berpakaian Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/berpakaian Sat, 26 Oct 2019 03:57:32 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png berpakaian Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/berpakaian 32 32 Adab Berpakaian Dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/adab-berpakaian-dalam-kehidupan-sehari-hari Sat, 26 Oct 2019 03:57:30 +0000 https://dalamislam.com/?p=7970 Pakaian merupakan piranti yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Pakaian bukan hanya untuk melindungi tubuh, tetapi juga untuk menunjukkan sisi kepribadian seseorang. Dalam kehidupan ini, pakaian laki-laki dan perempuan berbeda. Baik dari segi bentuk, ukuran, warna dan style-nya. Islam merupakan agama yang mulia. Dalam Islam, ada batasan tertentu dalam berpakaian baik untuk laki-laki maupun perempuan. […]

The post Adab Berpakaian Dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Pakaian merupakan piranti yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Pakaian bukan hanya untuk melindungi tubuh, tetapi juga untuk menunjukkan sisi kepribadian seseorang. Dalam kehidupan ini, pakaian laki-laki dan perempuan berbeda. Baik dari segi bentuk, ukuran, warna dan style-nya.

Islam merupakan agama yang mulia. Dalam Islam, ada batasan tertentu dalam berpakaian baik untuk laki-laki maupun perempuan. Batasan ini disebut aurat. Ketahuilah batas aurat perempuan dan batas aurat laki-laki dalam Islam.

Seperti halnya dalam berperilaku, dalam berpakaian pun harus memenuhi adab tertentu. Apa sajakah itu? Simak selengkapnya di bawah ini.

Sesuai dengan Ketentuan Syariat Islam

Islam menuntun umatnya agar mempelajari ilmu tauhid Islam sebagai dasar pembekalan dan penumbuhan keimanan dalam diri. Salah satu bentuk keimanan terhadap Allah subhanahu wa ta’ala ialah takwa. Dan pakaian takwa itulah yang terbaik. Sebagaimana yang tertuang dalam firman Allah berikut ini.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا بَنِي آَدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآَتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (QS. Al-A’raf: 26).

Apakah yang dimaksud dengan pakaian takwa?

Pakaian takwa ialah pakaian yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam sehingga dapat meningkatkan keimanan dan takwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Pakaian tersebut harus yang menutup aurat. Bagi laki-laki, batas auratnya dari pusar sampai lutut. Sedangkan, bagi perempuan batas auratnya ialah seluruh tubuh, kecuali muka dan kedua telapak tangan.

Selain itu, pakaian tersebut tidak boleh menerawang dan ketat sehingga menunjukkan lekuk tubuh. Apa gunanya berpakaian tertutup secara syar’i tapi masih memperlihatkan lekuk tubuh?

Jadi, sangat penting untuk teliti dalam membeli pakaian baik melalui toko konvensional maupun online shop. Ketauhilah hukum belanja online dalam Islam yang diperbolehkan.

Memiliki Nilai Estetika dan Nilai Medis

Nilai syar’i adalah hal yang wajib dalam memilih pakaian. Selain itu, hendaknya pakaian tersebut memiliki nilai estetika dan nilai medis. Nilai estetika ialah nilai seni yang menunjukkan kepatutan, keindahan dan kebaikan pada pemakainya.

Pakaian yang syar’i tapi lusuh dan kusam tentu tidak lebih baik dari pakaian yang syar’i sekaligus bersih dan cerah. Manusia pada dasarnya memiliki jiwa seni, maka tak heran jika seni memang menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Nilai seni dalam berpakaian hendaknya disesuaikan nilai religius yang semestinya. Jadi, pahamilah hal-hal yang diperbolehkan dan larangan berpakaian dalam Islam.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin menerangkan, “Kita dapati bahwa orang-orang begitu semangat sekali memperhatikan bersihnya pakaiannya yang nampak. Jika ada kotoran yang menempel di pakaiannya, maka ia akan mencucinya dengan air dan sabun sesuai kemampuannya. Namun untuk pakaian takwa, sedikit sekali yang mau memperhatikannya. Kalau pakaian batin tersebut kotor, tidak ada yang ambil peduli. Ingatlah, pakaian takwa itulah yang lebih baik. Itu menunjukkan seharusnya perhatian kita lebih tinggi pada pakaian takwa dibanding badan dan pakaian lahir yang nampak. Pakaian takwa itulah yang lebih penting.” (Syarh Riyadh Ash-Shalihin, 4: 266).

Sementara, yang dimaksud dengan nilai medis dalam berpakaian yaitu pakaian haruslah yang dapat melindungi tubuh dari panas, dingin, debu dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan kepada pemakainya. Pilihlah pakaian yang terbuat dari kain yang aman digunakan bagi tubuh. Saat ini banyak beredar pakaian dari kain yang cenderung asal dan rendah kualitasnya, sehingga saat dipakai akan terasa panas, sesak dan mungkin juga menimbulkan gatal-gatal.

Itulah ulasan mengenai adab berpakaian dalam kehidupan sehari-hari yang dapat Anda ketahui. Semoga kita semua dapat mengamalkannya sehingga meningkatlah sifat orang yang bertakwa dalam diri kita. Aamiin.

The post Adab Berpakaian Dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Memakai Sepatu Sambil Berdiri dalam Islam https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-memakai-sepatu-sambil-berdiri Sat, 14 Jul 2018 04:34:59 +0000 https://dalamislam.com/?p=3832 Sebagai umat muslim/muslimah kita pasti diajarkan untuk memiliki adab atau budi pekerti dalam bertindak dan bersikap, entah pada diri sendiri maupun orang di sekitar kita seperti adab bertamu dalam islam, adab tidur dalam islam dan adab bekerja dalam islam. Selain itu terdapat salah satu adab yang perlu diketahui dan diterapkan yakni adab dalam berpakaian, khususnya memakai sepatu. […]

The post Hukum Memakai Sepatu Sambil Berdiri dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebagai umat muslim/muslimah kita pasti diajarkan untuk memiliki adab atau budi pekerti dalam bertindak dan bersikap, entah pada diri sendiri maupun orang di sekitar kita seperti adab bertamu dalam islam, adab tidur dalam islam dan adab bekerja dalam islam. Selain itu terdapat salah satu adab yang perlu diketahui dan diterapkan yakni adab dalam berpakaian, khususnya memakai sepatu.

Sepatu tentu sudah menjadi salah satu benda yang penting karena tak hanya berfungsi untuk melindungi kaki sepatu juga menjadi salah satu mode aksesoris yang menunjang penampilan kita. Hingga tak ada salahnya jika kita menyebut sepatu sebagai salah satu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa, menurut ajaran islam terdapat adab dalam memakai sepatu. Yah, kita dianjurkan untuk duduk saat ingin memakai sepatu. Dalam artian terdapat larangan memakai sepatu sambil berdiri. Adapun hukum memakai sepatu sambil berdiri adalah makruh sebagaimana hukum menggunakan celana ketat saat sholat. Hal ini didukung oleh sebuah Hadist Nabi Muhammad Salallahu’alaihi wassalam yang merupakan salah satu sumber pokok ajaran islam berikut ini:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَنْتَعِلَ الرَّجُلُ وَهُوَ قَائِمٌ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang mengenakan alas kaki (sepatu) sambil bediri.” (HR. Tirmidzi no. 1697, Abu Daud no. 3606 dari Jabir. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shahihah 719)

Tentunya larangan ini hadir bukan tanpa alasan, karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa larangan demi larangan yang ditegaskan oleh Rasulullah SAW tentunya memiliki hikmah atau kebaikan untuk diri kita sendiri. Seperti dalam kasus larangan memakai sepatu sambil berdiri. Alasan mengapa kita tidak boleh menggunakan sepatu dalam keadaan berdiri karena:

  • Adanya kekhawatiran kita akan memiliki kesulitan saat tengah berusaha memakainya bahkan ada kemungkinan kita akan terjatuh.
  • Barangkali kita akan kelelahan atau keletihan sebagaimana yang dikatakan oleh Ath Thibi dan lainnya mengkhususkan larangan dari hadits di atas jika seseorang mengenakan sepatu karena jika mengenakannya sambil berdiri dapat menyebabkan keletihan.” (Faidul Qodir, 6/441)
  • Memakai sepatu sambil duduk tentu akan lebih mudah ketimbang berdiri karena dalam memakai sepatu tentu kita membutuhkan pertolongan tangan. Sehingga ketika kita memakai sepatu sambil duduk, tangan akan lebih mudah menjangkau bagian kaki dibanding memakai sepatu sambil berdiri.

Maka dari itu ketimbang berdiri, alangkah lebih baik jika kita menggunakan sepatu sambil duduk. Terlebih sepatu yang digunakan adalah sepatu yang sulit dikenakan seperti sepatu tali atau sejenisnya. Beda halnya dengan sepatu atau sendal yang mudah dipasang maka tidak ada salahnya kalau kita memakainya sambil berdiri karena tidak ada lagi kekhawatiran-khawatiran sebagaimana yang telah disebutkan di atas.

Demikianlah pembahasan mengenai hukum memakai sepatu sambil berdiri. Semoga bacaan ini bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua sehingga kita bisa mendapat keutamaan mengajarkan ilmu dalam islam serta dapat bernilai pahala di mata-Nya. Aamiin yaa rabbal alamin.

The post Hukum Memakai Sepatu Sambil Berdiri dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Cara Berpakaian Wanita Muslimah dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/cara-berpakaian-wanita-muslimah Wed, 25 Oct 2017 08:36:25 +0000 https://dalamislam.com/?p=2139 Wanita dalam agama Islam sangat dilindungi dan sangat tinggi derajatnya karena selain makhluk yang lemah wanita juga merupakan makhluk yang kuat karena wanita bisa melakukan dan mengalami hal-hal yang tidak bisa dilakukan ataupun dialami oleh laki-laki seperti, menstruasi, mengandung, melahirkan, menopause dan lainnya. Namun selain itu, wanita juga kerap menjadi salah satu sumber ‘fitnah’ negatif […]

The post 10 Cara Berpakaian Wanita Muslimah dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Wanita dalam agama Islam sangat dilindungi dan sangat tinggi derajatnya karena selain makhluk yang lemah wanita juga merupakan makhluk yang kuat karena wanita bisa melakukan dan mengalami hal-hal yang tidak bisa dilakukan ataupun dialami oleh laki-laki seperti, menstruasi, mengandung, melahirkan, menopause dan lainnya.

Namun selain itu, wanita juga kerap menjadi salah satu sumber ‘fitnah’ negatif yang merugikan banyak pihak terlebih dalam hal aurat dan pakaian yang dikenakannya untuk menutupi aurat tersebut.

Mengenai perkara ini Allah telah berfirman dalam surat an-Nuur ayat 31 yang menjelaskan bahwa:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur : 31).

Baca juga:

Sebagai contoh sederhananya, pakaian seorang wanita yang terbuka dan transparan akan membangkitkan gairah atau hawa nafsu seorang laki-laki sehingga akhirnya banyak tindak kriminal dan asusila yang terjadi akibat hal tersebut. (Baca juga:  Hukum Memandang Wanita dalam Islam )

Islam sendiri telah mengatur tentang tata cara pakaian yang baik dan benar bagi para wanita muslim sebagai bentuk penjagaan diri dan auratnya serta sebagai bentuk ketakwaannya terhadap Allah subhana hua ta’ala.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai tata cara berpakaian wanita secara Islami:

  1. Menutup Aurat

Seluruh tubuh wanita adalah aurat terkecuali wajah dan telapak tangan serta ujung jari-jari tangannya saja. Pakaian yang panjang dan kerudung yang menjuntai sampai menutupi dada adalah salah satu pakaian yang dianjurkan dalam Islam.

Hal ini telah jelas dikatakan dalam alqur’an surat al-Ahzab ayat 59 yang artinya:

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya  ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab : 59).

Bahkan tidak jarang para wanita memakai cadar untuk menutupi wajahnya dan hanya menyisakan bagian matanya saja yang terbuka karena bagian wajah wanitapun sama seperti bagian tubuh lainnya yang memiliki keindahan dan dapat memicu timbulnya syahwat negatif pada laki-laki yang intens memandangnya secara langsung dalam waktu yang lama. (Baca juga: Hukuman Wanita Tidak Berjilbab di AkhiratKeistimewaan Wanita Berjilbab)

  1. Menggunakan Pakaian Yang Longgar

Menggunakan pakaian yang longgar adalah salah satu upaya untuk menutup aurat juga, karena menutup aurat tidak hanya soal menutupi bagian tubuhnya saja akan tetapi juga menyamarkan lekuk tubuh sehingga lekuk tubuh kita tidak tercetak pada pakaian ketat yang kita pakai. Untuk itu Islam mengharuskan wanita memakai pakaian yang longgar. Selain itu dalam dunia kesehatan juga menganjurkan pakaian yang longgar agar kulit tubuh kita memiliki ruang gerak yang leluasa serta ruang napas bagi kulit kita. (Baca juga: Siksa Neraka Bagi Wanita dalam Islam)

  1. Menghindari Pakaian Syuhroh

Pakaian yang syuhroh adalah pakaian yang terlalu menarik perhatian banyak orang, baik itu terlalu mewah atau terlalu tidak layak pakai ataupun pakaian yang tidak menyesuaikan dengan waktu dan tempat. (Baca juga: Hukum Lelaki Membuat Wanita Menangis dalam Islam)

Dari Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa mengenakan pakaian syuhroh di dunia, niscaya Allah akan mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

  1. Menggunakan Pakaian Yang Sederhana

Dalam hal kesederhanaan pakaian dan penampilan, baik laki-laki maupun perempuan sama-sama dianjurkan untuk menerapkannya. Karena pakaian yang terlalu mencolok akan lebih menarik perhatian pandangan laki-laki serta menimbulkn ‘fitnh’ lain seperti rasa minder, iri, dengki, sombong bahkan takabur baik pada pemakainya atau orang yang melihatnya. (Baca juga: Wanita yang Dirindukan Surga)

  1. Menggunakan Pakaian Berbahan Tebal (Tidak Tansparan)

Hal ini telah disinggung dalam poin sebelumnya bahwa menutup aurat bukan hanya soal menutupi bagian tubuhnya saja tapi juga menyamarkan lekuk tubuh agar tidak tercetak pada pakaian yang transparan atau ketat. Walaupun pakaiannya longgar namun jika bahannya tipis dan transparan maka lekuk tubuh akan tetap terlihat secara samar.

Oleh karena itu seorang wanita harus pandai dan bijak dalam memilih pakaian yang akan dikenakannya dengan memilih bahan yang tepat dan tidak transparan. (Baca juga: Cara Menjadi Wanita Cantik Menurut Islam)

Dalam sebuah hadits shohih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.” (HR.Muslim).

  1. Menghindari Pakaian Yang Menyerupai Laki-Laki

Islam sangat tegas dalam hal ini bahwa perempuan tidak diperkenankan mengenakan pakaian atau berpenampilan seperti laki-laki, begitupun sebaliknya. (Baca juga: Tips Menjadi Wanita Shalehah)

Hal ini telah dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra “Rasulullah SAW akan melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria.”

Kamudian Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu juga berkata:

“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Bukhari)

  1. Menghindari Pakaian Yang Menyerupai Seorang Kafir

Pakaian wanita muslim jelas akan sangat berbeda dengan pakaian mereka yang kafir maupun beragama lain, pengaturan Islam dalam hal pakaian tidak hanya mengedepankan soal fashion atau fungsi dari pakaian yang dikenakan oleh seseorang tapi lebih dari pada itu, yakni aurat dan segala ‘fitnah’ yang mungkin bisa ditimbulkan dari tubuh seorang manusia. (Baca juga: Kewajiban Wanita Setelah Menikah)

  1. Tidak Menggunakan Wangi-Wangian

Islam tidak memperkenankan wanita muslim untuk menggunakan wangi-wangian pada saat keluar rumah. Tanpa menggunakan wewangianpun wanita sudah bisa menimbulkan banyak ‘ftnah’ apalagi jika ia menggunakan wewangian, wangi harum yang tercium oleh laki-laki dapat menarik perhatian lebih bahkan bisa membangkitkan gairah atau hawa nafsu untuk sekedar iseng menggoda atau bahkan melakukan hal negatif yang lebih berbahaya dan merendahkan wanita tersebut. (Baca juga: Hukum Wanita Memakai Parfum)

Sebuah hadis Dari Abu Musa Al Asy’ary menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Perempuan mana saja yang memakai wewangian, lalu melewati kaum pria agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah wanita pezina.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad).

  1. Menghindari Pakaian Yang Berhias

Pakaian yang dihiasi dengan berbagai warna dan gambar tidak dianjurkan bagi wanita muslimah telebih jika gambar tersebut adalah gambar makhluk hidup yang memiliki ruh secara mutlak seperti binatang dan manusia. Selain itu gambar-gambar atau tulisan yang dapat menimbulkan perpecahan dan perperangan juga tidak di perkenankan dalam Islam seperti lambang parta politik atau tulisan yang mengandung unsur sara atau lainnya. (Baca juga: Emansipasi Wanita dalam Islam)

  1. Menghindari Bertabarruj

Tabarruj adalah perilaku buruk wanita yang justru menunjukkan apa yang harus ditutupi dengan memanfatkan jilbab yang digunakannya dengan memperlihatkan mahkota, perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang ada dalam tubuhnya yang mestinya ditutup di balik jilbabnya karena hal itu dapat menggoda kaum lelaki. (Baca juga: Hukum Wanita Memakai Celana)

Allah Ta’ala berfirman dalam surat al-Ahzab ayat 33 yang artinya:

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33).

Baca juga:

Demikianlah pembahasan mengenai tata cara berpakaian wanita muslimah ini. Semoga artikel ini bisa meningkatkan khazanah keilmuan dan keimanan kita semua. Amin.

The post 10 Cara Berpakaian Wanita Muslimah dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
9 Cara Berpakaian Pria Menurut Islam Ala Rasulullah https://dalamislam.com/info-islami/cara-berpakaian-pria-menurut-islam Wed, 25 Oct 2017 08:03:28 +0000 https://dalamislam.com/?p=2138 Menghakimi seseorang hanya dari penampilan luarnya saja memang tidaklah adil karena tidak selamanya penampilan seseorang itu menentukan kepribadian dan kualitas keimanan yang dimilikinya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa penampilan adalah hal pertama yang dapat kita telaah dan teliti untuk mengetahui kepribadian dan keimanan seseorang. Seberapa tertutup dan seberapa terbukanya pakaian seseorang, seberapa rapi dan tidaknya […]

The post 9 Cara Berpakaian Pria Menurut Islam Ala Rasulullah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Menghakimi seseorang hanya dari penampilan luarnya saja memang tidaklah adil karena tidak selamanya penampilan seseorang itu menentukan kepribadian dan kualitas keimanan yang dimilikinya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa penampilan adalah hal pertama yang dapat kita telaah dan teliti untuk mengetahui kepribadian dan keimanan seseorang. Seberapa tertutup dan seberapa terbukanya pakaian seseorang, seberapa rapi dan tidaknya pakaian seseorang turut menjadi salah satu faktor penentu bgaimana perangai yang dimiliki oleh orang tersebut. (Baca juga: Pria yang Baik dalam Islam).

Islampun mengatur tata cara berbusana baik bagi laki-laki maupun perempuan, karena bukan hanya perempuan saja yang memiliki aurat akan tetapi laki-laki juga dimana hal tersebut sudah menjadi kewajiban kita semua sebagai umat muslim untuk senantiasa menjaga diri dan aurat kita dari pandangan orang lain. Hal ini secara jelas telah tertuang dalam alqur’an surat al-A’raf ayat 26 yang artinya:

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutupi aurat kalian dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang lebih baik. Hal itu semua merupakan ayat-ayat Allah, supaya mereka berdzikir mengingat-Ku.” (QS. al-A’raf : 26).

Baca juga:

Untuk itu artikel kali ini akan membahas adab-adab yang harus diperhatikan seorang lelaki muslim dalam berpakaian.

  1. Wajib Menutup Aurat

Di awal telah dijelaskan bahwa aurat dimiliki oleh manusia baik yang berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan dan keduanya wajib untuk menutupi auratnya masing-masing dengan menggunakan penutup atau pakaian. Aurat yang tidak ditutup dan dijaga dengan baik akan dapat menimbulkan kerusakan dan dosa bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Dalam Islam, aurat seorang laki-laki adalah bagan tubuh dari lutut hingga pusar. Namun jika sedang bersama dengan perempuan sebaiknya seoang laki-laki menutup bagian perut hingga lehernya atau dengan menggunakan pakaian lengan panjang atau pendek karena jika bagian tersebut terekspos dan terlihat oleh perempuan dapat menimpulkan ‘fitnah’ dan dosa bagi keduanya. (Baca juga: Tidur Tanpa Busana Menurut Islam).

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki lainnya. ….” (HR. Muslim)

  1. Menghindari Pakaian Syuhrah (Sensasional)

Pakaian syuhrah adalah pakaian yang sekiranya menundang perhatian banyak orang karena jenis atau bentuknya tidak biasa, seperti terlalu mewah, terlalu berbeda atau terlalu lusuh dan compang-camping terlebih jika tujuannya adalah sengaja untuk menjadi terkenal dan menuai sensasi di kalangan masyarakat atau dalam suatu acara. (Baca juga: Kewajiban Muslim Terhadap Muslim Lainnya)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa memakai pakaian syuhrah, maka Allah akan memakaikan pakaian yang serupa pada hari kiamat nanti. Kemudian, dalam pakaian tersebut akan dinyalakan api Neraka.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

  1. Mengenakan Pakaian Sederhana

Menggunakan pakaian yang mewah dan telalu mahal adalah salah satu bentuk pemborosan dan dapat menimbulkan banyak fitnah negatif seperti membuat orang lain minder bahkan iri, menimbulkan sifat sombong, pamer bahkan takabur pada diri sendiri. Tentunya hal tersebut sangat dilarang dalam Islam. (Baca juga: Sedekah Menurut IslamSifat Sombong Dalam Islam)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa meninggalkan suatu pakaian dengan niat tawadhu’ karena Allah, sementara ia sanggup mengenakannya, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk, lantas ia diperintahkan untuk memilih perhiasan iman mana saja yang ingin ia pakai.” (HR. Ahmad, dan Tirmidzi).

  1. Menggunakan Pakaian Warna Putih

Islam tidak membatasi pemilihan warna dalam berpakaian namun warna putih dikatakan lebih baik dari warna lain terlebih jika digunakan untuk ibadah seperti haji, sholat, dan lainnya.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Pakailah pakaian berwarna putih, karena pakaian berwana putih lebih suci dan lebih baik. Kafankanlah jenazah kalian dengan kain putih” (HR. Ahmad, an-Nasaa’i).

  1. Menghindari Pakaian Yang Terlalu Panjang (Isbal)

Isbal adalah pakaian atau kain yang panjangnya melewati mata kaki manusia. Dalam Islam, Laki-laki tidak diperkenankan untuk memakai pakaian yang panjangnya melewati mata kaki. Banyak hadis yang meriwayatkan tentang larangan ini, mulai dari yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ibnu Mas’ud, Abu Huraira, Anas, Abu Dzar, dan masih banyak lagi. (Baca juga: Celana Cingkrang Menurut Islam)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam secara tegas bersabda:

“Kain sarung yang terjulur di bawah mata kaki tempatnya ialah di neraka.” (HR. Bukhari).

Selain itu, Beliau juga menjelaskan dalam hadis berikutnya yang artinya:

“Tiga macam orang yang pada hari kiamat nanti Allah tidak akan mengajak bicara, tidak melihat mereka, tidak menyucikan mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih.” Kemudian beliau melanjutkan, “(Yaitu) musbil (orang yang isbal), mannaan (orang yang mengungkit-ungkit pemberian), dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu.” (HR. Abu Dawud)

Larangan pakaian yang isbal ini bukan tanpa sebab, dikatakan bahwa Isbal termasuk haram dan dosa besar terlebih jika hal tersebut disertai dengan kesombongan. Mengenai hal ini, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Hati-hatilah kamu dari isbal, karena sesungguhnya isbal merupakan kesombongan.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, lihat Shahiih Abi Dawud).

Penggunaan pakaian (sarung/celana) untuk laki-laki muslim yang tepat adalah yang sesuai dengan sunnah dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yakni di sekitar betis, baik itu tepat di tengah betis, di atas tengah betis maupun di antara tengah betis seperti yang telah diriwayatkan dalam hadis bahwa ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Sarung Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ialah sampai di tengah betis beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Tirmidzi).

Kemudian Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma juga berkata, “Sarung seorang mukmin ialah sampai di tengah betis.” (HR. Muslim)

Bahkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga memberikan sabdaannya terkait dengan permasalahan ini:

“Sarung seorang mukmin ialah sampai sedikit di atas tengah betis, kemudian sampai tengah betis, kemudian sampai dua mata kaki. Maka barangsiapa di bawah kedua mata kaki, maka dia di Neraka.” (HR. Ahmad dan Abu ‘Awwaanah)

(Baca juga: Hak Muslim Terhadap Muslim Lainnya , Siksa Neraka Bagi Pezina)

  1. Mendahulukan Anggota Tubuh Sebelah Kanan

Islam menganjurkan untuk memulai segala sesuatunya dengan menggunakan tangan kanan terlebih untuk urusan yang mulia. (Baca juga: Keutamaan Menjaga Lisan dalam Islam)

Imam an-Nawawi rahimahullah mengatakan:

“Kaidah dalam syariat bahwasanya disunnahkan memulai dengan kanan dalam semua urusan yang berkaitan dengan kemuliaan dan keindahan. ” (Syarh Muslim)

Kemudian Ummul mukminin juga menceritakan bahwa ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata:

“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan bagian kanan daripada bagian yang kiri ketika mengenakan sandal, bersisir, bersuci, dan dalam semua urusannya (yang mulia).” (Muttafaqun ‘alaih)

  1. Menghindari Pakaian Sutra Dan Emas

Emas dan pakaian sutra adalah dua hal yang indah dan biasa dipakai oleh perempuan namun kedua hal tersebut dilarang untuk digunakan oleh kaum laki-laki muslim. (Baca juga: Hukum Pria Memakai Emas dalam Islam).

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Emas dan sutra dihalalkan bagi kaum wanita dari umatku, dan diharamkan bagi kaum laki-laki.” (HR. Ahmad dan Nasaa’i, lihat Shahiihul Jaami’ : 209)

  1. Menghindari Pakaian Yang Menyerupai Orang Kafir

Selain memakai pakaian yang halal dan rapi serta bersih, hal yang penting untuk diingat adalah seorang muslim tidak diperkenankan untuk menggunakan pakaian yang menyerupai seperti orang kafir. Pakaian seorang muslim harus sesuai dan juga mencerminkan agama yang dianutnya yakni Islam. (Baca juga: Manfaat Mempelajari Ushul Fiqh dalam Islam)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud).

  1. Tidak Mengenakan Pakaian Yang Menyerupai Wanita

Hal ini telah jelas dan tegas diriwayatkan dalam banyak hadis, bahwa seorang lelaki muslim tidak diperkenankan untuk memakai pakaian atau berpenampilan yang menyerupai perempun, begitupun sebaliknya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Allah melaknat wanita yang menyerupai laki-laki, dan laki-laki yang menyerupai wanita.” (HR. Bukhari)

Beliau juga bersabda:

“Allah melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita, dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.” (HR. Abu Dawud dan Hakim).

(Baca juga: Mencukur Bulu Kemaluan Pria Dalam Islam , Tanggung Jawab Anak Lelaki Terhadap Ibu)

Demikianlah pembahasan artikel mengenai tata Cara Berpakaian Pria Menurut Islam. Semoga artikel ini dapat menambahkan khazanah keilmudan dan keimanan kita semua. Amin.

The post 9 Cara Berpakaian Pria Menurut Islam Ala Rasulullah appeared first on DalamIslam.com.

]]>