ilmu pengetahuan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/ilmu-pengetahuan Wed, 24 Feb 2021 15:01:38 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png ilmu pengetahuan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/ilmu-pengetahuan 32 32 Pengamal Ilmu Agama dan Ilmu Dunia di Era Milenial https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/pengamal-ilmu-agama-dan-ilmu-dunia-di-era-milenial Wed, 24 Feb 2021 14:59:48 +0000 https://dalamislam.com/?p=9587 “Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh,” sebuah pernyataan dari seorang Ilmuwan Albert Einstein yang meyakini bahwa ilmu dan agama harus berjalan selaras karena kehadiran keduanya saling menggenapi agar manusia dapat hidup dengan sebenar-benarnya. Dalam konteks ini mempelajari ilmu dunia dan ilmu agama seyogyanya harus berjalan seirama sebagai wujud sikap rendah hati serta kepatuhan […]

The post Pengamal Ilmu Agama dan Ilmu Dunia di Era Milenial appeared first on DalamIslam.com.

]]>
“Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh,” sebuah pernyataan dari seorang Ilmuwan Albert Einstein yang meyakini bahwa ilmu dan agama harus berjalan selaras karena kehadiran keduanya saling menggenapi agar manusia dapat hidup dengan sebenar-benarnya.

Dalam konteks ini mempelajari ilmu dunia dan ilmu agama seyogyanya harus berjalan seirama sebagai wujud sikap rendah hati serta kepatuhan kita sebagai mahluk ciptaan Allah SWT karena sesungguhnya Allah SWT menciptakan dunia dan seisinya tanpa sebuah kesia-sian. Ada pembelajaran di dalamnya. Allah SWT telah menciptakan ilmu pengetahuan tak terbatas yang bisa disibak oleh manusia tentu dengan cara mempelajarinya.

Sejatinya ilmu pengetahuan tentang dunia yang meliputi alam semesta, ilmu tentang hubungan antarmanusia serta mahluk lain bahkan tentang kehidupan yang tak kasat mata oleh manusia (kecuali manusia dengan kekhususan yang diberikan oleh Allah SWT) serta kehidupan akhirat bermuara pada ilmu agama yang telah dituangkan dalam Kitab Suci Al-Qur’an maupun hadist.

Ketika ilmu dunia mempertanyakan suatu fenomena, kerap jika kita telusuri jawaban atas pertanyaan tersebut sesungguhnya sudah ada di dalam Kitab Suci. Tak dapat dipungkiri jika bahasa-bahasa dalam Al-Qur’an terkadang bukan bahasa yang gamblang yang mudahi dimengerti dalam satu kali baca.

“Iqro” sebagai kewajiban muslim tidak hanya diartikan sederhana hanya sebagai kemampuan membaca tapi lebih dalam artinya yakni kemampuan untuk mempelajari, memahami, membedah bahkan mengkritisi apa-apa yang telah disampaikan oleh Allah SWT dalam Kitab Sucinya. Bukankan dalam ayat-ayat Al-Qur’an Allah SWT telah banyak menyerukan manusia untuk selalu berpikir?

Ketajaman berpikir dapat diasah tentulah dengan banyak mempelajari ilmu. Pelajari ilmu-ilmu dunia dan agama baik dari buku-buku, komunitas, guru, internet tentu yang telah teruji keabsahan isinya atau bahasa saat ini pelajari ilmu yang benar yang bukan hoax.

Seseorang yang telah sampai tahap mempelajari banyak ilmu dengan benar sering malah merasa dirinya tidak tahu apa-apa karena menyadari bahwa sesungguhnya ilmu pengetahuan sangatlah luas seolah tanpa batas hingga meyakini betapa besarnya kekuasaan Sang Pencipta ilmu.

­Kemajuan suatu peradaban dapat terjadi karena adanya keharmonisan kaum cendikiawan, ulama dan pemimpin atau bahkan karena adanya kesholehan dari kaum cendikiawan itu sendiri. Kita bisa bayangkan bagaimana jadinya dunia jika diisi dengan manusia-manusia berpengetahuan dan karena pengetahuannya ia tunduk, merendah dihadapan Maha Pemberi Ilmu.

Sungguh tujuan kita menjadi manusia tidak hanya berpikir tentang surga dan neraka, namun upaya menuju kesana adalah tentang kemampuan kita menyelami dan mau memahami ilmu pengetahuan dengan baik sehingga ilmu yang kita punya bermanfaat untuk manusia bahkan alam semesta.

Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi sesama. Isilah waktu dalam hidup dengan keseimbangan mempelajari ilmu agama dan ilmu dunia.

خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath_Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath, juz. 58, dari Jabir bin Abdullah r.a. Dishahihkan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab: As-Silsilah Ash-Shahihah)

Penerapan Keseimbangan Ilmu Agama dan llmu Dunia Era Milenial

Dunia memang hanyalah persinggahan sementara, dan kekekalan ada di akhirat. Namun demikian bukan berarti kita hanya sekedar duduk diam di dalam masjid atau hanya mengikuti kajian tanpa berbuat sesuatu yang nyata untuk sekitar.

Bangkitlah, tunjukan bahwa Islam menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Sungguhpun dunia tidak diciptakan dengan kesia-siaan. Kita ditugaskan menjadi khalifah dan selalu diingatkan untuk bisa menjadi manfaat bagi orang lain. Banyak hal yang harus kita pelajari, banyak hal yang harus kita kaji.

Jika surga adalah sebuah tujuan, maka dunia adalah jalannya. Tempa diri menjadi muslim yang tidak hanya pandai membaca Al-Qur’an, tetapi juga memahami penerapannya. Pelajari ilmu-ilmu nisbi untuk menunjang dan menyibak pengetahuan dalam Al-Qur’an karena Al-Qur’an bisa menjadi sumber referensi terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di dunia.

Banyak hal yang bisa umat muslim lakukan saat ini dalam menerapkan ilmu agama dan ilmu dunia secara seimbang, seperti :

  • Pelajari matematika dengan benar dan jadilah ahli seperti akuntan, insinyur, ahli statistika dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menganalisa perhitungan namun  jangan lupa untuk memperdalam ilmu zakat. Terapkan perhitungan matematika untuk membantu orang lain memperhitungkan pembayaran zakat dengan lebih mudah.
  • Pelajari ilmu biologi dengan benar dan jadilah dokter atau tenaga kesehatan yang rela dan ikhlas turun ke daerah terpencil untuk membantu masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan. Bangun yayasan atau gerakan donasi untuk memfasilitasi perbaikan di bidang kesehatan.
  • Pelajari ilmu teknik dengan baik dan jadilah insinyur, ciptakan teknologi-teknologi yang relevan serta bermanfaat untuk kemaslahatan umat, seperti yang saat ini telah ada, misal terciptanya pesawat, televisi, telepon genggam dan lain-lain. Pergunakan teknologi ini untuk mempermudah syiar islami serta kabarkan berita baik tentang Islam hingga ke seluruh dunia.
  • Pelajari ilmu kuliner dengan baik dan jadilah ahli. Buat resep masakan halal atau buka kerjasama dengan berbagai pihak culinary untuk membuat pasokan bahan/masakan atau brand franchise halal hingga ke seluruh negara di dunia.
  • Pelajari ilmu komunikasi dan jadilah komunikator handal. Buat konten Youtube atau konten creator lain yang mengabarkan hal-hal yang menggugah kebaikan umat dan kebaikan Islam.
  • Pelajari ilmu olahraga dengan baik dan jadilah olahragawan yang menjadi insprasi jutaan umat untuk gaya hidup sehat dan tunjukkan bahwa Islam peduli dengan kebugaran.
  • Pelajari ilmu parenting, asuh anak-anak kita menjadi anak-anak kreatif, berani mengeksplor bakat namun tetap ajarkan budi pekerti dan sopan santun menurut kaidah budaya dan Islam.
  • Pelajari ilmu bahasa, buatlah karya atau buku yang mengunggah dan membangun untuk kaum muslim bahkan bisa menjadi referensi bagi seluruh masyarakat dunia.
  • Pelajari ilmu hukum dengan benar jadilah ahli hukum yang dapat membawa keadilan dan ketenangan hukum bagi masyarakat.
  • Pelajari ilmu eksak dengan benar dan jadilah ilmuwan. Jadilah peneliti yang memikirkan suatu penemuan untuk kebaikan umat di dunia.

Begitu banyak yang dapat dilakukan umat muslim di zaman milenial saat ini. Tidak dapat kita sangkal kebanyakan penemuan saat ini dilakukan oleh kaum non-muslim, padahal di zaman lampau banyak cendikiawan muslim yang menjadi inspirasi bagi penemu-penemu di negara barat.

Jika saat ini banyak yang berlomba menjadi penghapal Al-Qur’an, selaraskan dengan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat. Jika tujuan akhir perjalanan hidup ini adalah tentang surga dan ridho Allah SWT, berbuatlah banyak hal yang baik untuk duniamu.

jika manusia meninggal maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: shodaqoh jariahnya, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya,” (HR Bukhori dan Muslim)

The post Pengamal Ilmu Agama dan Ilmu Dunia di Era Milenial appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Nasihat untuk Menuntut Ilmu Oleh Syekh Salim bin Sa’id Nabhan https://dalamislam.com/info-islami/nasihat-untuk-menuntut-ilmu-oleh-syekh-salim-bin-said-nabhan Tue, 02 Feb 2021 02:43:29 +0000 https://dalamislam.com/?p=8882 Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda menuntut ilmu itu merupakan perkara wajib, baik orang muslim bagi laki-laki maupun perempuan. Ilmu dapat menjadi penghias pemilik ilmu. Orang yang berilmu tentunya memiliki perbedaan yang jelas dengan orang yang tidak berilmu. Kita dapat membedakan keduanya melalui cara berkomunikasi, cara berperilaku, cara mengambil keputusan, cara merespon sesuatu, dan lain sebagainya. Seseorang […]

The post 6 Nasihat untuk Menuntut Ilmu Oleh Syekh Salim bin Sa’id Nabhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda menuntut ilmu itu merupakan perkara wajib, baik orang muslim bagi laki-laki maupun perempuan. Ilmu dapat menjadi penghias pemilik ilmu.

Orang yang berilmu tentunya memiliki perbedaan yang jelas dengan orang yang tidak berilmu. Kita dapat membedakan keduanya melalui cara berkomunikasi, cara berperilaku, cara mengambil keputusan, cara merespon sesuatu, dan lain sebagainya.

Seseorang yang akan menuntut ilmu harus mengerti bagaimana cara menuntut ilmu. Ilmu yang diperoleh dengan cara asal-asalan maka yang didapat hanyalah ilmu yang tidak utuh yang cenderung mengarah pada kerusakan.

Sedangkan ilmu yang diperoleh dengan cara yang komprehensif dan holistik maka yang didapat adalah ilmu yang dapat diamalkan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat.

Dikutip dari Kitab Alala Tanalul ‘Ilma, Syekh Salim bin Sa’id Nabhan memberikan nasihat-nasihat bagi seseorang yang akan menuntut ilmu. Berikut ini nasihat-nasihat yang disampaikan oleh Syekh Salim bin Sa’id Nabhan:

1. Cerdas

Seorang penuntut ilmu diharuskan memiliki otak yang cerdas. Istilah cerdas disini dimaksudkan sebagai kemampuan kapasitas otak dalam menampung, memahami, mencerna, menganalisis, dan mempraktikkan dalam kehidupan nyata setiap ilmu yang telah diperoleh.

Perlu diketahui, tidak ada manusia yang dilahirkan dalam kondisi otak yang tidak cerdas. Semua manusia diciptakan dalam sebaik-baik ciptaan, bahkan mereka yang dilahirkan dalam tanda kutip ‘berkebutuhan khusus’ tentu memiliki potensi yang luar biasa.

Karena hal ini telah ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al Quran Surat At Tin ayat 4, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Dengan bekal kecerdasan itu, seorang penuntut ilmu akan mendapat kemudahan dalam mempelajari hal-hal baru.

2. Berkemauan Keras

Ketika kita sudah menyadari bahwa setiap manusia memiliki kapasitas otak yang cukup untuk mempelajari hal baru, maka selanjutnya seorang penuntut ilmu harus memiliki kemauan keras menuntut ilmu. Kemauan keras ini diartikan sebagai motivasi diri. Motivasi ini dapat dimunculkan baik dari dalam diri maupun dari luar diri.

Untuk memunculkan motivasi yang kuat dari dalam diri, seseorang perlu merenung mengapa perlu menuntut ilmu. Setelah seseorang memiliki alasan-alasan yang kuat mengapa harus menuntut ilmu, maka motivasi dari dalam diri akan terbentuk.

Semakin penting alasannya akan semakin besar motivasi yang ditimbulkan. Selanjutnya, motivasi dari luar diri dapat diperoleh dari hal-hal atau keadaan yang jika ada akan membuat seorang penuntut ilmu bahagia dalam menuntut ilmu.

3. Memiliki Sifat Sabar

Nasihat yang ketiga yaitu seorang penuntut ilmu harus menyadari bahwa ilmu adalah hal yang abstrak. Ilmu tidak bisa didapat secara instan, sebab otak perlu melakukan konstruksi informasi baru dan proses asimilasi pada informasi yang sudah ada. Untuk itu, seorang penuntut ilmu perlu memiliki sifat sabar.

Kesabaran tidak dapat diberikan atau diperoleh dari orang lain. Kesabaran itu dibentuk oleh seseorang itu sendiri melalui berbagai macam hambatan dan tantangan yang dihadapi tanpa mengeluh.

Semakin sering seorang penuntut ilmu melalui berbagai hambatan dengan baik akan semakin besar sifat sabarnya.

4. Memiliki Bekal

Seorang penuntut ilmu juga perlu memiliki bekal yang cukup selama proses menuntut ilmu. Bekal tersebut dapat berupa uang, kendaraan, fasilitas belajar, atau dukungan secara mental.

Kekurangan bekal dapat menyebabkan tertundanya seseorang dalam menuntut ilmu. Kita mungkin berpikir bahwa bekal menuntut ilmu itu cenderung lebih mengarah pada materi, sehingga kita berasumsi orang kaya akan memiliki bekal yang lebih dari cukup daripada orang yang kurang mampu.

Jika kita telaah, asumsi tersebut tidak sepenuhnya benar. Kita justru mendapati fakta yang terjadi di masyarakat bahwa orang yang sukses itu lebih banyak berasal dari keluarga yang kekurangan secara materi.

Fakta ini terjadi mungkin disebabkan oleh ketersediaan bekal mental yang lebih banyak daripada bekal materi, seperti kemauan keras, sabar, gigih, konsisten, disiplin, semangat belajar tinggi dan bekal mental lainnya.

5. Petunjuk Guru

Petunjuk guru merupakan hal yang paling penting bagi seorang yang sedang menuntut ilmu. Petunjuk guru didefinisikan sebagai tersedianya guru bagi setiap penuntut ilmu. Seseorang yang belajar tanpa guru tidak akan memperoleh ilmu yang dimaksud secara benar.

Guru sebagai sumber belajar memiliki peran yang krusial dalam proses transformasi ilmu. Keberadaan guru mampu memberikan pemahaman yang utuh dan tepat yang  disesuaikan dengan kapasitas penuntut ilmu.

Guru mampu mengukur sejauh mana materi yang perlu dipahami dan materi mana yang perlu ditunda untuk diajarkan. Dengan demikian seorang penuntut ilmu dapat memahami ilmunya dengan baik.

6. Masa Belajar yang Lama

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa otak perlu melakukan proses konstruksi dan asimilasi informasi. Seorang penuntut ilmu membutuhkan masa belajar yang relatif lama untuk mampu menjadi ahli pada suatu bidang ilmu.

Pepatah mengatakan, “Berlatihlah hal yang sama dan mencobalah selama ribuan kali maka engkau akan menjadi ahli”.

Demikian nasihat-nasihat dalam menuntut ilmu yang disampaikan oleh Syekh Salim bin Sa’id Nabhan. Semoga kita mampu berusaha semaksimal mungkin menjadi penuntut ilmu sepanjang hayat dengan menjalankan nasihat-nasihat tersebut.

The post 6 Nasihat untuk Menuntut Ilmu Oleh Syekh Salim bin Sa’id Nabhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kedudukan Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur’an dan Hadits https://dalamislam.com/info-islami/kedudukan-ilmu-pengetahuan-dalam-al-quran-dan-hadits Sun, 31 Jan 2021 08:30:40 +0000 https://dalamislam.com/?p=8853 Mencari ilmu adalah salah satu tujuan syariat Islam, untuk mewujudkan kebaikan umat manusia, membangun bumi ini, serta membantu beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT telah mewajibkan kita untuk menuntut ilmu. Dan Dia akan memberikan kemuliaan kepada para penuntut ilmu, sesuai firman-Nya, يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ … […]

The post Kedudukan Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur’an dan Hadits appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Mencari ilmu adalah salah satu tujuan syariat Islam, untuk mewujudkan kebaikan umat manusia, membangun bumi ini, serta membantu beribadah kepada Allah SWT.

Allah SWT telah mewajibkan kita untuk menuntut ilmu. Dan Dia akan memberikan kemuliaan kepada para penuntut ilmu, sesuai firman-Nya,

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ …

“… Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.” (Al-Mujadilah: 11)

Ilmu pengetahuan itu ada dua macam, yaitu:

  • Ilmu yang terpuji (al-‘uluumul-mahmuudah) untuk mewujudkan kebaikan umat manusia.
  • Ilmu tercela (al-‘uluumul-madzmuumah) yang hanya menghasilkan keburukan, oleh karena itu dilarang oleh Islam.

Yang dimaksud ilmu terpuji tidak hanya ilmu-ilmu syariah saja, namun juga ilmu-ilmu modern yang menghasilkan kebaikan untuk umat manusia.

Islam mengajak seluruh manusia untuk meneliti dan berpikir tentang kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, juga menggunakan akal untuk merumuskan dan menghasilkan dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang semesta ini, menghasilkan kebaikan bagi manusia. Hal itu telah diterapkan pada masa awal kekhalifahan Islam.

Pada saat itu, ulama Islam menjadi pelopor dalam banyaknya bidang ilmu pengetahuan eksperimental dan sosial. Ulama Islam generasi pertama dapat menyebarkan ilmu pengetahuan dengan segenap cabangnya di seluruh penjuru dunia.

Spanyol menjadi tempat penyebaran terkenal bagi ilmu pengetahuan itu. Di antara ulama muslim generasi pertama adalah:

  • Hasan bin Haitsam dalam bidang optik dan fisika
  • Ibnu Sina dalam bidang kedokteran
  • Ar-Razi dalam bidang kealaman
  • Jabir bin Hayyan dalam bidang kimia
  • Al-Khawarizmi di bidang matematika

Selain yang telah disebutkan, masih banyak ulama lainnya yang juga berperan dalam penyebaran ilmu pengetahuan.

Menjaga akal dan terus belajar serta seterusnya beribadah kepada Allah SWT dengan mata hati, cahaya dan pemahaman yang benar adalah salah satu tujuan syariat Islam.

Allah SWT telah menyinggung hal itu dalam firman-Nya:

هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاۤءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاۤءَ تَأْوِيْلِهٖۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰهُ ۘوَالرَّاسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ

“… Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, ‘Kami beriman kepada ayat-ayat yang Mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.’ Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal….” (Ali Imran: 7)

Kemudian, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ

“Siapa yang dikehendaki baik oleh Allah swt. maka Dia akan membuatnya faqih dalam agama. Dan ilmu itu hanya dapat diraih dengan belajar.”(HR Bukhari)

Ilmu pengetahuan, ulama, dan para penuntut ilmu mempunyai kedudukan yang mulia dalam Islam. Al-Qur’an telah menegaskan hal itu dalam banyak ayat-Nya. Kemudian datang sunnah Nabi Muhammad SAW menjelaskan secara terperinci kedudukan itu.

Fiqih Islam juga mencakup hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang mengatur sistem ilmu dan metodologi serta memberikan landasan bagi proses pendidikan.

Di antara buah pengertian Islam terhadap ilmu pengetahuan, para ulama dan para penuntut ilmu adalah mendidik dan menyiapkan generasi ulama muslim yang menyebarkan seluruh ilmu di dunia dan turut andil dalam membangun peradaban Islam.

Maka dari itu, tentunya kita tak boleh jemu untuk mencari ilmu pengetahuan. Karena para pencari ilmu pengetahuan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT sehingga mencapai derajat mujahid di jalan Allah SWT.

The post Kedudukan Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur’an dan Hadits appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sejarah Penciptaan Bumi dalam Al Qur’an https://dalamislam.com/dasar-islam/sejarah-penciptaan-bumi-dalam-al-quran Tue, 23 Jul 2019 21:27:52 +0000 https://dalamislam.com/?p=7405 Banyak sekali rahasia Allah yang tidak kita ketahui tentang alam semesta, begitu juga alasan dibalik ada nya setiap obyek yang ada di jagad raya ini. Bahkan dengan pengetahuan manusia di tingkat sekarang, ayalnya hanya sebagian kecil saya misteri alam semesta yang kita ketahui. Meskipun begitu, segala macam petunjuk sudah diturunkan oleh Allah melalui kitabulllah Al-Qur’an […]

The post Sejarah Penciptaan Bumi dalam Al Qur’an appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Banyak sekali rahasia Allah yang tidak kita ketahui tentang alam semesta, begitu juga alasan dibalik ada nya setiap obyek yang ada di jagad raya ini. Bahkan dengan pengetahuan manusia di tingkat sekarang, ayalnya hanya sebagian kecil saya misteri alam semesta yang kita ketahui.

Meskipun begitu, segala macam petunjuk sudah diturunkan oleh Allah melalui kitabulllah Al-Qur’an sebagai penuntun yang paling benar untuk umat manusia. Yang mana dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa sebagaimana sejarah pembentukan bumi dan segala macam isinya.

Kemudian manusia duturunkan ke bumi sebagai khalifah yang bertugas untuk mengelola dan menjaga bumi. Tidak ada keraguan dalam hal ini karena sudah dibenarkan dalam Al Qur’an, yaitu Al Baqarah ayat 30-33 :

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.”

Mereka berkata : “Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”

Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang tidak Engkau ketahui.”

Dia mengajar kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian memaparkannya kepada para malaikat, lalu berfirman : “Sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda itu, jika kamu ‘orang-orang’ yang benar.”

Mereka berkata : “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Allah berfirman : “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini !” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu,

Allah berfirman : “Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan kamu sembunyikan?”

Tafsir ayat diatas menjelaskan bahwa dibenarkannya Manusia yang ditugaskan sebagai khalifah di bumi. Dan meskipun Manusia tidak sepatuh Malaikat, Namun Allah tetap memberikan bumi sebagai tempat ditinggalinya Manusia karena sesungguhnya Allah mengetahui apa yang tidak diketahui oleh setiap ciptaannNya.

Dalil tentang Penciptaan Bumi

Dalam Al-Qur’an, banyak sekali ayat yang menjelaskan tentang penciptaan alam semesta, namun diantarana hanyala gambaran secara besar (global) dan memang tidak rinci. Hal itu disengaja oleh Allah, ditegaskan dalam QS, Al Kahfi ayat 51 yang berbunyi :

مَّآ أَشْهَدتُّهُمْ خَلْقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَلَا خَلْقَ أَنفُسِهِمْ وَمَا كُنتُ مُتَّخِذَ ٱلْمُضِلِّينَ عَضُدًا

Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri

Menegaskan bahwa memahami pengetahuan terciptanya alam semesta secara global, hal tersebut sudah cukup bagi seorang muslim.

Kemudian Allah menciptakan seisi langit dan bumi dalam waktu 6 hari. Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-A’raf ayat 54 yang berbunyi :

إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Sesugguhnya Tuhan kalian, yaitu Allah, Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, kemudian Dia beristiwa di atas Arsy. (QS. al-A’raf: 54

Kemudian 6 hari tersebut diperinci penjelasannya dalam QS. Fushilat Ayat 9-12 :

قُلْ أَإِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَاداً ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”. (9)

وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ

Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan penghuninya dalam empat hari. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. (10)

ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعاً أَوْ كَرْهاً قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِين

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati” (11)

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظاً ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua hari. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (12)

Muncul perdebatan diantara para ulama tentang yang dimaksud dengan ‘hari’ yang dijelaskan dalam surat-surat tersebut, sebagian berpendapat bahwa hari yang dimaksud adalah hari yang diketahui manusia yaitu 24 jam berdasar pada perputaran matahari.

Namun sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa 1 hari yang dimaksud sama sengan 1000 tahun karena didasari dari perhitungan waktu di akhirat.

Kecocokan antara Sains dan Al-Qur’an perihal penciptaan Bumi

Seperti yang kita tau bahwasannya teori yang paling populer dalam pembentukan alam semesta adalah teori Big-Bang. Pasalnya teori tersebut merupakan teori yang paling masuk akal dan mudah diterima oleh logika.

Dalam teori yang dikemukakan oleh Abbe Georges Lemaitre (seorang kosmolog asal Belgia), dijelaskan bahwa alam semesta ini mulanya berasal dari gumpalan superatom yang berbentuk bola api yang berukuran sangat kecil. Kemudian gumpalan tersebut memadat dan memanas, sehingga meledak dan terpecah belah dan membentuk unsur isi dari alam semesta.

Ledakan tersebut melepaskan sejumlah besar energi di alam semesta yang kemudian membentuk seluruh materi alam semesta dan kemudian berkembang hingga menjadi bentuk yang sekarang ini (pertumbuhannya akan terus berkembang hingga sampai pada titik yang tidak diketahui)

Atom hidrogen terbentuk bersamaan saat energi dari ledakan tersebut meluas keluar. Atom hidrogen tersebut terus bertambah banyak dan berkumpul membentuk debu dan awan hidrogen (Nebula).

Kemudian Nebula tersebut bertambah padat dan memanas hinga temperatur jutaan derajat celcius. Nebula ini menjadi bahan pembentuk bintang-bintang di alam semesta.

Setelah terbentuk banyak bintang, bintang tersebut berkelompok dan menyatu menjadi galaksi. Dari galaksi, lahirlah milyaran tata surya. Salah satunya adalah yang kita tinggali sekarang ini.

Atas penjelasan diatas, apabila kita cocokan kepada QS. An-Anbiya’ ayat 30 :

أَوَلَمْ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.”

Maka dapat diambil kecocokan bahwa sebelum penciptaan alam semesta, segala macam materi yang ada di jagad raya ini adalah satu kesatuan. Tentu kebenarannya adalah wallahu a’lam.

Namun apabila kita menilik unsur sejarah, yangmana teeori big bang dietukkan pada tahun 1920, sedangkan ayat diatas sudah diturunkan pada masa Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam jauh sebelum teori big bang dijelaskan. Tentunya kita akan mulai memahami betapa tidak ada keraguan di dalam Al Qur’an

Atas penjelasan diatas, kita dapat memahami bahwa penciptaan bumi dan segala isinya terjadi karena suatu alasan. Dan untuk mengimani akan mukjizat Al-Qur’an, tentu kita harus senantiasa menjaga bumi dan mengelolanya dengan baik.

Apapun itu, semoga ilmu diatas dapayt menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik dibanding hari kemarin. Amin, InsyaAllah

The post Sejarah Penciptaan Bumi dalam Al Qur’an appeared first on DalamIslam.com.

]]>
12 Alasan Mengapa Muslim Harus Menuntut Ilmu https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/alasan-mengapa-muslim-harus-menuntut-ilmu Sat, 06 Apr 2019 00:15:55 +0000 https://dalamislam.com/?p=6268 Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224) Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tegas menyatakan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib atas setiap muslim, bukan bagi sebagian orang muslim saja. Lalu, “ilmu” apakah yang dimaksud […]

The post 12 Alasan Mengapa Muslim Harus Menuntut Ilmu appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)

Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tegas menyatakan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib atas setiap muslim, bukan bagi sebagian orang muslim saja. Lalu, “ilmu” apakah yang dimaksud dalam hadits ini? dan berhubungan dengan alasan muslim harus mengamalkan ilmunya?

Penting untuk diketahui bahwa ketika Allah Ta’ala atau Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan kata “ilmu” saja dalam Al Qur’an atau As-Sunnah, maka ilmu yang dimaksud adalah ilmu syar’i (ilmu agama), termasuk kata “ilmu” yang terdapat dalam hadits di atas. terdapat keutamaan mendatangi majelis ilmu bagi wanita dan pria.

Sebagai contoh, berkaitan dengan firman Allah Ta’ala,

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

“Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu’“. (QS. Thaaha [20] : 114)

maka Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata,

( وَقَوْله عَزَّ وَجَلَّ : رَبّ زِدْنِي عِلْمًا ) وَاضِح الدَّلَالَة فِي فَضْل الْعِلْم ؛ لِأَنَّ اللَّه تَعَالَى لَمْ يَأْمُر نَبِيّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِطَلَبِ الِازْدِيَاد مِنْ شَيْء إِلَّا مِنْ الْعِلْم ، وَالْمُرَاد بِالْعِلْمِ الْعِلْم الشَّرْعِيّ الَّذِي يُفِيد مَعْرِفَة مَا يَجِب عَلَى الْمُكَلَّف مِنْ أَمْر عِبَادَاته وَمُعَامَلَاته ، وَالْعِلْم بِاَللَّهِ وَصِفَاته ، وَمَا يَجِب لَهُ مِنْ الْقِيَام بِأَمْرِهِ ، وَتَنْزِيهه عَنْ النَّقَائِض

“Firman Allah Ta’ala (yang artinya),’Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu’ mengandung dalil yang tegas tentang keutamaan ilmu. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah memerintahkan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta tambahan sesuatu kecuali (tambahan) ilmu. Adapun yang dimaksud dengan (kata) ilmu di sini adalah ilmu syar’i.

Yaitu ilmu yang akan menjadikan seorang mukallaf mengetahui kewajibannya berupa masalah-masalah ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan sifat-sifatNya, hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah kepada-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan”. (Fathul Baari, 1/92)

Mengapa manusia wajib menuntut ilmu? Karena setiap orang dapat dibedakan dari ilmu yang dimiliki. Karena ilmu merupakan pembeda antara orang yang tahu dan tidak mengetahui. Semua orang diwajibkan menuntut ilmu. Ajaran agama apapun juga memerintahkan untuk menuntut ilmu setinggi mungkin. Begitu juga dengan orang tuamu bukan? dapatkan inspirasi dengan membacailmuwan islam yang membawa perubahan dunia

Dengan menuntut ilmu, maka otak yang telah diberikan oleh Tuhan bisa digunakan dengan baik. Lebih dari itu orang yang memiliki ilmu pun akan terlihat berbeda. Hal tersebut akan terlihat dari cara Kamu berbicara, tingkah lakunya dan sebagainya. Jika Kamu masih ragu untuk menuntut ilmu setinggi mungkin, inilah 12 Alasan Mengapa Muslim Harus Menuntut Ilmu setinggi mungkin sepertiilmuwan wanita islam yang diakui dunia

Muslim dan ilmu ibarat handphone dan charger. Keduanya, tidak bisa dipisahkan, saling membutuhkan. Handphone tanpa charger akan mati. Charger tanpa HP, tidak bermanfaat.

Imam Syafii pernah berkata, “Jika kamu tidak dapat menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan,” ungkapan masyhur tersebut seolah selalu mengingatkan kita, bahwa belajar itu harus dilakukan dengan penuh kesabaran menghadapi berbagai tantangannya. Imam syafi’i juga mengingatkan bahwa bahwa jika kita lelah mencari ilmu, kebodohan akan menjadi konsekuensinya. Dan pelakunya harus menanggung keperihan luar biasa dalam hidupnya yakni bahaya kebodohan dalam islam

Karena itulah, Allah subhanahu wa ta’ala mewajibkan hambaNya untuk senantiasa menuntut ilmu. Allah berfirman, “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang, mengapa sebagian di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah :122)

Kemudian ada sebuah hadist yang diriwayatkan dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah shalallahi alahi wa sallam bersabda, “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, memberikan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya seperti orang yang mengalungi babi dengan permata, mutiara, atau emas.” (HR.Ibnu Majah). Rasulullah pun bersabda, ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan.” (HR. Ibnu Abdil Barr).

Menuntut ilmu,  tidak membedakan gender. Laki-laki ataupun perempuan semua diwajibkan untuk menuntut ilmu sebagai bekal masa depan mereka. Ketika laki-laki menganggap pendidikan adalah hal yang penting yang harus dimiliki karena laki-laki fungsinya sebagai pemimpin, maka pendidkan juga tak kalah penting bagi wanita. Karena wanita nantinya, akan menjadi seorang ibu, ia harus pandai mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang cerdas, shalih dan shalihah.

Ada pernyataan yang melemahkan wanita agar menuntut ilmu. Misalnya, “Untuk apa perempuan sekolah tinggi-tinggi, toh akhirnya juga di dapur.” Penyataan menggelitik seperti ini masih terdengar hingga saat ini.

Perempuan cenderung dianggap tidak perlu mengenyam pendidikan tinggi karena pada akhirnya pun akan bergelut di dalam rumah. Seolah pendidikan merupakan hak bebas yang dimiliki oleh para laki-laki saja.

Padahal, Islam begitu memandang hak-hak perempuan, salah satunya adalah hak menuntut ilmu. Dalam Islam, perempuan merupakan komponen dalam keluarga dan masyarakat yang sangat berperan dalam membentuk generasi dan menciptakan peradaban.

Para wanita tangguh dalam sejarah tidak secara tiba-tiba menjadi tangguh, melainkan melalui proses pendidikan secara berkelanjutan terlebih dahulu. Ada beberapa alasan mengapa pendidikan menjadi hal penting untuk muslimah. Di antaranya sebagai berikut.

1. Pendidikan dapat meningkatkan ilmu dan wawasan muslimah. Jika para muslimah memiliki ilmu dan wawasan yang luas, maka ia akan mampu mendidik anak-anaknya dengan lebih baik, mengetahui cara-cara untuk berbuat kebaikan lebih banyak. Sehingga dapat menambah catatan amal dan pahalanya,serta dapat mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

Dengan pendidikan seorang muslimah dapat mendukung suami dalam berbuat baik. Hal ini karena muslimah berperan sebagai “partner hidup” suami. Allah berfirman,“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain.

Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Muslimah yang terdidik akan dapat memahami posisinya sebagai mitra suami dalam menjalankan tugas suami dalam hal-hal kebaikan, mengetahui bagaimana cara menjadi seorang isteri shalihah, senantiasa taat pada suami dalam kebaikan, menjaga kehormatan dan harta suami, menyenangkan bila dipandang suami dan mendukung, serta memotivasi suami dalam berbuat kebaikan.

2. Dengan pendidikan, seorang muslimah dapat sukses dalam mendidik anak-anaknya. Anak merupakan investasi pahala yang tak pernah putus bagi kedua orang tuanya. Dengan memahami konsep tersebut, para muslimah akan termotivasi untuk senantiasa memperhatikan dan bersemangat dalam mendidik anak-anaknya menjadi generasi rabbani yang shalih dan cerdas. Pemahaman tersebut hanya dapat terwujud melalui proses pendidikan.

3. Dengan pendidikan muslimah dapat eksis di tengah masyarakat untuk bekerjasama dan memberdayakan lingkungan yang Islami. Muslimah terdidik akan mampu menjadi agen perubahan (agent of change) bagi masyarakat tanpa mengorbankan prinsip kebenaran yang diyakininya, dan bukannya melebur pada warna lukisan yang ada di masyarakat

Dengan pendidikan yang tinggi, seorang wanita dapat memberikan kontribusi lebih. Tidak hanya sebagai ibu dan istri tapi juga bisa berkontribusi untuk masyarakat sehingga hidupnya akan lebih bermanfaat dan berkah.

4. Jika Kamu seorang muslim, Kamu pasti mengetahui bahwa Allah SWT memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu. Dalam Islam, menuntut ilmu adalah wajib dilakukan oleh setiap muslim.

5. Setiap orang yang menuntut ilmu akan memiliki derajat yang tinggi. Hal ini karena orang yang memiliki ilmu akan selalu dibutuhkan di lapisan masyarakat.

6. Dengan menuntut ilmu, maka akan membantumu untuk meraih kesuksesan. Banyak orang yang sukses di dunia karena mereka memiliki ilmu yang baik. Seperti Jack Ma pemilik e-commerce terbesar di Tiongkok, Mark Zuckerberg dan Bill Gates. Meskipun mereka tidak lulus kuliah, tetapi mereka kuliah yang berarti mereka adalah orang pintar dan memiliki ilmu.

7. Jika Kamu memiliki ilmu, maka akan memudahkan dirimu mencari pekerjaan. Kamu tidak akan mendapatkan pekerjaanmu saat ini jika Kamu dulunya tidak menuntut ilmu bukan?

8. Berpikir positif. Kamu yang memiliki ilmu jarang yang berpikir negatif, karena mereka tidak akan mudah terhasut atau membenarkan isu-isu yang sedang beredar di masyarakat.

9. Kamu akan lebih dihargai jika memiliki ilmu. Orang yang memiliki ilmu akan selalu didengarkan. Karena biasanya masyarakat beranggapan bahwa mereka bebrbicara berdasarkan ilmu.

10.  Ilmu bisa Kamu investasikan, bahkan seumur hidup. Ilmu dan pendidikan yang tinggi akan membantumu selama bertahun-tahun dengan berbagai hal. Meskipun investasi ini tidak bisa dinikmati dalam waktu singkat.

11. Memperbaiki nasib. Kamu pastinya sering mengetahui orang yang memiliki ilmu yang tinggi bisa merubah nasib keluarganya menjadi lebih baik. Itulah bukti bahwa dengan ilmu bisa memperbaiki nasib seseorang.

12. Menghilangkan kesombongan. Kamu akan merasa tidak bisa apa-apa jika sudah menuntut ilmu yang tinggi. Karena tahu bahwa sebenarnya manusia tanpa ilmu memang tidak bisa apa-apa. Harta bukanlah warisan terbaik, tapi ilmulah yang merupakan warisan terbaik. Hal ini karena harta yang Kamu miliki bisa saja habis dalam waktu yang sekejap, tetapi ilmu akan tetap Kamu miliki meskipun Kamu sudah tua dan lupa, tetapi Kamu akan tetap memiliki ilmu yang bermanfaat.

Itulah alasan mengapa manusia wajib menuntut ilmu. Jadi tak perlu ragu untuk menuntut ilmu yang tinggi ya? sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

The post 12 Alasan Mengapa Muslim Harus Menuntut Ilmu appeared first on DalamIslam.com.

]]>
12 Alasan Muslim Harus Mengamalkan Ilmunya https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/alasan-muslim-harus-mengamalkan-ilmunya Fri, 05 Apr 2019 23:58:08 +0000 https://dalamislam.com/?p=6266 Ilmu dipelajari untuk diamalkan, bukan hanya sekedar menambah wawasan dan kepintaran, apalagi jika diniatkan untuk membodoh-bodohi orang lain. Inilah 12 Alasan Muslim Harus Mengamalkan Ilmunya. 1. Mendapat taufik dari Allah atauhidayah Allah kepada manusia Malik bin Dinar berkata, من طلب العلم للعمل وفقه الله ومن طلب العلم لغير العمل يزداد بالعلم فخرا “Barangsiapa yang mencari […]

The post 12 Alasan Muslim Harus Mengamalkan Ilmunya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ilmu dipelajari untuk diamalkan, bukan hanya sekedar menambah wawasan dan kepintaran, apalagi jika diniatkan untuk membodoh-bodohi orang lain. Inilah 12 Alasan Muslim Harus Mengamalkan Ilmunya.

1. Mendapat taufik dari Allah atauhidayah Allah kepada manusia

Malik bin Dinar berkata,

من طلب العلم للعمل وفقه الله ومن طلب العلم لغير العمل يزداد بالعلم فخرا

Barangsiapa yang mencari ilmu (agama) untuk diamalkan, maka Allah akan terus memberi taufik padanya. Sedangkan barangsiapa yang mencari ilmu, bukan untuk diamalkan, maka ilmu itu hanya sebagai kebanggaan (kesombongan)” (Hilyatul Auliya’, 2: 378).

2. Mencegah kesombongan dalam islam

Dalam perkataan lainnya, Malik bin Dinar berkata,

إذا تعلم العبد العلم ليعمل به كسره علمه وإذا تعلم العلم لغير العمل به زاده فخرا

Jika seorang hamba mempelajari suatu ilmu dengan tujuan untuk diamalkan, maka ilmu itu akan membuatnya semakin merunduk. Namun jika seseorang mempelajari ilmu bukan untuk diamalkan, maka itu hanya akan membuatnya semakin sombong (berbangga diri).” (Hilyatul Auliya’, 2: 372).

3. Memberikan manfaat dimana memilikisifat orang yang tak tersentuh api neraka

Wahb bin Munabbih berkata,

مثل من تعلم علما لا يعمل به كمثل طبيب معه دواء  لا يتداوى به

Permisalan orang yang memiliki ilmu lantas tidak diamalkan adalah seperti seorang dokter yang memiliki obat namun ia tidak berobat dengannya.” (Hilyatul Auliya’, 4: 71).

4. Sebagai zakat ataujenis zakat dalam islam

Ibrahim Al Harbi berkata,

حملني أبي الى بشر بن الحارث فقال يا أبا نصر ابني هذا مشتهر بكتابة الحديث والعلم فقال لي يا بني هذا العلم ينبغي أن يعمل به فان لم يعمل به كله فمن كل مائتين خمسة مثل زكاة الدراهم

Ayahku pernah membawaku pada Basyr bin Al Harits, lanta ia berkata, “Wahai Abu Nashr (maksudnya: Basyr bin Al Harits), anakku sudah masyhur dengan penulisan hadits dan ia terkenal sebagai orang yang berilmu.” Lantas Basyr menasehatiku, “Wahai anakku, namanya ilmu itu mesti diamalkan. Jika engkau tidak bisa mengamalkan seluruhnya, amalakanlah 5 dari setiap 200 (ilmu) seperti halnya hitungan dalam zakat dirham -perak– (yaitu 1/40 atau 2,5%).” (Hilyatul Auliya’, 8: 347).

5. Mencegah bahaya kebodohan dalam islam

Syaqiq Al Balkhi berkata,

الدخول في العمل بالعلم والثبات فيه بالصبر والتسليم إليه بالإخلاص فمن لم يدخل فيه بعلم فهو جاهل

Masuk dalam amalan hendaklah diawali dengan ilmu. Lalu terus mengamalkan ilmu tersebut dengan bersabar. Kemudian pasrah dalam berilmu dengan ikhlas. Siapa yang tidak memasuki amal dengan ilmu, maka ia jahil (bodoh).” (Hilyatul Auliya’, 8: 69).

6. Hal yang mudhorot

Sufyan bin ‘Uyainah berkata,

ما شيء أضر عليكم من ملوك السوء وعلم لا يعمل به

Tidak ada sesuatu yang lebih memudhorotkan kalian selain dari raja yang jelek dan ilmu yang tidak diamalkan.” (Hilyatul Auliya’, 7: 287).

7. Mendapat ilmu baru dari Allah

‘Abdul Wahid bin Zaid berkata,

من عمل بما علم فتح الله له ما لا يعلم

Barangsiapa mengamalkan ilmu yang telah ia pelajari, maka Allah akan membuka untuknya hal yang sebelumnya ia tidak tahu.” (Hilyatul Auliya’, 6: 163).

Ma’ruf Al Karkhi berkata,

إذا أراد الله بعبد خيرا فتح الله عليه باب العمل وأغلق عنه باب الجدل وإذا أراد بعبد شرا أغلق عليه باب العمل وفتح عليه باب الجدل

Jika Allah menginginkan kebaikan pada seorang hamba, Dia akan membuka baginya pintu amal dan akan menutup darinya pintu jidal (suka berdebat atau bantah-bantahan). Jika Allah menginginkan kejelekan pada seorang hamba, Dia akan menutup baginya pintu amal dan akan membuka baginya pintu jidal (suka berdebat)” (Hilyatul Auliya’, 8: 361).

8. Mendapatkan Pahala dari Allah SWT Sama dengan Pahala Orang yang Diajarkan

Dari penjelasan Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia memaparkan berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda bahwasannya sebagai berikut :

Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).

Kemudian diperkuat dengan hadits lainnya yang melengkapi penjelasan sebelumnya yakni, sabda Rasulullah berikut ini :

Barang siapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala dari orang-orang yang mengamalkannya dengan tidak mengurangi sedikit pun pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR Ibnu Majah).

9. Sudah Termasuk dalam Kategori amar ma’ruf nahi munkar

Amar ma’ruf nahi munkar bisa dikatakan sebagai cara paling tepat untuk menebar kebaikan dengan jalan saling menasehati antara satu dengan yang lainnya. Proses saling menasehati ini, secara tidak langsung akan berjalan tanpa disadari sesuai dengan naluri alamiah manusia, yang selalu menasehati jika melihat tindakan kurang baik. Terlebih lagi orang yang lebih tua, memberikan arahan kepada mereka – mereka yang lebih muda karena belum mengetahui bagaimana melakukan suatu hal dengan baik.

Dari penjelasan yang dipaparkan oleh Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda sebagai berikut :

Barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikit pun.” (HR. Muslim no. 1017)

10. Ilmu yang Anda Ajarkan Tidak Akan Berkurang, Melainkan Akan Semakin Bertambah

Banyak orang yang mengira bahwa mengajarkan ilmu yang dipunyai adalah hal yang sia – sia belaka. Padahal anggapan tersebut salah besar sobat, justru dengan anda membagikan ilmu yang anda punyai, akan mematangkan pemahaman anda sendiri terhadap suatu ilmu.

Semakin sering anda membagikannya, maka anda akan merasa semakin mantap dan juga percaya diri. Hal itu sama halnya dengan anda mendapatkan ilmu – ilmu baru dalam kehidupan dan pada akhirnya ilmu anda tidak akan berkurang sobat.

Hal ini dijelaskan di dalam firman Allah SWT di surat Al Imran yakni sebagai berikut : “Hendaklah engkau menerangkan isi al-Kitab itu kepada manusia, dan janganlah engkau menyembunyikannya.” (Ali Imran [3]: 187).

11. Menentramkan Hati

Rasa bahagia yang anda rasakan saat mengajarkan ilmu kepada orang lain merupakan hal yang tidak ternilai harganya ya sobat. Terlebih lagi pengajaran ilmu tersebut sesuai dengan yang disukai oleh orang yang sedang anda ajarkan, pastinya akan bertambah menarik.

Rasulullah SAW bersabda: “Katakanlah kepada manusia sesuai dengan apa yang mereka ketahui, serta tinggalkanlah apa yang tidak mereka ketahui dan tidak mereka sukai. Apakah kamu ingin Allah dan Rasul-Nya didustakan?” (HR Bukhari).

12. Melatih Kecakapan Kita Dalam Mengajar

Mengajar ternyata bisa menggali kemampuan kita untuk melakukan suatu hal dengan variasi berbeda – beda. Seperti contohnya, teknik mengajar yang baik adalah yang bisa diterima dengan baik pula oleh orang yang diajarkan. Dengan begitu anda wajib memutar otak untuk menggunakan teknik yang up to date, sehingga mereka pun akan semakin nyaman dan terus bersemangat.

Rasulullah SAW bersabda: “Kami khususnya, para nabi, diperintahkan untuk menempatkan orang sesuai dengan tingkatan mereka. Dan supaya kami menyampaikan kepada mereka menurut tingkatan pengertian (kecerdasannya).” (HR Abu Dawud).

Seperti ungkapan yang beredar dan melekat di masyarakat bahwasannya “guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa”. Setuju ya sobat semua? Ungkapan itulah yang bisa dihubungkan dengan perbuatan mulia.

Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh Allah, para Malaikat-Nya, serta semua penghuni langit dan bumi termasuk semut dalam lubangnya dan ikan-ikan, sungguh semuanya mendoakan kebaikan bagi orang-orang yang mengajari manusia.” (HR Tirmidzi).

Di dalam firman Allah SWT QS. Az-Zumar : 9 dijelaskan bahwasannya :

“Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-Zumar : 9)

Sebagai tambahan saja, terdapat keutamaan lainnya yang bisa anda pahami, agar ke depannya anda bisa semakin mantap dalam hal melakukan perbuatan baik seperti membagikan ilmu bermanfaat yang anda punyai. Berikut adalah keutamaan – keutamaan lain mengamalkan ilmu :

  • Melatih keikhlasan dalam kehidupan sehari – hari.
  • Memberikan contoh nyata agar orang lain ikut melakukannya.
  • Tidak ada perbuatan baik yang sia – sia.
  • Mencerminkan identitas sebagai seorang muslim sejati.
  • Peduli terhadap kemajuan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Nah, semoga semangat selalu dalam mengamalkan ilmu ya, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

The post 12 Alasan Muslim Harus Mengamalkan Ilmunya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
4 Penyebab Kemunduran Ilmu Pengetahuan Dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/penyebab-kemunduran-ilmu-pengetahuan-dalam-islam Sat, 15 Sep 2018 06:24:58 +0000 https://dalamislam.com/?p=4306 Teknologi informasi dan komunikasi berkembang semakin pesat. Hal ini dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun, dunia ini tampak begitu modern. Kecanggihan inovasi yang ada pada saat ini merupakan dampak dari ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh manusia. Namun, berbanding terbalik dengan ilmu pengetahuan dalam Islam yang justru mengalami kemunduran. Hal ini dapat dilihat dari arus […]

The post 4 Penyebab Kemunduran Ilmu Pengetahuan Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Teknologi informasi dan komunikasi berkembang semakin pesat. Hal ini dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun, dunia ini tampak begitu modern. Kecanggihan inovasi yang ada pada saat ini merupakan dampak dari ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh manusia.

Namun, berbanding terbalik dengan ilmu pengetahuan dalam Islam yang justru mengalami kemunduran. Hal ini dapat dilihat dari arus modernisasi di lingkungan masyarakat dimana nilai-nilai keIslaman mulai meluluh perlahan. Baik itu dari segi perilaku atau kebiasaan, fashion, makanan, pendidikan, ekonomi dan lain-lain. Memang masih ada yang benar-benar beriman kepada Allah, tapi jumlahnya tidak banyak. Seperti yang tertulis dalam firman Allah berikut ini.

الۤمّۤرٰۗ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِۗ وَالَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ الْحَقُّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُوْنَ

“Alif Lam Mim Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an). Dan (Kitab) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu itu adalah benar; tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (kepadanya).” (QS. Ar-Ra’d [13] : 1)

وَمَآ أَكْثَرُ ٱلنَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ

“Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya.” (QS. Yusuf [12] : 103)

Sebenarnya apakah yang menjadi penyebab kemunduran ilmu pengetahuan dalam Islam? Mari kita simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Penyebab Kemunduran Ilmu Pengetahuan dalam Islam

Fenomena kemunduran ilmu pengetahuan dalam Islam ditandai dengan terpecah belahnya kekuasaan dan kerajaan pada abad ke-12 hingga abad ke-18. Penyebabnya antara lain:

1. Faktor Ekologi dan Alami

Sebagian besar negara Islam memiliki tanah dengan kondisi semi hingga sangat gersang. Sehingga rentan dengan berbagai serangan dari luar. Seperti pada tahun 1347 hingga 1349 di Mesir, Syiria dan Iraq pernah mengalami suatu wabah penyakit yang mematikan. Hal ini mengakibatkan banyak penduduk yang memilih untuk berpindah tempat mencari tempat yang lebih baik.

2. Kemunduran Kerajaan Besar Islam

Kerajaan Islam dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan yang cukup signifikan. Kerajaan Islam merupakan salah satu media yang strategis untuk menyebarkan agama Islam ke berbagai penjuru. Dua di antaranya ialah Kerajaan Safawi dan Kerajaan Mughal. Kerajaan tersebut ikut mendorong peradaban Islam dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, pembangunan dan seni. Namun, kerajaan tersebut tidak bisa berjaya selamanya. Mundurnya kerajaan tersebut berpengaruh pada menurunnya peradaban Islam secara drastis. Termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan.

3. Terjadinya Krisis Ekonomi

Masa dimana masyarakat muslim tengah giat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka hanya berfokus pada hal itu dan mengabaikan kesejahteraan masyarakatnya pada aspek ekonomi. Sedang kebutuhan dalam hidup terus mengalami perkembangan. Akibatnya terjadilah krisis ekonomi sebagai permasalahan baru.

4. Cara Pandang Muslim Sempit

Umat muslim yang memiliki ketaatan yang amat sangat cenderung menutup sebelah mata pada perkembangan ilmu pengetahuan dari berbagai belahan dunia. Sebagian mereka yang sebenarnya memiliki potensi intelektual lebih mempertahankan pemikiran lampau daripada membuka diri untuk pembaharuan.

Hal ini berbanding terbalik dengan bangsa Eropa yang lebih terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat menciptakan berbagai inovasi terkemuka di dunia.

Memang tidak semua ilmu pengetahuan itu bersifat positif. Terkadang hal-hal yang negatif pun ada di dalamnya. Namun, sebagai umat muslim yang baik harus bisa memilih mana yang baik untuk dipelajari dan mana yang buruk untuk ditinggalkan.

Itulah ulasan mengenai penyebab kemunduran ilmu pengetahuan dalam Islam. Semoga bermanfaat untuk Anda.

The post 4 Penyebab Kemunduran Ilmu Pengetahuan Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kedudukan Belajar Dalam Islam Beserta Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/kedudukan-belajar-dalam-islam Fri, 08 Jun 2018 06:16:03 +0000 https://dalamislam.com/?p=3600 Belajar atau menuntut ilmu merupakan sebuah aktivitas yang biasa dijalani oleh manusia. Sebab ilmu pengetahuan merupakam sesuatu yang akan diperoleh tidak lain dari proses yang namanya belajar. Belajar sendiri meeupakan aktivitas yang amat penting karenan menjadi dasar bagi seseorang yang tidak tahu kemudian menjadi tahu. Apalagi saat ini, kedudukan ilmu pengetahuan menurut islam yang dianggap […]

The post Kedudukan Belajar Dalam Islam Beserta Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Belajar atau menuntut ilmu merupakan sebuah aktivitas yang biasa dijalani oleh manusia. Sebab ilmu pengetahuan merupakam sesuatu yang akan diperoleh tidak lain dari proses yang namanya belajar. Belajar sendiri meeupakan aktivitas yang amat penting karenan menjadi dasar bagi seseorang yang tidak tahu kemudian menjadi tahu. Apalagi saat ini, kedudukan ilmu pengetahuan menurut islam yang dianggap amat penting sebagai bekalnseseorang dalam menjalani kehidupannya di masa depan.

Islam sendiri menjadikan ilmu pengetahuan atau belajar sebagai sebuah kegiatan yang wajib dilakukan sebagaimana ayat al-quran tentang melakukam perjalanan . Sebab, baik belajar mengenai iu agama ataupun ilmu pengetahuan lain akam bisa membantu seseorang mudah dalam menentukan jalan hidup dan mendapatkan apa yang diinginkannya seperti manfaat ilmu dalam pandangan islam . Sebagaimana dalam Hadist berikut ini :

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ  أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ

Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Pentingnya belajar dan menuntut ilmu sudah sangat jelas diterangkan diberbagai dalil menuntut ilmu baik ayat suci Al Quran maupun hadist Nabi SAW.  Tentunya hal ini membuat kedudukan belajar dalam islam amat lah penting. Sebab, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan kepada umatnya untuk terus belajar terutama mengenai ilmu agama atau ilmu tauhid  islam yang nantinya akan mengantarkan kita kepada kebaikan. Untuk mengkaji mengenai esenai belajar dalam islam berikut 6 Kedudukan Belajar Dalam Islam beserta dalinya.

1. Tempat yang Terhormat

ALLAH SWT  sendiri telah berfirman dalam Al-Quran surat Al Mujadalah sebagai berikut

يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa ALLAH SWT ridho dan senang dengan mereka yang berjihad dalam belajat menuntut ilmu sehingga ALLAH SWT akan mengangkat derajatnya. sehingga sudah jelaslah bahwa seorang muslim yang ikhlas dalam menuntut ilmu akan mendapatkan manfaat dan keutamaan yang besar. ia akan senantiasa hidup dengan cara cara yang islami dan sesuai dengan syariat Nabi Muhammad SAW.

Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa pengetahuan atau ilmu pengetahuan memiliki kedudukan yang terhormat dalam islam. Tentu saja ilmu pengetahuan tidak lah didapatkan tanpa melalui proses. Tentunya ilmu pengatahuan diperoleh melalu proses belajar. Semakin anda belajar maka ilmu pengetahuan yang anda miliki juga akan semakin bertambah.

2. Tak Kenal Batas

اطْلُبُوْا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْد

Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur.”

Sebagaimana sebuah pepatah yang menyakatkan “Carilah Ilmu sampai kenegri China” . Esensinya sama dengan hadist yang tertulis diata, bahwa belajar atau menuntut ilmu adalah sesuatu yang dapat dilakukan sepanjang waktu. Tanpa mengenal batasan usia, jenis kelamin, status dan yang lainnya. Hal ini tentu semakin menjadikan belajar memiliki kedudukam yang penting dalam islam.

3. Hidayah dan Ilmu adalah Buah Dari Belajar

Belajar merupakam sebuah prosea yang bisa memberikan nilai positif. Faktanya banyak dari mereka yang kemudian berubah baik dari penampilan atau hal yang berkaitan dengan ibadahnya setelah mempelajari ilmu agama dengan seksama. Semakin anda belajar maka semakin anda akan ingin tahu dan ingin tahu lagi. Tidak jarang pula mereka yang melalui proses belajar kemudoan memperoleh hidaya sehingga dapat menjalano hidupnya dengan baik dan sesuai syariat islam.

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, niscana akan difahamkan tentang urusan agamanya.”

Sebagaimana yang telah dijanjikan, bahwa mereka yang disentuh hatinya langsung melalui hidaya Allah pasti akan di tambahkan ilmu agamanya. Dengan demikian maka ditambahkan lagi nilai kebaikannya. Tentunya hal ini hanya akan diberikan kepada mereka orang-orang yang beruntung. Serta orang-orang yang haus akan ilmu dan terus belajar mengenai ilmi agama dan ilmu pengetahuan lainnya.

4. Menjemput Hidayah

Kedudukan belajar dalam islam juga bisa bermakna sebagai upaya untuk menjemput hidayah. Sebab ketika hati digerakkan untuk memperdalam ilmu agama melalui belajar maka Allah SWT telah menjanjikan hal berikut yang tertuamg kelas dalam Hadist :

Barangsiapa menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan tunjukkan baginya salah satu jalan dari jalan-jalan menuju ke surga. Sesungguhnya malaikat meletakan syap-sayap mereka sebagai bentuk keridhaan terhadap penuntut ilmu.Sesungguhnya semua yang ada di langit dan di bumi meminta ampun untuk seorang yang berilmu sampai ikan yang ada di air. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibandingkan dengan ahli ibadah sebagaimana keutamaan bulan purnama terhadap semua bintang. Dan sesungguhnya para ulama’ adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya mereka tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, akan tetapi mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil bagian ilmu maka sungguh dia telah mengambil bagian yang berharga.”

5. Landasan Taqwa

Dalam islam, belajar terutama mengenai ilmu agama merupakan sebuah jalan untuk bisa menjadi pribadi dan menjalani kehidupan dengan lebih baik. Sebab ilmu yang bermanfaat merupakan pahala yang nilainya tidak kan terputus meskipun manusianya telah meninggal. Tentunya dengan semangat ini, dapat ikut meningkatkan ketaqwaan seseorang. Sebagaimana ditegaskan dalam hadist berikut ini :

Apabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga amalan : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan dia.” [HR. Muslim]

6. Esensi dari Turunnya Firman Allah SWT

Kedudukan belajar dalam islam amatlah penting, sebab menuntut ilmunatau belajat merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim baik musliminataupun muslimat sebagaimana hukum wanita menuntut ilmu dalam islam . Sebagaimana dalam jadist berikut ini :

مٍطَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam” (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik).

Selain itu, kewajiban menuntut ilmu atau belajar ini merupakan esensi dari turunya surah pertama dalam Al-Quran.  Allah Ta’ala berfirman,

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿١﴾ خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ﴿٢﴾ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ﴿٣﴾ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ﴿٤﴾عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ﴿٥

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).

Dalam FirmanNya kita diperintahkan untuk membaca dalam keutamaan ilmu dalam islam . Tentunya hal ini menegaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memperkenalkan diri kepada hamba-hamba-Nya dengan mengajarkan hikmah-Nya kepada mereka yang mencakup tulisan, ucapan dan arti. Jadi ilmu adalah salah satu dalil yang menunjukkan tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, bahkan merupakan dalil yang paling agung dan paling jelas. Dan cukuplah ini sebagai bukti keutamaan dan kemuliaan ilmu.

6 Kedudukan Belajar Dalam Islam beserta dalinya. Tentu akan semakin memberi semangat baginanda untuk lebih semangat dalam belajar dan menuntuk ilmu yang bermanfaat. Sebagai upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

The post Kedudukan Belajar Dalam Islam Beserta Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Ayat – ayat Al-Quran Tentang Ilmu https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/ayat-ayat-al-quran-tentang-ilmu Thu, 05 Apr 2018 04:47:25 +0000 https://dalamislam.com/?p=3240 Ilmu pengetahuan tidak dapat lepas dari pergerakan dan perkembangan manusia di muka bumi ini. Hal ini dikarenakan ilmu sendiri berperan penting dalam peradaban manusia. Demikian pula Al-Quran dimana merupakan sumber ilmu dan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Turunnya Al-quran merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT. Kemudian, apa saja firman Allah SWT terkait ilmu pengetahuan […]

The post 13 Ayat – ayat Al-Quran Tentang Ilmu appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ilmu pengetahuan tidak dapat lepas dari pergerakan dan perkembangan manusia di muka bumi ini. Hal ini dikarenakan ilmu sendiri berperan penting dalam peradaban manusia. Demikian pula Al-Quran dimana merupakan sumber ilmu dan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia.

Turunnya Al-quran merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT. Kemudian, apa saja firman Allah SWT terkait ilmu pengetahuan yang terdapat di dalam Al-Quran? Simak penjelasan selengkapnya disini.

Berikut ini beberapa firman Allah SWT tentang ayat al quran berkaitan dengan ilmu, antara lain :

  1. Surat thaha ayat 114

فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَىٰ إِلَيْكَ وَحْيُهُ ۖ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”.

  1. Surat at-Thalaq ayat 12

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.

Baca juga tentang Ayat – ayat Al-Quran Tentang Kerja Keras , Ayat – Ayat Al – Quran Tentang Senja , Ayat – Ayat Al Quran Tentang Persahabatan , dan Ayat – Ayat Al Quran Tentang Poligami

  1. Surat Ali Imran ayat 7

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata:

“Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami”. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

  1. Surat al-Isra ayat 85

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.

Baca juga tentang Ayat Tentang Pacaran Dalam Islam , Ayat Tentang Pergaulan Dalam Islam , Ayat Al Qur’an Tentang Motivasi , Ayat Al Qur’an Tentang Rindu , dan Ayat Al Quran Tentang Melupakan Seseorang

  1. Surat Ali Imran Ayat 18

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

  1. Surat Hud ayat 24

مَثَلُ الْفَرِيقَيْنِ كَالْأَعْمَىٰ وَالْأَصَمِّ وَالْبَصِيرِ وَالسَّمِيعِ ۚ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?

  1. Surat An-Niisa Ayat 83

وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا

Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).

Baca juga tentang Ayat – ayat Al – Quran Tentang Hak Anak , Ayat Al-Quran Tentang Melakukan Perjalanan , Ayat Al-Quran Tentang Cinta Sejati , Ayat Tentang Jodoh Dalam Islam , dan Ayat Tentang Kematian Dalam Islam

  1. Surat Al – An’kaabut ayat 43

وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ

Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.

  1. Surat Ar’-Rad ayat 16

قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ ۚ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ ۗ أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ ۚ قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ

Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?”. Katakanlah:

“Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.

  1. Surat Az-Zuumar Ayat 9

أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?

Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. 

  1. Surat Al-Mujadilah ayat 11

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.

Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 

  1. Surat Fatir ayat 19

وَمَا يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ

Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.

Baca juga tentang Ayat Alquran Tentang Cinta Kepada Wanita , Ayat Alquran Tentang Cinta Kepada Lawan Jenis ,  Ayat Al-Quran Tentang Tanggung Jawab , Dalil Tentang Senyum Dalam Islam , dan Hukum Mengambil Keuntungan Dari Membaca Al-Quran

  1. Surat Fatir ayat 28

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Demikian penjelasan terkait apa saja ayat – ayat Al-Quran yang membicarakan tentang ilmu. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memiliki manfaat bagi kita semua. Aamiin ya Rabbal A’lamiin.

The post 13 Ayat – ayat Al-Quran Tentang Ilmu appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Manfaat Membaca Buku Menurut Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/manfaat-membaca-buku-menurut-islam Wed, 28 Mar 2018 09:35:39 +0000 https://dalamislam.com/?p=3136 Islam menuntut kita untuk menjadi seorang yang berguna bagi orang lain. Mampu menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk membantu orang lain karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Sebagaimana sabda Rasul: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’no:3289) Dari Abdullah bin Mas’ud […]

The post 10 Manfaat Membaca Buku Menurut Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Islam menuntut kita untuk menjadi seorang yang berguna bagi orang lain. Mampu menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk membantu orang lain karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Sebagaimana sabda Rasul: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’no:3289)

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. Rasulullah pernah bersabda :”Janganlah ingin seperti orang lain, kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah dan ia membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah al-Hikmah dan ia berprilaku sesuai dengannya dan mengajarkannya kepada orang lain (HR Bukhari) 

Salah satu cara menjadi orang yang berguna bagi orang lain adalah dengan banyak membaca buku. Buku adalah jendela dunia yang berisikan segala ilmu pengetahuan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak manfaat membaca buku menurut Islam, diantaranya adalah:

1. Menambah ilmu

Dengan membaca buku, kita akan menambah ilmu pengetahuan yang kita punya. Menuntut ilmu melalui membaca buku sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana sabda Rasul:

“Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam” (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)

2. Meningkatkan keimanan

Membaca buku akan meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Kita jadi lebih berpikiran terbuka dan rasional dalam menghadapi sesuatu sehingga keimanan kita kepada Allah pun semakin kuat. Sebagaimana sabda Rasul:

“Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga:

3. Menjadi amal jariyah

Membaca buku merupakan suatu amalan karena dengan bertambahnya ilmu pengetahuan kita, lalu kita sampaikan apa yang kita pelajari pada orang lain, maka selama ilmu itu terus mengalir dan dipergunakan untuk kepentingan yang baik, akan mengalir terus pahala kita walau kita telah wafat. Sebagaimana sabda Rasul:

“Apabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga amalan : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan dia.” (HR. Muslim)

4. Kemudahan menuju surga

Membaca buku terutama buku tentang Islam akan menambah ilmu pengetahuan tentang agama Islam. Berbagai ilmu tasawuf modern, ilmu tauhid Islam, dan ilmu lainnya akan memudahkan jalan kita menuju surga karena ilmu yang bermanfaat. Sebagaimana sabda Räsulullah SAW:

“Siapa yang menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan perjalankan (mudahkan) ia jalan menuju Surga. Sungguh para malaikat mengepakkan sayap-sayap mereka karena ridha dengan penuntut ilmu. Sungguh orang alim benar-benar dimintakan ampun oleh makhluk di langit dan di bumi hingga ikan di laut.

Keutamaan ahli ilmu dibanding ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan atas seluruh bintang. Para ahli ilmu adalah perawis para Nabi. Para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham tetapi mewariskan ilmu.

Siapa yang mengambilnya berarti telah mengambil keuntungan yang besar.” (HR. At-Tirmidzi no. 2682, Abu Dawud no. 3641, dan Ibnu Majah no. 223. Dishahihkan Syaikh Al-Albani)

5. Mengasah konsentrasi

Membaca buku akan mengaktifkan sel-sel saraf pada otak yang akan membuat otak menjadi lebih mudah berkonsentrasi. Orang yang sering membaca akan mudah berkonsentrasi pada satu hal yang ia fokuskan. Bahkan Allah pernah mengajarkan doa untuk konsentrasi kepada Nabi Muhammad dalam surah Al Mu’minun ayat 97-98 yang artinya:

Katakanlah (hai Muhammad), ‘Aku berlindung kepada-Mu ya Allah dari gangguan setan. Aku juga berlindung kepada-Mu dari kepungan mereka’.”

6. Menjelajah dunia tanpa meninggalkan rumah

Keunikan dari membaca buku adalah kita bisa menjelajahi dunia tanpa meninggalkan tempat tinggal kita. Tanpa beranjak dari dalam rumah atau kursi yang nyaman, kita bisa merasakan sensasi berada di belahan dunia lain.

Baca juga:

7. Terhindar dari pikun

Seorang peneliti dari Henry Ford Health System, Dr. C. Edward Coffey, membuktikan bahwa hanya dengan membaca buku seseorang akan terhindar dari penyakit “Demensia”. Demensia adalah penyakit saraf yan gmenyebabkan seseorang menjadi sangat pikun.

Membaca dapat menciptakan semacam lapisan penyangga yang melindungi dan mengganti perubahan sel-sel otak dengan menumbuhkan dendrit, salah satu komponen sel saraf otak atau neuron.

8. Menambah empati

Membaca buku terutama buku yang berisikan tentang perjalanan hidup seseorang atau buku sastra akan menambah empati pembacanya dan merupakan cara meningkatkan akhlak. Seseorang akan menjadi lebih peka terhadap orang lain karena wawasan yang lebih luas.

Menurut penelitian di University of Toronto dikatakan bahwa rajin membaca buku fiksi akan menambah nilai empati yang ada di dalam diri seseorang. Membaca buku dapat menstimulasi otak untuk menciptakan dunia sosial dalam pikiran.

9. Mengurangi stress

Siapa bilang membaca itu kegiatan yang sangat serius? Justru dengan membaca, seseorang dapat mengurangi tekanan mental yang diderita.

Membaca buku, terutama buku fiksi, dapat mengurangi stress. Sebuah studi yang dilakukan oleh beberapa ahli di Sussex University, Amerika Serikat, membuktikan bahwa membaca buku sebelum tidur dapat mengurangi kadar stres hingga 68%. Membaca dapat menarik pikiran seseorang dalam dunia yang terbentuk berdasarkan cerita di dalam buku sehingga pembaca merasa memiliki jiwa tenang dalam Islam. membaca juga merupakan obat hati dalam Islam.

Baca juga:

10. Meningkatkan kreativitas

Membaca dapat meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas seseorang. Dengan membaca, sel-sel otak akan lebih aktif, terutama sel otak kanan yang bekerja dalam menciptkana berbagai ide baru. Sebut saja Thomas Alva Edison yang sangat gemar membaca sehingga ia mampu menciptakan berbagai ide-ide baru setiap hari.

Itulah beberapa manfaat membaca buku menurut Islam. Membaca buku adalah suatu tuntutan dalam kegiatan menuntut ilmu. Sebagaimana sabda Rasul:

“Tidak boleh hasad (ghibthah, mengharapkan memiliki nikmat orang lain tanpa mengharapkan nikmat itu hilang darinya) kecuali kepada dua orang, yaitu [pertama] seseorang yang Allah ajari al-Qur`an lalu dia membacanya di malam dan siang hari lalu tetangganya mendengar hal itu lalu berkata, ‘Andai saja aku diberi seperti apa yang diberikan kepada fulan pasti aku akan melakukan seperti yang dilakukan fulan itu.’

[Kedua] seseorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan di dalam kebenaran lalu seseorang berkata, ‘Andai saja aku diberi seperti apa yang diberikan kepada fulan pasti aku akan melakukan seperti yang dilakukan fulan itu.’” (HR. Al-Bukhari no. 5026).

Maka perbanyaklah membaca buku.

The post 10 Manfaat Membaca Buku Menurut Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>