cara istqomah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/cara-istqomah Tue, 08 Aug 2017 04:50:08 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png cara istqomah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/cara-istqomah 32 32 15 Syarat-Syarat Taubat Agar Diterima https://dalamislam.com/akhlaq/syarat-syarat-taubat Tue, 08 Aug 2017 04:50:08 +0000 http://dalamislam.com/?p=1764 Setiap manusia tentu memiliki kesalahan dan dosa masing-masing. Tidak ada satupun manusia yang bisa sempurna dan tanpa melakukan kesalahan. Tentunya bukan berarti setiap kesalahan tidak bernilai dosa, pasti akan ada dosa dan pahala. Untuk itulah Allah senantiasa memberikan perintah kepada manusia agar manusia senantiasa bertaubat dan memohon ampun secara sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Tentu Allah […]

The post 15 Syarat-Syarat Taubat Agar Diterima appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setiap manusia tentu memiliki kesalahan dan dosa masing-masing. Tidak ada satupun manusia yang bisa sempurna dan tanpa melakukan kesalahan. Tentunya bukan berarti setiap kesalahan tidak bernilai dosa, pasti akan ada dosa dan pahala.

Untuk itulah Allah senantiasa memberikan perintah kepada manusia agar manusia senantiasa bertaubat dan memohon ampun secara sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Tentu Allah mengharapkan manusia bisa hidup sesuai dengan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman.

Secara fitrah manusia bukan seperti malaikat yang tanpa ada salah dosa dan tidak memiliki hawa nafsu. Hawa nafsu tentunya adalah penyebab manusia bisa melakukan salah dan dosa.

Hawa nafsu ini adalah hal yang membuat manusia terkadang mengikutinya hingga berbuat dosa, mendengar bisikan syetan dan juga menjauhkan dari ajaran Allah SWT. Untuk itu atas kekhilafan manusia, maka wajib untuk bertaubat. Tidak semua dosa bisa Allah ampuni, akan tetapi kita juga harus selalu berharap bahwa Allah akan mengampuni kita semua.

Perintah Bertaubat dalam Al-Quran

Di dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang menjelaskan mengenai wajibnya manusia bertaubat. Bertaubat bukan hanya saat kita telah melakukan kesalahan akan tetapi bisa kita lakukan setiap waktu, karena kita tidak pernah tau kesalahan atau dosa apa yang telah kita lakukan tanpa disadari.

Berikut adalah ayat-ayat yang berkenaan dengan perintah bertaubat.

  1. QS An Nur : 31

“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”

Allah menyampaikan bahwa orang-orang beriman yang bertaubat adalah orang-orang yang beruntung. Artinya, kita akan diampuni oleh Allah dan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Tanpa ampunan dan keridhoan Allah tentu kita termasuk pada orang-orang yang merugi dan tersesat.

baca juga:

  1. QS At Tahrim : 8

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang benar (ikhlas)”

Allah memerintahkan kita utnuk bertaubat kepada-Nya dengan sebenar-benar taubat dan ikhlas. Ikhlas artinya hanya untuk mengharapkan ridho Allah bukan sekedar taubat sebentar lalu diulangi kembali lagi. Tentu taubat yang sungguh-sungguhlah yang Allah terima, disertai dengan ikhtiar dan kesungguhan berubah.

  1. QS Hud : 3

Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu dan bertaubat kepadaNya, (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu, hingga pada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sungguh aku takut, kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Allah memberikan kenikmatan yang banyak jika kita benar-benar bertaubat dan termasuk pada orang-orang yang takut pada Allah. Sedangkan bagi mereka yang tidak benar-benar bertaubat maka sesungguhnya Allah membalas bukan hanya di dunia melainkan juga kelak di akhirat.

baca juga:

  1. QS At Tahrim : 8

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuhaa (taubat yang semurni-murninya)”

Ayat di atas menunjukkan bahwa manusia diperintahkan oleh Allah agar melaksanakan taubatan nasuha, yaitu taubat yang semurni-murninya atau semaksimal-maksimalnya. Taubatan nasuha benar-benar taubat yang menyesali segala kesalahan dan dosa kita dan berjanji untuk tidak kembali hingga tataran hijrah dari perilaku yang buruk tersebut.

Ayat-ayat diatas menunjukkan kita bahwa sejatinya Allah membuka peluang untuk kita bertaubat dan mengampuni dosa-dosa kita. Asalkan saja bukan dosa-dosa besar seperti syirik yang bisa menghapus pahala dan kebaikan kita.

baca juga:

Syarat atau Cara Untuk Bertaubat

Untuk bisa bertaubat, tentunya terdapat syarat-syarat atau cara yang harus dilakukan. Tentunya segala pertaubatan kita kembali pada Allah lah yang menerima atau tidaknya. Untuk itu kesungguhan dan keikhlasan kita dalam bertaubat tentu sangat dibutuhkan.

Berikut adalah 15 syarat atau cara yang bisa manusia lakukan agar bisa sesuai dengan Cara Taubat Nasuha Menurut Islam:

  1. Menyadari terlebih dahulu apa yang menjadi kesalahan kita atau dosa kita.
  2. Menyadari dampak dari perilaku dosa atau kesalahan yang kita lakukan.
  3. Meminta maaf kepada orang atau pihak yang terkena salah atau akibat perilaku kita (karena Allah pun mengampuni jika kita juga mengakui kesalahan dan meminta maaf pada orang lain).
  4. Bersungguh-sungguh untuk tidak melakukannya atau mengulangi kembali salah dan dosa yaitu dengan istilah Taubatan Nasuha.
  5. Bersujud dan mengakui kesalahan dan dosa pada Allah SWT dalam Sujud atau Shalat kita
  6. Melakukan Shalat Taubat yang bisa dilakukan kapan saja di luar shalat wajib sesuai dengan tata cara shalat taubat.
  7. Mencari hal-hal yang bisa membuat kita kembali pada kesalahan atau dosa yang sama, agar tidak mengulanginya.
  8. Menjauhi segala sebab atau sumber masalah yang membuat kita mengulangi dosa dan khilaf.
  9. Tujuan taubat benar-benar karena Allah SWT bukan karena tujuan lainnya.
  10. Tujuan taubat adalah benar-benar ingin menjauhi dosa bukan akan mengulanginya lagi.
  11. Taubat karena didasari oleh keinginan dan kesadaran sendiri bukan paksaan orang lain apalagi rekayasa karena sesungguhnya Allah Maha Tau.
  12. Merendahkan diri serendah-rendahnya dan setunduk-tunduknya pada Allah SWT  (bisa juga membaca Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT) .
  13. Menyerahkan diri dan memasrahkan diri pada Allah SWT selayaknya seorang hamba atau budak yang mengikuti Tuhan-nya.
  14. Bertaubat didasari oleh keikhlasan hati dan juga kerendahan diri kita pada Allah bukan atas hal-hal yang berkenaan duniawi semata.
  15. Pertaubatan kita berorientasi pada ampunan Allah dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Pada intinya, Allah mensyaratkan taubat kita adalah taubat yang sungguh-sungguh, bukan sekedar taubat yang akan diulangi kembali dan selalu berulang untuk dilakukan. Allah menilai bukan hanya sekedar hasil akhir perubahan kita, melainkan usaha dan proses perubahan kita. Tentunya proses perubahan bukan waktu yang sebentar.

Untuk itu, dalam 15 syarat-syarat dalam bertaubat tersebut, yang paling terpenting adalah melakukan proses perubahan dan juga menyadari atas kesalahan atau dosa apa yang telah kita lakukan. Sampai kapanpun manusia tidak akan ada yang sempurna dan terbebas dari dosa.

baca juga:

Untuk itu, Allah memberikan kita akal dan pikiran agar bisa berpikir mana yang benar dan salah. Tidak hanya itu, diberikan juga petunjuk Al Quran yang bisa dipahami manusia agar tidak tersesat dalam hidupnya. Semuanya agar manusia bisa menjalankan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama .

Semoga kita sebagai umat islam bisa menjauhi dosa-dosa yang besar, dan diampuni segala dosa-dosa kecil kita. Sesungguhnya kita adalah manusia yang lemah jjika tanpa ampunan dan ridho dari Allah.

The post 15 Syarat-Syarat Taubat Agar Diterima appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cara Agar Tetap Istiqomah di Jalan Allah https://dalamislam.com/info-islami/cara-agar-tetap-istiqomah Wed, 23 Nov 2016 14:56:46 +0000 http://dalamislam.com/?p=1140 Melaksanakan amalan baik tentu tidak sulit. Yang menjadi sulit adalah membuatnya menjadi terus menerus dilakukan atau tetap istiqamah. Amalan yang konsisten adalah amalan terbaik dibanding melakukan besar-besaran dan penuh semangat membara, namun hanya sekali saja. Memang wajar apabila manusia mengalami turun naik mood dalam beribadah. Namun jika terus menerus mengikuti mood dan memleihara dinamika yang […]

The post Cara Agar Tetap Istiqomah di Jalan Allah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Melaksanakan amalan baik tentu tidak sulit. Yang menjadi sulit adalah membuatnya menjadi terus menerus dilakukan atau tetap istiqamah. Amalan yang konsisten adalah amalan terbaik dibanding melakukan besar-besaran dan penuh semangat membara, namun hanya sekali saja.

Memang wajar apabila manusia mengalami turun naik mood dalam beribadah. Namun jika terus menerus mengikuti mood dan memleihara dinamika yang terus turun naik, tentu tidak akan baik terhadap amalan ibadah kedepannya. Manusia juga harus Istiqomah apalagi dalam menjalankan misi hidupnya sebagaimana Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan apa yang adala dalam fungsi agama  dan telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Tanpa istiqomah, tentu manusia tidak akan bisa meraih Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam. Dunia Menurut Islam memang tempat sementara untuk beramal, namun jika amalan tidak dilakukan Istiqomah, maka kesuksesan sulit akan didapat.

Tentu tidak mudah untuk istiqomah, apalagi dalam diri manusia senantiasa terdapat hawa nafsu dan setan yang selalu membisikkan pada diri manusia untuk berbuat zalim dan melenceng dari aturan Allah. Berikut adalah cara agar tetap istiqomah melaksanakan amalan kebaikan dalam keseharian kita.

Mengisi Daya Diri dengan Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah dasar dari kehidupan manusia. Tanpa ilmu pengetahuan manusia akan tersesat dan terjebak pada jalan yang keliru. Untuk itu, cara agar istiqomah salah satunya adalah dengan cara mencari dan mengisi diri kita dengan ilmu pengetahuan.

Allah memerintahkan manusia untuk senantiasa menggunakan akal dan tidak menggunakan hawa nafsu. Akal manusia akan berjalan dan berfungsu jika memang ada ikatan atau ada informasi yang masuk ke dalamnya. Ibarat sebuat mesin pembuat roti, ia tidak akan bekerja jika tanpa ada adonan atau bahan bahan yang masuk. Untuk itu, menjadi penting agar istiqamah di jalan kebaikan adalah dengan mnggunakan ilmu pengetahuan.

Tentu jangan sampai kita menjadi seseorang, sebagaimana yang Allah sampaikan dalam ayat berikut:

“Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS Al Jumuah : 5)

Pengetahuan yang harus diperkuat agar istiqomah salah satunya adalah mengenai ajaran agama. Hal ini contohnya adalah memperdalam pengetahuan dasar islam tentang rukun islam , rukun iman , Fungsi Iman Kepada Kitab Allah, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia, dsb.

Mengkondisikan diri Dengan Al Quran

“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS Al A’raf:52)

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Al Quran adalah petunjuk yang menjelaskan mengenai pengetauhan dasar tentang Allah dan Kekuasaannya. Dan inilah yang menjadi petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Untuk itu, dalam menjaga keistiqomahan, maka seorang muslim harus tetap berinteraksi dengan Al-Quran dan mengkondisikan dirin bersamanya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

  1. Membaca Isi Al Quran

Membaca isi Al Quran adalah salah satu bentuk kita mengkondisikan diri dan berinteraksi degan Al Quran. Membaca Al Quran tentu bukan hanya sekedar membaca teks nya saja melainkan juga membaca makna dan isi dari Al-Quran. Walaupun dalam memahami dan menafsirkannya membutuhkan ilmu tersendiri, namun umat islam dapat mempelajarinya dan menanyakannya kepada ulama Al-Quran. Hal ini sesuai kedudukan dan fungsi Al Quran, sebagaimana ayat berikut:

“Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran” . (QS: Ibrahim :52)

  1. Mencoba Mengamalkannya

Mencoba mengamalkan Al-Quran walau sedikit-sedikit tetap bisa membuat diri kita istiqomah bersama Al-Quran. Yang terpenting bukanlah pada hasilnya, namun proses konsisten dan peningkatan amalan terus menerus. Orang yang mencoba mengamalkan Al Quran tentu saja akan dipermudah jalannya oleh Allah.

  1. Menghayatinya Sebagaimana Allah berbicara kepada Kita

Menghayati Al-Qiuran selain membayangkan bagaimana isi dan maknanya juga bisa seakan akan Allah yang langsung berbicara kepada kita. Tentu perasaan seperti itu akan membuat kita semakin merasa di awasi dan diperingatkan oleh Allah secara langsung.

Bergabung dengan Orang-Orang yang Shaleh

Untuk membantu istiqomah dalam hal-hal kebaikan tentunya juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kita. Lingkungan yang baik dan shaleh tentu akan membantu kita juga semakin semangat dalam mengamalkan kebaikan. Meskipun memang tidak selalu dalam lingkungan yang baik maka setiap orangnya akan baik. Akan tetapi hal ini dapat mempermudah kita mengkondisikan diri dan terus terpacu untuk konsisten atau istiqomah dalam amalan kebaikan.

Orang-orang shaleh ini seperti ciri-ciri berikut ini:

  • Senantiasa melakukan amar ma’ruf nahi munkar
  • Mengajak untuk beramal shalih dan berlomba-lomba berbuat kebaikan
  • Mengajak berada dalam lingkungan yang baik dan kondusif
  • Tidak menjerumuskan pada aktifitas yang sia-sia
  • Senantiasa menjauhi untuk membicarakan keburukan orang lain

Jangan sampai kita menjadikan teman-teman kita atau lingkungan kita adalah orang-orang yang zalim, fasik dan mendekati kepada kekafiran. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam Al-Quran sebagai berikut:

“Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan)”. (QS AL A’raf : 202)

Berusaha Menjalankan Amalan Walau Belum Sempurna

Menjalankan amalan secara sempurna memang tidaklah mudah namun bukan juga harus ditinggalkan ketikan hal tersebut sangat sulit. Hal ini sebagaiman disampaikan Allah dalam Al Quran.

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS Huud : 112)

Ketika amalan yang kita lakukan tidak sempurna tentu saja bukan menjadi kita berputus asa lantas kembali berbalik ke belakang. Menjalankan amalan baik bisa dilakukan sedikit-sedikit, walau tidak sempurna sambil jalan kedepan sekaligus memperbaikinya. Tidak ada manusia yang sempurna, yang terpenting adalah terus menerus memperbaiki diri dna tetap menjalankan amalan walau terdapat banyak kekurangan.

The post Cara Agar Tetap Istiqomah di Jalan Allah appeared first on DalamIslam.com.

]]>