hikmah beriman Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/hikmah-beriman Thu, 25 Feb 2021 16:52:30 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png hikmah beriman Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/hikmah-beriman 32 32 5 Hikmah yang Dapat Diambil dari Film Munafik 2 (2018) https://dalamislam.com/info-islami/5-hikmah-yang-dapat-diambil-dari-film-munafik-2-2018 Thu, 25 Feb 2021 16:49:48 +0000 https://dalamislam.com/?p=9700 Tak dapat dipungkiri, kita seringkali menghabiskan waktu dalam sehari demi duduk menatap layar yang menampilkan aktivitas manusia. Tontonan ini bisa beragam bentuk, baik itu berupa film pendek, sinetron, mini drama, dan acara hiburan lainnya. Sayangnya, cukup sulit menikmati tontonan yang dapat dijadikan tuntunan atau hikmah. Salah satu dari minoritas tontonan tersebut yaitu Film Munafik 2 […]

The post 5 Hikmah yang Dapat Diambil dari Film Munafik 2 (2018) appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tak dapat dipungkiri, kita seringkali menghabiskan waktu dalam sehari demi duduk menatap layar yang menampilkan aktivitas manusia. Tontonan ini bisa beragam bentuk, baik itu berupa film pendek, sinetron, mini drama, dan acara hiburan lainnya.

Sayangnya, cukup sulit menikmati tontonan yang dapat dijadikan tuntunan atau hikmah. Salah satu dari minoritas tontonan tersebut yaitu Film Munafik 2 asal negeri Jiran.

Film Munafik 2 yang tayang pada 2018 adalah sekuel film Munafik (2016) yang mendulang popularitas. Aktor kawakan Malaysia menghiasi film ini, seperti Maya K., Syamsul, Rahim R., dan masih banyak lagi.

Indikator utama dari banyaknya penikmat film ini adalah pengemasan film Islam dalam bentuk drama, eksorsis (ruqyah), dan erat kaitannya dengan fenomena yang tengah terjadi.

Pada film Munafik 2, menceritakan tentang seorang ustadz yang memiliki kemampuan ruqyah bertanggung jawab untuk membantu umat agar terhindar dari gangguan gaib. Selama perjuangan dakwahnya ini, ia kerapkali dibayang-bayangi kejadian masa lalu. Selain itu, ia pun selalu didatangi sesosok perempuan yang diibaratkan sebagai setan yang berusaha menggoyahkan imannya.

Suatu hari, ia hijrah ke desa tetangga untuk membantu seorang perempuan bernama Sakinah dari jeratan pemimpin sesat dan termasuk golongan munafik, yaitu Abu Jar.

Ia adalah pemimpin yang diikuti banyak orang, tak ayal ia sangat ditakuti masyarakat sekitar. Kelanggengan kepemimpinannya ini didukung ilmu sihir yang dimilikinya. Ustaz Adam, sebagai penggiat dakwah merasa bahwa inilah tanggung jawabnya untuk membantu umat dari kegelapan di bawah kebiadaban Abu Jar.

Dialog-dialog bermuatan ayat-ayat Al-Quran menghiasi setiap adegan. Hal ini merupakan tujuan sutradara untuk bisa menyebar pesan-pesan dakwah kepada penonton. Berikut beberapa hikmah dari Film Munafik 2, yaitu:

1. Tidak Menyekutukan Allah SWT

Sakinah dengan keteguhan imannya enggan mengiyakan rayuan Abu Jar untuk menjadi pengikutnya. Ia tahu bahwa segala yang dilakukan Abu Jar adalah kemunafikan, membungkus kebohongan dengan topeng agama.

Keputusan Sakinah untuk tidak menyekutukan Allah adalah pilihan yang tepat, sebagaimana firman Allah SWT:

۞وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡ‍ٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗا وَبِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡجَارِ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالٗا فَخُورًا 

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (Q.S. An-Nisa [4]: 36)

2. Allah Dekat dengan Hamba-Nya

Beragam cobaan yang hampir merenggut nyawa tidak membuat Ustaz Adam berhenti berdakwah dan menolong umat dari gangguan gaib. Ia selalu yakin bahwa Allah senantiasa bersama hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nahl: 128,

إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحۡسِنُونَ 

”Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”

3. Selalu Menolong Sesama

Perjuangan dakwah Ustaz Adam dilakukan dengan ikhlas. Bahkan dia rela menghabiskan hartanya demi menolong sesama. Baginya, menolong adalah keharusan. Allah berfirman dalam Q.S. Al-Maidah ayat 2:

…وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ 

“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

4. Waspada Terhadap Kaum Munafik

Tak sedikit yang menjadi bagian dari pengikut Abu Jar. Kepiawaian Abu Jar dalam berkata seolah yang paling paham agama menjadi kunci utamanya. Masih banyak yang terkecoh, sementara itu Ustaz Adam dan Sakinah selalu berusaha waspada terhadap kaum munafik dengan memerhatikan beberapa tanda, Nabi bersabda:

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia berdusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia berkhianat.” (HR. Al- Bukhari)

5. Allah Senantiasa Menguji Orang yang Beriman

Kesedihan atas kepergian istrinya masih nampak jelas pada setiap adegan Ustaz Adam. Kepedihan pun bertambah dengan kepergian ibunya untuk selama-lamanya yang disebabkan oleh Ustaz Adam saat kerasukan jin jahat.

Beruntungnya, ayahnya selalu memberi nasihat agar Ustaz Adam selalu tegar menghadapi berbagai ujian, karena orang yang beriman selalu diuji agar Allah bisa melihat ukuran keimanan hamba-Nya. Allah telah berfirman dalam Al-Quran yang berbunyi,

وَلَنَبۡلُوَنَّكُمۡ حَتَّىٰ نَعۡلَمَ ٱلۡمُجَٰهِدِينَ مِنكُمۡ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَنَبۡلُوَاْ أَخۡبَارَكُمۡ 

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.” (Q.S. Muhammad: 31)

Tuntunan atau hikmah di atas tentu mesti kita implementasikan dalam kehidupan. Selain itu, kita harus bisa memilah dan memilih tontonan yang sarat akan tuntunan agar bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aamiin.

The post 5 Hikmah yang Dapat Diambil dari Film Munafik 2 (2018) appeared first on DalamIslam.com.

]]>
15 Manfaat Membaca Asmaul Husna dan Dalilnya https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/manfaat-membaca-asmaul-husna Thu, 03 Aug 2017 02:06:46 +0000 http://dalamislam.com/?p=1760 Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang terdapat dalam Al-Quran. Sejatinya Allah adalah Zat Yang Maha Agung dan maha segalanya. Untuk itu, nama-nama ini adalah sebagai gambaran kekuasaan dan kebesaran Allah yang tidak akan ada tandingannya termasuk bagi manusia. Untuk itu, ada banyak sekali manfaat yang akan kita dapatkan jika kita membaca Asmaul Husna apalagi disertai […]

The post 15 Manfaat Membaca Asmaul Husna dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang terdapat dalam Al-Quran. Sejatinya Allah adalah Zat Yang Maha Agung dan maha segalanya. Untuk itu, nama-nama ini adalah sebagai gambaran kekuasaan dan kebesaran Allah yang tidak akan ada tandingannya termasuk bagi manusia. Untuk itu, ada banyak sekali manfaat yang akan kita dapatkan jika kita membaca Asmaul Husna apalagi disertai dengan pengahyatan yang tinggi juga ilmu pengetahuan yang memadai.

Ada 99 asmaul husna yang menggambarkan kekuasaan Allah. Tentunya bagi orang-orang yang beriman, nama-nama ini adalah sebagai bentuk kekuasaan Allah dan sebagai gambaran bahwa tidak akan ada yang dapat menyayingi Allah. Selain itu, bagi orang beriman nama-nama Allah ini akan memperkuat keyakinannya kepada Allah.

baca juga tentang:

Asmaul Husna dan Manfaatnya

“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya” (QS Al Ahzab : 41)

Dalam ayat di atas menunjukkan bahwa mengingat Allah dengan menyebut asma Allah adalah perintah yang dianjurkan oleh Allah. Membaca asmaul husna tentu tidak akan sia-sia apalagi jika benar-benar memahami dan mencoba mendalami setiap nama yang merupakan kebesaran dan kekuasaan Allah. Berikut adalah 15 manfaat yang bisa didapatkan dari membaca Asmaul Husna.

  1. Mengenal Siapa Allah

Dengan membaca asmaul husna, kita bisa mengenal siapa Allah melalui sifat-sifat dan nama-namanya. Dengan mengetahui hal tersebut, maka membuat kita semakin yakin dan kenal bahwa tiada Tuhan Selain Allah yang layak kita sembah. Tentunya hal ini berdasa rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, dan Hubungan Akhlak dengan Iman

Kita bisa mengenal bahwa di alam raya semesta ini hanya Allah lah tempat berlindung dan layak kita jadikan tempat mengadu. Kekecewaan pada manusia adalah hal biasa, dan kita akan mengingat bahwa tidak dengan Allah. Allah tidak akan membuat kita kecewa dan selalu memberikan pertolongan pada manusia.

baca juga:

  1. Mengenal Kebesaran Allah

Dengan membaca asmaul husna kita juga bisa mengenal dan mengetaui apa saja kebesaran Allah. Mengenal kebesaran Allah membuat kita semakin tunduk dan taat kepada Allah SWT. Kebesaran Allah tentunya menjadi bukti bahwa manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Allah. Dari situ tidak akan bersikap sombong.

  1. Semakin Beriman

Membaca asmaul husna membuat kita juga akan semakin beriman. Membaca Asmaul Husna secara berulang-ulang membaut kita selalu berpikir tentang kebesaran Allah dan tentunya hal ini akan mendambah keimanan kita sebagai manusia kepada Allah. Tentu bagi yang tidak pernah membacanya, akan berbeda dengan mereka yang suka membaca Asmaul Husna.

baca juga:

  1. Menjauhi dari Kekafiran

Kekafiran tentunya adalah hal yang harus kita jauhi. Sebagai orang yang beriman kita tentu tidak ingin keluar dari Islam dan menjaga terus keimanan yang kita miliki. Salah satunya adalah dengan membaca Asmaul Husna. Membaca asmaul husna membuat kita tersadar bahwa tidak ada yang bisa membuat hidup kita senantiasa aman dan terlindungi selain dari apa yang Allah berikan pada kita.

  1. Senantiasa Mengingat Allah

“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya” (QS Al Ahzab : 41)

Dari ayat diatas menunjukkan bahwa berdzikir atau mengingat Allah dengan asmaul husna adalah salah satu hal yang Allah perintahkan. Dengan membaca nama-nama Allah tentunya kita akan mudah untuk mengingat Allah dan lebih terkondisikan dengan apa yang senantiasa Allah perintahkan.

baca juga:

  1. Semakin Banyak Ilmu Pengetahuan

Dengan mengingat Allah lewat Ilmu Pengetahuan maka kita pun menjadi semakin banyak ilmu pengetahuan. Membaca Asmaul Husna tentunya juga membaca lingkungan sekitar, alam semesta, apa yang telah Allah ciptakan. Tentunya untuk bisa memahami hal tersebut kita harus banyak memahaminya, menggunakan akal, dan mencari ilmu pengetahuan yang terkait. Tentunya dengan Ilmu Pengetahuan kita akan mendapatkan banyak jalan untuk mendapatkan sukses Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam dengan Cara Sukses Menurut Islam

  1. Jauh dari Keragu-Raguan akan Allah

Semakin sering kita membaca Asmaul Husna tentunya akan semakin sering kita mengingat Allah, meyakni keberadaan atau eksistensi, kebesaran, kekuasaan Allah. Dari situ maka kita akan jauh dari keragu-raguan akan Allah. Semuanya kita yakini sebagai tanda-tanda bahwa Allah adalah satu-satunya Zat Yang Maha Kuasa di dunia ini.

  1. Membuat Hati Tenang

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (QS Ar Rad : 28)

Dari ayat di atas ditunjukan bahwa orang-orang yang mengingat Allah atau melalukan dzikir menyebut asma Allah maka akan mendapatkan ketenangan hati. Ketenangan hati tentunya adalah hal yang diinginkan atau diharapkan oleh manusia. Semuanya tentu membutuhkan ketenangan jiwa dalam hidup, agar bisa menjalankan kehidupan ini dengan lebih bijak.

baca juga:

  1. Mengingat Dosa-Dosa

Mengingat Allah melalui membaca Asmaul Husna tentunya juga bisa membuat kita teringat pada dosa-dosa yang kita lakukan. Tentunya sebagai manusia ada banyak sekali dosa-dosa yang kita miliki. Dosa-dosa yang kita miliki tentu tidak akan hilang sebelum Allah memberikan ampunan dan magfirohnya pada kita. Untuk itu, dengan membaca Asmaul Husna kita pun teringat agar tidak membuat dosa-dosa yang berlebih kembali.

  1. Termotivasi Mencari Pahala

Dengan membaca asmaul husna, kita bisa mengingat bahwa Allah adalah Maha Pengasih dan Penyayang, dan Allah pun senantiasa memberikan pahala yang besar bagi hamba-Nya yang bertaqwa. Untuk itu, membaca Asmaul Husna dapat membuat kita terus termotivasi mencari pahala, karena tidak ada yang bisa memberikan keselamatan di dunia dan akhirat selain Allah SWT.

baca juga:

  1. Senantiasa Bersyukur akan Nikmat Allah

Dengan membaca Asmaul Husna yang merupakan nama-nama Allah kita pun juga akan senantiasa bersyukur. Kita akan mengingat bahwa tidak ada kenikmatan dan keselamatan yang diberikan dalam hidup kita selain dari yang Allah berikan. Tanpa yang Allah berikan dari kekuasaan dan kemahabesaran-Nya kita tidak akan bisa selamat baik di dunia dan akhirat.

  1. Takut Akan Siksaan Allah

Satu-satunya Zat yang layak untuk ditakuti adalah Allah. Siksaan Allah adalah siksaan yang sangat pedih bagi hamba-hambaNya yang senantiasa melanggar aturan dan tidak pernah taat kepada Allah SWT. Untuk itu, tidak da hal yang harus kita hindari selain dari siksaan Allah. Dengan membaca Asmaul Husna kita bisa memahami bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang namun akan memberikan siksaan yang berat bagi mereka yang tidak mau mengikuti aturan Allah.

Hal ini juga disampaikan dalam QS Ali Imran : 191, “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

baca juga:

  1. Senantiasa Mengingat Hukum atau Aturan Allah

Dengan membaca asmaul husna kita pun akan senantiasa mengingat hukum atau aturan Allah. Hukum atau aturan manusia mungkin bisa ditawar atau diubah-ubah, tetapi tidak dengan hukum atau aturan yang Allah buat. Jika manusia menjalankannya maka keselamatan akan didapatkan, sedangkan jika tidak dipatuhi, Allah tidak akan rugi sedikitpun. Justru manusia lah yang membutuhkannya dan memerlukan keselamatan.

  1. Termotivasi Mencari Ridho Allah

Dengan membaca Asmaul Husna kita bisa termotivasi untuk mencari ridho Allah. Ridho Allah ada pada keberkahan hidup kita. Membaca Asmaul Husna tentunya mengingatkan kita bahwa Ridho Allah akan datang pada mereka yang benar-benar mengingat dan mau untuk mengikuti aturan Allah.

  1. Terkondisikan Untuk Senantiasa Beribadah

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS Thaahaa : 14)

Dalam ayat diatas ditunjukan bahwa Allah memperingatkan manusia agar senantiasa mengingat dan menyembah Allah. Untuk itu, jika manusia benar-benar mengikuti perintah Allah, maka hidupnya akan terkondisikan dengan beribadah dan mencari keridhoan Allah.

baca juga:

Semoga 15 Manfaat Asmaul Husna ini dapat kita terapkan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan kita untuk menjalankan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama.

The post 15 Manfaat Membaca Asmaul Husna dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Murtad Dalam Islam https://dalamislam.com/landasan-agama/aqidah/murtad-dalam-islam Thu, 22 Jun 2017 06:26:25 +0000 http://dalamislam.com/?p=1697 Sebagai manusia, kita diwajibkan oleh Allah untuk beriman kepada-Nya dan juga mengikuti segala perintah-Nya. Allah juga menurunkan Rasul dan kitab petunjuk sebagai jalan cahaya agar umat manusia tidak tersesat dan terjerumus pada kesesatan. Sejatinya, manusia yang hidupnya penuh dalam kekurangan, kelemahan untuk itu membutuhkan Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Besar untuk memberikan petunjuk dan […]

The post Murtad Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebagai manusia, kita diwajibkan oleh Allah untuk beriman kepada-Nya dan juga mengikuti segala perintah-Nya. Allah juga menurunkan Rasul dan kitab petunjuk sebagai jalan cahaya agar umat manusia tidak tersesat dan terjerumus pada kesesatan. Sejatinya, manusia yang hidupnya penuh dalam kekurangan, kelemahan untuk itu membutuhkan Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Besar untuk memberikan petunjuk dan sebagai tempat bergantung hidup manusia.

Islam adalah agama yang Allah turunkan bukan hanya pada saat zaman Nabi Muhammad. Ajaran islam sebagaimana ajaran nabi-nabi terdahulu dan memberikan petunjuk bagi manusia sesuai dengan fitrah dan jalan yang benar sebagaimana konteks masyarakat yang sedang terjadi di massanya. Untuk itu, Allah memerintahkan agar manusia mengikuti ajaran yang benar, dalam hal ini ajaran islam sebagaimana ajaran yang telah Allah sempurnakan dan integrasikan pada umat manusia dari zaman Nabi Muhammad hingga kini.

Untuk itu dasar keislamandan fungsi agama adalah seperti Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman.

Namun, bagaimana jika orang yang beriman lalu kemudian menggugurkan keimanannya dan berpindah pada ajran agama lain selain islam? Apakah hal tersebut diperbilhkan dan apakan hukumnya jika hal tersebut dilakukan? Hal ini akan dibahas dalam artikel berikut.

baca juga:

Perintah Beriman Kepada Allah dan Islam

Allah memerintahkan kepada manusia untuk mengikuti perintah dan jalan-jalan kebaran yang Allah tunjukkan lewat Al-Quran, Sunnah Rasulullah, dan juga realitas yang ada di alam semesta bagi mereka yang mampu berpikir dan menangkapnya dengan baik. Akan tetapi, Allah tidak memaksakan jika memang manusia tidak mau mengikutinya.

Tentu saja perintah ini sesuai dengan  Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam. Hal ini disesuaikan dengan kondisi dimana manusia memiliki fitrah untuk memilih, untuk memutuskan, dan memperhitungkan segala sesuai dengan pertimbangan dirunya masing-masing. Hal ini disampaikan Allah sebagaimana dalam ayat Al-Quran berikut :

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah : 256)

Di dalam ayat tersebut Allah menyebutkan bahwa tidak ada paksaan untuk manusia beriman dan mengikuti islam. Akan tetapi segala resiko yang akan datang tentunya adalah urusan manusia. Allah telah memberikan petunjuk maka segalanya kembali pada pilihan kita. Resiko dari tidak beriman kepada Allah adalah hilangnya tuntunan jalan, petunjuk, hidayah, kesadaran diri, kesempatan bertaubt, dan hal-hal lainnya yang kita butuhkan dalam hidup. Sehingga resiko itu membuat kita rugi sendiri.

Bagi mereka yang murtad dari islam, artinya mereka telah menjual dan melepaskan keislaman diri mereka, tuntunan Allah, dan perlindungan diri yang kuat. Karena sesungguhnya hanya keimanan kita lah yang paling berharga dan kekal nilainya hingga ke dalam surga.

baca juga:

Murtad Menurut Informasi Al-Quran

Orang-orang yang murtad dari jalan Allah adalah orang yang dibenci dan tentunya sangat diharamkan oleh Allah seorang Muslim kembali pada jalan yang salah. Hal ini tentunya bertentangan dengan Sumber Syariat Islam. Bisa diibaratkan seseorang yang murtad adalah mereka yang sudah mendapatkan cahaya kebenaran, berada di jalan Allah, berada dalam petujuk Allah namun mereka mengingkari dan kembali tidak beriman. Tentu saja hilang kenikmatan, kesyukuran, dan kebaikan tersebut.

Orang-orang yang murtad tentu saja akan mendapatkan resiko dan balasan dari Allah. Allah memang tidak memaksa seseorang untuk beriman pada-Nya dan Islam, tetapi segala resiko dan balasan dari Allah tentu bisa dipahami sendiri oleh Manusia karena tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan dan kebenaran selain yang datang dari Allah SWT.

  1. Orang yang Murtad Kekal di dalam Neraka

“Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS Al Baqarah : 217)

Dalam ayat di atas ditunjukkan bahwa orang yang murtad adalah orang yang akan kekal di neraka. Mereka akan sia-sia amalannya dan kebaikannya karena semua itu bukan ditunjukkan pada jalan Allah SWT. Orang-orang seperti itu tentu perlu dipertanyakan apa motif mereka melaksanakan kebaikan dan juga amalan? Tentu saja balasan Allah adalah kekal di neraka, dan tentu kita tidak ingin menjadi bagian dari penghuni neraka.

Sebagaimana hadist Rasul, seringan-ringannya siksaan neraka adalah ketika kaki kita menginjak bara api, dan dengan bara api itu, kepala kita hancur.

  1. Mendatangkan Muhdarat dari Allah

“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali Imran : 144)

Dari ayat di atas, ditunjukkan bahwa orang-orang yang murtad kelak Allah akan mendatangkannya mudharat dan mereka tidak akan bersyukur. Tentu hal ini adalah hal yang paling menakutkan, dimana tidak mungkin seseorang bisa hidup tanpa nikmat dan bantuan dari Allah SWT. Yang ada, kita hanya bisa menunggu dan berserah diri. Sedangkan saat murtad, Allah melaknat kita dan tidak akan membiarkan kita hidup bahagia di Akhirat.

Untuk itu, sejatinya aturan dan perintah Allah bukanlah untuk menyiksa hidup manusia, melainkan memberikan kebaikan dan menyelematkan manusia dari kesesatan di dunia. Akan tetapi manusia sering kali mengingkari hal tersebut dan tidak memahami bahwa Allah hendak melindungi dan menjaga manusia dengan aturan yang telah dibuat-Nya.

  1. Digantikan oleh Allah dengan Kaum yang Lainnya

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS Al Maidah : 54)

baca juga:

Orang-orang yang murtad di jalan Allah, kelak Allah akan balas dan ganti kekuasaannya dengan kaum yang lebih baik. Mereka adalah orang-orang yang baik dan mencintai Allah. Tentu saja, jika hal tersebut terjadi orang-orang yang murtad dan kafir adalah orang-orang yang akan tergilas zaman dan kelak akan Allah gantikan dengan orang-orang yang shalih dan beriman kepada Allah. Sedangkan orang beriman akan mendapatkan kesuksesan di Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam.

The post Murtad Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
20 Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/cara-meningkatkan-iman-dan-taqwa Tue, 25 Apr 2017 13:52:10 +0000 http://dalamislam.com/?p=1487 Sebagai manusia, Allah menciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah SWT sekaligus untuk diuji kelak untuk menentukan nasib hidup manusia selanjutnya di akhirat. Untuk bisa menjalankan tujuan tersebut tentu saja manusia wajib untuk memiliki iman dan taqwa agar ia mampu juga mau menjalankan segala perintah Allah dengan sebaik-baiknya. Jika itdak, tentu akan mendatangkan kemalasan untuk […]

The post 20 Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebagai manusia, Allah menciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah SWT sekaligus untuk diuji kelak untuk menentukan nasib hidup manusia selanjutnya di akhirat. Untuk bisa menjalankan tujuan tersebut tentu saja manusia wajib untuk memiliki iman dan taqwa agar ia mampu juga mau menjalankan segala perintah Allah dengan sebaik-baiknya. Jika itdak, tentu akan mendatangkan kemalasan untuk melaksanakan segala perintah Allah tersebut.

Tanpa adanya iman dan taqwa manusia tidak akan bisa menjalankan kehidupan dengan ridho dan petunjuk Allah SWT. Untuk itu, iman dan taqwa mampu menyelamatkan kita bukan hanya di dunia namun juga kelak di akhirat. Untuk itu, ia adalah pondasi kehidupan manusia.

Orang yang hidup tanpa iman dan taqwa ia seperti rumah tanpa pondasi dan akar yang kuat. Ia akan mudah rapuh, rapuk, dan bahkan tidak akan bisa melindungi orang yang menghuni rumah. Begitupun iman dan taqwa dalam diri manusia. Ia akan melindungi dari segala macam kesesatan, keterperukan, dan berbagai bencana lainnya dalam hidup manusia.

Untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa ada berbagai cara dan jalan yang bisa dilakukan. Rukun ImanRukun Islam , dan Fungsi Agama tentunya menjadi landasannya.

Manusia adalah makhluk yang sering lalai dan tidak awas diri, untuk itu masalah iman dan taqwa pun juga bisa menurun tanpa mengenal waktu. Berikut adalah 20 cara agar manusia dapat meningkatkan iman dan taqwanya dalam kehidupan.

  1. Memperbaiki Shalat

Untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa salah satu caranya adalah dengan memperbaiki shalat. Shalat saja tidak cukup, melainkan membutuhkan shalat khusuk dan berkualitas. Itulah shalat yang mencerminkan keimanan dan ketaqwaan.

Hal mengenai shalat juga disampaikan dalam ayat sebagai berikut, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”  (QS Al Ankabut : 45)

Selain shalat wajib juga bisa melaksanakan shalat sunnnah seperti : Shalat Taubat Shalat Lailatul Qadar, Shalat Malam Sebelum Tidur , dsb.

  1. Mentadaburi Al-Quran

Darimana kita bisa meyakini dan memiliki ketaqwaan kepada Allah? Tentu saja sumbernya adalah Al-Quran yang memberikan kita petunjuk. Untuk itu dalam meningkat iman dan taqwa membaca sumbernya adalah jalan yang tepat. Dengan membaca Al-Quran bukan berarti membaca teksnya, melainkan mentadaburi isinya, dan menjadikannya Fungsi Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-hari serta Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia.

Hal ini sebagaimana Allah sampaikan dalam Surat Yunus ayat 37, “Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.”.

Untuk itu, tadabur Al-Quran adalah sesuatu yang wajib dilakukan dan ketika sudah mempelajarinya maka akan muncul keyakinan dan tidak ada keraguan sedikitpun.

  1. Berkumpul dengan Orang Shaleh

Salah satu Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa yaitu bercengkrama dengan orang saleh. Orang shaleh memupuk iman, sedangkan bersamanya maka kita akan termotivasi dan semangat menjalankan segala perintah-perintah Allah. Manusia makhluk sosial, membutuhkan teman dan pendampingan agar hidupnya berwarna dan terdapat dorongan yang berasal dari luar.

Carilah orang-orang yang shaleh. Bentuklah interaksi bersamanya dan biarkan kita bersosialisasi dan saling mengingatkan kebaikan dengan mereka untuk membantu kita tetap dalam keimanan kepada Allah SWT.

  1. Membaca Buku-Buku Islam

Salah satu sumber keimanan adalah ilmu yang kita miliki. Adanya kebermanfaatan ilmu membuat iman dan taqwa kita semakin bertambah. Salah satunya dengan membaca buku-buku islam yang diwariskan ulama atau orang berilmu secara benar lainnya. Ilmu Tasawuf ModernIlmu Tauhid Islam, dan Ilmu Kalam dalam Islam  bisa juga dipelajari karena sebagai bagian dari ilmu yang membentuk pondasi keimanan.

  1. Mempelajari Ilmu Pengetahuan

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya” (QS Al Hajj : 8)

Ilmu di dunia ini segalanya milik Allah. Yang benar adalah milik Allah, hanya manusia saja kadang tidak menangkapnya secara seksama dalam kehidupan sehari-hari. Membaca ilmu pengetahuan dan mempelajarinya akan membuat kita semakin tunduk dan takjub, karena ilmu manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang Allah miliki.

Ilmu manusia hanya setetes dari luasnya samudera. Hal ini karena Islam dan Ilmu Pengetahuan tentu saling mendukung bukan bersebrangan.

  1. Mentadaburi Alam Semesta

Alam semesta jagad raya ini adalah milik Allah SWT. Untuk itu, mentadaburi alam semesta juga salah satu Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa. Aktivitas ini membuat kita semakin yakin dan takjub akan segala ciptaan Allah SWT. Dengan mempelajari kebesaran Allah dan segala isinya, maka keyakinan dan ketaqwaan kita kepada Allah juga akan semakin meningkat.

Hal ini juga disampaikan Allah dalam QS Fushilat ayat 37, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.”

  1. Membandingkannya dengan Kepercayaan Lain

Salah satu metode yang bisa digunakan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kita adalah dengan cara membandingkan ajaran islam dengan ajaran lain tentu dengan metode dan ilmu yang benar. Dengan begitu kita akan mendapatkan bahwa islam yang Allah turunkan adalah bentuk yang paling baik dan sempurna dibandingkan dengan ajaran lainnya. Dengan perbandingan maka akan terlihat yang unggul, maka kita akan bisa menmabah keyakinan kita dan kebanggan kita dalam berislam.

  1. Menjalankan Perintah Allah Secara Konsisten

Menjalankan perintah Allah tentu akan memiliki dampak. Untuk itu, merasakan manfaat dan kebermaknaan dari perintah Allah hanya akan didapatkan ketika kita benar-benar menjalankannya. Misalnya saja, ibadah puasa sebagai bentuk pelatihan diri. Kita tidak akan bisa merasakan manfaat puasa terhadap kesehatan jika tidak melaksanakan amalan ibadah puasa itu sendiri.

Semakin tinggi dan sering kita melaksanakan perintah Allah maka akan semakin tinggi pula kita merasakan kebermaknaan akan nilai-nilai islam dan kebermanfaatannya bagi diri kita.

  1. Mencari Informasi Manfaat atau Dampak dari Perintah Allah

Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa juga dapat di dapat saat kita mau mencari informasi. Semakin kita mengetahui apa manfaat atau dampak yang bisa kita ambil dari sebuah perintah, maka kita akan semakin bersyukur dan merasakan bahagia karena apa yang diperintahkann untuk dijalankan oleh Allah SWT adalah sesuatu yang menyelematkan dan membahagiakan. Untuk itu, kita harus dapat mencari dan menggali informasi mengenai sebuah perintah agar keimanan dan ketaqwaan semakin bertambah.

  1. Melakukan Evaluasi Diri

Sebelum melakukan peningkatan biasanya maka diperlukan evaluasi terlebih dahulu. Untuk bisa terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan tentu manusia juga harus melaksanakan evaluasi diri. Evaluasi ini adalah untuk mengukur sejauh apa kita telah beriman dan melaksanakan perintah Allah. Evaluasi harus dijalankan oleh diri sendiri bukan oleh orang lain. Untuk itu, yang mengukurnya adalah diri kita sendiri, karena diri lah yang lebih tau bagaimana keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

  1. Menjauhi Lingkungan yang Buruk

Jika kita merasa belum bisa untuk beradabtasi dan menghindari segala kemaksiatan, maka pilihan kita bisa menjauhi lingkungan tersebut sampai kekuatan iman dan taqwa kita meningkat. Menjaga diri lebih baik ketimbang harus tetap berada dalam lingkungan yang membuat diri kita semakin memburuk.

Akan tetapi, menjauhi lingkungan yang buruk bukan berarti kita harus bersikap eksklusif sehingga tidak ada interaksi sosial dengan manusia lainnya. Allah sendiri menyuruh kita untuk bersosialisasi dan bersyiar agar tercitrakan islam yang baik di masyarakat.

  1. Tidak Terlena dengan Kehidupan Dunia

Dunia bisa menawarkan kebahagiaan ataupun kesedihan walaupun semuanya hanya sementara. Untuk itu, menjaga dan meningkat keimanan dan ketaqwaan dapat kita lakukan dengan cara menjaga diri agar tidak terlena dengan kehidupan dunia. Biasanya dengan terlena kehidupan dunia, kita juga lupa dengan Allah dan perintahnya. Untuk itu, berhati-hati baik dalam kondisi apapun agar tidak terjebak pada urusan duniawi semata.

Untuk itu bisa juga kita mempelajari bagaimana cara sukses di Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam agar tidak salah menempatkan dunia dalam hidup.

  1. Mengikuti Majelis Ilmu

Menghadiri majelis ilmu adalah cara juga agar keimanan dan ketaqwaan kita bisa meningkat. Majelis ilmu tentu akan memberikan kita banyak hikmah dan juga pencerahan. Bagaimanapun, ilmu selalu kita butuhkan dan membuat diri kita semakin baik setiap saat. Hadirilah majelis ilmu, yang membahas ilmu islam, ilmu pengetahuan yang bermanfaat, agar kebesaran Allah semakin hadir dalam diri kita.

Hal ini juga disampaikan dalam Al-Quran , “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujadilah : 11)

  1. Menjauhi Stimulus Kemaksiatan

Menjaga keimanan tentu sama dengan menjaga diri dari perbuatan maksiat. Jauhi kemaksiatan dan jadikan diri ini kuat terhadap stimulusnya. Jika tidak ingin dihampiri oleh kemaksiatan maka stimulusnya pun dari awal sudah harus kita hindari.

  1. Mengasah Akal dan Menjauhi Hawa Nafsu

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.” (QS Ar-Rum : 24)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa keimanan dan rasa takut kepada Allah hanya akan muncul jika kita menggunakan akal dengan benar. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita bukan hanya persoalan spiritual tapi membutuhkan daya pikir dan nalar yang baik. Untuk itu, dalam meningaktkan keimanan maka dibutuhkan terus menerus mengasah akal agar akal kita tunduk kepada yang benar bukan kepada hawa nafsu semata.

  1. Memperbanyak Syukur, Menjauhi Mengeluh

Memperbanyak syukur dan menjauhi mengeluh bisa juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita. Syukur berarti kita selalu mencari nikmat dan rezeki Allah di setiap saat dalam kondisi apapun. Dengan begitu kita bisa tetap yakin bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita dan senantiasa membantu kita untuk mendapatkan nikmat dan rezeki yang banyak.

  1. Memperbanyak Dzikir

Dengan berdzikir artinya kita sedang mengingat Allah. Dzikir tidak selalu dalam bentuk bacaan yang panjang atau dalam berbagai hitungan. Berdzikir mengingat Allah bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Mengingat segala hukum Allah, hukum pengetahuan yang ada di alam ciptaan Allah ataupun adzab atau hukuman Allah. Untuk itu, orang yang berdzikir akan mendekati kepada Allah dan semakin cinta akan syariat Allah.

  1. Melakukan Hiburan yang Bermanfaat

Setiap manusia tentu saja membutuhkan hiburan. Hiburan tentu tidak ada salahnya selagi hiburan tersebut bermanfaat. Untuk itu, meningkatkan keimanan bisa dengan kita melakukan hiburan yang bermanfaat dan menjalankan hiburan tanpa harus meninggalkan perintah Allah SWT.

  1. Mengikuti Sunnah Rasul

“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (QS Al Baqarah : 285)

Dalam ayat diatas, menunjukkan bahwa mengikuti sunnah Rasul adalah cara yang bisa juga dilakukan untuk meningkatkan iman dan taqwa. Sunnah rasul atau apa yang Rasulullah lakukan sejatinya adalah jalan-jalan yang diarahkan menuju Ridho Allah SWT. Untuk itu, muslim yang mengikuti sunnah rasul tentu akan mendapatkan juga jalan dan arah yang sama sebagaimana Rasulullah.

  1. Menikmati Hidup yang Allah Berikan

Iman dan taqwa yang kuat serta senantiasa meningkat hanya akan didapatkan oleh orang-orang yang menikmati hidup dari Allah SWT. Mereka akan mendapatkan keimanan dan ketaqwaan karena merasakan hidup yang penuh syukur, nikmat, pertolongan Allah, dan rezeki. Mereka yang merasakan ini tentu akan mendapatkan kenikmatan hidup dunia dan akhirat.

Hal ini juga disampaikan dalam ayat berikut, “Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata” (QS Adh Dhukan : 33)

Kunci Meningkatkan Iman dan Taqwa

Kunci dari semua jalan meningkatkan iman dan taqwa adalah menjalankan semuanya secara bertahap, konsisten, sungguh-sungguh, niat yang lurus dan selalu berusaha untuk mencari lingkungan atau proses kondisi diri yang baik. Bagaimanapun juga manusia memiliki kelemahan dan semua itu harus dicoba dengan pengondisian eksternal.

Tanpa konsisten yang tinggi tentu saja iman dan taqwa tidak akan meningkat, justru malah stagnan atau bahkan melemah. Maka itu iman dan taqwa jika ingin meningkat ia harus dipupuk terus menerus, dipelihara dan jangan sampai terperosok jurang kesesatan yang lebih dalam.

Untuk itu, umat islam harus senantiasa mengingat bahwa sekali terpuruk maka syetan akan selalu menggoda untuk jatuh lebih dalam. Sebelum terpuruk, maka jangan sampai kita mendekati atau menyentuh lingkaran yang dibuat oleh setan untuk menjebak manusia. Hal ini sebagiamana juga disampaikan dalam ayat,

“Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran, sekali-kali mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun; dan bagi mereka azab yang pedih.” (QS Ali Imran : 177)

Semoga umat islam selalu dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT sehingga bisa selamat dalam menjalankan hidup di dunia dan akhirat.

Artikel Islam Terkait

 

The post 20 Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Iman dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/iman-dalam-islam Thu, 17 Nov 2016 10:55:11 +0000 http://dalamislam.com/?p=1130 Keimanan adalah hal mendasar bagi seorang muslim. Keimanan tentunya menjadi pembeda antara seorang muslim atau bukan. Tanpa ada keimanan kepada Allah dan Islam tentu manusia akan menjadi makhluk yang rapuh, sebagaimana rumah tanpa adanya pondasi yang kuat dan kokoh. Keimanan terhadap rukun islam dan fungsi agama islam, tentunya adalah perintah dari Allah SWT. Hal ini […]

The post Iman dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Keimanan adalah hal mendasar bagi seorang muslim. Keimanan tentunya menjadi pembeda antara seorang muslim atau bukan. Tanpa ada keimanan kepada Allah dan Islam tentu manusia akan menjadi makhluk yang rapuh, sebagaimana rumah tanpa adanya pondasi yang kuat dan kokoh.

Keimanan terhadap rukun islam dan fungsi agama islam, tentunya adalah perintah dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam ayat berikut,

Pada hari ini, telah Ku-sempurnakan untuk kamu agama-mu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah , Ku-redhai Islam itu agama bagimu” (QS Al Maidah :3)

Sejatinya, kita lah yang membutuhkan islam. Islam diturunkan Allah sebagai agama yang sempurna dan agama yang telah diridhoi Allah. Untuk itu, hanya pada keimanan pada islam lah seharusnya manusia berkiblat. Bukan pada agama lain atau ajaran lain yang dibuat oleh manusia. Berikut adalah penjelasan mengenai Iman dalam Islam :

Iman adalah Prasyarat Menjadi Muslim

Iman adalah syarat seseorang menjadi muslim. Keimanan seseorang tentu dinyatakan melalui pernyataan dan aksi atau perbuatan yang konsisten selama seumur hidup. Tentu tidak akan dinyatakan beriman apabila manusia tidak mengakui keberadaan dan kekuasaan Allah juga melaksankaan perintah-perintah-Nya. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam ayat berikut.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang hanya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS al-Hujurât: 15)

Untuk itu, berikut adalah syarat dikatakannya seseorang beriman dalam islam.

  1. Kalimat Syahadat Bukti Keimanan

Dalam rukun islam pertama kalimat syahadat adalah syarat untuk menjadi seorang muslim. Setiap pernyataan dan sumpah maka ia harus mendatangkan saksi. Syahadat menjadi penting dan bukan sekedar ucapan belaka karena ia pernyataan yang membedakan dirinya dengan orang kafir. Ia bersumpah bahwa ia berbeda dengan orang kafir dan mengakui bahwa Allah sebagai satu-satunya Illah. Pernyataan ini menjadi syarat yang utama bagi seorang yang mengakui beriman.

  1. Pengakuan Keimanan Terhadap Semua Aspek Islam

Pengakuan keimanan terhadap islam tidak hanya sekedar dengan syahadat atau pernyataan saja. Terlebih adalah pembuktian secaraperilaku dan mengakui seluruh aspek agama islam. Orang beriman tentu juga dapat mengambil pelajaran dan juga hikmah-hikmah sebagaimana hal berikut:

Iman adalah Pembeda Muslim dan Bukan

Seorang muslim dan bukan tentu memiliki perbedaan. Tidak mungkin muslim dan kafir memiliki karakteristik yang sama padahal jelas seorang yang beriman tidak akan melakukan apa-apa yang dilarang Allah, sedangkan kafir tidak akan mungkin taat dan mengikuti apa yang Allah tetapkan.

  1. Pembeda Pengetahuan

“Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (iaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan solat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.(Al-Qur’an, al-Baqarah, 2:2-3)

Informasi ini diberikan oleh Allah kepada manusia. Kitab Al-Quran adalah informasi berupa wahyu untuk memberikan petunjuk kepada orang beriman. Tentu saja, orang kafir tidak akan menjadikan Al-Quran sebagai kitab petunjuk dan menjadi pendasaran dalam hidupnya.

  1. Pembeda Perilaku

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, hati mereka gemetar, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabbnya mereka bertawakkal” (QS al-Anfâl: 2)

Dari ayat diatas disampaikan bahwa orang beriman akan bergetar jika disebutkan nama Allah. Tentu hal ini tidak akan terjadi pada orang-orang kafir. Bergetarnya orang-orang beriman karena adanya perasaan takut, takjub, taat, dan merasa bangga jika hidup dalam agama Allah.

Sedangkan orang yang-orang yang beriman juga tidak hanya sekedar hati dan perasaan saja yang merasa bergetar. Orang beriman juga akan terlihat dalam perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Orang beriman akan menafkahkan harta dan berjuang hidupnya sesuai dengan apa yang Allah perintahkan.

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada keimanan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa sahaja yang kamu nafkahkan,maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”.(QS Ali Imran : 92)

Selain itu, orang beriman juga akan melaksanakan hidupnya berdasarkan Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam yang telah Allah tetapkan, sesuai informasi dalam Al-Quran.

Iman adalah Terwujud dalam Konsistensi Perilaku

Wujud keimanan adalah dalam bentuk perilaku. Tentu perilaku ini harus konsisten. Konsisten bukan berarti manusia tidak tanpa kesalahan dan kekurangan. Konsisten dalam hal ini adalah selalu dalam jalur yang benar walau harus ada waktu untuk jatuh dan bangkit kembali.

  1. Tidak Memilih-Milih Aturan

Bentuk konsistensi orang beriman adalah tidak akan memilih-milih aturan mana yang hendak diikutinya dari islam. Orang beriman akan sekuat tenaga melaksanakan seluruh perintah Allah tanpa tawar menawar dan memilih mana yang sesuai dengan keinginann diri. Untuk itu, ia akan berislam dan beriman secara kaffah atau berislam secara sempurna. Berusaha sempurna walau tidak selalu mengalami kesempurnaan.

  1. Mencintai dan Mensyukuri Adanya Aturan

Orang beriman tidak akan segan-segan untuk mencintai dan mensyukuri adanya aturan yang dibuat oleh Allah. Orang beriman juga tidak akan mengeluh atas aturan yang Allah buat, melainkan akan mensyukuri karena dengan adanya petunjuk tersebut, hidupnya akan selamat dan tidak akan tersesat. Ia benar-benar memahami bahwa aturan Allah mampu memberikan kemaslahatan untuk hidupnya.

  1. Memelihara Aturan Tetap di Tegakkan

Orang-orang beriman akan berusaha untuk menegakkan aturan Allah dalam kehidupannya. Ia tidak akan segan untuk memelihara, melaksanakan, mendakwahkan, dan memperjuangkan agar aturan tersebut tetap dilakukan dan tidak diremehkan. Ia akan mengetahui bahwa aturan Allah sejatinya adalah untuk kemaslahatan dirinya. Sedangkan jika tidak dilaksanakan, maka akan berefek kepada kehancuran umat di muka bumi.

Untuk itu, bagi orang beriman kehidupanya diarahkan untuk mendapatkan Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, sesuai cara Cara Sukses Menurut Islam. Dunia Menurut Islam bukanlah segala-galanya. Untuk itu orang beriman akan mengejar Sukses Menurut Islam bukan hanya sekedar mendapatkan harta atau apapaun kebahagiaan dunia, melainkan keimanan yang kuat dan dapat menyelamatkan di akhirat.

The post Iman dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tingkatan Iman dalam Islam https://dalamislam.com/dasar-islam/tingkatan-iman-dalam-islam Thu, 17 Nov 2016 10:40:53 +0000 http://dalamislam.com/?p=1129 “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS Al Mujadalah: 11). Dalam ayat di atas ditunjukkan bahwa Allah meninggikan orang-orang beriman yang tentunya memiliki ilmu pengetahuan. Orang beriman tentu adalah mereka yang meyakini Allah sebagai Illah dan segala bentuk informasi juga aturannnya tentu menjadi bagian […]

The post Tingkatan Iman dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS Al Mujadalah: 11).

Dalam ayat di atas ditunjukkan bahwa Allah meninggikan orang-orang beriman yang tentunya memiliki ilmu pengetahuan. Orang beriman tentu adalah mereka yang meyakini Allah sebagai Illah dan segala bentuk informasi juga aturannnya tentu menjadi bagian dari keimanan islam. Berikut adalah penjelasan mengenai tingkatan iman dalam islam.

Iman Manusia Fluktuatif

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Qs Yusuf: 53)

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa keimanan seseorang dapat naik dan turun. Ayat ini berkenaan dengan sejarah Nabi Yusuf di zaman dulu. Setiap manusia memiliki hawa nafsu yang dapat mendorong pada perbuatan buruk namun juga bisa dikendalikan dengan adanya akal yang bisa mempertimbangkan baik dan buruk.

Adanya hawa nafsu ini membuat keimanan kita tentu bisa fluktuatif, yaitu naik atau turun. Hawa nafsu dan juga bisikan setan terus menerus membisikkan pada manusia, sehingga manusia tidak selalu dalam kondisi ideal. Jika hawa nafsu dan bisikan setan ini diikuti terus menerus maka akan membuat manusia semakin terpuruk, bahkan keimanannya dapat rapuh bahkan hilang.

Tidak ada iman manusia yang selalu stabil dan dalam kondisi yang terus menerus baik. Hakikatnya manusia memiliki hawa nafsu, pasti akan ada dimana iman dalam kondisi lemah. Akan tetapi, orang yang benar-benar beriman akan tau atau sadar bahwa keimanannya sedang menurun dan akan mencari jalan untuk terus menerus memperbaiki keimanannya.

Keimanan sebagaimana tumbuhan yang dapat layu dan berkembang. Tergantung bagaimana kita memupuknya. Untuk itu keimanan harus benar-benar dipupuk. Pupuk dari keimanan adalah pengetahuan, penghayatan, dan pengalaman taqwa kepada Allah SWT.

Iman Rasul-Rasul Allah adalah Teladan

Rasul adalah teladan bagi umat islam. Untuk itu, mengenai masalah keimanan kita pun juga bisa meneladani rasul, sebab Rasul adalah tuntunan dari umat islam.Bentuk mengikuti dan mengimani Rasul, adalah mengikuti sunnahnya. Sunnah rasul seperti, Sunnah Sebelum Tidur sesuai ajaran Rasul, Adab Ziarah Kubur , Cara Makan Rasulullah , melaksanakan  Cara Mandi Dalam Islam , Zikir Sebelum Tidur , melaksanakan Macam Macam Shalat Sunnah, dll.

Berikut adalah bentuk keimanan dari para Rasul-Rasul Allah sebagaimana Rasul-Rasul Allah selalu mengikuti apa kata Allah melalui wahyu-Nya.

  1. Menerima Seluruh Aturan Allah secara Keseluruhan

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, hati mereka gemetar, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabbnya mereka bertawakkal” (QS al-Anfâl: 2)

Rasul-rasul Allah senantiasa mengikuti apa yang Allah berikan perintah-Nya. Untuk itu, keimanannya diwujudkan dengan meneriman dan mengamalkan aturan islam tanpa terkecuali. Baik susah ataupun bahagia perintah Allah dijalankan dengan keikhlasan.

Mengenai masalah keimanan, umat islam dapat juga mengetahui tentang hal-hal berikut ini, agar semakin memperkuat keimanan.

  1. Berjuang Menegakkan Aturan Allah

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang hanya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS al-Hujurât: 15)

Rasul-Rasul Allah senantiasa mengikuti aturan Allah bahkan memperjuangkannya untuk dapat tegak islam di muka bumi. Bentuk keimanan mereka dilakukan dengan berjihad dengan harta dan jiwa agar bisa memberikan yang terbaik untuk islam.

Hal ini sebagaimana dengan Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk berjuang membangun masyarakat.

  1. Mau Berkorban Demi Tegaknya Islam dengan Harta dan Jiwa

“Aku diperintah (oleh Allah) untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, dan sampai mereka menegakkan shalat, serta membayar zakat. Jika mereka telah melakukan itu, maka mereka telah  mencegah darah dan harta mereka dariku kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan mereka pada tanggungan Allah”

Berkorban demi islam harta dan jiwa adalah bentuk keimanan yang tertinggi. Artinya pernyataan keimanan bukan hanya berhenti di ucapan melainkan sampai bentuk pengorbanan dan perjuangan islam di muka bumi. Untuk itu, tingkatan iman seseorang yang sudah sampai seperti itu sangat kuat jika dilakukan konsisten hingga akhir hayat. Tentu saja dengan cataran motifnya lurus karena Allah semata.

Orang Beriman Mencintai Akhirat

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS : An’Am: 32)

Orang-orang yang beriman akan senantiasa mencintai akhirat daripada dunia. Untuk itu, bentuk perilakunya adalah mereka senantiasa menjaga diri agar tidak terlena dengan gemerlap dan kebahagiaan di dunia. Sedangkan fokus mereka adalah untuk menuju akhirat. Namun bukan berarti dalam kehidupannya di dunia ia dalam kesulitan atau kemiskinan, namun ia menjadikan potensi diri, harta atau apapun yang dimiliki adalah sebagai langkah menuju akhirat.

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS: Al-Ankabut ayat 64)

Untuk itu, tujuan dari kehidupan orang-orang yang beriman adalah kembali ke akhirat dengan bekal pahala dan segudang karya saat di dunia. Hal ini yang ia persembahkan sebagai bukti perjuangan-nya, kelak dimintai pertanggungjawbaan di akhirat.

“Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” (QS Muhammad : 36)

Sebagaimana ayat diatas, maka kehidupan orang beriman akan menjadikan hartanya yang tunduk kepada mereka bukan malah sebaliknya mereka yang tunduk kepada harta.

Untuk menghitung kualitas iman, tentu manusia akan sulit bahkan hampir tidak bisa. Apalagi menghitung keimanan orang lain. Untuk itu, hanya Allah sajalah yang mengetahui kualitasnya. Manusia hanya bisa mengevaluasi dirinya, saling mengingatkan, bukan menjudge atau bahkan memberikan penghakiman atas keimanan seorang muslim. Kecualli bagi mereka yang jelas-jelas mengklaim dirinya sebagai seorang kafir dan tidak percaya akan Allah SWT.

The post Tingkatan Iman dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
4 Hikmah Beriman Kepada Malaikat beserta Dalilnya https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/hikmah-beriman-kepada-malaikat Mon, 14 Nov 2016 07:09:52 +0000 http://dalamislam.com/?p=1105 Allah SWT menciptakan semua makhluk baik manusia, jin maupun malaikat. Sebagaimana manusia, malaikat juga merupakan makhluk Allah SWT namun malaikat bisa dikatakan sebagai makhluk  yang paling taat kepada Allah SWT karena malaikat terbuat dari cahaya dan tidak memiliki hawa nafsu sperti layaknya manusia pada umumnya (baca hakikat penciptaan manusia dan tujuan hidup menurut islam). Seorang […]

The post 4 Hikmah Beriman Kepada Malaikat beserta Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Allah SWT menciptakan semua makhluk baik manusia, jin maupun malaikat. Sebagaimana manusia, malaikat juga merupakan makhluk Allah SWT namun malaikat bisa dikatakan sebagai makhluk  yang paling taat kepada Allah SWT karena malaikat terbuat dari cahaya dan tidak memiliki hawa nafsu sperti layaknya manusia pada umumnya (baca hakikat penciptaan manusia dan tujuan hidup menurut islam).

Seorang muslim wajib beriman kepada malaikat seperti yang terkandung dalam rukun iman. Sebagai salah satu makhluk Alllah SWT, malaikat memiliki tugasnya masing-masing dan setidaknya umat muslim mengenal 10 nama malaikat Allah tersebut mulai dari Jibril pengantar wahyu hingga malaikat pencabut nyawa, Izrail. Dengan mengimani malaikat, ada hikmah yang bisa diterima oleh manusia khususnya umat muslim. Apa sajakah hikmah tersebut? Untuk mengetahuinya simak penjelasan berikut ini. (baca manfaat beriman kepada Allah SWT dan fungsi iman kepada Allah SWT)

Iman Kepada Malaikat

Kita mengenal rukun iman dengan enam rukun yang harus diketahui. Salah satu isi dari rukun iman adalah beriman kepada malaikat atau jika berdasarkan urutan maka iman kepada malaikat menempati posisi kedua setelah iman kepada Allah SWT. Iman kepada malaikat berarti mempercayai bahwa Allah SWT juga menciptakan malaikat dan para malaikat tersebut ada dan menjalankan tugasnya masing-masing. (baca juga rukun puasa ramadhan dan rukun nikah dalam islam)

Setiap muslim wajib mengimani malaikat dan hal ini akan semakin membuat seseorang berlaku baik meskipun tidak ada orang lain yang melihatnya. Malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT sebelum manusia namun berdasarkan sejarah agama islam, malaikat pernah disuruh bersujud oleh Allah SWT kepada nabi Adam AS yang merupakan seorang manusia. (baca juga sejarah islam dunia dan sejarah Ali bin Abi Thalib)

Dalil Iman Kepada Malaikat

Dalam Alqur’an perintah dan hal-hal mengenai malaikat disebutkan dalam beberapa ayat berikut ini

  • QS Al baqarah 285

Disebutkan dalam Alqur’an surat Al Baqarah ayat 285 bahwa muslim beriman kepada Allah, malaikat, kitab dan rasul-rasulnya (baca cara makan rasulullah dan cara tidur rasulullah dan manfaatnya ) .

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ 

Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan Kami taat.” (mereka berdoa): “Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (QS Al Baqarah : 285)

  • QS An Nisa 136

Iman kepada malaikat juga disebutkan dalam surat An Nisa ayat 136 berikut ini

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (Qs An Nisa : 136)

  • QS Al Baqarah 30

Dalam surat Al baqarah ayat 30 disebutkan bahwa Allah SWT menyuruh para malaikat untuk bersujud kepada nabi Adam As yang merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT (baca juga tujuan penciptaan manusia)

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. ( QS Al Baqarah : 30)

Hikmah Beriman Kepada Malaikat

Tidak ada suatu perkara khususnya dalam agama islam yang tidak mengandung suatu hikmah atau pelajaran. Seorang muslim yang beriman kepada Allah SWT dan malaikatnya tentu harus mengetahui apa saja Hikmah Beriman Kepada Malaikat tersebut.

  1. Semakin Beriman Kepada Allah

Malaikat adalah salah satu makhluk Allah SWT yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia namun dengan mempercayai adanya malaikat yang mencatat segala perbuatan kita baik dan buruk maka kita akan semakin beriman kepada Allah SWT dan berusaha untuk selalu istiqomah menjalankan ibadah.

  1. Memunculkan rasa syukur kepada Allah SWT

Para malaikat senantiasa berdoa kepada Allah dan mendoakan orang mukmin yang mendoakan saudaranya. Tidak hanya itu malaikat memiliki tugas dan pekerjaannya sendiri untuk membantu manusia misalnya mengatur rezeki dan menurunkan hujan. Semua hal yang dilakukan malaikat tersebut tentunya bermanfaat bagi manusia dan mampu menimbulkan rasa syukur kepada Allah SWT. Dalam surat Al mukmin ayat 7 disebutkan bahwa para malaikat sennatiasa mendoakan orang-orang beriman

الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ

(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, (QS Al Mukmin : 7)

  1. Berhati-hati dalam bertindak

Karena seorang muslim selalu ingat dan tahu bahwa malaikat senantiasa mengawasi dan mencatat segala perbuatan kita baik perbuatan yang baik maupun salah. Untuk itulah keberadaan malaikat dan mempercayainya mampu membuat manusia senantiasa berhati-hati dalam bertindak dan berbicara serta takut untuk melakukan perilaku maksiat. Iman kepada malaikat juga mendorong manusia untuk tidak menuruti hawa nafsu yang akan menuju kesesatan dan juga membuat manusia meniru kesetiaan malaikat kepada Allah SWT.

  1. Yakin Akan Pertolongan Allah SWT

Karena malaikat senantiasa mendoakan orang beriman maka ia tidak perlu takut jika ia memerlukan bantuan kepada Allah SWT dan doa malaikta selalu dikabulkan Allah SWT. Suatu pepatah mengatajan bahwa jika Engkau tidak bisa meminta pertolongan pada penduduk bumi maka mintalah pertolongan kepada penduduk langit atau malaikat.

Demikian pengertian dan hikmah beriman kepada malaikat. Semoga kita selalu bisa meningkatkan rasa iman dan taqwa kita dengan keberadaan malaikat disekitar kita. (baca juga hikmah beriman kepada hari akhir dan fungsi iman kepada kitab Allah)

The post 4 Hikmah Beriman Kepada Malaikat beserta Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>