kedudukan wanita Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/kedudukan-wanita Tue, 20 Feb 2018 09:30:13 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png kedudukan wanita Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/kedudukan-wanita 32 32 Konsep Kesetaraan Gender Dalam Perspektif Islam https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/konsep-kesetaraan-gender-dalam-perspektif-islam Tue, 20 Feb 2018 09:30:13 +0000 https://dalamislam.com/?p=2805 Sebelum kita membahas tentang kesetaraan gender, ada baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu perbedaan antara jenis kelamin dan gender. Jenis kelamin adalah pembagian dua jenis kelamin secara biologis sejak lahir, yakni pria dan wanita. Sedangkan gender adalah sifat yang melekat pada pria dan wanita yang memberikan perbedaan sifat pada jenis kelamin. Saat ini sedang gencar […]

The post Konsep Kesetaraan Gender Dalam Perspektif Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebelum kita membahas tentang kesetaraan gender, ada baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu perbedaan antara jenis kelamin dan gender. Jenis kelamin adalah pembagian dua jenis kelamin secara biologis sejak lahir, yakni pria dan wanita. Sedangkan gender adalah sifat yang melekat pada pria dan wanita yang memberikan perbedaan sifat pada jenis kelamin.

Saat ini sedang gencar diteriakkannya masalah kesetaraan gender antara pria dan wanita di setiap negara.  Berbagai tuntutan seperti persamaan kedudukan pria dan wanita di lembaga pemerintahan hingga kesetaraan kewajiban dalam berkarir.  Seluruh tuntutan tersebut dilantangkan dengan membawa nama hak asasi manusia.

Baca juga:

Pemikiran tentang emansipasi wanita pun digaungkan ke seluruh penjuru. Meneriakkan batas-batas hak dan kewajiban wanita yang menurut mereka tidak seharusnya ada. Mulai dari kebebasan berpakaian yang tidak seharusnya diatur menggunakan pakaian tertutup hingga sahnya sholat yang dipimpin oleh seorang wanita, walaupun makmumnya pria

Jauh sebelum dunia modern menuntut tentang kesetaraan gender, Islam telah mengatur berbagai hal yang berhubungan dengan kedudukan antara ptia dan wanita.

Dalam sejarah agama Islam, dahulu sebelum Islam tiba, wanita adalah mahluk yang dianggap lemah dan tidak pantas melakukan apa pun layaknya wanita jaman sekarang. Bahkan jika ada bayi yang lahir dengan jenis kelamin wanita, bayi itu langsung dibunuh atau dikubur hidup-hidup.

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُم بِٱلْأُنثَىٰ ظَلَّ وَجْهُهُۥ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ

Artinya:  “Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. (QS. An-Nahl : 58)

يَتَوَٰرَىٰ مِنَ ٱلْقَوْمِ مِن سُوٓءِ مَا بُشِّرَ بِهِۦٓ ۚ أَيُمْسِكُهُۥ عَلَىٰ هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُۥ فِى ٱلتُّرَابِ ۗ أَلَا سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ

Artinya: Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. An-Nahl : 59)

Namun setelah kedatangan Islam, hak-hak dan kewajiban wanita dalam kehidupan bermasyarakat diatur dengan baik. Bahkan Islam memuliakan wanita dengan berbagai keistimewaanya. Sebagaimana firman Allah SWT:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُوا۟ ٱلنِّسَآءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا۟ بِبَعْضِ مَآ ءَاتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّآ أَن يَأْتِينَ بِفَٰحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Artinya :  “Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.S. An Nisa : 19)

Begitu pula dengan Rasulullah SAW yag bersabda : Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.” (HR Muslim: 3729)

Dari ayat dan hadist di atas, dapat kita ketahui bahwa Islam sangat memuliakan wanita. Namun konsep kesetaraan gender yang dilantangkan para feminis berbeda dengan konsep kesetaraan gender dalam perspektif Islam. Kesetaraan gender yang digubah dalam kalangan feminis melewati batas-batas kodrat wanita yang sesungguhnya. Mereka menyamaratakan seluruh aspek dalam kehidupan pria dan wanita sehingga mendobrak dan menghancurkan keteraturan hidup.

Baca juga:

Sedangkan dalam Islam, wanita dan pria adalah dua jenis mahluk yang berbeda. Pria memiliki fisik yang jauh lebih kuat daripada wanita. Dan wanita memiliki perasaan dan sensitivitas yang lebih daripada pria. Keduanya berbeda namun saling melengkapi. Inilah salah satu fungsi agama dalam keteraturan hidup yang memang dirancang Allah SWT. Tidak ada akhlak dalam Islam yang mengajarkan tentang menyamakan pria dan wanita, keduanya punya porsi tersendiri sesuai kemampuan masing-masing.

Konsep kesetaraan gender dalam Islam adalah kesetaraan dalam keimanan dan ketakwaan. Islam memandang sama pria dan wanita dalam tingkat keimanan masing-masing. Sebagaimana firman Alah SWT:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwadi antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. al-Hujurât:13)

Jumlah amal seseorang baik itu pria maupun wanita diukur dengan kadar yang sama tanpa melihat jenis kelaminnya. Inilah konsep kesetaraan gender dalam Islam yang sesungguhnya tanpa melewati batas kodrat manusia itu sendiri.

ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ ۚ فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ ۚ وَٱلَّٰتِى تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهْجُرُوهُنَّ فِى ٱلْمَضَاجِعِ وَٱضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا۟ عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Artinya: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Maka Wanita yang saleh adalah wanita yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (memberi taufik kepadanya)” (Q.S. an-Nisâ :34)

Baca juga:

Bukti lain bahwa Islam sangat menghargai wanita adalah :

  1. Wanita wajib menutup aurat ketika keluar rumah

Islam sangat menghargai wanita. Wanita ibarat perhiasan berjalan yang akan menarik perhatian siapa pun. Untuk itulah Islam mewajibkan wanita untuk memakai jilbab demi menjaga harga dirinya agar tidak diganggu dan mudah dikenali sebagai Muslim. Sebagaimana firman Allah SWT:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu/disakiti. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. al Ahzab:59)

  1. Wanita wajib berada di rumah dan hanya boleh keluar jika ada izin suami

Dengan beradanya wanita di dalam rumah, maka ia akan terjauh dari perbuatan dosa dan fitnah.

وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

Artinya: Dan hendaklah kalian (wahai istri-istri Nabi) menetap di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj (sering keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait (istri-istri Nabi) dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Q.S. al Ahzâb : 33)

Baca juga:

Kesetaraan gender dalam Islam bukanlah menyamakan atau membuat wanita menjadi pria atau sebaliknya. Justru hal itu akan membuat Allah SWT menjadi marah karena telah menyalahi kodrat yang telah ditentukan.

Umar bin Khattab berkata: “Dulunya kita adalah kaum yang paling hina, kemudian Allah Azza wa Jalla memuliakan kita dengan agama Islam, maka kalau kita mencari kemuliaan dengan selain agama Islam ini, pasti Allah Azza wa Jalla akan menjadikan kita hina dan rendah”.

Demikianlah pembahasan tentang kesetaraan gender dalam perspektif Islam. Islam merupakan agama yang sangat adil dan mulia terhadap umatNya. Semoga kita semua selalu berpedoman pada Al-Quran dan hadist yang menjadi sumber syariat Islam agar terhindar dari berbagai ancaman yang mampu merusak aqidah kita. Aamiin.

The post Konsep Kesetaraan Gender Dalam Perspektif Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Cara Rasullullah Mendidik Anak Perempuan https://dalamislam.com/info-islami/cara-rasullullah-mendidik-anak-perempuan Thu, 13 Jul 2017 08:24:58 +0000 http://dalamislam.com/?p=1741 Pada dasarnya, memiliki anak perempuan atau laki-laki itu sama saja. Semuanya adalah karunia dari Allah SWT. Dan masing-masing juga mempunyai kelebihan tersendiri. Untuk Kamu yang melahirkan anak perempuan jangan bersedih. Jangan menganggap bahwa perempuan itu lemah. Sebaliknya, anak perempuan justru menjadi anugerah terindah dan bisa menjadi penolong bagi orang tuanya. Sebagaimana dijelaskan dalam suatu hadist […]

The post 10 Cara Rasullullah Mendidik Anak Perempuan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Pada dasarnya, memiliki anak perempuan atau laki-laki itu sama saja. Semuanya adalah karunia dari Allah SWT. Dan masing-masing juga mempunyai kelebihan tersendiri. Untuk Kamu yang melahirkan anak perempuan jangan bersedih. Jangan menganggap bahwa perempuan itu lemah. Sebaliknya, anak perempuan justru menjadi anugerah terindah dan bisa menjadi penolong bagi orang tuanya. Sebagaimana dijelaskan dalam suatu hadist shahih:

“Barang siapa diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, kelak mereka akan menjadi penghalang dari api neraka.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Ada banyak keutamaan yang dimiliki oleh perempuan. Seorang perempuan yang masih kecil bisa menjadi penyelamat orang tuanya di akhirat kelak. Ketika perempuan sudah menikah dan menjadi ibu, maka surga dibawah telapak kakinya. Oleh itu, kita tidak boleh meremehkan perempuan. Namun demikian, rasul juga mengatakan bahwa penduduk neraka terbanyak adalah perempuan. Sebab memang sifat perempuan yang mudah terjerumus ke dalam hal-hal buruk. Nah, untuk menghasilkan generasi perempuan yang sholehah, hendaklah orang tua mendidik anak-anak perempuannya dengan benar sesuai syariat agama. Berikut ini cara rasulullah mendidik anak perempuan yang bisa kita teladani dan kita contoh. (baca: Cara mendidik anak dalam islam)

Baca juga:

  1. Mengajarkan ilmu Tauhid (konsep ketuhanan)

Dasar dari agama islam adalah ilmu tauhid, yakni konsep tentang ketuhanan. Maka itu, hal pertama yang wajib orang tua ajarkan kepada anak perempuannya yakni tentang Allah. Bahwa Allah itu Tuhan yang menciptakan manusia, dan Allah itu Maha Esa. Ajarkan anak untuk mengucapkan Lailaha illaallah. Caranya dengan mengulang-ngulang terus bacaan syahadat tersebut, setiap hari hingga anak mulai familiar mendengarkannya. Lama-kelamaan anak pasti akan ikut mengucapkannya. Setelah itu, Anda bisa menambahkan kosakata baru yakni Muhammad Darrasullullah, Muhammad adalah rasul utusan Allah SWT.

Dijelaskan dari Ibn Abbas, Rasullullah SAW bersabda: “Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah. Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (sya’bul Iman)

Baca juga:

  1. Mengajarkan doa-doa harian

Setelah menanamkan ilmu ketauhidan, anak juga perlu diajarkan tentang doa-doa harian. Misalnya doa sebelum dan sesudah makan. Doa tidur, doa bercermin, doa keluar rumah, masuk kamar mandi dan sebagainya. Ajarkan pula kalimat Bismillah kepada anak saat ia hendak melakukan sesuatu. Kemudian ketika urusan itu selesai, berikan contoh untuk mengucapkan Alhamdulillah. Tak lupa juga, ajari anak mengucapkan insyaAllah ketika hendak menjalin janji. Dengan demikian, anak akan terbiasa dan mempraktekkannya hingga dewasa.

  1. Mengajarkan ilmu agama (Solat, Puasa, Mengaji)

Jangan menunggu dewasa untuk belajar agama. Sebaiknya kita mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak semenjak dini. Bahkan saat usianya masih balita, orang tua harus mulai menanamkan nilai-nilai agama. Misalnya saja dengan mengajari anak membaca Al-Quran. Anda bisa menyekolahkan anak di TPQ atau madrasah mengaji ketika usianya menginjak 2-3 tahun.

Sedangkan untuk solat dan puasa, walaupun kewajibannya dilakukan saat anak baligh, namun alangkah baiknya kita ajarkan sejak kecil. Kita bisa memulai mengajarinya tentang kiblat, tata cara berwudhu dan gerakan solat saat usianya menginjak 4-7 tahun. Sedangkan untuk belajar berpuasa bisa dimulai ketika usia 7 tahun. Tidak perlu puasa maghrib dulu, cukup semampuny. Misal dimulai dari puasa dhuhur, kemudian lanjut ke ashar hingga seterusnya.

Perintah  untuk mengajari solat dijelaskan dalam sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam: “Perintahlah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka jika enggan melakukannya pada usia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR. Ahmad) 

Sedangkan perintah mendidik anak-anak untuk berpuasa dicontohkan oleh Ar-Rubayyi’ bintu Mu’awwidz, salah satu perempuan shalehah sahabat rasul. Ia berkata: “Kami menyuruh puasa anak-anak kami. Kami buatkan untuk mereka mainan dari perca. Jika mereka menangis karena lapar, kami berikan mainan itu kepadanya hingga tiba waktu berbuka.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Baca juga:

  1. Mengajarkan berperilaku sopan dan berbakti pada orang tua

“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali” (Q.S Luqman : 14)

Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada anak-anaknya tentang tata cara berperilaku yang baik kepada kedua orang tua. Sebab hal itulah yang diperintahkan oleh Allah SWT. Bagaimana anak bersikap kepada bapak ibunya haruslah sopan, bertutur kata lembut, menunjukkan wajah ceria dan patuh kepada perintahnya. (baca: Keutamaan berbakti kepada orang tuaAnak durhaka dalam islam)

Diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha:“Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mirip dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam cara bicara maupun duduk daripada Fathimah.” ‘Aisyah berkata lagi, “Biasanya apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Fathimah datang, beliau mengucapkan selamat datang padanya, lalu berdiri menyambutnya dan menciumnya, kemudian beliau menggamit tangannya hingga beliau dudukkan Fathimah di tempat duduk beliau. Begitu pula apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang padanya, maka Fathimah mengucapkan selamat datang pada beliau, kemudian berdiri menyambutnya, menggandeng tangannya, lalu menciumnya.” (Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabul Mufrad no. 725)

Baca juga:

  1. Mengajarkan akhlak mulia

Rasulullah shallallâhu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.

Rasulullah SAW merupakan manusia yang memiliki akhlak paling terpuji. Dan tetunya menjadi tuntunan atau contoh bagi umat islam. Rasul juga kerapkali mengajarkan kepada anak-anaknya tentang cara berperilaku yang baik kepada sesama manusia. Biasanya hal ini diajarkan oleh rasul lewat kisah-kisah nabi dan penyampaian ayat-ayat Al-Quran.

Baca juga:

  1. Mengajarkan cara pergaulan dan adab-adab yang baik

Seorang anak perempuan juga harus diberikan bekal pendidikan tentang tata cara bergaul semenjak kecil. Baiknya orang tua menjelaskan tentang batasan-batasan bergaul dengan lelaki. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh rasul, beliau mengajari anak perempuannya untuk tidur terpisah dengan anak laki-laki semenjak usia si anak mencapai 10 tahun. Beliau juga memberikan penjelasan tentang pentingnya perempuan untuk menjaga pandangannya, dan berpenampilan agar tidak menyerupai laki-laki.

Di samping itu, tak lupa berikan contoh kepada anak untuk beradab yang baik dan sesuai syariat agama. Mulai dari adab berpakaian, adab makan, adab berbicara dengan orang lain, adab berpakaian, adab tidur dan sebagainya. Dengan demikian ajaran-ajaran tersebut akan tertanam di pikiran anak hingga ia dewasa kelak.

Baca juga:

  1. Mengajarkan Tata cara berpakaian yang islami (menutup aurat)

Diriwayatkan dari Aisyah ra: bahwa Asma’ binti Abi Bakar menemui Rasulullah SAW dengan kondisi ia berpakaian pendek, aka berpalinglah Rasulullah SAW seraya berkata, “Wahai Asma’, sesungguhnya wanita, apabila telah baligh, tidak pantas terlihat kecuali ini dan ini (beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya).” (HR. Abu Daud)

Hadist diatas secara gamblang menjelaskan bahwa rasul mengajarkan kepada umatnya yang perempuan, termasuk anak-anaknya untuk berpakaian secara islami. Yakni menutup aurat. Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al-Quran:

“Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh merek. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S Al-Ahzab:59)

Baca juga:

  1. Mengajarkan pekerjaan rumah tangga

Sejatinya kodrat setiap perempuan saat dewasa adalah menjadi seorang istri. Dan istri yang baik adalah mereka yang mampu menjalankan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, merawat anak, membersihkan rumah dan sejenisnya. Maka itu, semenjak kecil anak harus dibiasakan dengan pekerjaan rumah. Sedikit demi sedikit, seperti mulai mengajarinya menyapu lantai. Dengan demikian, saat ia telah dipinang oleh laki-laki, ia siap menjalani kewajibannya.

Baca juga:

  1. Memberikan pendidikan umum dan pemahaman tentang fiqih wanita

“Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa. Maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku.” Kemudian Anas bin Malik berkata: Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau.” (HR Muslim 2631)

Hadist diatas menjelasakan bahwa orang tua wajib mengayomi anak perempuannya. Menganyomi dapat diartikan memberikan pendidikan yang layak, baik itu pendidikan agama ataupun umum (seperti ilmu bahasa, matematika, sains, atau sosial). Walaupun pada akhirnya seorang perempuan ‘bekerja’ di dapur atau menjadi ibu rumah tangga, tapi perempuan juga berhak memperoleh pendidikan bagus. Sebab perempuan adalah tiang-nya negara. Apabila perempuan tersebut bagus pendidikannya  dalam ilmu agama dan ilmu umum) maka ia juga bisa membentuk generasi rabbani yang cerdas. (baca: Kedudukan Wanita Dalam IslamCara menjadi wanita baik)

Anda juga tidak perlu ragu untuk memberikan pendidikan tentang permasalahan kewanitaan kepada buah hati sejak ia berusia 8 tahunan. Hal ini sangat penting. Tujuannya agar anak tidak memperoleh informasi yang salah dari pihak lain. Orang tua boleh mengajarkan tentang masalah haid, pernikahan atau lainnya. Bersikaplah terbuka kepada anak namun tetap juga tidak melebihi batas usianya.

Baca juga:

  1. Bersikap lemah lembut kepada anak perempuan

Rasulullah juga memberikan contoh kepada kita untuk bersikap lemah lembut kepada anak-anak perempuan. Tidak apa-apa membiarkan anak bermain boneka atau mainan lainnya di dalam rumah, selama itu tidak menyalahi syariat agama. Beliau juga sering menggendong anak perempuannya, mengusap kepalanya, memanggilnya dengan lembut, dan medoakan mereka. Janganlah berbuat kasar kepada anak perempuan, terlebih lagi memukulnya. Perbuatan tersebut hanya akan membuat anak semakin membangkak. Jika memang anak melakukan kesalahan sebaiknya berikan nasehat secara baik-baik.

Baca juga:

Demikianlah beberapa cara rasulullah mendidik anak perempuan. Semoga kita bisa mengaplikasikan cara-cara diatas dan berhasil mendidik mereka menjadi generasi yang mengamalkan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, serta dapat menjalani dengan benar Hubungan Akhlak dengan Iman.

The post 10 Cara Rasullullah Mendidik Anak Perempuan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Wanita Memakai Parfum Menurut Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/hukum-islam/wanita/hukum-wanita-memakai-parfum Mon, 22 May 2017 10:17:50 +0000 http://dalamislam.com/?p=1592 Menjadi diri yang diperhatikan dan mendapatkan respon positif dari semua orang adalah keinginan dari setiap wanita. Salah satu hal yang membuat hal tersebut terjadi adalah dengan adanya penggunaan parfum atau wewangian. Parfum atau wewangian adalah salah satu untuk membuat wanita percaya diri dan tidak terasa bau yang mengganggu jika sedang berkumpul atau bersama orang-orang yang […]

The post Hukum Wanita Memakai Parfum Menurut Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Menjadi diri yang diperhatikan dan mendapatkan respon positif dari semua orang adalah keinginan dari setiap wanita. Salah satu hal yang membuat hal tersebut terjadi adalah dengan adanya penggunaan parfum atau wewangian. Parfum atau wewangian adalah salah satu untuk membuat wanita percaya diri dan tidak terasa bau yang mengganggu jika sedang berkumpul atau bersama orang-orang yang lain.

Wanita yang menggunakan parfum tidak selalu dalam rangka untuk menarik perhatian lawan jenis namun ada juga yang memang menghindari agar tidak tercium bau-bau yang merusak pergaulan sehari-hari. Berikut adalah penjelasan mengenai hukum wanita menggunakan parfum.

Pendapat Mengenai Wanita Menggunakan Parfum

Di dalam fiqih wanita muslimah, ada beberapa pendapat yang berkenaan dengan penggunaan parfum bagi wanita.  Ada yang memperbolehkan dan ada yang tidak. Wanita bisa mengikuti asalkan ada dalil dan pendapat yang kuat. Berikut ini adalah penjelasan mengenai wanita mengggunakan parfum dan hukumnya dalam islam.

  1. Dilarang Mengenakan Parfum Untuk Memikat Laki-Laki

“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An-Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad)

Di dalam hadist ini dijelaskan bahwa perempuan yang menggunakan parfum seperti seorang pelacur. Hal ini dikarenakan wewangian yang dimaksud adalah wewangian yang sengaja dibuat untuk memancing laki-laki dalam maksud melakukan hubungan bebas. Hal ini tentu saja dilarang. Parfum memang bisa memancing jika wanita memang sengaja. Selain itu ada juga bau-bauan atau harum-haruman yang memang disengaja untuk menarik perhatian.

  1. Dilarang Menggunakan Parfum yang Menyebabkan Munculnya Syahwat

“Wanita jika memakai parfum kemudian melewati majelis (sekumpulan) laki-laki maka ia bisa membangkitkan syahwat laki-laki dan mendorong mereka untuk melihat kepadanya. Setiap yang melihat kepadanya maka matanya telah berzina. Wanita tersebut mendapat dosa karena memancing pandangan kepadanya dan membuat hati laki-laki tidak tenang. Jadi, ia adalah penyebab zina mata dan ia termasuk pezina.” (dari Faidhul Qadir)

Beberapa kasus wanita sengaja menggunakan parfum agar mendapat perhatian laki-laki dan laki-laki tersebut menjadi terstimulus karena adanya harum yang menyengat tersebut. Untuk itu, jangan sampai wanita menggunakan parfum untuk mengundang syahwat laki-laki dan membuatnya menjadi terangsang. Kehormatan seorang wanita berada pada perilaku dan sikapnya yang mampu menjaga diri. Jangan sampai parfum yang kita kenakan menjadi penyebab adanya syahwat yang muncul dari lawan jenis.

  1. Perempuan Menggunakan Parfum Tidak diterima Shalatnya

“Perempuan manapun yang memakai parfum kemudian keluar ke masjid, maka shalatnya tidak diterima sehingga ia mandi.” (HR Ahmad)

Permasalahan penggunan parfum tidak semata-mata hanya karena penggunaan parfumnya melainkan adanya sikap dan niat untuk merangsang lawna jenis yang bukan mahromnya. Untuk itu, jangan sampai kita berdosa hanya gara-gara persoalan parfum atau apa yang kita kenakan. Orang-orang wanita jahiliah di masa lalu biasa menggunakan parfum hanya untuk menggoda lawan jenis.

  1. Parfum Perempuan Tidak Boleh Baunya Nampak

“Wewangian seorang laki-laki adalah yang tidak jelas warnanya tapi tampak bau harumnya. Sedangkan wewangian perempuan adalah yang warnanya jelas namun baunya tidak begitu nampak.” (HR. Baihaqi dari Syu’abul Iman)

Di dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa perempuan jangan sampai menampakkan baunya. Artinya jangan sampai baunya sampai terasa dan menyengat kepada lingkungan sekitarnya. Bau parfum ini tentu saja menjadi kehati-hatian agar tidak menimbulkan fitnah apalagi stimulus terhadap lawan jenis.

  1. Penggunaan Parfum Saat Wanita Keluar Rumah

“Maksud dari ‘wewangian perempuan adalah yang warnanya jelas namun baunya tidak begitu nampak’. Ulama berkata, ‘Ini bagi perempuan yang hendak keluar dari rumahnya. Jika tidak, ia bisa memakai parfum sekehendak hatinya” (Syarh Asy-Syama’il, 2:5)

Di dalam kitab yang ditulis Syarh Asy Syamail, disampaikan bahwa penggunaan parfum wanita adalah penggunaan parfum saat wanita keluar rumah. Tentu saja penggunaan parfum tidak masalah jika wanita di rumah dan bersama mahromnya. Akan tetapi sangat tidak dianjurkan jika wanita menggunakannya keluar rumah.

Sikap Kehati-Hatian Wanita dalam Menggunakan Parfum

Kondisi tubuh yang wangi dan bersih tentu saja dianjurkan oleh Islam. Untuk itu, ulama terdapat beberapa pandangan mengenai maslaah penggunaan parfum bagi wanita. Ada yang benar-benar mengharamkan ada yang masih memperbolehkan namun dengan catatan-catatan tertentu.

Sebagai wanita, tentunya jangan sampai tubuh kita pun terasa bau tidak sedap. Hal ini bisa menyebabkan lingkungan pun tidak nyamn dan risih berada di dekat kita. Untuk itu adanya harum-haruman tidak menjadi masalah jika memang tidak terlalu menyengat, harumnya tidak merangsang, dan hanya untuk kesegaran diri. Hal ini hanya kita yang bisa menilai dan memastikan. Karena kita yang tau kondisi tubuh dan keadaan diri kita sendiri.

Di sisi lain ada juga ulama yang mengharamkan. Hal ini karena diasumsikan bahwa setiap parfum adalah bisa merangsang. Untuk itu harus dihindari oleh wanita. Bagi mereka yang meyakini ini tentu saja boleh diterapkan. Namun dengan catatan, walaupun tidak mennggunakan parfum yang menyengat jangan sampai bau badan kita pun mengganggu orang-orang di sekitar kita.

Untuk itu, kita bisa mengetahui dan memahaminya dari pendapat para ulama asalkan tidak bertentangan dengan Rukun Iman, Rukun Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hati Nurani Menurut Islam.

Untuk itu, jika memang yang hendak menggunakan parfum maka yang harus diperhatikan adalah

  1. Baunya Menyengat atau Tidak

Untuk pemakaian wewangian kita bisa menilai apakah baunya menyengat atau tidak. Mengganggu lingkungan sekitar kita atau tidak. Jika hanya untuk diri kita sendiri maka itu tidak menjadi masalah. Yang masalah jika memang baunya menyengat dan dirancang khusus untuk merangsang lawan jenis. Kodrat Wanita dalam Islam memang suka berhias dan mempercantik diri. Namun jangan sampai ini berlebihan sehingga menggangu lingkungan kita.

  1. Niatnya Untuk Apa

Persoalan niat adalah hal yang utama. Jangan sampai kita menggunakan parfum untuk niat yang tidak baik. Niat yang salah dan keliru. Untuk itu, perbaharui niat kita jangan sampai niat kita rusak karena telah ada tujuan untuk merangsang lawan jenis. Hati-hati karena, setan selalu menggoda manusia. Wanita Cantik Dalam Islam bukanlah mereka yang suka merangsang lawan jenis. Wanita Muslimah Menurut Islam dan Wanita Shalehah Menurut Islam adalah mereka yang memiliki aklakul karimah.

  1. Menjaga Sikap Kita

Walaupun kita tidak menggunakan parfum, sikap kita adalah hal yang utama. Menjaga aurat, menjaga penampilan, tidak sombong dan menggunakan pakaian-pakaian terbuka adalah hal yang perlu dilakukan. Merangsang lawan jenis tidak hanya terjadi karena menggunakan parfum namun aspek lainnya. Untuk itu, sikap kehati-hatian mutlak dibutuhkan wanita, termasuk bagaimana Cara Menjaga Pandangan Menurut Islam dan Cara Menjaga Pandangan Mata.

Selain fiqh wanita tentang ini, kita juga bisa mempelajari tentang masalah wanita, seperti : Kewajiban Wanita dalam IslamWanita yang Baik Dinikahi Menurut IslamHukum Wanita Haid Masuk Masjid Dalam Islam, atau Wanita Bercadar Dalam Islam agar khazanah keislaman kita mengenai wanita bisa bertambah.

The post Hukum Wanita Memakai Parfum Menurut Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Cara Menjadi Wanita Cantik Menurut Islam https://dalamislam.com/hukum-islam/wanita/wanita-cantik-menurut-islam Mon, 22 May 2017 10:13:54 +0000 http://dalamislam.com/?p=1583 Setiap wanita pasti menginginkan dirinya menjadi cantik. Cantik yang dimaksud tentu saja menjadi menarik dan memiliki tampilan fisik yang indah. Akan tetapi, yang lebih penting adalah dengan memiliki kecantikan yang berada dari dalam diri kita sendiri. Kecantikan akhlak dan kemuliaan hati sesungguhnya adalah hal yang paling utama bagi seorang muslimah. Asupan makanan adalah hal yang […]

The post 10 Cara Menjadi Wanita Cantik Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setiap wanita pasti menginginkan dirinya menjadi cantik. Cantik yang dimaksud tentu saja menjadi menarik dan memiliki tampilan fisik yang indah. Akan tetapi, yang lebih penting adalah dengan memiliki kecantikan yang berada dari dalam diri kita sendiri. Kecantikan akhlak dan kemuliaan hati sesungguhnya adalah hal yang paling utama bagi seorang muslimah.

Asupan makanan adalah hal yang paling penting untuk kita jaga. Asupan makanan yang sehat adalah makanan yang halal dan sehat. Makanan yang kita makan akan mempengaruhi cara kerja tubuh kita. Makanan yang halal dan sehat akan membuat kita segar, fit, dan tidak mudah terkena berbagai penyakit. Makanan haram yang dilarang oleh Allah tentunya akan membawakan efek negatif terhadap tubuh kita. Akan membuat tubuh kita rusak lama kelamaan, dan akan sulit untuk mencernanya atau terbuang racunnya.

Untuk itu, pilihlah makanan yang sehat, bergizi, halal, dan tidak membawakan efek negatif pada tubuh kita. Kenali tubuh kita masing-masing. Apa yang kita makan akan mempengaruhi kesehatan dan kecantikan tubuh kita. Makanan Halal Menurut Islam adalah makanan yang wajib kita konsumsi sedangkan Minuman Haram Menurut Islam atau Makanan Haram Menurut Islam adalah hal yang harus kita hindari, dan jangan sekali-kali mendekatinya.

  1. Mengisi Rohani atau Spiritual

Rohani dan Spiritual adalah hal yang paling dasar untuk menjaga kecantikan alami dan natural diri kita. Dengan rohani dan spiritual kita akan mendapatkan kecantikan dari dalam. Dalam islam, rohani dan spiritual tentunya diisi dengan shalat dan ibadah-ibadah yang telah Allah perintahkan. Untuk itu, wajib bagi seorang muslimah mendirikan shalat dan menunaikan segala yang Allah perintahkan untuk menjaga keimanan dan kemurnian hati kita.

Banyak sekali aktivitas yang bisa dilakukan untuk mengisi rohani atau spiritual diri kita. Seperti melakukan Dzikir Pembuka RezekiZikir Sebelum Tidur, atau mungkin melakukan amalan penghapus dosa zina yang mungkin tanpa kita sadari telah di perbuat selama melakukan aktivitas sehari – hari.  Juga aktivitas ramadhan yang bahkan diberkahi pahala berkali lipat. Karena banyak sekali keutamaan yang terkandung di setiap kegiatan yang dilakukan di bulan ramadhan. Seperti Keutamaan Membaca Al Quran di Bulan Ramadhan, Keutamaan Sedekah di Bulan RamadhanShalat Tahajud di Bulan Ramadhan, serta I’tikaf di Bulan Ramadhan. Untuk wanita yang sedang haid, ada pula Amalan di Bulan Ramadhan Bagi Wanita Haid yang cocok dilakukan agar bisa mempercantik diri lahiriah maupun batiniyah.

  1. Tidak Berbuat Buruk Kepada Orang Lain

Berbuat baik kepada orang lain hanya akan membuat diri kita buruk dan menjadi tidak memancarkan aura kecantikan. Berbuat baik kepada orang lain seperti menyakiti hati, menyinggung, membicarakan keburukan orang lain, dsb. Menjaga diri kita dari tidak menyakiti hati orang lain tentunya sulit. Untuk itu, jika ingin menghindarinya, maka hindarkan diri kita untuk berghibah, dan kita harus bisa merasakan bagaimana jika diri kita pun disakiti dan diperbuat baik oleh orang lain.

  1. Senyum dan Berbahagia

Senyum dan berbahagia adalah cara agar kecantikan alami bisa kita dapatkan. Untuk itu, berikan senyum kepada banyak orang dan berikan kebahagiaan kepada mereka. Berbahagialah dengan mereka dan jangan sampai membuat masalah kita sampai membuat orang lain tidak berbahagia atau terpengaruh energi negatif dari kita. Berikanlah senyum dan berita bahagia agar orang lain merasa kita cantik benar-benar dari hati.

  1. Menentukan Pakaian yang Baik

Pakaian adalah salah satu yang membuat wanita bisa terlihat cantik dari aspek fisik. Pakaian yang baik adalah pakaian yang menutup aurat,  sesuai perintah Allah, dan tidak menjadikan kita sombong kepada manusia. Untuk itu, pilihlah pakaian yang menutup aurat dan menimbulkan rangsangan hawa nafsu kepada lawan jenis yang dibuka pada publik. Pilihkah juga pakaian yang nyaman dan sesuai dengan kepantasannya.

Pakaian memang membuat diri kita cantik. Tapi kecantikan tidak muncul satu-satunya hanya dari pakaian yang kita kenakan. Untuk itu Allah menyampaikan bahwa sebaik-baik pakaian adalah pakaian taqwa.  Jangan lupa bahwa ada Hukum Memakai Jilbab dalam Islam juga bagi seorang wanita. Itulah sebaiknya pakaian kita di dunia, yang mampu menutup aurat.

  1. Menjaga Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat tentu akan mempengaruhi kecantikan diri kita. Pola hidup sehat akan membuat diri kita lebih baik dan merasa nyaman. Pola hidup yang sehat tidak akan membuat kita stress dan panik. Dengan pola hidup yang sehat, kita bisa membuat diri kita lebih teratur dan terarah. Sel-sel dalam tubuh kita lebih sehat dan bisa meregenerasi kulit dengan baik. Cara Menjaga Kesehatan Hati dalam Islam adalah salah satu yang harus kita lakukan.

  1. Menjaga Kealamian Tubuh

Menjaga kealamian tubuh adalah salah satu jalan untuk mendapatkan kecantikan. Perawatan yang paling penting untuk menjaga kecantikan adalah menjaga diri kita dengan memurnikan nya seperti pada awal. Mampu menjaga kealamian akan membuat tubuh kita lebih sehat, terjaga, dan sesuai dengan fitrah yang telah Allah tentukan.

  1. Memancarkan Kecantikan Hati

Kecantikan hati adalah hal yang paling penting. Pada dasarnya setiap muslimah adalah cantik, wanita diciptakan cantik oleh Allah SWT. Namun, yang menjadi permasalahan adalah apakah dibalik kecantikan fisik adakah kecantikan yang ada dari hati kita. Orang yang cantik tidak akan bisa mendapatkan kecantikannya secara murni, jika tidak ada pancaran dari kecantikan hati.

Semoga kelak kita selalu dapat menjadi wanita cantik yang sesuai islam dan apa yang Allah titipkan dapat sesuai dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama.

The post 10 Cara Menjadi Wanita Cantik Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Menyakiti Hati Wanita Dalam Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-menyakiti-hati-wanita-dalam-islam Sat, 20 May 2017 05:31:10 +0000 http://dalamislam.com/?p=1581 Sebagian orang mungkin menganggap wanita sebagai racun dunia. Namun dalam islam, wanita diibaratkan layaknya perhiasaan dunia. Wanita itu adalah sosok yang istimewa. Mereka begitu tegar dan kuat. Namun di sisi lain, mereka bisa berubah menjadi sangat rentan serta rapuh. Hal ini dikarenakan wanita cenderung menggunakan perasaan dibandingkan logika.  Menurut penelitian, kadar produksi hormon dalam tubuh […]

The post Hukum Menyakiti Hati Wanita Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebagian orang mungkin menganggap wanita sebagai racun dunia. Namun dalam islam, wanita diibaratkan layaknya perhiasaan dunia. Wanita itu adalah sosok yang istimewa. Mereka begitu tegar dan kuat. Namun di sisi lain, mereka bisa berubah menjadi sangat rentan serta rapuh. Hal ini dikarenakan wanita cenderung menggunakan perasaan dibandingkan logika.  Menurut penelitian, kadar produksi hormon dalam tubuh wanita juga sering mengalami perubahan (misalnya saja ketika hamil dan menstruasi), itulah mengapa wanita sangat mudah moody serta gampang emosional.

Lantas, bagaimana sebaiknya sikap laki-laki dalam menghadapi sikap wanita yang demikian? Apabila seorang istri melakukan kesalahan, bolehkah suami membentaknya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, lebih lanjut simak ulasan mengenai hukum menyakiti wanita dalam islam dibawah ini. Check it out!

Baca Juga:

Hukum Menyakiti Hati Wanita di dalam Al – Qur’an

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alayhi Wasallam bersabda: “Berbuat baiklah kepada Wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari Tulang Rusuk, dan sesungguhnya Tulang Rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Maka sikapilah para Wanita dengan baik.” (HR al- Bukhari)

Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk berbuat kasar kepada wanita. Seorang wanita memiliki perasaan yang lembut dan sangat mudah tersentuh. Sedikit saja mereka disakiti maka mereka akan sakit hati. Maka itu, wanita harus diperlakukan secara baik. Apabila wanita melakukan kesalahan, jangan dihadapi dengan kemarahan yang keras. Percuma, perilaku itu tidak akan membuatnya patuh justru wanita akan semakin memberontak dan sedih.

Baca juga:

A. Hukum Menyakiti Hati Istri

Hanya karena kedudukan suami sebagai kepala keluarga, bukan berarti ia bebas membentak dan memukul istrinya. Selama istrinya tidak melakukan dosa yang fatal, sebaiknya suami memaafkan. Karena bagaimanapun juga tidak ada manusia yang sempurna. Jangan hanya diingat buruk-nya saja. Tapi ingatlah juga kebaikan-kebaikan istri yang telah merawatmu, menghidangkan makanan, mencuci pakaianmu, dan mendidik anak-anakmu. Lalu bagaimana jika istri berbuat dosa yang melanggar syariat agama (seperti berselingkuh), Allah SWT telah menjelaskan jawabannya dalam surat An-nisa ayat 34 yang artinya:

“…Wanita-wanita yang kalian khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka, dan jauhilah mereka di tempat tidur, dan pukullah mereka. Jika mereka menaati kalian, janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS. An-nisa:34)

Dari ayat diatas, ada 3 hal yang boleh dilakukan suami saat ia merasa diperlakukan tak adil oleh istrinya:

  • Menasehati istri dengan tutur kata yang baik.
  • Apabila istri tidak bisa dinasehati, maka suami boleh mendiamkannya (pisah ranjang).
  • Jika masih tidak digubris, barulah suami boleh memukul istrinya dengan syarat pukulan itu tidak boleh menimbulkan cedera, tidak boleh memukul diwajah. Tidak boleh memukul dengan tongkat dan benda lain yang keras. Pukulan cukup dilakukan dengan tangan dan tidak untuk menyakiti. Melainkan hanya sebagai pelajaran. Perlu diingat bahwa pukulan ini menjadi opsi terakhir apabila istri benar-benar tidak bisa intropeksi diri. Karena bagaimanapun juga Rasulullah Saw juga tidak menyukai laki-laki yang berbuat kasar, sebagaimana sabdanya: “Apakah pantas, salah seorang di antara kalian memukul istrinya seperti seorang budak tetapi kemudian menggaulinya di penghujung malam?”

Allah SWT menganjurkan seorang suami untuk bersabar menghadapi istrinya, sebagaimana firmannya:

Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.S.al-Nisa: 19)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum menyakiti hati wanita tidak boleh. Suami wajib memperlakukan istrinya dengan baik kecuali si istri melakukan perbuatan sangat keji.

Baca juga:

B. Hukum Menyakiti Hati Ibu

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Dosa-dosa besar yang paling besar adalah: syirik kepada Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu” (HR. Bukhari-Muslim dari sahabat Anas bin Malik)

Hadist diatas sudah cukup menjelaskan bahwa anak berkewajiban berbakti pada orang tuanya, yang mana termasuk ibu. Berbakti disini berarti memperlakukan ibu dengan baik, mentaati perintahnya, dan tidak mengucapkan sesuatu yang menyakiti hatinya. Bahkan mengucapkan “Ah” saja dilarang oleh islam. Sebagaimana dijalaskan dalam Al Quran:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (Q.S Al Israa’:23)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa menyakiti hati seorang wanita-yang telan menjadi ibu) adalah dosa besar dan bisa menjerumuskan anak tersebut ke dalam api neraka.

Baca juga:

C. Hukum Menyakiti Hati Wanita (Secara Umum)

Walaupun tidak berstatus sebagai seorang istri ataupun ibu, wanita tetap dipandang mulia oleh islam. Laki-laki tidak boleh menyakiti hati wanita seenaknya saja. Menyakiti perasaan wanita adalah tindakan yang keterlaluan. Wanita mudah jatuh dalam rayuan laki-laki. Apabila laki-laki mempermainkannya, tentu perilaku itu sangat dilarang.

Menyakiti hati wanita termasuk dalam kategori perbuatan menyakiti orang lain. Sedangkan Allah SWT memerintahkan umatnya untuk berbuat baik terhadap sesama, sebagaimana firmannya: “Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakan salat dan tunaikanlah zakat.” (QS. Al-Baqarah: 83)

Serta dalam surat An-Nahl ayat 90: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS An-Nahl:90)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menyakiti hati wanita dalam islam tidak ada tuntutannya. Terlebih lagi jika itu dilakukan tanpa alasan yang jelas maka hukumnya tidak diperbolehkan.

Baca juga:

Kedudukan Wanita Dalam Islam

“Sesungguhnya dunia ini seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah.” (HR. Ahmad)

Sebelum kita membahas perihal hukum menyakiti hati wanita, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu bagaimana kedudukan wanita dalam islam. Wanita tentu sangatlah dimuliakan oleh Allah SWT. Bahkan, tak tanggung-tanggung, Allah SWT juga memasukan surat khusus dengan nama An-nisaa’ yang berarti “wanita” dalam Al-Quran . Nah, dibawah ini beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh seorang wanita:

  1. Ketika masih kecil: Pintu surga untuk orang tuanya

Ketika masih kecil, anak perempuan bisa menjadi pintu surga bagi orang tuanya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist,  dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “…Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka” (H.R Muslim)

Dijelaskan pula oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku”. Anas bin Malik berkata: Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau. (HR Muslim)

Baca juga:

  1. Ketika menjadi istri: Penentram hati suami

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Qs. Ar. Ruum: 21)

Setinggi apapun jabatan, sebanyak apapun harta kekayaan, kehidupan seorang lelaki tidak akan lengkap tanpa kehadiran seorang istri. Itulah mengapa Allah SWT menciptakan manusia saling berpasangan. Agar keduanya bisa merasa senang. Dan seorang istri yang solehah dan pengertian tentu akan menjadi penetram bagi suaminya.

Baca juga:

  1. Ketika menjadi ibu: Madrasah bagi anak-anaknya

Bukan sekolah, madrasah pertama seorang anak adalah ibunya. Dari ibu, anak belajar berbicara, membaca, berhitung, berjalan, dan sebagainya. Apabila ibu mampu memberikan pendidikan yang benar dan sesuai syariat agama, anak-anaknya bisa tumbuh menjadi pribadi yang berakhlakul karimah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seorang wanita adalah tiangnya negara, mereka adalah kunci pembentuk generasi masa depan. (Baca juga: mendidik anak perempuanCara mendidik anak dalam islam)

  1. Ketika menjadi ibu: Surga berada di telapak kakinya

Ketika wanita telah menjadi ibu, maka ia menjadi kunci surga bagi anak-anaknya. Apabila anak tersebut durhaka kepada ibunya dan tidak meminta maaf maka ia akan masuk neraka. Bahkan rezekinya di dunia pun disempitkan oleh Allah SWT. Nabi Muhammad Saw juga mengatakan bahwa anak harus berbuat baik kepada orang tuanya, dan yang lebih utama mendapatkan kebaikan tersebut adalah ibu, barulah kemudian ayah.

Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku bajik kepadanya?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari-Muslim) (Baca juga: Keutamaan berbakti kepada orang tuaAnak durhaka dalam islam)

Cara Memperlakukan Wanita

Setelah mengetahui bahwa hukum menyakiti hati wanita dalam islam tidak diperbolehkan, lalu bagaimana cara memperlakukan wanita yang benar?

  1. Wanita adalah bagian dari laki-laki, ia tercipta dari tulang rusuk suaminya. Maka tugas suami adalah melindungi wanita (Baca juga:Membangun Rumah Tangga Dalam Islam)
  2. Laki-laki wajib memperingatkan seorang istri yang bersalah, namun tidak dengan membentak. Melainkan dengan tutur kata lembut dan sopan. Sebagaimana sabda rasulullah saw: “Orang perempuan itu seperti tulang rusuk, bila kamu memaksa dalam meluruskanya maka berarti kamu menghancurkanya, dan bila kamu hanya ingin bersenang-senang denganya maka kamu bisa merasa puas tetapi ia akan tetap begkok”
  3. Wanita tidak boleh dipukul pada wajahnya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw, dari Mu’awiyah bin Haidah ra. berkata : “wahai Rasulullah, apakah hak istri salah seorang di antara kami atas suaminya ?” Beliau menjawab : “kamu harus memberinya makan bila kamu makan, kamu harus memberinya pakaian bila kamu berpakaian, kamu tidak boleh memukul mukanya dan tidak boleh menjelek-jelekanya serta kamu tidak boleh mendiamkanya kecuali dalam rumah”. (Riwayat Abu Dawud)
  4. Seorang laki-laki harus bisa menghormati wanita (Baca juga: Larangan pacaran dalam islam)
  5. Laki-laki tidak boleh bersentuhan dengan wanita yang bukan muhrimnya
  6. Untuk seorang suami, ia diperintahkan memperlakukan istrinya dengan sabar, dipergauli secara baik, diberikan nafkah, pakaian dan tidak boleh menjelek-jelekan istri. Dari Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah bersabda:”Janganlah seorang mukmin (laki-laki) memarahi seorang mukminat (perempuan). Bila ia merasa tidak senang terhadap salah satu perangainya maka ada perangai lain yang menyenangkan. (Riwayat Muslim) (Baca juga: Kewajiban suami terhadap Istri dalam Islam)

Pada intinya, kita sebagai umat islam harus berbuat baik kepada sesama, terutama terhadap wanita. Dan sebaik-sebaiknya wanita adalah mereka yang sholehah, berakhlakul karimah, penyabar, menjaga sikap malunya, menjalankan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, serta pelajari Hubungan Akhlak dengan Iman.

Baca juga:

The post Hukum Menyakiti Hati Wanita Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Keutamaan Mendidik Anak Perempuan Secara Islami https://dalamislam.com/akhlaq/mendidik-anak-perempuan Fri, 07 Apr 2017 09:22:20 +0000 http://dalamislam.com/?p=1435 Di dalam islam, anak bisa bersifat kenikmatan dan rezeki, namun juga bisa menjadi ujian. Sebagaimana sebuah harta dalam islam bisa juga menjadi ujian keimanan atas apa yang dimiliki. Apakah kecintaan kita karena Allah SWT atau hanya karena dunia saja. Hal ini sebagaimana Allah sampaikan dalam Al-Quran,  “Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan […]

The post Keutamaan Mendidik Anak Perempuan Secara Islami appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Di dalam islam, anak bisa bersifat kenikmatan dan rezeki, namun juga bisa menjadi ujian. Sebagaimana sebuah harta dalam islam bisa juga menjadi ujian keimanan atas apa yang dimiliki. Apakah kecintaan kita karena Allah SWT atau hanya karena dunia saja.

Hal ini sebagaimana Allah sampaikan dalam Al-Quran,  “Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS Al Munafiqun : 9).

Banyak sekali kirah san sejarh para nabi yang banyak diuji oleh kenikmatan berupa keturunan atau anak. Hal ini juga disampaikan Allah bahwa jangan sampai anak-anak atau istri menjadi penghalang kita untuk tetap bisa beribadah kepada Allah, tunduk patuh pada aturan Allah. Anak-anak tentunya tanggung jawab yang berat dan kita harus bisa menjadikannya sebagai anak yang mampu meneruskan visi islam di dalamnya.

“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS  Athtagabun : 14- 15)

Tantangan Mendidik Anak Perempuan Beserta Keutamaannya

Untuk mendidik anak perempuan tentunya memiliki tantangan tersendiri khususnya di zaman sekarang ini. Adanya media sosial dan perubahan pergaulan tentu sangat mengkhawatirkan kita hingga akhirnya was-was akan anak kita sendiri. Hal ini menjadi tantangan yang harus dipecahkan secara kreatif dan kepala dingin orang tua.

Mengekang anak perempuan atau menjadikannya tersiksa karena harus mengikuti semua keinginan kita tentunya bukan hal yang bijak. Tentu kita tidak ingin pola asuh kita terhadap anak kelak menjadi pola asuhnya juga terhadap anaknya kelak. Tantangan ini tentu harus dipecahkan orang tua dengan berbagai strategi tanpa harus membuat anak terpasung atau menjadi tidak leluasa berkreasi dengan dirinya hanya karena orang tua yang salah dalam mendidik.

Walaupun tantangan yang cukup berat, akan tetapi orang tua bisa mendapatkan hikmah dan keutamaannya ketika mendidik anak perempuan.

  1. Balasan Allah Berupa Pahala yang Besar

Untuk bisa mendidik anak menjadi anak yang shaleh tentu saja bukan perkara mudah. Untuk itu Allah katakan bahwa ini adalah sebagai ujian bagi orang tua. Tentu saja ketika kita berhasil balasan Allah sangat besar dan pahalanya sangat tinggi selagi orang tua dalam mendidik anak berniat karena Ridho Allah SWT.

Mendidik anak adalah perjuangan tersendiri, dengan dana yang tidak kecil, usaha yang besar, dan segala macam ikhtiar dilakukan untuk kebaikan anak. Untuk itu, kesabaran dan keikhlasan mendidik anak perempuan akan Allah balas bukan hanya di dunia tapi juga kelak di akhirat.

  1. Doa Dari Anak Shaleh

Salah satu doa yang mustajab dan dapat menyelematkan kita di akhirat adalah doa dari anak shaleh. Untuk itu, anak yang shaleh adalah investasi berharga bagi orang tua, karena kebahagiaannya dapat dirasakan di dunia dan juga di akhirat. Doa anak yang shaleh tentu saja adalah hadiah terindah bagi kita yang senantiasa mengajarkan Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman.

Fungsi Orang Tua dalam Mendidik Anak Perempuan

Orang tua yang mendidik anak perempuan, tentunya memiliki keutamaan yang lain. Anak perempuan adalah aset bagi ummat islam dan tentunya sebagamana yang disampaikan oleh Rasulullah bahwa bila perempuan-nya baik, maka akan baik pula bangsanya.

Hal ini dikarenakan perempuan memiliki fungsi yang sangat strategis dalam ummat. Untuk itu orang tua harus mampu menjadikannya sebagai Wanita Cantik Dalam IslamWanita dalam Pandangan Islam, Wanita Muslimah Menurut IslamWanita Shalehah Menurut Islam, dan Wanita yang Baik Dinikahi Menurut Islam.

Untuk itu ada beberapa kekhususan di dalam mendidik anak perempuan yang harus dilakukan oleh orang tua.

  1. Mendidik Calon Istri bagi Suami

Orang tua yang mendidik anak perempuan sejatinya adalah mendidik seorang anak untuk kedepannya bisa menjadi istri yang baik bagi suaminya. Seorang perempuan kelak memiliki tanggung jawab dan juga peran sebagai istri dalam keluarga. Inilah keutamaan orang tua yang mendidik anak perempuan, karena mendidik seseorang agar siap menjadi seorang istri dalam keluarga.

Untuk itu, sejak anak mmeiliki kesadaran dan ilmu pengetahuan yang cukup orang tua harus mendidik anak-anaknya agar kelak menjadi istri yang shalehah dan memiliki kesadaran untuk membangun keluarga yang baik.

Sebagai apapun karirnya, seorang wanita yang berkeluarga dan memiliki suami, memiliki tanggung jawab untuk bisa memberikan kebahagiaan pada suami, keluarga dalam bingkai keluarga yang sakinah.

  1. Mendidik Calon Ibu dalam Keluarga

Mendidik anak perempuan sejatinya juga mendidik bagaimana anak perempuan bisa menjadi ibu dalam keluarga nantinya. Bagaimana pola asuh atau cara mendidik seseorang sangat dipengaruhi oleh bagaimana ia juga dulunya diperlakukan oleh orang tuanya.

Untuk itu, sebagai orang tua, wajib untuk memberikan contoh yang baik dan juga teladan agar anak-anak perempuan bisa mencontoh mendidik anak yang baik dan kelak dapat diterapkan jika ia sudah menjadi ibu nantinya.

Pendidikan orang tua akan sangat berpengaruh terhadap anak, khususnya dalam hal ini adalah anak perempuan. Saat menjadi ibu nanti, anak perempuan tersebutlah yang memiliki kewajiban tinggi untuk mendidik anak, membesarkan anak, memberikan nilai-nilai yang sesuai denngan agama. Tentunya sangat dipengaruhi oleh alam bawah sadarnya sejak ia masih kecil dan asuhan orang tua.

Jangan sampai anak perempuan gagal dalam perannya nanti hanya karena ia sebelumnya gagal diasuh oleh orang tuanya. Anak perempuan menentukan bagaimana kelak ia dalam membangun Keluarga Bahagia Menurut IslamKeluarga Dalam IslamKeluarga Sakinah Dalam IslamKeluarga Harmonis Menurut Islam, dan Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah Menurut Islam.

  1. Mendidik Calon Pembangun Ummat

Seorang perempuan bukan hanya bertanggung jawab atas suami dan keluarganya. Perempuan juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan manfaat kepada ummat dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Seorang perempuan bisa menjadi tenaga pendidik, tenaga medis, dan lain sebagainya.

Sebagai orang tua tentu juga memiliki peran untuk bisa mendidik anak-anaknya yang perempuan agar juga memiliki kesadaran dan keahlian agar bisa menjadi pembangun ummat dimanapun kemampuan yang dimilikinya. Termasuk mendidik anak, mengurus keluarga adalah bagian dari pembangunan ummat yang harus diorientasikan sebagai pengabdian kepada Allah.

Nilai-nilai agama, ketuhanan, kesadaran memberikan manfaat kepada orang lain harus sudah diberikan sejak anak-anak masih kecil. Nilai-nilai sulit untuk diterapkan jika tidak ditanam sejak dini dan sulit untuk melekat di alam bawah sadar jika hal ini baru diberikan ketika dewasa.

  1. Mendidik Anak Perempuan Tanggung Jawab Menjaga Dirinya Sendiri

Anak perempuan juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga dirinya sendiri. Khususnya seperti menutup aurat, menjaga kemaluan, menghindari pergaulan bebas dan perzinahan. Sebagai orang tua tentunya harus mampu menjaga agar anak-anaknya tidak menjadi anak-anak yang bebas dan tanpa ikatan nilai-nilai islam.

Untuk itu, orang tua berkewajiban agar selalu memberikan contoh, pendidikan, agar anak perempuan memiliki kesadaran untuk  menjaga dirinya sendiri dan tidak terjebak oleh perilaku yang bisa menjerumuskannya baik di dunia ataupun di akhirat.

The post Keutamaan Mendidik Anak Perempuan Secara Islami appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Wanita dalam Pandangan Islam dan Keistimewaannya https://dalamislam.com/info-islami/wanita-dalam-pandangan-islam Wed, 21 Dec 2016 13:11:44 +0000 http://dalamislam.com/?p=1223 Bismillahhirahmanirahim, Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Islam diturunkan Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia dan mengatur tujuan hidup dalam islam  menjadi lebih harmonis dan damai. Bagitulah kehadiran Islam juga untuk memperbaiki derajat dan perlakuan orang terhadap wanita. Allah dalam Alquran menjelaskan bahwa kedudukan wanita dalam islam sama dengan laki-laki. Wanita diciptakan sebagai pasangan buat laki-laki bukan […]

The post Wanita dalam Pandangan Islam dan Keistimewaannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bismillahhirahmanirahim,

Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Islam diturunkan Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia dan mengatur tujuan hidup dalam islam  menjadi lebih harmonis dan damai. Bagitulah kehadiran Islam juga untuk memperbaiki derajat dan perlakuan orang terhadap wanita. Allah dalam Alquran menjelaskan bahwa kedudukan wanita dalam islam sama dengan laki-laki. Wanita diciptakan sebagai pasangan buat laki-laki bukan sebagai budak atau harta yang bisa di perjual belikan.

Banyak hal yang diperbaiki Islam terhadap akhlak  dan pandangan orang Jahiliyah terhadap wanita. Pada zaman Jahiliyah wanita dipandang rendah, budak nafsu, bahkan tidak berarti sama sekali. Dahulu kelakuan para kafir Quraisy terhadap wanita sangatlah keji. Wanita tidak diizinkan untuk hidup. Oleh karena itu setiap orang tua  yang melahirkan anak perempuan akan mambunuh anaknya hidup-hidup. Allah subahanahu wataala berfirman :

 “ Dan apabila seseorang diberi kabar tentang kelahiran anak perempuan, hitamlah ( merah padam mukanya ) dia sangat marah. Dia menyembunyikan mukanya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya, apakah ia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan, ataukah ia akan manguburnya hidup-hidup? Ketahuilah alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu” (QS : An Nahl, ayat 58-59)

Dalam surat lain juga menceritakan hal yang sama tentang bagaimana orang kafir sebelum datangnya Islam memperlakukan wanita. Allah subhanahu wataala berfirman :

“Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh “ (QS : At Takwir, ayat 8-9 )

Tidak hanya itu saja perlakuan orang kafir terhadap wanita. Pada zaman Jahiliyah tersebut wanita tidak diberi warisan, walaupun dalam keadaan yang sesulit apapun. Karena harta warisan hanya untuk kaum laki-laki. Wanita sama seperti barang yang bisa dijual-beli dan diwariskan. Dahulu orang Jahiliayah ketika meninggal, istrinya juga bisa diwariskan pada orang lain sama seperti hartanya.

dalam sebuah riwayat menceritakan : dalam shahih Muslim, Umar RA berkata “ Demi Allah” pada masa Jahiliyah wanita tidak kami anggap sebagai apapun, hingga Allah memberikan tuntunan terhadap mereka dan memberi mereka bagian dalam warisan.”

Baca jugga : pembagian harta warisan menurut islam,

Demikian keji perlakuan kaum Jahiliyah terhadap wanita sebelum Islam. Islam datang untuk mengangkat derajat wanita dan memuliakan wanita dengan segala keistimewaannya. Berikut adalah wanita dalam pandangan islam :

Keistimewaan Wanita Dalam Islam

Islam menjadikan wanita makhluk yang istimewa dan diangkatkan derajadnya dari kaum laki-laki. Bahkan dalam Alquran sendiri ada surat An Nisa yang artinya wanita. berikut ada beberapa keistimewaan wanita dalam pandangan Islam.

  1. Wanita dalam islam sama dengan laki-laki

Islam menciptakan wanita sebagai pasangan dari laki-laki. Sebagaimana terdapat dalam Alquran surat Al Hujarat :

“ Hai manusia, sungguh kami telah menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang mulia di antara kamu di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh Allah maha mengetahui, maha teliti. (QS : Al Hujarat, ayat 13)

Dalam ayat di atas menjelaskan posisi dari wanita muslimah menurut islam dan laki-laki muslim sebagai berikut: bahwa Posisi wanita dalam Islam adalah pendamping laki-laki. Kodrat wanita dalam islam bukan bawahan atau pun atasan yang bisa diperlakukan sekehendak hati atau dituruti layaknya boss. Namun wanita adalah teman hidup yang sejajar.  Pada akir ayat Allah menegaskan bahwa orang yang mulia di sisi Allah, tergantung dari tingkatan iman dalam islam atau ketaqwaannya pada Allah

  1. Kedudukan ibu lebih tinggi dari ayah 3 derajad

Ini merupakan bentuk dari Islam mengistimewakan wanita. dalam suatu riwayat dijelaskan tentang seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW, siapakah yang harus dicintainya lebih dulu, maka Rasulullah SAW menjawab  ibumu, pertanyaan tersebut diulang sampai tiga kali dengan jawaban yang sama, dan setelah ditanya keempat kalinya baru kemudian Rasul menjawab ayahmu. Begitu tinggi penghargaan Islam kepada pengorbanan seorang wanita. Sehingga ketika  menjadi seorang ibu maka wanita mendapat derajad tiga kali lebih tinggi dibanding ayah. Baca juga, kedudukan wanita dalam islam

  1. Melindungi wanita dalam perang

Agama Islam melarang membunuh wanita dan anak-anak dalam perang.  Dalam hadist Rasulullah SAW berkata :

“Rasulullah telah melarang orang-orang  yang telah membunuh Ibnu Abu Al Huqaiq untuk membunuh wanita dan anak-anak. Abdurahman berkata, salah seorang dari mereka berkata “ istri dari Ibnu Abu Al Huqaiq telah menyusahkan kita dengan teriakannya, aku lalu mengangkat pedangku untuk membunuhnya, namun aku teringat dengan larangan Rasulullah. Maka akupun mengurungkan niatku, seandainya tidak ada larangan itu, niscaya aku akan membunuhnya ( HR. Malik)

  1. Mendapat bagian dalam warisan

Pada masa Jahiliyah wanita dianggap sama seperti barang yang bisa diwariskan. Namun Islam memperlakukan wanita layaknya manusia. Islam memberi wanita  hak atas warisan terhadap harta dalam islam dengan pembagian yang telah ditentukan, sebagaimana dalam Alquran surat An Nisa.

Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan kerabatnya. Dan bagi perempuan juga ada hak bagian pula dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya. Baik sedikit atau banyak dari harta yang telah ditetapkan.” ( QS. An Nisa, ayat 7)

  1. Wanita shalehah bebas masuk surga dari pintu manapun

Wanita sholehah adalah wanita yang bertaqwa pada Allah, yang mengerjakan amal baik dan meninggalkan larangan-Nya. Untuk itu Allah membalasnya dengan jaminan masuk surga dari pintu manapun yang diinginkanya. Sebagai mana terdapat dalam hadist berikut :

“Dari Abi Hurairah RA, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda” apabila seorang wanita telah melaksanakan sholat lima waktunya, menjalankan puasa, menjaga kemaluannya, dan taat pada suaminya, maka dia akan masuk surga dari pintu manapun yang disukainya.”

Baca juga :

  1. Islam melindungi kehormatan wanita

Dalam Islam, Allah mengatur wanita untuk menutup aurat agar terhindar dari pandangan syahwat laki-laki. Allah juga mengatur wanita yang baik dinikahi menurut islam  sebanyak 4 orang maksimal, dengan syarat harus adil. Hal ini bertujuan agar perilaku Jahiliyah tidak terulang lagi, yaitu menikahi wanita sesuka hati sebanyak yang dikehendaki. Sebagaimana terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 59:

“ Hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, serta pawa wanita orang-orang mukmin. Agar mereka mengulurkan atas diri mereka jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka mudah dikenal ( sebagai wanita muslimah yang terhormat dan merdeka ), sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah senantiasa maha pengampun lagi maha penyayang. “ (QS. Al Ahzab ayat 59)

baca juga :

Dan suran An Nisa Allah SWT berfirman :

“ Nikahilah perempuan yang kamu senangi dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu kawatir tidak bisa berlaku adil maka nikahilah seorang saja. Atau hamba sahaya yang kamu miliki, yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim” (QS. An Nisa ayat 3)

Alangkah bersyukurnya para wanita muslimah yang taat. Karena Islam sangat mehormati dan menghargai hak mereka dengan berbagai keistimewaan yang dijanjikan Allah dalam Alquran dan hadist Nabi. Semoga kita lebih bertaqwa dan senantiasa bersyukur atas rahmat-Nya.

baca juga :

The post Wanita dalam Pandangan Islam dan Keistimewaannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Emansipasi Wanita dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/emansipasi-wanita-dalam-islam Fri, 04 Nov 2016 07:06:23 +0000 http://dalamislam.com/?p=1075 Ada banyak wanita yang berbicara mengenai emansipasi. Emansipasi adalah istilah yang digunakan untuk perjuangan hak-hak politik wanita atau persamaan derajat wanita dihadapan laki-laki di konteks sosial masyarakat. Islam memiliki pandangan mengenai permasalahan emansipasi wanita. Tentu saja islam tidak pernah meyudutkan atau membedakan wanita dimanapun dan dalam sudut pandang apapun. Berikut adalah mengenai Emansipasi Wanita dalam […]

The post Emansipasi Wanita dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ada banyak wanita yang berbicara mengenai emansipasi. Emansipasi adalah istilah yang digunakan untuk perjuangan hak-hak politik wanita atau persamaan derajat wanita dihadapan laki-laki di konteks sosial masyarakat. Islam memiliki pandangan mengenai permasalahan emansipasi wanita. Tentu saja islam tidak pernah meyudutkan atau membedakan wanita dimanapun dan dalam sudut pandang apapun. Berikut adalah mengenai Emansipasi Wanita dalam Islam.

Wanita dalam Sudut Pandang Islam

Di dalam islam tidak ada pembeda antara laki-laki dan perempuan kecuali pada apa yang dilakukan sebagai bentuk ketaatannya. Untuk itu, derajat perempuan dan laki-laki tidak bisa dibedakan kecuali Allah lah yang menilainya.

  1. Wanita dan Laki-Laki Memiliki Kewajiban Taat Pada Allah

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Taubah [9]: 71)

Di dalam Islam, wanita memiliki posisi yang sama di dalam masyarakat. Wanita dan Laki-laki dalam sudut pandang ini adalah orang-orang yang berkewajiban untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar,menjalankan rukun iman, rukun islam, fungsi agama dan mencegah kerusakan terjadi di masyarakat dengan perannya masing-masing. Wanita sama sebagaimana laki-laki berperan sebagai Hamba Allah untuk melaksanakan shalat dan zakat. Laki-laki atau pun perempuan tidak dibebankan tugas mengabdi kepada Allah secara berbeda. Semuanya memiliki porsi yang sama. Tentu dihadapan Allah perbedaan-nya hanyalah amalan dan pahala yang dilakukan.

2. Penentu Derajat di Sisi Allah adalah Amalannya

“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.” (QS. An Nisâ [4]: 124)

Dari ayat tersebut juga dijelaskan bahwa laki-laki dan wanita beriman akan masuk surga tanpa memandang perbedaan gender. Hal yang menentukan tentu hanya amalan baik yang dilakukan dan apa yang dilakukan selama hidup di dunia. Termasuk dalam hal mendapatkan pendidikan, bersosialisasi di masyarakat, mendapatkan kehidupan yang layak, turut serta membangun masyarakat adalah hal-hal yang tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan.

Wanita dalam Sejarah Islam

Wanita di masa sejarah islam, dianggap rendah dan tidak memiliki kesamaan derajat dengan laki-laki. Wanita dianggap lemah bahkan dianggap sebagai budak dari laki-laki. Perilaku laki-laki terhadap wanita pun sangat kasar dan tidak berperikemanusiaan. Dalam sejarah bahkan bayi perempuan di buang begitu saja dan merasa malu bagi keluarga yang melahirkannya.

Hal ini tentu perlahan berubah seiring dengan hadirnya Rasulullah SAW dalam menyampaikan islam di masyarakat. Perempuan diangkat, dibebaskannya budak-budak, hak-hak untuk hidup, bersosialisasi, mendapatkan pengetahuan, memiliki pendapat diberikan kepada perempuan. Bahkan perempuan di zaman Rasulullah juga dapat ikut serta dalam aktivitas dakwah dan peperangan.

Banyak pula figur-figur wanita islam yang muncul dan memberikan insipirasi baru bagi kultur masyarakat Arab dimana sebelumnya wanita menjadi kaum yang marginal diantaranya adalah:

  • Khadijah b. Khuwaylid
  • Nusayba b. Ka’b al-Anṣārīyya
  • Aisyah b. Abu Bakr

Wanita Memiliki Hak Untuk Berkarya

Dalam islam wanita juga memiliki hak untuk berkarya dan bermanfaat bagi orang lain sebagaimana dirinya diciptakan oleh Allah dengan segala potensi. Berikut adalah alasan mengapa wanita berhak berkarya.

  1. Wanita adalah Khalifah Fil Ard

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS Al Baqarah : 30)

Dalam ayat diatas ditunjukkan bahwa sejatinya manusia adalah Hamba Allah yang diciptakan sesuai dengan tujuan manusia. Wanita juga adalah seorang khalifah fil ard. Untuk itu, Wanita pun bisa melakukan sesatu untuk memberikan kontribusi bagi ummat dan bagi masyarakat. Membangun bumi tentu bukan hanya tugas satu orang saja melainkan bahu membahu semua elemen tidak terkecuali wanita dan laki-laki.

2. Peran dan Tugas Wanita Berbeda dengan Laki-Laki

Menghadapi tugas tersebut, tentunya laki-laki dan perempuan memiliki peran yang berbeda. Namun tidak dalam artian ada diskriminasi atau perbedaan derajat. Misalnya saja menjadi seorang istri yang membangun pendidikan anak, mengorganisir kebutuhan rumah tangga dan melaksanakan tugas-tugasnya di rumah, tidak berarti hal tersebut lebih rendah dibanding seorang laki-laki yang mencari nafkah di luar kantor.

Sering kali orang-orang berpendapat bahwa ketika wanita di dalam rumah sama dengan tugas yang tidak berdampak apapun pada pembangunan masyarakat. Tentu saja tidak karena jika di rumah namun melakukan hal-hal yang produktif seperti mendidik anak, mengajari agama pada anak, mengelola rumah tangga, pasti akan mencaga keharmonisan dan keutuhan keluarga.

3. Wanita Karir dalam Islam

Begitupun jika wanita ingin berkarir. Wanita Karir dalam Pandangan Islam tentu bukan suatu yang dilarang atau diharamkan. Peran-peran wanita di masyarakat juga sangat dibutuhkan. Dokter, Perawat, Guru, Konselor, Tenaga Medis, Aktivis Sosial dan lain-lain sebagainya sangat dibutuhkan oleh ummat. Dalam hal ini tentu tidak masalah jika Wanita ingin berkarir dan mengembangkan potensinya.

Berkarirnya wanita tentu tidak boleh meninggalkan peran ia dalam keluarga. Keseimbangan dalam hal ini tentu sangat dibutuhkan. Sama sebagaimana laki-laki walaupun ia sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah tidak sama dengan laki-laki meninggalkan kewajibannya yang lain untuk mendidik keluarganya dan berperan untuk pekerjaannya di bidang yang ditekuni.

Untuk itu wanita yang menjaga perannya perlu juga memahami mengenai peran sebagai istri seperti, Kriteria Calon Istri yang Baik Menurut Islam, Wanita yang Baik Menurut Islam, Wanita Shalehah Idaman Pria Sholeh yang dapat membuat wanita terdorong untuk menjaga keseimbangan perannya.

Emansipasi Wanita Islam

Ada beberapa golongan yang memandang bahwa emansipasi wanita adalah bentuk bahwa wanita adalah segala-galanya dan apapun yang dikehendaki wanita boleh untuk dilakukan termasuk kebebasan dalam kehidupannya. Di dalam Islam tentu bukan hal seperti itu yang diinginkan dan dimaksukan oleh Allah SWT. Emansipasi wanita dalam islam artinya mendudukkan wanita setara sebagaimana laki-laki, namun tidak bertentangan dengan fitrah atau kodrat wanita.

Beberapa gologan berpendapat bahwa wanita bebas berekspresi sebagaimana ia ingin seperti laki-laki, tidak ingin melahirkan, tidak ingin mendapatkan haid, atau mungkin ingin menjadi laki-laki. Tentu kodrat perempuan tetaplah harus dijaga sebagaimana yang telah Allah berikan bukan justru merubahnya secara bebas tak terkendali.

Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam tentu hal-hal yang perlu dipahami oleh wanita untuk mengusung konsep emansipasi. Konsep ini yang mendasari bagaimana wanita bisa memahami kodrat dan peran yang ada dalam dirinya. Kewajiban Wanita dalam Islam , Kedudukan Wanita Dalam Islam , serta Peran Wanita Dalam Islam adalah hal yang juga perlu diketahui agar wanita dapat sesuai dengan fitrahnya yang telah diciptakan oleh Allah SWT.

Untuk itu emansipasi wanita dalam islam berarti bahwa wanita memiliki kesempatan, kedudukan, dan tentu derajat yang sama dengan lelaki. Perbedaannya hanyalah pada perannya saja. Masing-masing saling melengkapi dan menyeimbangkan. Tidak ada yang unggul dan tidak ada yang lebih rendah. Semuanya hanyalah Makhluk Allah yang penuh dengan kekurangan.

The post Emansipasi Wanita dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Wanita yang Baik Dinikahi Menurut Islam https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/wanita-yang-baik-dinikahi-menurut-islam Mon, 17 Oct 2016 17:20:11 +0000 http://dalamislam.com/?p=1010 ”Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yang sholehah.” (HR. an-Nasa’I dan Ahmad) Dalam hadist di atas dijelaskan bahwa wanita yang shalehah adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Perhiasan dunia tentunya mengandung keindahan yang dapat membahagiakan seseorang. Untuk itu wanita yang sebaik-baiknya adalah wanita shalehah yang memiliki keimanan terhadap Allah SWT, […]

The post Wanita yang Baik Dinikahi Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
”Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yang sholehah.” (HR. an-Nasa’I dan Ahmad)

Dalam hadist di atas dijelaskan bahwa wanita yang shalehah adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Perhiasan dunia tentunya mengandung keindahan yang dapat membahagiakan seseorang. Untuk itu wanita yang sebaik-baiknya adalah wanita shalehah yang memiliki keimanan terhadap Allah SWT, menjalankan ibadah dengan baik, dan menjalankan perintah-perintah Allah lainnya sebagaimana tugas dan fungsi yang harus dijalankan.

Wanita yang baik menurut Islam tentunya adalah yang menjalankan kodrat wanita dalam Islam serta melaksanakan kewajiban wanita dalam Islam. Kecantikan wanita dalam Islam bukanlah hal yang utama melainkan akhlak dan keimanannya. Allah pun tidak memandang wanita rendah hanya karena kodrat dan peran yang dilakukan.

”Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian yang lain. (karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu.” (QS. An Nisaa : 32)

Ayat di atas menjelaskan bahwa wanita pun memiliki kesempatan mendapatkan pahala dan karunia Allah sebagaimana laki-laki. Tidak ada hal yang membedakan kecuali dari apa yang diusahakan oleh wanita itu sendiri. Namun, yang menjadi perbedaan adalah fungsi dan peran yang dipikul masing-masing. Untuk itu, wanita harus mengetahui apa saja aspek-aspek yang membuat wanita dikatakan baik menurut pandangan islam.

Berikut adalah Wanita yang Baik Dinikahi Menurut Islam :

Memiliki Keimanan terhadap Allah dan Agama

Ketika seorang wanita menunaikan sholat 5 waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mematuhi suaminya, maka dia akan masuk surga dengan beberapa pintu yang dia inginkan. (HR. Al Bukhari, Al Muwatta’ dan Musnad Imam Ahmad)

Wanita yang baik menurut pandangan islam hakikatnya adalah mereka yang memiliki keimanan kuat terhadap Allah dan agama. Mereka tidak menawar atau malas dalam menjalankan perintah Allah dan Islam. Untuk itu, wanita yang baik senantiasa menjalankan perintah agama dengan sebaik-baiknya, baik ibadah yang bersifat sosial atau bersifat individual – ritual hubungan dengan Allah (Habluminaullah)

Wanita yang baik menurut islam tentu akan mensandarkan dirinya hanya kepada Allah bukan pada selain Allah apalagi manusia. Untuk itu wanita tersebut akan mengusahakan dirinya untuk senantiasa taat kepada Allah dengan senantiasa menggali ilmu agama dan ilmu pengetahuan terkait untuk menambah keimanan dan kecintaannya pada fungsi agama. Rukun iman dan rukun islam bagi wanita islam adalah menjadi pegangan dan dasar kehidupan.

Hal ini sebagaimana disampaikan Allah dalam Al-Quran bahwa keimanan terhadap Allah adalah hal yang utama,

“Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu(QS Ath Thalaq : 10)

Memiliki Akhlak atau Kepribadian yang Baik

Wanita yang baik adalah yang mampu mengelola akhlak atau kepribadiannya dengan baik. Wanita yang baik akan senantiasa menjaga emosinya, hawa nafsunya sehingga tidak mudah diperbudak atau digoda oleh setan. Hal ini karena wanita tersebut mampu mengelola dirinya dengan akhlak dan kepribadian yang disukai oleh Allah SWT.

Sejatinya, Akhlak dan Kepribadian yang baik muncul dari keimanan terhadap Allah dan Agama. Akhlak dan kepribadian akan seiring dengan tingkat keimanan seseorang. Orang-orang yang beriman akan berusaha untuk menjalankan perintah agama termasuk terhadap akhlaknya. Untuk itu, penting keimanan seseorang ditingkatkan untuk meningkatkan akhlaknya pula. Cara meningkatkan akhlak sangat penting pula diketahui dan dipahami oleh wanita agar senantiasa terjaga kualitas akhlaknya.

Akhlak yang baik bagi seorang wanita dapat mencontoh dari para sahabat-sahabat wanita nabi, istri nabi, istri para sahabat, dan sebagainya. Mereka dapat dijadikan contoh akhlak karena telah benar-benar tercatat dalam sejarah tentang kisah akhlaknya seperti Aisyah, Khadijah, Zainab, dsb. Hal ini sebagaimana Allah sampaikan dalam Al-Quran bahwa kisah-kisah terdahulu terdapat pelajaran bagi kaum yang berfikir dan beriman.

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(QS Yusuf : 111)

Memaksimalkan Potensi Akal dan Pengetahuan

“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS Az Zumar : 21)

Di dalam Al-Quran terdapat berbagai macam pengetahuan dan informasi, diantaranya sebagaimana ayat di atas :

  • Sains – Ilmu Pengetahuan Alam
  • Kisah Sejarah
  • Kisah Para Nabi dan Sahabat
  • Ilmu Dasar Kehidupan
  • Informasi Masa Depan
  • Informasi Akhirat
  • Dsb

Untuk itu, wanita yang baik harus dapat mempelajari dan mengoptimalkan potensi akalnya untuk mendapatkan pengetahuan tersebut dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Memikul Tanggung Jawab sebagai Khalifah Fil Ard

Aisyah Ra. suatu kali meriwayatkan tentang kebaikan kualitas Zainab Ra., istri ketujuh dari Rosulullah SAW, Zainab adalah seseorang yang kedudukannya hampir sama kedudukannya denganku dalam pandangan Rasulullah, dan aku belum pernah melihat seorang wanita yang lebih terdepan kesholehannya daripada Zainab Ra., lebih dalam kebaikannya, lebih dalam kebenarannya, lebih dalam pertalian darahnya, lebih dalam kedermawanannya dan pengorbanannya dalam hidup serta mempunyai hati yang lebih lembut, itulah yang menyebabkan ia lebih dekat kepada Allah”.

Dari hadist di atas diketahui bahwa wanita istri rasul dapat dijadikan contoh atau teladan dalam kebaikannya. Untuk itu mereka dapat menjadi wanita bersejarah karena memberikan manfaat dan memberikan perubahan bagi peradaban dunia. Seorang wanita yang baik mneurut islam juga dapat menjalankan misi kekhalifahan tersebut lewat pembangunan Keluarga Sakinah Dalam Islam, Keluarga Harmonis Menurut Islam, Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah Menurut Islam, . Hal ini dikarenakan Keluarga Dalam Islam  adalah awal dari perubahan di masyarakat. Untuk itu, peran wanita sangat penting dalam hal ini.

Sejatinya wanita yang baik menurut islam adalah mereka yang mampu memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat terhadap Allah SWT, berakhlakul karimah, dan menjalankan misi pembangunan masyarakat lewat sektor terkecil minimal yaitu di keluarga. Wanita Karir dalam Pandangan Islam atau Hukum Wanita Bekerja Dalam Islam adalah sesuatu yang diperbolehkan asalkan tidak bertentangan dengan Peran Wanita Dalam Islam yang utama yaitu membangun keluarganya.

The post Wanita yang Baik Dinikahi Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kodrat Wanita dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/kodrat-wanita-dalam-islam Mon, 17 Oct 2016 17:16:28 +0000 http://dalamislam.com/?p=1009 Secara umum kodrat berarti suatu keadaan yang sudah digariskan atau ditakdirkan oleh Allah SWT dan tentu kodrat tersebut menjadi fitrah juga bagi manusia. Sebagai wanita, tentu saja akan memiliki kodrat yang sudah barang tentu untuk dijaga dan dipelihara. Manusia yang melanggar kodratnya, ingin merubah kodratnya tentu tidak akan mendapatkan manfaat dan hasil yang baik, melainkan […]

The post Kodrat Wanita dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Secara umum kodrat berarti suatu keadaan yang sudah digariskan atau ditakdirkan oleh Allah SWT dan tentu kodrat tersebut menjadi fitrah juga bagi manusia. Sebagai wanita, tentu saja akan memiliki kodrat yang sudah barang tentu untuk dijaga dan dipelihara. Manusia yang melanggar kodratnya, ingin merubah kodratnya tentu tidak akan mendapatkan manfaat dan hasil yang baik, melainkan rusaknya jati diri , bertentangan dengan fungsi agama dan identitas yang sesungguhnya. Berikut adalah penjelasan mengenai  kodrat wanita dalam islam :

Dampak Manusia yang Melanggar Kodrat

Kodrat yang sudah Allah tetapkan bukan tanpa adanya perhitungan dan juga ketetapan yang berdasarkan hukum keseimbangan. Begitupun wanita yang memiliki kodrat, jika dilanggar atau ditentang maka akan berdampak pada rusaknya diri wanita tersebut. Hal ini sebagaimana Allah sampaikan dalam QS Ar Rahman,

“Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. (QS Ar Rahman : 7-9)

Dalam penciptaanya segala yang ada di langit dan bumi Allah telah menciptakannya dengan keadilan. Arti adil adalah sesuai dengan fungsi, tujuan, potensi, dan tidak berat sebelah. Sering kali manusia yang tidak menjaga keseimbangan dan keadilan tersebut, maka akan mendapatkan dampak yang buruk bagi kehidupannya. Seperti misalnya wanita yang ingin menjadi seperti lelaki atau sebaliknya. Fungsi wanita dan laki-laki sudah jelas berbeda, ketika dilanggar kodratnya maka dampaknya akan dirasa oleh diri sendiri bahkan masyarakat. Seperti munculnya kaum lesbian, homoseksual, dsb.

Hal ini sebagaimana disampaikan Allah dalam Al-Quran, bahwa apa yang dikerjakan manusia tentu akan berefek kepada masing-masing sesuai dengan apa yang dilakukannya.  Keutamaan Adil Terhadap Diri Sendiri juga tentunya diperlukan agar dapat mempertanggungjawabkan apa yang menjadi perilaku dan pilihan kita.

“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (Al An’am : 32)

Kodrat yang Terdapat Pada Wanita

Agar sesuai dengan apa yang Allah turunkan dan fitrah yang terdapat pada wanita, maka wanita pun harus menyadari dan memahami fitrah atau kodrat apa saja yang ada dalam dirinya, sehingga kodrat tersebut dapat dijaga, dipelihara, dan dioptimalkan sebagaimana tujuan Allah dalam menciptakannya. Berikut adalah beberapa kodrat wanita, sebagaimana Allah ciptakan.

  1. Bentuk Fisik

Wanita pada dasarnya memiliki fisik yang sangat berbeda dengan laki-laki. Wanita memiliki ciri fisik yang cantik, feminim, sangat gemulai dan menyimpan potensi keindahan yang lebih dibanding dari laki-laki. Laki-laki dengan fisiknya memiliki kesan maskulin, kuat, dan memiliki tenaga yang lebih dibanding wanita. Hal ini tentu menjadi kodrat bagi wanita bahwa wanita selalu berkesan cantik, walaupun setiap orang memiliki pandangan berbeda mengenai kecantikan. Kecantikan Wanita Dalam Islam tentu bukanlah suatu yang dilarang asalkan tidak berlebihan. Namun, bagi laki-laki perlu juga mengetahui  Cara Menjaga Pandangan Menurut Islam agar tidak mudah terperdaya oleh kecantikan semata.

Bagaimanapun, kecantikan dan keindahan fisik adalah anugerah Allah bagi manusia, dan dijadikan indah pandangan terhadap wanita bagi laki-laki, karena keindahan fisik wanita adalah hal yang menarik bagi laki-laki. Untuk itu, kodrat wanita ini sudah menjadi fitrah dan anugerah dari Allah bagi wanita. Jika dirubah atau dibuat bertentangan maka akan berefek pada ketidaktertarikan laki-laki pada perempuan, dan hasrat untuk dapat memenuhi kebutuhan seksual dari laki-laki tentu akan berkurang. Padahal dari kebutuhan itulah akan muncul generasi manusia baru di dunia.

  1. Fungsi Fisik (Haid, Hamil, dan Menyusui)

Fungsi fisik pada wanita diantaranya memiliki potensi yang sangat besar untuk keberlangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Wanita memiliki fungsi fisik yang fital dan itulah perjuangan atau jihad bagi wanita jika dilakukan dengan sebaik-baiknya. Jelas potensi fisik ini tidak dimiliki oleh laki-laki dan peran laki-laki tidak bisa menyamai sebagaimana wanita.

Fungsi fisik tersebut diantaranya adalah fungsi rahim untuk mengandung, payudara untuk menyusui, dan tentu hormon-hormonal lain yang berfungsi untuk mendukung peran wanita sebagai ibu, istri, bagi suami dan anak-anaknya.

Fungsi ini jika dirubah dan ditentang, maka akan berefek pada keseimbangan tubuh wanita itu sendiri dan pada keseimbangan di masyarakat. Bayangkan saja jika wanita-wanita tidak mau mengandung, menyusui, dan melahirkan. Tentu tidak akan ada generasi baru, penerus kehidupan keluarga, dan keberlangsungan peradaban di muka bumi. Untuk itu, fungsi tersebut tidak mungkin ditentang atau dirubah. Bahkan Allah menempatkan wanita yang mengandung, melahirkan, menyusui sebagai jihad tersendiri yang pahalanya besar.

  1. Aspek Emosional – Rasa

Wanita memiliki aspek emosional atau rasa yang lebih sensitif dibandingkan laki-laki. Hal ini menjadi wajar karena tugas seorang wanita yang utama adalah sebagai seorang ibu untuk mendidik anak-anaknya penuh kasih sayang dan cinta. Untuk itu, fitrah ini bukan hanya sebagai kelemahan wanita melainkan potensi kelembutan, kasih sayang, dan kesabaran wanita dalam mendidik anak-anaknya serta mengelola hubungan rumah tangga bersama suami.

Untuk itu wanita yang menjaga kodratnya perlu juga memahami mengenai  Kriteria Calon Istri yang Baik Menurut Islam, Wanita yang Baik Menurut Islam, Wanita Shalehah Idaman Pria Sholeh yang dapat membuat wanita terdorong untuk menjaga kodratnya dengan baik.

  1. Aspek Universal sebagai Manusia

Wanita tentunya sebagai manusia memiliki kodrat yang juga sebagaimana manusia pada umumnya. Hal ini seperti memiliki akal, perasaan, fungsi jiwa, dan lain sebagainya. Untuk itu, sejatinya wanita dan laki-laki sama manusia yang memiliki potensi yang sama. Berbeda hanya pada aspek fungsi dan perannya saja.

Cara Menjaga Kodrat

Agar sesuai dengan kodrat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT tentu wanita bertugas untuk menjaga kodrat tersebut secara baik dan sesuai aturan agama. Hal ini bisa dilakukan dengan memahami fungsi-fungsi dari apa yang Allah anugerahkan Allah kepadanya. Selain itu wanita juga harus menjaga kodrat itu dengan cara mengkondisikan lingkungan yang kondusif dan sesuai dengan nilai-nilai agama agar dapat terus berjalan kodrat tersebut sesuai dengan perintah Agama atau yang telah Allah perintahkan.

Untuk itu menjaga kodrat tentu saja perlu juga memahami secara utuh mengenai Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam. Konsep ini yang mendasari bagaimana wanita bisa memahami kodrat-kodratnya yang ada dalam dirinya. Kewajiban Wanita dalam Islam , Kedudukan Wanita Dalam Islam , serta Peran Wanita Dalam Islam adalah hal yang juga perlu diketahui agar wanita dapat terus menjaga dan memelihara kodratnya tersebut sesuai ketetapan Allah SWT.

The post Kodrat Wanita dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>