keutamaan adzan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/keutamaan-adzan Fri, 06 Apr 2018 06:47:05 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png keutamaan adzan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/keutamaan-adzan 32 32 Hukum Menjawab Adzan Dalam Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/hukum-menjawab-adzan-dalam-islam Fri, 06 Apr 2018 06:46:36 +0000 https://dalamislam.com/?p=3230 Adzan merupakan bentuk panggilan kepada umat muslim yang merupakan pengingat bahwa telah memasuki waktu sholat wajid. Islam memandang adzan sebagai sesuatu yang wajib dilakukan sebelum melaksanakan sholat wajib secara berjamaah sebagaimana juga hukum adzan dalam gereja . Biasanya adzan dikumandangkan di tempat-tempat ibadah seperti masjid atau musholah melalui pengeras suara. Dengan demikian maka umat muslim […]

The post Hukum Menjawab Adzan Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Adzan merupakan bentuk panggilan kepada umat muslim yang merupakan pengingat bahwa telah memasuki waktu sholat wajid. Islam memandang adzan sebagai sesuatu yang wajib dilakukan sebelum melaksanakan sholat wajib secara berjamaah sebagaimana juga hukum adzan dalam gereja . Biasanya adzan dikumandangkan di tempat-tempat ibadah seperti masjid atau musholah melalui pengeras suara. Dengan demikian maka umat muslim yang ada diwilayah tersebut tidak lupa akan kewajibannya yaitu melaksanakan sholat wajib lima  waktu.

Perkara azan dan keutamaan adzan serta keutamaan adzan subuh   ini juga banyak disinggung dalam hadist yang disampaikan secara langsung oleh Rasulullah SAW. Salah satunya ialah hadist berikut ini yang berbunyi.

Beliau (Rasulullah SAW )berkata :

Pulanglah kalian dan tinggallah bersama mereka, dan ajarilah mereka (agama Islam) serta shalatlah kalian. Apabila datang waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian beradzan. Dan orang yang paling dituakan mengimami shalat kalian”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

مَا مِنْ ثَلاَثَةٍ فِي قَرْيَةٍ لاَ يُؤَذَّنُ وَلاَ تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلاَةُ إِلاَّ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ رواه أحمد

Tidak ada tiga orang di satu desa yang tidak ada adzan dan tidak ditegakkan pada mereka shalat, kecuali setan akan memangsa mereka”.

Dengan melihat hadist diatas, maka adzan memiliki makna yang lebih dalam dari sekedar panggilan Allah SWT. Adzan juga merupakan pelundung dari pada godaan syetan yang terkutuk. Sebab dalam adzan terdapat lantunan kalimat ajakan dan pujian kepada sang pencipta. Bagi umat muslim menjawab adzan tentu merupakan bentuk amalan ketika mendengar adzan  yang memang dapat mendatangkan pahala tersendiri. Untuk membahasnya lebih rinci maka silahkan simak pembahasan dalam poin dibawah ini.

Hukum Menjawab Adzan Dalam Islam 

Imam An Nawawi mengatakan: “Adzan dan iqamah disyariatkan berdasarkan nash-nash syariat dan Ijma’. Dan tidak disyariatkan (adzan dan iqamah ini) pada selain shalat lima waktu, tidak ada perselisihan (dalam masalah ini)”

Dalam permasalahan wakti adzan semua ulama menyepakati bahwa, adzan dan iqamah hanya diperuntukan pada saat akan masuknya waktu sholat wajib. Diluar hal tersebut tidak ada keharusan untuk melantunkan adzan atau iqamah. Sedangkan dalam hukum menjawab adzan sendiri terdapat perbedaan antar ulama. Terdapat pendapat yang kemudian mewajibkan dan hanya mensunnahkan hukum menjawab adzan. Agar lebih jelas maka simak uraian singkat mengenai hukum menjawab adzan dalam islam.

1. Wajib

Ibnu Wahab, Mazhab Hanafi, sebagian ulama mazhab Maliki, dan mazhab Zahiri berpendapat bahwa hukum menjawab seruan azan adalah wajib. Imam ath-Thahawi juga menukil beberapa pendapat ulama salaf yang menyatakan hukum menjawab seruan adzan adalah wajib. (Bada-i’ ash-Shana-i’, 1/660. Syarh Al-Kharasy alal Khalil, 1/233).

Sebagaimana Hadits Abu Said al-Khudhri radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ فَقُوْلُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ

Jika kalian mendengar seruan adzan, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan muadzin.” (HR. Al-Bukhari, 611. Muslim, 383).

Hukum wajib menjawab adzan ini adalah bahwa seorang muslim hendaknya tidak boleh berkata-kata atau sibuk ngobrol  ketika adzan berkumandang. Selain itu juga, seseorang juga harus berhenti dari segala aktivitasnya seperti membaca alquran atau melakukam pekerjaan lainnya dan fokus mendengarkan adzan saja yang di lantunkan oleh muazin.

Dalam hadist diatas juga disebutkan untuk menjawab atau mengikuti perkataan muazin. Dalam ushul fikih jika terdapat kata perintah maka hukumnya sama dengan wajib. Ditambah lagi tidak terdapat kata yang menggeser hukum kepada selain hukum wajib.

2. Sunnah 

Mazhab Syafi’i, Mazhab Hanbali, pendapat yang masyhur dalam mazhab Maliki, dan sebagian ulama mazhab Hanafi berpendapat bahwa hukum menjawab seruan adzan adalah sunnah, bukan wajib. Hal ini perpatokan dalam hadist. Hadits Anas bin Malik radhiyallahu anhu berikut:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُغِيرُ إِذَا طَلَعَ الْفَجْرُ، وَكَانَ يَسْتَمِعُ الأَذَانَ، فَإِنْ سَمِعَ أَذَانًا، أَمْسَكَ، وَإِلَّا أَغَارَ، فَسَمِعَ رَجُلًا، يَقُولُ: اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَلَى الْفِطْرَةِ

Rasulullah pernah hendak menyerang satu daerah ketika terbit fajar. Beliau menunggu suara adzan, jika beliau mendengar suara adzan maka beliau menahan diri. Namun jika beliau tidak mendengar, maka beliau menyerang. Lalu beliau pun mendengar seorang laki-laki berkata (mengumandangkan adzan), ‘Allaahu akbar, Allaahu akbar.’ Rasulullah bersabda: ‘Di atas fithrah….’” (HR. Muslim no. 382).

Hadits Anas bin Malik tersebut sekaligus sebagai bantahan atas argumentasi pendapat para ulama yang menganggap hukum menjawab seruan adzan adalah wajib.

Imam asy-Syafi’I dalam kitab Al-Umm menyebutkan, Ibnu Abi Fudaik telah berkata kepadaku, dari Ibnu Abi Dzi’b, dari Ibnu Syihab. Ia berkata, Tsa’labah bin Abi Malik berkata kepadaku,

كَانُوا يَتَحَدَّثُونَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَعُمَرُ جَالِسٌ عَلَى الْمِنْبَرِ فَإِذَا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ قَامَ عُمَرُ فَلَمْ يَتَكَلَّمْ أَحَدٌ حَتَّى يَقْضِيَ الْخُطْبَتَيْنِ كِلْتَيْهِمَا فَإِذَا قَامَتْ الصَّلَاةُ وَنَزَلَ عُمَرُ تَكَلَّمُوا

Pada hari Jumat mereka (Jamaah shalat) saling berbicara ketika Umar bin Khattab radhyallahu ‘anhu sedang duduk di Mimbar. Jika Muadzin telah selesai adzan Umar berdiri dan tak ada seorangpun yang berbicara sampai usai dua khutbah. Kemudian setelah shalat ditegakkan dan umar turun, mereka saling berbicara kembali.” (Al-Umm, 1/175)

Syaikh Abdul Aziz bin Marzuq ath-Thurifi menjelaskan, “Hadits di atas menunjukkan atas tidak adanya kewajiban menjawab dan mengikuti apa yang dikatakan muadzin ketika ia adzan, berdasarkan perbuatan sahabat yang meninggalkan itu dan disaksikan oleh Umar bin Khattab radhyallahu ‘anhu. (Al-Masa-il al-Muhimmah Fil Adzan wal Iqamah, Syaikh Abdul Aziz bin Marzuq ath-Thurifi, 107).

Berdasarkan penjelasan mengenai hukum menjawab adzan yang diuraikan di atas, maka sampailah kita kepada kesimpulan bahwa menjawah adzan hukumnya adalah sunnah. Sebab pendapat ulama jumhur yang mensunahkan hukum menjawab adzan lebih kuat dibanding dengan yang mewajibkan menjawab adzan. Meakipun demikian, tentunya sebagai umat muslim kita wajib menjunjung tinggi adab-adab keislaman. Dimana, kita dianjurkan untuk menjawab adzan sebisanya sebagai bentuk mencari keutamaan dalam ibadah.

Namun, jika memang kita sedang berada dalam sejumlah aktivitas dan pekerjaan maka hendaknya kita meninggalkannya dan menyimak saat adzan berkumandang. Jika dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk menjawab panggilan adzan, maka anda tidak berdosa jika tidak melakukannya. Sebab sebagaimana hukum sunnah, yakni apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila jika tidak dikerjakan tidak apa-apa. Sebaliknya jika kita mencela adzan maka niscaya azab menghina adzan akan menimpa diri kita .

Itulah tadi, hukum menjawab adzan dalam islam. Tentunya semoga dapat semakin meningkatkan kadar keimanan kita untuk semakin dekat kepada sang pencipta sebagaimana kedudukan sholat dalam islam  . Selain itu juga merupakan sarana untuk semakin memperkaya diri dengan ilmu agama. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

The post Hukum Menjawab Adzan Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Keutamaan Adzan yang Luar Biasa https://dalamislam.com/info-islami/keutamaan-adzan Thu, 24 Mar 2016 05:13:44 +0000 http://dalamislam.com/?p=541 Siapa yang tidak kenal Adzan? Adzan adalah seruan untuk seluruh umat islam akan masuknya waktu shalat wajib dan seruan untuk solat berjamaah pula dengan lafadz-lafadz tertentu. Secara bahasa, Adzan merupakan Isim yang menempati kedudukan Mashdar Haqiqi Al Idzan yang berarti pemberitahuan dan Al Iblagh yang artinya penyampaian.  Sebagai contohnya, Allah SWT berfirman: واذن من الله […]

The post 10 Keutamaan Adzan yang Luar Biasa appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Siapa yang tidak kenal Adzan? Adzan adalah seruan untuk seluruh umat islam akan masuknya waktu shalat wajib dan seruan untuk solat berjamaah pula dengan lafadz-lafadz tertentu. Secara bahasa, Adzan merupakan Isim yang menempati kedudukan Mashdar Haqiqi Al Idzan yang berarti pemberitahuan dan Al Iblagh yang artinya penyampaian.  Sebagai contohnya, Allah SWT berfirman:

واذن من الله ورسوله الي الناس يوم احج الاكبر ان الله برئ من المشركين . ورسوله……….

Artinya:

“dan (inilah) suatu pemakluman dari Allah dan RasulNya kepada umat manusia pada hari haji Akbar. Bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya melepas diri dari orang-orang yang Musyrik.” (Q. S. At Taubah: 3)

Kata Adzan disini berarti menyampaikan informasi bahwa Allah dan RasulNya melepas diri dari orang musyrik.

Asal mula adanya Adzan ini dijelaskan dalam beberapa hadits yang hamper mirip. Yaitu: diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Umar:

ketika kaum muslim datang ke Madinah, mereka berkumpul. Mereka memperkirakan waktu solat, tetapi tidak ada seorangpun yang menyerukan Sholat. Oleh karena itu, pada suatu hari, mereka membicarakannya. Sebagian diantara mereka berkata, “gunakanlah lonceng seperti orang-orang Nasrani.” Sebagian lain berkata: “gunakanlah terompet seperti terompet orang Yahudi.” Lalu umar berkata: “mengapa kalian tidak menyerukan seseorang untuk melakukan solat?” kemudian Rasulullah SAW bersabda, “hai Bilal, berdiri dan serukanlah panggilan Sholat.” (H. R. AL-Bukhori, Muslim, at Tirmidzi, dan An Nasa’i)

Adapun bacaan dan cara Adzan adalah dijelaskan dalam sebuah hadits:

Diriwayatkan dari Nashr bin Al Muhajir (guru Abu Muhammad) menyebutkan nama orang yang bermimpi itu: seseorang dari kaum Anshar datang kepada ‘Abdullah bin Zaid. Lalu ia menghadap ke Kiblat dan berkata, Allahu Akbar, Allahu Akbar (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar)—dua kali. Asyhadu an laa ilaaha Illallah (aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah)—dua kali. Asyhadu Anna Muhammada Rasulullah (aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah)—dua kali. Hayya Ala al shalah (mari menuju sholat)—dua kali. Hayya alal falaah (mari menuju kemenangan)—dua kali. Allahu Akbar, Allahu Akbar (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar) laa ilaaha Illallah (tiada Tuhan selain Allah).  Ia berhenti sebentar, lalu berdiri lagi dan mengucapkan kalimat yang sama, tetapi Hayya Ala as Shalah ia menambahkan kalimat Qad Qamat al Salah, Qad Qamat al Salah. Rasulullah bersabda, “diktekan kalimat itu kepada Bilal.” Lalu Bilal mengumandangkan Adzan dengan kalimat-kalimat itu.”  (H. R. Abu Dawud)

Nah, setelah kita tau tentang pengertian Adzan, mari kita kaji apa saja keutamaan Adzan. Berikut adalah rincian keutamaan Adzan berdasarkan hadits Nabi.

1. Adzan adalah seruan paling Dahsyat

Adzan dikumandangkan di titik manapun diseluruh dunia. Yang pasti Adzan adalah suara indah dari Islam yang dikumandangkan lima kali dalam sehari semalam. Suara Adzan yang bersaut-sautan sibelahan dunia manapun itu semuanya sama, mengagumi kebesaran Allah, mengajak untuk solat dan menggapai kemenangan. Adzan juga menjadi pengingat kita semua untuk menghadap Allah ta’ala.  (baca : keutamaan adzan subuh)

2. Adzan sebagai pengingat untuk melawan hawa nafsu

Dalam adzan disebutkan hayya alal Falah yang artinya mari menuju kemenangan. Nah, ini sangat terhubung dengan kemenangan akan diri melawan hawa nafsu. Maksudnya adalah, ketika kita malas melakukan jamaah di masjid apalagi setelah Adzan dikumandangkan, hendaknya kita melawan kemalasan itu. Nah, makanya Adzan mengingatkan kita untuk selelu menang dari hawa nafsu sehingga membuat kita rajin.

3. Adzan mengusir setan

Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah bersabda: “apabila diserukan Adzan untuk solat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar Adzan. Bila mu’adzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqomat ia berlalu lagi.” (H. R. Bukhori, Muslim)

4. Pahala memiliki pahala yang sangat besar

Dari Abu Hurairah r. A. Mengabarkan sabda Rasulullah:

seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam Adzan dan Shaf pertama, kemudian mereka tidak dapat memperolehnya kecuali dengan undian, niscaya mereka rela berundi utuk mendapatkannya.” (H. R. Bukhori, Muslim)

5. Yang mendengar Adzan baik maklhuk atau benda akan menjadi saksi bagi Mu’adzin

Seperti dijelaskan dalam hadits Nabi:

tidaklah suara Adzan didengar oleh pohon, lumpur, batu, jin dan manusia, kecuali mereka akan bersaksi untuknya.” (H. R. Ibnu Khuzaimah)

Diriwayatkan pula dari bukhori:

tidaklah jin dan manusia serta tidak ada sesuatu pun yang mendengar suara lantunan adzan dari seorang muadzin melainkan akan menjadikan saksi kebaikan bagi Muadzin pada hari kiamat nanti.” (H. R. Bukhori)

6. Orang yang mengumandangkan Adzan akan dimintakan Ampun atas dosanya

Ibnu Umar berkata: Rasulullah bersabda:

“diampuni bagi mua’adzin di akhir adzannya, dan setiap yang basah dan yang kering yang mendengar Adzannya akan memintakan ampun untuknya.” (h. R. Ahmad)

Kemudian diriwayatkan dari sahabat lain pula:

Rasulullah SAW mendoakan para imam dan mu’adzin: “ya Allah, berikan kelurusan bagi para Imam dan ampunilah para Muadzin.” (H. R. Abu Dawud)

7. Pahala Bagi Mu’adzin

Seperti dijelaskan dalam Hadits:

Mu’adzin mendapatkan pahala seperti pahala orang yang solat bersamanya.” (H. R. An Nasa’i)

Maksudnya adalah, ketika Muadzin mengumandangkan Adzan dan banyak orang yang berdatangan ke Masjid karena panggilan Adzan itu, maka Muadzin mendapatkan keutamaan pahala orang-orang yang datang untuk solat bersamanya.

8. Leher Mu’adzin akan dipanjangkan dihari Kiamat

Seperti yang dijelaskan dalam Hadits Nabi

para  Muadzin adalah orang yang lehernya panjang pada hari kiamat.” (H. R. Muslim)

9. Muadzin akan dibanggakan Allah dihadapan malaikat

Seperti yang dijelaskan dalam Hadits:

Tuhanmu takjub kepada seorang pengembala domba di puncak bukit gunung, dia mengumandangkan adzan untuk solat, lalu dia solat. Maka Allah SWT berfirman: “lihatlah hambaku ini, dia mengumandangkan adzan dan iqomat untuk solat, dia takut kepadaku, aku telah mengampuni hambaku dan memasukkannya kedalam surga.” (H. R. Abu Dawud dan An Nasa’i)

10. Para Mu’adzin akan dimasukkan oleh Allah kedalam surga

Disamping berdasarkan hadits yang dijelaskan pada keutamaan nomor 8, dijelaskan lagi oleh Rasul dalam sebuah hadits:

Dari Abu Hurairah berkata.: “kami pernah bersama Rasulullah SAW, lalu Bilal berdiri mengumandangkan Adzan, lalu ketika selesai, Rasulullah SAW bersabda ‘barangsiapa mengucapkan seperti ini dengan yakin, niscaya dia masuk surga.’

Demikian keutamaan Adzan. Semoga bermanfaat dan semakin menambah keimanan kita. Wallahu A’lam.

Baca juga artikel lainnya yang berhubungan dengan islam

The post 10 Keutamaan Adzan yang Luar Biasa appeared first on DalamIslam.com.

]]>
4 Keutamaan Adzan Subuh yang Luar Biasa https://dalamislam.com/info-islami/keutamaan-adzan-subuh Wed, 16 Mar 2016 09:08:47 +0000 http://dalamislam.com/?p=534 Bagi umat Islam, adzan merupakan tanda seruan atau penanda masuknya waktu shalat wajib. Hukum adzan adalah fardhu kifayah untuk suatu penduduk baik di desa maupun di kota, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya; “Jika datang (waktu) shalat, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan dan orang tertua dari kalian mengimami kalian.” (HR. Bukhari dan […]

The post 4 Keutamaan Adzan Subuh yang Luar Biasa appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bagi umat Islam, adzan merupakan tanda seruan atau penanda masuknya waktu shalat wajib. Hukum adzan adalah fardhu kifayah untuk suatu penduduk baik di desa maupun di kota, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya; “Jika datang (waktu) shalat, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan dan orang tertua dari kalian mengimami kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Adzan dikumandangkan dengan kalimat khusus dan yang mengumandangkan adzan disebut muadzin atau bilal. Seorang muadzin ini memiliki banyak kemuliaan, diantaranya:

  • Memperoleh kemuliaan khusus pada hari kiamat – Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya; “Sesungguhnya para muazin itu adalah orang yang paling ‘panjang lehernya’ pada hari kiamat.” (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah). Adapun yang dimaksud dengan panjang leher ialah orang yang paling banyak pahalanya, paling banyak mengharap ampunan Allah, paling banyak balasan amalnya, serta paling dekat dengan Allah.
  • Memperoleh ampunan dari Allah SWT – Dalam sebuah hadist disebutkan; “Orang yang azan akan diampuni kesalahannya oleh Allah sepanjang suaranya. Dan, akan menjadi saksi baginya segala apa yang ada di bumi, baik yang kering ataupun yang basah. Sedangkan, orang yang menjadi saksi shalat akan dicatat baginya pahala dua puluh lima shalat dan akan diampuni darinya dosa-dosa antara keduanya.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i).
  • Jaminan surga – Abu Hurairah berkata, “Suatu ketika, kami sedang berada bersama Rasul SAW, lalu kami melihat Bilal mengumandangkan azan. Setelah selesai, Rasulullah kemudian bersabda, “Barang siapa mengatakan seperti ini dengan penuh keyakinan, maka dia dijamin masuk surga.” (HR Nasa’i). Dalam hadist lain disebutkan; “Barang siapa yang azan selama 12 tahun, maka wajib baginya mendapatkan surga. Setiap azan yang dilakukannya setiap hari akan mendapatkan 60 kebaikan. Dan dengan iqamahnya, ia dicatat mendapatkan 30 kebaikan.” (HR. Ibnu Majah).

Adzan Subuh

Dibadingkan dengan shalat wajib lainnya (waktu dzuhur, ashar, maghrib, dan ‘isya), adzan sebagai penanda masuknya waktu shalat subuh memang sedikit berbeda terutama dari lafal adzannya. Oleh karena itu, adzan subuh memiliki keutamaan tersendiri yang berbeda dibandingkan dengan adzan pada waktu shalat wajib yang lain.

Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya, “Janganlah adzan Bilal menghalangi sahur salah seorang dari kalian. Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan di malam hari supaya yang bangun (shalat malam) dari kalian kembali (tidak tidur lagi) dan yang tidur menjadi sadar.” (HR. Bukhari).

Berikut adalah beberapa Keutamaan Adzan Subuh yang perlu anda ketahui :

  1. Shalat lebih baik daripada tidur

Dalam salah satu kalimat adzan subuh terdapat kalimat tatswib yakni; “Ash-shalatu khairun minan naum” yang artinya “shalat lebih baik daripada tidur”. Kalimat ini sunnah dibaca setelah kalimat adzan “hayya ‘alal falah”. Dalilnya ialah pelajaran adzan yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada Abu Mahdzurah RA; “Apabila mengumandangkan adzan pertama saat Subuh bacalah: ash-shalatu khairun minan naum (2 kali).” (Al-Fath Ar-Rabbani, 3/21. Juga terdapat dalam shahih An-Nasa’i nomor 614).

Maka, kalimat tatswib ini hanya ada pada saat adzan subuh. Untuk menegaskan bahwa mengerjakan shalat subuh adalah jauh lebih baik daripada terus tidur.

  1. Bacaan Tatswib yang hanya ada pada saat adzan subuh

Kalimat tatswib “Ash-shalatu khairun minan naum” yang artinya “shalat lebih baik daripada tidur” hanya dikumandangkan pada saat waktu subuh. Selain daripada itu maka hukumnya bid’ah yakni mengerjakan sesuatu yang tidak ada syariatnya. Keutamaan daripada seruan ini ialah karena memang adzan subuh dikumandangkan pada waktu dimana orang-orang masih banyak tertidur sehingga tatswib ini memang dibutuhkan.

Kemudian ulama menyebutkan bahwa kalimat tatswib ini dikumandangkan hanya pada salah satu adzan subuh saja. Yakni apabila muadzin telah mengumandangkan tatswib pada saat adzan subuh, maka pada adzan fajar tidak perlu lagi dilakukan. Begitu pula sebaliknya. Penulis At-Tahdzib menuliskan; “Jika (muadzin) ber-tatswib di adzan yang pertama, hendaknya tidak bertatswib di adzan yang kedua. Jika ber-tatswib di adzan yang kedua, hendaknya tidak ber-tatswib di adzan yang pertama.” (Al-Majmu’ Syarth Al-Muhadzdzab 3/101).

  1. Bermanfaat bagi kesehatan

Perintah bahwa shalat lebih baik daripada tidur hanya ada pada saat kumandang adzan subuh. Hal ini berhubungan dengan waktu adzan subuh yakni pada saat kebanyakan orang masih tertidur.

Dalam hubungannya dengan kesehatan, bangun tidur lebih awal yakni pada waktu subuh memberikan dampak yang baik bagi tubuh terutama untuk mencegah gangguan kardiovaskular. Termasuk exercise yang kita lakukan dengan gerakan-gerakan pada saat shalat subuh memberikan peregangan pada seluruh bagian tubuh sehingga produksi nitrit oksida (NO) yang berguna untuk mencegah pembekuan darah akibat perubahan suhu. Inilah yang mencegah kita dari terkena penyakit kardovaskular seperti serangan jantung pada pagi hari. Sebab, diketahui bahwa pada umumnya puncak daripada serangan penyakit jantung ialah pada sekitar jam 06.00 sampai 12.00.

4. Melebarkan pintu rezeki

Secara logika saja, kita tahu bahwa manfaat bangun pagi sangat banyak terutama ketika kita berbicara masalah bekerja. Dengan bangun lebih pagi, insya Allah pintu rezeki akan terbuka lebih lebar pada orang yang mau berusaha. Bahkan di zaman ini, bangun pagi sangat penting untuk menghindari kemacetan di jalan saat berangkat bekerja. Maka, dengan demikian terbukti bahwa kumandang adzan subuh, selain mengingatkan kita pada kewajiban untuk mengerjakan shalat, juga membuat tubuh menjadi lebih segar dan mengurangi penyebab hati gelisah, serta semangat bekerja menjadi lebih baik.

Baca juga artikel lainnya yang berhubungan dengan islam

The post 4 Keutamaan Adzan Subuh yang Luar Biasa appeared first on DalamIslam.com.

]]>