cara Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/cara Thu, 16 Jan 2020 08:04:36 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png cara Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/cara 32 32 Cara Agar Tidak Mudah Baper Dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/cara-agar-tidak-mudah-baper-dalam-islam Thu, 16 Jan 2020 08:04:34 +0000 https://dalamislam.com/?p=8178 Baper atau Bawa Perasaan merupakan istilah kekinian yang menggambarkan salah satu sifat manusia yang mudah merasa terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya. Baper dapat diartikan pula dengan mudah tersentuh, mudah tersakiti atau dimasukan ke hati segala ucapan yang didengar pelakunya. Karena maknanya beragam, baper tidak disimpulkan sebagai sifat yang buruk, namun juga tidak sepenuhnya merupakan […]

The post Cara Agar Tidak Mudah Baper Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Baper atau Bawa Perasaan merupakan istilah kekinian yang menggambarkan salah satu sifat manusia yang mudah merasa terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya.

Baper dapat diartikan pula dengan mudah tersentuh, mudah tersakiti atau dimasukan ke hati segala ucapan yang didengar pelakunya. Karena maknanya beragam, baper tidak disimpulkan sebagai sifat yang buruk, namun juga tidak sepenuhnya merupakan sifat yang baik.

Jika baper di sini ialah mudah tersakiti oleh ucapan orang lain, maka itu sangat berdekatan dengan sifat marah dalam Islam. Sedangkan seperti yang diketahui bahwasanya marah bukanlah sifat yang dianjurkan dalam Islam.

Yang artinya : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 6116]

Sebagai muslim dan muslimah yang baik diharapkan untuk dapat menahan amarah sebab banyak mudharat yang bisa ditimbulkannya. Seperti perselisihan, permusuhan, kriminalitas dan lain sebagainya.

Bagaimana agar tidak mudah baper dalam Islam? Simak ulasannya berikut ini!

  • Bedakan Antara Hal Candaan dan Serius

Bisa jadi hal yang kita anggap serius ternyata sesuatu yang biasa bagi orang lain atau bahkan suatu candaan. Jadi, jangan langsung menganggap setiap hal yang kita dengar sebagai sesuatu yang serius.

Kita mesti bisa membedakan mana yang serius dan mana yang candaan. Maka, jadilah pribadi yang bijak dalam menanggapi sesuatu di sekitar kita.

  • Tidak Mudah Tersinggung

Mudah tersinggung dapat menyakiti diri sendiri. Oleh karena itu, hindari terlalu merasa hingga ke dalam hati terhadap ucapan orang lain. Bila memang ada orang lain yang membicarakan kita, ada kalanya cukup dengarkan dan abaikan.

Jika yang dibicarakannya bukan hal yang benar, maka lakukan pembelaan untuk meluruskan namun sewajarnya saja. Bila memang benar, lihat dulu apa konteks yang dibicarakannya

Allah Ta’ala berfirman,

ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

Tolaklah (kejelekan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (QS. Fushilat: 34-35).

Daripada terus mengumpat karena rasa tersinggung, lebih baik manfaat ucapan alhamdulillah atau kalimat dzikir lainnya untuk menenangkan hati.

  • Pertimbangkan Situasi dan Kondisi

Sebelum marah, lihat dan pertimbangkan dulu situasi di sekitar Anda. Jika Anda marah saat keadaan genting maka urungkanlah, lebih penting untuk mengatasi masalah yang ada dibandingkan mengedepankan amarah. Sebab marah tidak menyelesaikan masalah, tapi justru membuatnya makin parah. Ketahui cara menahan amarah dalam Islam yang paling efektif!

  • Berlapang Dada dalam Menyikapi Keadaan

Setiap hal yang terjadi di sekitar kita, terjadi atas seizin Allah subhanahu wa ta’ala. Jadi, berusahalah untuk berlapang dada dan sabar menghadapi hal yang mungkin tak menyenangkan hati. Ingatlah bahwa keutamaan sabar dalam Islam akan mendatangkan kebaikan. Insya Allah.

Itulah ulasan mengenai cara agar tidak mudah baper dalam Islam. Semoga dapat memberikan manfaat kepada Anda yang membacanya, sekaligus motivasti agar menjadi pribadi yang lebih baik yang memiliki ciri atau sifat orang yang bertakwa. Aamiin.

The post Cara Agar Tidak Mudah Baper Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Adab Memberi dan Menerima Santunan dalam Islam https://dalamislam.com/hukum-islam/adab-memberi-dan-menerima-santunan-dalam-islam Tue, 26 Feb 2019 05:19:18 +0000 https://dalamislam.com/?p=5636 Diriwayatkan dari Zainab istri Ibnu Mas’ud, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda tentang cara menasehati wanita: “Wahai para wanita, bersedekahlah walaupun dari perhiasan kamu.”  Zainab berkata tentang hukum minta didoakan setelah memberi sedekah, “Aku pergi kepada Abdullah (Ibnu Mas’ud) dan berkata, “Sesungguhnya engkau adalah laki-laki  ringan yang suka membantu, sesungguhnya Rasulullah SAW memerintahkan kami (para wanita) […]

The post Adab Memberi dan Menerima Santunan dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Diriwayatkan dari Zainab istri Ibnu Mas’ud, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda tentang cara menasehati wanita: “Wahai para wanita, bersedekahlah walaupun dari perhiasan kamu.” 

Zainab berkata tentang hukum minta didoakan setelah memberi sedekah, “Aku pergi kepada Abdullah (Ibnu Mas’ud) dan berkata, “Sesungguhnya engkau adalah laki-laki  ringan yang suka membantu, sesungguhnya Rasulullah SAW memerintahkan kami (para wanita) untuk bersedekah. Maka, datanglah kepadanya dan tanyakan barang kali sedekah kepadamu sudah dianggap sedekahku. Bila tidak, maka aku akan keluarkan sedekah kepada selain kamu.”

Zainab mengatakan mengenai sedekah menurut islam, maka Abdullah bin Mas’ud berkata kepadanya. “Kamu sajalah yang datang.” Zainab pergi menemui Rasulullah dan di depan pintu rumah Rasulullah ada perempuan Anshar yang punya kebutuhan yang sama.

Tak lama kemudian, datang Bilal yang memiliki keutamaan bilal bin rabah. Zainab berkata kepadanya dan memohon kepada Bilal untuk menyampaikan kepada Rasulullah bahwa ada dua orang perempuan yang sedang menunggu di depan pintu rumahnya dan bertanya tentang sedekah kepada suami dan anak-anak yatim di rumah mereka, apakah mereka itu akan mendapat balasan pahala?

Bilal pun masuk dan menyampaikan pertanyaan tersebut sebagai hukum beradab dengan Rasulullah. Rasulullah SAW bertanya, “Siapa mereka berdua?” Bilal menjawab, “Seorang wanita Anshar dan Zainab.” Nabi SAW bertanya, “Zainab yang mana?” Bilal berkata, “Zainab istri Abdullah (Ibnu Mas’ud). Kemudian Rasulullah SAW bersabda kepada Bilal, “Mereka berdua mendapatkan dua pahala, yakni pahala menjaga kekerabatan dan pahala sedekah.” ( HR Bukhari dan Muslim).

Firman Allah yang bermaksud, “Hendaklah kamu bertolong tolong untuk membuat kebajikan dan bertaqwa.” (Surah Al Maidah, ayat 2). Hal ini berhubungan dengan memberi dan diberi, yakni menyantuni dan disantuni. Hendaknya sebagai manusia senantiasa memberi kepada individu lain sekecil apapun itu sesuai kemampuan dan memberi dengan ikhlas karena Allah.

Dan juga sebaliknya, kita sebagai manusia wajib untuk menghindari menjadi peminta minta jika memang masih mampu berusaha dengan cara lain, sebagai umat islam, tentu harus diperhatikan bagaimana cara menyantuni yang baik dan cara menerima santunan yang benar, berikut selengkapnya dibahas dalam kesempatan kali ini, Adab Memberi dan Menerima Santunan dalam Islam.

Adab Memberi

1. Niat kerana Allah SWT

Tujuan untuk membantu dan menjalinkan ikatan persaudaraan…bukan sebab untuk membangga banggakan diri. Namun boleh juga sebagai cara untuk berdakwah bagi menarik minat individu ke arah Islam.

2. Pemberian itu membawa manfaat kepada si penerima

Pemberian itu mudah mudahan dapat meringankan beban yang mungkin ditanggung si penerima dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.

3. Pemberian diberikan dengan cara yang sebaik baiknya

Pemberian itu bukan dalam keadaan terpaksa dan memberi mengikut kemampuan masing masing. Pemberian itu juga hendaklah dari sumber yang Halal.

4. Tidak mengharapkan balasan

Pemberian itu hendaklah ikhlas kerana Allah..Jangan mengungkit ungkit segala pemberian yang telah dibuat.

5. Pemberian yang paling utama adalah dalam keadaan sehat, takut miskin, dan sedang banyak memiliki cita cita atau keinginan (HR. Bukhari).

Maksudnya pemberian dari individu yang sebenarnya masih sangat berhajat kepada barang yang diberikannya dan masih punya rencana untuk memanfaatkannya.

6. Pemberian yang kurang baik adalah ketika ajal sudah dekat, kemudian baru memberikan harta atau menyedekahkannya (HR. Bukhari).

Dengan kata lain pemberian di saat dia sendiri sudah tidak membutuhkannya.

7. Pemberian hendaknya didahulukan kepada individu yang terdekat atau tetangga yang terdekat pintunya dengan pintu rumah kita (HR. Bukhari, Muslim).

Rasulullah saw sangat menekankan terjadinya hubungan silaturrahmi diantara individu individu yang bertetangga. Beliau bersabda, siapa yang menyatakan beriman kepada Allah dan hari kiamat hendaklah berbuat baik kepada tetangga dan tidak menyakitinya. Bahkan beliau menganjurkan agar memperbanyak sayuran yang dimasak agar bisa dibagikan kepada tetangga.

Hubungan antara tetangga yang baik akan memperkokoh hubungan ada komunitas yang lebih besar lagi yaitu kampung, kemudian desa, lalu kecamatan dst sehingga akan terbentuk bangsa yang memiliki solidaritas kuat, saling tolong menolong, tidak memanfaatkan musibah individu lain untuk keuntungannya sendiri.

8. Pemberian sebaiknya diberikan secara rahasia, agar lebih selamat dari riya, sehingga seolah olah tangan kiri tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanan (HR. Bukhari).

Ikhlas lillahi Ta’ala (hanya mengharap ridlo Allah semata) adalah tuntutan mutlak dalam setiap amal yang dilakukan oleh individu Muslim, baik dalam beribadah kepada Allah maupun dalam bermu’amalah dengan sesama manusia.

Riya atau mengharap supaya individu lain melihat atau memuji kebaikan yang dilakukan, merupakan syirik kecil yang merusak keikhlasan. Karena itu, setelah memberikan sesuatu, tidak boleh hal itu diceritakan kepada individu lain dengan maksud mendapat pujian itu. Tetapi dalam rangka menjawab pertanyaan, atau memberi contoh kepada yang lain, tidak termasuk riya.

9. Berikanlah kepada individu yang meminta minta, walaupun meminta dengan kata kata kasar atau memaksa (HR. Muslim).

Sekarang ini, karena semakin banyak individu mengalami kesulitan ekonomi, makin banyak pula individu meminta minta bahkan dengan menempuh berbagai macam cara yang mungkin mengganggu ketenangan dan kenyamanan.

Ada yang sambil menyanyi atau memutar nyanyian dari tape recorder, ada yang sendirian ada pula yang beromongan, ada yang baca puisi, ada yang menggendong bayi, ada yang merintih kesakitan atau terlihat sakit pada anggota badannya, ada yang mengucapkan salam

berkali kali di depan pintu rumah, ada yang menyodorkan list, dan ada pula yang menyampaikan proposal dsb. Kalau memang kita mampu memberikan pertolongan, maka sepatutnya pertolongan itu diberikan dengan tidak mempedulikan cara memintanya.

10. Bersegeralah dalam memberi (HR. Bukhari)

Setiap amal kebaikan sepatutnya segera dilakukan agar nilai kebaikan dan kepentingan dari pemberian itu tidak hilang atau berkurang. Atau sebelum dating suatu keadaan yang membuat amal kebaikan tidak berarti.

11. Disunnahkan menerima pemberian yang baik dan membalasnya (HR. Tirmidzi)

Saling memberi akan menumbuhkan rasa kasih sayang diantara individu individu.

12. Hendaklah memberi sesuai dengan kemampuan masing masing. Jika tidak mampu memberi, beramal baiklah sebanyak banyaknya, karena itupun sedekah (HR. Bukhari)

Meskipun memberi itu merupakan amal kebajikan yang diperintahkan, tetapi tidak boleh memaksakan diri untuk memberikan sesuatu diatas kemampuan.

Adab Menerima

1. Tunjukkan rasa gembira ketika menerima bantuan dan hadiah

Penerima hendaklah menunjukkan perasaan gembira apabila menerima pemberian tersebut sebagai tanda suka dan menghargainya sama ada nilai pemberian itu kecil atau besar..

2. Berdoa untuknya

Berdoalah untuk si pemberi itu mudahan dia dimurahkan rezeki agar dapat membantu lebih ramai individu lagi dan diberi kebaikan hidup di dunia dan akhirat.

3. Tanamkan azam untuk membalas kebaikan

Tanamkan azam dalam diri agar diberi peluang untuk membalas kebaikan itu suatu hari nanti…berdoa kepada Allah agar dimurahkan rezeki dan dapat berbakti kepada masyarakat dan umat sejagat..

4. Hendaklah berterima kasih kepada individu yang memberi dan bersyukur kepada Allah Swt

Barang siapa tidak pandai berterimakasih kepada manusia, ia tidak pandai berterimakasih kepada Allah.» (HR. Baihaqi)

5. Meskipun individu yang memberi itu ikhlas, tidak mengharapkan balasan apapun dari yang diberi, alangkah baiknya bila yang diberi menyampaikan kata kata terima kasih atau dengan ungkapan ungkapan lain yang memuji individu yang memberi seperti “Ibu memang individu baik” dsb.

Hendaknya selalu merasa cukup dengan apa yang diberi, jangan merasa kurang. (HR. Ahmad, Baihaqi) Sangat tidak baik apabila setelah mendapat pemberian, individu malah berujar “Loh, kok cuma sedikit”. Kata kata itu selain dapat menyakiti pemberi, juga menunjukan ketamakan peminta.

6. Setelah diberi sesuatu disunnahkan mengucapkan kalimat: Artinya, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan yang banyak (HR. Tirmidzi).

Doa seperti ini tentu akan membuat pemberi merasa senang dan terdorong untuk memberi lagi di lain waktu.

7. Sebaiknya jangan meminta hadiah dari non Muslim. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, Hakim)

Sungguh pemandangan yang tidak menyenangkan sebagaimana dapat disaksikan pada masa sekarang ini, apabila di saat individu individu non Muslim merayakan hari hari besar mereka seperti Natal ataupun Imlek, banyak individu individu Muslim berkumpul di halaman gereja atau klenteng mengharapkan hadiah hadiah atau pemberian.

Hal ini seharusnya menjadi perhatian bagi individu individu Muslim yang mampu ataupun organisasi keagamaan Islam agar lebih memperluas dan meningkatkan santunan kepada individu individu Muslim yang tidak mampu, dan agar lebih teliti menyalurkan dana zakat, infaq ataupun sedekah supaya tidak jatuh ke tangan yang tidak berhak atau dialokasikan ke pembiayaan pembiayaan yang tidak penting.

8. Jika menyukai pemberian individu hendaknya kita makan, dan jika tidak suka dapat disedekahkan lagi. (HR. Muslim, Abu Dawud, Hakim)

Individu yang memberi tentu akan senang jika pemberiannya benar benar dimanfaatkan oleh individu yang diberinya. Akan tetapi mungkin saja terjadi individu memberikan sesuatu kepada individu yang tidak benar benar membutuhkannya. Dalam hal ini, individu yang diberi tidak perlu menolaknya akan tetapi dia dapat menerimanya dan kemudian dia berikan kepada individu lain yang lebih membutuhkan. Dengan demikian pahala pemberian itu menjadi berlipat ganda.

Oke sobat, semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

The post Adab Memberi dan Menerima Santunan dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
14 Adab Menyampaikan Nasihat dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/adab-menyampaikan-nasihat-dalam-islam Tue, 26 Feb 2019 05:11:58 +0000 https://dalamislam.com/?p=5633 “Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya, dia segera memperbaikinya,” (HR. Bukhari) Sobat, bisa jadi nasihat yang kita sampaikan untuk saudara seiman jauh lebih bernilai daripada emas dan perak yang kita beri untuknya sebab nasihat bisa membawa kepada jenis surga dalam islam. Karena nasihat bermanfaat di dunia akhirat, sedangkan emas dan […]

The post 14 Adab Menyampaikan Nasihat dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya, dia segera memperbaikinya,” (HR. Bukhari)

Sobat, bisa jadi nasihat yang kita sampaikan untuk saudara seiman jauh lebih bernilai daripada emas dan perak yang kita beri untuknya sebab nasihat bisa membawa kepada jenis surga dalam islam. Karena nasihat bermanfaat di dunia akhirat, sedangkan emas dan perak belum tentu terpakai untuk kehidupan akhirat kelak.

Akan tetapi, banyak orang yang sulit menerima nasihat, dikarenakan begitu seringnya nasihat meluncur tanpa adab sehingga menjadikan sebab masuk jenis neraka dalam islam. Padahal dalam Islam kita diajarkan etika dalam menasihati saudara seiman, sebagaimana setiap amalan memiliki adabnya masing masing.

Berikut ini 14 Adab Menyampaikan Nasihat dalam Islam yang perlu kita pahami dan lakukan:

1. Niat untuk memperbaiki, bukan untuk pamer diri

Sesungguhnya setiap amal itu bergantung kepada niatnya dan sesungguhnya setiap orang itu hanya akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari Muslim)

Sobat, sungguh jauh berbeda jika seseorang memberi nasihat dengan niat memperbaiki saudara seiman sebagai cara berdakwah yang baik menurut islam, atau dengan niat ‘memperlihatkan diri’ sebagai yang lebih benar, lebih shaleh, dan lebih berilmu.

Jangan pernah memberi nasihat dalam kondisi merasa diri lebih baik dari saudara kita sebab termasuk kesombongan dalam islam, karena akan berpengaruh pada pilihan kata yang akan kita gunakan dalam memberi nasihat, tentu saja tidak ada manusia yang nyaman jika diberi nasihat dalam posisi salah benar. Berilah nasihat dengan memposisikan diri sama sama masih perlu belajar, in syaa Allah nasihat yang kita berikan akan lebih efektif.

2. Memberi nasihat cukup empat mata saja

Banyak orang keliru dalam memberi nasihat dan merasa paling pintar sehingg termasuk orang yang tidak memahami hukum memuji diri sendiri, yakni melakukannya di hadapan orang lain, padahal sebaik baik nasihat adalah yang dilakukan cukup empat mata tanpa sepengetahuan siapa pun, bahkan kalau perlu diberitahukan secara rahasia, baik waktu maupun tempatnya:

Imam Syafii dalam syairnya menyatakan:

Berilah nasihat kepadaku ketika aku sendiri, dan jauhilah memberikan nasihat di tengah tengah keramaian, Karena nasihat di tengah tengah manusia itu termasuk satu jenis pelecehan yang aku tidak suka mendengarkannya, Jika engkau menyelisihi dan menolak saranku maka janganlah engkau marah jika kata katamu tidak aku turuti

3. Sampaikan nasihat dengan kata kata lembut dan cara terbaik

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berteriak, memaki, merendahkan, atau memaksa bukanlah termasuk nasihat meskipun dimaksudkan untuk kebaikan. Bahkan ketika Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk menasihati Fir’aun yang sombong dan berbuat kerusakan besar sekalipun, Ia meminta keduanya berkata lembut pada pemimpin congkak tersebut.

Sesungguhnya Allah mencintai lemah lembut dalam segala perkara.” (HR. Bukhari Muslim)

4. Nasihati diri sendiri terlebih dahulu sebelum orang lain

Ada baiknya kita memastikan diri memperoleh hikmah dan manfaat dari nasihat yang kita berikan untuk orang lain, jangan sampai kita menasihati orang namun sendirinya masih berbuat buruk dan tidak menjalankan apa yang kita nasihati:

Wahai orang orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS ash Shaff: 2 3)

5. Nasihatilah dengan ilmu, bukan nafsu

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani , semua itu akan diminta pertanggung jawabannya.” (Q.S al Israa’ 36)

Sobat, tak sedikit orang yang menasihati tanpa ilmu, ia hanya mengira ngira dan berprasangka saja. Sebisa mungkin, pastikan kita memberi nasihat sesuai dengan ilmu yang mumpuni dan pernah kita pelajari serta bisa dipertanggungjawabkan.

6. Tetap sabar dalam memberi nasihat, meskipun nasihat kita tak dituruti

Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang orang yang beriman.” (Q.S adz Dzaariyaat 55)

Tidak ada alasan untuk berhenti memberi nasihat, sekalipun nasihat yang kita sampaikan tak pernah digubris apalagi dilaksanakan, namun sesungguhnya kita sedang memberikan hak saudara seiman untuk dinasihati.

Maka jangan pernah bosan memberi nasihat dan peringatan, karena batu yang keras pun bisa berlubang jika terus ditetesi air, apalagi hati manusia.

7. Mengharapkan ridha Allah Ta’ala

Seorang yang ingin menasihati hendaklah meniatkan nasihatnya semata semata untuk mendapatkan ridha Allah Ta’ala. Karena hanya dengan maksud inilah dia berhak atas pahala dan ganjaran dari Allah Ta’ala di samping berhak untuk diterima nasihatnya. Rasulullaah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

Artinya, “Sesungguhnya setiap amal itu bergantung kepada niatnya dan sesungguhnya setiap orang itu hanya akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul Nya maka hijrahnya (dinilai) kepada Allah dan Rasul Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak diraihnya atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka (hakikat) hijrahnya itu hanyalah kepada apa yang menjadi tujuan hijrahnya.”(HR. Bukhari dan Muslim)

8. Tidak dalam rangka mempermalukan orang yang dinasihati

Seseorang yang hendak memberikan nasihat harus berusaha untuk tidak mempermalukan orang yang hendak dinasihati. Ini adalah musibah yang sering terjadi pada kebanyakan orang, saat dia memberikan nasihat dengan nada yang kasar. Cara seperti ini bisa berbuah buruk atau memperparah keadaan. Dan nasihatpun tak berbuah sebagaimana yang diharapkan.

9. Menasihati secara rahasia

Nasihat disampaikan dengan terang terangan ketika hendak menasihati orang banyak seperti ketika menyampaikan ceramah. Namun kadangkala nasihat harus disampaikan secara rahasia kepada seseorang yang membutuhkan penyempurnaan atas kesalahannya.

Dan umumnya seseorang hanya bisa menerimanya saat dia sendirian dan suasana hatinya baik. Itulah saat yang tepat untuk menasihati secara rahasia, tidak di depan publik. Sebagus apapun nasihat seseorang namun jika disampaikan di tempat yang tidak tepat dan dalam suasana hati yang sedang marah maka nasihat tersebut hanya bagaikan asap yang mengepul dan seketika menghilang tanpa bekas.

Al Hafizh Ibnu Rajab berkata: “Apabila para salaf hendak memberikan nasihat kepada seseorang, maka mereka menasihatinya secara rahasia… Barangsiapa yang menasihati saudaranya berduaan saja maka itulah nasihat. Dan barangsiapa yang menasihatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya.” (Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam, halaman 77)

Abu Muhammad Ibnu Hazm Azh Zhahiri menuturkan, “Jika kamu hendak memberi nasihat sampaikanlah secara rahasia bukan terang terangan dan dengan sindiran bukan terang terangan. Terkecuali jika bahasa sindiran tidak dipahami oleh orang yang kamu nasihati, maka berterus teranglah!” (Al Akhlaq wa As Siyar, halaman 44)

10. Menasihati dengan lembut, sopan, dan penuh kasih

Seseorang yang hendak memberikan nasihat haruslah bersikap lembut, sensitif, dan beradab di dalam menyampaikan nasihat. Sesungguhnya menerima nasihat itu diperumpamakan seperti membuka pintu. Pintu tak akan terbuka kecuali dibuka dengan kunci yang tepat.

Seseorang yang hendak dinasihati adalah seorang pemilik hati yang sedang terkunci dari suatu perkara, jika perkara itu yang diperintahkan Allah maka dia tidak melaksanakannya atau jika perkara itu termasuk larangan Allah maka ia melanggarnya.

Oleh karena itu, harus ditemukan kunci untuk membuka hati yang tertutup. Tidak ada kunci yang lebih baik dan lebih tepat kecuali nasihat yang disampaikan dengan lemah lembut, diutarakan dengan beradab, dan dengan ucapan yang penuh dengan kasih sayang. Bagaimana tidak, sedangkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 “Setiap sikap kelembutan yang ada pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. Dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya. (HR. Muslim)

Fir’aun adalah sosok yang paling kejam dan keras di masa Nabi Musa namun Allah tetap memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun agar menasihatinya dengan lemah lembut. Allah Ta’ala berfirman, “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata kata yang lemah lembut.” (QS. Ath Thaha: 44)

Saudariku… dan lihatlah tatkala nasihat dilontarkan dengan keras dan kasar maka akan banyak pintu yang tertutup karenanya. Banyak orang yang diberi nasihat justru tertutup dari pintu hidayah. Banyak kerabat dan karib yang hatinya menjauh. Banyak pahala yang terbuang begitu saja. Dan tentu banyak bantuan yang diberikan kepada setan untuk merusak persaudaraan.

11. Tidak memaksakan kehendak

Salah satu kewajiban seorang mukmin adalah menasihati saudaranya tatkala melakukan keburukan. Namun dia tidak berkewajiban untuk memaksanya mengikuti nasihatnya. Sebab, itu bukanlah bagiannya.

Seorang pemberi nasihat hanyalah seseorang yang menunjukkan jalan, bukan seseorang yang memerintahkan orang lain untuk mengerjakannya. Ibnu Hazm Azh Zhahiri mengatakan: “Janganlah kamu memberi nasihat dengan mensyaratkan nasihatmu harus diterima. Jika kamu melanggar batas ini, maka kamu adalah seorang yang zhalim…” (Al Akhlaq wa As Siyar, halaman 44)

12. Mencari waktu yang tepat

Tidak setiap saat orang yang hendak dinasihati itu siap untuk menerima petuah. Adakalanya jiwanya sedang gundah, marah, sedih, atau hal lain yang membuatnya menolak nasihat tersebut. Ibnu Mas’ud pernah bertutur: “Sesungguhnya adakalanya hati bersemangat dan mudah menerima, dan adakalanya hati lesu dan mudah menolak. Maka ajaklah hati saat dia bersemangat dan mudah menerima dan tinggalkanlah saat dia malas dan mudah menolak.” (Al Adab Asy Syar’iyyah, Ibnu Muflih)

13. Minta tolong orang lain jika merasa kurang mampu

Jika seseorang ternyata tak bisa menasihati dengan baik maka dianjurkan untuk diam dan hal itu lebih baik karena akan lebih menjaga dari perkataan perkataan yang akan memperburuk keadaan dan dia bisa meminta tolong temannya agar menasihati orang yang dimaksudkan.

14. Menggunakan kata kata yang baik

Sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah berkata yang baik atau diam…”(HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam Syarhu Al Arba’in An Nawawi memberikan beberapa faedah dari cuplikan hadits di atas yaitu wajibnya diam kecuali dalam kebaikan dan anjuran untuk menjaga lisan.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

The post 14 Adab Menyampaikan Nasihat dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Cara Menyikapi Penguasa yang Dzalim https://dalamislam.com/info-islami/cara-menyikapi-penguasa-yang-dzalim Sun, 03 Feb 2019 06:11:41 +0000 https://dalamislam.com/?p=5293 Islam merupakan agama dari Allah yang mengatur seluruh aspek kehidupan sesuai dengan dasar hukum islam, baik pribadi maupun masyarakat, lahir maupun batin, dan bahkan untuk kepentingan di dunia dan akhirat. Maka sistim politik Islam, khususnya tentang kepenguasaan, merupakan amanat dari Allah untuk melaksanakan aturan, undang undang dan syari’at Islam. Jadi kepenguasaan dalam Islam merupakan bentuk […]

The post 13 Cara Menyikapi Penguasa yang Dzalim appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Islam merupakan agama dari Allah yang mengatur seluruh aspek kehidupan sesuai dengan dasar hukum islam, baik pribadi maupun masyarakat, lahir maupun batin, dan bahkan untuk kepentingan di dunia dan akhirat. Maka sistim politik Islam, khususnya tentang kepenguasaan, merupakan amanat dari Allah untuk melaksanakan aturan, undang undang dan syari’at Islam.

Jadi kepenguasaan dalam Islam merupakan bentuk aktifitas politik, yang bertujuan untuk menegakkan aturan Allah di muka bumi sesuai dasar kepenguasaan dalam islam. Oleh karena itu, penguasa yang dipilih semata mata hanya bertugas untuk menegakkan syari’at dan menerapkan hukum Allah, sehingga negara dan rakyat meraih kedamaian, penguasa dan rakyat memperoleh hak hak secara adil, serta kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kondisi yang tenteram dan makmur.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menegaskan tentang keutamaan menjadi penguasa: Tujuan pokok kepenguasaan, ialah memperbaiki agama umat. Sebab, jika jauh dari Dinul Islam, (maka) bangsa akan hancur, nasib rakyat akan terlantar dan nikmat nikmat dunia yang mereka miliki akan sia sia.

Menasehati yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang dzalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174, Ibnu Majah no. 4011. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana cara memilih penguasa dalam islam).

Menasehati penguasa yang dzalim dengan berani mengatakan kebenaran termasuk menasehati bahkan semulia mulianya menasehati. Namun dengan catatan di sini, menasehati mereka adalah dengan cara baik, bukan dengan mengumbar aib mereka di hadapan khalayak ramai. Berikut selengkapnya mengenai doa untuk penguasa dalam islam yakni 13 Cara Menyikapi Penguasa yang Dzalim.

Seutama utamanya Menasehati, Menasehati Melawan Penguasa Dzalim

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Menasehati yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang dzalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174, Ibnu Majah no. 4011. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Abu Daud Sulaiman bin Al Asy’ats As Sajistani membawakah hadits ini dalam kitab sunannya pada Bab “Al Amru wan Nahyu”, yaitu mengajak pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran. Abu ‘Isa At Tirmidzi membawakan hadits di atas dalam Bab “Mengingkari kemungkaran dengan tangan, lisan atau hati”.

Muhammad bin Yazid Ibnu Majah Al Qozwini membawakan hadits di atas dalam Bab “Memerintahkan pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran.” Begitu pula Imam Nawawi dalam Riyadhus Sholihin membawakan hadits ini dalam Bab “Memerintahkan pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran”, beliau sebutkan hadits ini pada urutan no. 194 dari kitab tersebut.

13 Cara Menyikapi Penguasa yang Dzalim

1. Mengajak pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran

2. Bolehnya berhadapan dengan penguasa yang dzalim ketika ia berbuat dzalim dengan mengajaknya pada kebaikan dan melarangnya dari kemungkaran. Namun hendaknya ketika menasehati bersikap lemah lembut, bisa jadi ia mau menerima, bisa jadi ia menolak.

3. Memahami perangainya terlebih dahulu

Menasehati penguasa itu ada dua macam. Ada yang mendukung perangai jelek penguasa. Setiap yang penguasa lakukan, dipuji dan dibela padahal yang dilakukan bisa jadi sejelek jelek perbuatan dzalim. Yang melakukan seperti ini adalah para penjilat dan pengejar dunia.

Sedangkan menasehati yang baik adalah melihat pada perkara yang Allah dan Rasul Nya ridhoi. Ketika penguasa keliru, maka dinasehati dengan cara yang baik. Menasehati di sini bukan dengan mengumbar aib penguasa di hadapan orang banyak seperti yang dilakukan oleh sebagian kalangan lewat demonstrasi besar besaran.

4.  Melakukan dengan tutur kata yang sabar

Nabi Muhammad bersabda kepada Abdullah bin Amr: “Wahai, Abdullah bin Amr. Jika engkau berperang dengan sabar dan ikhlas, maka Allah akan membangkitkanmu sebagai orang yang sabar dan ikhlas. Dan jika engkau berperang karena riya, maka Allah akan membangkitkanmu sebagai orang riya dan orang yang ingin dipuji” . [HR Abu Dawud].

5. Disertai dengan niat ikhlas

Imam Ibnu Nahhas berkata,”Orang yang menasihati penguasa atau penguasa, hendaknya mendahulukan sikap ikhlas untuk mencari ridha Allah. Barangsiapa yang mendekati penguasa untuk mencari popularitas atau jabatan atau sanjungan, maka ia telah berbuat kesalahan yang besar dan melakukan perbuatan sia sia.”

6. Menjauhi segala macam ambisi pribadi

Seseorang yang menasihati sebaiknya menanggalkan segala ambisi dan keinginan pribadi untuk mendapatkan sesuatu dari penguasa atau penguasa. Para ulama salaf telah banyak memberikan contoh dan suri tauladan, seperti Sufyan Ats Atsauri. Beliau sering menolak pemberian para penguasa, karena khawatir pemberian tersebut menghalanginya untuk mengingkari kemungkaran.

7. Mendahulukan sikap kejujuran dan kebenaran

Seorang yang ingin menasihati penguasa atau penguasa, hendaknya bersikap jujur dan pemberani; sebagaimana sabda Nabi,”Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kebenaran kepada penguasa yang dzalim.” [HR Abu Dawud]

8. Berdo’a kepada Allah dengan do’a do’a yang ma’tsur

Dari Ibnu Abbas, beliau berkata,”Jika kamu mendatangi penguasa yang kejam, maka berdo’alah: Allah Maha Besar, Allah Maha Tinggi, dari semua makhlukNya, Allah Maha Tinggi dari semua yang saya takutkan dan khawatirkan. Saya berlindung kepada Allah yang tiada Sesembahan yang haq selainNya,

Dialah yang menahan langit yang tujuh sehingga tidak jatuh ke bumi dengan izinNya, (dari) kejahatan hambaMu dan para pengikutnya, bala tentaranya dan para pendukungnya, baik dari jin atau manusia. Ya Allah, jadilah Engkau pendampingku dari kejahatan mereka, Maha Tinggi kekuasaan Allah dan Maha Agung serta Maha Berkah NamaNya, tiada Sesembahan yang berhaq disembah selain Engkau.” (Dibaca tiga kali). [HR Ibnu Abu Syaibah].

9. Berkata yang benar (kebaikan)

  • Berkata yang tidak benar di hadapan penguasa yang adil, dalam rangka ingin menjilat penguasa atau karena urusan dunia, maka ini teramat bahaya. Penguasa tersebut bisa jadi tertipu dengan pujian tersebut.
  • Berkata yang benar di hadapan penguasa yang dzalim, maka ini seafdhol afdholnya menasehati.
  • Berkata yang tidak benar di hadapan penguasa yang dzalim, maka ini sejelek jelek kemungkaran.

Ali bin Abi Thalib pernah berkata,  “Masyarakat tidak bisa jadi baik jika hidup tanpa penguasa, baik penguasa tersebut adalah orang yang sholih ataupun orang yang dzalim.” Ada yang menyanggah beliau terkait dengan kalimat ‘ataupun orang yang dzalim. ‘Ali menjelaskan, “Bahkan dengan sebab penguasa yang dzalim jalan jalan terasa aman, rakyat bisa dengan tenang mengerjakan shalat dan berhaji ke Ka’bah.” (Tafsir Al Kabir wa Mafatih Al Ghaib karya Muhammad Ar Razi 13: 204).

Fakhruddin Ar Razi mengatakan, “Jika rakyat ingin terbebas dari penguasa yang dzalim maka hendaklah mereka meninggalkan kedzaliman yang mereka lakukan.” (Tafsir At Tahrir wat Tanwir karya Ibnu Asyur, 8: 74)

10. Sesuai dengan kaidah islam

Islam memiliki etika tersendiri dalam menasihati penguasa, bahkan mempunyai kaidah kaidah dasar yang tidak boleh dilecehkan; sebab, penguasa tidak sama dengan rakyat. Apabila menasihati kaum muslimin, secara umum memerlukan kaidah dan etika, maka menasihati para penguasa lebih perlu memperhatikan kaidah dan etikanya.

Dari Ibnu Hakam meriwayatkan, bahwa Nabi bersabda,”Barangsiapa yang ingin menasihati penguasa, maka jangan melakukannya secara terang terangan. Akan tetapi, nasihatilah dia di tempat yang sepi. Jika menerima nasihat, itu sangat baik. Dan bila tidak menerimanya, maka kamu telah menyampaikan kewajiban nasihat kepadanya.” [HR Imam Ahmad].

11. Tidak dilakukan di mimbar terbuka

Sangat tidak bijaksana mengoreksi dan mengkritik kekeliruan para penguasa melalui mimbar mimbar terbuka, tempat tempat umum ataupun media massa, baik elektronik maupun cetak. Yang demikian itu menimbulkan banyak fitnah.

12. Tidak menghujat

Terkadang disertai dengan hujatan dan cacian kepada orang per orang. Seharusnya, menasihati para penguasa dengan cara lemah lembut dan di tempat rahasia, sebagaimana yang dilakukan oleh Usamah bin Zaid tatkala menasihati Utsman bin Affan, bukan dengan cara mencaci maki mereka di tempat umum atau mimbar.

Imam Ibnu Hajar berkata, bahwa Usamah telah menasihati Utsman bin Affan dengan cara yang sangat bijaksana dan beretika tanpa menimbulkan fitnah dan keresahan. Imam Syafi’i berkata,”Barangsiapa yang menasihati temannya dengan rahasia, maka ia telah menasihati dan menghiasinya. Dan barangsiapa yang menasihatinya dengan terang terangan, maka ia telah mempermalukan dan merusaknya.”

13. Tidak menjatuhkan martabat

Imam Fudhail bin Iyadh berkata,”Orang mukmin menasihati dengan cara rahasia; dan orang jahat menasihati dengan cara melecehkan dan memaki maki.” Syaikh bin Baz berkata,”Menasihati para penguasa dengan cara terang terangan melalui mimbar mimbar atau tempat tempat umum, bukan (merupakan) cara atau manhaj Salaf.

Sebab, hal itu akan mengakibatkan keresahan dan menjatuhkan martabat para penguasa. Akan tetapi, (cara) manhaj Salaf dalam menasihati penguasa yaitu dengan mendatanginya, mengirim surat atau menyuruh salah seorang ulama yang dikenal untuk menyampaikan nasihat tersebut.”

Itulah ulasan mengenai Cara Menyikapi Penguasa yang Dzalim, semoga menjadi wawasan bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

The post 13 Cara Menyikapi Penguasa yang Dzalim appeared first on DalamIslam.com.

]]>
11 Cara Memperlakukan Istri Dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/cara-memperlakukan-istri-dalam-islam Tue, 30 Oct 2018 03:06:59 +0000 https://dalamislam.com/?p=4577 Cara Memperlakukan Istri Dalam Islam, merupakan anjuran bagi seluruh umat nabi Muhammad SAW. Dalam hubungan rumah tangga terdiri dari seorang suami dan seorang istri dimana didalamnya terdapat cara-cara tertentu untuk menjalin hubungan yang harmonis. Seorang suami merupakan pemimpin rumah tangga yang berperan sebagai pemicu kebahagiaan rumah tangga itu sendiri. Cara komunikasi atau perlakuan suami kepada istri […]

The post 11 Cara Memperlakukan Istri Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cara Memperlakukan Istri Dalam Islam, merupakan anjuran bagi seluruh umat nabi Muhammad SAW. Dalam hubungan rumah tangga terdiri dari seorang suami dan seorang istri dimana didalamnya terdapat cara-cara tertentu untuk menjalin hubungan yang harmonis. Seorang suami merupakan pemimpin rumah tangga yang berperan sebagai pemicu kebahagiaan rumah tangga itu sendiri. Cara komunikasi atau perlakuan suami kepada istri dapat menjadi poin penting untuk kebahagiaan keluarga sebagiamana   Cara Rasulullah Memuliakan Istri  dan Cara Rasulullah Memanjakan Istri.

Sikap sederhana suami kepada istrinya ini dapat mencerminkan seberapa dalam  kasih sayang diantara keduanya dan saling memiliki.Namun tidak jarang, seorang suami belum faham bagaimana memperlakukan istrinya dengan baik. Bahkan tragisnya terjadi kekerasan fisik dan non fisik yang dilakukan suami kepada istrinya bertolak belakang dengan hukum bercanda dengan istri .

Hal mendasar yang perlu diketahui seorang suami untuk menunjukan rasa sayangnya kepada istri dapat terlihat dari perlakuan paling sederhana yakni dengan cara berlaku baik kepada istri sehingga istri tidak akan menjadi ciri ciri istri durhaka terhadap suami . Lalu bagaimana cara suami memperlakukan istri dengan baik agar tidak menjadi ciri ciri suami durhakan terhadap istri ?Berikut ini  mengenai 11 cara suami memperlakukan istri dengan baik.

  1. Utamakan meminta pendapat istri

Dalam berumah tangga, keputusan sebaiknya tidak diambil secara sepihak saja. Meskipun seorang suami merupakan pemimpin dalam rumah tangga, namun istri juga punya kesempatan untuk berpendapat. Seorang istri akan merasa dihargai ketika suaminya meminta pendapat sebelum memutuskan sesuatu. Hal ini tentunya akan semakin mempererat jalinan hubungan suami istri.

Tidak bisa dipungkiri bahwa seoarang istri merupakan poros penting dalam berumah tangga. Pasangan suami istri yang selalu menjaga perasaan antara satu sama lainnya tentu akan mempunyai kedekatan pikiran dan keselarasan dalam bertindak. Setidaknya dengan meminta pendapat istri, suatu permasalahan akan menemukan titik temu, terlebih jika persoalan yang ada menjadi pelik dan besar.

  1. Jangan Menyusahkan Istri

Hai orang-orang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi wanita dengan cara paksa, dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut.  Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa: 19)

  1. Mempergauli Istri dengan Baik

mempergauli istri dengan baik. Allah berfirman, “Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik.” (An-Nisa: 19)

Rasulullah saw. bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (Tirmidzi)

Di ayat 19 surat An-Nisa di atas, Allah swt. menggunakan redaksi “muasyarah bil ma’ruf”. Makna kata “muasyarah” adalah bercampur dan bersahabat. Karena mendapat tambahan frase “bil ma’ruf”, maknanya semakin dalam. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menulis makna “muasyarah bil ma’ruf” dengan “perbaikilah ucapan, perbuatan, penampilan sesuai dengan kemampuanmu sebagaimana kamu menginginkan dari mereka (pasanganmu), maka lakukanlah untuk mereka.”

Sedangkan Imam Qurthubi dalam tafsirnya menerangkan makna “muasyarah bil ma’ruf” dengan kalimat, “Pergaulilah istri kalian sebagaimana perintah Allah dengan cara yang baik, yaitu dengan memenuhi hak-haknya berupa mahar dan nafkah, tidak bermuka masam tanpa sebab, baik dalam ucapan (tidak kasar) maupun tidak cenderung dengan istri-istri yang lain.”

  1. Selalu Tuntun Istri Ke Arah yang Lebih Baik

para suami yang mendambakan kebaikan dalam rumah tangganya perlu mendalami tabiat perempuan secara umum dan tabiat istrinya secara khusus. Jika menemukan ada sesuatu yang dibenci dalam diri istri, demi kebaikan keluarga temukan lebih banyak kebaikan-kebaikannya. Suami juga harus tahu apa perannya dalam rumah tangga. Dan, jangan pernah mencelakan istri dengan kekerasan, baik secara fisik maupun mental.

Ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw.,” Apa hak istri terhadap suaminya?” Rasulullah saw. menjawab, “Memberi makan apa yang kamu makan , memberi pakaian apa yang kamu pakai, tidak menampar mukanya, tidak membencinya serta tidak boleh memboikotnya.”

  1. Segera Perbaiki saat ada Percekcokan

Cekcok antara suami-istri adalah hal yang manusiawi. Jika Rasulullah saw. memberi toleransi waktu tiga hari bagi dua orang muslim saling mendiamkan satu sama lain, alangkah baiknya jika suami-istri saling mendiamkan di pagi hari, di malam harinya sudah bisa saling senyum lagi. Kenapa? Sebab, pasangan suami-istri muslim dan muslimah paham betul bahwa perselisihan mereka adalah gangguan Iblis. Rasulullah saw. pernah menerangkan kepada para sahabat,

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian dia mengirim pasukannya, maka yang paling dekat kepadanya, dialah yang paling besar fitnahnya. Lalu datanglah salah seorang dari mereka seraya berkata: aku telah melakukan ini dan itu, Iblis menjawab, kamu belum melakukan apa-apa. Kemudian datang lagi yang lain melapor, aku mendatangi seorang lelaki dan tidak akan membiarkan dia, hingga aku menceraikan antara dia dan istrinya, lalu Iblis mendekat seraya berkata, “Sangat bagus kerjamu” (Muslim).

  1. Ringan Tangan dalam Membantu Pekerjaan istri

Pada umumnya, seorang istri akan merasa sangat senang apabila suaminya tidak sungkan membantu pekerjaan rumah tangga. Perlu diketahui bagi suami bahwa pekerjaan rumah tangga yang biasa dikerjakan wanita tidak mutlak terlarang dikerjakan oleh pria. Justru dengan membantu istri untuk membereskan pekerjaan rumah, hubungan anda dan istri akan semakin harmonis.

Hal sederhana ini tentu terlihat sangat menyenangkan hati seorang istri ketika diakhir pekan suaminya tidak sungkan membantu membereskan rumah bahkan memandikan anak. Kegiatan memasak bersama istri juga dapat meninggalkan kesan baik dimata istri. Pria sejati tentu tidak akan membiarkan wanita yang dicintainya kerepotan serta kelelahan merawat buah hati dan istananya bukan? Hal kecil ini tidak akan membuat reputasi dan harga diri seorang suami hancur. Justru sebaliknya, apa yang anda bangun bersama istri akan semakin kokoh pendasinya.

  1. Manjakan Istri

Tidak jarang seorang istri menampakan sifat manja didepan suaminya. Memanjakan wanita tidak hanya berlaku sebelum menikah saja. Justru pasca menikah, manjakanlah istri anda lebih baik lagi. Asalkan tidak melanggar prinsip dan tidak berlebihan, memanjakan istri juga dapat menguatkan rasa cinta antar keduannya.

Boleh jadi ketika istri anda menunjukan sifat manjanya, itulah tanda bahwa perhatian dan kasih sayang anda sedang diharapkan. Meski tidak jarang, sifat manja istri ini akan nampak menyebalkan bagi suami jika kondisinya memang tidak mendukung. Memanjakan istri dengan menuruti keinginan serta bersikap lembut merupakan tanda cinta dari seorang suami.

  1. Jaga Rapat Rapat Aib Istri

Yang dimaksud dengan menjaga aib istri yakni dengan tidak mengumbar kejelekan istri kepada orang lain. sebagai suami, anda turut bertanggung jawab pada kehormatan istri anda sendiri. Sejatinya, ketika seorang istri terlihat nista maka bukan tidak mungkin hal itu juga akan berimbas pada harga diri dan kehormatan suami.

Tetap menjaga istri anda dari pergaulan atau tindakan yang mencemarkan menurut norma sosial dan agama merupakan langkah tepat sebagai suami. Melindungi istri dari hal-hal yang tidak baik juga merupakan tugas seorang suami.

  1. Berikan Hadiah Kecil

Masih ingat seberapa keras perjuangan anda ketika ingin memenagkan hati wanita yang kini menjadi istri anda bukan? Seharusnya segala perlakuan baik yang pernah anda berikan selalu diterapkan meskipun kini telah menjadi terikat tali pernikahan. Justru dalam hubungan rumah tangga membutuhkan bumbu – bumbu kebaikan yang lebih komplek.

Memberikan hadiah atau kado disaat hari pernikahan atau ulang tahun istri merupakan hal paling spesial bagi wanita. Istri anda akan merasa dihargai dan dicintai sehingga sebagai istri iapun akan berlaku demikian kepada anda. Sebagai seorang suami, melihat kebahagiaan istri juga merupakan bentuk dari kebahagiaan anda sendiri bukan?

  1. Terima Kekurangan dan Kelebihannya

Didunia ini tidak ada manusia yang sempurna bukan? Untuk itu, ketika anda mendapati kekurangan istri anda maka sebagai suami anda harus bisa menerimanya dengan lapang dada. Karena sebagai suami pun anda juga tidak lepas dari kekurangan bukan? Suami istri adalah sepasang kekasih yang bersatu untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing.

Terlebih apabila kekurangan itu berasal dari hal – hal yang bersifat fisik. Tunjukan cinta anda sebagai suami kepada istri anda sebaik mungkin. Salah satu caranya yakni dengan menerima kekurangan istri secara lapang dada. Jika seorang istri mampu menerima kekurangan anda sebagai suami maka anda juga harus mampu berlaku demikian.

  1. Memenuhi Hak Istri

Tidak hanya seorang suami yang mempunyai hak atas istrinya. Namun bagi seorang istri beberapa hal seperti menafkahi dan menanggung kehidupannya merupakan salah satu hak yang wajib diberikan oleh suami. Ketika hak satu sama lain telah terpenuhi maka kebahagiaan rumah tangga tidak akan berakhir dimeja hijau karena perceraian.

Itulah tadi, 11 cara suami memperlakukan istri dengan baik. Semoga dapat bermanfaat.

The post 11 Cara Memperlakukan Istri Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
11 Cara Merubah Nasib Dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/cara-merubah-nasib-dalam-islam Mon, 29 Oct 2018 11:08:28 +0000 https://dalamislam.com/?p=4576 Cara Merubah Nasib Dalam Islam, merupakan kata kunci yang banyak sekali di cari. Mengingat bahwa nasib atau takdir mungkin sduah menjadi sebuah ketetapan namun selayaknya sebagai manusia kita tetep harus berusahan untuk memperbaiki dengan cara mengubahnya sebagimana doa mengubah takdir jodoh . Takdir bisa berubah, kemungkinan besar banyak yg tidak setuju dan merasa heran dan […]

The post 11 Cara Merubah Nasib Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cara Merubah Nasib Dalam Islam, merupakan kata kunci yang banyak sekali di cari. Mengingat bahwa nasib atau takdir mungkin sduah menjadi sebuah ketetapan namun selayaknya sebagai manusia kita tetep harus berusahan untuk memperbaiki dengan cara mengubahnya sebagimana doa mengubah takdir jodoh .

Takdir bisa berubah, kemungkinan besar banyak yg tidak setuju dan merasa heran dan bertanya “kok takdir boleh berubah?” bukankah dalam riwayat penciptaan manusia, bhw ketika masih dalam rahim ibu, tatkala usia kandungan telah mencapai umur 40 hari, Malaikat diperintahkan oleh Allah untuk menulis catatan. Di antaranya adalah mengenai ajal, rezeki dan kehidupan baik dan buruk serta  tanda jodoh sudah dekat menurut islam.

Bukankah ini takdir Allah yg sudah ditetapkan dan akan di bawa dalam kehidupan seseorang sesuai dgn ketentuan-ketentuan tsb? Namun dalam kehiduoan ini tidak semua orang dapat menjadi beruntung sebgaimana  takdir jodoh menurut islam, ada banyak sekali orang yang mengalami kesulitan hidup. Oleh sebab itu, bagi mereka merubah nasib merupakan berkah tersendiri. Berikut 11 Cara Merubah Nasib Dalam Islam sebgaimana  mencari jodoh dalam islam.

  1. Niat

Jangan sepelekan dengan kekuatan niat. Niat akan membawa keberhasilan. Bagaimana Anda akan mendapatkan sesuatu jika Anda tidak meniatkan diri untuk mendapatkan. Adalah betul, niat saja tidak cukup dan saya tidak mengatakan hanya niat untuk meraih sukses. Yang saya maksudkan adalah niat sebagai awal Anda dalam meraih sukses sebagai cara membersihkan hati dan pikiran .

Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadist:

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. (HR Bukhari Muslim).

  1. Doakan Saudara kita

Mendo’akan saudara kita kebaikan yang sama dengan yang kita inginkan tanpa sepengetahuan orang tersebut. Jika kita mendo’a saudara kita, tanpa sepengetahuan kita, insya Allah kita akan mendapatkan apa yang kita do’akan. Malaikat yang mendo’akan kita.

Dari Abu Darda ra bahwasannya ia mendengar Rosululloh SAW bersabda: “Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: Dan untuk kamu pula seperti itu”. (HR. Muslim)

  1. Miliki Ilmu

Menuntut ilmu ada kewajiban kita sebagai umat Islam. Yang salah adalah menuntut ilmu saja tanpa diamalkan. Menjadi bodoh karena malas menuntut ilmu juga salah. Bertindak tanpa ilmu seperti berjalan di kegelapan.

Dan sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang. (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah)

Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki sukses akherat hendaklah diraihnya dengan ilmu, barangsiapa ingin sukses dunia akherat hendaklah diraih dengan ilmu” ~Iman Syafi’i

Jika Anda mau sukses dalam karir, maka pelajari berbagai ilmu yang berkaitan dengan karir. Contohnya yang berkaitan dengan kemampuan spesifik yang berkaitan dengan kerja Anda. Juga jangan lupakan ilmu-ilmu soft skill yang sepertinya tidak nyambung, padahalnya sangat penting untuk keberhasilan karir Anda. Ilmu berhubungan dengan manusia dan leadership juga sangat penting. Dengan ilmu, kualitas tindakan, pemikiran, ide-ide, termasuk keputusan Anda akan lebih baik. Jangan takut pusing karena kebanyakan ilmu. Justru semakin banyak ilmu akan semakin terang jalan kita.

  1. Berubah ke Arah lebih baik

Allah yang menentukan, namun perintah Allah juga agar kita mau mengubah diri sendiri. Maka, jika Anda ingin meraih apa yang Anda inginkan atau mengubah kondisi Anda, maka berubahlah.

Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah nasib atau keadaan yang ada pada dirinya ” (QS Ar-Ra’d:11)

  1. Perbanyak Silaturahmi

Silaturhim atau silaturahmi adalah kunci sukses berikutnya. Jangan karena sudah terhubung melalui facebook, kemudian kita tidak pernah bertemu secara langsung. Luangkan waktu untuk bertemu orang. Baik orang yang sudah kita kenal maupun orang baru.Silaturahmi itu untuk menjaga kedekatan dengan yang sudah kita kenal juga untuk menambah teman atau saudara baru.

Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.” (HR Muslim)

Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi.” (HR Imam Bazar, Imam Hakim)

  1. Jangan Lupa Berdoa

Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda : “Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)

Kapan kita harus berdo’a? Jawabannya setiap saat. Selain waktu-waktu tertentu yang mustajab, kita juga perlu terus memanjatkan do’a kita setiap saat. Berdo’a itu tidak selamanya dengan kalimat-kalimat tertentu saja. Sehabis shalat dhuha memang ada do’a yang dicontohkan. Begitu juga sehabis shalat tahajud apalagi wajib. Ada do’a yang sudah dicontohkan dan kita boleh dengan menambah dengan do’a sendiri sesuai keinginan kita.

  1. Tawakkal

Dari Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-sebenarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada seekor burung yang pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi)

Tawakal sangat berkaitan dengan do’a. Saat Anda berdo’a ingin dilancarkan usaha Anda, ini salah satu bentuk tawakal. Mudah-mudahan Anda sudah memahami bahwa tawakal bukan berarti diam. Tawakal dan ikhtiar keduannya bisa dilakukan bersamaan. Secara fisik Anda bekerja sementara hati Anda bertawakal kepada Allah..

  1. Jangan Lupa Bersedekah

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 261)

  1. Tetap Syukuri Keadaan yang Ada

Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih” (QS Ibrahim: 7)

Ini adalah topik yang menarik. Bagaimana syukur akan meningkatkan kesuksesan Anda. Allah akan menambah nikmat orang-orang yang bersyukur. Namun kebanyakan orang tidak bersyukur. Padahal banyak sekali yang bisa kita syukuri. Nikmat Allah begitu banyak.Jadikan syukur sebagai keseharian kita. Jadikan syukur sebagai kebiasaan kita. Tidak melulu hanya bersyukur saat mendapatkan nikmat yang baru. Nikmat yang sudah kita miliki sejak lahir pun perlu kita syukuri setiap saat. Jangan pelit bersyukur karena Allah tidak pelit memberi nikmat kepada kita.

  1. Taqwa

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. Ath Thalaaq:2-3)

Jika Anda sudah termasuk orang yang bertaqwa, maka Anda bisa berharap pertolongan atau rezeki Allah dari arah yang tidak disangka-sangka. Terus tingkat ketaqwaan kita dan berharaplah Allah akan memberikan jalan keluar dan rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.

  1. Jangan Menyerah

Selanjutnya untuk merubah diri menjadi lebih baik, Anda tidak boleh mudah menyerah. Proses berhijrah itu sulit. Bahkan mungkin menimbulkan pertentangan baik dari dalam hati ataupun orang sekitar. Maka itu, Anda harus kuat. Tidak apa-apa jika Anda melakukannya secara perlahan. Asalkan jangan mundur ke belakang kembali. Percayalah bahwa Allah Ta’ala tidak akan membiarkanAndaa berjalan sendirian. Dia selalu ada di dekat Anda. Hanya saja Anda tidak bisa melihatnya. Allah Ta’ala itu Maha Menyayangi dan Mengasihi hamba-hambaNya. Jadi tak perlu bersedih sebab selalu ada Allah Ta’ala yang membantu perjuangan Anda.

Itulah tadi, 11 Cara Merubah Nasib Dalam Islam. Semoga dapat bermanfaat.

The post 11 Cara Merubah Nasib Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
12 Cara Menghilangkan Grogi Dalam Islam Paling Efektif https://dalamislam.com/akhlaq/cara-menghilangkan-grogi-dalam-islam Fri, 26 Oct 2018 02:45:09 +0000 https://dalamislam.com/?p=4562 Cara menghilangkan grogi dalam islam merupakan sebuah  yang dapat secara efektif membuat anda tampil lebih confidence. Grogi atau nerveus sendiri merupakan hal yang manusiawi terutama bagi mereka yang tidak terbiasa tampil di depan umum sebgaimana dalam cara memeperjuangkan cinta dalam islam . Khususnya bagi orang orang yang pemalu sifat ini sendiri seperti sudah menjadi sifat […]

The post 12 Cara Menghilangkan Grogi Dalam Islam Paling Efektif appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cara menghilangkan grogi dalam islam merupakan sebuah  yang dapat secara efektif membuat anda tampil lebih confidence. Grogi atau nerveus sendiri merupakan hal yang manusiawi terutama bagi mereka yang tidak terbiasa tampil di depan umum sebgaimana dalam cara memeperjuangkan cinta dalam islam .

Khususnya bagi orang orang yang pemalu sifat ini sendiri seperti sudah menjadi sifat bawaan yang bahkan melekat dan cenderung sulit dihilangkan. Sehingga ketika tiba pada moment yang penting yang mengharuskan mereka berbicara di depan umum maka mereka akan merasa sangat khawatir sebagaimana juga hukum menyatakan cinta dalam islam .

Jika tidak diatasi dengan baik, maka sifat grogi ini akan dapat menjadi salah satu pemicu dalam kegagalan. Misalnya saja saat interview kerja atau bahkan saat melakukan presentasi di depan umum, bukannya hasil maksimal yang diperoleh malah anda akan merasa seperti gagal sebelum berjuang akibat sikap grogi yang berlebihan seperti pada saat hukum menikah di bulan ramadhan . Hal ini tentu akan dapat menghambat karir dan juga langkah anda kedepannya.

Oleh sebab itu maka tentu diperlukan cara agar anda dapat setidaknya menghilangkan sifat grogi ini sebgaimana hakikat penciptaan manusia, tujuan penciptaan manusia, proses penciptaan manusia, dan konsep manusia dalam islam  . Oleh sebab itu, maka dalam artikel ini akan diuraikan mengenai 12 cara menghilangkan grogi dalam islam paling efektif.

  1. Percaya Diri

Tips lainya yaitu percaya diri, orang yang tidak Pd tidak akan mudah untuk mengtasi Groginya karena mereka terlalu sibuk  memikirkan penampilan, jika anda ingin menghilangkan grogi anda. Hilangkanlah rasa tidak percaya diri di diri anda ,anda tidak perlu memikirkan penampilan saat berbicara, misalkan wajah yang kurang sempurna.Tapi anda harus pikirkan pembicaraan anda karena saat anda.

2. Bersikap Tenang

Sebagian besar orang tidak jelas mengucapkan kata, karena saat grogi mereka tidak tenang dan cenderung cepat seakan dikejar  sesuatu. Padahal sebenarnya cukup santai saja dengan cara : Atur nafas dengan baik, tariklah nafas perlahan saat anda hendak mengucapkan

3. Pahami Bahwa Grogi adalah Sikap yang Positif

Apa yang anda rasakan saat grogi? Dada berdebar-debar, keringat dingin mengucur, bibir bergetar, dan darah seolah mengalir lebih cepat. Pahami bahwa semua itu adalah sebuah dorongan energi yang meluap dari dalam diri anda. Tidak ada yang salah pada energi itu. Ia perlu disalurkan secara positif. Ia semestinya menjadi bahan bakar yang mendorong presentasi anda lebih baik. Anda bisa menggunakan energi itu untuk memantapkan penampilan anda

4. Berfikir Positif

Secara negatif, pikiran kita biasanya terbebani oleh ketakutan untuk membuat kesalahan, kekhawatiran akan gagal, kecemasan bila melakukan kekonyolan, dan berbagai bayangan-bayangan negatif lainnya. Sebelum anda bisa menggunakan energi grogi itu secara positif, maka terlebih dahulu anda harus menetralisir emosi-emosi negatif tersebut. Bersikaplah “nothing to loose”; tak sesuatu yang patut kita takutkan. Bila toh kita gagal, maka tidak sesuatu yang harus menjadikan kita begitu kehilangan.

5. Kerahkan Energi

Kerahkan energi anda. Lepaskan energi itu dari “kekangannya”. Bila para audiens memberi appalus pada pembicara sebelum anda, maka kerahkan energi anda dengan memberikan applaus yang tak kalah meriah. Berdirilah dengan sigap. Berjalanlah dengan tegap dan mantap. Bila perlu hembuskan nafas lepas sambil berteriak kecil, “yes”. Atau turut bertepuk tangan menyambut applaus dari audiens. Lakukan apa-apanya dengan sikap tegas. Biarkan energi itu mengalir dalam gerakan anda.

6. Fokuskan Pikiran dan Bicara dengan Lantang

Bila anda berbicara lambat, maka bibir anda akan semakin gemetar, suara anda pun bergetar. Salurkan rasa grogi anda melalui suara anda yang keras dan lantang. Suara keras anda bukan hanya dapat mengatasi kecemasan, namun juga sarana menyalurkan energi tersebut. Ada baiknya anda menghafal teks pertama anda namun tetap bersikap wajar.

7. Sesekali Buat Candaan

Lenturkan kegugupan anda dengan sebuah humor yang wajar. Anda memang perlumerencanakannya dengan baik, namun jangan sampai kehilangan spontanitas.Dan, humor terbaik yang tidak akan melukai perasaan siapa pun adalah humor tentang diri anda.

8. Baca Surat At Taubah 51

قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوۡلَىٰنَاۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ  ٥١

Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal”.

9. Baca Surat Ali Imran 160

إِن يَنصُرۡكُمُ ٱللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمۡۖ وَإِن يَخۡذُلۡكُمۡ فَمَن ذَا ٱلَّذِي يَنصُرُكُم مِّنۢ بَعۡدِهِۦۗ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ  ١٦٠

“Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.”

10. Baca Surat Al Anfal 9-10

إِذۡ تَسۡتَغِيثُونَ رَبَّكُمۡ فَٱسۡتَجَابَ لَكُمۡ أَنِّي مُمِدُّكُم بِأَلۡفٖ مِّنَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ مُرۡدِفِينَ  ٩ وَمَا جَعَلَهُ ٱللَّهُ إِلَّا بُشۡرَىٰ وَلِتَطۡمَئِنَّ بِهِۦ قُلُوبُكُمۡۚ وَمَا ٱلنَّصۡرُ إِلَّا مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ  ١٠

Artinya : “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut“(9) Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(10)

11. Baca Surat At Thoha 25-28

قَالَ رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِي صَدۡرِي  ٢٥ وَيَسِّرۡ لِيٓ أَمۡرِي  ٢٦ وَٱحۡلُلۡ عُقۡدَةٗ مِّن لِّسَانِي  ٢٧ يَفۡقَهُواْ قَوۡلِي  ٢٨

Artinya : Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku,”

12. Berdoa

Hasbunallah Wa Ni’mal Wakil, Ni’mal Maula Wa Ni’man Nashir.”

Arti: “Cukuplah Allah menjadi Penolong bagi kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”

“A’udzu bikalimaatillaahi Innallooha qowiyyun ‘aziiz,  Alloohu laa ilaaha illa huwa, wa ‘alalloohi fal yatawakkalill mu’minuun, Laa haula walaa kuwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘adhiiim.”

Arti: “Aku Berlindung dengan nama-nama Allah, Allah adalah Dzat yang Maha Kuat lagi Maha Mengalahkan, tiada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Allah. Dan kepada Allah-lah orang-orang mu’min hendaknya bertawakal, ya Allah aku tidak punya daya upaya apapun tanpa pertolongan dariMu yaa Allah yang Maha Agung. Aamiin ya rabbal ‘alamiin.”

“Allohumma inna naja’aluka fii nujuurihim wa na’uudzubika min syuruurihim.”

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya kami menjadikan (menyerahkan) pada Engkau leher-leher mereka dan kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka.”

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan rasa sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dari cengkraman utang dan laki-laki yang menindas-(ku).” (HR. Bukhari)

“Astaghfirullah Rabbal Barroya. Astaghfirullah Minal khotoya.”

Arti: “Ampunilah Hamba Ya Allah Maha Penerima Taubat. Ampunilah Hamba Ya Allah daripada segala dosa.”

Itulah tadi, 12  12 cara menghilangkan grogi dalam islam paling efektif. Semoga dapat bermanfaat.

The post 12 Cara Menghilangkan Grogi Dalam Islam Paling Efektif appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Cara Memperjuangkan Cinta Dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/cara-memperjuangkan-cinta-dalam-islam Tue, 23 Oct 2018 09:06:52 +0000 https://dalamislam.com/?p=4538 Cara memperjuangkan cinta dalam isalm, banyak menjadi hal yang diperbincangkan dan juga kerap menjadi topic hangat untuk di bahas. Pada dasarnya Allah SWT tak pernah mengharamkan cinta. Cinta adalah sebuah rasa yang sudah menjadi fitrah bagi setiap umat manusia. Namun, manusia diperintahkan untuk menjaga agar cinta itu tidak lantas menjerumuskannya pada tindakan yang diharamkan-Nya. Cinta […]

The post 13 Cara Memperjuangkan Cinta Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cara memperjuangkan cinta dalam isalm, banyak menjadi hal yang diperbincangkan dan juga kerap menjadi topic hangat untuk di bahas. Pada dasarnya Allah SWT tak pernah mengharamkan cinta. Cinta adalah sebuah rasa yang sudah menjadi fitrah bagi setiap umat manusia. Namun, manusia diperintahkan untuk menjaga agar cinta itu tidak lantas menjerumuskannya pada tindakan yang diharamkan-Nya. Cinta haruslah menjadi media untuk mendekat kepada-Nya. Cinta yang seperti apakah yang sekiranya mampu mendekatkan kita kepada Sang Pemberi Cinta sebgaiaman juga hukum menyatakan cinta dalam islam .

Cinta sendiri memang menjadi sebuah kebutuhan dasar yang diinginkan oleh setiap manusia. setiap orang tentu memiliki rasa cinta, entah itu cinta kepada keluarga, orang terdekat, atau pada suatu hal yang menjadi impiannya. Ada berbagai macam cara untuk mengungkapkan dan memperjuangkan cinta, tindakan yang dilakukan berbeda beda sesuai karakter dan pemahaman serta kesempatan yang di miliki orang tersebut untuk melakukannya. Tentu anda juga pernah merasakan perasaan cinta atau memperjuangkan sesuatu yang berhubungan dengan cinta bukan sebgaimana menikah di bulan ramadhan?

Cinta menurut pandangan islam adalah tentang naluri dan tentang nafsu, cinta sejati menurut islam ialah cinta yang timbul dalam rangka untuk dan karena Allah, karena mengharap ridhoNya, dan karena ingin menjadikannya sebagai jalan ibadah. Islam tidak melarang seeorang untuk mencintai sesuatu, justru islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang dan cinta sebagaimana hukum akad nikah di bulan ramadhan.

Lalu bagaimanakah sebaiknya tindakan seorang mukmin ketika sedang mencintai sesuatu? Bagaimana cara mendapatkan atau memperjuangkannya dengan cara yang diridhoi Allah sebagaimana tujuan penciptaan manusia , hakikat penciptaan manusia, proses pencipta manusia dan konsep manusia dalam islam   yang sesuai syariat islam? berikut uraia mengenai 13 cara memperjuangkan cinta dalam islam.

  1. Jangan Ada Kebohongan

Dalam memperjuangkan cinta, wajib untuk menyampaikan segala sesuatu sesuai kenyataan yang ada, misalnya ialah mengenai kondisi diri dan niatnya, jangan sampai memperjuangkan cinta karena ingin mengejar sesuatu yang bersifat duniawi misalnya karena uang atau karena jabatan. ayat Al Qur’an tentang cinta sejati menjelaskan bahwa pada intinya cinta harus disampaikan dengan jujur tanpa adanya kebohongan

Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan mengantarkan ke surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu akan menunjukkan kepada kezaliman, dan kezaliman itu akan mengantarkan ke arah neraka”. (HR Bukhar muslim).

  1. Tetap Menjaga Kehormatan

Mencintai seseorang yang belum menjadi muhrimnya tentu tak boleh berlebihan, misalnya dalam memandangnya, walaupun memiliki perasaan lebih dan tidak mendekat secara langsung, melihat yang bukan muhrim juga termasuk zina mata yang harus dihindari. Lebih baik berjuang dengan sabar hingga mendapatkan hubungan yang halal. tips jatuh cinta dalam islam memang menganjurkan untuk tetap menjaga diri dan kehormatan

Janganlah engkau iringkan satu pandangan kepada wanita yang bukan mahram dengan pandangan lain, karena pandangan yang pertama itu halal bagimu, tetapi tidak yang kedua!“. (HR Abu Daud)..

  1. Semua Adalah Karena Allah

Jangan mencintai karena hawa nafsu seperti karena fisik atau harta, sebab nantinya akan dihinakan Allah oleh hal tersebut. nantinya akan tampak kenyataan yang sesungguhnya dan menimbulkan penyesalan karena sejak awal tidak dimulai dengan niat mencintai karena Allah. keutamaan cinta dalam islam ialah sebagai jalan untuk beribadah kepadaNya.

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsu mereka belaka dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun”. (QS Qasas : 50).

  1. Beranikan Diri Lamar dan Nikahi

Jalan terbaik untuk memperjuangkan cinta ialah menghubungi wali dan menyampaikan perasaan secara baik baik, dan segera melamar serta menikahi orang dicinta tersebut. tidak masalah yang melamar laki laki atau perempuan sebab hukum wanita melamar lelaki dalam islam juga diperbolehkan. Hal itu jauh lebih baik daripada zina.

“Dan nikahilah orang yang masih membujang diantara kamu dan juga orang orang yang layak menikah dari hamba hamba sahaya mu yang laki laki dan perempuan. Allah akan memberikan kemampuan pada mereka dengan karunia Nya dan Allah maha luas pemberian Nya”. (QS An Nur : 32).

  1. Dekatkan Diri Pada Allah

Jangan lupa libatkan Allah dalam setiap urusan termasuk urusan yang berhubungan dengan memperjuangkan cinta. Tetap mendekat dan memperbanyak amal kebaikan kepada Allah serta memohon petunjuk yang terbaik darinya.

Jika ia mendekat pada Ku sejengkal, Aku mendekat padanya sehasta, Jika ia mendekat pada Ku sehasta, Aku mendekat padanya sedepa. Dan jika ia datang kepada Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan cepat”. (HR Bukhari).

  1. Jangan Berlebihan

Dalam mencintai seseorang atau sesuatu tidaklah diperbolehkan mencintai secara berlebihan karena suatu hari bisa saja terjadi sesuatu yang membalikkan perasaan seseorang tersebut.

Cintailah seseorang sedang sedang saja, siapa tahu di suatu hari nanti dia akan menjadi musuhmu, dan bencilah orang yang engkau benci secara biasa saja, siapa tahu pada suatu hari nanti dia akan menjadi kecintaanmu”. (HR Tirmidzi).

  1. Jangan Terjerumus Pada Zina

Memperjuangkan cinta dengan menyatakannya memang tidak selalu berjalan mulus, apalagi jika  tidak segera menghalalkan hubungan, kedua orang yang saling mencintai tersebut menjalin hubungan yang tidak diperbolehkan syariat agama seperti berpacaran, tentunya hal ini tak boleh dilakukan dan bukanlah perbuatan baik yang dicontohkan Rasulullah. Dalam memperjuangkan cinta, yang terutama harus dihindari ialah zina, yakni zina dalam bentuk apapun baik zina hati, zina mata, zina pikiran, maupun zina perbuatan sebab semuanya ialah perbuatan yang tergolong dosa

Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah berkhalwat (berduaan) dengan seorang wanita tanpa dsertai mahram nya karena sesungguhnya yang ketiga adalah syetan”. (HR Ahmad).

  1. Perbanyak Berdoa

Jangan lupa berdoa setiap selesai menjalankan shalat wajib dan sampaikan perasaan yang disimpan kepada Allah, sehingga nantinya ketika berjuang segala bentuk usaha yang dilakukan akan mendapatkan ridhoNya dan segala urusan menjadi lebih berkah.

Berdoalah kepada ku pastilah aku kabulkan untukmu”. (QS Al Mukmin : 16).

  1. Jangan Lupa Shalat istikharah

Shalat istikarah juga dianjurkan untuk mendapatkan kemantapan hati, dengan menjalankan shalat istikharah, Allah akan memberi petunjuk terbaik apa yang seharusnya dilakukan sehingga terhindar dari jalan sesat atau langkah yang salah

Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku seorang diri, Engkaulah ahli waris yang paling baik”. (Al Anbiya : 89)..

  1. Dekati Keluarga Terdekatnya

Untuk bisa menjalin hubungan dengan seseorang, tentu bukan hanya hubungan dengan orang tersebut, semuanya berhubungan langsung dengan keluarga atau orang terdekatnya yang turut membantunya mempertimbangkan segala urusan. Jauh lebih baik jika berusaha mengenal orang terdekatnya terlebih dahulu seperti orang tua dan keluarganya.

  1. Carilah Rezeki yang Halal

Berjuang tentu membutuhkan modal baik lahir maupun batin, secara batin dapat dilakukan dengan rajin beribadah dan rajin berdoa, sedangkan pada aspek lainnya yaitu tentang tanggung jawab terlebih sebagai seorang laki laki yang sudah selayaknya bertanggung jawab pada keluarga, selama waktu penantian wajib diisi dengan kegiatan yang bermanfaat seperti mencari rejeki yang halal.

  1. Perbaiki Diri Maka Jodoh Anda akan Mengikuti

Selalu memperbaiki diri dari segi akhlak danhati sehingga nantinya akan mendapat jodoh yang terbaik dan mendapat hasil dari apa yang diperjuangkan tersebut yang terbaik pula, sebagai manusia tak boleh merasa baik, harus selalu merasa rendah diri di hadapan Allah. Memperbaiki diri akan menjadikan seseoraang menjadi lebih baik bagi orang yang sedang diperjuangkan.

  1. Lakukan Hal yang Bermanfaat

Selama memperjuangkan cinta, wajib mengisi waktu dengan segala hal yang bermanfaat agar nantinya bisa menjadi orang yang terbaik untuk seseorang yang dicintai. Alangkah lebih baik jika seseorang yang diperjuangkan nantinya bisa hidup bersama dalam kelancaran dan keberkahan, bukan menyusahkan atau membebani.

Itulah tadi, 13 cara mmeperjuangkan cinta sesuai syariat islam. Lakukan hal tersebut secara nyata agar cinta tersampaiakan dengan baik dan ke depannya berjalan sesuai dengan jalur yang ditentukan Allah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

The post 13 Cara Memperjuangkan Cinta Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
12 Cara Memilih Pemimpin Dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/cara-memilih-pemimpin-dalam-islam Wed, 17 Oct 2018 09:33:43 +0000 https://dalamislam.com/?p=4500 Cara Memilih Pemimpin Dalam Islam kini menjadi kata kunci yang paling banyak di cari dan dianggap menjadi issue yang cukup kontroversial. Terlebih lagi dengan dengan momentum yang sebentar lagi memasuki masa pemilihan presiden di tahun 2019. Pemimpin negara adalah faktor penting dalam kehidupan bernegara. Jika pemimpin negara itu sederhana, jujur, baik, cerdas dan amanah, niscaya rakyatnya […]

The post 12 Cara Memilih Pemimpin Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cara Memilih Pemimpin Dalam Islam kini menjadi kata kunci yang paling banyak di cari dan dianggap menjadi issue yang cukup kontroversial. Terlebih lagi dengan dengan momentum yang sebentar lagi memasuki masa pemilihan presiden di tahun 2019. Pemimpin negara adalah faktor penting dalam kehidupan bernegara. Jika pemimpin negara itu sederhana, jujur, baik, cerdas dan amanah, niscaya rakyatnya akan makmur. Sebaliknya jika pemimpinnya tidak jujur, korup, serta menzalimi rakyatnya, niscaya rakyatnya akan sengsara.

Ada sementara orang yang mengatakan bahwa memilih pemimpin, misalnya bupati, gubernur atau presiden, hanya merupakan urusan dunia, dan tidak ada sangkut-pautnya dengan agama.  Memilih seorang pemimpin adalah bagian dari urusan dunia sekaligus akhirat sebgaimana keutamaan menjadi pemimpin dalam islam. Memilih pemimpin bagian dari urusan agama yang sangat penting. Islam tidak mengenal dikotomi atau sekulerisasi yang memisahkan antara  dunia dan akhirat, termasuk dalam memilih pemimpin.

Hadits Nabi  berikut ini sebagai salah satu bukti begitu seriusnya Islam memandang persoalan kepemimpinan ini. Nabi  Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

إِذَا كَانَ ثَلاَثَةٌ فِي سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوا أَحَدَهُمْ

 “Jika ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya.” (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).

Konsep islam tentang kepemimpinan sebenarnya sudah ideal. Contoh paling ideal pemimpin islam tentu saja Nabi Muhamad Saw. Ia merupakan seorang yang memimpin dengan hati. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab:21).

Sebagai agama yang sempurna, islam juga memiliki tata cara bagaimana memilih pemimpin yang baik sebagimana cara memilih pemimpin menurut islam . Hal tersebut tertuang dalam 12 Cara Memilih Pemimpin Dalam Islam.

  1. Mukmin

Beriman kepada Allah (Mukmin) dan beragama Islam (Muslim) yang baik. “Yakni seorang Muslim yang memiliki dua sifat, seperti disebutkan dalam Alquran Surah Yusuf ayat 55, “hafizhun ‘alim. Hafizhun” artinya adalah seorang yang pandai menjaga. Yakni, seorang  yang punya integritas, kepribadian yang kuat, amanah, jujur dan akhlaknya mulia, sehingga patut menjadi teladan bagi orang lain atau rakyat yang dipimpinnya sebagai dasar kepemimpinan dalam islam .

  1. Amanah

Seorang pemimpin yang amanah kan berusaha sekuat tenaga untuk menyejahterakan rakyatnya, walaupun sumber daya alamnya terbatas seperti pada ayat ayat alquran tentang amanah . Sebaliknya pemimpin yang khianat sibuk memperkaya diri sendiri dan keluarga serta kolega-koleganya, dan membiarkan rakyatnya tak berdaya. “Rasulullah SAW mengingatkan, sifat amanah akan menarik keberkahan, sedangkan sifat khianat akan mendorong kefakiran,” papar Didin yang juga pimpinan Pesantren Mahasiswa dan Sarjana Ulil Albab, Bogor.

  1. Alim

Artinya adalah seorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai untuk memimpin rakyatnya dan membawa mereka hidup lebih sejahtera.  Fakta menunjukkan Indonesia pernah mempunyai seorang pemimpin Muslim yang amanah dan berpengetahuan tinggi (hafizhun ‘alim), yakni Prof Dr BJ Habibie. “Beliau ahli tahajud, ahli puasa Senin Kamis, gemar membaca Alquran, dan seorang ahli pesawat yang keilmuannya diakui oleh dunia internasional. Selama menjadi presiden RI, beliau terbukti sukses melaksanakan tugasnya.

  1. Rajin Menegakkan Ibadah

Shalat adalah barometer akhlak manusia. “Pemimpin yang baik dan layak dipilih adalah pemimpin yang menegakkan shalat. Shalat melahirkan tanggung jawab. Kesadaran keimanan / tauhid / transendental dibangun melalui shalat sebagimana doa pemimpin dalam islam .

  1. Gemar Berzakat dan Sedekah

Zakat itu bukan membersihkan harta yang  kotor, melainkan membersihkan harta kita (harta yang bersih) dari hak orang lain. seorang pemimpin yang rajin berzakat dan berinfak, tidak akan korupsi.”Sebab  dia yakin Allah sudah menjamin rezekinya, dan sesungguhnya rezeki yang halal lebih banyak daripada rezeki yang haram. Kalau sudah yakin seperti itu, untuk apa melakukan korupsi yang sangat dibenci Allah?.

  1. Suka Berjamaah / Bergaul dengan Masyarakat

suka berjamaah, Artinya suka bergaul dengan masyarakat, berusaha mengetahui keadaan rakyatnya dengan sebaik-baiknya, dan mencarikan jalan keluar atas persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakatnya. Sifat suka berjamaah atau memperhatikan masyarakat ini ditunjukkan dalam shalat fardhu berjamaah. Rasulullah setiap selesai shalat fardhu berjamaah lalu duduk menghadap kepada jamaah sebgai cara menguatkan iman dan taqwa .

hal itu, bertujuan untuk mengetahui kondisi jamaah, termasuk memperhatikan apakah jumlah jamaah tersebut lengkap atau tidak. Kalau ada yang tidak hadir shalat berjamaah, ditanya apa penyebabnya. Kalau ternyata orang tersebut sakit, Rasulullah bersama para sahabatnya lalu menjenguk orang yang sakit tersebut.

  1. Larangan Memilih Pemimpin Kafir

Salah satu bagian dari topik kepemimpinan yang banyak dibahas dalam al-Quran adalah soal memilih non Muslim bagi kaum Muslimin. Al-Quran telah memberikan begitu banyak tuntunan dan petunjuk bagi kaum Muslimin agar tepat dalam memilih figur seorang pemimpin. Al-Quran dengan sangat benderang saat menjelaskan larangan memilih pemimpin non Muslim ini.

لاَّ يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُوْنِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللّهِ فِي شَيْءٍ إِلاَّ أَن تَتَّقُواْ مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللّهِ الْمَصِيرُ

“Janganlah  orang-orang  mukmin  mengambil  orang-orang  kafir  menjadi  WALI (waly) pemimpin, teman setia, pelindung) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara  diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya, dan hanya kepada Allah kamu kembali.” (QS:  Ali Imron [3]: 28)

  1. Adil

Keadilan yang diserukan al-Qur’an pada dasarnya mencakup keadilan di bidang ekonomi, sosial, dan terlebih lagi, dalam bidang hukum. Seorang pemimpin yang adil, indikasinya adalah selalu menegakkan supremasi hukum sebagaimana ayat alquran akan tanggung jawab ; memandang dan memperlakukan semua manusia sama di depan hukum, tanpa pandang bulu. Hal inilah yang telah diperintahkan al-Qur’an dan dicontohkan oleh Rasulullah ketika bertekad untuk menegakkan hukum (dalam konteks pencurian), walaupun pelakunya adalah putri beliau sendiri, Fatimah, misalnya.

Hai orang-orang yang beriman! Tegakkanlah keadilan sebagai saksi karena Allah. Dan janganlah rasa benci mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena itu lebih dekat dengan taqwa“. (Q.s. Al-Maidah 5: 8).

  1. Jujur

Dari Ma’qil ra. Berkata: saya akan menceritakan kepada engkau hadist yang saya dengar dari Rasulullah saw. Dan saya telah mendengar beliau bersabda: “seseorang yang telah ditugaskan Tuhan untuk memerintah rakyat (pejabat), kalau ia tidak memimpin rakyat dengan jujur, niscaya dia tidak akan memperoleh bau surga” (HR. Bukhari).

Pilih pemimpin yang Ahli/Amanah sebab jika tak ahli kita semua akan hancur/binasa: Sebagaimana dalam hadist “Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada selain ahlinya, maka nantikanlah kiamat/kehancuran“.[HR Bukhari]

  1. Pemimpin yang Mau Mencegah Kemungkaran

Pilih pemimpin yang mau mencegah dan memberantas kemungkaran seperti korupsi, nepotisme, manipulasi, dll sebagai model kepemimpinan dalam perspektif islam :

Barang siapa melihat kemungkaran, maka hendaknya ia merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka hendaknya merubah dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itulah selemah-lemahnya iman“. (HR. Muslim)

  1. Mampu Mempersatukan Ummat

Pilih pemimpin yang bisa mempersatukan ummat, bukan yang fanatik terhadap kelompoknya sendiri sebagimana shalat doa dan dzikir : Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyatakan dalam Al Qur’an :

Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian, orang-orang Muslim, dari dahulu” (QS. Al Hajj : 78)

  1. Sederhana

Pilih pemimpin yang hidup sederhana. Tidak menumpuk harta, tapi mensedekahkan sebagian besar hartanya untuk rakyatnya. Karena pemboros itu menurut Allah adalah temannya Setan:

Berikanlah hartamu kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros“.

Itulah tadi, 12 Cara Memilih Pemimpin Dalam Islam. Semoga dapat bermanfaat.

The post 12 Cara Memilih Pemimpin Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
12 Cara Malam Pertama Dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/cara-malam-pertama-dalam-islam Tue, 16 Oct 2018 03:09:34 +0000 https://dalamislam.com/?p=4495 Cara Malam Pertama Dalam Islam menjadi hal yang paling banyak dicari terutama bagi mereka yang merupakan pasangan pengantin baru. Pernikahan merupakan cara halal untuk dapat melakukan malam pertama bersama pasangan. Malam pertama sendiri identik dengan hubungan yang dilakukan oleh pasangan suami isteri sebagi bentuk kewajiban isteri terhadap suami serta kewajiban suami terhadap isteri sesaat setelah mereka […]

The post 12 Cara Malam Pertama Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cara Malam Pertama Dalam Islam menjadi hal yang paling banyak dicari terutama bagi mereka yang merupakan pasangan pengantin baru. Pernikahan merupakan cara halal untuk dapat melakukan malam pertama bersama pasangan. Malam pertama sendiri identik dengan hubungan yang dilakukan oleh pasangan suami isteri sebagi bentuk kewajiban isteri terhadap suami serta kewajiban suami terhadap isteri sesaat setelah mereka pada pagi harinya melakukan ijab qabul.

Tentu saja, sebagiam agama yang sempurna, islam juga mengatur mengenai hal ini.Kata malam pertama biasanya identik dengan pasangan pengantin baru yang telah menikah, malam pertama ersebut menjadi salah satu moment paling indah bagi kedua pasangan sah suami isteri, karena pada malam tersebut secara halal mereka dapat melakukan hubungan intim baik dengan suaminya ataupun dengan istrinya yang sah.

Sebagai umat muslim, tentunya harus tahu tata cara dalam melakukan malam pertama, ada etika yang perlu kita patuhi, karena jika dilakukan akan menjadi ibadah dan mendapat pahala, jika dilanggar maka akan membawa malapetaka sebagimana perselingkuhan dalam rumah tangga.

Jangan buru-buru dan sembarangan, ada tata cara yang benar dan baik menurut islam saat malam pertama bersama istri. Ketahui adab dan tata caranya, agar jima’mu tidak menjadi dosa. Berikut 13 Cara Malam Pertama Dalam Islam yang Wajib di[ahami .

  1. Niat

Niat karena Allah, bukan karena semata-mata hanya ingin melakukan berhubungan suami isteri saja, tapi juga karena ingin mendapat pahala dan ibadah. Niat yang baik tentu akan menghantarkan kepada perbuatan yang baik dan menghasilkan amalan yang baik, oleh sebab itu niatkan bahwa malam pertama yang anda lakukan adalah untuk mendpatkan pahala dan keridhon dari Allah SWT.

2. Beri Salam Kepada Istri

Suami hendaklah mengucapkan salam terlebih dahulu (Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh) kepada isteri sebagaimana yang pernah dilakukan Rasulullah S.A.W.

3. Bergurau

Hendaklah suami membuat gurauan atau berbual ringan dengan isterinya agar suasana tidak tegang. Boleh juga diawali dengan memberikan minuman atau manisan seperti coklat/buah-buahan kepada pasangan. Tentu saja suasana yang tegang tidak akan nyaman bagi anda berdua, sebaliknya ketikan suasana santai dan rileks maka anda akan lebih bisa menikmati moment romantis ini.

4. Berdoa Untuk Istri

Pengantin pria hendaknya meletakkan tangannya pada ubun-ubun isterinya seraya mendo’akan baginya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا تَزَوَّجَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةً أَوِ اشْتَرَى خَادِمًا فَلْيَأْخُذْ بِنَاصِيَتِهَا (وَلْيُسَمِّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ) وَلْيَدْعُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ، وَلْيَقُلْ: اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ.

Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah ‘basmalah’ serta do’akanlah dengan do’a berkah seraya mengucapkan: ‘Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.’”

5. Shalat Sunnah 2 Rakaat

Sebelum melakukan mala pertama, bagi kedua pasangan disarankan untuk melakukan sahalat sunnah, Tentunya hal ini menjadi salah satu cara untuk mencairkan suasana agar lebih nyaman. Sebagimana Syaikh al-Albani rahimahullaah berkata:

Hal itu telah ada sandarannya dari ulama Salaf (Shahabat dan Tabi’in).

6. Dianjurkan Menyikat Gigi

Jangan biarkan jima’mu menjadi tidak mesra kerana salah seorangnya ‘makan hati’ apabila mulut pasangannya berbau busuk dan sebagainya. Oleh karena itu, sebaiknya and menyikat gigi dan melakukan bersih bersih diri, agar malam pertama dapat berjalan lancar dan dilakukan dengan nyaman.

7. Baca Do’a Sebelum Melakukan Malam Pertama

Yang ini penting namun sering dilupakan. Solat sunat saja tidak cukup kerana syaitan gemar mengganggu pasangan saat melakukan Jima’ sehingga jangan sampai menjadi ciri ciri suami yang durhaka terhadap isteri .

Untuk itu baca doa berikut ini  agar jima’mu ini sentiasa dipelihara Allah dan dijauhkan dari pengaruh syaitan, iblis maupun jin.

سْمِ اللهِ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا.

“Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang hendak Engkau kurniakan kepada kami.”(HR. Bukhari-Muslim)

Rasulullah S.A.W bersabda:

“Maka, jika Allah menetapkan atau mentakdirkan lahirnya seorang anak daripada hubungan antara keduanya, nescaya syaitan tidak akan membahayakan dan mencelakakannya selama-lamanya.”

8. Boleh Berbuat Apa Saja, Namun Hanya Pada Kemaluan Isteri

Sebagaimana firman Allah SWT:

“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercucuk tanam (ladang bagimu), maka datangilah tanah tempat bercucuk-tanammu (ladang) itu bagaimana saja kamu kehendaki (kapan saja kamu sukai)… Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahawa engkau kelak akan menemui-Nya. Dan berilah khabar gembira orang-orang yang beriman.”(Q.S. Al Baqarah: 223)

9. Masih Boleh Bercumbu Pada Saat Bertepatan dengan Isteri Haid

Dalam sebuah kondisi terkadang saat malam pertama bertepatan dengan saat ketika istri kedatangan tamu bulanan atau haid. Jika sang suami sangat ingin berjima’ dengan isteri namun isteri sedang dalam kondisi haid. maka Isteri masih boleh membenarkan suami mencumbuinya asalkan tidak memainkan peranan menggunakan kemaluannya  untuk bersetubuh (termasuklah dubur karena jatuh pada hukum haram).

Sabda Rasulullah S.A.W bermaksud:-

“Lakukanlah apa saja kecuali jima’ atau bersetubuh.” Hadith sahih diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 302 dan Abu Dawud no. 257… Dan dibawakan oleh sahabat Anas bin Malik R.A.

10. Memakai Wewangian

Berhias dan memakai aroma wewangian, khusus untuk wanita, berhias dan menggunakan aroma wewangian agar suami dapat tertarik dan smerasa senang kepada sang isteri. Jika suami senang kepada istri dalam melayaninya, maka pahalanya sangat bagus dan menjadi amal ibadah.

11. Mandi atau Membersihkan Diri

Sebelum melakukan hubungan suami isteri alangkah baiknya membersihkan diri terlebih dahulu, seperti mandi agar kondisi fisik menjadi lebih fresh dan menghilangkan rasa lelah setelah seharian berdiri di pelaminan meyalami para tamu undangan

12. Jangan Bertelanjang Bulat

Jangan melepaskan seluruh pakaian dari tubuh, minimal memakai kaos dalam dan ditutupi dengan selimut atau kain pada saat melakukannya. Hal ini merupakan upaya untuk tetap menjaga satu sama lain dan melindungi diri satu sama lain. Jika kemudian terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan seperti gempa atau kebakaran maka kedua pasangan masih dapat menyelamatkan diri dengan pakaian seadanya yang masih menempel di badan.

13. Jangan Lupa Lakukan Shalat Wajib

Setelah itu, lakukan sholat wajib, seperti solat isya atau solat sunah lainnya. Berdoa memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan dan diberikan keturunan yang soleh dan solehah, serta dijauhkan dari setan yang terkutuk pada saat melakukan hubungan suami isteri sehingga dapat mencapai tujuan membangun keluarga yang sakinah, mawa’dah warohmah .

Itulah tadi, 13 Cara Malam Pertama Dalam Islam yang Wajib di[ahami . Semoga dapat Bermanfaat.

The post 12 Cara Malam Pertama Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>