hari akhir Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/hari-akhir Sat, 10 Aug 2019 02:59:35 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png hari akhir Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/hari-akhir 32 32 Tujuan Dikumpulkannya Manusia Pada Hari Kebangkitan https://dalamislam.com/info-islami/tujuan-dikumpulkannya-manusia-pada-hari-kebangkitan Sat, 10 Aug 2019 02:59:34 +0000 https://dalamislam.com/?p=7621 Hari kiamat menurut Islam adalah suatu janji Allah yang pasti terjadi. Setiap manusia wajib mempersiapkannya dengan sebaik mungkin. Sebab kedahsyatan hari kiamat amatlah mengerikan. بَلِ السَّاعَةُ مَوْعِدُهُمْ وَالسَّاعَةُ أَدْهَىٰ وَأَمَرُّ “Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” (QS. Al-Qamar [54] : 46) Salah satu dalam […]

The post Tujuan Dikumpulkannya Manusia Pada Hari Kebangkitan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hari kiamat menurut Islam adalah suatu janji Allah yang pasti terjadi. Setiap manusia wajib mempersiapkannya dengan sebaik mungkin. Sebab kedahsyatan hari kiamat amatlah mengerikan.

بَلِ السَّاعَةُ مَوْعِدُهُمْ وَالسَّاعَةُ أَدْهَىٰ وَأَمَرُّ

“Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” (QS. Al-Qamar [54] : 46)

Salah satu dalam fase-fase hari kiamat ialah adanya hari kebangkitan dimana setiap yang telah tiada akan dibangkitkan dari kuburnya. Kemudian dikumpulkan secara bersama-sama dalam berbagai keadaan. Mereka yang selalu bertakwa dan beramal saleh akan mendapatkan kemudahan. Namun, bagi mereka yang selama hidupnya selalu berbuat maksiat dan ingkar kepada Allah, maka akan mendapatkan kesulitan pada hari kebangkitan.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ إِلَى اللهِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan menuju Allah Ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3349 dan Muslim, no. 2860, dari sahabat ‘Abdullah ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma).


‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya, “Apakah laki-laki dan wanita saling melihat satu sama lain?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

اَلأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ

“Keadaannya jauh lebih berat dari sekedar melihat satu sama lain.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102).

Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلْمَيِّتُ يُبْعَثُ فِيْ ثِيَابِهِ الَّتِيْ يَمُوْتُ فِيْهَا

“Mayit akan dibangkitkan dengan pakaian yang dikenakannya ketika mati.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya. Hadits ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shohiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3575)

Sebenarnya apakah tujuan dikumpulkannya manusia pada hari kebangkitan?

Selama menjalani kehidupan ini, kita berbuat banyak hal. Terkadang benar dan kadang pula salah. Bersyukurlah jika kita sadar akan kesalahan kita lalu segera melaksanakan taubatan nasuha. Sebab di luar sana banyak orang yang terus menerus jatuh dalam jurang kemaksiatan hingga Allah menurunkan azab kepadanya. Naudzubillah!

Pada hari kebangkitan, semua manusia akan diadili oleh Allah dengan seadil-adilnya berdasarkan amal perbuatannya selama hidup di dunia. Segala macam-macam amal shaleh maupun amal buruk, semuanya tidak ada yang terlewat dari catatan Allah subhanahu wa ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”.” (QS. Al-Kahf [18] : 49)

Maka dari itu, berhati-hatilah dalam bersikap bila menginginkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pahamilah fungsi iman kepada hari akhir beserta dalilnya. Ingatlah bahwa kehidupan ini tidak hanya di dunia. Ada kehidupan akhirat tempat kita mempertanggungjawabkan segala perbuatan di dunia.

Semoga ulasan di atas mampu meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Aamiin.

The post Tujuan Dikumpulkannya Manusia Pada Hari Kebangkitan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ciri ciri Orang Beriman Kepada Hari Akhir Dalam Islam https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/ciri-ciri-orang-beriman-kepada-hari-akhir Sat, 10 Aug 2019 02:00:14 +0000 https://dalamislam.com/?p=7603 Setiap muslim diwajibkan untuk mengetahui dan mengamalkan rukun iman. Salah satu rukun iman ialah beriman kepada hari akhir. Apakah hari akhir itu? Hari akhir atau kiamat menurut Islam merupakan hari dimana seluruh alam semesta ini beserta segala isinya hancur secara bersamaan. Sebagaimana yang tertuang dalam dalil di bawah ini. يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ […]

The post Ciri ciri Orang Beriman Kepada Hari Akhir Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setiap muslim diwajibkan untuk mengetahui dan mengamalkan rukun iman. Salah satu rukun iman ialah beriman kepada hari akhir. Apakah hari akhir itu?

Hari akhir atau kiamat menurut Islam merupakan hari dimana seluruh alam semesta ini beserta segala isinya hancur secara bersamaan. Sebagaimana yang tertuang dalam dalil di bawah ini.

يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُولَٰئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ

Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Ali ‘Imran [3] : 114)

Orang yang beriman kepada hari akhir tentu memiliki sikap dan perilaku yang berbeda dari orang yang tidak beriman kepada hari akhir. Sebagai umat yang bertakwa, haruslah kita mengetahui ciri-ciri orang beriman kepada hari akhir. Seperti yang terangkum dalam uraian berikut ini.

Selalu Berhati-hati dalam Bersikap

Tiap-tiap amal perbuatan yang dikerjakan oleh manusia selalu dicatat oleh malaikat-malaikat Allah. Tidak ada satu pun yang terlewatkan. Amal perbuatan inilah yang akan menjadi penentu nasib manusia setelah kematiannya hingga tiba hari akhir nanti.

Allah Ta’ala berfirman,

وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ ۖ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا

“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.” (QS. Al Isra’ [17] : 13)

Orang yang beriman terhadap hari akhir pasti akan selalu berhati-hati dalam bersikap, karena ia menyadari bahwa kesalahan sedikit saja yang diperbuatnya akan mengurangi kesempatannya untuk menuju surga-Nya Allah subhanahu wa ta’ala.

Bersemangat untuk Mengerjakan Kebaikan

Semakin banyak amal baik yang dikerjakan maka semakin besar peluang agar terhindar dari macam-macam siksa neraka. Serta semakin mudah ketika melewati fase fase hari kiamat kelak. Sebaliknya, mereka yang selalu berbuat keburukan dan kemaksiatan akan mendapati kesulitan demi kesulitan saat menghadapi hari kiamat.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِهِ ۖ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّا ۖ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا

“Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.” (QS. Al Isra’ [17] : 97)

وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ تَرَى الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى اللَّهِ وُجُوهُهُمْ مُسْوَدَّةٌ ۚ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْمُتَكَبِّرِينَ

“Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?” (QS. Az Zumar [39] : 60)

Ada macam-macam amal shaleh yang mudah untuk dikerjakan, antara lain shalat fardhu 5 waktu, membaca Al Qur’an, berbakti kepada orang tua, mengerjakan amalan sunah dan lain sebagainya. Tentunya setiap ibadah yang dikerjakan harus sesuai dengan ketentuan dalam Islam dan niat karena mencari ridha Allah subhanahu wa ta’ala.

Ikhlas Menjalani Hidup Tanpa Pantang Menyerah

Setiap orang memiliki permasalahannya masing-masing. Namun, yang menjadi pembeda ialah bagaimana cara seseorang dalam menghadapi masalahnya. Orang yang beriman pada hari akhir akan menghadapi setiap permasalahan hidup dengan ikhlas dan sabar serta pantang menyerah dalam mencari solusi. Karena ia yakin bahwa seseorang yang tetap istiqomah dalam Islam pasti akan menemukan jalan-Nya.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fussilat [41] : 30)

Sedangkan mereka yang tidak beriman pada hari akhir, akan senantiasa berkeluh kesah dan fokus pada hambatan yang dihadapi. Bahkan mereka akan membiarkan masalah tersebut membelenggu diri mereka.

Itulah beberapa ciri ciri orang yang beriman pada hari akhir. Semoga mampu menambah wawasan keislaman dan keimanan kita terhadap Allah subahanahu wa ta’ala. Aamiin.

Temukan berbagai artikel Islami menarik lainnya di situs ini!

The post Ciri ciri Orang Beriman Kepada Hari Akhir Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
7 Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat dan Dalilnya https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/fungsi-iman-kepada-hari-kiamat Wed, 07 Aug 2019 02:44:45 +0000 https://dalamislam.com/?p=7540 Iman kepada hari kiamat adalah salah satu rukun iman yang kelima dalam Islam. Meyakini hari kiamat sebagai hari yang nyata adalah kewajiban bagi setiap muslim. Allah berfirman, يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا “Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari […]

The post 7 Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Iman kepada hari kiamat adalah salah satu rukun iman yang kelima dalam Islam. Meyakini hari kiamat sebagai hari yang nyata adalah kewajiban bagi setiap muslim. Allah berfirman,

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

“Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.” [Al-Ahzaab: 63]

Namun apa sebenarnya fungsi dari beriman kepada hari kiamat? Berikut ini adalah beberapa penjelasan singkat tentang fungsi dari beriman kepada hari kiamat:

1. Menambah keimanan

Dengan berimbas pada hari kiamat, maka secara otomatis akan bertambah pula keimanan kita pada Allah SWT. Tidak akan sempurna iman seseorang sebelum ia beriman kepada hari kiamat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” Orang tadi berkata, “Engkau benar.” (HR. Muslim, no. 8)

Baca juga:

2. Selalu berhati-hati

Iman kepada hari kiamat akan membuat seseorang menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan segala tindakan. Hal ini dikarenakan ia tahu bahwa kiamat dapat terjadi kapan saja.


يَسْاَلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّى لاَ يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلاَّ هُوَ ثَقُلَتْ فِى السَّمَاوَاتِ وَاْلأرْضِ لاَتَاْتِيْكُمْ اِلاَّ بَغْتَةً يَسْاَلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللهِ وَلَكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ. 

“Mereka bertanya kepadamu tentang kiamat: Bilakah terjadinya? Katakanlah! Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku, tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (hura-haranya bagi makhluk) yang di langit dan yang di bumi. Kiamat itu tidak datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah! Sesungguhnya pengetahuan tentang Hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.(Al-A’raf, 7:187)

3. Lebih ketat menjaga ibadah

Iman kepada hari kiamat juga akan sangat membantu untuk membuat seseorang lebih ketat dalam menjaga ibadahnya.


يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِيْنَ اِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا . وَنَسُوْقُ الْمُجْرِمِيْنَ اِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا.

“(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat, dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahanam dalam keadaan dahaga” (Maryam, 19:85-86)

Baca juga:

4. Semakin rajin beramal

Percaya pada hari kiamat juga akan membuat seseorang akan jadi lebih rajin mengerjakan berbagai macam amalan.

اِذَا زُلْزِلَتِ اْلاَرْضُ زِلْزَالَهَا . وَاَخْرَجَتِ اْلاَرْضُ اَثْقَالَهَا . وَقَالَ اْلاِنْسَانُ مَالَهَا . يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَا . بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحَى لَهَا . يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا لِيُرَوْا اَعْمَالَهُمْ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًايَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّايَرَهُ.

“Apabila bumi digoncang dengan goncangannya (yang dahsyat). Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikeluarkannya). Dan manusia bertanya: Mengapa bumi (jadi begini?). Pada hari itu bumi menceritakan beritanya. Kerana sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia keluar dari kubur-kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaannya. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun nescaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan sesiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrahpun, nescaya akan melihat (balasan)nya”. (Az-Zilzalah, 99:1-8)

Iman kepada hari kiamat juga akan membuat seseorang lebih rajin melakukan ibadah sunnat. Ibadah atau amalan sekecil apapun akan menjadi perhitungan di hari kiamat.

وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِيْنَ.

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada Hari Kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahalanya). Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”. (Al-Anbia, 21:47)

Baca juga:

5. Tidak takut mati

Iman kepaa malaikat akan menumbuhkan sifat tidak takut mati. Hal ini dikarenakan ia selalu melakukan berbagai hal yang baik sehingga ia tidak lagi takut mendapatkan azab dari Allah dan malaikat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ﴿١٦١﴾ خَالِدِينَ فِيهَا ۖ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُونَ

“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapati laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan di-ringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.” [Al-Baqarah/2: 161-162]

6. Rumah tangga yang harmonis

Tak hanya berdampak pada diri sendiri, keimanan pada malaikat juga akan menimbulkan rumah tangga yang harmonis. Seorang istri yang beriman kepada malaikat tentu tahu bahwa ia akan mendapat laknat malaikat jika ia tidak dapat melayani suaminya dengan baik.

Maka dari itu, istri yang beriman pada Allah dan malaikatNya tentu akan selalu berusaha menajdi sosok istri yang baik bagi suami.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila suami mengajak istrinya ke ranjang (hubungan badan) dan dia menolak, kemudian suami marah kepadanya, maka para malaikat akan melaknatnya sampai pagi.” (HR. Bukhari 3237 & Muslim 1436).

Baca juga:

7. Hidup menjadi lebih tenang

Beriman kepada malaikat juga akan membuat hidup dan jiwa tenang dalam Islam. Ia akan lebih damai dalam menghadapi setiap ujian dan musibah yang ia dapatkan.

Allah berfirman dalam Ar-Ra’d Ayat 28

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Itulah 7 fungsi beriman kepada hari kiamat yang perlu diketahui. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini semakin menambah wawasan dan keimanan kita pada Allah dan para malaikatNya. Aamiin.

The post 7 Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
8 Fungsi Iman Kepada Hari Akhir dan Dalilnya https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/fungsi-iman-kepada-hari-akhir Mon, 29 Jul 2019 10:04:42 +0000 https://dalamislam.com/?p=7461 Iman kepada hari akhir adalah salah satu rukun iman dalam Islam. Seorang muslim diwajibkan beriman kepada hari akhir sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Iman kepada hari akhir sendiri memiliki beberapa fungsi yang bisa dirasakan langsung dalam kehidupan. Berikut ini adalah beberapa fungsi iman kepada hari akhir yang perlu diketahui: 1. Sebagai bentuk ketakwaan Muslim […]

The post 8 Fungsi Iman Kepada Hari Akhir dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Iman kepada hari akhir adalah salah satu rukun iman dalam Islam. Seorang muslim diwajibkan beriman kepada hari akhir sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT.

Iman kepada hari akhir sendiri memiliki beberapa fungsi yang bisa dirasakan langsung dalam kehidupan. Berikut ini adalah beberapa fungsi iman kepada hari akhir yang perlu diketahui:

1. Sebagai bentuk ketakwaan

Muslim sejati adalah mereka yang beriman pada hari akhir. Tidak akan sempurna iman seseorang jika ia tidak percaya pada hari akhir. Allah berfirman,

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ  

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi (Al Baqarah: 177)

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ وَجَعَلَ لَهُمْ أَجَلًا لَا رَيْبَ فِيهِ فَأَبَى الظَّالِمُونَ إِلَّا كُفُورًا

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi  adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang  zhalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran.(QS. al-Isra’/17 : 99).

Baca juga :

2. Mendapatkan pahala

Mereka yang beriman kepada hari akhir tentu adalah orang-orang yang mendapatkan pahala dari Allah SWT. Keimanan mereka dibalas dengan pahala yang setimpal. Allah berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Sesungguhnya orang-orang mukmin , orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa sja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari akhir dan beramal shalih, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al Baqarah: 62)

3. Lebih berhati-hati

Seseorang yang beriman kepada hari akhir adalah orang yang akan lebih berhati-hati dalam bertindak. Ia akan selalu merasa dirugikan di hari akhir jika berbuat dosa dan akan merasa selamat jika berbuat kebaikan. Allah berfirman,

وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu Telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu, Maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah kami membangkitkan orang-orang yang Telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (QS. Al-A’rof/7 : 57)

Baca juga:

4. Menjadi orang yang beruntung

Orang yang beriman kepada hari akhir adalah orang yang beruntung. Hal ini dikarenakan tindakan yang ia lakukan selalu diiringi dengan keimanan kepada hari akhir sehingga ia akan selalu memprediksi timbangan amalnya di hari akhir nanti. Allah berfirman,

وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (8) وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ (9)

Timbangan pada hari itu adalah kebenaran (keadilan) . maka barang siapa berat timbangan amal baiknya maka itulah orang yang beruntung . Dan barang siapa yang ringan timbangan amal baiknya maka itulah orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami. (QS. Al-A’raf/7: 8-9)

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ

Yang akan memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. (QS.  At-Taubah/9 : 18 ).

5. Mengurangi sifat cinta dunia

Bagi mereka yang beriman kepada hari akhir tentu akan jauh lebih mudah mengurangi sifat cinta dunia. Ia percaya bahwa dunia hanyalah sementara dan jalan panjang yang sesungguhnya adalah di hari kiamat. Ia tidak akan mudah tergoda pada kilauan dunia.

Baca juga:

Berbeda dengan mereka yang sangat tipis keimanannya pada hari akhir yang lebih mudah tergoda untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dan takut mengeluarkannya di jalan Allah. Allah berfirman,

لَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالْمُتَّقِينَ (44) إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ (45)

Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya.( QS. at-Taubah/9 : 44-45 )

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ     

Hai orang–orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah untuk berperang di jalan Allah”,  kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan sebagai ganti kehidupan akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (di bandingkan dengan ) kehidupan di akhirat hanyalah sedikit. (QS. at-Taubah/9 : 38) 

6. Terhindar dari kesesatan

Mereka yang beriman kepada hari akhir akan menjadi orang yang selamat dan terhindar dari kesesatan. Mereka akan memiliki jalan yang terang dan lurus sehingga tidak dapat keraguan dalam hatinya. Allah berfirman,


وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰٓٮِٕكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَـٰلاَۢ بَعِيدًا

Dan barang siapa yang kufur kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rosul-rosul-Nya dan hari akhir, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh. (An-Nisa’ : 136)

7. Jalan menuju surga

Allah berfirman,

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya, dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gelita. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (Ingatlah) suatu hari (ketika itu), kami mengumpulkan mereka semuanya, kemudian kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan (Allah): “Tetaplah kamu dan sekutu-sekutumu di tempatmu itu.” Lalu kami pisahkan mereka dan berkatalah sekutu-sekutu mereka: “Kamu sekali-kali tidak pernah menyembah kami.” (Yunus: 26-28)

Baca juga:

8. Penyemangat beribadah

Iman kepada hari akhir juga akan membuat seseorang menjadi lebih semangat dalam beribadah karena ia tahu dunia adalah ladang pahala yang tidak bisa dilewatkan.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:

“Nabi memerintahkan setiap orang yang beriman untuk bersemangat melaksanakan segala yang bermanfaat dan meminta bantuan kepada Allah, dan ini sangat sesuai dengan firman Allah, ‘Kepada-Mulah kami menyembah dan kepada-Mulah kami meminta‘. Juga seruan Nabi Hud : ‘Sembahlah Dia dan bertawakkallah kepada-Nya.’ Maka semangat untuk meraih yang bermanfaat bagi seorang hamba adalah semangat dalam ketaatan kepada Allah dan menyembah-Nya, karena yang paling bermanfaat baginya adalah ketaatan kepada Allah. Tidak ada yang paling bermanfaat bagi seorang hamba kecuali itu. Segala sesuatu yang membantu dalam ketaatan kepada Allah, merupakan suatu ketaatan pula, kendatipun perkara itu adalah mubah.” (Lihat Amradhul Qulub hal. 50)

Itulah fungsi iman kepada hari akhir yang wajib diketahui oleh setiap Muslim. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah keimanan kita pada hari akhir. Aamiin.

The post 8 Fungsi Iman Kepada Hari Akhir dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Fase Fase Hari Kiamat Dalam Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/fase-fase-hari-kiamat Mon, 29 Jul 2019 09:00:11 +0000 https://dalamislam.com/?p=7548 Setiap umat Islam di dunia ini wajib hukumnya mempelajari ilmu pengetahuan dan hukum Islam. Sebab setiap gerak gerik kita di dunia ini selalu diawasi oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Bila ingin mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat, istiqomah dalam Islam adalah kuncinya. Begitu luas dasar ilmu yang perlu kita ketahui, salah satunya mengenai rukun iman. […]

The post Fase Fase Hari Kiamat Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setiap umat Islam di dunia ini wajib hukumnya mempelajari ilmu pengetahuan dan hukum Islam. Sebab setiap gerak gerik kita di dunia ini selalu diawasi oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Bila ingin mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat, istiqomah dalam Islam adalah kuncinya.

Begitu luas dasar ilmu yang perlu kita ketahui, salah satunya mengenai rukun iman. Simaklah firman Allah di bawah ini.

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-nisa [4] : 136)

Iman kepada hari kiamat merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat Islam bahwa harus yakin akan adanya hari kiamat yang pasti terjadi. Kiamat menurut Islam memiliki beberapa fase yang perlu kita ketahui. Berikut ini penjelasannya.

Yaumul Qiyamah

Hari kiamat diawali dengan tiupan sangkakala yang pertama oleh Malaikat Izrafil. Yang kemudian alam semesta dan kehidupan makhluk hancur secara bersamaan.

Allah Ta’ala berfirman,

وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ

Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. An-Naml [27] : 87)

Yaumul Ba’as

Tiupan sangkakala yang kedua ini menandakan sebagai hari kebangkitan manusia dari kuburnya. Setiap manusia pada hari itu dibangkitkan dalam keadaan wajah sesuai dengan amal perbuatannya di dunia.

Mereka yang mendapatkan manfaat beriman kepada Allah swt akan dihiasi dengan wajah yang berseri. Sedangkan mereka yang banyak bermaksiat akan mendapatkan wajah yang hitam kelam akibat amal buruknya.

Firman Allah Ta’ala,

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ

Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” (QS. Yasin [36] : 51)

Yaumul Masyar/Yaumul Hsyr

Setelah manusia dibangkitkan kemudian mereka dikumpulkan di Padang Masyar. Pada hari berkumpul itu, seluruh manusia akan diadili dengan seadil-adilnya oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Dari Shohabat Sahl bin Sa’ad As Sa’idi ra, Rasulullah shalallahu ‘alahi wassalam bersabda:

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَّقِىِّ لَيْسَ فِيهَا عَلَمٌ لأَحَدٍ

Artinya:
Akan dibangkitkan, dikumpulkan semua manusia di atas bumi yang putih, seperti kapas yang jernih. Tidak ada tanda (identitas) bagi seseorang”. (Hadits Riwayat Al Imãm Al Bukhõry no: 6521 dan Al Imãm Muslim no: 2790)

Yaumul Hisab

Dalam hidupnya, manusia mengerjakan macam-macam amal shaleh dan amal buruk yang semuanya akan diperhitungkan pada hari perhitungan. Hari perhitungan ini juga berlaku bagi makhluk lainnya, seperti binatang, jin dan lainnya.

Allah Ta’ala berfirman:

(إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ (26

“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah [88] : 25 – 26)

Yaumul Jaza’

Hari pembalasan atas apa yang telah diperhitungkan dari amal baik dan buruk makhluk-Nya. Jika amal baiknya lebih besar daripada amal buruknya, maka insya Allah surgalah tempatnya kembali. Namun, bila amal buruknya lebih besar daripada amal baiknya, maka sesungguhnya nerakalah seburuk-buruk tempat kembali.

Allah Ta’ala berfirman,

الْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

“Pada hari ini, tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.” (QS. Al Mu’min [40] : 17)

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ﴿٧﴾وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah [99] : 7-8).

Itulah ulasan mengenai fase fase hari kiamat yang dapat Anda ketahui. Semoga dapat memberikan manfaat dan motivasi bagi kita semua untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Aamiin insya Allah.

The post Fase Fase Hari Kiamat Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Perbedaan Kiamat Kubro dan Sughro Dalam Islam Beserta Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/perbedaan-kiamat-kubro-dan-sughro Mon, 29 Jul 2019 08:45:46 +0000 https://dalamislam.com/?p=7553 Percaya kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang ke-5 (lima). Hari kiamat merupakan hari dimana alam semesta beserta isinya hancur. Setiap makhluk-Nya akan melalui hari perhitungan dan mendapatkan pembalasan sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup. Allah Ta’ala berfirman, وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ “Dan sesungguhnya […]

The post Perbedaan Kiamat Kubro dan Sughro Dalam Islam Beserta Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Percaya kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang ke-5 (lima). Hari kiamat merupakan hari dimana alam semesta beserta isinya hancur.

Setiap makhluk-Nya akan melalui hari perhitungan dan mendapatkan pembalasan sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup.

Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

“Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. Al Hajj [22] : 7)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa ssalam bersabda:

إِنَّ السَّاعَةَ لاَ تَكُوْنُ حَتَّى تَكُوْنَ عَشْرُ آيَاتٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ فِي جَزِيْرَةِ الْعَرَبِ، وَالدُّخَانُ، وَالدَّجَّالُ، ودَابَّةٌ، وَيَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ، وَطُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قَعْرِ عَدَنٍ تَرْحَلُ النَّاسَ، وَنُزُوْلُ عِيْسَى بْنِ مَرْيَمَ

“Hari Kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda: (1) penenggelaman permukaan bumi di timur, (2) penenggelaman permukaan bumi di barat, (3) pe-nenggelaman permukaan bumi di Jazirah Arab, (4) keluarnya asap, (5) keluarnya Dajjal, (6) keluarnya binatang besar, (7) keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, (8) terbitnya matahari dari barat, dan (9) api yang keluar dari dasar bumi ‘Adn yang meng-giring manusia, serta (10) turunnya ‘Isa bin Maryam Alaihissallam.” (HR. Muslim (no. 2901 (40)), Abu Dawud (no. 4311), at-Tirmidzi (no. 2183), Ibnu Majah (no. 4055), Imam Ahmad (IV/6), dari Sahabat Hudzaifah bin Asiid Radhiyallahu anhu dan ini lafazh Muslim. At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih.” Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam Tahqiiq Musnadil Imaam Ahmad (no. 16087))

Ada dua macam kiamat menurut Islam yang perlu kita ketahui, yaitu kiamat kubro dan kiamat sughro. Keduanya memiliki pengertian dan tanda-tanda yang berbeda. Berikut ini penjelasannya.

Kiamat Kubro

Kiamat kubro disebut juga dengan kiamat besar. Kiamat kubro merupakan hari dimana seluruh alam semesta dengan segala isinya hancur dan berakhir. Kemudian berlanjut ke kehidupan akhirat yang kekal.

Beberapa tanda tanda kiamat kubro antara lain:

  • Matahari terbit dari sebelah barat

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

“Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat. Maka, apabila matahari terbit dari sebelah barat, lalu manusiapun akan beriman seluruhnya. Akan tetapi, kelakuan yang demikian itu di saat tidak berguna lagi keimanan seseorang yang belum pernah beriman sebelum beriman setelah kejadian tersebut atau memang berbuat kebaikan dengan keimanan yang sudah dimilikinya itu.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).

Seperti yang kita ketahui bahwa matahari terbit dari arah timur. Ketika hari kiamat sudah dekat, salah satunya ditandai dengan terbitnya matahari dari sebelah barat.

  • Keluarnya Dajjal
  • Munculnya binatang besar
  • Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
  • Turunnya Nabi Isa as.
  • Keluarnya api dari dasar bumi yang akan mengumpulkan manusia

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai keluar api di tanah Hijaz, yang akan menerangi leher onta daerah Bushra.” (HR. Bukhari no. 7118 & Muslim no. 2902)

Kiamat Sughro

Kiamat sughro disebut juga dengan kiamat kecil. Kiamat sughro merupakan berakhirnya masa kehidupan dari sebagian makhluk di dunia ini. Baik secara individu ataupun kelompok.

Berikut ini beberapa tanda-tanda kiamat kecil yang perlu Anda ketahui.

  • Meninggalnya seseorang, sebab yang bernyawa pasti akan mati.
  • Terjadinya bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi dan tsunami yang menimbulkan korban jiwa.

Begitu dahsyatnya hari kiamat sehingga sangat penting bagi kita untuk tetap istiqomah dalam Islam dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi-Nya.

Itulah perbedaan antara kiamat kubro dan kiamat sughro yang perlu Anda ketahui. Semoga artikel ini dapat meningkatkan keimanan kita terhadap datangnya hari kiamat sehingga bertambahnya iman kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Aamiin insya Allah.

The post Perbedaan Kiamat Kubro dan Sughro Dalam Islam Beserta Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Manfaat Beriman Kepada Hari Akhir Bagi Umat Muslim https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/manfaat-beriman-kepada-hari-akhir Sat, 27 Jul 2019 07:02:13 +0000 https://dalamislam.com/?p=7536 Setiap muslim dan muslimah harus memahami dan mengamalkan rukun iman. Salah satu diantaranya ialah iman kepada hari akhir. Hal inipun telah difirmankan oleh Allah dalam kitab-Nya, Al Qur’an. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ […]

The post Manfaat Beriman Kepada Hari Akhir Bagi Umat Muslim appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setiap muslim dan muslimah harus memahami dan mengamalkan rukun iman. Salah satu diantaranya ialah iman kepada hari akhir. Hal inipun telah difirmankan oleh Allah dalam kitab-Nya, Al Qur’an.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِ

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-nisa : 136)

Beriman kepada hari akhir berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa hari akhir itu merupakan kuasa Allah yang pasti terjadi. Kapan waktunya hanya Allah yang mengetahui. Pada hari itu setiap diri akan diberikan balasan sesuai dengan amal perbuatannya. Sebagaimana dalil di bawah ini.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَىٰ

“Dan bahwasanya saat kiamat itu pasti datang dan akan Aku rahasiakan untuk memberi pembalasan kepada setiap diri menurut apa yang telah diusahakannya.” (QS. Taha : 15)

وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-anbiyaa : 47)

Oleh karena itu, setiap diri wajib meningkatkan keimanan dan takwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Hal ini juga menandakan bahwa begitu penting untuk mempelajari hukum bertakwa kepada Allah swt, diikuti dengan pengamalan ibadah dan akhlak yang mulia selama hidup.

Beriman kepada hari akhir memiliki keutamaan dan manfaat dalam kehidupan di dunia maupun akhirat kelak. Selain memberikan ketentraman hati karena memenuhi salah satu kewajiban terhadap-Nya, juga memberikan manfaat-manfaat lain, yaitu:

Motivasi Agar Selalu Meningkatkan Amal Ibadah

Hari akhir yang telah Allah tentukan memang seharusnya menjadi motivasi bagi umat-Nya agar selalu meningkatkan amal ibadah. Karena amal baiklah yang akan memberatkan timbangan kita untuk meraih kasih saya Allah dan menuju jannah-Nya. Ketauhi juga jenis surga dalam Islam!

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thaha [20] : 124)

Berhati-hati dalam Berperilaku

Dalam hidup tentu terbentuk hubungan antar sesama manusia. Adakalanya berada dalam jalan yang lurus. Namun, tak jarang dipertemukan dengan orang-orang yang berbeda pandangan.

Oleh sebab itulah, kita dituntut untuk selalu berhati-hati dalam berperilaku. Baik kepada keluarga dalam Islam maupun pada orang yang tidak kita kenal.

Ingatlah bahwa segala perilaku dan perbuatan seseorang selalu diketahui oleh Allah dan tidak ada yang terlewat satupun dalam catatan-Nya. Memperbanyak amal baik merupakan hal yang perlu dipersiapkan sebelum tibanya hari akhir.

Allah Ta’ala berfirman:

(وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوْهُ فِي الزُّبُرِ (52) وَكُلُّ صَغِيْرٍ وَكَبِيْرٍ مُسْتَطَرٌ (53

“Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan (yang ada di tangan Malaikat). Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.” (QS. Qomar: 52-53)

Itulah ulasan singkat mengenai manfaat dan hikmah beriman kepada hari akhir. Semoga dapat memberikan manfaat kepada pembaca sekalian. Sekaligus dapat meningkatkan keimanan kita terhadap Allah subhanahu wa ta’ala. Aamiin insya Allah.

The post Manfaat Beriman Kepada Hari Akhir Bagi Umat Muslim appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tingkat Neraka Dan Penghuninya dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/tingkat-neraka-dan-penghuninya-dan-dalilnya Thu, 25 Jul 2019 16:21:00 +0000 https://dalamislam.com/?p=7570 Allah subhanahu wa ta’ala merupakan dzat yang Maha Adil. Setiap manusia akan diadili dengan seadil-adilnya sesuai dengan amal perbuatannya selama di dunia. Sebagaimana firman-Nya berikut ini. فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan […]

The post Tingkat Neraka Dan Penghuninya dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Allah subhanahu wa ta’ala merupakan dzat yang Maha Adil. Setiap manusia akan diadili dengan seadil-adilnya sesuai dengan amal perbuatannya selama di dunia. Sebagaimana firman-Nya berikut ini.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Az Zalzalah : 7-8).

Sebagai manusia yang beriman dan bertakwa tentu mengharapkan surga-Nya. Oleh sebab itu, tekunlah dalam beribadah dan ingatlah bahwa syarat diterimanya ibadah dalam Islam harus dikerjakan dengan niat ikhlas dan sesuai dengan hukum syari’at Islam.

Namun, tidak semua orang di dunia ini beriman. Ada pula orang-orang yang berbuat dosa secara terus-menerus hingga Allah menurunkan azab kepadanya. Ketauhilah bahwa azab kubur dan siksa neraka itu begitu pedih. Sehingga kita harus berusaha menghindarinya sebisa mungkin.

Perlu diketahui bahwa jenis neraka dalam Islam memiliki 7 (tujuh) pintu yang masing-masing memiliki penghuninya.

Allah Ta’ala berfirman,

لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُومٌ

“Jahanam itu memiliki tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah di tetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (QS. Al-Hijr : 44)

Berikut ini penjelasan mengenai tingkat neraka dan penghuninya yang semoga mampu menjadi bahan renungan dan pengingat untuk terus meningkatkan amal shaleh.

1. Neraka Hawiyah

Neraka Hawiyah ialah neraka yang letaknya paling dasar atau bawah. Ini merupakan neraka yang paling keras siksaannya. Neraka ini diperuntukkan bagi orang-orang kafir, orang munafik dan keluarga Fir’aun termasuk di antaranya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَاأَدْرَاكَ مَاهِيَهْ نَارٌحَامِيَةُ

Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu ? (yaitu) api yang sangat panas” (QS. Al-Qari’ah : 10-11).

2. Neraka Jahim

Neraka yang terletak di atas Neraka Hawiyah ialah neraka Jahim. Neraka ini dihuni oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah subhanahu wa ta’ala dengan selain-Nya.

3. Neraka Saqar

Selanjutnya ialah Neraka Saqar. Penghuninya ialah mereka yang menyembah berhala selama hidupnya.

Berhala adalah suatu benda yang dianggap sakral untuk dipuja atau disembah sehingga dijadikan sebagai benda suci. Contohnya bila benda itu berbentuk patung maka disebut patung suci, bila berbentuk pohon maka disebut pohon suci dan lain sebagainya.

4. Neraka Ladza

Setelahnya ada Neraka Ladza. Neraka ini dihuni oleh iblis laknatullah bersama dengan manusia yang mengikutinya, yang terbujuk godaannya dan kaum majusi. Ketahuilah sejarah iblis dalam Al Quran agar tak mudah tergoda olehnya!

“Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak.” (QS. Al-Ma’arij : 15)

5. Neraka Huthamah

Neraka yang satu ini diperuntukkan bagi orang-orang Yahudi dan para pengikutinya.

Sebagai umat Islam, penting untuk mengetahui sejarah Yahudi melalui Al Qur’an maupun sumber tepercaya lainnya.

“Dan tahukah kamu, apakah Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan Allah) yang dinyalakan.” (QS. Al-Humazah : 5-6)

6. Neraka Sa’ir

Berhati-hatilah dan bersegeralah bagi kalian yang tidak menunaikan zakat atau mengurangi takarannya dari nishab yang seharusnya, serta yang mengambil harta atau hak anak yatim piatu dalam Islam. Sebab neraka sa’ir merupakan balasan untuk orang-orang tersebut.

“Dan tahukah kamu, apakah Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan Allah) yang dinyalakan”. (QS. Al-Humazah : 5-6)

7. Neraka Jahanam

Selanjutnya ialah neraka jahanam yang diperuntukkan bagi kaum muslimin yang melakukan dosa besar.

Pahamilah macam-macam dosa besar dalam Islam agar kita dapat menghindarinya!

“Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya.” (QS. Al-Hijr : 43)

Itulah tingkat neraka dan penghuninya yang dapat kita ketahui. Semoga ulasan di atas dapat menambah keimanan dan semangat kita untuk tetap istiqomah dalam Islam. Aamiin.

The post Tingkat Neraka Dan Penghuninya dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
4 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir dalam Kehidupan Sehari-hari https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/%ef%bb%bf%ef%bb%bf-hikmah-beriman-kepada-hari-akhir Sun, 13 Nov 2016 17:14:48 +0000 http://dalamislam.com/?p=1101 Bagi setiap orang yang beriman, hari akhir adalah keyakinan yang tidak bisa diganggu gugat. Hal ini termasuk ke dalam rukun iman, sebagaimana umat muslim juga harus meyakini dan mengamalkan rukun islam. Hari akhir adalah  informasi yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia, tanpa informasi kapan akan turun waktunya. Setiap yang beriman akan mempercayai datangnya […]

The post 4 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir dalam Kehidupan Sehari-hari appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bagi setiap orang yang beriman, hari akhir adalah keyakinan yang tidak bisa diganggu gugat. Hal ini termasuk ke dalam rukun iman, sebagaimana umat muslim juga harus meyakini dan mengamalkan rukun islam. Hari akhir adalah  informasi yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia, tanpa informasi kapan akan turun waktunya. Setiap yang beriman akan mempercayai datangnya sedangkan mereka yang tidak memiliki keimanan kepada Allah akan menolaknya dan menganggap hal tersebut tidak logis. Tentu, bagi umat islam yang meyakini hari akhir juga perlu mengetahui informasinya secara lengkap mengenai hari akhir dalam Al-Quran.

Selain perlu mengetahui pengertian dan makna dari hari akhir dalam Al-Quran, umat islam juga perlu mengetahui hikmah mengenai hari akhir tersebut. Hal ini bertujuan agar informasi ini dapat menjadi penghayatan muslim di setiap harinya. Setiap apa yang diperintahkan Allah untuk diimani tentu memiliki manfaatnya. Seperti manfaat-manfaat ibadah dalam hal berikut ini,

Tentunya terhadap hikmah hari akhir pun akan ada manfaat yang akan diterima oleh muslim yang mengamalkannya. Berikut adalah penjelasan tentang hari akhir dan hikmah di baliknya.

Pengertian Hari Akhir

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Al A’raf : 187)

Di ayat dia atas dijelaskan bahwa pengertian hari akhir adalah hari dimana berahirnya kehidupan di seluruh alam semesta sedangkan di saat semuanya hancur, hanyalah Allah yang tetap abadi beserta segala yang dikehendakinya. Hari akhir bukan saja hanya sekedar dihancurkan-nya alam semesta, namun ada tahapan hari akhir selanjutnya. Dimana semua manusia yang sudah meninggal dan hancur akan dibangkitkan kembali dengan diminta pertanggungjawaban seluruh amalannya ketika di dunia.

Mengenai kapan terjadinya hari akhir tentu saja setiap manusia tidak akan ada yang dapat mengetahuiya karena semuanya adalah rahasia Allah. Hal ini untuk menguji manusia sejauh apa dapat melaksanakan ibadah dan amalan sebai-baiknya. Manusia hanya bisa memprediksi dari tanda-tanda alam yang ada namun secara pasti kapan terjadinya tidak akan pernah ada yang tau secara akurat dan pasti.

Hikmah dari Keimanan terhadap Hari Akhir

Iman kepada hari akhir tentu bukan hanya percaya namun juga dapat diaplikasikan dalam amalan sebagia bentuk keyakinan terhadapnya. Tidak sia-sia tentunya orang yang beriman kepada hari akhir. Akan ada hikmah bagi yang percaya dan berusaha mengambil maknanya untuk dihayati serta menjadi pencerahan hidup di setiap harinya. Berikut adalah hikmah dari iman terhadap hari akhir.

  1. Semakin Beriman dan Bertaqwa Kepada Allah

Orang yang beriman kepada hari akhir, maka ia akan semakin beriman dan bertaqwa pula kepada Allah. Keberimanan kepada Allah pasti akan berdampak pada keyakinan hari akhir dan begitupun sebaliknya. Allah lah yang menciptakan dan menentukan hari akhir, maka itu hanya kepada Allah kita meminta perlindungan saat terjadinya hari akhir agar dapat selamat menuju kebahagiaan akhirat.

“Katakanlah: “Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Al Jatsiyah 26)

  1. Muncul Rasa Takut Tidak Mampu Mempertanggungjawabkan

“(yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat”. (QS Al Anbiya : 49)

Orang yang beriman kepada hari akhir akan muncul rasa takut ketika berbuat sesuatu tanpa memiliki pendasaran yang benar dan rasional. Hal ini dikarenakan saat nanti menghadap Allah langsung saat harus mempertanggungjawabkannya tentu tidak akan bisa dilakukan jika sejak di dunia tidak pernah mempersiapkannya dengan baik dan perilaku kita dasarnya hanyalah asal-asalan saja. Untuk itu, ornag beriman pada hari akhir akan senantiasa melakukan sesuatu dengan penuh pertanggungjawaban.

  1. Menjauhi Kemaksiatan dan Perbuatan yang Buruk

Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan” (QS Ibrahim : 31)

Menjauhi kemaksiatan adalah hikmah yang akan didapat oleh orang yang beriman kepada hari akhir. Ia akan menjauhi kemaksiatan karena ia takut akan hari akhir dan pertanggungjawaban yang sangat berat nantinya. Untuk itu, dalam berbuat ia akan hati-hati dan penuh perhitungan yang matang. Bahkan ia pun tidak akan begitu mencintai dunia secara berlebihan, karena apa yang ada di dunia hakikatnya adalah ujian dan titipan yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah kelak.

  1. Mempersiapkan Diri dengan Profesional

“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?” (QS Muhammad : 18)

Hari akhir datangnya tiba-tiba dan tidak disangka-sangka, maka itu seorang muslim yang beriman dengan hari akhir akan benar-benar secara profesional mempersiapkan diri menghadapinya. Secara profesional artinya secara sungguh-sungguh, ada evaluasi, selalu memperbaiki diri dan juga melakukan perbaikan terus menerus akan kehidupan dan ibadah yang dijalaninya. Hal ini selayaknya seorang karyawan yang bekerja pada atasannya.

Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam adalah yang menjadi kewajiban manusia untuk melakukannya pada Allah. Untuk itu, keberimanan pada hari akhir akan membuat manusia terdorong sebaik-baiknya melaksanakan misi hidupnya sesuai hal-hal diatas dengan memahami berbagai  Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir.

Agar tetap Beriman Kepada Hari Akhir

Agar beriman kepada hari akhir, maka seorang muslim harus senantiasa mempelajari dan memahami informasi tersebut dalam Al-Quran. Orang-orang yang tidak percaya pada hari akhir, biasanya adalah mereka yang belum pernah menghayati fenomena alam serta apa yang disampaikan dalam Al-Quran. Sejatinya, jika mereka benar-benar menghayati maka akan benar-benar beriman dan takut kepada hari akhir. Sebagaimana dalam ayat berikut.

“Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh. QS Asy-Syura : 18)

Agar tetap beriman kepada hari akhir, cara satu-satunya adalah senantiasa menggali informasi tentang hari akhir dari berbagai pendekatan. Informasi dari Al-Quran, Sains, Hadist, dan ilmu terapan lainnya akan menunjukkan bahwa hari akhir benar akan terjadi dan tidak dapat dipungkiri walaupun manusia berlari ke planet manapun.

Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: “Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!”, sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruklah apa yang mereka pikul itu”. (QS Al An’Am: 31)

The post 4 Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir dalam Kehidupan Sehari-hari appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah https://dalamislam.com/info-islami/adab-ziarah-kubur Thu, 29 Sep 2016 14:14:11 +0000 http://dalamislam.com/?p=897 Ziarah kubur bukanlah bagian dari rukun iman dan rukun islam. Walaupun tidak masuk ke dalam bagian rukun tersebut, ziarah kubur merupakan aplikasi keyakinan kita terhadap adanya kematian, hari akhir, dan hari kiamat kelak diminta pertanggungjawaban oleh Allah. Tujuan penciptaan manusia, atau tujuan hidup menurut islam sebagaimana konsep manusia dalam islam, selama di dunia tentunya memiliki […]

The post 6 Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ziarah kubur bukanlah bagian dari rukun iman dan rukun islam. Walaupun tidak masuk ke dalam bagian rukun tersebut, ziarah kubur merupakan aplikasi keyakinan kita terhadap adanya kematian, hari akhir, dan hari kiamat kelak diminta pertanggungjawaban oleh Allah.

Tujuan penciptaan manusia, atau tujuan hidup menurut islam sebagaimana konsep manusia dalam islam, selama di dunia tentunya memiliki batas akhir waktu sedangkan setelahnya ada kematian yang akan datang menjemput. Untuk itu, perlu kiranya melakukan instrospeksi diri, mengingat kematian, dan mempersiapkannya dengan baik.

Ziarah kubur adalah salah satu ritual dalam islam yang mampu mengingatkan kita terhadap kematian dan meyakini bahwa usia manusia sangat terbatas akan menemui ajalnya. Hakikat Manusia tidak akan mungkin berlangsung abadi di dunia. Rasulullah sering mengajarkan untuk mengingat kematian serta melakukan ziarah untuk mengingatnya.

Semakin waktu berjalan tentu ciri-ciri akhir zaman, tanda-tanda kiamat kecil, akan semakin terlihat dan manusia harus segera mempersiapkan dirinya.

Hadist-Hadist Ziarah Kubur dalam Islam

Ziarah kubur dalam islam adalah sesuatu yang diperbolehkan atau tidak dilarang. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam beberapa hadist yang menerangkan tentang ziarah kubur. Dalam hadist berikut ini disampaikan bahwa ziarah kubur awalnya pernah dilarang namun kemudian Rasul memperbolehkan untuk mengambil hikmah dan pelajaran darinya.

  1. Ziarah Kubur diperbolehkan oleh Rasulullah SAW

Hadits Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallâhu ‘anhu dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa âlihi wa sallam beliau bersabda, ”Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka (sekarang) ziarahilah kuburan.”  (HR Imam Muslim dan Abu Daud)

Dalam hadist di atas disampaikan bahwa ziarah kubur pada awalnya dilarang dan setelah itu diperbolehkan oleh Rasulullah. Tentu saja ada alasannya bahwa ziarah kubur menjadi diperbolehkan bukan tanpa sebab dan nilai hikmah yang disampaikan. Perubahan masyarakat jahiliah menjadi masyarakat yang lebih rasional dan madani tentu terjadi setelah nilai-nilai ketauhidan disampaikan oleh Rasulullah. Pasca itu, masyarakat bisa lebih menilai mana yang benar dan tidak serta tidak sembarangan mempercayai atau mengkeramatkan benda mati ataupun patung.

  1. Mengingat Hari Akhir Lewat Ziarah Kubur

Sebab ziarah kubur itu akan mengingatkan pada hari akhirat.” (HR Imam Al Baihaqy, Imam Nasai, dan Imam Ahmad)

Dari hadist diataspun dapat diketahui bahwa ziarah kubur dapat mengingatkan kita terhadap kematian. Di zaman yang semakin dekat dengan ciri-ciri akhir zaman atau tanda-tanda kiamat ini, tentu sangat membutuhkan untuk manusia (khususnya seorang muslim) mengingat kematian agar tidak terlena dengan kebahagiaan dunia serta bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapinya.

Kematian tidak pernah diduga atau dapat direncanakan waktunya, namun dengan mengingatnya lewat ziarah kubur, setidaknya bisa mengkondisikan kita untuk selalu mempersiapkan diri. Untuk itu, ziarah kubur bisa menjawab kebutuhan tersebut selain juga dari aspek kita mendoakan orang yang sudah meninggal.

Hukum Ziarah Kubur dalam Islam

Hukum ziarah kubur dalam islam menurut apa yang disampaikan oleh Rasulullah adalah sesuatu yang diperbolehkan. Untuk itu, ziarah kubur menjadi suatu hal yang berhukum mubah, tidak diwajibkan atau tidak juga menjadi suatu hal yang haram untuk dilakukan. Melakukannya bisa mendapatkan hikmah dan bernilai. Namun, waktu pelaksanaannya tentu diserahkan kepada masing-masing orang yang akan melakukan.

Pelaksanaan waktu ziarah kubur pun juga tidak ditentukan langsung oleh hukum islam. Pelaksanaan ziarah kubur bergantung kepada masing-masing orang dan tentunya sesuai dengan kebutuhan. Pelaksanaan ziarah kubur tidak hanya pada waktu idul fitri atau saat menjelang ramadhan saja. Hal ini tidak ada hadist atau ayat quran yang menjelaskan soal waktu.

Melakukan ziarah kubur tidak sama dengan seperti ibadah shalat atau puasa yang sudah ditentukan waktu-nya. Ziarah kubur bisa dilakukan kapanpun asal tidak menghalangi ibadah wajib lainnya.

Untuk ziarah kubur dalam islam, tentunya diperbolehkan asalkan dengan catatan bahwa aktivitas ziarah kubur semata-mata untuk tetap meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT. Manfaat beriman kepada Allah SWT  dan manfaat tawakal tidak bisa digantikan dengan apapun yang ada di dunia ini. Untuk itu kesyirikan akan menghapus segala nikmat yang paling tertinggi tersebut. Fungsi iman kepada Allah SWT tentu sangat banyak sekali ketimbang syirik, dosa yang tak terampuni.

Ziarah kubur tidak boleh sedikitpun malah menjerumuskan umat islam kepada praktik kesyirikan. Syirik dalam islam adalah perbuatan yang sangat dibenci Allah bahkan tidak akan terampuni sebelum manusia melakukan taubatan nasuha, mulai dari melakukan shalat taubat dan dengan pelaksanaan cara taubat nasuha yang benar sesuai islam.

“Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia” (QS Al Ikhlas : 1-4)

Adab Melakukan Ziarah Kubur

 Untuk melakukan ziarah kubur, tentu perlu mempertimbangkan dan mengikuti hukum-hukum syar’i yang berlaku. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan tuntunan agama serta bisa bernilai ibadah. Sesuatu yang tidak sesuai tuntunan agama, maka tentu saja akan bernilai keliru. Nilai ibadah menjadi tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan.

Berikut adalah beberapa adab ziarah kubur :

  1. Memahami Tujuan Utama Berziarah Kubur

Sebagaimana yang disampaikan dalam hadist-hadist diatas, ziarah kubur bertujuan untuk dapat mengambil pelajaran dan mengingat kematian. Tujuan utama ini harus senantiasa dipahami dan diingat oleh muslim yang hendak berziarah. Perlu diingat agar tidak terjerumus kepada tujuan-tujuan lain yang bisa menyesatkan ibadah atau melenceng dari keimanan terhadap Allah SWT.

Dari Imam Ash Shan’ani rahimahullah : “Semua hadits di atas menunjukkan akan disyari’atkannya ziarah kubur dan menjelaskan hikmah dari ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran seperti di dalam hadits Ibnu Mas’ud : “Karena di dalam ziarah terdapat pelajaran dan peringatan terhadap akhirat dan membuat zuhud terhadap dunia”.

Untuk itu, ritual berziarah kubur sejatinya membuat diri kita senantiasa mengingat bahwa terbatasnya hidup manusia dan kembalinya ke kubur tidak akan pernah membawa harta ataupun apa yang dimiliki di dunia. Semuanya akan kembali sebagaimana terlahir tidak membawa apa-pun. Jasad terurai dan ruh akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Segala amalan ibadah sudah tidak bisa dilakukan lagi, karena habisnya waktu di dunia.

  1. Mengucapkan Salam Ketika Masuk

Ketika memasuki kuburan, maka Rasulullah mengajarkan untuk mengucapkan salam. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam hadist berikut.

“Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan mereka (para shahabat) jika mereka keluar menuju pekuburan agar mengucapkan “Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, mudah-mudahan Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian”

  1. Tidak Duduk dan Menginjak Atas Kuburan

Ketika memasuki kuburan Rasulullah memerintahkan agar tidak duduk di atasnya atau menginjak kuburan. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam hadist berikut.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur

  1. Mendoakan Mayit

Di dalam kuburan tentu boleh kita mendoakan mayit atau orang yang sudah meninggal, agar diberi kesalamatan dan juga diterima segala amal baik yang telah dilakukannya. Terutama bagi seorang anak, doa untuk keluarga atau orang tua nya yang sudah meninggal tentu menjadi sesuatu yang diharapkan. Doa anak shaleh adalah salah satu doa yang akan dikabulkan oleh Allah, sebagai hasil didik orang tua yang telah membesarkannya.

Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika beliau mengutus Barirah untuk membuntuti Nabi yang pergi ke Baqi’ Al Gharqad. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berhenti di dekat Baqi’, lalu mengangkat tangan beliau untuk mendo’akan mereka. Dan ketika berdo’a, hendaknya tidak menghadap kubur karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat menghadap kuburan. Sedangkan do’a adalah intisari sholat.

  1. Tidak Berbicara Kasar atau Hal yang Bathil

Dijelaskan oleh Imam An-Nawawi bahwa tidak baik jika di dalam kuburan berbicara hal yang bathil atau buruk. Untuk itu diperkenankan berbicara yang baik dan mendoakan mayit yang baik-baik saja.

  1. Tidak diperbolehkan Menangis Meratapi Mayit

Diperbolehkan menangis dalam kuburan, asalkan bukanlah menangis yang menyebabkan histeris dan hilang kesadaran diri. Tentu saja akan berakibat mudhorot atau pingsan yang menyebabkan tidak terkontrolnya diri dan emosi.

Rambu-Rambu dalam Melakukan Ziarah

Rambu-rambu dalam melakukan ziarah tentu bertujuan untuk tidak mengada-ngada aturan berziarah yang dalil dan tuntunannya tidak ada. Untuk itu, jika hal tersebut tidak ada dalam syariah atau tidak da dalam tuntunan Rasulullah (khususnya ibadah ritual) maka dilarang untuk membuat hukumnya menjadi wajib atau sesuatu yang diharuskan.

Berikut adalah hadist-hadist mengenai larangan untuk mengada-ngadakan sebuah ibadah yang tidak berasal dari Rasulullah SAW.

  • “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak”(HR. Bukhari dan Muslim)
  • “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak”(HR. Muslim)
  • Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan”(HR. Muslim )
  • “(Wahai Rabb), sungguh mereka bagian dari pengikutku. Lalu Allah berfirman, ‘Sungguh engkau tidak tahu bahwa sepeninggalmu mereka telah mengganti ajaranmu”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku. (HR. Bukhari)

Larangan Ketika Ziarah Kubur

Pelaksanaan ziarah kubur sebagaimana disampaikan hadist-hadist di atas dilarang untuk membuat aturan-aturan yang tidak berasal dari Rasulullah. Untuk itu, berikut adalah larangan yang dibuat sendiri ketika berziarah kubur.

  1. Tidak diperkenankan Menentukan Waktu

Ziarah kubur tidak ada tuntunan atau kewajban terkait waktu. Untuk itu, jika ada yang menyatakan bahwa ziarah terdapat waktu-waktu tertentu, maka hal tersebut tidaklah benar. Untuk itu sekali lagi ziarah kubur tidak ada ketentuan waktunya sehingga tidak perlu dibuat aturan mengenai hal tersebut.

  1. Tidak Mewajibkan Menabur Bunga di atas kuburan

Imam Syafii mengatakan bahwa, “Diantara bid’ah yang diharamkan adalah menaburkan/meletakkan bunga-bunga di atas jenazah atau kubur karena hanya buang-buang”. Untuk itu, perilaku menaburkan bunga di atas kuburan tidaklah diwajibkan.

The post 6 Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah appeared first on DalamIslam.com.

]]>