hukum puasa ramadhan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/hukum-puasa-ramadhan Sat, 11 May 2019 16:41:56 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png hukum puasa ramadhan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/hukum-puasa-ramadhan 32 32 Hukum Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan https://dalamislam.com/puasa/hukum-tidak-berpuasa-di-bulan-ramadhan Thu, 09 May 2019 10:20:29 +0000 https://dalamislam.com/?p=6859 Setiap muslim yang diajarkan tata cara beribadah, Tentu paham bawasanya berpuasa di bulan ramadhan merupakan hal yang harus dilakukan. Alasannya adalah karena ibadah puasa di bulan ramadhan merupakan kegiatan wajib yang memang amalannya setara dengan ibadah salat fardhu’ (Harus dilakukan karena sudah merupakan ketentuan). Namun tentu saja diantara orang-orang muslim, tetap akan banyak orang yang […]

The post Hukum Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setiap muslim yang diajarkan tata cara beribadah, Tentu paham bawasanya berpuasa di bulan ramadhan merupakan hal yang harus dilakukan. Alasannya adalah karena ibadah puasa di bulan ramadhan merupakan kegiatan wajib yang memang amalannya setara dengan ibadah salat fardhu’ (Harus dilakukan karena sudah merupakan ketentuan).

Namun tentu saja diantara orang-orang muslim, tetap akan banyak orang yang merasa bahwa menahan makan dan minum selama lebih dari 12 jam merupakan hal yang dirasa berat dan menyiksa. Pasalnya, tidak semua orang terbiasa menahan lapar karena dikesehariannya dia selalu mudah mendapatkan makan dan minum kapan saja.

Tentu saja hal ini lah yang menimbulkan rasa ketidakmampuan muncul ke dalam benak orang-orang saat mereka memutuskan untuk lebih memilih untuk menikmati momen bulan puasa namun tidak melakukan puasa sama sekali. Tentu saja, hukum puasa itu wajib dan itu sudah merupakan hal gamblang yang memang harus dilakukan untuk mendapat berkah dan kasih sayang Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam QS Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

(QS Al Baqarah Ayat 183)

Bahkan Rasulullah sendiri juga menjelaskan dalam Hadist yang berbunyi :

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

“Islam dibangun di atas lima tiang: Syahadat Laa ilaaha illa Allah dan Muhammad Rasulullah, menegakkan salat, memberikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”

(HR Bukhari dan Muslim)

Baca juga :

Itulah kenapa seharusnya sudah tidak ada keraguan dari dalam diri kita lagi perihal wajibnya berpuasa bagi setiap umat muslim.

Hukuman Bagi Orang yang Tidak Puasa di Bulan Ramadhan

Tentu saja, meninggalkan kewajiban ibadah fardhu’ merupakan dosa yang sangat besar. Karena itu merupakan hal tercela yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Hal itu merupakan kegiatan yang secara langsung dan gamblang dalam melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah.

Lantas apakah hukuman yang akan didapat oleh orang-orang yang meninggalkan puasa ramadhan? Dalam Sebuah Hadist, Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan :

عَنْ أَبْي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ أَتَانِى رَجُلاَنِ فَأَخَذَا بِضَبْعَىَّ فَأَتَيَا بِى جَبَلاً وَعْرًا فَقَالاَ لِىَ : اصْعَدْ فَقُلْتُ : إِنِّى لاَ أُطِيقُهُ فَقَالاَ : إِنَّا سَنُسَهِّلُهُ لَكَ فَصَعِدْتُ حَتَّى إِذَا كُنْتُ فِى سَوَاءِ الْجَبَلِ إِذَا أَنَا بَأَصْوَاتٍ شَدِيدَةٍ فَقُلْتُ : مَا هَذِهِ الأَصْوَاتُ قَالُوا : هَذَا عُوَاءُ أَهْلِ النَّارِ ، ثُمَّ انْطُلِقَ بِى فَإِذَا أَنَا بِقَوْمٍ مُعَلَّقِينَ بِعَرَاقِيبِهِمْ مُشَقَّقَةٌ أَشْدَاقُهُمْ تَسِيلُ أَشْدَاقُهُمْ دَمًا قَالَ قُلْتُ : مَنْ هَؤُلاَءِ قَالَ : هَؤُلاَءِ الَّذِينَ يُفْطِرُونَ قَبْلَ تَحِلَّةِ صَوْمِهِمْ

Dari Abu Umamah al-Bahili, dia berkata:

Aku mendengar Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketika aku sedang tidur, tiba-tiba ada dua laki-laki yang mendatangiku, keduanya memegangi kedua lenganku, kemudian membawaku ke sebuah gunung terjal.

Keduanya berkata kepadaku, “Naiklah!”

Aku menjawab, “Aku tidak mampu”

Keduanya berkata, “Kami akan memudahkannya untukmu”

Maka aku naik. Ketika aku berada di tengah gunung itu, tiba-tiba aku mendengar suara-suara yang keras, maka aku bertanya, “Suara apa itu?”

 Mereka menjawab,
“Itu teriakan penduduk neraka”

Kemudian aku dibawa, tiba-tiba aku melihat sekelompok orang tergantung (terbalik) dengan urat-urat kaki mereka (di sebelah atas), ujung-ujung mulut mereka sobek mengalirkan darah

Aku bertanya “Mereka itu siapa?”

Mereka menjawab, “Meraka adalah orang-orang yang berbuka puasa sebelum waktunya”

Baca juga :

Dari Hadist diatas jelas diterangkan bahwa siksa Neraka benar adanya kepada orang-orang yang tidak melaksanakan puasa ramadhan dan berbuka sebelum waktunya. Bahkan, kesulitan yang diberikan kepada orang-orang yang tidak berpuasa bukan hanya datang setelah kematian. Dalam Hadist lain, Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَفْطَرَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ فِي غَيْرِ رُخْصَةٍ رَخَّصَهَا اللَّهُ لَهُ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ الدَّهْرَ كُلَّهُ

“Barangsiapa berbuka sehari dari (puasa) bulan Ramadhan bukan dengan (alasan) keringanan yang Allâh berikan kepadanya, maka tidak akan diterima darinya (walaupun dia berpuasa) setahun semuanya.”

Sangat menyakitkan tentu saja apabila kita dengan sengaja membatalkan puasa dan Allah tidak akan menerima ganti dari puasa kita apabila kita berniat taubat di lain hari. Dari hal ini sudah jelas bahwa hukum tidak berpuasa di bulan Ramadhan adalah dosa besar.

Manfaat dari Berpuasa

Orang Muslim yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan, diibarakatkan seperti prajurit yang tidak berani memegang tombak. Tentu saja karena kita dinilai sangat lemah bahkan hanya untuk tidak menahan makan dan minum dalam kurun waktu yang relatif sebentar.

Tahukah anda bahwa tidak hanya di agama Islam, namun di agama lain pun juga menganjurkan para penganutnya untuk berpuasa? Bahkan dalam penelitian ilmiah perihal fungsi tubuh manusia, dijelaskan bahwa berpuasa adalah hal yang paling sehat yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit. Tentu saja alasan tersebut bisa dibuktikan dengan beberapa hal berikut :

  • Lemak merupakan cadangan makanan yang tertimbun di dalam tubuh, hanya akan digunakan apabila tubuh merasakan kekurangan energi dan membutuhkan asupan energi yang lebih. Dalam keadaan ketosis (kondisi dimana tubuh kekurangan asupan energi) lemak akan dibakar sebagai upaya menghidupi tubuh—Manfaat yang terjadi atas proses ini, anda semakin kurus dan penimbunan lemak berkurang.
  • Segala jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang menyerang tubuh (parasit), cenderung hidup karena memakan nutrisi dari segala hal yang kita konsumsi. Namun apabila kita  berhenti sementara dalam mengkonsumsi makanan, maka parasit-parasit tersebut juga tidak memiliki nutrisi untuk diserap. Alhasil, mereka akan mati—Tubuh (khususnya organ dalam) akan menjadi lebih sehat.

Tentu saja, deretan hal ilmiah diatas merupakan hal yang sudah diberitahukan oleh Allah kepada umat muslim bahkan sebelum penelitian dari para ilmuan tersebut dilakukan. Selain pandangan secara ilmiah, berkahnya pun juga dapat dirasakan secara keimanan, dimana kita akan lebih bersyukur dalam menjalani kehidupan setelahnya, pasalnya kita jadi paham bagaimana rasanya menjadi orang yang tidak bisa mendapatkan apa yang kita mau.

Baca juga :

Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam sendiri, mengajarkan betapa besar perjuangan beliau dulu dalam mengajarkan ajaran islam, dan situasi dalam beribadah di masa beliau memang dihantui ancaman dari banyak peperangan dan intimidasi kaum kafir.

Kita harus ingat bahwa Rasulullah juga merupakan manusia sama seperti kita. Bedanya, perjuangan ibadah yang kita lakukan di masa kini lebih mudah karena kita hanya melawan nafsu diri sendiri saja.

Kesimpulannya adalah, hukum tidak berpuasa di bulan Ramadhan itu Haram. Melaksanakannya wajib dan apabila ditinggalkan maka termasuk kekufuran yang dibenci oleh Allah. Adapun berpuasa juga bermanfaat bagi kesehatan dan sangat dianjurkan bahkan dibuktikan oleh sudut pandang ilmiah.

Itulah penjelasan yang dapat disampaikan tentang hukum tidak berpuasa di bulan Ramadhan, semoga kita selalu diberikan kemudahan dalam melakukan ibadah. InsyaAllah.

Hamsa,

The post Hukum Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Puasa Ramadhan Di Negeri Non Muslim https://dalamislam.com/puasa/hukum-puasa-ramadhan-di-negeri-non-muslim Tue, 30 Apr 2019 08:00:57 +0000 https://dalamislam.com/?p=6543 Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh umat Islam di seluruh dunia. Kewajiban menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan diperintah langsung oleh Allah SWT melalui firman-Nya sebagai berikut. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah : 183) Dari […]

The post Hukum Puasa Ramadhan Di Negeri Non Muslim appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh umat Islam di seluruh dunia. Kewajiban menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan diperintah langsung oleh Allah SWT melalui firman-Nya sebagai berikut.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

(QS. Al Baqarah : 183)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, mengatakan,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda : “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi.

Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa.”

(HR. Ahmad dan An Nasa’i)

Baca juga :

Dengan demikian, ketika bulan Ramadhan telah datang maka umat Islam wajib berpuasa di bulan Ramadhan di manapun mereka berada. Puasa tidak diwajibkan bagi mereka yang dikategorikan sebagai musafir.

Namun, jika seseorang pergi dan menetap di luar negeri karena bekerja di sana atau urusan lain yang memang menuntutnya untuk bermukim di negara tersebut, maka ia wajib berpuasa dengan mengikuti waktu setempat.

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an yang artinya,

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.

Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (ia wajib menggantinya) sebanyak har yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

(QS. Al Baqarah : 185)

Bagaimana hukum puasa Ramadhan di negeri non muslim?

Sejatinya, Islam tidak membedakan tempat sebagai dasar perbedaan kewajiban. Islam hanya membedakan tempat itu jika terjadi perbedaan. Misalnya, umat muslim yang tinggal di Eropa karena pekerjaan maka waktu berpuasanya akan lebih pendek saat musim dingin jika dibandingkan dengan jika ia berpuasa di Indonesia.

Baca juga :

Begitupan sebaliknya, jika di benua Eropa tengah mengalami musim panas, maka waktu berpuasa menjadi lebih panjang. Namun, yang perlu diperhatikan adalah apapun musimnya, hukum puasa ramadhan di negeri non muslim adalah wajib dengan mengikuti waktu berpuasa yang berlaku di negara tersebut. Selain itu, yang tak kalah penting adalah memiliki serta meningkatkan ilmu agama agar terhindar dari syubhat serta mencegahnya dari syahwat.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hukum berpuasa Ramadhan di negeri nonmuslim adalah wajib bagi mereka yang menetap di sana karena pekerjaan atau hal lainnya dan tidak wajib bagi mereka yang hanya bepergian ke sana. Puasa Ramadhan di negeri nonmuslim mengikuti waktu setempat dan tidak mengikuti waktu di lain tempat.

Demikianlah ulasan singkat tentang hukum puasa Ramadhan di negeri non muslim. Semoga bermanfaat.

The post Hukum Puasa Ramadhan Di Negeri Non Muslim appeared first on DalamIslam.com.

]]>