bersyukur Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/bersyukur Fri, 12 Feb 2021 11:07:15 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png bersyukur Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/bersyukur 32 32 Sujud Syukur: Tata Cara, Doa, dan Waktu Pelaksanaannya https://dalamislam.com/landasan-agama/fiqih/sujud-syukur Fri, 12 Feb 2021 11:06:15 +0000 https://dalamislam.com/?p=9237 Agama Islam mengajarkan pada ummatnya jika kita mendapatkan suatu kenikmatan baik itu berupa rezeki yang melimpah, nikmat sehat, nikmat panjang umur, dan lain sebagainya, kita dianjurkan untuk bersyukur atas segala kenikmatan yang di dapat. Sebagai wujud rasa syukur kita kepada Yang Memberi Kenikmatan, biasanya kita mengucapkan “Alhamdulillah”. Namun ada satu lagi yang dapat kita lakukan […]

The post Sujud Syukur: Tata Cara, Doa, dan Waktu Pelaksanaannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Agama Islam mengajarkan pada ummatnya jika kita mendapatkan suatu kenikmatan baik itu berupa rezeki yang melimpah, nikmat sehat, nikmat panjang umur, dan lain sebagainya, kita dianjurkan untuk bersyukur atas segala kenikmatan yang di dapat.

Sebagai wujud rasa syukur kita kepada Yang Memberi Kenikmatan, biasanya kita mengucapkan “Alhamdulillah”. Namun ada satu lagi yang dapat kita lakukan sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diberikan, yaitu dengan melakukan sujud syukur.

Hukum Sujud Syukur

Sujud syukur mengajarkan kepada kita sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas semua nikmat dan anugerah yang diberi. Hukum dari sujud syukur ini menurut sebagian pendapat ulama adalah sunnah.

Menurut Imam Maliki, sujud syukur ini hukumnya makruh. Sedangkan menurut madzhab Hanafi juga berhukum makruh, apabila dikerjakan setelah melakukan shalat. Karena dikhawatirkan apabila orang lain melihat dan beranggapan bahwa terdapat sujud tambahan setelah shalat akan dihukumkan Sunnah atau bahkan diwajibkan.

Beberapa pendapat ulama yang menghukumi sujud syukur itu Sunnah, berhujjah pada hadist Nabi berikut ini:

“Dari Abu Bakrah bahwa apabila Nabi SAW meraih sesuatu yang disenangi atau diberi kabar gembira, beliau segera sujud sebagai tanda syukur kepada Allah SWT.” (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi, dan Abu Daud, Hasan).

Tata Cara Sujud Syukur

Pada dasarnya tidak ada tata cara khusus untuk melakukan sujud syukur ini. Sujud syukur ini dilakukan satu kali dan dilakukan di luar shalat.

Rasulullah SAW mencontohkan dalam melakukan sujud syukur, beliau sujud menghadap kiblat, melakukan sujud seperti pada umumnya dan memanjangkan sujudnya.

Setelah selesai sujud beliau mengangkat kepalanya. Atau kita juga bisa melakukan tata cara sujud syukur sebagai berikut:

  1. Menghadap Kiblat
  2. Niat untuk sujud syukur
  3. Sujud seperti dalam shalat dengan membaca doa bacaan syukur
  4. Duduk kembali
  5. Lalu salam

Doa Bacaan Sujud Syukur

Berikut doa bacaan sujud syukur yang bisa kita baca saat sujud syukur:

سُبْحٙانٙ اللّٰهِ وٙالْحٙمْدُ لِلّٰهِ وٙلٙا اِلٙهٙ اِلّٙا اللّٰهٙ وٙاللّٰهُ اٙكْبٙرُ. وٙلٙاحٙوْلٙ وٙلٙا قُوّٙةٙ اِلّٙا بِا للّٰهِ الْعٙلِيِّ الْعٙظِيْمِ

“Maha Suci Allah dan Segala puji bagi Allah, Tiada Tuhan Selain Allah, Allah Maha Besar, dan Tiada daya dan Kekuatan atas izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.”

Pada intinya, doa bacaan sujud syukur yaitu doa untuk memuji pada Dzat Pemilik Segalanya.

Waktu Pelaksanaan Sujud Syukur

Untuk waktu pelaksanaan sujud syukur juga tidak ada waktu tertentu seperti waktu untuk menjalankan shalat wajib yang sudah ditetapkan waktu-waktunya. Akan tetapi sujud syukur ini bisa kita lakukan kapan saja dan dimana saja.

Bisa di saat kita diselamatkan dari sebuah musibah besar, atau ketika kita mendapat nilai yang tinggi, atau ketika kita diterima pekerjaan, dan situasi lainnya yang dimana kita mendapatkan kenikmatan yang tak terhingga.

Demikian pembahasan tentang sujud syukur, mulai dari tata cara, doa, dan waktu pelaksanaannya. Semoga semuanya bermanfaat dan kita menjadi hamba yang pandai bersyukur.

The post Sujud Syukur: Tata Cara, Doa, dan Waktu Pelaksanaannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
5 Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT https://dalamislam.com/info-islami/cara-mendekatkan-diri-kepada-allah-swt Fri, 05 Feb 2021 23:56:38 +0000 https://dalamislam.com/?p=8975 Hati yang sedih dan sering marah. Ada pun hati yang begitu mudah kecewa dan kesepian. Apa penyebabnya? Kemungkinan besar penyebabnya adalah hubungan vertikal atau hubungan antara manusia dan Allah itu kurang dekat. Untuk jiwa-jiwa yang sedang sedih, bahagia atau pun biasa-biasa saja, ingatlah: “Cukuplah Allah sebagai penolong kami. Dan Allah sebaik-baiknya pelindung.”  (Ali-Imran: 173) Maka […]

The post 5 Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hati yang sedih dan sering marah. Ada pun hati yang begitu mudah kecewa dan kesepian. Apa penyebabnya?

Kemungkinan besar penyebabnya adalah hubungan vertikal atau hubungan antara manusia dan Allah itu kurang dekat. Untuk jiwa-jiwa yang sedang sedih, bahagia atau pun biasa-biasa saja, ingatlah:

“Cukuplah Allah sebagai penolong kami. Dan Allah sebaik-baiknya pelindung.”  (Ali-Imran: 173)

Maka agar hati kita tenang, kita harus memperbaiki hubungan vertikal kita. Dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya. Ada beberapa cara untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, seperti:

1. Mengucapkan Basmalah

Selalu mengucapkan basmalah di setiap kegiatan. Jangan lupa untuk menyebut nama Allah dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.

كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَ

“Semua perkara baik yang tidak dimulai dengan bacaan, Bismillahirrahmaanirrahiim, maka akan terputus (sia-sia belaka).” (HR Abu Daud)

Ketika melakukan berbagai aktivitas maka sudah seharusnya kita harus meluruskan niat dan ucapan basmalah, lalu lakukanlah usaha sebaik yang kita bisa, InsyaAllah, Allah akan membantu dalam memperoleh hasilnya.

2. Jangan Bersedih

Tetaplah kuat dan jangan bersedih hati, ketika kita sedang mendapatkan sebuah ujian. Karena Allah akan selalu memberikan sebuah hikmah dari apa yang terjadi pada diri kita. Serta Allah tidak akan memberikan ujian melebihi kapasitas kemampuan kita.

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

“Janganlah kamu merasa lemah, dan jangan pula bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali-Imran: 139)

Maka kita harus selalu sabar. Sabar yaitu ketika sedang merasakan kegetiran hati namun kita memilih untuk mengendalikan perasaan.

3. Curhat Kepada Allah

Ketika sedang galau, kita kadang akan sibuk cari teman yang bisa menyediakan telinga untuk mendengar keluh kesah kita. Tapi cobalah membiasakan diri untuk curhat kepada Allah, membicarakan seluruh keluh kesahmu. Karena Allah selalu ada dan siap kapan pun itu.

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.”  (Al-Baqarah: 186)

4. Bersyukur

Jangan lupa untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita punya. Bersyukur tidak cukup dengan hanya mengucapkan hamdalah. Namun, harus benar-benar yakin bahwa apa yang kita punya itu hanyalah sebuah amanah dari Allah. Pun kita harus menjaga dan mempergunakan amanah tersebut dalam hal Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrahim: 7)

5. Sholat dan Berdoa

Percayalah, bahwa Allah SWT itu dekat, sedekat urat leher kita sendiri. Kalau kita membutuhkan pertolongan-Nya. Maka mintalah, dengan cara menunaikan sholat lalu berdoa.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖوَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (Al-Qaf: 16)

The post 5 Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Nikmat Tuhan Mana Lagi yang Engkau Dustakan? https://dalamislam.com/info-islami/nikmat-tuhan-mana-lagi-yang-engkau-dustakan Tue, 02 Feb 2021 03:50:30 +0000 https://dalamislam.com/?p=8890 Setiap pagi, kita membuka mata. Kita bernafas, merasakan dinginnya udara pagi, dan merasakan kesibukan di pagi hari. Kita terburu-buru ke sekolah, ada yang ke kantor, ke pasar, dan beragam kesibukan lainnya. Terkadang, kita ditimpa kesialan di tengah jalan. Kehilangan dompet, terlambat, bahkan merasa waktu di pagi hari itu terlalu menyesakkan untuk dilalui. Sejenak berhentilah dari rutinitas. […]

The post Nikmat Tuhan Mana Lagi yang Engkau Dustakan? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setiap pagi, kita membuka mata. Kita bernafas, merasakan dinginnya udara pagi, dan merasakan kesibukan di pagi hari. Kita terburu-buru ke sekolah, ada yang ke kantor, ke pasar, dan beragam kesibukan lainnya. Terkadang, kita ditimpa kesialan di tengah jalan. Kehilangan dompet, terlambat, bahkan merasa waktu di pagi hari itu terlalu menyesakkan untuk dilalui.

Sejenak berhentilah dari rutinitas. Lihatlah alam sekitar. Hiruplah nafas panjang. Dan perhatikan betapa Allah mencintai kita. Dia masih memberimu kehidupan, di tengah kesulitan yang melanda. Tidak punya uang bukan masalah, kita masih diberi kesehatan. Sementara itu, kesehatan adalah harta yang paling berharga.

Kehilangan seseorang yang dicintai? Awalnya terasa menyesakkan dan mungkin saja kita sulit melupakan kejadian ini. Namun, seiring waktu kita harus berusaha ikhlas melepas seseorang itu dan berbaik sangka kepada Allah. Sungguh, nikmat Tuhan itu tiada dua.

“Maka, nikmat Tuhan mana lagi yang Engkau dustakan?” (Ar-Rahman:28).

Allah menciptakan semua segala sesuatunya dengan sempurna. Jadi, mengapa harus mengeluh, bersedih atas segala sesuatu yang menimpa kita. Tiada sulit bagi-Nya untuk memberi dan melepas nikmat yang Dia berikan kepada kita. Adapun, apabila nikmat itu dicabut, akan ada hikmah di dalamnya yang tidak kita ketahui. Karena Allah Maha Tahu atas segala sesuatu.

Janganlah kita menerka-nerka buruk atas segala kejadian yang kita alami. Padahal, kita belum pernah tahu apa yang ada di dalamnya. Sekali-kali jangan, karena Allah Maha Tahu akan apa yang terjadi dalam hidup ini.

Jadi, sahabat jalani hidup kita dengan tawaqqal kepada-Nya. Berserah diri, karena kita tahu, segala sesuatu itu, terjadi atas kehendak-Nya. Tidak ada satu peristiwa yang luput dari penglihatannya. Tidak ada satu peristiwa yang akan terjadi, tanpa izin-Nya.

Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an surah Al-An’aam ayat 59 “Dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)…”

Jadi, Allah itu maha tahu. Apapun peristiwa dalam hidup kita. Senang, sedih, kecewa silih berganti. Sekecil apapun luka, semua atas izin Allah SWT, yang maha mengetahui.

“…Allah mengatur urusan makhluknya” (Ar-Rad :2).

jadi, jika berpikir bahwa bertemu dengan seseorang dan akhirnya ditakdirkan berpisah. Itu bukan suatu kebetulan. Allah maha tahu atas diri kita. Pasti ada tujuan dibalik hal itu, mengapa orang yang terkasih yang harus dahulu meninggalkan dunia yang fana ini.

Tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Allah telah mengaturnya sedemikian rupa. Kita tidak mengetahuinya. Namun orang yang selalu sabar dan tawaqqal atas segala ketetapan-Nya akan mendapat kemenangan dan ketenangan batin. Bukankah Allah bersama orang-orang yang sabar dan menegakkan sholat?

Jadi, sahabat Islam semuanya, apapun yang terjadi pada kita hari ini. Semua itu adalah anugerah. Allah menjadikan peristiwa itu, karena ada gunanya untuk kehidupan kita.

Bersyukurlah walau itu pahit dan sulit untuk dijalani. Sungguh, udara yang kita hirup adalah bentuk kasih sayang Allah. Sekali-sekali, dapatkah manusia menciptakan udara?

Mata yang kita gunakan untuk melihat adalah anugerah dari Allah juga. Dapatkah manusia menciptakan mata itu sendiri? Jadi, semua yang ada dalam tubuh kita adalah pemberian Allah yang sempurna.

Jadi, apa lagi yang kita keluh kesahkan hari ini? Bersyukurlah Allah masih memberi kehidupan. Allah masih memberikan rumah kontrakan yang bocor, masih ada kaki yang luar biasa hebat menopang perjalanan kita, di kala ketiadaan sepeda motor atau mobil. Sungguh, semua yang ada dalam diri kita ini luar biasa.

“Jadi, nikmat Tuhan mana lagi yang Engkau dustakan?”

The post Nikmat Tuhan Mana Lagi yang Engkau Dustakan? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Mensyukuri Nikmat Allah SWT https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-mensyukuri-nikmat-allah Thu, 08 Nov 2018 03:30:27 +0000 https://dalamislam.com/?p=4602 Hukum Mensyukuri Nikmat Allah merupakan topik yang selalu menarik untuk dibahas. Terlebih lagi syukur sendiri merupakan salah satu hal yang dapat menunjukkan seberapa besar kadar keimanan seseorang. Pada kenyataannya banyak umat islam yang masih tidak mengerti nilai dan esensi dari bersyukur ini sendiri, padahal jika kita melihat apa yang sudah Allah berikan dan karuniakan kepada […]

The post Hukum Mensyukuri Nikmat Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Mensyukuri Nikmat Allah merupakan topik yang selalu menarik untuk dibahas. Terlebih lagi syukur sendiri merupakan salah satu hal yang dapat menunjukkan seberapa besar kadar keimanan seseorang. Pada kenyataannya banyak umat islam yang masih tidak mengerti nilai dan esensi dari bersyukur ini sendiri, padahal jika kita melihat apa yang sudah Allah berikan dan karuniakan kepada kita. Maka barangkalai rasa syukur kita kepadaNya tidaklah cukup untuk dapat mewakili ribuan bahkan jutaan nikmat yang diberikan kepada kita.

ebagaimana dalam firman Allah SWT berikut ini :

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Qs. An Nahl: 18].

Hal tersebut mengartikan bahwa manusia tidak akan mampu menghitung berapa jumlah nikmat dan karunia yang Allah berikan. Mulai dari hal yang sederhana hingga hal yang kompleks Allah telah menurunkan nikmatNya kepada semua Umat. Hanya aja manuia terkadang tidak menyadarinya bahkan cenderung menyepelekan hal tersebut. Hingga kemudian mereka lupa diri dan takabur, padahal dalam firman Allah sudah dijelaskan mengenai hal ini ebagaimana yang berbunyi berikut ini :

Dan firman-Nya :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat. [Ibrâhîm/14:7].

Melihat banyaknya umat musllim yang mulai merasa melupakan nikmat Allah sebagimana dalam  Manfaat Ucapan Alhamdulillah. Maka barangkali perlu kita sedikit mengingatkan betapa pentingnya bersyukur atas nikmat Allah sebgaimana cara mensyukuri nikmat allah , sebagimana yang akan diuraikan dalam penjelaan mengenai Hukum Mensyukuri Nikmat Allah beikut ini.

Hukum Mensyukuri Nikmat Allah

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.

Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.”

Dalam hadist diatas, menegakan bahwa agar umat mualim selalu mampu melihat kebawah. Kiasan melihat kebawah artinya mau melihat orang orang yang jauh kurang beruntung dibandingkan dengan kehidupan anda. Hal ini merupakan sebuiah bentuk anjuran sekaligus peringatan bahwa dengan melihat kebawah maka manusia akan merasa bahwa ternyata Allah SWT menurunkan nikmat yang begitu luar biasa kepada anda, yang bahkan orang lain tidak seberuntung anda termauk juga Menghadapi Musibah Dalam Islam.

Larangan untuk melihat keatas adalah supaya kita tidak lupa, tidak membandingkan apa yang diperoleh orang lain dana kita. Ketika kita menengok ketas, maka akan timbul perasaan tidak puas, serba kurang, tidak cukup dan ingin lebih. Kecenderungan akan perasaan ini yang amat bebahaya, sebab akan membuat anda menjadi lupa apa yang nikmat Allah SWT sudha diberikn kepada anda.

Esensi nilai yang terkandung dalam hadist diata memberikan pengertian yang penekanan yang jelas bahwa Hukum Mensyukuri Nikmat Allah adalah wajib hukumnya. Tidak dapat ditawar tawar dan ditimbang timbang lagi. Sebab nilai ini merupakan nilai yang mutlak dan menjadi tanggung jawab setiap umat muslim sebgaimana juga Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa .

Lebih lanjut lagi mengenai hukum mensyukuri nikamt Allah ini tertuang jelas dalam firman Allah SWT sebagai berikut :

Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah.” [QS Al Baqarah: 172]

Hadist diatas menegaskan bahwa memang hukum mensyukuri nikamt allah adalah sebuah kewajiban dan tugas bagi semua umat muslim di dunia ini. Dalam islam menegakan bahwa setiap umat manusia sudah memiliki garis dn takdir masing masing, ada yang dikaruniakan dengan nikmat yang lebi, cukup dan banhkan relatif kurang. Namun Allah SWT telah mengaturnya dengan sedemikian bijaksana, karena setiap manusia memang telah diberikan nikmat sesuai dengan porsinya seperti pada Cara Bahagia Menurut Islam .

Nikmat yang Allah berikan bukan hanya dalam bentuk kebendan seperti rezeki atau kekayaan. Justru banyak manusia yang mengabaikan nikmat Allah yang begitu luar biasa yakni kesehatan dan keselamatan. Oleh sebab itu maka pastinya kita tidak bisa begitu saja mengabaikan betapa pentingnya mengucap syukur kepada Allah SWT merupakan upaya Cara Menenangkan Hati Dalam Islam.

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. [Al-Baqarah/2:152]

Jangan lupa juga bahwa ada nikat yang begitu luar biasa yang dikaruniakan Allah kepada umat Manuia. Yakni hadirnya Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah dalam rangka mengajarkan agama islam. Pengajaran yang luar biasa serta ketekunan dalam menyebarkan agama islam hingga saat ini Islam berhasil menjadi agama dengan penganut terbesar di dunia merupakan nikmat yang tak dapat diingkari.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ

Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur-an) dan Hikmah (As-Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” [Ali ‘Imran: 164]

Lalu masihkan kita mengabaikan nikmat nikmat Allah lainnya ?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.”[Al-Maa-idah: 3]

Hanya mereka yang tersesat dan berlaku dzolim terhadap diri sendiri yang tidka menyadari bahwa nikmat yang Allah SWT karuniakan amat begitu banyak. Maka jangan sampai kemudian kita termasuk kedalam golongan yang demikian. Sebab akan sangat merugikan, sebagaimana dalam Firman Allah SWT berikut :

Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

مَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ

Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Rabb-nya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” [Az-Zumar: 22]

Nah, penjelasan diatas tadi barangkali dapat memberikan gambaran mengenai Hukum Mensyukuri Nikmat Allah. Semoga dapat bermanfaat.

The post Hukum Mensyukuri Nikmat Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Mengeluh Dalam Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-mengeluh-dalam-islam Tue, 27 Mar 2018 04:08:55 +0000 https://dalamislam.com/?p=3097 Sering kali manusia mengeluh pada apa yang terjadi,  misalnya saja mengeluhkan cuaca yang panas,  hari hujan,  gaji yang kecil,  padahal apapun yang menimpa seorang Muslim belum tentu keburukan baginya. Sebagaimana Firman Allah SWT: إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا Artinya: ” Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (Q. S. Al Mariij: 19) إِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ جَزُوعًا […]

The post Hukum Mengeluh Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sering kali manusia mengeluh pada apa yang terjadi,  misalnya saja mengeluhkan cuaca yang panas,  hari hujan,  gaji yang kecil,  padahal apapun yang menimpa seorang Muslim belum tentu keburukan baginya. Sebagaimana Firman Allah SWT:

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا

Artinya: ” Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (Q. S. Al Mariij: 19)

إِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ جَزُوعًا

Artinya: ” Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,” (Q. S. Al Mariij: 20)

كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q. S. Al Baqarah:216)

Tidak seharusnya seorang Muslim mengeluh akan kehidupannya karena jika ia berpikir lebih,  maka ia sendiri tidak akan pernah sanggup menghitung kenikmatan yang telah ia rasakan selama ini.  Kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT yang tidak akan pernah sanggup dihitung oleh siapa pun. Dengan banyaknya kenikmatan selama ini,  tidaklah pantas jika kita mengeluh.

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q. S. An Nahl : 18)

Baca juga:

Allah juga telah memperingatkan kita akan orang-orang yang tidak pernah bersyukur dan selalu mengeluh.

وَءَاتَىٰكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Artinya: “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (Q. S. Ibrahim: 34)

Allah sangat tidak menyukai hambanya yang suka mengeluh.  Sebagai hambaNya yang tidak pernah putus diberikan kenikmatan bahkan dalam setiap helaan nafas,  maka hendaknya kita selalu bersyukur.

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَعْبُدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُۥ خَيْرٌ ٱطْمَأَنَّ بِهِۦ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ ٱنقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِۦ خَسِرَ ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْخُسْرَانُ ٱلْمُبِينُ

Artinya: “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (Q. S. Al Hajj: 11)

Jika terdapat suatu musibah,  harusnya kita mensyukurinya karena jika kita bersabar dalam menghadapinya maka dosa kita pun akan diampuni. Mengeluh hanya menjadi penyebab hati gelisah menurut Islam.  Rasulullah SAW bersabda,

Tiada suatu musibah pun yang menimpa seorang Muslim, melainkan dengannya Allah hapuskan (dosa-dosa kecil) darinya sampai-sampai sebatang duri pun yang menusuknya.”(Shahih al-Bukhari, kitab al-Mardla, no. 5640; Shahih Muslim, kitab al-Birr wa ash-Shilah, no. 2572).

Baca juga:

Sebagaimana Firman Allah SWT:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”(Q. S. Ali Imran: 200)

Allah telah berjanji memberikan pahala yang besar pada mereka yang bersabar dan tidak berkeluh kesah. Bersabar juga merupakan cara agar hati tenang dalam Islam. 

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q. S. Al Baqarah: 155)

Rasulullah pernah bersabda : “Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla berfirman: “Apabila Aku memberi cobaan kepada hambaKu dengan melenyapkan kedua perkara yang dia cintai (yakni kedua matanya), kemudian ia bersabar, maka untuknya akan Kuberi ganti surga karena kehilangan keduanya.” (HR. Al Bukhari)

Baca juga:

Dalam riwayat lain,  Rasulullah juga kembali menegaskan keutamaan bersabar:

“Amat menakjubkan keadaan orang mu’min itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi seorangpun melainkan hanya untuk orang mu’min itu belaka.

Apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, iapun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya. Apabila ia ditimpa musibah, maka iapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)

Setiap manusia hendaknya menyadari bahwa setiap kenikmatan dan musibah yang datang telah digariskan oleh Allah SWT sebelum kita diciptakan sehingga seharusnya kita bersikap sabar dan tawakal dalam menghadapinya.

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya setiap orang diantara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah, kemudian menjadi ‘alaqoh(segumpal darah) selama waktu itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi mudhghoh (segumpal daging) selama waktu itu juga, lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya, lalu malaikat itu meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimat:

Menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Baca juga:

Allah juga tidak pernah memberikan cobaan atau musibah melebihi batas kemampuan hambanya.

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (Q. S. Al Baqarah: 286)

The post Hukum Mengeluh Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Tips Hidup Bahagia Dalam Islam Lahir Batin https://dalamislam.com/info-islami/tips-hidup-bahagia-dalam-islam Wed, 14 Mar 2018 03:15:59 +0000 https://dalamislam.com/?p=2963 Semua manusia tentunya ingin memiliki kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Tapi ternyata tidak semua bisa mendapatkannya. Rasulullah bersabda “Sungguh mengherankan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya baginya memberikan kebaikan hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun melainkan oleh seorang mukmin. Bila mendapatkan harta atau kesuksesan selalu bersyukur maka jadilah itu kebaikan baginya […]

The post 13 Tips Hidup Bahagia Dalam Islam Lahir Batin appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Semua manusia tentunya ingin memiliki kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Tapi ternyata tidak semua bisa mendapatkannya. Rasulullah bersabda

“Sungguh mengherankan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya baginya memberikan kebaikan hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun melainkan oleh seorang mukmin. Bila mendapatkan harta atau kesuksesan selalu bersyukur maka jadilah itu kebaikan baginya dan bila mendapatkan kesengsaraan dia selalu bersabar dan itupun menjadikan kebaikan baginya.” (H.R. Abu Yahya).

Berbagai tujuan dan rintangan dalam kehidupan terkadang membuat kehidupan di dunia terasa sangat buruk dan menyiksa. Lalu bagaimana cara mendapatkan hidup yang bahagia dalam Islam? Berikut adalah beberapa tips hidup bahagia menurut Islam:

1. Selalu bersyukur

Kehidupan di dunia akan jauh terasa lebih bahagia jika kita banyak bersyukur. Sebagaimana firman Allah:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: ” Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.(Q.S. Ibrahim: 7)

2. Selalu melihat ke bawah

Rasulullah SAW bersabda: “Lihatlah orang yang ada di bawahmu dan jangan melihat orang yang ada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah. “(Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

3. Sering bersedekah

Dengan bersedekah, maka hidup kita akan jauh lebih berkah dan lapang. Sebagaimana janji Allah SWT:

نْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”.(Q.S. Al Baqarah: 245)

Baca juga:

4. Berbaik sangka kepada Allah

Ada banyak keutamaan berbaik sangka kepada Allah, salah satunya adalah mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup.

Dari Anas ra. sesungguhnya Nabi saw. masuk untuk menemui seorang pemuda yang sedang sakaratul maut, maka Rasulullah saw. bersabda:

Bagaimana keadaanmu? Pemuda itu berkata, “Ya Rasulullah saw.! aku mengharapkan rahmat Allah dan aku sangat takut akan dosadosaku.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda,

Tidaklah takut dan roja berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti ini kecuali Allah akan memberikan kepadanya apa-apa yang diharapkannya, dan akan memberikan keamanan kepadanya dari perkara yang ditakutinya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, al-Mundziri berkata, “Hadits ini sananya hasan”).

5. Bersikap ikhlas

وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوا۟ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ سَيُؤْتِينَا ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ وَرَسُولُهُۥٓ إِنَّآ إِلَى ٱللَّهِ رَٰغِبُونَ

Artinya :”Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata:

“Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,” (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).” ( Q.S. At Taubah: 59)

6. Selalu menjalankan ibadah

Orang yang selalu berpegang teguh pada ajaran Islam, tentunya akan jauh lebih bahagia hidupnya. Hidup mereka akan dipenuhi dengan ridho Allah.

وَٱلَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِٱلْكِتَٰبِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُصْلِحِينَ

Artinya :” Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.” ( Q.S. Al A’raaf: 170)

7. Taubat

Tidak akan bahagia hidup seseorang sebelum ia melakukan taubat jika ia mempunyai dosa, apalagi jika itu adalah dosa besar dalam Islam.

وَإِذَا جَآءَكَ ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَٰتِنَا فَقُلْ سَلَٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ ٱلرَّحْمَةَ ۖ أَنَّهُۥ مَنْ عَمِلَ مِنكُمْ سُوٓءًۢا بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعْدِهِۦ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُۥ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya :” Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah:

“Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ( Q.S. Al An’aam: 54)

Baca juga:

8. Rajin puasa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla melipatgandakan satu kebaikan anak Adam menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa. Puasa adalah untukKu dan Akulah yang membalasnya. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan pada hari kiamat. Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada wewangian misik.” (HR Ahmad No 4036)

9. Menjadi pendengar yang baik

Dengan menjadi pendengar yang baik, kita akan lebih menghargai tentang hubungan antar manusia dan persahabatan. Orang lain pun akan lebih menghargai kita.

ٱلَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ ٱلْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَىٰهُمُ ٱللَّهُ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Artinya :” yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” ( Q.S. Az Zumar: 18)

10. Mendapat pasangan yang shaleh/shelahah

Rasulullah SAW bersabda:

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi. Al Albani berkata dalam Adh Dho’ifah bahwa hadits ini hasan lighoirihi)

Baca juga:

11. Mencari harta di jalan halal

Kehalalan harta yang didapat juga akan menentukan kebahagiaan seseorang atau tidak. Ia tidak akan pernah merasa tenang dalam hidup jika harta yang didapat adalah harta haram. Rasulullah bersabda:

Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan (akan merusak agama) kalian, akan tetapi yang aku takutkan bagi kalian adalah jika (perhiasan) dunia dibentangkan (dijadikan berlimpah) bagi kalian sebagaimana (perhiasan) dunia dibentangkan bagi umat (terdahulu) sebelum kalian,

Maka kalian pun berlomba-lomba mengejar dunia sebagaimana mereka berlomba-lomba mengejarnya, sehingga (akibatnya) dunia (harta) itu membinasakan kalian sebagaimana dunia membinasakan mereka”( HR. Bukhari Muslim)

12. Bersahabat dengan orang shaleh

Rasulullah bersabda:

Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa.)

13. Menyayangi mahluk hidup lainnya

Rasulullah bersabda:

“Pada setiap sedekah terhadap mahluk yang memiliki hati (jantung) yang basah (hidup) akan dapatkan pahala kebaikan. Seorang muslim yang menanam tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau binatang, maka baginya sebagai sedekah.” (Bukhori, Muslim).

Itulah beberapa cara bahagia menurut Islam yang dapat Anda jadikan sebagai referensi dalam kehidupan Anda. Semoga bermanfaat.

The post 13 Tips Hidup Bahagia Dalam Islam Lahir Batin appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Tips Bersyukur Dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/tips-bersyukur-dalam-islam Tue, 30 Jan 2018 17:48:12 +0000 https://dalamislam.com/?p=2712 Allah telah memberikan kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya, dan sebagai hambanya, sudahkah kita bersyukur atas segala pemberian-Nya? Bersyukur adalah berterimakasih atau mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Sebagai seorang muslim, kita wajib untuk mengucapkan syukur. Apabila kita bersyukur Allah akan menambahkan nikmat kepada mereka yang bersyukur, sebagaimana manfaat bersyukur kepada Allah. Dan dalam sumber syariat Islam […]

The post 10 Tips Bersyukur Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Allah telah memberikan kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya, dan sebagai hambanya, sudahkah kita bersyukur atas segala pemberian-Nya? Bersyukur adalah berterimakasih atau mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Sebagai seorang muslim, kita wajib untuk mengucapkan syukur. Apabila kita bersyukur Allah akan menambahkan nikmat kepada mereka yang bersyukur, sebagaimana manfaat bersyukur kepada Allah. Dan dalam sumber syariat Islam pun terdapat dallil-dalil yang memerintahkan agar manusia senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.

Dalam sebuah ayat Al-Qur’an, Allah berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jjika kamu hanya menyembah kepada –Nya.” (QS. Al-Baqarah ayat 172)

Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan hambanya untuk menikmati rezeki yang baik yang telah Dia berikan, dan memberikan perintah agar manusia senantiasa bersyukur apabila mereka memang hanya menyembah Allah.

Dan Allah juga berfirman dalam (QS. Al-‘Ankabut ayat 17) : “Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu mmberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.”

Dalam beberapa ayat tersebut Allah memerintahkan agar manusia yang menyembahnya senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya, dan berikut adalah tips bersyukur.

Tips Bersyukur Menurut Islam

Bersyukur merupakan sifat yang baik atau akhlak yang terpuji, dan Allah mencintai orang-orang yang bersyukur. Bersyukur tidak hanya cukup diucap dalam lisan saja, namun juga dalam hati dan perbuatan. Agar tidak menjadi orang yang kufur dalam Islam dalam hal nikmat, berikut ada beberapa cara bersyukur menurut Islam atau tips bersyukur menurut Islam :

  1. Menyadari nikmat yang telah diberikan Allah

Orang yang bersyukur senantiasa menyadari, bahwa apa yang dia dapat dan dia miliki merupakan pemberian dari Allah SWT., dan orang tersebut akan senantiasa mengucap syukur dan berkata bahwa nikmat yang ia dapatkan berasal dari-Nya.

Dalam sebuah hadits, dari Ibnu Abbas radhiyallahu’ anhu, ia berkata :

Ketika itu turun hujan dimasa Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam, lalu Rasulullah berkata : ”Atas hujan ini, ada manusia yang bersyukur dan ada yang kufur nikmat. Orang yang bersyukur berkata ‘Inilah rahmat Allah’, sedangkan orang yang kufur nikmat berkata ‘Oh pantas saja tadi ada tanda begini dan begitu.” (HR. Muslim)

Dalam hadits tersebut dijelaskan, bahwa orang yang bersyukur senantiasa menyadari bahwa segala apa yang diberikan oleh Allah adalah sebuah nikmat, sedangkan orang yang kufur nikmat tidak mmenyadari akan hal tersebut.

  1. Senantiasa berterimakasih kepada sesama

Selain berterimakasih kepada Allah, kita juga harus berterimakasih kepada manusia atau orang yang menjadi perantara pemberi nikmat Allah. Selalu mengucapkan rasa terima kasih kepada orang yang telah menjadi perantara dalam pemberian nikmat Allah merupakan suatu akhlah yang mulia menurut Islam.

Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang diberikan satu kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan, ‘Jazaakallahu khair’ (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupinya dalam menyatakan rasa syukurnya.” (HR. Tirmidzi)

Orang yang senantiasa tidak mengucapkan terimakasih kepada sesama, hal tersebut sama saja seperti kufur nikmat Allah atau tidak bersyukur kepada Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam : “orang yang tidak berterimakasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)

  1. Selalu merasa cukup

Orang yang senantiasa merasa selalu cukup atau qanaah atas apa yang dimilikinya, sebenarrnya mereka itu adalah termasuk orang-orang yang bersyukur atas nikmat Allah, sedangkan oranng yang selalu merasa kurang dengan apa yang dimilikinya, maka orang tersebut termasuk kedalam golongan orang yang kufur nikmat Allah.

Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam bersabda : “Jadilah orang yang wara’, maka engkau akan menjadi hamba yang paling berbakti. Jadilah orang yang qana’ah, maka engkau akan menjadi hamba yang paling bersyukur.” (HR. Ibnu Majah)

  1. Selalu mengucap syukur

Orang yang bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya akan senantiasa mengucap syukur. Mengucap syukur yang dimaksud adalah mengucap kalimat pujian-pujian dan hamdallah kepada Allah.

  1. Senantiasa berdzikir

Cara mensyukuri nikmat Allah juga dapat dilakukan dengan berdzikir, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah.

Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam, bersabda :

“Barangsiapa pada pagi hari berdzikir: Allahumma ashbaha bii min ni’matin au biahadin min khalqika faminka wahdaka laa syariikalaka falakal hamdu wa lakasy syukru (Ya Allah , atas nikmat yang engkau berikan kepada ku hari ini atau yang engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sungguh nikmat itu hanya dari-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. Segala pujian dan ucap syukur hanya untuk-Mu).

Maka ia telah memenuhi harinya dengan rasa syukur. Dan barang siapa mengucapkannya pada sore hari, ia telah memenuhi malamnya dengan rasa syukur.” (HR. Abu Daud)

  1. Perbanyak sedekah

Bersedekah merupakan salah satu cara bersyukur yang dapat kita lakukan, karena dengan bersedekah itu berarti kita telah mengingat nikmat yang telah Allah berikan. Bersedekah tidak akan mengurangi sedikitpun nikmat yang Allah berikan, justru keutamaan bersedekah adalah Allah akan melipatgandakan nikmat merekaa yang senantiasa bersedekah dijalan-Nya.

  1. Rajin beribadah

Rasa bersyukur dapat kita lakukan dalam bentuk ibadah, misalnya : senantiasa melakukan shalat wajib, bersedekah atau menjalankan ibadah serta amalan-amalan sunnah lainnya dalam Islam.

  1. Merenungkan nikmat Allah

Untuk menjadi hamba yang selalu bersyukur, kita haruslah senantiasa menyadari, mengingat dan merenungkan nikmat yang telah Allah berikan, begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan. Dengan merenungkan nikmat-Nya kita akan senantiasa terjaga dari sifat kufur nikmat.

  1. Menjauhi larangan Allah

Dalam Islam, terdapat larang-larangan yang tidak boleh dilanggar oleh hamba Allah. Dan dengan menjauhi segala larangan-Nya, kita telah menunjukan wujud rasa syukur kita terhadap nikmat pemberian-Nya.

  1. Melakukan sujud syukur

Dari Abu bakrah Nafi’ Ibnu Harits radhiyallahu’ anhu, ia berkata : Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam biasanya jika menjumpai sesuatu yang menggembirakan beliau bersimpuh untuk sujud. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah.” (HR. Abu Daud)

Dari hadits tersebut dapat kita tiru teladan Rasulullah yang senantiasa melakukan sujud sebagai wujud rasa syukurnya kepada Allah SWT.

Bersyukur merupakan suatu akhlak terpuji dalam Islam, dan sebagai hamba-Nya yang taat kita wajib untuk senantiasa bersukur atas segala nikmat yang telah Dia berikan, baik itu dalam skala besar ataupun skala kecil, kita harus tetap bersyukur. Dan Allah mencintai orang-orang senantiasa bersyukur kepada-Nya.

Sekian, semoga bermanfaat (:

The post 10 Tips Bersyukur Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
17 Manfaat Bersyukur Kepada Allah yang Luar Biasa https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/manfaat-bersyukur-kepada-allah Mon, 13 Nov 2017 03:57:47 +0000 https://dalamislam.com/?p=2323 Sebagai manusia sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu bersyukur kepada Allah Ta’ala. Yakni berterimakasih atas segala nikmat yang telah kita peroleh. Untuk  cara bersyukur menurut islam bisa dilakukan dengan perbuatan, lisan ataupun qolbu. Dengan memperbanyak rasa syukur maka insyaAllah kenikmatan dan pahala akan berlipat ganda. Nah, berikut ini beberapa manfaat bersyukur kepada Allah: Ditambahkan Nikmat […]

The post 17 Manfaat Bersyukur Kepada Allah yang Luar Biasa appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebagai manusia sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu bersyukur kepada Allah Ta’ala. Yakni berterimakasih atas segala nikmat yang telah kita peroleh. Untuk  cara bersyukur menurut islam bisa dilakukan dengan perbuatan, lisan ataupun qolbu. Dengan memperbanyak rasa syukur maka insyaAllah kenikmatan dan pahala akan berlipat ganda.

Nah, berikut ini beberapa manfaat bersyukur kepada Allah:

  1. Ditambahkan Nikmat

Seseorang yang selalu senantiasa mengucap syukur dengan kondisi apapun, maka Allah akan menambahkan nikmatnya. Sebaliknya orang yang banyak mengeluh dan selalu iri dengan kehidupan orang lain maka ia hidupnya akan semakin menderita.

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran:

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)

  1. Diampuni dosa-dosanya

Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda : “Allah SWT tidak memberi suatu nikmat kepada seorang hamba kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, kecuali Allah SWT menilai ia telah mensyukuri nikmat itu. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah yang kedua, maka Allah SWT akan memberinya pahala yang baru lagi. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah untuk yang ketiga kalinya, maka Allah SWT mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Hakim dan Baihaqi)

  1. Bersyukur adalah Hal Utama di sisi Allah Ta’ala

Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Allah SWT tidak memberikan nikmat kepada seorang hamba, kemudian ia memuji Allah SWT atas nikmat-Nya,kecuali pujiannya itu lebih utama dari nikmat itu, meskipun kenikmatan itu besar.” (HR. Tabrani)

  1. Disayang Allah Ta’ala

Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya Allah SWT sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur”. (HR. Abu Dawud).

  1. Dilipatgandakan Pahalanya

Dari Abu Abdillah a.s, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang menyantap makanan dengan rasa syukur, maka dia diberi pahala, seperti orang yang berpuasa menjaga dirinya. Orang yang sehat yang mensyukuri kesehatannya, maka dia diberi pahala, orang yang menanggung penderitaan (jasmani)-nya dengan sabar. Dan orang yang memberikan dengan rasa syukur, maka dia mendapat pahala yang sama dengan orang yang menanggung kerugian dari menjaga diri”. (H.R Abu Hurairah dan al-Qudha’i)

  1. Dihindarkan dari Cobaan

Apabila seorang melihat orang cacat lalu berkata (tanpa didengar oleh orang tadi) :“Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan Allah kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan makhlukNya”, maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun keadaannya.” (HR. Abu Dawud)

  1. Meningkatkan Iman

Bersyukur juga bisa menjadi cara meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT . Kita ridha dengan pemberian Allah Ta’ala. Dalam urusan dunia, kita memandang orang-orang yang berada di bawah kita sehingga bisa meningkatkan rasa syukur.

Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan.” (HR. Tirmidzi)

  1. Membuat Hati Tenang

Seseorang yang kufur nikmat, selalu merasa hidupnya kurang dan iri dengan milik orang lain maka hatinya tidak akan tenang. Hatinya dipenuhi penyakit. Bahkan ia menjadi semakin jauh dari Allah Ta’ala. Berbeda dari orang yang senantiasa bersyukur. Susah ataupun senang ia tetap tersenyum dan ridha. Ia tidak memperdulikan omongan orang lain. Ini akan membuat hati lebih damai dan tenang.

  1. Dijanjikan Surga

Orang yang saat ditimpa musibah, lantas ia menerima keadaannya dengan syukur dan sabar maka Allah menjajikan surga kepada orang tersebut. Coba bayangkan, nikmat mana yang lebih indah dari pemberian surga? Surga adalah akhir bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa

Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan surga baginya.” (HR. Bukhari)

  1. Mendapatkan Kebaikan dari Allah Ta’ala

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa mengucap subhanallah maka baginya sepuluh kebaikan. Barang siapa membaca la ilahaillallah maka baginya duapuluh kebaikan. Dan barng siapa membaca alhamdulillah baginya tiga puluh kebaikan.”

  1. Meningkatkan Kesejahteraan Hidup

Seseorang yang senang bersyukur biasanya pikirannya juga lebih optimis. Walau mungkin ia mengalami kegagalan atau bangkrut, ia tetap semangat dan percaya pada Allah Ta’ala. Ia menjalani hidupnya yang berkecukupan tanpa mengeluh. Sehingga itu semua pun menjadi berkah baginya. Pernyataan ini pernah dijelasakan dalam Journal of Personality and Social Psychology tahun 2013 yang mana mengatakan bahwa banyak-banyak bersyukur dapat meningkatkan kesejahteraan hidup seseorang.

  1. Meningkatkan Kualitas Tidur

Rasa syukur bisa meningkatkan kualitas tidur. Seseorang yang jarang bersyukur maka hatinya tidak tenang. Hal itu membuat ia jadi terus berpikir dan sulit tidur. Sebaliknya dengan rajin bersyukur maka perasaan jadi tenang. Tidur pun akan mudah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Journal Applied Psychology: Healt and Well-Being yang mengungkapkan bahwa seseorang yang meluangkan waktu untuk bersyukur selama 15 menit setiap sebelum tidur, maka orang tersebut akan memiliki kuliatas tidur yang lebih baik. Atau dengan kata lain tidurnya nyenyak.

  1. Mengurangi Risiko Penyakit Degeratif

Munculnya penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes, hipertensi atau stroke ternyata tidak hanya dipicu oleh pola makan yang buruk. Tapi juga dipengaruhi kondisi mental. Seseorang yang tertekan dan stress biasanya lebih gampang penyakitan. Menurut penelitian yang dimuat dalam American Journal of Cardiology tahun 1995, menyatakan bahwa seseorang yang punya emosi dan pikiran positif maka organ tubuhnya berfungsi lebih baik. Irama denyut jantungnya normal dan aliran darah juga lancar. Sehingga orang tersebut akan hidup lebih sehat.

  1. Menimbulkan Rasa Bahagia

Bersyukur dan manfaat ucapan alhamdulillah bisa menimbulkan perasaan bahagia. Saat kita rela dengan apa yang kita miliki maka hidup jadi tentram. Tidak ada perasaan iri, dengki, kufur atau penyakit hati lainnya. Kita hanya perlu berjuang untuk menjaga apa yang telah kita punya. Berusaha dan berdoa untuk hidup lebih baik tanpa perlu memaksakan takdir.

Dalam Firman Allah:

“Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.” (Thaa-Haa: 130).

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’du: 28).

  1. Hidup Jadi Lebih Berkah

Bersyukur bisa membuat hidup lebih berkah. Maksudnya walaupun mungkin rezeki kita tidak banyak tapi manfaatnya sangat terasa. Mungkin rezeki itu bermanfaat bagi orang lain, juga cukup untuk memenuhi segala kebutuhan.

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah memberikan hikmah kepada Lukman, yaitu nikmat syukur kepada Allah. Barang siapa yang bersyukur kepada Allah maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang tidak bersyukur maka Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman: 12)

  1. Terhindar Dari Penyakit Hati

Manfaat bersyukur kepada Allah juga bisa menghindari diri dari penyakit hati, seperti sombong, dengki, dendam dan sebagainya. Perlu Anda tahu bahwa penyakut hati itu membuat hidup jadi sumpek. Selain itu juga meningkatkan risiko penyakit. Bahkan Allah Ta’ala pun tidka menyukai orang-orang yang menyimpan penyakit dalam hatinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ketahuilah bahawa dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh anggota dan jika umaka rusaklah seluruh anggota, ketahuilah itulah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  1. Terlihat Awet Muda

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa seseorang yang hatinya rajin bersyukur maka ia cenderung awet muda. Ini dikarenakan energi positif dari pikirannya. Sehingga mempengaruhi organ dan jaringan tubuh menjadi lebih sehat.

Sebenarnya bersyukur kepada Allah Ta’ala masih memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Bersyukur bisa mempermudah datanganya kesuksesan, membangkitkan semangat, hidup menjadi lebih produktif, dan kepercayaan diri pun juga bertambah. Maka itu perbanyaklah bersyukur ya. Terkakang kita menganggap bahwa hidup kita yang paling menyedihkan, padahal nyatanya banyak orang-orang yang hidupnya lebih susah dari kita. Kita harus percaya dengan Allah Ta’ala bahwa apa yang kita miliki sekarang adalah takdirnya dan itu pasti yang terbaik untuk kita. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Quran:

“Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Demikianlah info seputar manfaat bersyukur kepada Allah Ta’ala. Semoga dengan memperbanyak rasa syukur bisa membantu kita lebih mudah dalam mengamalkan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman.

The post 17 Manfaat Bersyukur Kepada Allah yang Luar Biasa appeared first on DalamIslam.com.

]]>
15 Cara Mensyukuri Nikmat Allah SWT https://dalamislam.com/akhlaq/cara-mensyukuri-nikmat-allah Tue, 18 Jul 2017 08:58:46 +0000 http://dalamislam.com/?p=1763 Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah begitu banyak memberikan nikmat untuk para hamba-Nya. Akan tetapi, apakah kamu sudah merenungkan semua nikmat pemberian dari Allah tersebut?. Jika kita coba merenungi, maka bisa ditemukan begitu banyak nikmat yang Allah berikan untuk kita semua seperti contohnya nikmat kesehatan sehingga kita bisa menggerakan tubuh untuk beraktivitas sampai pada nikmat Iman […]

The post 15 Cara Mensyukuri Nikmat Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah begitu banyak memberikan nikmat untuk para hamba-Nya. Akan tetapi, apakah kamu sudah merenungkan semua nikmat pemberian dari Allah tersebut?. Jika kita coba merenungi, maka bisa ditemukan begitu banyak nikmat yang Allah berikan untuk kita semua seperti contohnya nikmat kesehatan sehingga kita bisa menggerakan tubuh untuk beraktivitas sampai pada nikmat Iman dan Islam.

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Qs. An Nahl: 18].

Selain itu ada pula dalil di dalam Al – Qur’an tentang pentingnya mensyukuri nikmat Allah SWT, yaitu:

“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah.” [QS Al Baqarah: 172]

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mensyukuri nikmat yang sudah Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan untuk kita dan pada ulasan kali ini, akan kami berikan ulasan selengkapnya mengenai cara mensyukuri nikmat Allah untuk kamu.

Artikel terkait:

  1. Mensyukuri Dengan Menggunakan Hati

Mensyukuri dengan hati dilakukan dengan mengakui dan meyakini jika semua nikmat yang kita rasakan hanya semata-mata berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kita sebagai manusia hanya menjadi perantara sehingga segala sesuatu bisa terjadi atas kehendak-Nya. Dengan bersyukur dalam hati, kita akan merasakan ketulusan dari nikmat yang telah Allah SWT berikan baik nikmat iman, ihsan, dan islam selama hidup.

  1. Mensyukuri Dengan Lisan

Seorang hamba yang mensyukuri, maka lisannya akan senantiasa dipergunakan untuk dzikir serta mengucapkan Alhamdulillah yang dilakukan sebagai bentuk pujian atas nikmat yang sudah diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain itu, berbicara tentang nikmat yang diberikan Allah pada orang lain juga menjadi bentuk dari rasa syukur serta pengakuan pada Allah. Ini semua dilakukan tidak untuk membanggakan diri sendiri dan menyebabkan rasa iri untuk orang lain. Kemudian, mensyukuri dengan lisan bukanlah suatu perbuatan Riya, karena tidak ada dalil yang menyatakan bahwa mengucap syukur secara lisan adalah Riya.

baca juga:

  1. Mensyukuri Dengan Anggota Tubuh

Mensyukuri dengan anggota tubuh adalah melakukan banyak ketaatan pada Allah dan tidak memakai anggota tubuh untuk tujuan kemaksiatan. Mata hanya di pakai untuk melihat hal baik, telinga hanya di pakai untuk mendengar yang bermanfaat dan anggota tubuh lain hanya digunakan untuk beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus menjalankan perkara yang sudah diwajibkan Allah dan menjadi sunnah Rasulullah.

Semua anggota tubuh yang sudah diberikan Allah hanya dipakai untuk menunjukkan ketaatan dan mempergunakan semua nikmat tersebut untuk beramal shalih beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

  1. Mensyukuri Dengan Lidah

Mensyukuri nikmat Allah dengan lidah bisa dilakukan dengan cara memperbanyak ucapan Alhamdulillah dan wasysyukru lillah. Cara mensyukuri nikmat yang sudah Allah dengan lidah berikutnya adalah dengan tafakkur pada Allah SWT, pandangan mata batin jika Allah merupakan Sang Maha Pemberi nikmat itu serta bersifat qana’ah yakni untuk urusan duniawi melihat ke bawah dan urusan agama melihat ke atas.

Berpikirlah secara positif pada semua nikmat yang telah Allah berikan, sebab pada dasarnya, nikmat merupakan bentuk ujian dari pandai tidaknya kita untuk bersyukur. Sebab banyak orang hanya ingat Allah di kala susah yang merupakan ujian, namun sering lupa akan Allah saat mendapat ujian dengan nikmat kesenangan.

Baca juga:

  1. Mensyukuri Dengan Amal Perbuatan

Mensyukuri dengan amal perbuatan bisa dilakukan dengan ketaatan kita hamba-Nya saat melaksanakan semua yang sudah diperintahkan serta menjauhi semua larangan-Nya. Perintah yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan menunaikan semua perintah Allah yang bersifat wajib, sunnah dan juga mubah.

  1. Mensyukuri Dengan Memuji Allah

Cara mensyukuri nikmat Allah berikutnya adalah dengan memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala atas semua karunia yang sudah diberikan pada kita. Ini bisa dilakukan dengan memanjatkan puji syukur serta menceritakannya secara lahir, sebab dengan mengingat dan menceritakan nikmat yang sudah diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka akan mendorong kita untuk lebih bersyukur.

baca juga:

  1. Mensyukuri Dengan Menjaga Kesehatan

Mensyukuri dengan menjaga kesehatan badan bisa dilakukan dengan menghindari rokok serta minuman keras. Kedua hal tersebut adalah mudharat dan akan memberikan banyak masalah kesehatan untuk tubuh kita. Selain itu, janganlah berjudi sebab ini adalah haram hukumnya yang akan menyebabkan seseorang bisa menjadi stress bahkan mengalami stroke.

Artikel terkait:

  1. Mensyukuri Dengan Pola Hidup Sehat

Mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan cara menjaga makan, istirahat sekaligus berolahraga yang merupakan bagian dari pola hidup sehat. Dengan menjalankan pola hidup sehat ini juga merupakan salah satu cara untuk mensyukuri nikmat sehat di dalam Islam yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Mensyukuri Dengan Menjaga Kebersihan

Islam juga menaruh perhatian lebih dalam urusan menjaga kesehatan serta mensyukuri nikmat sehat yakni dengan cara selalu menjaga kebersihan. Ini senada dengan anjuran menjaga kebersihan yakni “Annadha fatu minal iman” yang berarti kebersihan adalah sebagian dari iman.

Menjaga kebersihan bisa dilakukan dengan berusaha meraih kesehatan serta bagian dari begitu banyak ulasan kesehatan. Dengan memiliki fisik sehat, maka otomatis kita akan lebih khusyuk saat beribadah, fokus saat bekerja dan belajar, lebih memperdalam amanah sekaligus lebih total dalam mengerjakan segala urusan.

Baca juga:

  1. Mensyukuri Dengan Taat Beribadah

Salah satu bentuk nyata mensyukuri nikmat Allah adalah dengan meningkatkan ibadah dan bukan sebaliknya yakni berbuat lebih banyak kemaksiatan, sebab pada dasarnya, merealisasikan segala macam amal shalih merupakan bentuk dari mensyukuri nikmat Allah.

  1. Mensyukuri Dengan Senyuman

Senyum menjadi salah satu bentuk ucapan syukur atas semua nikmat yang sudah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain itu, senyuman juga akan memberikan energi positif untuk banyak orang lain sehingga bisa ikut merasakan nikmat Allah yang sudah diberikan pada kita.

baca juga:

  1. Mensyukuri Dengan Acara Syukuran

Mengadakan sebuah acara syukuran menjadi bentuk dari wujud ucapan syukur pada Allah Subhanahu wa Ta’ala saat ada hajat yang kita inginkan tercapai. Hal ini dilakukan untuk ucapan rasa berterima kasih kita pada Allah karena sudah membuat terlaksana sesuatu yang kita inginkan.

  1. Mensyukuri Dengan Harta

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bersyukur pada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menggunakan harta seperti belajar, mengamalkan serta berdakwah ajaran Islam, berjihad untuk membela Islam dan kaum muslim yang dibutuhkan, membangun masjid dan mushola, membangun sarana pendidikan, membantu kaum fakir miskin dan orang terlantar. Ini semua dapat dilakukan untuk memanjatkan rasa syukur pada Allah atas segala nikmat yang sudah Ia berikan untuk kita.

baca juga:

  1. Mensyukuri Dengan Zakat dan Menunaikan Haji

Cara mensyukuri nikmat Allah berikutnya adalah dengan mengeluarkan zakat serta menunaikan ibadah haji jika mampu dan sudah memenuhi segala syarat wajibnya. Alangkah baiknya jika kita menggunakan harta benda yang kita miliki untuk lebih meningkatkan zakat dan menunaikan ibadah haji sebagai salah satu bentuk syukur atas rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

  1. Mensyukuri Dengan Kegiatan Sosial

Cara mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala berikutnya adalah dengan memperbanyak kegiatan yang berhubungan dengan sosial dari mulai hal yang sederhana seperti membersihkan lingkungan sekitar yang juga menjadi bentuk sujud syukur atas nikmat yang telah Allah berikan untuk kita.

Artikel terkait:

Cara Menumbuhkan Rasa Syukur

Untuk lebih menumbuhkan perasaan syukur yang lebih mendalam pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ada banyak cara yang bisa dilakukan, yakni:

  • Merenung dan bukan membayangkan
  • Melihat yang memberi nikmat, bukan ukuran besar kecilnya nikmat yang diberikan. “Jika engkau mendapatkan nikmat dari Allah, jangan lihat besar kecilnya nikmat, tapi
    lihatlah yang memberi nikmat (Rabbul ’alamin)”.
  • Melihat yang berada di bawah kita.
  • Mengingat keutamaan syukur sebab orang beriman akan yakin jika bersyukur pada Allah maka akan mendapat kenikmatan.
  • Menyadari jika yang mampu memberikan hidayah bersyukur hanya Allah semata.

baca juga:

Demikian pembahasan lengkap dari kami kali ini tentang beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mensyukuri nikmat Allah yang sudah diberikan untuk kita semua. Semoga bisa bermanfaat dan memperdalam wawasan kamu tentang Islam.

The post 15 Cara Mensyukuri Nikmat Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Cara Bersyukur Menurut Islam yang Benar https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/cara-bersyukur-menurut-islam Thu, 13 Jul 2017 09:27:12 +0000 http://dalamislam.com/?p=1740 Bersyukur menurut islam yakni wujud terimakasih seorang hamba kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diperolehnya. Bersyukur dapat diterapkan dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Allah Ta’ala berjanji bahwa akan melipatgandakan karunianya kepada orang-orang yang senantiasa bersyukur. Yaitu orang menerima takdirnya dengan ikhlas, lapang dada, menghadapi cobaan dengan bersabar dan tidak mengeluh maka Allah akan  menaikkan […]

The post 10 Cara Bersyukur Menurut Islam yang Benar appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bersyukur menurut islam yakni wujud terimakasih seorang hamba kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diperolehnya. Bersyukur dapat diterapkan dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Allah Ta’ala berjanji bahwa akan melipatgandakan karunianya kepada orang-orang yang senantiasa bersyukur. Yaitu orang menerima takdirnya dengan ikhlas, lapang dada, menghadapi cobaan dengan bersabar dan tidak mengeluh maka Allah akan  menaikkan derajat mereka. Sedangkan orang-orang yang kufur nikmat dan selalu merasa kurang maka hidup mereka tidak diberkahi oleh Allah SWT. (baca: Manfaat ucapan Alhamdulillah)

Keutamaan bersyukur dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat 7:

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)

Ayat diatas menjelaskan bahwa umat islam diwajibkan untuk bersyukur. Bagaimanapun kondisi kehidupannya, rasa syukur tetap harus dilantunkan untuk Sang Pencipta. Sebab Allah lah yang telah memberikan kehidupan kepada manusia. Dan kehidupan sendiri adalah suatu karunia yang luar biasa. Nah, berikut ini beberapa cara bersyukur menurut islam.

  1. Selalu mengingat Allah dalam hati nurani

Cara pertama sekaligus yang paling mudah bagi seorang hamba untuk bersyukur kepada Allah Ta’ala yaitu dengan senantiasa memuji Allah di dalam hatinya. Selalu mengingat Allah kapanpun dan dimanapun ia berada. Sejatinya, kita harus menyadari bahwa diri kita ini Allah yang menciptakan. Alam semesta nan indah, udara yang kita hirup, makan-makanan baik dari tumbuhan atau hewan, serta orang-orang disekitar kita yang sayang dengan kita, semua adalah nikmat dari Allah SWT. Oleh sebab itu, jagalah hati kita setiap detik untuk mengingat kebesaran-Nya.

Baca juga:

  1. Menjauhi penyakit hati

Penyakit-penyakit yang bersemayam dalam hati bisa membuat kita menjadi seseorang yang kufur nikmat. Sangat berbahaya, bahkan dapat memicu rusaknya iman. Maka itu, kita harus bisa memurnikan hati ini dari hal-hal buruk, seperti perasaan hasad, takabbur, riya’ atau ujub. Lalu bagaimana cara mensucikan hati dari penyakit? Kita bisa memulai dengan rutin membaca Al-Quran, mengikuti kajian-kajian islam dan menjauhi sesuatu yang tidak benar. Misalnya saja tontonan porno, berkumpul dengan pecandu atau pezina, nongkrong di klub, segala hal tersebut harus kita hindari agar diri kita tidak ikut terjerumus. Apabila hati kita bersih maka akan mudah untuk mendekatkan diri pada Ilahi sekaligus memperbanyak rasa syukur. (baca: Penyakit Hati Menurut Islam)

  1. Mengucapkan kalimat-kalimat pujian untuk Allah SWT

Rasa syukur hendaknya juga diucapkan lewat lisan. Dengan melafalkan kata-kata nan indah, pujian-pujian kepada Allah maka hal tersebut membuat kita semakin dicintai oleh Sang Rabb Pemiliki Alam Semesta. Kita bisa memperbanyak mengucapkan dzikir, seperti Subhanallah, Alhamdulillah, la illaaha illallah, Allahhu Akbar, Subhanallahi wa bihamdihi.

Rasulullah SAW bersabda:

  • “Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai (oleh) Allah Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat “Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil’Adzim”. (HR Bukhari  dan Muslim).
  • “Barang siapa mengucapkan subhanallah wa bihamdihi seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut”.(HR Muslim dan Tirmidzi)
  • “Barang siapa mengucap subhanallah maka baginya sepuluh kebaikan. Barang siapa membaca la ilahaillallah maka baginya duapuluh kebaikan. Dan barng siapa membaca alhamdulillah baginya tiga puluh kebaikan.”

Baca juga:

  1. Meningkatkan ketaqwaan

Bersyukur tidak hanya dilakukan lewat hati dan lisan saja, namun hendaknya juga diwujudkan lewat perbuatan. Salah satunya dengan cara menjadi pribadi yang bertaqwa. Menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Misalnya dengan taat menjaga sholat lima waktu, melaksanakan zakar fitrah, membaca Al-quran, menjalani puasa ramadhan dan mejauhi hal-hal yang berbau maksiat dan tercela (seperti berzina, mengonsumsi khamar, berjudi, mencuri dan perilaku buruk lainnya yang harus dijauhi).

Baca juga:

  1. Beramal kepada orang-orang yang membutuhkan

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur),” (QS. Adh-Dhuha: 11)

Apabila kita diberikan kelimpahan rezeki oleh Allah SWT, maka salah satu cara untuk mengekspresikan rasa syukur yakni dengan berbagi kepada sesama manusia. Jangan bersikap kikir. Ingatlah bahwa disebagian harta kita ada hak orang lain. Oleh sebab itu, kita tidak boleh melupakan beramal ataupun bersedekah. Besar kecil nominalnya tidak menjadi masalah. Asalkan kita ikhlas maka Allah pasti mencatat amal kita dan memberikan pahala. Perbuatan beramal ini juga menunjukkan bahwa kita ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Di saat kita diberikan nikmat berlebih, maka jangan ragu membagi-bagi nikmat itu kepada orang lain.

Baca juga:

  1. Mengadakan acara syukuran

Ketika kita memiliki hajat tertentu, dan hajat tersebut berhasil terwujud maka tidak ada salahnya menggelar acara syukuran atau biasa disebut “selametan” oleh orang-orang Jawa. Acara ini merupakan bentu rasa syukur kepada Allah SWT atas terkabulnya doa. Biasanya Masyarakat Jawa dan Sunda mengadakan syukuran dengan mengundang tetangga atau saudara, lalu menyuguhkan hidangan nasi dan lauk yang enak. Atau beberapa juga ada yang membagi-bagikan sembako kepada fakir miskin. Umumnya acara syukuran dilakukan untuk memperingati hari tertentu, seperti pernikahan, kelahiran, khitanan, pindah rumah, kelulusan dan sejenisnya.

  1. Jangan selalu melihat ‘keatas’, tapi tengoklah orang-orang ‘dibawah’

Cara bersyukur menurut islam selanjutnya yakni dengan bersikap ikhlas. Maksudnya jangan selalu iri dengan nikmat orang lain. Jangan hanya melihat kehidupan orang-orang yang lebih kaya, lebih sukses atau lebih rupawan dari kita. Tapi juga lihatlah kehidupan orang dibawah kita. Orang-orang yang serba kekurangan, orang yang mungkin fisiknya kurang sempurna, atau mereka yang hidup sendirian. Apakah kita tidak malu mengeluh terus, sementara ada orang yang kehidupannya jauh lebih susah namun mereka tetap bersabar? Dengan melihat orang-orang dibawah kita, setidaknya kita bisa sadar bahwa nikmat yang kita dapatkan dari Allah sudah sangat cukup. Jadi bersyukurlah, insyaAllah maka nikmat kita akan ditambahkan oleh Sang Ilahi.

Baca juga:

  1. Senantiasa tersenyum

“Senyum manismu dihadapan saudaramu adalah shadaqah” (HR. Tirmidzi)

Wujud syukur berikutnya yakni dengan memperbanyak senyum. Bukan berarti senyum-senyum sendiri. Maksudnya senyum kepada orang lain, senyum disaat hati ingin marah, senyum ketika dilanda cobaan, dan yang terpenting selalu menunjukkan raut wajah ceria. Ketahuilah bahwa senyum itu tak sekedar membuat orang lain menjadi senang. Tapi dihadapan Allah SWT, senyum itu bernilah ibadah yang merupakan shodaqoh paling ringan. Maka dari itu, jangan bersikap terlalu jutek atau acuh tak acuh. Cobalah untuk ramah. Jika memang kita sedang dalam suasana hati bersedih, sebaiknya sembunyikan kesedihan tersebut dan janganlah membagikan raut muka masam kepada orang lain.

  1. Membagi ilmu yang kita miliki

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

Apabila kita termasuk orang yang memiliki ilmu tinggi dan berwawasan luas, baik itu ilmu agama ataupun pendidikan umum, hendaknya kita membagi ilmu kita kepada orang lain. Salah satu caranya dengan menjadi pendidik. Kita bisa memilih profesi sebagai seorang guru, dosen, tenaga pengajar di LBB, atau sekedar membuka les privat di rumah. Jika kita tidak mampu melakukan hal tersebut, mendidik anak-anak kita sendiri itu pun sudah bernilai pahala. Cara lain kita bisa men-share tulisan-tulisan yang bermanfaat di sosial media. Misalnya saja tulisan tentang ayat Al-quran, hadist atau ilmu-ilmu lain yang bisa membuat orang yang membacanya menjadi bertambah pengetahuannya.

Baca juga:

  1. Merawat nikmat Allah SWT

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman “tidaklah kami mengutusmu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekian alam” (al-Anbiya: 107)

Cara bersyukur menurut islam yang tidak kalah penting yaitu dengan merawat nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Misalnya menjaga kelestarian alam, tidak menebang pohon sembarangan atau membakar hutan. Kita juga harus merawat lingkungan di sekitar kita dengan cara rutin menyapu, membuang sampah di tempatnya, menyiram tanaman dan sebagainya.

Selain alam, kita juga diharuskan menjaga dan merawat diri sendiri. Seperti melalukan lulur badan, spa, facial, creambath atau hal-hal lain yang berkaitan dengan merawat kecantikan diri diperbolehkan dalam islam. Dengan pengecualian tidak merubah bentuk fisik, misalnya operasi plastik maka perbuatan ini jelas haram hukumnya. Dijelaskan dalam hadist:

“Ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan” (HR. Muslim)

Baca juga:

Demikianlah cara bersyukur menurut islam. Rasa syukur hendaknya terus kita lakukan di hati, lisan maupun perbuatan. Di saat senang atau bersedih, kita tetap harus mengucapkan Alhamdulillah. Dan menjaga nikmat-nikmat yang kita miliki juga merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

The post 10 Cara Bersyukur Menurut Islam yang Benar appeared first on DalamIslam.com.

]]>