ayat al-quran Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/ayat-al-quran Thu, 11 Feb 2021 05:06:32 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png ayat al-quran Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/ayat-al-quran 32 32 Ayat-Ayat Al Qur’an Tentang Demokrasi https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/ayat-ayat-al-quran-tentang-demokrasi Thu, 11 Feb 2021 05:04:13 +0000 https://dalamislam.com/?p=9175 dilihat dari sisi manapun agama dan demokrasi memang sangatlah berbeda. Agama bersumber dari wahyu sedangkan demokrasi bersumber dari pergulatan nalar pikir manusia. Maka agama mempunyai ketentuan dan wilayahnya sendiri. Meskipun begitu, tidak ada halangan jika keduanya saling berdampingan. Dalam Al-Qur’an sendiri terdapat banyak sekali ayat yang berhubungan dengan prinsip demokrasi, diantaranya sebagai berikut: 1. Tentang […]

The post Ayat-Ayat Al Qur’an Tentang Demokrasi appeared first on DalamIslam.com.

]]>
dilihat dari sisi manapun agama dan demokrasi memang sangatlah berbeda. Agama bersumber dari wahyu sedangkan demokrasi bersumber dari pergulatan nalar pikir manusia. Maka agama mempunyai ketentuan dan wilayahnya sendiri.

Meskipun begitu, tidak ada halangan jika keduanya saling berdampingan. Dalam Al-Qur’an sendiri terdapat banyak sekali ayat yang berhubungan dengan prinsip demokrasi, diantaranya sebagai berikut:

1. Tentang Musyawarah

Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 159

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”

Al-Qur’an Surat Asy-Syura Ayat 38

وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”

2. Tentang Keadilan

Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 8

يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا كُونُوا قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ ٱعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

Al-Qur’an Surat Asy-Syura Ayat 15

فَلِذَٰلِكَ فَادْعُ ۖ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ ۖ وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ ۖ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ ۖ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ ۖ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ

“Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: “Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya-lah kembali (kita)”

3. Tentang Persamaan

Al-Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat 13

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”

4. Tentang Amanah

Al-Qur’an Surat An-Nisa’ Ayat 58

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”

5. Tentang Kebebasan Mengkritik

Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 104

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”

6. Tentang Kebebasan Berpendapat

Al-Qur’an Surat An-Nisa’ Ayat 59

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”

Al-Qur’an Surat al-Nisa’ Ayat 83

وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا

“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu)”

Itulah ayat-ayat yang berhubungan dengan demokrasi. Sebenarnya masih banyak ayat-ayat yang menjelaskan bagaimana berdemokrasi yang baik, karena terkadang orang-orang mengartikan demokrasi adalah kebebasan yang mutlak sehingga keluar dari norma-norma kemanusiaan.

Maka di sini al-Qur’an berperan penting untuk menjadi pedoman hidup manusia agar dapat meraih kebahagiaan baik di dunia maupun di surga kelak.

The post Ayat-Ayat Al Qur’an Tentang Demokrasi appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Perbedaan Dalil Aqli dan Naqli yang Harus dipahami https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/perbedaan-dalil-aqli-dan-naqli Tue, 07 Jul 2020 04:45:03 +0000 https://dalamislam.com/?p=8738 Dalil merupakan landasan seorang muslim dalam melakukan suatu ibadah atau suatu perkara hukum didalam agama. Didalam agama islam mengenal ada dua landasan hukum, yaitu dalil Naqli dan Dalil Naqli yang ternyata memiliki perbedaan. Dalil Naqli yaitu dalil yang bersumber pada A- quran dan hadist, sedangkan dalil Aqli adalah dalil yang bersumber pada pemikiran dan akal […]

The post Perbedaan Dalil Aqli dan Naqli yang Harus dipahami appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalil merupakan landasan seorang muslim dalam melakukan suatu ibadah atau suatu perkara hukum didalam agama.

Didalam agama islam mengenal ada dua landasan hukum, yaitu dalil Naqli dan Dalil Naqli yang ternyata memiliki perbedaan.

Dalil Naqli yaitu dalil yang bersumber pada A- quran dan hadist, sedangkan dalil Aqli adalah dalil yang bersumber pada pemikiran dan akal manusia mengenai penerapan hukum.

Naqli menurut bahasa adalah dari (نقل الشيء) yakni mengambil sesuatu dari satu tempat ke tempat lain, dan (نَقَلَة الحديث) yakni mereka yang menuliskan hadist-hadist dan menyalinkannya dan menyandarkannya kepada sumber-sumbernya.

Sedangkan kata ‘aqli secara bahasa berasal dari kata bahasa Arab (عقل): akal yang mempunyai beberapa makna, di antaranya: (الدية): denda, (الحكمة): kebijakan, dan (حسن التصرف): tindakan yang baik atau tepat.

Ketika naqli dihubungkan dengan ilmu tafsir maka disebut tafsir bi al-manqul atau bi al-ma’tsur, yaitu penafsiran al-Qur’an yang disandarkan kepada riwayat-riwayat yang sahih secara tertib.

Atau bisa juga dengan cara menafsirkan al-Qur’an dengan al-Qur’an atau menafsirkannya dengan as-Sunnah atau menafsirkannya dengan riwayat-riwayat yang di terima dari para sahabat atau para tabi’in, seperti penafsirannya At-Thabari dan Ibnu Katsir.

Sedangkan ketika ‘Aqli dihubungkan secara khusus dengan disiplin ilmu tafsir, maka disebut tafsir bi al-ma’qul atau bi ar-ra’yi, yaitu penafsiran al-Qur’an yang lebih difokuskan kepada kemampuan akal fikiran yang sehat dan obyektif (ijtihad) daripada disandarkan kepada periwayatan-periwayatan.

The post Perbedaan Dalil Aqli dan Naqli yang Harus dipahami appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sejarah Pembagian Juz dalam Al Qur’an https://dalamislam.com/sejarah-islam/sejarah-pembagian-juz-dalam-al-quran Wed, 24 Jul 2019 00:32:42 +0000 https://dalamislam.com/?p=7410 Dulu, tatkala Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam menerima wahyu dari malaikat Jibril, beliau mendapatkannya ayat per ayat berangsur-angsur dan tanpa urutan yang seperti kita ketahui pada mushaf Al Qur’an pada masa kini. Ayat ayat tersebut pun hanya dihafal dan disampaikan kepada para sahabat tanpa adanya upaya menuliskan bahkan sampai Rasulullah wafat. Namun setelah sejarah berlalu, […]

The post Sejarah Pembagian Juz dalam Al Qur’an appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dulu, tatkala Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam menerima wahyu dari malaikat Jibril, beliau mendapatkannya ayat per ayat berangsur-angsur dan tanpa urutan yang seperti kita ketahui pada mushaf Al Qur’an pada masa kini.

Ayat ayat tersebut pun hanya dihafal dan disampaikan kepada para sahabat tanpa adanya upaya menuliskan bahkan sampai Rasulullah wafat. Namun setelah sejarah berlalu, ayat-ayat Al Qur’an tersebut kemudian dibukukan pada masa kekhalifahan Umar Bin Khattab dikarenakan pada masa itu para Hafidz terancam hilang karena banyak dibunuh oleh kaum-kaum kafir.

Atas pertimbangan agar Wahyu Allah tidak hilang ditelan sejarah, pembukuan tersebut pun dilakukan dan hasil final dari mushaf Al Qur’an adalah seperti yang berada di masa kini.

Pembagian Al Qur’an Menurut pada Sahabat Nabi

Sebenarnya, dulu para sahabat tidak membagi setiap juz sebagai satu bagian yang terpisah (yang mana dimasa kini seperti yang kita ketahui bahwa Al Qur’an terbagi menjadi 30 Juz). Melainkan pada masa itu para sahabat membagi setiap isi Al Qur’an dalam 7 bagian.

Pembagian Al-Quran di kalangan Sahabat tersebut adalah dimulai dari surah Al Baqarah terus ke belakang yakni 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, 13 surat kemudian mufashshal. Bagian tersebut, jika dirinci maka akan menjadi seperti berikut :

  • Bagian pertama yaitu 3 surah (al-baqarah, ali ‘imran, an-nisaa’),
  • Bagian kedua yaitu 5 surah (dari al-maa’idah sampai dengan at-taubah), 
  • Bagian ketiga yaitu7 surah (dari yunus sampai dengan an-nahl), 
  • Bagian keempat yaitu ada 9 surah (Al-Israa’ sampai dengan Al-Furqan), 
  • Bagian kelima yaitu ada 11 surah (Asy-Syu’araa’ sampai dengan Yaasiin), 
  • Bagian keenam yaitu ada 13 surah (Ash-Shaaffaat sampai dengan Al-Hujurat) dan 
  • Bagian ketujuh biasa disebut Al-Mufashshal yang artinya adalah secara terperinci. Maksudnya surat-surat yang ayatnya pendek-pendek yang dimulai dari surah Qaaf sampai dengan An-Nas.

Pembagian diatas terjadi dikarenakan para Sahabat terbiasa meng khatam Al-Qur’an dalam waktu satu pekan (7 hari atau satu minggu). Jadi setiap bagian dibaca selama satu hari, dilanjurkan bagian selanjutnya di hari berikutnya.

Terlebih pada masa itu para sahabat sering mendapat dakwah secara langsung oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam perihal surat-surat yang diterima beliau dari malaikat Jibril.

Adapun juga karena surat-surat tersebut diturunkan terkadang juga tatkala Rasulullah sedang berkegiatan bersama pada sahabat, jadi bisa dikatakan sahabat merupakan orang-orang yang bersentuhan langsung atas kejadian yang mendasari surat-surat tersebut diturunkan.

Pembagian Berdasarkan Juz (30 Juz)

Sebenarnya, pada masa Sahabat setelah wafatnya Rasulullah, tidak dikenal yang namanya pembagian Al Qur’an berdasarkan pada Juz, dikarenakan dahulu Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam maupun Jibril tidak memberitahukan kalau Al Qur’an harus dibagi berdasarkan Juz nya.

Sehingga para sahabat kala itu hanya mengenal pembagian Al Qur’an berdasarkan pada 7 bagian seperti yang dijelaskan diatas.

Pembagian berdasarkan Juz baru dilakukan pada tahun 110 H, yang mana sejarah mencatat bahwa orang pertama yang mnempelopori terjadinya hal tersebut adalah Al-Hajaj Bin Yusuf Al-Tsaqafi. Hal ini didasari dari gagasan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu 30 hari, sehingga dapat dibaca satu hari satu Juz.

Tentu saja dikarenakan pada kala itu, masyarakat awam merasa sangat sulit untuk mengkhatamkan Al Qur’an dalam waktu 1 minggu seperti yang dilakukan para sahabat Rasulullah pada masanya.

Sehingga upaya untuk mempermudah pun dilakukan agar membantu pembaca Al Qur’an yang ingin khatam dalam kurun waktu satu bulan. Supaya lebih terukur kapan saatnya membaca agar khatam 30 juz.

Pembagian berdasarkan juz ini berpatokan pada jumlah huruf yang ada. Yang melakukan pembagian kala itu adalah para cendekiawan di Iraq atas perintah yang diberikan langsung oleh Al-Hajjaj Bin Yusuf Al-Tsaqafi.

Pembagian berdasarkan Hizb (seperempat)

Kemudian ditemukan pembagian yang lain yaitu berdasarkan Hizb. Yang dimaksud adalah pembagian tiap juz menjadi Hizb. Setiap hizb memiliki jumlah setengah juz yang kemudian dibagi lagi menjadi seperempat.

Pembagian menjadi seperempa ini dimaksudkan supaya dapat dibaca sesuai waktu salat fardhu’. Agar saat dalam shalat, maka seorang hafizh bisa khatam dalam 30 hari.

Tata caranya adalah dengan membaca seperempat hizb setiap rakaat shalat fardhu pada siang hari (zhuhur & ashr) dan shalat malam hari (maghrib & isya). Adapun pada shalat shubuh, bacaannya lebih panjang dari pembagian tersebut karena pembagian berdasarkan juz dan hizb tidak memperhatikan kesempurnaan kalimat.

Itulah kenapa muncul berbagai macam kritik dari para ulama atas pembagian berdasarkan Hizb ini. Karena jika kesempurnaan kalimat tidak diperhatikan, maka akan sulit menentukan awal dari surat yang terakhir dibaca, dan terkadang makna dari surat pun bisa kemungkinan tidak sesuai.

Tentunya upaya dalam pembagian Al Qur’an berdasarkan Juz bukan bermaksud untuk mengubah ataupun mencampuri isi dari Al-Qur’an itu sendiri, melainkan berguna untuk mempermudah dalam membaca agar tidak merasa berat dan sulit.

Dan isi dari Al-Qur’an masih sama seperti saat pertama kali dibukukan pada masa Khalifah Utsman bin Affan, hanya saja pembagian tersebut berfungsi untuk memindahkan sekat dari tiap bagian agar mudah dibaca.

Nyatanya, hari ini banyak sekali Hafidz Al Qur’an yang sangat pandai dan runtut dalam menghafal isi dari kitabullah. Tentunya seedikit banyak pembagian berdasarkan 30 Juz diatas ikut andil dalam pencapaian tersebut.

Sedangkan untuk pembagian berdasarkan Hizb, masih banyak perdebatan hingga saat ini. Yang perrlu kita ketahui bahwa memang sistem-sistem pembagian diatas tidak pernah ada dalam mushaf asli pada zaman Khalifah Utsman Bin Affan, oleh karena itu untuk mengkaji lebih lanjut, nampaknya perlu dibuka kembali catatan-catatan sejarah yang membenarkan.

Apapun itu, benar atau tidaknya upaya-upaya pembagian tersebut. Wallahu A’lam bishowab.

Semoga kita selalu diberi kemudahan dalam belajar untuk mencari kebenaran dan berkah. Amin InsyaAllah

The post Sejarah Pembagian Juz dalam Al Qur’an appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Keutamaan Surat Ad Dukhan https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/keutamaan-surat-ad-dukhan Sat, 08 Jun 2019 07:50:13 +0000 https://dalamislam.com/?p=7136 Surat Ad-Dukhan hukum shalat sambil membaca quran adalah salah satu surat Al-Qur’an urutan ke 44. Surat yang tergolong surat Makkiyah ini terdiri dari 59 ayat. Dinamakan Ad-Dukhan (asap) adalah doa setelah khatam quran dan karena di dalamnya berisi tentang ancaman kaum musyrikin di masa lalu dengan tanah yang tandus dan kekeringan yang membuat mereka kelaparan. […]

The post 13 Keutamaan Surat Ad Dukhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Surat Ad-Dukhan hukum shalat sambil membaca quran adalah salah satu surat Al-Qur’an urutan ke 44. Surat yang tergolong surat Makkiyah ini terdiri dari 59 ayat.

Dinamakan Ad-Dukhan (asap) adalah doa setelah khatam quran dan karena di dalamnya berisi tentang ancaman kaum musyrikin di masa lalu dengan tanah yang tandus dan kekeringan yang membuat mereka kelaparan. Sehingga seakan-akan seperti ruang terbuka dan terlihat asap keluar.

Serta surat ini juga berhubungan dengan hukum membaca quran di kuburan dan berisi ancaman masa yang akan datang dengan tampaknya asap di langit selama empat puluh hari yang menjadi salah satu dari tanda-tanda hari Kiamat.

Adapun para mufassir atau hukum shalat jumat bagi musafir dalam menerangkan keutamaan surat Ad-Dukhan adalah menyebutkan hadis-hadis sebagai berikut. Meskipun menurut Syekh Wahbah Az-Zuhaili hadis itu tidak terhindar dari kedhaifan (tetapi hanya sebatas fadhail a’mal).

1. Dinikahkan dengan bidadari surga yang bagus matanya bagi orang yang membaca surat Ad-Dukhan.

عن أبي رافع قال : «من قرأ الدّخان في ليلة الجمعة أصبح مغفورا له وزوّج من الحور العين» رواه الدّارميّ

Dari Abi Rafi’, ia berkata tentang hukum tidak bisa membaca al quran, “Siapa yang membaca Surat Ad-Dukhan pada malam Jum’at, maka pada waktu shubuh ia telah diampuni dosanya, dan dinikahkan dengan salah satu bidadari-bidadari yang bermata indah.” (HR. Ad-Darimi)

2. Diampuni dosanya bagi yang membaca surat Ad-Dukhan di malam Jum’at

عن أبي هريرة أنّ النّبيّ صلّى اللَّه عليه وسلّم قال : «من قرأ الدّخان في ليلة الجمعة أصبح مغفورا له» رواه الثّعلبي

Dari Abi Hurairah r.a., bahwasannya Nabi saw. bersabda, “ Siapa yang membaca surat Ad-Dukhan di malam Jum’at, maka di pagi harinya ia akan diampuni dosanya.” (HR. Ats-Tsa’labi)

3. Tujuh puluh ribu malaikat memintakan ampunan untuk yang membaca surat Ad-Dukhan.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ حم الدُّخَانَ فِي لَيْلَةٍ أَصْبَحَ يَسْتَغْفِرُ لَهُ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ. رواه الترمذي.

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang membaca Hamim Ad-Dukhan di malam hari, maka di pagi harinya tujuh puluh ribu malaikat memintakan ampun untuknya.” (HR. At-Tirmidzi)

4. Dibangunkan rumah di surga.

عن أبي أمامة قال : سمعت النّبي صلّى اللَّه عليه وسلّم يقول : «من قرأ حم الدّخان ليلة الجمعة أو يوم الجمعة ، بنى اللَّه له بيتا في الجنة». رواه الطبراني.

Dari Abi Umamah, ia berkata, “Aku mendengar Nabi saw. bersabda, “Siapa yang membaca Hamim Ad-Dukhan di malam Jum’at, atau di hari Jum’at, maka Allah akan membangunkannya rumah di surga.” (HR. At-Thabrani).

5. Malam yang terdapat dalam firman Allah Ta’ala,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ (سورة الدخان: 3-4)

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” SQ. Ad-Dukhon: 3-4.

Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah berkata, “Ahli tafsir berbeda pendapat tentang malam ini. Sebagian berkata bahwa malam ini adalah Lailatul Qadar. Qatadah berkata bahwa itu adalah Lailatul Qadar. Sedangkan ulama lainnya berpendapat bahwa malam itu adalah malam Nisfhu Sya’ban. Lalu beliau (Ath-Thabari) berkata, ‘Yang benar adalah pendapat yang mengatakan bahwa malam itu adalah Lailatul Qadar. Karena Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Laillatul Qadar adalah seperti demikian.

6. Berisi peringatan

Berdasarkan firman Allah Ta’ala,

إنا كنا منذرين

Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”

(Tafsir Ath-Thabari, 11/221)

Dan firman Allah Ta’ala,

فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” SQ. Ad-Dukhon: 3-4.

Ibnu Hajar dalam Syarahnya terhadap Shahih Muslim berkata, “Maknanya adalah bahwa Allah menetapkan ketentuan-ketentuan pada tahun tersebut, berdasarkan firmanNya, Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” SQ. Ad-Dukhon: 3-4.

Pendapat inilah yang dijadikan kalimat pembuka oleh Imam Nawawi dengan berkata, ‘Para ulama berkata bahwa Lailatul Qadar adalah malam para malaikat mencatat takdir, berdasarkan firman Allah Ta’ala,

فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

Hal ini juga diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dan lainnya dari kalangan ahli tafsir dengan sanad yang shahih dari Mujahid, Ikrimah, Qatadah dan lainnya.

7. Tentang takdir

At-Turbasythi berkata, “ (القدر) dibaca dengan sukun pada huruf (د) meskipun yang umum dikenal adalah dengan baris fathah (القدَر) yang merupakan padanan kata (القضاء), agar diketahui bahwa yang dimaksud bukanlah demikian, akan tetapi yang dimaksud adalah bahwa rincian dari ketetapan takdir, pelaksanannya dan ketentuan-ketentuannya terjadi pada malam tersebut untuk mendapatkan kadar dan batasanya. Lailatul Qadar merupakan malam yang agung dan mulia bagi siapa yang beramal saleh dan sungguh-sungguh beribadah.

8. Tentang malam yang mulia

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ  . وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ. سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (سورة القدر: 1-4)

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.” SQ. Al-Qadar: 1-5.

9. Menjelaskan tentang lailatul qadr

Terdapat hadits yang banyak tentang  keutamaan bulan ini, di antaranya adalah apa yang diriwayatkan oleh Bukhari dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخاري، رقم  1768)

Siapa yang beribadah pada Lailatul Qadar dengan landasan iman dan harap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Siapa yang berpuasa Ramadan dengan landasan iman dan berharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari, no. 1768).

10. Dapat mendapatkan pahala dan kebaikan

Membaca surat ad dukhan dapat menjadikan suasana sekitar menjadi lebih damai, tenang dan penuh dengan keberkahan. Maka dari itu seseorang yang membaca surat ad dukhan akan mendapatkan pahala yang berlipatganda dan kebaikan dari Allah SWT sebagai manusia yang soleh.

Seperti hadits riwayat dari yirmidzi bahwa :

“Barang siapa yang membaca satu huruf saja dari kitabullah maka seseorang akan mendapatkan kebaikan satu kali. tetapi setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kalinya.”

11. Dapat memberikan derajat dan wibawa lebih baik

Membaca surat ad dukhan dapat membuat seseorang terlihat semakin bercahaya dan penuh wibawa. Kondisi ini dapat membuat seseorang menjadi lebih disayangi , dihormati dan dihargai  banyak orang.

Seperti hadits yang menyatakan:

“Orang orang yang hebat dalam membaca surat ad dukhan akan selalu ditemani para malaikat pencatat yang paling dimuliakan da taat pada Allah SWT  dan orang orang yang terbata bata membaca surat ad dukhan lalu bersusah payah mempelajarinya maka dia akan mendapatkan dua kali pahala,” (HR. Bukhari)”

12. Memperoleh rahmat dan lindungan oleh malaikat

Membaca surat ad dukhan dengan hati yang tenang dan sabar dapat mendatangkan rahmat dari Allah SWT dan mendapatkan perlindungan dari para malaikat dari kejahatan yang terlihat maupun tidak terlihat.

Seperti hadits yang menyatakan :

” Ketika para kaum muslim berkumpul dimasjid masjid allah dan mereka membaca surat ad dukhan dan memnpelajarinya, maka akan datang kepada mereka ketentraman , rahmat allah dan dilindungi malaikat malaikat dan allah menyebut mereka dihadapan makhluk yang ada didekatnya.”

13. Memberikan  syafaat ketika hari kiamat tiba

Membaca surat ad dukhan dapat mendatangkan kebaikan dan kemuliaan yang tidak pernah dibayangkan oleh manusia sebelumnya bahkan juga terjadi pada hari kiamat dengan kemuliaan yang sangat besar.

Seperti hadits yang menyatakan bahwa :

“Bacalah bait Alquran karena sesuyngguhnya pada hari kiamat nanti akan datng memberikan syafaat yang baik kepada pembacanya.” (HR. Muslim)”

Rajin membaca surat ad dukhan dengan hati yang ikhlas dapat menyelamatkan dirinya dari kejahatan yang terlihat dan tidak terlihat dan kesengsaraan selama didunia dan akhirat, semua itu tewrwujud karena Allah SWT melindunginya.

Baginda Rasullulah bersabda bahwa :

“Ibadah yang paling berkah dan istimewa adalah membaca dan mempelajari alquran serta mengamalkannnya dalam kehidupan sehari hari bahkan pada tiap satu ayatnya yang telah dibaca mengandung 10 kebaikan dan ajaran kebenaran didalamnya. “

Nah, jangan lupa untuk rutin membacanya ya.. semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya.

The post 13 Keutamaan Surat Ad Dukhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
8 Ayat Al Qur’an yang Mengajarkan Muslim Untuk Tidak Mengeluh https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/ayat-al-quran-yang-mengajarkan-muslim-untuk-tidak-mengeluh Sat, 15 Sep 2018 06:29:35 +0000 https://dalamislam.com/?p=4311 Seringkali di dalam kehidupan seorang Muslim, kita kurang bersyukur terhadap kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT. Padahal, Allah SWT, Tuhan Semesta Alam sangat sayang kepada para hamba-Nya. Allah SWT memberikan cobaan kepada umat Islam dengan tujuan, umat muslim harus selalu bersyukur. Terkadang, Muslim kurang bersabar dalam memaknai kehidupan kesehariannya. Misalnya, keluh kesah seorang Muslim tersebut […]

The post 8 Ayat Al Qur’an yang Mengajarkan Muslim Untuk Tidak Mengeluh appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Seringkali di dalam kehidupan seorang Muslim, kita kurang bersyukur terhadap kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT. Padahal, Allah SWT, Tuhan Semesta Alam sangat sayang kepada para hamba-Nya. Allah SWT memberikan cobaan kepada umat Islam dengan tujuan, umat muslim harus selalu bersyukur.

Terkadang, Muslim kurang bersabar dalam memaknai kehidupan kesehariannya. Misalnya, keluh kesah seorang Muslim tersebut sebagai berikut,“Duh kenapa hanya dapat segini”, “Kenapa nilaiku cuma dapat segini”, “Orang tuaku cerewet banget deh”, “Bosku galak banget. Padahal gajiku kecil di kantor ini”. Dan lain sebagainya.

Bagaimana Islam memandang keluh kesah seorang Muslim tersebut?.

Hukum mengeluh jelas dilarang dalam Islam, kerena seharusnya kita sebagai Muslim harus bersabar dan tabah akan semua cobaan yang datang pada kita.

  1. Jika kita bertanya: “ Mengapa aku diuji? “

Maka Al Qur’an menjawab:

“ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, “Kami telah beriman”, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Surah Al-Ankabut Ayat 2-3).

2. Jika kita bertanya: “ Mengapa ujian seberat ini? “

Maka Al Qur’an menjawab:

“ Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya. “ (Surah Al-Baqarah Ayat 286).

3. Jika kita bertanya: “ Mengapa aku tidak mendapatkan apa yang aku idam-idamkan? “

Maka Al Qur’an menjawab:

“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. “ (Surah Al-Baqarah Ayat 216).

4. Jika kita bertanya: “ Mengapa aku merasa frustasi? “

Maka Al Qur’an menjawab:

“ Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi deraatnya, jika kamu orang-orang yang beriman. : (Surah Al-Imran Ayat 139).

5. Jika kita bertanya: “ Bagaimana aku harus menghadapinya? “

Maka Al-Qur’an menjawab:

“ Dan mintalah pertolongan (kepada Allah swt) dengan jalan sabar dan mengerjakan shalat dan sesungguhnya shalat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyu.  (Surah Al-Baqarah Ayat 45).

6. Jika kita bertanya: “ Apa yang aku dapat daripada semua ini? “

Maka Al Qur’an menjawab: “ Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. “ (Surah At-Taubat Ayat 111).

7. Jika kita bertanya: “ Kepada siapakah aku berharap? “

Maka Al Qur’an menjawab: “ Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakal. “ (Surah At-Taubat Ayat 129).

8. Jika kita bertanya: “ Mengapa hati ini tidak tenang? “

Maka Al Qur’an menjawab : “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram. “ (Surah Ar Ra’d Ayat 28).

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.

Allah telah memberikan jawaban atas permasalahan kita lewat ayat Al Qur’an yang seharusnya kita pahami bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Semoga kita senantiasa menjadi umat yang selalu bertawakal dan tidak mengeluh, karena sesungguhnya Allah akan senantiasa bersama kita. Semoga bermanfaat.

The post 8 Ayat Al Qur’an yang Mengajarkan Muslim Untuk Tidak Mengeluh appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ayat – ayat Al-Quran Tentang Bulan – Penjelasan Lengkap https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/ayat-al-quran-tentang-bulan Sat, 07 Apr 2018 17:15:32 +0000 https://dalamislam.com/?p=3249 Bulan selalu menemani kita di malam hari saat beraktivitas menggantikan tugas matahari. Dan bulan merupakan salah satu ciptaan Allah Subhanallahu Wa Ta’ala. Bulan memiliki berbagai fungsi, salah satunya sebagai cahaya penerang. Dan bulan banyak disebutkan dalam Al – Quran. Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Quran tentang bulan dan bintang, simak selengkapnya dibawah sini, At Taubah […]

The post Ayat – ayat Al-Quran Tentang Bulan – Penjelasan Lengkap appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bulan selalu menemani kita di malam hari saat beraktivitas menggantikan tugas matahari. Dan bulan merupakan salah satu ciptaan Allah Subhanallahu Wa Ta’ala. Bulan memiliki berbagai fungsi, salah satunya sebagai cahaya penerang. Dan bulan banyak disebutkan dalam Al – Quran.

Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Quran tentang bulan dan bintang, simak selengkapnya dibawah sini,

  1. At Taubah Ayat 36

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

  1. Al Baqarah Ayat 189

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

Baca juga tentang  kriteria calon suami yang baik menurut islam ataupun kriteria calon istri yang baik menurut islam

  1. Yaasiin Ayat 39

وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan(QOMAR) manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua

  1. Al Anbiyaa’ Ayat 33

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.

baca juga tentang hal-hal yang menghapus amal ibadah dan hal yang penyebab amal ibadah ditolak

  1. An Nahl Ayat 12

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya),

  1. Ar Rahmaan Ayat 5

الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ

Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.

  1. Al An’aam Ayat 96

فَالِقُ الْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

baca juga tentang cara mendidik anak dalam islam dan cara mendidik yang baik menurut islam

  1. Asy Syams Ayat 1

وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا

Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,

  1. Asy Syams Ayat 2

وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا

dan bulan apabila mengiringinya,

  1. Asy Syams Ayat 3

وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا

dan siang apabila menampakkannya,

Baca juga tentang ciri-ciri suami durhaka terhadap istri dan ciri-ciri istri durhaka terhadap suami.

  1. Al Muddatstsir Ayat 32

كَلَّا وَالْقَمَرِ

Sekali-kali tidak, demi bulan,

  1. Al Muddatstsir Ayat 33

وَاللَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ

dan malam ketika telah berlalu,

Baca juga tentang  rukun islam rukun iman , Fungsi Iman Kepada Kitab AllahFungsi Iman Kepada Allah SWT, dan Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia.

  1. Al Muddatstsir Ayat 34

وَالصُّبْحِ إِذَا أَسْفَرَ

dan subuh apabila mulai terang.

  1. Al Insyiqaaq Ayat 14

إِنَّهُ ظَنَّ أَنْ لَنْ يَحُورَ

Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya).

  1. 15Al Insyiqaaq Ayat 15

بَلَىٰ إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ بَصِيرًا

(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya.

  1. Al Insyiqaaq Ayat 16

فَلَا أُقْسِمُ بِالشَّفَقِ

Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,

  1. Al Insyiqaaq Ayat 17

وَاللَّيْلِ وَمَا وَسَقَ

dan dengan malam dan apa yang diselubunginya,

  1. Al Insyiqaaq Ayat 18

وَالْقَمَرِ إِذَا اتَّسَقَ

 dan dengan bulan apabila jadi purnama,

  1. Al Insyiqaaq Ayat 19

لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَنْ طَبَقٍ

sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)

Baca juga tentang  Tujuan Penciptaan Manusia ,  Hakikat Penciptaan Manusia ,  Proses Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama ,  Sukses Menurut IslamDunia Menurut IslamSukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam

20. Faathir Ayat 13

يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ ۚ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ

Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.

  1. Az Zumar Ayat 5

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۖ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۗ أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ

Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

  1. Al Qiyaamah Ayat 8

وَخَسَفَ الْقَمَرُ

dan apabila bulan telah hilang cahayanya,

  1. Al Qiyaamah Ayat 9

وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ

dan matahari dan bulan dikumpulkan,

  1. Al Qiyaamah Ayat 10

يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ

pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat berlari?”

  1. Al Qiyaamah Ayat 11

كَلَّا لَا وَزَرَ

sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!

  1. ‘Ankabuut Ayat 61

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۖ فَأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”, maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar).

  1. Yaasiin Ayat 40

لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

  1. Al Furqaan Ayat 61

تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا

Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.

  1. Al Mulk Ayat 5

وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.

  1. An Najm Ayat 49

وَأَنَّهُ هُوَ رَبُّ الشِّعْرَىٰ

dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi’ra

  1. Al Buruuj Ayat 1

وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ

Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,

  1. At Takwiir Ayat 2

وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ

dan apabila bintang-bintang berjatuhan

  1. 33At Takwiir Ayat 3

وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ

Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,

  1. 34At Takwiir Ayat 4

وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ

yang beredar dan terbenam,

  1. Al Hijr Ayat 16

وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَزَيَّنَّاهَا لِلنَّاظِرِينَ

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya),

(baca cara menghindari riba dan bahaya riba dunia akhirat)

  1. Ash Shaaffaat Ayat 6

إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ

Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,

  1. Al Infithaar Ayat 1

إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ

Apabila langit terbelah,

  1. 39Al Infithaar Ayat 2

وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ

dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan,

  1. 40Al Infithaar Ayat 3

وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ

dan apabila lautan menjadikan meluap,

  1. Fushshilat Ayat 12

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit dunia dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

  1. An Nahl Ayat 12

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya),

  1. An Nahl Ayat 16

وَعَلَامَاتٍ ۚ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ

dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.

  1. Ath Thuur Ayat 49

وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَإِدْبَارَ النُّجُومِ

dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).

  1. An Najm Ayat 1

وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ

Demi bintang ketika terbenam.

  1. Al An’aam Ayat 97

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۗ قَدْ فَصَّلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.

  1. Al Mursalaat Ayat 8

فَإِذَا النُّجُومُ طُمِسَتْ

Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan(Thumisat),

  1. Al A’raaf 54

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy[548]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

  1. Al Hajj Ayat 18

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ۖ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ ۗ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ

Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

  1. Al Furqaan Ayat 61

تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا

Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.

  1. Ath Thaariq Ayat 2

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الطَّارِقُ

tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?

  1. 51Ath Thaariq Ayat 3

لنَّجْمُ الثَّاقِبُ

(yaitu) bintang yang cahayanya menembus,

Demikian penjelasan terkait beberapa ayat AL Quran tentang bulan. Semoga Bermanfaat.

The post Ayat – ayat Al-Quran Tentang Bulan – Penjelasan Lengkap appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ayat – ayat Al-Quran Tentang Amanah https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/ayat-ayat-al-quran-tentang-amanah Thu, 05 Apr 2018 04:09:43 +0000 https://dalamislam.com/?p=3237 Amanah adalah salah satu sifat yang dimiliki Rasulullah SAW. Amanah memiliki arti sebagai orang yang terpercaya atau bisa menjaga rahasianya. Setiap orang harus memiliki sifat amanah, terlebih lagi jika ia seorang pemimpin. Pemimpin yang baik harus bisa mendapatkan kepercayaan dari setiap pengikutnya. Amanah adalah simbol bagaimana seorang muslim terhadap apa yang dipercayakan kepadanya. Hal ini […]

The post Ayat – ayat Al-Quran Tentang Amanah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Amanah adalah salah satu sifat yang dimiliki Rasulullah SAW. Amanah memiliki arti sebagai orang yang terpercaya atau bisa menjaga rahasianya. Setiap orang harus memiliki sifat amanah, terlebih lagi jika ia seorang pemimpin. Pemimpin yang baik harus bisa mendapatkan kepercayaan dari setiap pengikutnya.

Amanah adalah simbol bagaimana seorang muslim terhadap apa yang dipercayakan kepadanya. Hal ini tertulis diberbagai firman Allah SWT terkait amanah. Apa saja ayat – ayat Al-Quran yang menyangkut tentang Amanah? Simak penjelasannya dibawah ini:

  1. Allah SWT menyuruh kita menyampaikan Amanah

Ayat mengenai amanah yang pertama terdapat dalam firman Allah SWT di surat annisa ayat 58 :

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Baca juga tentang Ayat Alquran Tentang Cinta Kepada Wanita , Ayat Alquran Tentang Cinta Kepada Lawan Jenis ,  Ayat Al-Quran Tentang Tanggung Jawab , Dalil Tentang Senyum Dalam Islam , dan Hukum Mengambil Keuntungan Dari Membaca Al-Quran

  1. Allah SWT meminta kita memelihara amanah

Ayat mengenai amanah yang kedua terdapat dalam surat al-mukminun ayat 8 dan surat al-ma’arij ayat 32 :

  • Al-Mu’minun Ayat 8

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

  • Al-Ma’arij ayat 32

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

Baca juga tentang Ayat Tentang Pacaran Dalam Islam , Ayat Tentang Pergaulan Dalam Islam , Ayat Al Qur’an Tentang Motivasi , Ayat Al Qur’an Tentang Rindu , dan Ayat Al Quran Tentang Melupakan Seseorang

  1. Allah SWT menjelaskan amanah yang harus kita pikul selama di dunia

Ayat tentang amanah yang ketiga terdapat dalam surat al-ahzab ayat 72 :

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,

  1. Allah SWT berbicara tentang kita yang mengkhianati amanah

Terdapat dalam firman Allah SWT Quran surah al-Anfal ayat 27 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

Baca juga tentang Ayat – ayat Al – Quran Tentang Hak Anak , Ayat Al-Quran Tentang Melakukan Perjalanan , Ayat Al-Quran Tentang Cinta Sejati , Ayat Tentang Jodoh Dalam Islam , dan Ayat Tentang Kematian Dalam Islam

Demikian beberapa ayat tentang amanah yang terdapat dalam al-Quran, semoga kita termasuk golongan orang-orang yang bisa memegang amanah, . Semoga bermanfaat, .

The post Ayat – ayat Al-Quran Tentang Amanah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ayat – ayat Al-Quran Tentang Kerja Keras https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/ayat-ayat-al-quran-tentang-kerja-keras Wed, 04 Apr 2018 09:41:57 +0000 https://dalamislam.com/?p=3229 Bekerja adalah bentuk amalan ibadah yang memiliki nilai lebih dimata Allah SWT. Karena dengan bekerja, kita menunjukkan usaha kita untuk mendapatkan rezeki sebagaimana yang telah diatur oleh Allah SWT. Dan bekerja dengan niat lillah, dan menafkahi keluarga, Allah SWT janjikan pahala untuk mereka yang bekerja untuk menafkahi keluarga dan ikhlas lillahi ta’ala. Kewajiban bekerja telah […]

The post Ayat – ayat Al-Quran Tentang Kerja Keras appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bekerja adalah bentuk amalan ibadah yang memiliki nilai lebih dimata Allah SWT. Karena dengan bekerja, kita menunjukkan usaha kita untuk mendapatkan rezeki sebagaimana yang telah diatur oleh Allah SWT. Dan bekerja dengan niat lillah, dan menafkahi keluarga, Allah SWT janjikan pahala untuk mereka yang bekerja untuk menafkahi keluarga dan ikhlas lillahi ta’ala.

Kewajiban bekerja telah banyak dituliskan dalam firman Allah SWT. Lalu apa saja firman Allah SWT yang menyebutkan umat muslim harus bekerja? Simak selengkapnya dibawah ini.

  1. QS. At-Taubah [9]:105

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

..waquli i’maluu fasayaraa allaahu ‘amalakum warasuuluhu waalmu/minuuna wasaturadduuna

 ilaa ‘aalimi alghaybi waalsysyahaadati fayunabbi-ukum bimaa kuntum ta’maluuna..

Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

Baca juga tentang Ayat – Ayat Al – Quran Tentang Senja , Ayat – Ayat Al Quran Tentang Persahabatan , Ayat – Ayat Al Quran Tentang Poligami , Ayat – ayat Al – Quran Tentang Hak Anak , dan Ayat Al-Quran Tentang Melakukan Perjalanan

  1. QS. Al-Kahfi [18]:79

أَمَّا السَّفِينَةُ فَكَانَتْ لِمَسَاكِينَ يَعْمَلُونَ فِي الْبَحْرِ فَأَرَدْتُ أَنْ أَعِيبَهَا وَكَانَ وَرَاءَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا

..ammaa alssafiinatu fakaanat limasaakiina ya’maluuna fii albahri fa-aradtu an a’iibahaa

 wakaana waraa-ahum malikun ya/khudzu kulla safiinatin ghashbaan..

Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.

  1. QS. Al-Qashas [28]:26 – 27

قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ ۖ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ

..qaalat ihdaahumaa yaa abati ista/jirhu inna khayra mani ista/jarta alqawiyyu al-amiinu..

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja(pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”.

قَالَ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أُنْكِحَكَ إِحْدَى ابْنَتَيَّ هَاتَيْنِ عَلَىٰ أَنْ تَأْجُرَنِي ثَمَانِيَ حِجَجٍ ۖ فَإِنْ أَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِنْدِكَ ۖ وَمَا أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ ۚ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّالِحِينَ

..qaala innii uriidu an unkihaka ihdaa ibnatayya haatayni ‘alaa an ta/juranii tsamaaniya hijajin fa-in atmamta ‘asyran famin ‘indika wamaa uriidu an asyuqqa ‘alayka satajidunii in syaa-a allaahu mina alshshaalihiina..

Berkatalah dia (Syu’aib): “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang- orang yang baik”.

Dan pemuda dalam surah ini adalah tak lain dan tak bukan yaitu Nabi Musa AS.

Baca juga tentang Ayat Al-Quran Tentang Cinta Sejati , Ayat Tentang Jodoh Dalam Islam ,  Ayat Tentang Kematian Dalam Islam ,  Ayat Tentang Pacaran Dalam Islam , dan  Ayat Tentang Pergaulan Dalam Islam

  1. QS. Saba’ [34]:12 – 13

وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَرَوَاحُهَا شَهْرٌ ۖ وَأَسَلْنَا لَهُ عَيْنَ الْقِطْرِ ۖ وَمِنَ الْجِنِّ مَنْ يَعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَمَنْ يَزِغْ مِنْهُمْ عَنْ أَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ

..walisulaymaana alrriiha ghuduwwuhaa syahrun warawaahuhaa syahrun wa-asalnaa lahu ‘ayna alqithri wamina aljinni man ya’malu bayna yadayhi bi-idzni rabbihi waman yazigh minhum ‘an amrinaa nudziqhu min ‘adzaabi alssa’iiri..

Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya.

Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.

يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ ۚ اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

..ya’maluuna lahu maa yasyaau min mahaariiba watamaatsiila wajifaanin kaaljawaabi waquduurin raasiyaatin i’maluu aala daawuuda syukran waqaliilun min ‘ibaadiya alsysyakuuru..

Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.

  1. QS. Ash-Shaffat [37]:61

لِمِثْلِ هَٰذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ

..limitsli haadzaa falya’mali al’aamiluuna..

Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja.

  1. QS. Az-Zumar [39]:39

قُلْ يَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ

..qul yaa qawmi i’maluu ‘alaa makaanatikum innii aamilun fasawfa ta’lamuuna..

Katakanlah: “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja(pula), maka kelak kamu akan mengetahui,

  1. QS. Al-Fushilat [41]:5

وَقَالُوا قُلُوبُنَا فِي أَكِنَّةٍ مِمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ وَفِي آذَانِنَا وَقْرٌ وَمِنْ بَيْنِنَا وَبَيْنِكَ حِجَابٌ فَاعْمَلْ إِنَّنَا عَامِلُونَ

waqaaluu quluubunaa fii akinnatin mimmaa tad’uunaa ilayhi wafii aatsaaninaa waqrun wamin bayninaa wabaynika hijaabun fai’mal innanaa ‘aamiluuna..

Mereka berkata: “Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula).”

Baca juga tentang Ayat Al Qur’an Tentang Motivasi , Ayat Al Qur’an Tentang Rindu , Ayat Alquran Tentang Cinta Kepada Lawan Jenis , Ayat Al-Quran Tentang Cinta, dan Ayat Alquran Untuk Melupakan Seseorang

  1. QS. Al-Insyiqaq [84]:6

يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَاقِيهِ

yaa ayyuhaa al-insaanu innaka kaadihun ilaa rabbika kadhan famulaaqiihi..

Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.

  1. QS. Al-Ghaasyiah [88]:3

عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ

‘aamilatun naasibatun..

Yang artinya: Bekerja keras lagi kepayahan,

Nah itu dia 9 firman Allah SWT yang tertera di dalam Al – Quran mengenai pentingnya kita bekerja keras dalam hidup di dunia, untuk mendapatkan keuntungan dan pahala di akhirat nanti. Semoga bermanfaat.

The post Ayat – ayat Al-Quran Tentang Kerja Keras appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ayat – Ayat Al Quran Tentang Persahabatan https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/ayat-ayat-al-quran-tentang-persahabatan Tue, 03 Apr 2018 04:56:36 +0000 https://dalamislam.com/?p=3193 Persahabatan dalam Islam merupakan hal yang penting. Bahkan, seorang muslim dianjurkan untuk berhati – hati dalam memilih dengan siapa ia berteman. Anjuran ini bertujuan untuk sebagai patokan kita kelak saat di akhirat nanti. Teman yang baik akan selalu membawa kita ke jalan yang direstui oleh Tuhan seru sekalian alam, Allah SWT. Dalam bahasa Arab, terdapat […]

The post Ayat – Ayat Al Quran Tentang Persahabatan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Persahabatan dalam Islam merupakan hal yang penting. Bahkan, seorang muslim dianjurkan untuk berhati – hati dalam memilih dengan siapa ia berteman. Anjuran ini bertujuan untuk sebagai patokan kita kelak saat di akhirat nanti. Teman yang baik akan selalu membawa kita ke jalan yang direstui oleh Tuhan seru sekalian alam, Allah SWT.

Dalam bahasa Arab, terdapat banyak kata kawan atau teman yang bisa kita temukan di Al – Quran. Lalu apa saja ayat – ayat Quran yang mengandung kajian tentang persahabatan. Simak selengkapnya dibawah ini.

1. Wali

Wali adalah wakil. Sedangkan teman dianggap wali karena ia mewakili kita. teman merupakan pelindung, penasehat, dan siap membantu temannya saat temannya membutuhkan pertolongan. Baca juga tentang  Cara Memilih Sahabat Dalam Islam

Seorang teman akan menjadi penerang bagi kita menyelesaikan masalah, apabila kita berteman atas dasar agar selalu dekat dengan Allah SWT. Dalam firman Allah SWT Quran Surah Al – Baqarah ayat 257 yang berbunyi:

اللّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُواْ يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوُرِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ أَوْلِيَآؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Allah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman).” (Surah al-Baqarah [2]: 257).

Dalam Quran surah lainnya yaitu di surah Ali Imran ayat 28, yang berbunyi:

لاَّ يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُوْنِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللّهِ فِي شَيْءٍ إِلاَّ أَن تَتَّقُواْ مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللّهِ الْمَصِيرُ

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. dan hanya kepada Allah kembali.” (Surah Ali Imran [3]: 28).

2. Hamim

Kata Hamim berasal dari kata kerja ‘ahamma’. Ahamma memiliki arti ‘memanaskan’ atau ‘menghangatkan’. Teman dilambangkan sebagai sumber kehangatan bagi kita agar hati menjadi selalu nyaman dan tentram. baca juga tentang Tips Bersahabat Dalam Islam

Tertulis dalam firman Allah SWT Quran Surah Fushshilat ayat 34, yang berbunyi:

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

“…Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik. Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara Dia ada permusuhan seolah-olah dia adalah teman yang sangat setia.” (Surah Fushshilat [41]: 34).

3. Shadiq

Shadiq didasarkan dari kata Shidq yang memiliki arti kejujuran. Kita butuh teman yang jujur. Berteman dengan kita tanpa ada maksud tertentu. Hanya satu tujuan yaitu Allah SWT. Teman yang selalu mengingatkan kita dengan cara yang lembut.

Kita butuh teman yang slelau mengingatkan kita tentang Allah SWT. Hal ini agar kita tidak tersesat selama di dunia dan akhirnya tidak mendapat syafa’at Rasulullah SAW di hari akhir nanti. Tertulis dalam firman Allah SWT di Quran surah Asy – Syu’ara ayat 99-101, yang berbunyi:

وَمَا أَضَلَّنَا إِلَّا الْمُجْرِمُونَ

Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang-orang yang berdosa. (99)

فَمَا لَنَا مِنْ شَافِعِينَ

Maka kami tidak mempunyai pemberi syafa’at seorangpun, (100)

وَلَا صَدِيقٍ حَمِيمٍ

dan tidak pula mempunyai teman yang akrab, (101)

4. Shahib

Shahib adalah teman yang selalu dekat dengan kita. Bisa jadi teman kuliah, tetangga, atau teman seperjalanan. Ia akan selalu berusaha berada dekat dengan kita dan menjaga kita dengan baik. Hal ini tertulis di dalam Quran surah At-Takwir ayat 22, yang berbunyi:

وَمَا صَاحِبُكُم بِمَجْنُونٍ

“…Dan tidaklah temanmu (Muhammad) adalah orang yang gila.” (Surah at-Takwir [81]: 22).

5. Walijah

Walijah merupakan teman yang memiliki peran penting dalam kehidupan pribadi anda. Dan untuk hal ini, Allah SWT melarang kita untuk mempercayakan segala urusan kita kepada orang kafir. Hal ini tertulis dalam Quran surah At – Taubah ayat 16:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تُتْرَكُواْ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّهُ الَّذِينَ جَاهَدُواْ مِنكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُواْ مِن دُونِ اللّهِ وَلاَ رَسُولِهِ وَلاَ الْمُؤْمِنِينَ وَلِيجَةً وَاللّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, rasul-Nya dan orang-orang yang beriman, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surah at-Taubah [9]: 16).

6. Bithanah

Terdapat dalam Firman Allah SWT Quran surah Ali Imran ayat 118, yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لاَ يَأْلُونَكُمْ خَبَالاً وَدُّواْ مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاء مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (Surah Ali Imran [3]: 118).

7.  Khadzul

لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولاً

“Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari peringatan (al-Quran) ketika ia telah datang kepadaku dan adalah syaitan itu teman yang berkhianat kepada manusia. (Surah al-Furqan [25]: 29)

Teman jenis ini benar – benar bentuk teman yang fana. Dimana kita hanya dibutuhkan saat ia butuh, namun saat kita butuh ia tidak datang dan malah menjauh atau menggunjingkan hal – hal buruk tentang kita.

8. Khadn

فَانكِحُوهُنَّ بِإِذْنِ أَهْلِهِنَّ وَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ مُحْصَنَاتٍ غَيْرَ مُسَافِحَاتٍ وَلاَ مُتَّخِذَاتِ أَخْدَانٍ فَإِذَا أُحْصِنَّ فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنَاتِ مِنَ الْعَذَابِ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ وَأَن تَصْبِرُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“…Karena itu nikahilah mereka dengan seizin tuan mereka dan berilah maskawin mereka menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) wanita-wanita yang mengambil laki-laki hanya sebagai teman mainnya.”(Surah an-Nisa [4]: 25).

Untuk ayat ini, diperuntukkan untuk para lelaki memilih teman hidup. Ada baiknya untuk memilih wanita yang memelihara diri, bukan wanita yang suka mengumbar dan menjual diri kepada laki – laki bukan mahram. Baca juga tentang Hukum Menikah Dengan Pasangan Zina

8. Qarin

Qarin atau Qarana adalah teman yang memiliki hobi yang sama. Teman – teman yang di sekeliling kita memiliki kesamaan kesukaan seperti olahraga yang sama, kajian yang sama, dan lain sebagainya. Tertulis dalam Quran Surah Ash – Shaffat ayat 51, yang berbunyi:

قَالَ قَائِلٌ مِّنْهُمْ إِنِّي كَانَ لِي قَرِينٌ

“…Berkatalah salah seorang di antara mereka; “Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman” (Surah ash-Shaffat [37]: 51).

Dalam ayat yang lain Allah berfirman:

هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِؤُونَ
لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ

“…Ia berkata (pula); “Demi Allah, Sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku, jikalau bukan karena nikmat Tuhanku, pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka). (Surah Yasin [36]: 56-57).

9. Khalil

Khalil, tipe teman yang selalu mendukung semua urusan kita untuk di dunia yang mengharapkan akhirat. Ia sangat dekat, dan menjadikan teman – teman sekelilingnya bahagia. Apabila dia tidak hadir, akan selalu di rindukan . Berikut firman Allah SWT Quran surah An – Nisa ayat 125, yang berbunyi:

وَمَنْ أَحْسَنُ دِيناً مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لله وَهُوَ مُحْسِنٌ واتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفاً وَاتَّخَذَ اللّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلاً

“…Dan Allah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya.” (Surah an-Nisa [4]: 125).

Demikian penjelasan terkait apa saja ayat – ayat tentang persahabatan yang tertera di dalam Al – Quran. Semoga bermanfaat.

The post Ayat – Ayat Al Quran Tentang Persahabatan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ayat – ayat Al – Quran Tentang Hak Anak https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/ayat-ayat-al-quran-tentang-hak-anak Mon, 02 Apr 2018 07:26:10 +0000 https://dalamislam.com/?p=3186 Seorang anak sejatinya juga memiliki hak dan hal ini sudah tertulis jelas di dalam Al – Quran. Sejatinya anak adalah perhiasan dunia. Seperti yang tertulis di firman Allah SWT yang berbunyi: الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا {الكهف “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia” (QS. Al Kahfi: 46). Nah, selain ayat diatas, dimana kita bisa […]

The post Ayat – ayat Al – Quran Tentang Hak Anak appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Seorang anak sejatinya juga memiliki hak dan hal ini sudah tertulis jelas di dalam Al – Quran. Sejatinya anak adalah perhiasan dunia. Seperti yang tertulis di firman Allah SWT yang berbunyi:

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا {الكهف

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia” (QS. Al Kahfi: 46).

Nah, selain ayat diatas, dimana kita bisa temukan lagi firman Allah SWT mengenai hak  – hak anak? Simak selengkapnya dibawah ini.

  1. Hak untuk Hidup

Anak memiliki hak untuk hidup sekalipun lahir dari rahim orang tua yang melakukan zina. Hal ini sudah tertulis jelas di dalam firman Allah SWT yang berbunyi:

وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ * بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ{التكوير

apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh” (QS. At Takwir: 8-9).

Baca juga tentang Adab Tilawatil Quran , Ayat Al-Quran Tentang Melakukan Perjalanan ,  Ayat Al-Quran Tentang Cinta SejatiAyat Tentang Jodoh Dalam Islam, dan Ayat Tentang Kematian Dalam Islam

  1. Hak untuk mendapatkan Pendidikan

Ayat Allah SWT yang kedua berbicara tentang bagaimana sang anak berhak mendapat pendidikan baik agama maupun ilmu pengetahuan dan sosial. Hal ini tertulis jelas di Quran surah Luqman ayat 13:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ ….{لقمان

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar” (QS. Luqman: 13).

  1. Janin adalah Bentuk Nikmat Allah SWT

Janin sejatinya adalah anugrah dari Allah SWT dan merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hambanya. Hal ini tertulis di dalam firman Allah SWT Surah Asy – Syura ayat 49 – 50 yang berbunyi:

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ4

أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا {الشورى

Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki.

Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa” (QS. Asy Syura: 49-50).

Baca juga tentang  Ayat Tentang Pacaran Dalam Islam , Ayat Tentang Pergaulan Dalam IslamAyat Al Qur’an Tentang Motivasi, dan Ayat Al Qur’an Tentang Rindu

Lalu terdapat pula di surat An – Nahl ayat 58 – 59, yang berbunyi:

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ

يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ {النحل

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu” (QS. An Nahl: 58-59).

Terakhir dijelaskan dalam Surah Al – An’am ayat 151 yang berbunyi:

وكقوله سبحانه: وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ {الأنعام

dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan.  Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka” (QS. Al An’am: 151).

  1. Hak untuk mendapatkan ASI

Setiap anak berhak mendapat ASI langsung dari Ibu kandungnya. Hal ini jelas dipaparkan dalam firman Allah SWT di Surah Al – Baqarah ayat 233 yang berbunyi:

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَلِكَ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ {البقرة (233)

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.

Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Baqarah: 233).

Baca juga tentang  Ayat Alquran Untuk Melupakan Seseorang dan Keutamaan Ayat Seribu Dinar

Selain ayat – ayat diatas, masih banyak pul ayat Al –Quran yang menjelaskan tentang bagaimana sang anak harus mendapatkan hak – haknya dari orang tuanya. Dan apabila tidak dipenuhi, walau orang tua dalam kondisi mampu, secara tidak sadar orang tua sedang melakukan kedzaliman terhadap anaknya sendiri. Wallahu A’lam bi Shawwab.

The post Ayat – ayat Al – Quran Tentang Hak Anak appeared first on DalamIslam.com.

]]>