudhu dalam Islam yang penting untuk diketahui.

3. Sholat Lima Waktu

Sudah sepatutnya menjadi pengetahuan tiap muslim bahwa sholat adalah ibadah yang wajib dilakukan setiap harinya. Ternyata, ibadah ini juga dapat menjadi amalan pengapus menghapus dosa yang dimiliki umat manusia. Penting diketahui bahwa kedudukan solat dalam Islam adalah sebagai tiang agam.

Nabi Muhammad SAW bersabda, di antara salat lima waktu, hari Jumat dengan Jumat berikutnya, hingga Ramadhan dan Ramadhan selanjutnya ada waktu pengampunan dosa yang diberikan oleh Allah SWT.

الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ

Artinya: “Antara shalat yang lima waktu, antara jumat yang satu dan jumat berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (HR Muslim).

4. Bersholawat atas Nabi

Amalan ringan penghapus dosa lainnya adalah membaca sholawat Nabi Muhammad SAW. Banyak macam sholawat Nabi untuk dilakukan. Seperti yang tertuang dalam hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Artinya: “Barangsiapa yang bershalawat atasku satu shalawat maka niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh shalawat, dihapuskan darinya 10 dosa dan diangkatkan untuknya 10 tingkatan.” (HR an Nasai dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami’, no. 6359).

5. Mengucapkan ‘Aamiin’ saat Salat

Rasulullah SAW pernah menyebut bahwa, ucapan ‘aamiin’ saat sholat seusai imam membaca surat Al Fatihah menjadi amalan penghapus dosa lainnya. Apabila, pengucapannya bertepatan denan ‘aamiin’ dari malaikat. Hal ini juga termasuk dalam amalan kecil yang mendapatkan pahala.

إِذَا قَالَ الإِمَامُ: {غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] فَقُولُوا: آمِينَ، فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ المَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Apabila imam mengucapkan, “Ghairil maghdhubi ‘alaihim walaadhooliin” ucapkanlah amin, karena barangsiapa yang aminnya bertepatan dengan aminnya malaikat maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Muttafaq ‘Alaihi).

Hadits di atas juga menunjukkan keutamaan shalat berjamaah di masjid. Sebab, ‘aamiin’-nya malaikat tidak bisa didapatkan tanpa megikuti shalat berjamaah.

6. Memperbanyak Sujud

Memperbanyak sujud dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah sholat itu sendiri. Misalnya, mengerjakan shalat sunnah rawatib, dhuha, tahajjud, atau witir.

Amalan ini dapat mengangkat derajat manusia sekaligus menghapuskan dosa sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW kepada Tsauban RA:

:عَلَيْكَ بِالسُّجُودِ فَإِنَّكَ لَا تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلَّا رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ بِهَا عَنْكَ خَطِيئَةً

Artinya: “Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud kepada Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu.” (HR. Muslim).

7. Salat Jumat

Terakhir, mengerjakan sholat Jumat bagi pria muslim. Telah banyak dalil yang menyebutkan keutamaan sholat Jumat, salah satunya sebagai penggugur dosa bagi pelakunya.

Rasulullah bersabda:

Barangsiapa berwudhu dengan sempurna kemudian mendatangi masjid untuk shalat Jumat, serta menyimak dan memperhatikan khutbah, niscaya diampuni baginya dosa-dosa yang ia lakukan di antara Jumat itu dan Jumat sebelumnya, berikut tiga hari lagi sebelumnya.” (HR. Muslim).

Beberapa ulama, seperti dilansir dari situs STIBA (Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab) Makassar, membatasi dosa-dosa kecil saja yang dapat diampuni dengan beberapa amalan di atas. Sementara untuk dosa-dosa besar, diyakini mereka hanya dapat diampuni dengan melakukan taubat nasuha.

The post 7 Amalan Kecil yang Bisa Menghapus Dosa appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Amalan Untuk Mewujudkan Hajat dan Mengatasi Berbagai Masalah https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-untuk-mewujudkan-hajat-dan-mengatasi-berbagai-masalah Wed, 17 Feb 2021 16:48:13 +0000 https://dalamislam.com/?p=9321 Jika kita memiliki hajat, memiliki masalah dengan keluarga, kita ingin mendapatkan rezeki, kita memiliki dosa yang belum bisa ditinggal, memiliki masalah yang belum bisa kita selesaikan, kita memiliki utang yang belum bisa dilunasi, atau kita memiliki masalah dengan ibadah yang kita lakukan dan apa pun masalahnya, baik itu masalah lahir batin, masalah dunia dan akhirat, […]

The post Amalan Untuk Mewujudkan Hajat dan Mengatasi Berbagai Masalah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Jika kita memiliki hajat, memiliki masalah dengan keluarga, kita ingin mendapatkan rezeki, kita memiliki dosa yang belum bisa ditinggal, memiliki masalah yang belum bisa kita selesaikan, kita memiliki utang yang belum bisa dilunasi, atau kita memiliki masalah dengan ibadah yang kita lakukan dan apa pun masalahnya, baik itu masalah lahir batin, masalah dunia dan akhirat, besar ataupun kecil masalah yang kita miliki, ada suatu amalan saat kita akan tidur, doa atau amalan ini sangat luar biasa. Dan di antara kita pasti sudah hafal doa tersebut.

Dirikan shalat dua rakaat saat kita akan tidur. Kita bisa anggap itu sebagai shalat Hajat atau shalat sunnah apa saja. Kemudian, lanjutkan dengan shalat Witir. Dan Jika ingin menunda shalat Witir di sepertiga malam terakhir itu tidak menjadi masalah. Sebelum kita membaca doa ini, kita bayangkan dalam pikiran kita, apa hajat kita? Jodoh, was-was, penyakit, utang, atau apa pun itu, bayangkan saja.

Hadirkan dalam pikiran kita, “Hajat dan masalah saya begini….” Rasakan masalahnya, kemudian kita harus meyakini bahwa Allah adalah Rabb Yang Maha Mampu menyelesaikan masalah-masalah kita serta dapat mengabulkan hajat kita.

Kemudian kita ucapkan, Hasbiyallaahu wa ni’mal wakiil. Saat membacanya, kita harus benar-benar yakin bahwa Hasbiyallaah artinya Allah adalah segala-galanya bagi kita. Bagi kita Allah itu segala-galanya dan Allah ialah sebaik-baik yang mewakili urusan kita.

Ini semua juga tergantung dengan keyakinan yang kita miliki. Semakin tinggi kita merasa yakin, maka semakin cepat masalah kita selesai dan terwujudnya hajat. Allah akan mendatangkan cara yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya dan sungguh dahsyat Allah dalam memproses pengabulan hajat-hajat kita.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 173-174:

“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka.’ Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, ‘Hasbunallaahu wa ni’mal wakiil (cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung).’ Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Ali Imran: 173-174)

Sepanjang hari baik di pagi hari, siang, sore, malam, dan di mana pun kita berada, jangan pernah berhenti untuk beristighfar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang rutin dan rajin membawa istighfar, akan Allah mudahkan segala urusannya. Akan Allah angkat segala kesusahannya. Dan didatangkan rezeki dari tempat yang ia tidak sangka-sangka.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Dengan memperbanyak istighfar dan amalan ini rutin dilakukan, maka insya Allah segala hajat atau keinginan kita akan terwujud. Mulai malam ini, sebelum tidur kita dirikan shalat 2 rakaat, kemudian berbaring, setelah itu kita membaca, “Hasbiyallaahu wa ni’mal wakiil.”

Dengan penuh keyakinan besok atau pun lusa kita akan mendapatkan kabar gembira dengan selesainya semua masalah yang kita miliki serta terkabulnya hajat atau keinginan-keinginan kita.

The post Amalan Untuk Mewujudkan Hajat dan Mengatasi Berbagai Masalah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
4 Amalan yang Dapat Mengangkat Derajat Manusia https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-yang-dapat-mengangkat-derajat-manusia Tue, 16 Feb 2021 18:05:53 +0000 https://dalamislam.com/?p=9323 Sudah tidak aneh lagi jika manusia menginginkan derajat yang tinggi, baik dari sisi pandang manusia atau menurut pandangannya Allah SWT. Berbagai cara yang mereka lakukan untuk bisa meraih posisi yang tinggi atau untuk bisa meraih kemuliaan. Ada sebagian dari kita yang terlalu berambisi untuk meraih itu semua, alhasil ia menghalalkan berbagai cara tidak melihat apakah […]

The post 4 Amalan yang Dapat Mengangkat Derajat Manusia appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sudah tidak aneh lagi jika manusia menginginkan derajat yang tinggi, baik dari sisi pandang manusia atau menurut pandangannya Allah SWT. Berbagai cara yang mereka lakukan untuk bisa meraih posisi yang tinggi atau untuk bisa meraih kemuliaan.

Ada sebagian dari kita yang terlalu berambisi untuk meraih itu semua, alhasil ia menghalalkan berbagai cara tidak melihat apakah cara itu halal atau haram. Tetapi Islam mengajarkan kepada kita bahwa kita harus berpikir sebelum bertindak.

Kita sebagai umat Islam harus mencari tahu apakah cara yang kita lakukan tersebut dihalalkan atau tidak. Berikut terdapat 4 perkara yang bisa mengangkat derajat seseorang. Menurut Jawahirul Lu’luiya, Syekh Muhammad Bin Abdullah Al Murdani Al Dimyathi menjelaskan:

“Empat perkara yang bisa mengangkat derajat seseorang hingga mencapai derajat mulia meski sedikit amal dan ilmunya toleransi, rendah hati, dermawan, dan Budi luhur.”

Jadi kita tidak harus memiliki amal dan ilmu yang tinggi untuk memperoleh derajat yang mulia, akan tetapi dengan kita memiliki 4 sifat tersebut maka kita bisa meraih derajat kemuliaan di sisi-Nya.

1. Sikap Toleransi

Toleransi adalah sikap saling menghargai antar sesama manusia. Jika ada orang lain yang berbeda pendapat dengan kita, yang berbeda keyakinan dengan kita maka sepatutnya kita tidak menghakimi mereka, karena itu semua sudah menjadi hak mereka sebagai manusia untuk memilih.

Sikap toleransi juga bisa menghindari dari kekerasan antar sesama. Sikap toleransi akan menciptakan pada kondisi rukun dan damai.

2. Sikap Rendah Hati

Seseorang yang memiliki sikap rendah hati berarti dia bukanlah orang yang sombong dan tinggi hati. Allah SWT akan meninggikan derajat kepada siapa saja yang mau bersikap rendah hati. Nabi SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorangpun yang membanggakan dirinya dihadapan orang lain dan tidak seorangpun yang berbuat aniaya terhadap orang lain.” (HR. Muslim)

3. Sikap Dermawan

Sikap dermawan ini berarti dia senang berbagi pada sesama. Tidak Bakhil kepada orang lain. Sikap dermawan dengan senang hati memberi sebagian hartanya kepada orang yang membutuhkan. Maka dari itu sikap dermawan ini bisa membantu kita untuk mengangkat derajat kita di sisi-Nya

4. Sikap Berbudi Luhur

Pada dasarnya sikap Berbudi luhur ini saling keterkaitan dengan sikap dermawan. Karena jika seseorang tersebut telah mampu bersikap dermawan, maka seorang tersebut juga memiliki sifat yang berbudi luhur.

Berbudi luhur ini adalah termasuk akhlak terpuji dan mulia. Dan sikap ini juga mampu membantu kita untuk mengangkat derajat yang mulia di sisi-Nya.

Itulah 4 perkara yang bisa kita miliki dan kita praktekkan di dunia, agar di hari akhir nanti ditempatkan posisi yang mulia di sisi-Nya.

The post 4 Amalan yang Dapat Mengangkat Derajat Manusia appeared first on DalamIslam.com.

]]>
3 Hal yang Menyelamatkan dan 3 Hal Yang Merusak https://dalamislam.com/info-islami/3-hal-yang-menyelamatkan-dan-3-hal-yang-merusak Mon, 15 Feb 2021 12:05:43 +0000 https://dalamislam.com/?p=9267 Kita di dunia ini tidak akan pernah mengetahui apakah kita akan selamat atau tidak. Itu semua tergantung pada setiap amal yang kita kerjakan. Apabila kita melakukan hal yang baik maka di hari akhir nanti kita akan diselamatkan pada amal-amal yang kita perbuat dahulu. Namun apabila kita melakukan hal yang buruk maka sedikit sekali kemungkinan kita […]

The post 3 Hal yang Menyelamatkan dan 3 Hal Yang Merusak appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kita di dunia ini tidak akan pernah mengetahui apakah kita akan selamat atau tidak. Itu semua tergantung pada setiap amal yang kita kerjakan. Apabila kita melakukan hal yang baik maka di hari akhir nanti kita akan diselamatkan pada amal-amal yang kita perbuat dahulu.

Namun apabila kita melakukan hal yang buruk maka sedikit sekali kemungkinan kita akan selamat dan siksaan hukuman. Berikut ada 3 hal perkara yang menyelamatkan dan 3 hal perkara yang merusak.

Dari hadist yang diriwayatkan Imam At-Thabrani, Rasulullah SAW pernah berpesan, “Ada 3 hal yang bisa menyelamatkan dan 3 hal yang bisa merusak. Yang menyelamatkan antara lain: (1) Taqwa kepada Allah dalam sepi maupun ramai, (2) Berkata benar (adil) dalam kondisi ridha maupun marah, (3) Bersikap sederhana dalam keadaan kaya maupun miskin. Sedangkan yang merusak antara lain: (1) Bakhil yang kelewatan, (2) Nafsu yang diikuti, (3) Ujub terhadap diri sendiri.”

Dari hadits diatas telah jelas disampaikan bahwa apabila kita melaksanakan 3 hal yang bisa menyelamatkan, maka kita akan selamat dari godaan dan hal yang merusak di dunia ini. Dan akan mendatangkan suatu kebahagiaan di akhirat nanti.

Akan tetapi, jika kita melakukan 3 hal yang sangat bertolakbelakang dari 3 hal yang bisa menyelamatkan maka kita akan dijauhkan dari segala kebahagiaan di akhir nanti, dan itu akan menyebabkan terhapusnya kemuliaan kita sebagai hamba Allah SWT.

3 Hal yang Menyelematkan

Berikut penjelasan 3 hal yang bisa menyelamatkan:

1. Taqwa kepada Allah dalam sepi maupun ramai

Sebagai orang yang beriman diharuskan untuk bertaqwa kepada Allah SWT. Taqwa disini berarti kita harus mematuhi segala perintah yang Allah berikan dan menjauhi segala larangan Allah SWT.

Kita diperintahkan untuk bertaqwa bukan dalam satu keadaan, akan tetapi dalam segala keadaan baik itu dalam keadaan sepi maupun kepada ramai.

Dimanapun dan kapanpun kita berada harus takut dan malu kepada Allah jika kita berbuat dosa. Ada Allah Yang Maha Melihat. Dan Allah SWT berfirman:

“Siapa yang bertaqwa kepada Allah, Dia akan menjadikan untuknya jalan keluar.” (QS. At Thalaq:2).

2. Berkata benar (adil) dalam kondisi ridha maupun marah

Terkadang kita sulit sekali untuk mengendalikan emosi kita. Bahkan jika kita dalam keadaan sedang marah maka seringkali kita mengambil keputusan yang salah ataupun tidak berlaku adil.

Jadi jika kita ingin selamat dari tantangan hidup di dunia maka kita diharuskan untuk berkata benar (adil) dalam kondisi ridha maupun kondisi marah.

3. Bersikap sederhana dalam keadaan kaya maupun miskin

Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umat manusia untuk hidup dengan sederhana. Jika kita melihat atau mendengar kisah kehidupan Rasulullah, pasti akan mendapatkan bahwa Rasulullah hidup dengan sangat sederhana bahkan kadang kekurangan.

Karena dengan kita menjalankan hidup dengan penuh kesederhanaan maka kita akan dijauhkan dari sifat sombong dan lebih banyak untuk bersyukur.

3 Hal yang Merusak

Dan berikut penjelasan 3 hal yang bisa merusak:

1. Bakhil yang kelewatan

Bakhil adalah sifat pelit yang bisa ada pada diri manusia. Kadang manusia bersifat pelit mengenai harta. Karena orang yang memiliki sifat bakhil/pelit berarti dia tidak ingin harta yang dia miliki berkurang.

Dia lebih condong untuk tidak ingin berbagi kepada orang lain atau bisa lebih kepada tidak peduli pada hidup orang yang lagi kesusahan. Dan pada seharusnya sifat Bakhil ini harus dijauhkan.

Rasulullah SAW bersabda: “Jauhilah perbuatan sangat kikir karena ia merusak orang sebelum kamu.” (HR. Abu Dawud).

2. Nafsu yang diikuti

Sebagian manusia sangat sulit untuk mengendalikan hawa nafsu. Bahkan sebab mengikuti hawa nafsu, mengakibatkan kita terjerumus pada perilaku yang dilarang oleh Allah.

Kadang jika kita ingin benar-benar bertaqwa kepada Allah, terkadang itu semua bisa menjadi sangat berat karena hawa nafsu terus mendominasi. Pada nyatanya musuh terbesar pada diri manusia adalah hawa nafsu itu sendiri.

3. Ujub terhadap diri sendiri

Sikap ini lebih kepada kita merasa bahwa diri paling benar dan paling baik, lebih sering menyepelekan orang lain, tidak pernah mau mendengar perkataan orang lain. Sikap ujub juga lebih sering diartikan kepada mengabaikan nikmat yang telah Allah berikan kepada dirinya.

3 hal yang bisa menyelamatkan dan 3 hal yang bisa merusak di atas adalah hal yang saling berkaitan. Akan tetapi hal tersebut tergantung pada bagaimana kita memposisikan Allah di hidup kita, dan bagaimana tujuan kita ini akan bermuara.

The post 3 Hal yang Menyelamatkan dan 3 Hal Yang Merusak appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Amalan Ini Dapat Mengusir Kecemasan https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-ini-dapat-mengusir-kecemasan Mon, 15 Feb 2021 06:54:00 +0000 https://dalamislam.com/?p=9206 Tidak sedikit orang pasti pernah merasa tidak tenang. Selalu merasa ada sesuatu yang berantakan dan selalu ada masalah. Penyebabnya pun begitu banyak. Entah itu masalah dengan suaminya, istrinya, orang tuanya, anaknya, tetangganya, ataupun dengan rekan kerja atau bahkan dengan teman terdekatnya. Kita sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin untuk mencegah dan melindungi diri dari berbagai […]

The post Amalan Ini Dapat Mengusir Kecemasan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tidak sedikit orang pasti pernah merasa tidak tenang. Selalu merasa ada sesuatu yang berantakan dan selalu ada masalah. Penyebabnya pun begitu banyak. Entah itu masalah dengan suaminya, istrinya, orang tuanya, anaknya, tetangganya, ataupun dengan rekan kerja atau bahkan dengan teman terdekatnya.

Kita sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin untuk mencegah dan melindungi diri dari berbagai masalah yang akan terjadi, tapi tetap saja masalah datang kepada kita.

Atau dalam diri kita sendiri merasa tidak tenang, merasa ada gangguan, ada godaan, kita selalu merasa was-was dan masih banyak lagi yang kita rasakan. Lalu, obat apa yang bisa menyelesaikan masalah seperti ini?

Ada sebuah obat, yang insya Allah kita tidak perlu lagi memanggil ustadz atau yang lainnya. Tapi, kita sendiri yang akan melaksanakannya. Insya Allah, Allah akan mengubah keadaan rumah kita menjadi nyaman, tenang dan tenteram.

Obatnya yaitu, minumlah air yang sudah di bacakan dalam air tersebut; Al-Faathihah 7 kali, 5 ayat pertama surah al-Baqarah 1 kali, ayat kursi 7 kali, 3 ayat terakhir surah al-Baqarah, surah al-Ikhlas 3 kali, surah al-Falaq 3 kali, surah an-Naas 3 kali.

Insya Allah semua masalah yang ada pada hati, jiwa, perasaan, serta pikiran akan selesai. Allah menghalalkan bermacam cara obat, kecuali berobat dengan cara syirik.

Kita juga jangan pernah meninggalkan shalat 5 waktu, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. al-Baqarah: 45)

Allah Subhanahu wa Ta’ala meminta kita untuk melakukan rutinitas yang terbaik, yaitu melaksanakan shalat 5 waktu.

Jika kita mampu mengamankan rumah kita sendiri, maka kita tidak perlu meminta pertolongan orang lain. Inilah cara yang insya Allah aman serta tidak ada syirik di dalamnya.

Jika kita beranggapan rumah kita tidak aman atau merasa ada makhluk halus, itu sebenarnya hanya masalah was-was atau kecemasan yang terlalu berlebihan. Karena, was-was atau kecemasan itu adalah 90 persen penyebab dari penyakit manusia.

Rasa cemas memang wajar dan normal, tetapi jika kecemasan itu berlebihan, maka akan memiliki dampak yang sangat buruk. Kita akan merasa terganggu, tenaga serta pikiran kita akan terkuras.

Ini semua adalah ikhtiar yang dapat kita lakukan. Islam mengajarkan kepada kita untuk hidup seimbang ketikan kita menghadapi masalah, hati kita harus yakin dan percaya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah berfirman, “Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, dan Dia kuasa menghidupkan yang mati? Begitulah, sungguh, Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Ahqaf: 33)

Maka dari itu, serahkan semuanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lepaskan rasa cemas dan kekhawatiran kita, biarkan Allah yang bekerja.

Semoga apa yang disampaikan tadi dapat membawa banyak manfaat. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjauhkan kita dari godaan setan, dari bahaya was-was, dari penyakit, serta jiwa yang merasa tidak tenang. Dan Insya Allah, semua dapat diatasi dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.

The post Amalan Ini Dapat Mengusir Kecemasan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
8 Hal yang Tidak Boleh Disia-siakan https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/hal-yang-tidak-boleh-disia-siakan Sat, 13 Feb 2021 06:03:35 +0000 https://dalamislam.com/?p=9270 Salah satu kerugian pada diri sendiri adalah ketika kita menyia-nyiakan waktu, karena ada segudang hal yang bisa dilakukan. Sehingga sangat rugi jika kita tidak menggunakan waktu dengan bijak. Begitu banyak hal yang bisa kita lakukan saat waktu luang, menjadi suatu rezeki untuk kita dapat mengetahui dan mendapat ilmu ini, tetapi kebanyakan orang mendapat ilmu hanya […]

The post 8 Hal yang Tidak Boleh Disia-siakan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Salah satu kerugian pada diri sendiri adalah ketika kita menyia-nyiakan waktu, karena ada segudang hal yang bisa dilakukan. Sehingga sangat rugi jika kita tidak menggunakan waktu dengan bijak.

Begitu banyak hal yang bisa kita lakukan saat waktu luang, menjadi suatu rezeki untuk kita dapat mengetahui dan mendapat ilmu ini, tetapi kebanyakan orang mendapat ilmu hanya sampai kepala dan belum sampai hati, sehingga belum ada gairah untuk mengamalkannya.

Selain hal-hal untuk bekal akhirat, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk kebutuhan duniawi. Berikut ini hal-hal di akhirat maupun dunia yang sebaiknya dilakukan:

1. Memandang Empat Perkara yang Berpahala

“Melihat pada tiga perkara adalah ibadah. Melihat wajah ibu bapa, melihat al-Quran dan melihat lautan.” (HR. Abu Nuaim) dan ditambah dengan “Melihat Ka’abah” dalam riwayat Abu Daud)

2. “Tidaklah seorang di muka bumi ini mengucapkan: Laa ilaha illallah, Wallahu akbar, Subhanallah, Walhamdulillah, Wa laa hawla wa laa quwwata illah billah, melainkan dosa-dosanya akan dihapus walau sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad)

3. Dzikir Subhanallah Wabihamdihi

Dzikir tersebut dianjurkan diamalkan 100 kali sehari. Keutamaan membaca Dzikir tersebut kesalahan dan dosa-dosanya akan diampuni walaupun sebanyak buih di lautan.

Dalam Al-Quran Allah Swt berfirman: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

“Wahai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.”(QS. Al-Ahzab: 41)

4. Dzikir ‘Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim’

Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan. Keutamaannya:

  • Memberatkan Timbangan Pahala
  • Pahalanya menandingi pahala Sholat Sunah
  • Pahalanya seperti berinfaq gunung emas

5. Ayat kursi

“Siapa yang membaca ayat kursi setelah selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (HR. An-Nasai)

6. Belajar

Belajar hal baru dan mengetahui hal-hal yang kita perlu tahu. Kewajiban mencari ilmu juga dibebankan tiap muslim. Sabda Rasulullah SAW:

طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Tholabul ‘ilmi faridhotan ‘alaa kulli muslimin

“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.”

Hadis mencari ilmu lainnya disebutkan tentang keutamaan mempelajari ilmu pengetahuan dalam Islam,

Rasulullah SAW bersabda:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Belajar hal baru dan mengetahui hal-hal yang kita perlu tahu.

7. Menonton Film

Berikut beberapa manfaat menonton film:

  • Meningkatkan kekuatan mental ketika melihat adegan yang terbilang sadis ataupun hal-hal yang belum pernah kita jumpai di kehidupan kita, yang dapat melatih mental untuk menjadi terbiasa dengan hal-hal tersebut.
  • Mengetahui hal-hal baru kita dapat memperoleh pengetahuan seperti cara kerja suatu benda atau teknologi yang belum pernah kita lihat sebelumnya.

Tontonlah film yang memberi manfaat dan hal baik, dan jauhi film yang mengandung maksiat.

8. Olahraga

Pentingnya kesehatan telah disinggung Rasulullah SAW dalam hadistnya.

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Artinya: “Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR Bukhari).

Jangan sampai hari-hari yang kita lalui menjadi hari-hari yang hampa, dengan membuat amalan dan melakukan kebaikan untuk diri sendiri itu penting untuk meningkatkan kebahagiaan jiwa sehingga menjalani hari-hari menjadi lebih baik. Berilah alasan kepada diri, hal apa yang membuat kamu bangga di hari ini.

The post 8 Hal yang Tidak Boleh Disia-siakan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
2 Langkah untuk Membentuk Kebiasaan Muslim yang Baik https://dalamislam.com/dasar-islam/langkah-untuk-membentuk-kebiasaan-muslim-yang-baik Tue, 09 Feb 2021 03:37:45 +0000 https://dalamislam.com/?p=9091 Habits atau kebiasaan merupakan segala sesuatu yang terus-menerus dilakukan oleh individu. Sering kali terjadi secara otomatis tanpa banyak berpikir karena telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam diri individu tersebut. Habits memiliki konteks yang sangat luas. Seseorang bisa saja terikat dalam perkara kebaikan, pun tidak menutup kemungkinan justru terjerumus oleh keburukan. Tentunya sebagai muslim kita dituntut […]

The post 2 Langkah untuk Membentuk Kebiasaan Muslim yang Baik appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Habits atau kebiasaan merupakan segala sesuatu yang terus-menerus dilakukan oleh individu. Sering kali terjadi secara otomatis tanpa banyak berpikir karena telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam diri individu tersebut.

Habits memiliki konteks yang sangat luas. Seseorang bisa saja terikat dalam perkara kebaikan, pun tidak menutup kemungkinan justru terjerumus oleh keburukan.

Tentunya sebagai muslim kita dituntut untuk memelihara habits yang baik. Ini sejalan dengan tujuan manusia diciptakan, yakni beribadah kepada Allah. Artinya, seluruh aspek di hidup kita hanya didedikasikan untuk pengabdian semata.

Sebagaimana telah disebutkan dalam Alquran, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (Az-Zariyat: 56-58).

Namun kenyataannya, dewasa ini kita kerap kali disibukkan oleh sesuatu yang bersifat hiburan semata. Betapa banyak kelalaian-kelalaian yang mungkin tercermin dalam keseharian kita.

Sebut saja, ketika terjaga dari tidur semalaman, hal pertama yang kita lakukan bukanlah membaca doa, melainkan mengecek timeline sosial media.

Saat mendengar azan berkumandang, kita masih sibuk mengerjakan urusan remeh-temeh dan bukannya bergegas mendirikan salat. Lebih parah lagi, bisa jadi ada sebagian dari kita yang sengaja menunda-nunda salat karena teralihkan oleh perkara sia-sia.

Tindakan yang demikian tidaklah sejalan dengan tujuan hidup kita sebagai hamba Allah. Sungguh disayangkan, waktu yang seharusnya kita habiskan untuk berbuat baik, justru terbuang percuma. Padahal, Allah telah bersumpah atas nama waktu bahwasanya manusia benar-benar berada dalam kerugian.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Al-‘Ashr: 1-3).

Sepenting itulah arti waktu bagi manusia, khususnya seorang muslim. Setiap detik yang terlewati, atas setiap tarikan napas, pilihan-pilihan yang kita ambil, kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Dunia memang hanya sementara tapi memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap penentuan posisi kita di yaumil hisab nanti.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita memupuk habits yang baik-baik saja. Sebisa mungkin hindari perbuatan sia-sia dan melenakan. Mulai dari sekarang mari kita tanamkan pola pikir tersebut dalam diri. Sebab, sejatinya kita hanya memerlukan dua kunci utama untuk berubah, yaitu praktik dan pengulangan.

  • Mulai praktik dari hal kecil

Pertama, mulailah praktik dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Jangan langsung mematok target tinggi. Misalnya, seseorang yang semula susah bangun subuh sebelum azan berkumandang, tiba-tiba ingin menjadi penghafal Alquran.

Memang keinginan yang demikian tidak masalah, tetapi cobalah untuk bersikap realistis. Sebelum menjadi penghafal Alquran, alangkah baiknya jika kualitas ibadah wajib ditingkatkan terlebih dahulu. Setelah dirasa ada perubahan, barulah target selanjutnya mulai direalisasikan.

  • Lakukan secara konsisten

Kedua, lakukan secara berulang dan terus-menerus. Habits merupakan hasil daripada pengulangan suatu aktivitas dalam jangka waktu tertentu. Umumnya kita membutuhkan waktu paling tidak 30 hari tanpa henti agar aktivitas tersebut tertanam dalam diri. Tak lupa, mintalah pertolongan kepada Allah agar dilancarkan dan dimudahkan.

Jangan sekali-kali berpikir untuk berhenti di tengah jalan. Memang prosesnya akan sangat melelahkan. Tidak jarang juga rasanya membosankan. Namun, demi membentuk kebiasaan baik, kenapa tidak? Bukankah untuk menjadi hamba terbaik, dibutuhkan yang namanya pengorbanan?

Sebagai penutup, semoga satu ayat ini dapat menguatkan hati kita agar senantiasa istiqomah dalam ketaatan.

“Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.” (Al-Furqan: 75).

The post 2 Langkah untuk Membentuk Kebiasaan Muslim yang Baik appeared first on DalamIslam.com.

]]>
3 Amalan yang Paling Dicintai Allah SWT https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-yang-paling-dicintai-allah-swt Fri, 05 Feb 2021 11:32:57 +0000 https://dalamislam.com/?p=8971 Agama Islam adalah agama yang paling sempurna. Di dalam Al-Qur’an juga disebutkan bahwa sebaik-baiknya agama adalah agama Islam. Dan manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan tujuan yang mulia, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Sehingga dapat menduduki orang yang paling mulia di sisi Allah, dengan catatan kita harus bertaqwa kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah […]

The post 3 Amalan yang Paling Dicintai Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Agama Islam adalah agama yang paling sempurna. Di dalam Al-Qur’an juga disebutkan bahwa sebaik-baiknya agama adalah agama Islam. Dan manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan tujuan yang mulia, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Sehingga dapat menduduki orang yang paling mulia di sisi Allah, dengan catatan kita harus bertaqwa kepada Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya:

“Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.” (QS. Al-Hujarat: 13).

Berbicara tentang amal shaleh, dalam Islam banyak amal shaleh yang bisa mendatangkan keridhaan Allah SWT. Tidak hanya menegakkan shalat lima waktu saja, kita berbuat amal shaleh sesuai dengan apa yang Rasulullah anjurkan kita juga bisa memperbaiki Ridha Allah SWT.

Lalu kira-kira apa saja amal shaleh yang paling Allah cintai? Sehingga kita mendapat ridhaNya. Pertanyaan ini juga pernah diutamakan oleh salah satu sahabat kepada Rasulullah SAW.

Sebagaimana hadist riwayat Ini Bukhari dan Muslim, Dari Abu Amr asy-Syabani – namanya Sa’d bin Iyaa, berkata: “Pemilik rumah ini telah menceritakan kepadaku-sambil menunjuk rumah Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu dengan tangannya, ia berkata: ‘Aku bertanya kepada Nabi SAW, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Allah SWT? Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku (Abdullah bin Mas’ud) mengatakan, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau SAW menjawab, “Berbakti kepada dua orang tua.” Aku bertanya lagi, ‘Lalu apa lagi?’ Beliau SAW menjawab, “Jihad di jalan Allah.”

Ibnu Mas’ud Radhiyallahu berkata, “Itu semua telah diceritakan oleh Rasulullah SAW kepadaku, sekiranya aku menambah (pertanyaanku), pasti Beliau SAW akan menambah (jawaban beliau) kepadaku.”

Berikut 3 Amalan yang paling dicintai Allah SWT:

1. Shalat pada Waktunya

Sebagaimana kita ketahui bersama, shalat merupakan tiang agama. Shalat merupakan rukun Islam kedua yang diwajibkan bagi umat muslim. Dan shalat tepat pada waktunya adalah suatu keutamaan bagi umat muslim. Sesuai dengan firman Allah SWT, yang berbunyi:

“Sesungguhnya shalat memiliki waktu yang telah ditetapkan bagi orang beriman.” (QS. An-Nisa:103).

Rasulullah SAW juga pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol, Beliau menjawab, “Shalat diawal waktunya.” (HR. Abu Daud).

2. Berbakti Kepada Orang Tua

Selain shalat pada waktunya, berbakti kepada orang tua menjadi amalan kedua yang dicintai Allah SWT. Sesuai firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:

“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman:14).

Jadi berbakti kepada kedua orang tua adalah suatu amalan yang begitu penting untuk mendapat Ridha Allah SWT.

3. Jihad di Jalan Allah SWT

Amalan ketiga ini juga tidak kalah besar kedudukannya dengan amalan-amalan lainnya. Jihad di jalan Allah SWT memiliki ganjaran pahala yang besar.

Para ulama mengatakan, menuntut ilmu adalah bagian dari jihad di jalan Allah, karena agama ini bisa terjaga dengan dua hal yaitu dengan ilmu dan berperang (berjihad) dengan senjata. Sampai-sampai sebagian ulama berkata, “Sesungguhnya menuntut ilmu lebih utama daripada jihad di jalan Allah dengan pedang.”

Allah menjanjikan surga bagi mereka yang berjihad. Rasulullah SAW bersabda: “Wajib atas kalian berjihad di jalan Allah SWT, karena sesungguhnya kalian berjihad di jalan Allah itu merupakan salah satu pintu dari pintu-pintu surga, Allah akan menghilangkan dengannya dari kesedihan dan kesusahan.”

Itulah 3 amalan yang disebutkan Rasulullah untuk meraih cintaNya Allah SWT dan mendapatkan Ridha Allah SWT.

The post 3 Amalan yang Paling Dicintai Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Keutamaan Saling Menyampaikan Kebaikan dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/keutamaan-saling-menyampaikan-kebaikan-dalam-islam Fri, 05 Feb 2021 05:16:58 +0000 https://dalamislam.com/?p=8957 Jika kita datang ke Majelis ta’lim/ilmu, kemudian kita mendapatkan sebuah pelajaran, hikmah, suatu cerita, lalu kita share atau kita sampaikan kepada keluarga ketika kita sudah pulang ke rumah, atau kita sampaikan juga kepada teman-teman kita; baik itu melalui pesan WhatsApp, Facebook, Instagram, dan media sosial lainnya. Ini semua dapat menjadi suatu jalan ibadah kita kepada […]

The post Keutamaan Saling Menyampaikan Kebaikan dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Jika kita datang ke Majelis ta’lim/ilmu, kemudian kita mendapatkan sebuah pelajaran, hikmah, suatu cerita, lalu kita share atau kita sampaikan kepada keluarga ketika kita sudah pulang ke rumah, atau kita sampaikan juga kepada teman-teman kita; baik itu melalui pesan WhatsApp, Facebook, Instagram, dan media sosial lainnya. Ini semua dapat menjadi suatu jalan ibadah kita kepada Allah Ta’ala.

Cobalah kita bayangkan! Jika kita memiliki satu ilmu, kemudian kita sebarkan kepada orang lain, semisal melalui media sosial yang kita miliki, berapa ratus atau bahkan berapa ribu orang yang akan membacanya?

Meskipun orang lain hanya akan membacanya, tetapi kita sudah bisa dikatakan sebagai orang yang telah menyampaikan ilmu, pelajaran, atau hikmah kepada orang lain. Oleh karena itu, jangan anggap hal tersebut adalah hal yang kecil dan tidak ada artinya.

Justru inilah yang perlu kita perbanyak, agar nanti di hari Kiamat, kita memiliki banyak amal shaleh. Meskipun tidak besar, sangat sederhana, tapi jika kita sering melakukannya, kita sering menyebarkan hal-hal kebaikan kepada orang lain, maka akhirnya akan menjadi besar. Nilainya pun sangat besar di hadapan Allah Ta’ala. Sehingga, dapat menjadi penyelamat kita dari siksa neraka Jahannam.

Perhatikan surah al-‘Ashr yang memerintahkan kepada kita untuk saling menasehati.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. al-‘Ashr: 1-3)

Oleh karena itu, sampaikanlah nasihat, ilmu kepada orang lain. Inilah salah satu kelebihan dari para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seperti Abu Bakar ash-Shiddiq yang menerima dakwah dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mengucapkan 2 kalimat syahadat.

Kemudian Abu Bakar ash-Shiddiq berdakwah kepada Utsman bin Affan, serta mendatangi para sahabat lainnya untuk mengajak mereka masuk Islam. Mengetahui perbuatan Abu Bakar ash-Shiddiq, Rasulullah tidak mengatakan, “Wahai Abu Bakar, mengapa kamu mengajak orang lain, sedangkan kamu sendiri belum belajar dan mendalami Islam?” Rasulullah tidak mengatakan itu.

Apalagi kondisi kita sekarang ini, umat Islam sangat membutuhkan pelajaran meskipun seadanya. Contohnya, banyak orang yang masuk masjid, namun di antara mereka masih ada yang belum bisa melakukan wudhu dengan baik dan benar, tidak sedikit juga di antara kaum Muslimin yang masih belum mengetahui apa saja keutamaan ibadah wajib serta sunnah yang mereka kerjakan.

Ternyata kita masih malas untuk menyampaikan ilmu, masih enggan untuk berdakwah dan menyampaikan kebenaran. Beragam alasan yang diungkapkan, alasannya merasa malu, tidak enak, takut salah, bukan seorang ustadz atau ustadzah sehingga merasa tidak pantas, dan banyak alasan lainnya.

Ada seorang ulama yang sudah meninggal dunia, kemudian salah seorang muridnya bermimpi dan melihat gurunya berada dalam kenikmatan di alam kubur. Murid itu pun bertanya kepada gurunya, “Wahai Guruku, apa yang telah engkau kerjakan dan engkau lakukan semasa hidup di dunia, sehingga engkau mendapatkan kenikmatan seperti ini?”

Gurunya menjawab, “Selama 70 tahun saya mengajarkan syarh al-Faatihah kepada anak-anak.”

Ternyata hanya mengajarkan surah al-Faatihah dapat menjamin kuburan kita raudhah min riyadhil jannah. Bagaimana jika kita menyampaikan hal yang lebih besar?

Setiap kita mempelajari sesuatu, sebaiknya kita langsung amalkan, kita praktikkan. Simpulkan dari para guru yang telah menyampaikan sebuah pelajaran untuk kita. Hal itu akan menjadi ibadah yang dicintai Allah Ta’ala.

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh, dan berkata, ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri.” (QS. Fushshilat: 33)

Itu berarti, perkataan kita dalam bidang dakwah, menyampaikan sesuatu meskipun hanya satu persoalan, dan persoalannya pun sangat sederhana. Insya Allah, Allah akan memberikan balasan yang sangat besar untuk kita. Dan insya Allah, nantinya orang yang sudah kita ajari atau kita beri ilmu, orang tersebut akan mengamalkannya kepada yang lain.

Janganlah kita berkata, yang sebenarnya ini merupakan was-was dari setan, bahwa kita merasa diri kita masih menjadi orang yang berdosa, masih menjadi orang yang bersalah, masih memiliki banyak kekurangan, itu bukanlah suatu alasan untuk kita tidak menyampaikan ilmu kepada orang lain.

Jangan kita berkata, “Saya saja belum mengamalkan, saya tidak ahli, saya saja belum shalat malam, saya saja belum puasa Senin Kamis, saya belum sempurna, masa saya ajak orang lain?”

Kita harus tahu bahwa istiqamah menyampaikan dan mengajak orang lain pada hal kebaikan, hal ini akan menjadi sebab terjaminnya hidayah (petunjuk) dari Allah untuk kita. Semoga kita diberikan keistiqamahan oleh Allah untuk menyampaikan kebaikan kepada orang lain. Aamiin.

The post Keutamaan Saling Menyampaikan Kebaikan dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>