bani israil Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/bani-israil Fri, 26 Jul 2019 07:41:07 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png bani israil Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/bani-israil 32 32 Sejarah Bangsa lsrael dalam al Qur’an https://dalamislam.com/sejarah-islam/sejarah-bangsa-lsrael Thu, 25 Jul 2019 02:23:29 +0000 https://dalamislam.com/?p=7412 Membahas perihal permasalahan kemanusiaan yang terjadi di masa kini tentunya tidak akan pernah lepas dari konflik antara israel dan palestinya. Pasalnya Invasi Israel ke tanah palestina tersebut ayalnya banyak sekali menyeret berbagai belah pihak dikarenakan latar belakang konflik yang terjadi adalah tentang keyakinan. Latar belakang Israel yang melakukan agresi militernya adalah didasari karena mereka percaya […]

The post Sejarah Bangsa lsrael dalam al Qur’an appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Membahas perihal permasalahan kemanusiaan yang terjadi di masa kini tentunya tidak akan pernah lepas dari konflik antara israel dan palestinya. Pasalnya Invasi Israel ke tanah palestina tersebut ayalnya banyak sekali menyeret berbagai belah pihak dikarenakan latar belakang konflik yang terjadi adalah tentang keyakinan.

Latar belakang Israel yang melakukan agresi militernya adalah didasari karena mereka percaya bahwa tanah palestina merupakan ‘tanah yang dijanjikan’ kepada mereka sesuai dengan ajaran agama mereka yaitu Yahudi.

Sehingga mereka akan melakukan berbagai macam cara agar dapat menduduki tanah yang mereka yakini adalah milik nenek moyang mereka tersebut.

Tahukah anda bahwa Israel atau Bani Israil memiliki sejarah yang panjang dan sudah disebutkan dalam Al-Qur’an beberapa kali? Disini kita akan membahasnya  

Bani Israil Adalah Manusia yang Ingkar Janji

Banyak sekali ayat yang menyebutkan perihal hal-hal yang dilakukan oleh Bani Israil. Namun ayat-ayat tersebut sebagian besar nampaknya menggambarkan perilaku mereka yang memang tidak bersifat positif.  Sejarah yang panjang bahkan tidak bisa membuat mereka menjadi manusia yang lebih baik dan belajar dari pengalaman.

Allah berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 246 yang berbunyi :

أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلَإِ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ لَهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلَّا تُقَاتِلُوا قَالُوا وَمَا لَنَا أَلَّا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَأَبْنَائِنَا فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ 

Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Isra’il  sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab: “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang.” Mereka menjawab: “Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?” Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha mengetahui orang-orang yang lalim.

Ayat diatas menjelaskan bahwasannya dahulu, Bani Israil pernah diantara mereka berjanji untuk ikut berperang dijalan Allah, namun saat waktu perang tiba, sebagian besar dari mereka tidak datang dan berpaling dari janji mereka.

Bani Israil Merupakan Manusia yang Tidak Konsisten

Nabi Isa ‘alaihis salam diturunkan oleh Allah untuk menuntun Bani Israil kepada jalan yang benar. Mereka mengatakan bahwa mereka akan mendukung Nabi Isa dalam Dakwahnya, namun selang beberapa waktu, mereka ingkar.

Janji mereka untunk membantu Nabi Isa itu dijelaskan dalam QS Al Baqarah ayat 52 yang berbunyi :

فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آَمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ 

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Isra’il ) berkatalah dia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: “Kami lah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri

Namun kemudian mereka ingkar dan berpaling dari Nabi Isa. Hal ini dijelaskan kembali dalam QS. Al Ash Shaf ayat 6 :

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ

Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: “Hai Bani Isra’il , sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”

Benar-benar naudzubillah, mereka bukan hanya menolak ajaran Nabi mereka, namun menolak juga kedatangan Rasulullah Muhammad salallahu ‘alaihi wa sallam dengan menyebut kedatangan Rasul Terakhir sebagai tipu daya atau sihir.

Ketetapan yang Allah berikan kepada Bani Israil

Memang banyak sekali hal dusta dan segala macam tipudaya yang telah dilakukan oleh bani Israil. Bahkan sampai sekarang, keturunan mereka yaitu Israel dan orang-orang Yahudi, masih saja memberikan ketidakmanfaatan kepada orang lain.

Jika kita melihat kembali konflik antara Israel dan Palestina, kita akan melihat kembali kebenaran dari Al Qur’an yang sudah diturunkan Allah kepada Manusia.

Bahwasannya Allah SWT berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 85 yang berbunyi :

ثُمَّ أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تَقْتُلُونَ أَنْفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِنْكُمْ مِنْ دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِمْ بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِنْ يَأْتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

Kemudian kamu (Bani Isra’il) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.

Pula Allah sudah memberikan ketetapan dalam QS Al Isra’ yang menyebutkan bahwa Bani Israil akan membuat kerusakan pada bumi sebanyak 2 kali, kemudian mereka akan berdiri dengan kesombongan dan keangkuhan yang mereka miliki :

وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا

Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Isra’il  dalam kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.”

Apakah 2 kerusakan tersebut sudah terjadi? wallahu a’lam bishowab.

Tentunya beberapa pengingat untuk kita atas Bani Israil dalam Al Qur’an merupakan sebuah petunjuk agar kita tidak menjadi orang yang fasiq, sombong dan  dusta.

Karena Allah SWT sudah menetapkan bahwa orang-orang yang berbuat dosa maka mereka akan diberikan ganjaran yang setimpal atas dosa-dosa mereka.

Apapun itu, semoga kita selalu diberikan kemudahan dalam mencari kebenaran di jalan Yang Lurus. Amin InsyaAllah.

The post Sejarah Bangsa lsrael dalam al Qur’an appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Perbedaan Bani Israil dan Yahudi – Definisi, Asal Usul dan Perkembangannya https://dalamislam.com/sejarah-islam/perbedaan-bani-israil-dan-yahudi Fri, 19 Apr 2019 19:31:01 +0000 https://dalamislam.com/?p=6395 Pada zaman perkembangan agama islam, terdapat kaum masyarakat yaitu Bani Israil dan Yahudi. Oleh sebab itu terdapat perbedaan antara kaum Bani Israil dan Yahudi. Perbedaan – perbedaan inilah yang terkadang mengakibatkan beberapa orang mendapat berita membingungkan. Maka dari itu, berikut dibawah ini perbedaan Bani Israil dan Yahudi. Definisi Bani Israil dan Yahudi Bani Israil Yaitu […]

The post Perbedaan Bani Israil dan Yahudi – Definisi, Asal Usul dan Perkembangannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Pada zaman perkembangan agama islam, terdapat kaum masyarakat yaitu Bani Israil dan Yahudi. Oleh sebab itu terdapat perbedaan antara kaum Bani Israil dan Yahudi. Perbedaan – perbedaan inilah yang terkadang mengakibatkan beberapa orang mendapat berita membingungkan. Maka dari itu, berikut dibawah ini perbedaan Bani Israil dan Yahudi.

Definisi Bani Israil dan Yahudi

Bani Israil

Yaitu anak – anak Nabi Yaqub a.s. yang juga dikenal dengan nama Israel. Bani artinya keturunan, sementara pengikut nabi musa dan nabi Isa juga sama – sama memiliki nama pengikut Bani Israil. Allah berfirman,

“Semua makanan itu halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya’qub a.s.) atas  dirinya dirinya sendiri sebelum taurat diturunkan. Katakanlah (Muhammad), “Bawalah Taurat itu, lalu bacalah jika kamu orang – orang yang benar” (QS Ali Imran [3]: 93)

Yahudi

Yahudi adalah orang – orang yang mengakui diri menjadi pengikut Nabi Musa dan menolak beriman kepada risalah setelah Nabi Musa. Istilah “orang yahudi “ dan cara penggunaannya pun hanya diketahui melalui sumber – sumber agama, khususnya dari beberapa kitab perjanjian lama dan perjanjian baru.

Asal Usul Bani Israil dan Yahudi

Bani Israil

Ayah Nabi Yusuf adalah Nabi Yaqub dan kadang disebut juga sebagai Israil. Oleh karena itu, keturunannya kemudian disebut sebagai Bani Israil atau keturunan Bani Israil. Kedua belas anak Yakub inilah yang kemudian hari berkembang menjadi dua belas suku Bani Israil. Pada saat Nabi Musa lahir, Bani Israel telah berkembang menjadi ribuan orang kaum. Sementara pada zaman ini kaum Yahudi di Mesir seringkali memiliki derajat rendah dan dipekerjakan sebagai budak di negeri pyramid.

Baca juga :

Pada masa Nabi Musa, Allah telah menurunkan atau mewahyukan kitab taurat untuk bani Israil. Kitab Taurat ini diberikan kepada Nabi Musa dengan tujuan sebagai berikut :

  • Meyakinkan Bani Israil tentang keberadaan dan Keesaan Allah SWT
  • Menyerukan Bani Israil agar hanya menyembah kepada Allah SWT
  • Mengajarkan berbuat baik kepada bapak ibu
  • Melarang berlaku kasar, curang dan dusta
  • Melarang memiliki barang dengan jalan tidak halal

Yahudi

Pada awalnya kaum yahudi bermukim di negara Mesir dan itu bermula pada Zaman Nabi Yusuf. Asal Mula kaum yahudi dimulai pada Masa kekuasaan Raja Fir’aun, ahli nujum istana meramalkan bahwa kelas takhta Mesir akan digulingkan oleh anak keturunan Bani Israil. Mendengar ramalan ini Firaun kemudian memerintahkan pembunuhan secara besar – besaran kepada bayi yang baru lahir, yang berasal dari kalangan bangsa Yahudi.

Mendengar kabar tersebut maka untuk melindungi Nabi Musa, maka ibunya menghanyutkan Musa kecil ke Sungai Nil. Musa akhirnya tumbuh menjadi seorang pemuda yang cakap dan bijaksana. Pada saat bersamaan ia mendengar desas – desus bahwa sebenarnya ia berasal dari keturunan yahudi.

Baca juga :

Kisah mengenai Nabi Musa itulah yang bisa kita jumpai dalam Al Qur’an atau perjanjian Lama (kadang disebut juga sebagai Taurat atau Torah) Alkitab. Nabi Musa seringkali dianggap sebagai Nabinya kaum Yahudi Karena dialah yang memimpin perjalanan panjang kaum Yahudi keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian Kanaan (peristiwa ini sering disebut dengan istilah Exodus).

Perkembangan Bani Israil dan Yahudi

Bani Israil

Bani Israil pada perkembangannya merupakan orang – orang yang beriman kepada Allah. Bani Israil sendiri menolak jika dipanggil dengan sebutan Yahudi karena kata Yahud memiliki makna yang tidak disukai oleh antar bangsa – bangsa di muka bumi ini. Mereka yahud adalah generasi keturunan dari golongan pembangkang dan sombong, yang hanya mementingkan diri mereka sendiri dan amat sangat fanatik.

Diantara Bani Israil terdapat kelompok – kelompok yang beriman dan menerima kepada risalah Nabi Musa. Mereka menerima dan melakukan perintah Allah swt yang disampaikan melalui Nabi Musa a.s. Bagi mereka adalah kasih saying Allah swt baik di dunia maupun akhirat.

Yahudi

Kaum yahudi sesungguhnya setelah kisah Nabi Musa tersebut itu telah terpisah dani Bani Israil karena kekafiran mereka pada zaman Bani Israil. Oleh karena itu, sebenarnya keutamaan – keutamaan yang dimiliki oleh Bani Israil pada zaman itu tidak ada sedikitpun yang merupakan keutamaan – keutamaan milik orang – orang Yahudi.

Dan oleh sebab itu, sesungguhnya penyebutan nama Bani Israil untuk kaum Yahudi, pada hakikatnya berarti telah memberi dan menyematkan keutamaan – keutamaan miliki Bani Israil untuk mereka, serta menutupi kejekan dan keburukan yang melekat pada diri mereka. Maka hilanglah perbedaan antara Bani Israil dan Bani Yahudi, yang mana mereka telah dimurkai oleh Allah dan telah dicap (divonis) Allah dengan kerendahan dan kehinaan.

Baca juga :

Sebagai kesimpulannya, bahwa kata “Yahudi” adalah bentuk isim alam (penamaan yang mengacu pada objek tertentu) bagi siapa saja yang tidak beriman kepada ajaran Nabi Musa. Karena itulah, mereka (bani Israil) menjadi sangat muak terhadap penamaan diri atau kaum mereka dengan sebutan orang – orang Yahudi.

Dalam perbedaan Bani Israil dan Yahudi, adapun di antara sifat – sifat buruk dari kaum yahudi yang paling menonjol adalah tamah dan serakah, sangat cinta (gila) harta, kejam dan bengis (hati mereka keras), dan tidak seksama dalam memperhatikan kebersihan (sanitasi) badan, tempat tinggal dan pakaian mereka.

Ayat Al qur’an mengenai Bani Israil dan Yahudi

Bani Israil

وَقَفَّيْنَا عَلَى آَثَارِهِمْ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَآَتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى

Dan kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Isra’il) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat Dan kami telah memberikannya kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya ( ada) petunjuk dan cahaya (yang memerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang – orang bertakwa. (QS. Al-Maidah ayat 46)

وَلَقَدْ آَتَيْنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ [الجاثية

Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Bani Isra’il Al kitab, kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezeki-rezeki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa pada masanya (Qs al-Jatsiyah ayat 16)

Baca juga :

Yahudi

وَتَرَى كَثِيرًا مِنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (62) لَوْلَ

يَنْهَاهُمُ الرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ عَنْ قَوْلِهِمُ الْإِثْمَ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَصْنَعُونَ

Dan kamu akan melihat kebayakan dari mereka (orang-orang yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu. Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan haram ? sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu (QS. Al Maidah ayat 62-63)

وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ

“Orang-orang Yahudi berkata,: Tangan Allah terbelenggu” Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakana itu. (Tidak demikian), tetapi kedua tangan Allah terbuka. Dia menafkahkan sebagaiman dia kehendaki (QS Al-Maidah :64)

Kesimpulan dari perbedaan Bani Israil dan Yahudi adalah, Bani Israil ialah kaum yang beriman kepada Allah sementara kaum yahudi adalah kaum yang tidak mengakui dan menjalankan perintah Allah. Sehingga Allah menurunkan beberapa ayat terkat dua kaum tersebut. Semoga bermanfaat.

The post Perbedaan Bani Israil dan Yahudi – Definisi, Asal Usul dan Perkembangannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>