ibadah sunnah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/ibadah-sunnah Tue, 23 Apr 2019 23:16:03 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png ibadah sunnah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/ibadah-sunnah 32 32 Hukum Tidur Sepanjang Hari di Bulan Ramadan https://dalamislam.com/puasa/hukum-tidur-sepanjang-hari-di-bulan-ramadan Tue, 16 Apr 2019 21:25:37 +0000 https://dalamislam.com/?p=6423 Dalam menjalani ibadah puasa, tentu saja kita paham bahwasanya hal itu merupakan kewajiban yang harus ditunaikan setiap umat muslim. Dan dalam momen-momen tersebut, berkah bulan puasa memang tidak terhitung jumlahnya. Meskipun begitu, hal yang harus dilakukan juga berat, pasalnya seorang muslim yang tengah menjalankan puasa maka dirinya tidak boleh makan dan minum selama lebih dari […]

The post Hukum Tidur Sepanjang Hari di Bulan Ramadan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam menjalani ibadah puasa, tentu saja kita paham bahwasanya hal itu merupakan kewajiban yang harus ditunaikan setiap umat muslim. Dan dalam momen-momen tersebut, berkah bulan puasa memang tidak terhitung jumlahnya. Meskipun begitu, hal yang harus dilakukan juga berat, pasalnya seorang muslim yang tengah menjalankan puasa maka dirinya tidak boleh makan dan minum selama lebih dari 12 jam.

Tentu saja karena hal tersebut, tubuh akan menurun kadar semangatnya karena berkurangnya energi dan asupan nutrisi secara konstan. Namun atas alasan itu juga, Allah memberikan banyak pahala kepada hambanya yang bertahan untuk tidak makan dan minum dari tibanya fajar sampai maghrib. Dalam kurun waktu yang cukup panjang itu, tentu saja ada beberapa batasan perihal yang boleh kita lakukan dan tidak boleh kita lakukan. Nah, bagaimana dengan hukum tidur sepanjang hari di bulan ramadan?

Namun dalam sudut pandang hal-hal yang diperbolehkan, pada dasarnya hal-hal kecil pun dapat memberikan pahala. Setiap kegiatan kecil yang kita niati ibadah sesungguhnya pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah berkali-kali. Namun tentu saja, kita harus memahami beberapa hal terlebih dahulu sebelum melakukan amalan-amalan sunnah di bulan puasa.

Apabila kita umat muslim yang tengah berpuasa ramadan, maka kita pasti pernah setidaknya sekali mendengar hadist yang berbunyi seperti ini :

Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.

Baca juga :

Perlu diketahui bahwasanya hadist tersebut menurut sudut padang ulama tergolong kepada Hadist yang dho’if atau lemah. Jadi bukanlah hadist yang shahih yang datang dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi apabila kita meniati kegiatan kita sehari-hari di bulan ramadan dengan menggunakan dasar dari hadist diatas, maka sesungguhnya kegiatan yang kita lakukan dipertanyakan amalannya.

Tentu saja apabila satu bulan lamanya kita meniatkan untuk tidur sepanjang hari maka kita akan merugi pasalnya kita melewatkan banyak sesuatu selama bulan Ramadan. Lantas apakah atas dasar Hadist tersebut bersifat lemah maka tidur sepanjang hari itu hukumnya tidak boleh? Tentu saja hukum tidur sepanjang hari di bulan ramadan boleh, namun sebelumnya kita harus memahami suatu poin terlebih dahulu.

“innamal a’malu bin niyaat”

“Segala macam amalan itu berasal dari niatnya.”

Ibnu Rajab pun menerangkan bahwaa,

“Jika makan dan minum diniatkan untuk menguatkan badan agar kuat ketika melaksanakan salat dan puasa, maka seperti inilah yang akan bernilai pahala. Sebagaimana pula bentuknya apabila seseorang berniat dengan tidurnya di malam dan siang harinya agar kuat dalam beramal, maka tidur seperti ini bernilai ibadah.” (Latho-if Al Ma’arif, 279-280)

Penjelasan diatas dimaksudkan sebagai : diibaratkan sama dengan sahur itu hukumnya sunnah, karena menjadi upaya untuk memperkuat kita beribadah dan beraktifitas di bulan ramadhan. Maka semisal tidur siang kita di waktu puasa diniatkan sebaai upaya untuk memperkuat puasa, memperkuat salat di waktu malam agar tidak mengantuk dan amalan ibadah yang lain, maka hal tersebut lah yang disebut sebagai Ibadah dalam tidur siangnya orang yang bepuasa. Karena memang mendatangkan manfaat.

Jadi intinya, apakah hukum tidur sepanjang hari di bulan ramadan? Hukumnya sangat boleh. Namun tentu saja musti ada beberapa poin yang harus kita amalkan.

Baca juga :

1. Tidak meninggalkan shalat wajib

Tidur selama bulan puasa tidak apa-apa. Asal tidak meninggalkan salat wajib. Apabila seorang muslim hendak berpuasa, lalu kemudian dia salat shubuh dan setelahnya tidur sampai dzuhur, lalu kemudian salat. Dan dilanjutkan tidur sampai ashar, kemudian salat. Dan dilanjutkan tidur sampai maghrib. Maka sebenarnya tidak apa-apa, puasanya tetap sah. Namun kita harus kembali ke penjelasan diatas perihal segala macam amalan itu berasal dari niatnya.

2. Tidur karena untuk memperkuat diri, bukan bermalas-malasan.

Jika memang energi habis dan semisal di malam hari ingin melakukan ibadah, maka tidur di siang hari akan sangat bermanfaat. Tujuannya adalah sebagai upaya untuk menghemat energi. Namun apabila siang tidur panjang, malam pun juga tidur panjang. Maka sungguh rugi karena tidak mendapat berkah di bulan puasa

3. Tidur tidak dipaksakan.

Jika memang energi terkuras dan sangat lemas, namun masih bisa beraktifitas, maka alangkah baiknya apabila diisi dengan hal yang lain selain tidur. Pasalnya, konsep menghabiskan dan menunggu waktu berbuka pun tidak hanya harus digunakan untuk tidur. Melakukan hal yang lain pun bisa juga digunakan untuk mengalihkan pikiran agar tidak mengingat-ingat rasa lapar.

Dari ketiga poin diatas, pada dasarnya merupakan hal yang harus diingat dalam menjalankan puasa. Pasalnya, di bulan yang penuh berkah ini tentu saja banyak sekali hal-hal yang bisa dilakukan diluar ranjang tempat tidur kita. Bahkan terkadang apabila kita melakukan sesuatu, waktu akan berlalu lebih cepat dibanding hanya tidur-tiduran saja di kasur.

Hal-hal yang bisa dilakukan oleh orang yang berpuasa antara lain :

  • Membaca atau mendengarkan tadarus Al-Qur’an
  • Mendatangi majelis-majelis ilmu
  • Mendengarkan ceramah dan kajian keislaman lewat media maupun secara langsung
  • Membaca buku perihal islam
  • Berdzikir
  • Membantu orang lain (bersedekah dsb)

Memang, apabila kita tidur untuk melupakan rasa lapar, semisal niatnya benar maka kita mendapatkan pahala. Namun jangan lupakan juga bahwa hal-hal yang ada di atas ganjaran pahalanya lebih besar dibanding hanya tidur semata. Dalam sebuah Hadist disebutkan,

Baca juga :

Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Hazim, telah menceritakan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa’ad dari az-Zuhri, demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan juga telah menceritakan kepadaku Abu ‘Imran Muhammad bin Ja’far bin Ziyad lafazh ini miliknya. Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utbah bin Mas’ud dari Ibnu Abbas radliallahu ‘anhu dia berkata,

“Rasulullah saw. adalah orang yang paling pemurah berbuat kebajikan, terutama di bulan Ramadan. Karena setiap tahun Jibril selalu menemui beliau tiap-tiap malam, hingga habis bulan Ramadan. Rasulullah memperdengarkan bacaan Qur’an kepadanya (dan Jibril menyimak). Apabila Jibril mendatanginya, beliau lebih giat lagi berbuat kebajikan melebihi angin yang berhembus …,” (.H.R Muslim – 4268, lihat juga H.R. Bukhari – 1769, 3290, 4613, Nasa’i 2068, Ahmad 2485, 3250, 3358).

Tentu saja hal diatas dapat menjadi semangat bagi kita untuk lebih giat beribadah di bulan ramadan, dan apabila kita semakin banyak melakukan hal yang bermanfaat, maka akan banyak pula berkah yang bisa kita dapatkan selama bulan ramadan yang suci ini.

Karena Allah maha bijaksana dan maha memberi, apapun amalan baik yang kita lakukan, tentu saja tidak akan menjadi boomerang kepada kita apabila kita niatkan dengan benar dan ikhlas.

Demikianlah kajian tentang hukum tidur sepanjang hari di bulan ramadan . Semoga dapat menjadi pengingat bagi kita untuk lebih giat dalam menjalankan ibadah. Dan semoga juga kita selalu diberi petunjuk menuju jalan yang lurus. Amin.

Hamsa,

The post Hukum Tidur Sepanjang Hari di Bulan Ramadan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Waktu dan Jumlah Rakaat Shalat Dhuha yang Dianjurkan dan Dalilnya https://dalamislam.com/shalat/waktu-dan-jumlah-rakaat-shalat-dhuha-yang-dianjurkan Mon, 18 Mar 2019 05:01:22 +0000 https://dalamislam.com/?p=5834 Shalat dhuha adalah salah satu macam-macam shalat sunnat yang sangat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin. Adapun waktu dan jumlah rakaat shalat dhuha yang dianjurkan akan dibahas dalam penjelasan berikut. Abu Hurrairah Radhiallahu ‘Anhu pernah berkata : أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ “Kekasihku […]

The post Waktu dan Jumlah Rakaat Shalat Dhuha yang Dianjurkan dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Shalat dhuha adalah salah satu macam-macam shalat sunnat yang sangat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin. Adapun waktu dan jumlah rakaat shalat dhuha yang dianjurkan akan dibahas dalam penjelasan berikut.

Abu Hurrairah Radhiallahu ‘Anhu pernah berkata :

أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

Kekasihku telah mewasiatkan aku tiga hal agar aku jangan tinggalkan sampai mati. 1. Puasa tiga hari setiap bulan. 2. Shalat dhuha.3. Shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari, Muslim,  Abu Daud, Ad Darimi)

Buraidah Radhiallahu ‘Anhu, bahwasannya Rosulullah sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

في الإنسان ستون وثلاث مائة مفصل عليه أن يتصدق عن كل مفصل منه بصدقة قالوا ومن يطيق ذلك يا رسول الله قال النخاعة تراها في المسجد فتدفنها أو الشيء تنحيه عن الطريق فإن لم تجد فركعتا الضحى

“Dalam tubuh manusia terdapat 360 tulang. Ia diharuskan bersedekah untk tiap ruas tulang itu.” Para sahabat bertanya: “Siapa yang mampu melakukan itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dahal yang ada di masjid laluditutupnya dengan tanah, atau menyingkirkan gangguan dari jalan, atau sekali pun tidak mampu maka shalatlah dua rakaat pada waktu dhuha  .” (HR. Ibnu Hibban, Abu Dawud, dan Ahmad)

Baca juga:

Waktu shalat dhuha

Adapun waktu dan jumlah rakaat shalat dhuha yang dianjurkan untuk dikerjakan adalah pada mulai pagi hari sejak matahari mulai tinggi hingga menjelang shalat Dzuhur. Dalam al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, dhuha itu artinya :

ما بين ارتفاع الشمس إلى زوالها

Waktu ketika matahari mulai meninggi sampai datangnya zawal (tergelincirnya matahari).”

Dari Uqbah bin Amir radhiallahu anhu dia berkata:

ثَلاَثُ سَاعَاتٍ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَنْهَانَا أَنْ نُصَلِّيَ فِيْهِنَّ أَوْ أَنْ نَقْبُرَ فِيْهِنَّ مَوْتَانَا: حِيْنَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ بَازِغَةً حَتَّى تَرْتَفِعَ، وَحِيْنَ يَقُوْمُ قَائِمُ الظَّهِيْرَةِ حَتَّى تَمِيْلَ الشَّمْسُ، وَحِيْنَ تَضَيَّف لِلْغُرُوْبِ حَتَّى تَغْرُبَ

“Ada tiga waktu di mana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami untuk melaksanakan shalat di tiga waktu tersebut atau menguburkan jenazah kami: [1] ketika matahari terbit sampai tinggi, [2] ketika seseorang berdiri di tengah bayangannya sampai matahari tergelincir dan [3] ketika matahari miring hendak tenggelam sampai benar-benar tenggelam.” (HR. Muslim no. 1926)

Untuk lebih memudahkan, perkiraan mulai dan akhirnya waktu dhuha adalah seperti di bawah ini:

  • Batas awal waktu dhuha: dimulai pada setelah waktu terbit matahari + 15 menit
  • Batas akhir waktu dhuha: diakhiri pada sebelum masuk waktu dzuhur – 15 menit.

Baca juga:

Namun ada waktu yang paling tepat dan lebih dianjurkan untuk melaksanakan dhuha, yakni ketika matahari mulai memancarkan panasnya.

Sebagaimana riwayat dari Al Qosim As Syaibani bahwasanya Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu melihat beberapa orang melakukan shalat Dhuha, kemudian Zaid mengatakan: “Andaikan mereka tahu bahwa shalat setelah waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

Shalat para Awwabin adalah ketika anak onta mulai kepanasan.” (HR. Muslim 748).

Awwabin artinya orang yang suka kembali pada aturan Allah SWT. Sebagian ulama mengatakan:

Shalat pada waktu ini dikaitkan dengan Awwabin karena umumnya pada waktu tersebut jiwa manusia condong untuk istirahat. Akan tetapi orang ini menggunakan waktu tersebut untuk melakukan ketaatan dan menyibukkan diri dengan melakukan shalat. Meninggalkan keinginan hati menuju ridlo Penciptanya.” (Faidhul Qadir, 4/216)

Baca juga:

Rakaat shalat dhuha

Jumlah rakaat yang paling sedikit adalah dua rakaat. Dari Abu Hurairah,

أَوْصَانِى خَلِيلِى – صلى الله عليه وسلم – بِثَلاَثٍ صِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى ، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ

Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) menasehatkan padaku tiga hal: puasa tiga hari setiap bulannya, shalat Dhuha dua raka’at, berwitir sebelum tidur.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dalam riwayat Ahmad dan Muslim terdapat lafadz,

Dua raka’at shalat Dhuha setiap harinya.”

Ada juga hadits yang menyebutkan tentang shalat dhuha 4 rakaat.

Dari Nu’aim bin Hammar Al-Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad, 5:286; Abu Daud, no. 1289, Tirmidzi, no. 475; Ad-Darimi, no. 1451. Syaikh Al-Albani dan Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

Dan shalat dhuha yang dikerjakan enam rakaat, ditunjukkan oleh hadits Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu :

Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat Dhuha enam rakaat” Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi di dalam kitab Asy-Syamaa-il.

Sedangkan dalil yang menunjukkan shalat dhuha 8 rakaat dianggap sebagian besar ulama adalah jumlah maksimal shalat dhuha.

Ummu Hani, ia berkata,

Ketika tahun Fath al-Makkah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan beliau di bagian dataran teratas dari Makkah. Rasulullah sedang mandi, lalu Fathimah menutupinya. Kemudian beliau mengambil bajunya, lalu berselimut dengannya, kemudian shalat delapan raka’at pada pagi Dhuha.” (Muttafaqun ‘alaih)

Baca juga:

Sedangkan dalil yang menunjukkan shalat dhuha 12 rakaat adalah dalil dhaif.

Dari Anas radhiallahu’anhu :

من صلى الضحى ثنتي عشرة ركعة بنى الله له قصرا من ذهب في الجنة

“Barangsiapa yang shalat dhuha 12 rakaat, Allah buatkan baginya satu istana di surga.” Namun hadis ini termasuk hadis dhaif. ( HR. Tirmidzi, Ibn Majah, dan Al-Mundziri dalam Targhib wat Tarhib)

Itulah waktu dan jumlah rakaat shalat dhuha yang dianjurkan untuk dilakukan setiap harinya. Semoga kita semua bisa melakukan shalat dhuha secara rutin layaknya shalat wajib. Aamiin.

The post Waktu dan Jumlah Rakaat Shalat Dhuha yang Dianjurkan dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
4 Hikmah Puasa Daud Bagi Wanita dan Manfaatnya https://dalamislam.com/info-islami/puasa-daud-bagi-wanita Tue, 11 Jul 2017 07:51:53 +0000 http://dalamislam.com/?p=1736 Setiap apa yang diperintahkan dan diminta oleh Allah SWT, tidak ada satupun yang memiliki manfaat dan juga tujuan tertentu untuk kebaikan bagi manusia. Adanya rukun iman, rukun islam, fungsi agama, dan akhlak adalah hal yang menuntun manusia agar selamat. Termasuk perintah Allah mengenai puasa wajib dan puasa sunnah yang telah cicontohkan Rasulullah memiliki manfaat dan […]

The post 4 Hikmah Puasa Daud Bagi Wanita dan Manfaatnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setiap apa yang diperintahkan dan diminta oleh Allah SWT, tidak ada satupun yang memiliki manfaat dan juga tujuan tertentu untuk kebaikan bagi manusia. Adanya rukun iman, rukun islam, fungsi agama, dan akhlak adalah hal yang menuntun manusia agar selamat. Termasuk perintah Allah mengenai puasa wajib dan puasa sunnah yang telah cicontohkan Rasulullah memiliki manfaat dan dampak sendiri terhadap muslim yang menjalankannya. Salah satunya adalah ibadah puasa daud bagi seorang wanita.

Untuk bisa memahami dan mendapatkan manfaatnya dari puasa daud, maka kita perlu memahami terlebih dahulu karakteristik dan sifat dari wanita serta praktik ibadah dari puasa daud. Berikut adalah penjelasannya mengenai puasa daud bagi seorang wanita.

Baca juga:

Karakteristik dan Sifat Wanita

Laki-laki dan wanita tentunya sesama manusia yang sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Baik laki-laki ataupun wanita tidak ada perbedaan jika dalam derajat dan potensi pahala di hadapan Allah. Untuk itu Allah mengatakan bahwa yang paling baik dihadapan Allah adalah yang paling taqwa bukan sekedar laki-laki atau perempuan.  Dibalik kelemahan manusia disitulah terdapat kelebihannya. Berikut adalah karakteristik wanita sekaligus dapat menjadi kelebihan ataupun kekurangan.

Wanita memiliki karakteristik perasaan yang lebih mendominasi. Bukan berarti wanita tidak bisa berpikir secara rasional atau logis karena hal tersebut tentu dimiliki setiap manusia. Akan tetapi perasaan lemah lembut ini memiliki fungsi sebagai bentuk kasih sayang seorang ibu, atau dalam proses pendidikan ke anak-anak.

baca juga:

Namun, seringkali perasaan yang mendominasi ini menjadi tantangan bagi wanita. Wanita bisa sering menangis, marah, terlalu berlebihan dalam berucap, berprasangka, atau bahkan iri atau dengki terhadap orang lain. Untuk itu, sifat seperti ini tentunya harus dijaga dan jangan sampai membuatnya tersesat atau terjerumus pada hal yang keliru.

Wanita Muslimah Menurut Islam tentu sangat diharapkan dapat menjadi wanita yang sesuai dengan perintah Allah SWT. Wanita dalam Pandangan Islam dan Keistimewaannya tentu saja bukan sekedar wanita yang hanya melakukan hal-hal biasa, melainkan hal-hal yang bermanfaat bagi diri,keluarga, dan masyarakatnya. Untuk itu jangan sampai kita menjadi wanita yang mendapatkan Siksa Neraka Bagi Wanita dalam Islam namun harus menjadi Wanita yang Dirindukan Surga.

Untuk itu, bagi wanita, menahan diri dari hawa nafsu atau emosi berlebihan bisa menggunakan salah satunya dengan berpuasa. Berpuasa menahan hawa nafsu dan juga mengkontrol diri adalah hal yang paling tepat, agar potensi negatif dari dominannya perasaan tidak muncul begitu saja.

baca juga:

Hikmah dan Manfaat Puasa Daud Bagi Wanita

Puasa daud adalah puasa dijalankan dengan cara sehari puasa dan sehari tidak. Pysrikuasa ini tidak boleh dilakukan hanya pada hari tasyrik. Sedangkan, di hari jumat bisa tetap dilakukan sebagaimana biasanya. Mengenai puasa daud dijelaskan dalam hal berikut ini.

“Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa Daud ‘alaihissalam dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku (Abdullah bin Amru radhialahu ‘anhu} berkata sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu.” (HR. Bukhari)

Untuk menjalankan puasa ini tentunya harus juga mempertimbangkan kesehatan dan kebutuhan asupan gizi seseorang. Tidak diwajibkan dan jika dilakukan tentu akan baik amal ibadahnya.

“Tidak ada puasa yang lebih afdhol dari puasa Daud. Puasa Daud berarti sudah berpuasa separuh tahun karena sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim)”

baca juga:

Hadis di atas menunjukkan bahwa puasa daud memiliki keutaaman. Tentunya puasa lainnya juga memiliki keutamaan dan juga manfaat yang besar. Untuk itu, berikut adalah manfaat jika puasa daud jika dijalankan oleh wanita.

  1. Mengkontrol Emosi

Dengan puasa daud yang selang satu hari satu hari, maka kita terbiasa untuk menjaga emosi dan juga hawa nafsu. Sering kali emosi muncul jika wanita tidak mengkontrol dirinya. Untuk itu, puasa membuat wanita lebih bisa mengkontrol emosi agar tidak berlebihan.

Tentu saja hal ini dikarenakan emosi berlebihan bisa berawal dari hawa nafsu kita,

dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (QS Al Maidah : 49)

Mengkontrol emosi tidak hanya berdampak kepada pengendalian diri saja. Melainkan juga pada kesehatan. Orang yang mampu mengelola emosi dan juga mengendalikan dirinya lebih sehat secara fisik dan tidak mudah stress.

baca juga:

  1. Menghindari Konsumtif

Sering kali wanita jika emosional atau tidak mampu mengendalikan diri maka akan terjebak pada perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif ini seperti sering berbelaja, membeli hal-hal yang tidak penting, dan juga membelanjakan harta bukan sesuai kebutuhan atau sesuai fungsinya. Untuk itu, dengan puasa daud yang intensitasnya lebih sering akan mampu mengkontrol hal ini bagi wanita.

Harta dalam Islam tentunya harus dikelola dengan baik, bukan sekedar konsumtif belaka. Apalagi jika hanya untuk sekedar gaya hidup atau pamer, karena  Pamer dalam Islam tentu bukan hal yang baik untuk dilakukan.

  1. Mendekatkan Diri Kepada Allah

Dengan berpuasa, kita juga bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah. Puasa mendorong kita untuk bisa lebih banyak beribadah dan tidak menyepelekan amalan apapun. Untuk itu, puasa daud dapat menjadikan kita lebih banyak beribadah daripada melakukan hal-hal yang merusak ibadah puasa.

Semoga dengan puasa daud dan mendekatkan diri pada Allah kita dapat menjadi  Wanita Shalehah Menurut Islam, Wanita yang Baik Dinikahi Menurut Islam, dan Wanita Cantik Dalam Islam. 

  1. Menjaga Mulut atau Pembicaraan

Sering kali wanita terlupa dan juga memiliki kebiasaan untuk membicarakan orang lain. Tanpa sadar aktifitas tersebut malah membuat mulut dan pembicaraan kita tidak terjaga. Untuk itu, dengan berpuasa kita bisa lebih menjaga mulut atau pembicaraan dengan lebih baik, karena puasa menjaga kita.

Untuk itu berhati-hatilah. Hal ini seagaimana disampaikan dalam QS Al Baqarah : 217,

“Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Baca juga:

Ada banyak manfaat dari puasa daud, selain dari memberikan pahala, tentunya puasa daud akan berefek fisik dan kesehatan kita. Untuk itu, selamat mnejalankan puasa sunnah walaupun bukan puasa di bulan Ramadhan.  Selain puasa daud ada juga puasa seperti : Puasa Sunah Idul Adha dalam Islam, Puasa 1 Muharram : Pengertian, Hukum, Keistimewaan dan Penetapanny dan, Keutamaan Puasa di Bulan Syawal dan Dalilnya

The post 4 Hikmah Puasa Daud Bagi Wanita dan Manfaatnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Keutamaan Puasa di Bulan Syawal dan Dalilnya https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/keutamaan-puasa-di-bulan-syawal Tue, 09 May 2017 08:31:36 +0000 http://dalamislam.com/?p=1538 Bulan syawal adalah bulan yang datang setelah bulan Ramadhan tiba. Bulan syawal tentunya bulan yang berbahagia setelah hari raya Idul Fitri datang. Tentunya sekaligus juga bulan kesedihan karena harus ditinggal oleh bulan Ramadhan yang suci dan berlipatganda pahala oleh Allah SWT. Setelah puasa bulan Ramadhan, Rasulullah mencontohkan puasa di bulan syawal yang juga sangat dianjutkan […]

The post 6 Keutamaan Puasa di Bulan Syawal dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bulan syawal adalah bulan yang datang setelah bulan Ramadhan tiba. Bulan syawal tentunya bulan yang berbahagia setelah hari raya Idul Fitri datang. Tentunya sekaligus juga bulan kesedihan karena harus ditinggal oleh bulan Ramadhan yang suci dan berlipatganda pahala oleh Allah SWT.

Setelah puasa bulan Ramadhan, Rasulullah mencontohkan puasa di bulan syawal yang juga sangat dianjutkan untuk dilaksanakan. Puasa di bulan syawal ini juga sekaligus meneruskan puasa ramadhan akan tetapi hanya dilakukan hanya 6 hari saja. Semangatnya adalah, jangan sampai kebiasaan dan ibadah selama bulan ramadhan hilang begitu saja tanpa berbekas.

Keutamaan Ibadah Puasa Sunnah Syawal

Ada sangat banyak keutamaan jika kita melaksanakan ibadah puasa syawal. Puasa syawal juga bisa berorientasi pada spirit rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman. Berikut adalah keutamaan yang bisa didapatkan jika kita melaksanakannya.

1. Melatih Diri Mengelola Hawa Nafsu

Puasa dapat melatih diri kita untuk senantiasa mengelola hawa nafsu diri kita. Hawa nafsu tentunya bukan suatu yang dosa jika kita mampu mengelolanya. Untuk itu hawa nafsu bukanlah dihapuskan atau dihilangkan sama sekali atau bahkan ditahan oleh diri kita. Sebagai muslim yang baik, hawa nafsu tentu harus ditaklukkan dengan cara dikelola dan tidak diumbar sembarangan.

Selama bulan puasa, kita diperintahkan untuk tetap produktif dan tetap fokus untuk beribadah agar diri kita fokus untuk mengelola hawa nafsu bukan justru membebaskan hawa nafsu kita. Mengelola hawa nafsu memang tidak mudah, namun juga bukan berarti tidak bisa sama sekali. Hawa nafsu membutuhkan kesabaran untuk melaksanakannya dan menjaga agar ia tidak bebas sebebas-bebasnya keluar dari diri kita.

Sebagia contoh, Allah melarang suami istri untuk berhubungan biologis selama berpuasa. Jika dilanggar, maka hal tersebut akan membatalkan puasa. Untuk itulah, puasa adalah mengelola diri dan hawa nafsu bersabar untuk tidak asal bertindak atas dorongan hawa nafsu yang muncul dari dalam diri kita. Boleh juga mengikuti Cara Ampuh Menahan Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan

2. Memperbanyak Kefokusan pada Ibadah

Dengan ibadah puasa, maka kita akan memperbanyak fokus pada ibadah. Ibadah memang adalah hal yang memperkuat puasa kita. Untuk itu, kurang bernilai jika kita hanya puasa saja namun tidak melaksanakan kefokusan pada ibadah lainnya. Kefokusan ibadah ini bisa diraih lewat melakukan shalat, bersedekah, membaca dan mentadaburi Al-Quran.

Ibadah adalah Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam. Untuk itu ibadah adalah hal inti yang harus dilakukan manusia.

3. Membangun Spiritual yang Tinggi

Karena kefokusan kita untuk membangun ibadah yang baik, maka kita pun akan mendapatkan spiritual yang tinggi dari ibadah yang akan kita lakukan. Untuk itu, ibadah yang baik adalah yang dilakukan dengan ikhlas dan niat yang lurus, agar penghayatan ketuhanan bisa didapatkan dengan baik.

Puasa yang diiringi oleh ibadah dan spiritual yang tinggi akan membentuk kita menjadi muslim yang kuat, dekat dengan Allah, dan memiliki penghayatan yang tinggi terhadap Allah SWT. Spiritual adalah langkah untuk bisa mendapatkan bahagia di Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam dengan Cara Sukses Menurut Islam.

4. Seperti Berpuasa Setahun Penuh

“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh.”(HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)

Dari hadist di atas dijelaskan bahwa puasa syawal dalah puasa yang yang menggenapkan seperti kita berpuasa setahun penuh. Untuk itu, puasa syawal menjadi pelengkap kita setelah puasa ramadhan. Hitungan pahalanya adalah seperti berpuasa selama setahun penuh, tentu bukan pahala yang kecil dan sia-sia. Untuk itu, segeralah melaksanakan puasa syawal setelah puasa ramadhan dan idul fitri telah berlalu.

Baca juga:

5. Ganjaran 10 Kali Lipat

“Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas ‘Idul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat.” Rasulullah SAW.

Selama melaksanakan puasa di bulan syawal kita juga bisa mendapatkan kebaikan yang tidak akan sia-sia. Allah mengganjarnya dengan kebaikan pahala sepuluh kali lipat. Tentu saja harusnya sebagai manusia yang penuh salah dan dosa, kita bersyukur bahwa Allah memberikan pahala terbaik dan kesempatan kita untuk menimba pahala dengan sebaik-baiknya.

6. Menyempurnakan Ibadah

“Amal ibadah yang pertama kali di hisab pada Hari Kiamat adalah shalat. Allah Ta’ala berkata kepada malaikat -sedang Dia Maha Mengetahui tentangnya-: “Periksalah ibadah shalat hamba-hamba-Ku, apakah sempurna ataukah kurang. Jika sempurna maka pahalanya ditulis utuh sempurna. Jika kurang, maka Allah memerintahkan malaikat: “Periksalah apakah hamba-Ku itu mengerjakan shalat-shalat sunnat? Jika ia mengerjakannya maka tutupilah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnat itu.” Begitu pulalah dengan amal-amal ibadah lainnya.” (HR Abu Dawud)

Dengan melaksanakan ibadah sunnah, termasuk puasa syawal maka kita telah melengkapi dan menyempurnakan ibadah kita. Ibadah wajib, tentu harus dilakukan. Begitupun ibadah sunnah, walaupun bukan bernilai wajib tetapi jika dilaksanakan maka akan membuat ibadah kita lebih sempurna dan terlengkapi.

Baca juga:

Fakta Lain Tentang Puasa

Selain itu, selama berpuasa kita juga bisa merasakan dan berempati dalam kondisi yang lapar dan dahaga. Tentu hal ini tidak akan bisa kita rasakan secara empiris jika kita tidak benar-benar berpuasa makan dan minum. Dengan melakukan puasa ini kita bisa berempati pada mereka yang tidak mampu dan sering mengalami kelaparan ataupun kehausan setiap harinya. Seperti hal nya negara-negara lain di dunia yang kelaparan dan terbelakang. Dari sini diharapkan umat islam dapat melakukan sesuatu, dan bersedekah atas harta yang dimilikinya.

Sangat banyak ahli kesehatan mengungkapkan bahwa puasa dapat menyehatkan diri kita dan bisa melakukan detoks yang baik untuk diri kita. Untuk itu, puasa memberikan hikmah bagi tubuh kita untuk beristirahat sejenak agar diri kita benar-benar bisa menyerap makanan, membuang racun dalam tubuh, dan terhindar dari kebiasaan makan berlebihan.

Semoga kita bisa melaksanakan ibadah puasa syawal selepas kita melaksanakan ibadah puasa ramadhan satu bulan lamanya. Selain puasa ramadhan dan syawal, kita bisa juga melaksanakan puasa sunnah seperti Puasa Sunah Idul Adha dalam IslamPuasa 1 Muharram, Puasa Mutih 3 Hari,  dsb.

Menjalankan ibadah puasa sunnah bisa membuat kita terbiasa mengelola hawa nafsu, tidak mudah tegroda dengan dunia, dan senantiasa mengingat bahwa hidup di dunia adalah kehidupan yang sementara, bukan kekal dan bahagia yang semu.

The post 6 Keutamaan Puasa di Bulan Syawal dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>