menjaga hati Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/menjaga-hati Thu, 08 Mar 2018 08:22:35 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png menjaga hati Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/menjaga-hati 32 32 13 Tips Menjaga Hati Dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/tips-menjaga-hati-dalam-islam Thu, 08 Mar 2018 08:22:35 +0000 https://dalamislam.com/?p=2945 Dalam Islam, hati merupakan bagian tubuh yang menentukan baik tidaknya seseorang. Sebagaimana sabda Rasul: “Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap jasad ada sekerat daging, apabila dia baik maka baik seluruh anggota jasad, apabila dia jelek maka jelek semua anggota jasad, ketahuilah dialah hati.” (HR. Bukhori). Di jaman sekarang ini, menjaga hati bukanlah hal yang mudah, apalagi dengan […]

The post 13 Tips Menjaga Hati Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam Islam, hati merupakan bagian tubuh yang menentukan baik tidaknya seseorang. Sebagaimana sabda Rasul: “Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap jasad ada sekerat daging, apabila dia baik maka baik seluruh anggota jasad, apabila dia jelek maka jelek semua anggota jasad, ketahuilah dialah hati.” (HR. Bukhori).

Di jaman sekarang ini, menjaga hati bukanlah hal yang mudah, apalagi dengan semakin banyakanya pengaruh buruk yang berseliweran di luar sana. Namun bukan berarti tidak bisa. Allah telah memerintahkan kita untuk menjaga hati karena akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat nanti.

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً

Artinya: “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya. (Q.S. al-lsra’:36)

Semakin banyak orang yang mengalami penyakit hati sehingga kehidupannya menjadi tidak tenang. Ada beberapa cara menjaga hati dalam Islam, diantaranya adalah:

1. Berdzikir

Memperbanyak dzikir akan membantu agar hati kita selalu terjaga. Sebagaimana janji Allah SWT:

أَفَمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِّن رَّبِّهِ فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّهِ أُوْلَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Artinya: “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk menerima agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabbnya (sama dengan orang yang keras hatinya)? Maka kecelakaan besarlah mereka yang telah membatu hatinya dari mengingat Alloh. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (Q.S. az-Zumar : 22)

وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ

Artinya: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”(Q.S. Al A’Raaf: 205)

2. Perbanyak sholat

Sholat merupakan ibadah utama yang membuat kita akan selalu tenang dan damai dalam kehidupan. Dengan sholat, hati kita akan jauh lebih mudah menerima setiap ujian yang datang sehingga terhindar dari rasa ketakutan maupun gelisah. Tak hanya sholat wajib, tapi juga sholat sunnat.

وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ

Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,” (Q.S. Al Baqarah: 45)

3. Perbanyak membaca Al Quran

Telah diturunkan kepada kita, pedoman hidup yang paling sempurna, yakni Al Quran. Sesungguhnya obat hati yang paling mujarab adalah membaca Al Quran, dengan membacanya hati yang gelisah pun aan menjadi tenang. Membaca Al Quran merupakan salah satu cara agar hati tenang.

ٱللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ ٱلْحَدِيثِ كِتَٰبًا مُّتَشَٰبِهًا مَّثَانِىَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهْدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنْ هَادٍ

Artinya: “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.”(Q.S. Az Zumar: 23)

Baca juga:

4. Bersedekah

Ada banyak keutamaan bersedekah dalam Islam, diantaranya adalah mampu menjaga hati dari penyakit hati seperti iri, dengki, dan kikir. Sebagaimana sabda Rasul:

“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya.

Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari)

5. Memperbanyak kebaikan

Dengan melakukan banyak kebaikan, maka otomatis hati pun akan terjaga dari berbagai hal buruk dan mendapat balasan kehidupan yang baik.

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(Q.S. An Nahl: 97)

6. Banyak mengingat kematian

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَن تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ كِتَٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ ٱلْءَاخِرَةِ نُؤْتِهِۦ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِى ٱلشَّٰكِرِينَ

Artinya: “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”(Q.S. Ali Imran: 145)

7. Takut mati dalam keadaaan buruk

أَوَمَن كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَٰهُ وَجَعَلْنَا لَهُۥ نُورًا يَمْشِى بِهِۦ فِى ٱلنَّاسِ كَمَن مَّثَلُهُۥ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِّنْهَا ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْكَٰفِرِينَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.”(Q.S. Al Anáam: 122)

Baca juga:

8. Menyadari bahwa dunia hanya sesaat

مَّن كَانَ يُرِيدُ ٱلْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُۥ فِيهَا مَا نَشَآءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُۥ جَهَنَّمَ يَصْلَىٰهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا

Artinya: ” Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.”(Q.S. Al Isra’: 18)

9. Tawakal

Dengan bertawakal, maka kita akan ikhlasmenerima semua keputusan dan jalan yang diberikan Allah SWT untuk kita sehingga kita yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”(Q.S. Al Imran: : 159)

10. Selalu berdoa minta perlindungan Allah

Salah satu waktu terkabulnya doa adalah ketika selesai sholat, maka biasakan untuk selalu berdoa meminta perlindungan dan kekuatan iman kepada Allah. Keutamaan berdoa dalam Islam adalah mendapatkan jiwa tennag dalam Islam.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”(Q.S. Al Baqarah: 186)

Baca juga:

11.  Selalu bersyukur

لَا يُؤَاخِذُكُمُ ٱللَّهُ بِٱللَّغْوِ فِىٓ أَيْمَٰنِكُمْ وَلَٰكِن يُؤَاخِذُكُم بِمَا عَقَّدتُّمُ ٱلْأَيْمَٰنَ ۖ فَكَفَّٰرَتُهُۥٓ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَٰكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ ۖ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَٰثَةِ أَيَّامٍ ۚ ذَٰلِكَ كَفَّٰرَةُ أَيْمَٰنِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ ۚ وَٱحْفَظُوٓا۟ أَيْمَٰنَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).”(Q.S. Al Maidah: 89)

12. Berlaku lemah lembut

Dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi bersabda. : “Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan”. Dari ‘Adi bin Hatim, Rasulullah  bersabda: “Selamatkanlah diri kalian dari siksa neraka, walaupun dengan separuh kurma. Jika kalian tidak mendapatkannya, maka cukup dengan bertutur kata yang baik.

13. Selalu memaafkan

خُذِ ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْجَٰهِلِينَ

Artinya: “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”(Q.S. Al A’Raaf: 199)

Demikian penjelasan dari beberapa tips menjaga hati dalam islam agar selalu dekat dengan Allah SWT.

The post 13 Tips Menjaga Hati Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
17 Cara Melupakan Seseorang Menurut Islam https://dalamislam.com/info-islami/cara-melupakan-seseorang-menurut-islam Fri, 03 Nov 2017 01:57:59 +0000 https://dalamislam.com/?p=2269 Terkadang kita harus melupakam seseorang. Bukan karena tidak sayang, tapi mungkin belum saatnya untuk bersama. Misalnya saja pacaran. Tindakan tersebut jelas dilarang dalam islam. Berduaan dengan seseorang yang bukan muhrim, lalu memendam rasa yang tidak halal. Itu semua adalah perbuatan yang bisa menjerumuskan pada kemungkaran. Oleh demikian, sebaiknya dihindari. Jangan sampai pikiran kita terfokus pada […]

The post 17 Cara Melupakan Seseorang Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Terkadang kita harus melupakam seseorang. Bukan karena tidak sayang, tapi mungkin belum saatnya untuk bersama. Misalnya saja pacaran. Tindakan tersebut jelas dilarang dalam islam. Berduaan dengan seseorang yang bukan muhrim, lalu memendam rasa yang tidak halal. Itu semua adalah perbuatan yang bisa menjerumuskan pada kemungkaran. Oleh demikian, sebaiknya dihindari.

Jangan sampai pikiran kita terfokus pada perkara yang bathil. Bila memang belum siap menikah maka satu-satunya pilihan kita harus melupakan orang tersebut. Walau itu sulit namun kita tetap harus berusaha melupakannya demi mentaati perintah Allah Ta’ala. Nah, berikut ini beberapa cara menghilangkan rasa cinta dan melupakan seseorang menurut islam:

  1. Yakin Dengan Ketetapan Allah

Pertama, kita harus yakin bahwa segala perkara yang terjadi di hidup ini adalah ketetapan Allah Ta’ala. Melupakan seseorang yang dikarenakan kita ditinggal menikah atau diselingkuhin (-untuk yang sudah berumah tangga) adalah cara terbaik untuk menenangkan diri. Kita tak boleh bersedih, sebab segala hal yang terjadi di dunia ini sudah ditetapkan.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).

  1. Perbanyak Berdizikir

Cara mengatasi galau dalam islam juga bisa dengan berdizikir. Banyak-banyaklah mengingat Allah Ta’ala. Dengan begitu hati menjadi lebih tentram dan ini bisa menjadi cara

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.” (Thaa-Haa: 130)

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’du: 28).

  1. Berusaha Menerima Kenyataan

Tidak perlu menyesali apa yang sudah terjadi. Bila kita meninggalkan sesuatu karena Allah, maka percayalah nantinya akan ada ganti yang lebih baik. Terima kenyataan hidup. Kuatlah untuk tetap berdiri. Kelak waktu pasti menyembuhkan segalanya.

  1. Jauhi Perkara yang Berkaitan dengan Si Dia

Kita tidak akan pernah bisa melupakan seseorang apabila kita masih menyimpan segala hal yang berkaitan dengannya. Misalnya saja kontak hape, benda-benda pemberiannya, foto dan sebagainya. Agar bisa melupakan kita harus menjauhi perkara yang berhubungan dengan doi. Hapus nomor kontaknya, hapus semua fotonya, dan untuk benda-benda bisa disumbangkan pada orang lain yang membutuhkan.

  1. Jangan Menyendiri

Saat kita memutuskan melupakan seseorang terkadang kita memang butuh waktu untuk menenagkan diri. Namun percayalah, jangan lama-lama menyendiri. Tindakan itu justru membuat jalan bagi setan untuk mempengaruhi pikiran yang terhadap sesuatu yang buruk-buruk. Sehingga kita jadi semakin sedih dan putus asa. Lebih baik banyaklah berkumpul dengan orang lain. Dengan begitu pikiran akan teralihkan dari dia.

  1. Meningkatkan Ketaqwaan

Meningkatkan ketakwaan juga menjadi cara melupakan seseorang menurut islam. Apabila kita takwa terhadap Allah Ta’ala, maka Allah akan membantu kita dan memudahkan segala urusan

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya.” (Qs. ath-Thalaaq: 4).

  1. Menyibukkan Diri Dengan Hal-Hal Bermanfaat

Cara melupakan seseorang menurut islam berikutnya adalah dengan menyibukkan diri terhadap hal-hal yang bermanfaat. Misalnya main ke perpustakaan untuk membaca buku, bekerja, belajar membuat kue, mencoba menghafal Al-Quran dan sebagainya.

  1. Mengikuti Majelis Taklim

Mengikuti perkumpulan di majelis taklim juga merupakan ide bagus untuk menghibur pikiran dan hati. Dengan mengikuti kegiatan kajian maka ilmu agama akan bertambah, teman bertambah dan wawasan juga semakin luas.

  1. Mendengarkan Video Tentang Akhirat

Supaya tidak terus-menerus bersedih, coba deh lihat video tentang kehidupan akhirat, kuburan, atau hal-hal lain seputar yaumul hisab. Ini akan meningkatkan kesadaran kita bahwa hidup di dunia itu hanya sementara. Apabila kita mendapati kesedihan maka kesedihan itu bukanlah sesuatu yang kekal. Jadi tidak perlu ditangisi setengah mati.

  1. Yakinlah Allah Akan Mengganti dengan Sosok yang Lebih Baik

Ketika kamu meninggalkan sesuatu karena Allah, maka percaya kelak Allah Ta’ala akan menggantinya dengan hal lain yang jauh lebih baik. Jadi tak perlu bersedih. Sebagaimana Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Sesungguhnya tidaklah Engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah Ta’ala, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu (sebagai pengganti, pen.) yang lebih baik darinya.” (HR. Ahmad).

  1. Perbanyak Baca Al-Quran

Memperbanyak baca Al-quran juga bisa menenagkan hati. Ini sangat baik untuk terapi kesedihan. Seseorang yang sering membaca Al-Quran maka akan mendapatkan syafaatnya di kuburan kelak. Selain itu, membaca Al-Quran juga mendatangkan pahala. Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (QS. Al Anfal : 2).

  1. Berdoa Kepada Allah

Setelah kita memutuskan melupakan seseorang, maka yang harus dilakukan adalah berdoa. Mintalah pentunjuk dan bantuan kepada Allah Ta’ala agar segala urusan kita dipermudah. Serta supaya kita dipilihkan jalan yang terbaik. Cara Mendapatkan Jodoh menurut Islam adalah dengan memperbanyak doa untuk mendapatkan jodoh dalam islam.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, ma ka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186).

  1. Jagalah Sholat

Jangan hanya karena galau kemudian meninggalkan sholat. Ini tidak akan mengobati perasaan sedih. Justru bila kita tidak sholat maka hati mudah dirasuki setan. Akibatnya pikiran akan semakin kacau. Sholat adalah kewajiban bagi setiap umat muslim. Jadi harus ditegakkan selama raga masih bernafas. InsyaAllah dengan menjaga sholat maka Allah Ta’ala akan menjaga kita.

  1. Bersabar

Selanjutnya adalah bersabar dan ikhlas. Sabar itu memang sulit dilakukan. Namun apabila kita mampu bersabar maka Allah akan memberikan ganjaran yang membahagiakan. Keutamaan sabar dalam islam bisa menjadikan kita makhluk yang dicintai oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firmanNya:

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157).

  1. Berhusnudzon kepada Allah Ta’ala

Walaupun saat ini kita berada dalam keadaan yang sangat menyedihkan, merasa ksepian dan tidak punya siapa-siapa. Namun tetaplah berprasangka baik pada Allah. Percaya deh sama Allah Ta’ala. Percaya bahwa itu memang jalan kita dan pasti suatu hari nanti kita bisa mendapatkan cinta sejati dalam Islam dengan pasangan halal.

Abu Huraira berkata, saya  mendengar  Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda  dari  Allah  Azzawajalla:“Saya  berada  pada  persangkaan  hamba-Ku,  maka  berprasangkalah dengan-Ku sekehendaknya.” ( HR Ahmad).

  1. Menjauhi Hal-Hal yang Dilarang Allah

Di kala hati lagi sedih hindari deh cari hiburan dengan cara-cara yang tidak baik. Misalnya pergi ke diskotik, mabuk-mabukan, karaokean bernyanyi ini-itu, atau mungkin malah mencari pelampiasan bersama orang lain. Perbuatan-perbuatan yang demikian itu tidak ada manfaatnya dan hanya memberika kesenangan semu. Bahkan menjauhkan kita dari Allah Ta’ala.

  1. Berbicara dengan Orang yang Dipercaya

Apabila menyimpan segala kesedihan di hati terasa memberatkan. Maka cobalah brbagai dengan orang lain. Namun pastikan orang itu adalah orang yang baik dan terpecaya. Misalnya saja ibu.Ibu adalah sosok terbaik dalam hidup kita yang tidak akan mengecewakan dan tentunya selalu ada buat kita.

Demikianlah beberapa cara melupakan seseorang menurut islam yang benar. Semoga tips ini membatu kita supaya bisa cepat move on dan agar tidak sedih lagi. Amin ya Rabbal Alamin.

The post 17 Cara Melupakan Seseorang Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
20 Cara Menjaga Hati Menurut Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/akhlaq/cara-menjaga-hati-menurut-islam Mon, 11 Sep 2017 01:31:06 +0000 http://dalamislam.com/?p=2055 Sebagai umat islam yang beriman dan bertaqwa, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga hati dari sifat-sifat tercela, seperti dengki, iri, sombong, putus asa dan sebagainya. Tentunya menjaga hati bukanlah perkara mudah. Pada dasarnya, hati manusia sifatnya mudah berbolak-balik. Apabila kita sanggup menjaga hati tetap bersih maka insyaAllah segala perbuatan kita juga akan baik. Sebaliknya, jika […]

The post 20 Cara Menjaga Hati Menurut Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebagai umat islam yang beriman dan bertaqwa, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga hati dari sifat-sifat tercela, seperti dengki, iri, sombong, putus asa dan sebagainya. Tentunya menjaga hati bukanlah perkara mudah. Pada dasarnya, hati manusia sifatnya mudah berbolak-balik. Apabila kita sanggup menjaga hati tetap bersih maka insyaAllah segala perbuatan kita juga akan baik. Sebaliknya, jika hati telah rusak (dalam artian kotor, menyimpan banyak penyakit) maka rusaklah semua diri kita.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Ketahuilah bahawa dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh anggota dan jika umaka rusaklah seluruh anggota, ketahuilah itulah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga:

Nah, berikut ini beberapa cara menjaga hati menurut islam:

  1. Memperbanyak dzikir

Cara menjaga hati menurut islam yang pertama adalah dengan memperbanyak dzikir. Berdizikir merupakan salah satu ibadah untuk mengingat dan mendekatkan diri dengan Allah Ta’ala. Kita harus berusaha untuk senantiasa berdzikir di tengah-tegah kesibukan, sesudah solat dan sebelum tidur. Semakin sering dzikir diucapkan (baik lisan maupun dalam hati) maka insyaAllah hati akan terjaga dan terasa semakin tenang.

Allah Subhanallah Ta’ala berfirman:

“Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.” (Thaa-Haa: 130).

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’du: 28).

Baca juga:

  1. Sholat

Cara kedua untuk menjaga hati ialah dengan sholat. Memenuhi sholat wajib dan menambahkan sholat sunnah. Yang terpenting, jangan menjadikan sholat sebagai beban. Jika kita bisa melakukan sholat dengan khusyuk, benar-benar menghayahati bahwa kita sedang berbicara dengan Allah, sungguh maka kita akan merasakan betapa nikmatnya sholat.

Apakah ada yang lebih indah daripada berbicara dengan Sang Maha Penyayang? Walaupun kita tak bisa melihat Allah, tapi Allah bisa melihat kita. Kita juga bisa memanjaatkan doa disaat sujud. InsyaAllah doa akan mudah dikabulkan.

Baca juga:

  1. Membaca Al-Quran

Daripada menghabiskan waktu dengan memikirkan seseorang yang gak jelas statusnya dengan kita, lebih baik kita gunakan saja untuk membaca Al-Quran. Selain bisa menambah pahala, membaca Al-Quran juga akan menenangkan hati. Al-Quran adalah bacaan suci, firman Allah Subhanallah Ta’ala. Jika kita mampu memahami tiap ayatnya maka kita akan mengerti bahwa dunia ini hanyalah sementara. Tak perlu ada yang dikhawatirkan akan masalah dunia. Percayalah bahwa Allah sudah mengatur urusan jodoh ataupun rezeki kita.

Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (QS. Al Anfal : 2)

  1. Bersyukur sesering mungkin

Bersyukur juga menjadi salah satu cara menjaga hati menurut islam. Seseorang yang cenderung kufur nikmat biasanya hatinya tidak akan tentram. Mudah iri dengan kenikmatan orang lain dan selalu merasa dirinya kurang. Bahkan tak jarang melakukan hal-hal yang dilarang agama guna melimpaskan nafsunya semata. Sebaliknya jika kita mampu bersyukur maka insyaAllah hati akan terasa lapang dan terjaga dari penyakit.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7).

Baca juga:

  1. Menghindari berduaan bersama lawan jenis yang bukan mahram

Bukanlah suatu fenomena aneh jika kita menemukan muda-mudi yang duduk berduaan di taman, lalu mereka saling bercumbu mesrah. Ketahuilah bahwa perbuatan tersebut dilarang oleh islam. Tidak ada istilah pacaran dalam agama kita. Islam melarang perempuan berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Sebab hal ini bisa mendatangkan fitnah dan dosa. Bahkan tak jarang membuat hati menjadi kotor dengan memikirkan sesuatu yang tak semestinya.

Allah Ta’ala berfirman:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.“ (QS Al-Isra : 32).

Baca juga:

  1. Menundukkan pandangan

Selanjutnya, cara menjaga hati menurut islam adalah lewat menundukkan pandangan. Menatap lawan jenis non mahram juga bisa menimbulkan munculnya benih-benih cinta. Bahkan terkadang pikiran-pikiran yang buruk. Terlebih lagi jika orang yang kita pandang menunjukkan lekak-lekuk tubuhnya. Maka hal itu sangat berbahaya sebab bisa memicu syahwat.

Allah Ta’ala memerintahkan umatnya untuk menundukkan pandangan untuk menghindari perbuatan dosa. Sebagaimana firmanNya dalam Al-Quran:

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (An-Nur: 30)

  1. Menutup aurat

Menutup aurat adalah kewajiban setiap muslim, baik perempuan ataupun laki-laki. Bagi perempuan, auratnya adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Sedangkan laki-laki batas auratnya antara pusar sampai lutut. Dengan menjaga aurat, insyaAllah hati akan terjaga dan perbuatan mungkar bisa terhindari.

Allah Subhanallah Ta’ala:

“Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Al-Ahzab:59)

Baca juga:

  1. Menjaga ikhlas dan sabar

Kunci agar hati terjaga dari sifat-sifat tercela, seperti kikir, dendam atau dengki adalah dengan menjaga keikhlasan serta kesabaran.  Segala musibah yang menimpa diri kita semata-mata hanyalah ujian dari Allah Ta’ala. Baik itu masalah jodoh yang tak kian tiba ataupun lainnya. Maka itu, kita harus bisa ikhlas dan bersabar. Ketahuilah bahwa dibalik kesulitan itu pasti ada kemudahan. Allah sudah menjajikan hal tersebut. Dan sikap sabar dapat membawa kita ke jalan lurus serta terhindar dari kemungkaran.

Allah Ta’ala berfirman:

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157).

  1. Berkumpul dengan orang-orang baik

Cara menjaga hati menurut islam berikutnya adalah membiasakan diri berkumpul dengan orang-orang baik. Misalnya saja, sering mengikuti majelis ilmu atau kajian-kajian islam. Dengan begitu, akhlak dan perbuatan kita juga perlahan akan ikut baik. Sebaliknya, apabila kita bergaul dengan orang-orang yang akhlaknya buruk (seperti pemabuk, pembunuh dan sejenisnya) maka bukan tak mungkin kita bakal terpengaruh

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

(Agama) seseorang itu sesuai dengan agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memperhatikan siapa yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, al-Hakim dan Ahmad).

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga:

  1. Berhusnudzon kepada Allah Ta’ala

Hati kita kadangkala menjadi keruh, gelap dan terombang-ambing berkat kurangnya kepercayaan kepada Allah Ta’ala. Disaat hidup terasa sulit, seringkali kita menganggap dunia tidak adil. Kemudian mencari hiburan-hiburan di luar ajaran agama yang malah membuat hati semakin rusak. Ingatlah, Allah itu Maha Baik. Allah Ta’ala mengikuti prasangka hamba-hambaNya. Apabila kita berhusnudzon maka insyaAllah Allah juga akan baik sama kita. Kita harus tetap semangat melakukan kebaikan, semangat menjalani hidup dan percaya bahwa semua pasti berjalan lancar. Dengan begitu, insyaAllah hati akan terjaga dari hal-hal buruk.

Abu Huraira berkata, saya  mendengar  Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda  dari  Allah  Azzawajalla: “Saya  berada  pada  persangkaan  hamba-Ku,  maka  berprasangkalah dengan-Ku sekehendaknya.” ( HR Ahmad).

  1. Senantiasa berdoa kepada Allah Ta’ala

Jangan pernah lelah berdoa. Ketahuilah bahwa kekuatan doa itu sungguh sangat hebat. Di saat sedih, berdoalah kepada Allah Ta’ala. Mintalah pentunjuk dan bantuan hanya kepada-Nya. InsyaAllah hati akan menjadi tenang dan terhindar dari hal-hal buruk.

Allah Subhanallah Ta’ala berfirman:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. al-Baqarah: 186)

Baca juga:

  1. Menjalani segala hal atas dasar ibadah

Lakukan segala hal di dunia ini dengan niatan beribadah kepada Allah Ta’ala. Dengan begitu, apabila terjadi sesuatu yang tidak sesuai harapan maka kita tidak akan terlalu kecewa. Jangan hanya menuruti nafsu semata. Sebab terkadang nafsu bisa menyesatkan hati dan pikiran.

  1. Menyibukkan diri dengan aktivitas bermanfaat

Sebisa mungkin hindarilah perbuatan melamun sendirian. Melamun itu tidak baik dan bisa mendatangkan bisikan-bisikan syetan. Membuat hati jadi kotor dan pikiran terombang-ambing. Sebaliknya, kita harus bisa menciptakan hari-hari yang produktif. Menyibukkan diri dengan aktivitas yang bermanfaat. Dengan begitu rasa sedih atau galau bisa terlupakan sejenak.

  1. Silaturahmi

Memperbanyak silaturahmi kepada kerabat dan teman-teman juga bisa melupakan masalah hidup, loh! Jangan menyidiri atau mengurung diri di kamar. Hal itu hanya akan membuat hati semakin sedih. Ujung-ujungnya kita malah melakukan hal-hal yang tidak benar. Maka itu, sebaiknya keluarlah dari rumah. Berkumpullah dengan orang-orang shaleh. Dengan begitu, pikiran juga bisa lebih luas dan terbuka.

  1. Meyakini kehidupan di akhirat

Jangan sibukkan hari hanya dengan perkara duaniwi. Sesekali bacalah buku-buku tentang kematian atau akhirat. Dengan begitu, kita bisa sadar bahwa dunia ini kecil dan tak ada artinya. Kita juga bisa menyadari betapa pedihnya siksa kubur. Sehingga kita bisa lebih berhati-hati, baik dalam menjaga hati ataupun perbuatan.

Baca juga:

  1. Berpuasa

Puasa adalah salah satu cara terbaik untuk mengendalikan nafsu dan emosi. Puasa juga bisa mendatangkan pahala. Maka itu, alangkah baiknya jika mau menjalankan puasa sunnah guna menjaga hati agar terhindar dari perkara-perkara yang tidak bermanfaat.

  1. Tidak banyak bicara

Lidah itu ibarat pedang. Jika kita tidak berhati-hati dalam menggunakannya maka bisa melukai diri sendiri. Oleh sebab itu, kita tidak diperbolehkan ngomong sembarangan kepada orang lain. Kita harus bisa menjaga perasaan orang lain. Apabila kita memang sulit untuk berbicara baik, maka diam adalah pilihan yang tepat.

  1. Tersenyum

Hindari bersikap muram dan sedih berlarut-larut. Tidak ada manusia di dunia ini yang hidupnya selalu bahagia. Setiap manusia pasti punya cobaan masing-masing. Maka itu, kita juga harus kuat dan tabah. Cobalah untuk tersenyum. Dengan tersenyum insyaAllah hati juga akan terasa tenang dan jauh dari perasaan sedih serta putus asa.

Baca juga:

  1. Mengendalikan amarah

Saat ingin marah selalu ucapkan istighfar. Sebisa mungkin cobalah menahan amarah. Marah adalah perbuatan tercela yang bisa mengotori hati dan menyakiti orang lain. Oleh sebab itu, kendalikan marah dengan memperbanyak ibadah kepada Allah Ta’ala dan ingatlah akan kematian.

  1. Melihat orang-orang dibawah kita

Salah satu penyakit hati yang sering muncul dalam diri kita adalah sikap iri terhadap kenikmatan orang lain. Nah, untuk mengatasinya sebaiknya hindarilah membandingkan hidup kita dengan orang-orang yang lebih kaya atau lebih rupawan atau lebih berkuasa. Sesekali tengoklah kebawah. Dengan begitu, kita bisa bersyukur kepada Allah Ta’ala. Selain itu, kita juga harus sadar bahwa sehat itu kekayaan yang paling berharga dan wajib disyukuri. Tak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur. Sebab hidup saja sudah termasuk anugrah. Jadi jagalah hati untuk senantiasa bersih dan suci.

Demikianlah beberapa cara menjaga hati menurut islam. Semoga kita dijadikan manusia yang mampu menjaga hati, selalu bersyukur dan beriman kepada Allah Ta’ala. Amin ya Rabbal alamin.

The post 20 Cara Menjaga Hati Menurut Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Menjaga Hati Dalam Islam agar Ikhlas dan Tenang https://dalamislam.com/info-islami/menjaga-hati-dalam-islam Sat, 02 Sep 2017 04:31:29 +0000 http://dalamislam.com/?p=2003 Hati merupakan cerminan dari setiap orang yang memilikinya dalam arti apabila mempunyai hati yang baik, maka cerminannya juga terlihat baik begitu pun sebaliknya jika mempunyai hati yang buruk, maka buruk juga yang terlihat. Pada saat zaman Nabi Muhammad SAW, penyakit hati bisa dihindari dengan cara ajaran yang diberikan oleh Rasulullah SAW. Semua orang rasanya tidak […]

The post Menjaga Hati Dalam Islam agar Ikhlas dan Tenang appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hati merupakan cerminan dari setiap orang yang memilikinya dalam arti apabila mempunyai hati yang baik, maka cerminannya juga terlihat baik begitu pun sebaliknya jika mempunyai hati yang buruk, maka buruk juga yang terlihat. Pada saat zaman Nabi Muhammad SAW, penyakit hati bisa dihindari dengan cara ajaran yang diberikan oleh Rasulullah SAW. Semua orang rasanya tidak bisa lepas dari penyakit hati dan menjadi hal wajar bagi kehidupan manusia. Ditambah lagi, setiap mausia terlahir dengan sifat kekhilafan saat bersosialisasi.

Artikel terkait:

Penyakit Hati Dalam Islam

Penyakit hati di dalam Islam memiliki banyak jenis mulai dari ringan sampai berat dan jenis penyakit hati yang berat dalam Islam akan membuat pelaku bisa memiliki dosa besar sampai dosa yang tidak terampuni oleh Allah SWT. Salah satu contoh dari penyakit hati menurut Islam adalah syirik yang termasuk jenis penyakit hati besar sebab dosanya tidak akan diampuni oleh Allah SWT.

  1. Iri Hati

Iri hati merupakan sifat yang tidak menyenangi rizki atau rejeki serta nikmat yang diperoleh orang lain sehingga membuat seseorang melakukan berbagai cara untuk menandinginya. Iri hati ada yang diperbolehkan dalam Islam, yakni iri hati untuk perbuatan baik seperti ingin menjadi pintar supaya bisa berbagi ilmu di kemudian hari atau iri dalam memakai harta untuk jalan yang benar.

  1. Dengki

Dengki merupakan sikap yang tidak menyenangi apabila ada seseorang yang memperoleh kebahagiaan sehingga membuat pelaku mencara cara untuk menghilangkan rasa bahagia yang dialami seseorang tersebut. Sifat dengki menjadi sifat yang berbahaya dan tidak ada satu orang pun di dunia yang menyenangi seseorang dengan sikap dengki tersebut.

  1. Hasut

Hasut merupakan sifaft yang selalu melakukan berbagai cara untuk mempengaruhi orang lain supaya marah dengan tujuan untuk memecah belah tali persaudaraan dan akhirnya akan timbul permusuhan serta kebencian antar sesama manusia.

Artikel terkait:

  1. Fitnah

Fitnah merupakan sikap yang dikatakan lebih kejam dari sebuah pembunuhan yakni perbuatan menjelekkan, merusak, menodai, menipu dan juga berbohong pada seseorang untuk menimbulkan permusuhan yang nantinya akan semakin berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa didasari dengan bukti kuat.

  1. Berburuk Sangka

Berburuk sangka merupakan sikap yang selalu curiga dan berprasangka pada orang lain yang selalu bertindak buruk tanpa didasari dengan bukti jelas atau kuat.

  1. Khianat

Khianat merupakan sikap tak bertanggungjawab atau mangkir dari amanat atau kepercayaan yang diberikan pada orang tersebut. Khianat umumnya dilakukan dengan kebohongan dan obral janji palsu sekaligus menjadi ciri khas dari orang munafik. Seseorang yang melakukan khianat, akan dibenci masyarakat sekitar dan kemungkinan tidak akan di percaya kembali untuk melaksanakan sebuah tanggung jawab kedepannya.

Artikel terkait:

Tips Menjaga Hati Dalam Islam

Apabila penyaki hati tidak segera dihilangkan dengan baik, maka dampak buruk akan dihasilakan pada diri sendiri dan berikut ini akan kami berikan beberapa tips untuk menjaga hati di dalam ajaran agama Islam

  • Tidak Terlalu Banyak Bicara

Bicara terlalu berlebihan akan mengeraskan hati sehingga akan lebih baik untuk bicara seperlunya dan hindari juga seseorang yang terlalu banyak bicara, pembual, tukang bohong, ghibah dan sebagainya. Namun, apabila bicara yang dilakukan adalah tentang kebaikan maka boleh untuk dilakukan seperti contohnya memberikan pelayanan, mengajar atau kegiatan positif lainnya.

  • Jaga Nafsu dan Emosi

Emosi akan membuat seseorang menjadi tidak tenang sehingga harus sangat dihindari supaya tidak menjurus pada dosa dan juga beberapa penyakit hati. Beberapa jenis nafsu yang harus dihilangkan diantaranya adalah nafsu mewujudkan impian, nafsu harta, nafsu seks, nafsu makan, nafsu marah dan sebagainya. Salah satu cara paling tepat untuk menjaga nafsu dan juga emosi adalah dengan berpuasa baik itu puasa sunnah atau puasa wajib Ramadhan

  • Ingat Pada Allah SWT

Selalu ingat pada Allah SWT bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti sholat lebih rajin seperti sholat lima waktu, sholat tahajud, sholat dhuha, sholat malam dan juga sholat lainnya. Selain itu perbanyak juga dzikir dan doa, memngaji dan membaca Al Quran yang bisa sangat berguna untuk selalu menjaga hati. Dengan selalu megingat Allah SWT, maka secara otomatis kita akan lebih takut akan Allah SWT apabila kita berbuat disa yang disebabkan penyakit hati atau perbuatan maksiat.

  • Berteman Dengan Orang Saleh

Saat bersosialisasi juga perlu dilakukan dengan baik, yakni berteman dengan orang yang sholeh. Apabila terlalu banyak berteman dengan orang yang tidak menjaga hati, maka hanya akan menimbulkan penyakit dan semakin menjauhkan kita pada Allah SWT. Salah dalam pergaulan juga akan menambah dosa karena perbuatan maksiat yang sudah dilakukan baik secara sengaja atau tidak sengaja.

Artikel terkait:

Sabda Rasulullah Tentang Menjaga Hati

Berikut ini ada beberapa Sabda Rasulullah mengenai cara menjaga hati yang benar, diantaranya:

  1. Musahabah Diri

Akan lebih baik jika sebelum mulai menyalahkan orang lain, terlebih dulu kita berkaca dan intropeksi pada diri sendiri. Dengan memeriksa diri sendiri, kita mungkin bisa menemukan kenapa seseorang bersikap seperti demikian dan mungkin saja kita sudah pernah berbuat kesalahan pada orang tersebut.

  1. Jauhkan Diri Dari Sikap Iri dan Dengki

Iri dan juga dengki menjadi ruang untuk syaitan agar bisa masuk ke dalam hati manusia. Angan yang terlalu berlebih akan membuat seseorang menjadi buta dan tuli. Jika angan tersebut tidak dilandasi dengan agama, maka seseorang akan melakukan berbagi cara untuk mewujudkan angan tersebut. Sifat ini bisa timbul dari kecintaan seseorang akan kehormatan, material dan juga pujian dan manusia tidak akan hidup dengan tenang apabila mempunyai sikap yang seperti ini.

Rasulullah bersabda, “Tidak boleh dengki kecuali kepada dua orang. Iaitu orang yang diberi harta oleh Allah, kemudian membelanjakannya di jalan yang benar. Dan orang yang diberi hikmah oleh Allah, kemudian memutuskan persoalan dengannya dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

  1. Jauhkan Dari Sifat Keras Hati dan Amarah

Marah yang terjadi dari hati manusia terkadang membuat seseorang bisa melakukan tindakan tanpa membuat pertimbangan akal. Apabila akal sudah melemah, maka yang tersisa hanyalah hawa nafsu dan syaitan akan dengan bebas melancarkan aksinya kemudian mempermainkan mausia.

Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin berkata jika iblis pernah berucap, “Jika manusia keras hati, maka kami akan membaliknya sebagai anak kecil yang membalik bola.”

  1. Perbanyak Sifat Memaafkan

“Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” Surah Al-A’raf : 199.

Allah SWT adalah Maha Pemaaf pada hamba-Nya dan tidak perduli seberapa dalam dosa tersebut, apabila hamba-Nya melakukan taubat dengan sungguh sungguh, maka Allah SWT akan membukakan pintu maaf selebar-lebarnya. Sebagai seorang manusia, kita tidak boleh sombong dan tidak mau memaafkan kesalahan orang lain sebelum orang tersebut meminta maaf.

Rasulullah bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana engkau berada, tindaklanjutilah kesalahan dengan kebaikan, nescaya kebaikan tersebut menghapus kesalahan tersebut, dan bergaulah dengan manusia lain dengan akhlak yang baik.” (HR. Hakim dan At-Tirmidzi).

  1. Husnuzon

Allah SWT berfirman, ““Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebahagian kalian mengejek sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat : 12).

Seorang muslim terkadang berburuk sangka atau husnuzon pada sesama muslim lainnya yang membuat ia mengecilkan orang tersebut. Ia akan berkata banyak hal tentang orang tersebut dan mengatakan dirinyalah yang jauh lebih baik. Sikap ini adalah sikap yang tidak dibenarkan dan setiap muslim wajib mawas diri untuk tidak mencapai posisi yang cenderung memancing sebuah tuduhan sehingga orang lain tidak akan berburuk sangka pada dirinya.

  1. Ikhlas

Jika dilihat, ikhlas adalah kata yang sederhana dan terdengar ringan untuk dikatakan, akan tetapi ikhlas menjadi hal sulit untuk dilaksanakan. Seseorang yang ikhlas bisa meniatkan semua tindakannya pada Allah SWT dan ia juga tidak mempunyai sifat yang duniawi. Jika Allah SWT sedang memberikan ujian dengan kenikmatan, maka orang tersebut akan lebih banyak bersyukur. Jika Allah sedang menguji dengan memberikan kesusahan, maka orang tersebut juga akan lebih bersabar.

Seseorang yang ikhlas akan senantiasa percaya pada Allah SWT yang akan memberikan segala sesuatu paling baik untuk hamba-Nya. Seseorang yang ikhlas akan lebih mudah untuk menjaga hati dan selalu menyerahkan segala sesuatunya hanya pada Allah SWT dan hanya Pada-Nya lah ia menggantungkan semua harapan. Memaafkan juga menjadi bentuk cinta tertinggi yang akan mengarahkan seseorang saat sedang tersakiti hatinya oleh orang lain. Akan tetapi, meskipun luka hati tersebut sangat kecil atau sebaliknya yakni sangat besar, maka sudah selayaknya kita tidak berbahagia sebelum bisa memaafkan orang tersebut.

The post Menjaga Hati Dalam Islam agar Ikhlas dan Tenang appeared first on DalamIslam.com.

]]>
5 Cara Menjaga Pandangan Mata dari Lawan Jenis https://dalamislam.com/info-islami/cara-menjaga-pandangan-mata Sat, 31 Dec 2016 04:02:53 +0000 http://dalamislam.com/?p=1264 Menjaga pandangan mata adalah bagian dari perintah islam. Tidak jarang orang yang melakukan kemaksiatan dan perzinahan akibat dari tidak mampu menjaga pandangan matanya yang dapat menimbulkan hawa nafsu. Hal ini tentu saja bukan perilaku yang baik dan diharapkan oleh Allah pada manusia yang beriman. Menjaga pandangan mata tentu saja bagian dari upaya terhadap Tujuan Penciptaan […]

The post 5 Cara Menjaga Pandangan Mata dari Lawan Jenis appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Menjaga pandangan mata adalah bagian dari perintah islam. Tidak jarang orang yang melakukan kemaksiatan dan perzinahan akibat dari tidak mampu menjaga pandangan matanya yang dapat menimbulkan hawa nafsu. Hal ini tentu saja bukan perilaku yang baik dan diharapkan oleh Allah pada manusia yang beriman.

Menjaga pandangan mata tentu saja bagian dari upaya terhadap Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam .

Untuk itu, sebagai manusia yang berkiblat kepada Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman menjaga pandangan mata adalah hal yang wajib sekali untuk dilakukan, untuk menghindari kemaksiatan.

Perintah Menjaga Pandangan Mata

Di dalam islam, menjaga pandangan mata adalah suatu kewajiban. Kewajiban ini tidak hanya berlaku pada laki-laki tetapi juga pada perempuan. Hal ini dijelaskan di dalam ayat Al-Quran sebagai berikut:

  1. Bagi Laki-Laki

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS An-Nur : 30)

  1. Bagi Perempuan

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS An-Nur : 31)

Sebagaimana penjelasan kedua ayat di atas, hal ini menunjukkan bahwa baik laki-laki atau perempuan tidak boleh mengumbar pandangannya yang dapat menimbulkan hawa nafsunya. Hal ini dikarenakan berbagai kemaksiatan atau perilaku zinah muncul berawal dari pandangan mata. Pandangan mata yang tidak terjaga tentu akan mudah dihasut oleh setan dan membuat orang tersebut terlalaikan oleh pandangannya.

Manfaat Menjaga Pandangan Mata

Allah memberikan perintah untuk menjaga pandangan mata bukanlah tanpa alasan atau hal yang sia-sia belaka. Hal ini tentu saja ada orientasi dan tujuan yang ingin dicapai. Menjaga pandangan mata membuat manusia akan selalu sadar, fokus, dan terhindar dari segala macam kemaksiatan. Pandangan mata adalah awal dari segala macam aktivitas, jika manusia tidak mampu untuk menjaganya, maka akan sulit untuk bisa berkah pandangannya.

Hal ini sebagaimana kisah dalam hadist Rasulullah bahwa ada seorang sahabat yang pernah terbentur tembok karena melihat aurat wanita dan tidak sadarkan dirinya karena saking asik dan menikmati terhadap wanita tersebut. Kemudian Rasulullah mengingatkan bahwa hal tersebut dilarang oleh islam dan tidak diperkenankan jika melihatnya.

Untuk itu, Rasulullah pun menyampaikan dalam sebuah hadistnya, bahwa pandangan pertama bisa saja menjadi hal yang tidak berdosa, namun untuk seterusnya dan kedua kali nya dan selanjutnya adalah dosa dan hal yang diharamkan.

Untuk itu, manfaat dari menjaga pandangan diantaranya adalah :

  • Terhindar dari Perzinahan, karena perzinahan dimulai dari pandangan
  • Membuat pandangan kita selalu melihat hal-hal yang baik dan halal
  • Terjaga kesucian diri dan keberkahan dari apa yang kita lihat

Cara Agar Pandangan Mata Terjaga

Agar pandangan mata selalu terjaga tentunya laki-laki ataupun perempuan harus memiliki cara agar pandangannya terjaga. Jika tidak terjaga tentunya akan mudah setan untuk mengelabui dan mengiming-imingi dengan kebahagiaan. Beikut adalah cara menjaga pandangan mata umat islam selalu terjaga.

  1. Tidak Membiasakan Melihat Aurat Lawan Jenis

Sebagai muslim, maka janganlah kita membiasakan untuk melihat aurat lawan jenis. Semakin kita sering melihatnya maka akan semakin juga sering muncul stimulus untuk melihat. Manusia tentunya sangat sulit untuk mendapatkan kepuasan, maka pasti akan terulang dan semakin untuk ingin melihatnya. Bahkan dalam pandangan mata yang dikelabui setan, manusia senantiasa dituntut untuk melakukan yang lebih.

  1. Tidak Menatap Lama-Lama Lawan Jenis

Dalam berdiskusi atau mengobrol dengan lawan jenis hendaknya juga tidak menatap lama-lama lawan jenis. Untuk menjaganya maka kita bisa mengalihkan pandangan kita kepada hal lain misalnya bagian kerah baju, bagian tangan, atau hal-hal lain yang tidak memunculkan hawa nafsu yang lebih. Untuk itu, jangan menatap bagian wajah atau hal lain yang dapat memicu lawan jenis dengan tatapan yang penuh hawa nafsu. Apalagi berlama-lama.

  1. Fokus Pada Pembicaraan Bukan Pada Bagian Tubuh

Ketika memang harus berdiskusi dan mengobrol dengan lawan jenis hendaknya fokus pada apa yang dibicarakan bukan pada bagian tubuh tertentu saja. Pembicaraan tersebut tentunya adalah pembicaraan yang produktif dan bermanfaat bukan pembicaraan yang melibatkan hawa nafsu atau perasaan yang berlebih. Untuk itu, fokus pada pembicaraan adalah jalan yang terbaik, bukan pada bagian tubuh tertentu.

  1. Menjaga Hijab atau Batas Jarak Ketika Berdiskusi

Ketika berdiskusi atau mengobrol dengan lawan jenis, hendaknya pula untuk menjaga hijab atau jarak yang tepat. Jika terlalu dekat hal ini akan membuat pandangan mata juga tidak terjaga. Ada beberapa ulama dan mahdzab yang bahkan sampai menutup dengan tirai atau membuat batasan zahir atau kain hingga jika ada wanita dan laki-laki yang hendak berbicara ia mengenakan hal tersebut, sebagai bentuk menjaga pandangan mata.

Jika yang tidak menggunakan hijab atau tirai tersebut, maka menjaga jarak ketika berdiskusi adalah hal yang harus dilakukan. Hal ini akan membatasi dan mengurangi pandangan mata yang bisa jadi tidak terjaga nantinya.

  1. Membiasakan Diri untuk Selalu Sadar dan Insyaf

Kembalinya suatuperilaku adalah pada niat dan kesadaran diri. Cara apapun jika dilakukan tanpa niat dan kesadaran diri yang tinggi akan menjadi percuma dan sia-sia. Untuk itu, hendaknya seorang muslim selalu menjaga diri atas pandangan mata yang tidak terjaga tersebut dengan senantiasa menguatkan dirinya, dan menjaga keimanannya.

Suatu saat kelak, Allah akan memintai semua apa yang kita lihat dan lakukan.

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS Al-Isra : 36)

The post 5 Cara Menjaga Pandangan Mata dari Lawan Jenis appeared first on DalamIslam.com.

]]>
5 Cara Menjaga Hati Sebelum Menikah https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/cara-menjaga-hati-sebelum-menikah Fri, 23 Dec 2016 02:10:22 +0000 http://dalamislam.com/?p=1226 Pernikahan adalah sesuatu yang ditunggu dan diharapkan oleh semua orang.Pernikahan juga bagian dari proses manusia untuk mencapai Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut […]

The post 5 Cara Menjaga Hati Sebelum Menikah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Pernikahan adalah sesuatu yang ditunggu dan diharapkan oleh semua orang.Pernikahan juga bagian dari proses manusia untuk mencapai Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam di muka bumi, sesuai dengan perintah Agama.

Akan tetapi pasti ada masanya seseorang menunggu jodoh atau menunggu hari pernikahan itu akan tiba. Baik yang sudah memiliki calon pasangan ataupun belum, tentunya sebelum menikah kita harus senantiasa menjaga diri kita, terutama masalah hati atau jiwa.

Ada banyak kasus dimana orang-orang yang menunggu atau menanti masa pernikahan tiba malah terjebak pada suatu hal kedosaan, kemaksiatan, atau bahkan terjerumus kepada masalah pergaulan bebas. Untuk itu, berikut adalah cara-cara agar hati terjaga sebelum melangsungkan pernikahan.

Perintah Allah untuk Menjaga Hati dan Kesucian Diri

Di dalam Al-Quran Allah memberikan perintah kepada manusia untuk menjaga dirinya dari perzinahan. Perintah Allah berlaku terhadap laki-laki maupun wanita, sesuai pada kondisi perempuan dan laki-laki secara universal.

  1. Bagi Laki-Laki

Laki-laki diperintahkan untuk menjaga kemaluan dan menahan pandangannya. Hal ini agar terjaga kesuciannya. Tentu saja hal ini untuk menjaga kesucian diri termasuk juga kesucian hati. Perintah tersebut dijelaskan dalam QS An-Nur ayat 30 berikut.

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS An-Nur : 30)

  1. Bagi Perempuan

Perempuan juga diperintahkan hal yang sama oleh Allah SWT. Perintah terhadap perempuan adalah menjaga pandangannya, menjaga aurat dan kemaluannya, serta menutupkan kain kudung sampai dadanya.  Berikut ini disampaikan di QS An-Nur ayat 31, yang di jelaskan di ayat berikut:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. “ (QS An-Nur : 31)

Cara Agar Hati Terjaga Sebelum Menikah

Perintah Allah tersebut tentunya harus kita laksanakan dalam kehidupan kita sebagai upaya menjaga hati kita.  Apalagi, calon pasangan yang sedang memiliki perasaan atau cinta, biasanya akan merasakan perasaan dan dorongan nafsu yang berlebih. Untuk itu, perlu dijaga hati agar tidak terjerumus kepada kemaksiatan dan perzinahan.

Berikut adalah cara menjaga hati sebelum menikah, baik yang akan menikah ataupun sedang dalam proses atau usaha mencari pasangan.

  1. Meniatkan Diri Untuk Ibadah Kepada Allah

Jika dalam proses mencari jodoh, ingin menikah, ataupun sudah merencanakan pernikahan maka, seorang muslim layaknya meluruskan kembali niatnya untuk menikah adalah sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Kelurusan niat dalam hal ibadah adalah hal yang mendasar yang harus dilakukan sebelum nantinya melaksanakan yang lain. Hal ini sebagaimana Allah sampaikan dalam ayat berikut,

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS Al Bayinah : 5)

  1. Tidak Mengkondisikan Diri Pada Lingkungan atau Suatu Pergaulan Bebas

Menjaga hati hendaknya juga sekaligus tidak mengkondisikan diri pada lingkungan atau pergaulan yang bebas. Lingkungan pergaulan sangat mudah untuk mempengaruhi kita. Syetan sangat mudah untuk menggoda manusia jika dilakukan dalam lingkungan yang kondusif untuk berbuat dosa.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS An-Nur : 21)

  1. Menundukkan Pandangan dan Menjaga Aurat

 “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS Al-A’raf : 26)

Sebagaimana ayat di atas, maka sebaiknya untuk menjaga hati sebelum menikah hendaknya antar calon pasangan tidak saling mengumbar aurat dan pandangan sebelum terjadinya ijab qabul. Begitupun dengan yang masih mencari jodoh maka hendak tidak mengumbar pandangan dan auratnya kepada yang bukan mahrom. Hal ini sebagai bentuk ketaqwaan kepada Allah karena jika pandangan dan aurat terumbar, akan mudah seseorang dikelabui oleh setan untuk berzina.

  1. Tidak Berkhalwat dengan yang Bukan Mahram

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. “ (QS Al-Isra : 32)

Berkhalwat artinya berduaan. Untuk itu bagi calon pasangan atau yan belum mahrom, tentu tidak diperkenankan berkhalwat yaitu berduaan di tempat yang sepi. Alangkah baiknya jika hendak berdiskusi dan saling mengenal memilih tempat yang ramai, tidak berpotensi untuk berbuat maksiat, dan jika memungkinkan ditemani oleh mahramnya.

  1. Menjaga Aktivitas yang Produktif

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS Al Qashash : 77)

Hal yang paling bisa dilakukan saat sebelum menikah agar tidak terjebak kepada kemaksiatan adalah dengan cara membuat aktivitas yang produktif. Aktivitas yang produktif akan membuat fokus kita lebih banyak, sehingga tidak akan berpikir dan mengarah kepada hal-hal yang mendekati zinah. Untuk itu, lebih baik berfokus pada apa yang kita lakukan bukan hanya memikirkan masalah calon pasangan.

Bisa juga para muslim yang sedang menunggu pernikahan, melakukan pembelajaran mengenai:

Hal-hal tersebut juga dibutuhkan dalam membangun pernikahan nantinya. Sehingga, lebih baik mempelajari hal tersebut ketimbang melakukan hal-hal yang tidak produktif atau menjeremuskan.

The post 5 Cara Menjaga Hati Sebelum Menikah appeared first on DalamIslam.com.

]]>