murtad Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/murtad Thu, 23 Sep 2021 04:01:13 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png murtad Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/murtad 32 32 8 Artis Indonesia yang Murtad dari Islam ke Kristen https://dalamislam.com/info-islami/artis-indonesia-yang-murtad-dari-islam-ke-kristen Thu, 23 Sep 2021 04:01:12 +0000 https://dalamislam.com/?p=10033 Kehidupan beragama adalah sebuah kepercayaan yang di anut oleh masing-masing pemeluk agama Allah SWT. Namun, tidak menutup kemungkinan ada beberapa yang memilih keluar dari agama Islam. Setelah membahas siapa artis yang memilih mualaf baca : Kisah Mualaf Artis, ada yang memilih murtad dari agama Islam. Siapa sajakah? Simak penjelasannya di bawah ini. 1. Mezty Mez […]

The post 8 Artis Indonesia yang Murtad dari Islam ke Kristen appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kehidupan beragama adalah sebuah kepercayaan yang di anut oleh masing-masing pemeluk agama Allah SWT. Namun, tidak menutup kemungkinan ada beberapa yang memilih keluar dari agama Islam. Setelah membahas siapa artis yang memilih mualaf baca : Kisah Mualaf Artis, ada yang memilih murtad dari agama Islam. Siapa sajakah? Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Mezty Mez

Mezty Mez

Mezty Mez adalah mantan personil girlband 7 Icons yang memilih murtad dari Islam menjadi kristen pada awal 2020. Setelah itu Mezty memutuska menikah dengan aktor Gerald Yohnnes pada februari 2020.

Mezty mengatakan bahwa alasannya pindah agama menjadi orang kristiani adalah bukan karena pernikahan. Mezty mengaku alasannya adalah karena dengan pindah agama menjadi kristen, Mezty menjadi punya tujuan hidup dan rancangan hidup.

Mezty mulai mendalami ilmu agama. Hubungan dengan Ibundanya pun berjalan harmonis meski dalam kondisi beda agama. Ibunda Mezty bersikap toleran kepada sang anak meski sudah pindah agama menjadi orang kristiani.

2. Lukman Sardi

Lukman Sardi

Artis senior Lukman Sardi mengaku memilih murtad dari Islam menjadi kristen. Bahkan Lukman melakukan pindah agama tersebut setelah pulang dari umrah dan bertepatan saat pacaran dengan kekasih yang kini sudah menjadi istrinya, Pricillia Pullunggono.

Kisah perjalanan panjang dengan Pricillia membuat Lukman ingin lebih menuju jenjang serius. Pindahnya agama Lukman Sardi dalam kalangan keluarga tidak menjadi perdebatan karena Sardi tinggal dengan keluarga yang berbeda-beda agama.

Keputusan Lukman Sardi pindah agama dipengaruhi oleh kakeknya yang berpesan soal kekuatan kasih Tuhan dalam Alkitab.

3. Ananda Soebandono

Ananda Soebandono

Kakak dari artis Alyssa Soebandono ini memilih murtad dan masuk agama kristen setelah berdoa kepada Allah untuk ditunjukan jati dirinya. Awal mula Ananda tertarik dengan agama kristen adalah ketika Ananda diajak mengunjungi gereja oleh temannya dan materi khotbah pada saat itu adalah tentang persoalan jati diri.

Hati Ananda bergetar mendengar ceramah dari pastor mengenai ceramah you’re the winner dan memilih menjadi murtad setelah beberapa kali berdoa kepada Allah.

4. Kiki Fatmala

Kiki Fatmala

Kiki Fatmala adalah artis kebangsaan Indonesia yang memilih pindah agama Islam ke Kristen pada tahun 2014. Pada saat itu, Kiki sedang ditempa masalah keluarga dan mengunjungi rumah temannya. Kiki didengarkan lagu rohani oleh temannya dan meminta ikut ke geraja.

Kiki merasa damai dalam gereja dan terus mengunjungi geraja lagi dan lagi. Kiki merasa selalu rindu datang ke gereja karena kedamaian tersebut.

Akhirnya Kiki memilih murtad untuk mengikuti agama Kristen. Kiki tetap menghargai Ibadah umat muslim seperti ibadah puasa bulan Ramadhan.

5. Nania Idol

Nania Idol

Nania Kurniawan Yusuf adalah jebolan Indonesian Idol season 1 yang murtad dan memilih kristen menjadi agamanya. Awal mula Nania masuk kristen ketika Nania usai melaksanakan ibadah solat tahajud dan melihat sosok tampan. Saat itu, teman Nania yang beragama non-muslim berkunjung ke rumah Nania dan meninggalkan Alkitab tanpa sengaja.

Karena penasaran, Nania pun membuka dan mencoba membaca Alkitab. Nania membaca kata-kata bahwa Yesus itu ada. Nania mengalami hal spiritua usai tahajud yang membuatnya memantapan menjadi pengikut Yesus.

Nania juga awalnya tidak mengaku akan adanya Yesus dan seorang muslim yang taat. Nania tidak pernah meningalkan solat lima waktu dan pernah tidak disetujui oleh kakeknya. Namun, pilihan Nania sudah bulat dan sampai sekarang Nania menjadi pelayan Yesus.

6. Shareena Gunawan

Shareena Gunawan

Shareena Gunawan adalah sosok artis dan model dari Indonesia yang memilih murtad usai menikah dengan Ryan Delon. Shareena pun mengganti namanya menjadi Shareena Delon dan kini usai menikah, Shareena memilih menjadi ibu rumah tangga mengurusi kedua anaknya. Hubungan Shareena dengan keluarganya yang berbeda agama masih terjalin baik-baik saja.

7. Asmirandah

Asmirandah

Aktris kebangsaan Indonesia tersebut pindah keyakinan setelah menikah menjadi pemeluk agama kristen pada bulan Desember 2013. Asmirandah sempat bercekcok dengan ayahnya yang seorang mualaf.

Meskipun begitu, sampai saat ini, Asmirandah tetap menganut kepercayaannya sebagai penganut agama Kristiani yang taat.

8. Rianti Cartwright

Rianti Cartwright adalah artis kebangsaan Indonesia dan memilih pindah agama dari Islam menjadi Kristen usai menikah dengan Alfonicius Dopot Parulian Nainggolan. Rianti dibaiat di Gereja Old St Patric, New York pada tanggal 10 eptember 2010.

The post 8 Artis Indonesia yang Murtad dari Islam ke Kristen appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Puasa Tanpa Shalat Wajib https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-puasa-tanpa-shalat-wajib Mon, 28 May 2018 00:23:04 +0000 https://dalamislam.com/?p=3572 Shalat wajib terdiri dari shalat lima waktu yang wajib hukumnya dilaksanakan oleh semua umat Islam. Namun, tidak semua orang mampu melaksanakannya dengan baik. Bahkan masih ada yang meninggalkan kewajiban ini, padahal dosa meninggalkan shalat 5 waktu dan azabnya begitu berat, serta sudah jelas disebutkan dalam rukun Islam yang salah satunya adalah Shalat. Bulan ramadhan pun tiba, semua […]

The post Hukum Puasa Tanpa Shalat Wajib appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Shalat wajib terdiri dari shalat lima waktu yang wajib hukumnya dilaksanakan oleh semua umat Islam. Namun, tidak semua orang mampu melaksanakannya dengan baik. Bahkan masih ada yang meninggalkan kewajiban ini, padahal dosa meninggalkan shalat 5 waktu dan azabnya begitu berat, serta sudah jelas disebutkan dalam rukun Islam yang salah satunya adalah Shalat.

Bulan ramadhan pun tiba, semua umat Islam melaksanakan ibadah puasa karena wajib hukumnya. Beberapa orang beranggapan bahwa ibadah shalat dan puasa ini adalah ibadah tersendiri yang tidak berkaitan. Padahal kedua ibadah ini saling berkaitan. Lalu, bagaimana hukum puasa tanpa shalat wajib? Mari simak penjelasan dalamislam.com berikut ini.

Pertanyaan mengenai hukum puasa tanpa shalat ini pernah didapat Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin –rahimahullah. Kemudian beliau menjelaskan bahwa puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima Allah Ta’ala karena sesungguhnya orang tersebut termasuk golongan kafir dan murtad. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala:

فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” [QS. At Taubah (9) : 11]

Baca juga:

Namun, sebelumnya perlu diketahui alasan mengapa orang tersebut meninggalkan shalat untuk menentukan apakah dia masih termasuk golongan Islam atau murtad. Sebagaimana Hasan Bin Ahmad al-Kaf dalam Taqriratus Sadidah fi Masail Mufidah menjelaskan:

له حالتان: فتارة يتركها جحودا وتارة يتركها كسلا: إذا تركها جحودا، أي: معتقدا أنها غير واجبة هو كالمرتد……..،  إذا تركها كسلا: وذلك بأن أخرجها عن وقت الضرورة فهو مسلم
Artinya, “Ada dua kondisi orang yang meninggalkan shalat: meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya dan meninggalkan shalat karena malas. Orang yang masuk dalam kategori pertama, maka ia dihukumi murtad. Sementara orang yang meninggalkannya karena malas, hingga waktunya habis, maka ia masih dikatakan muslim.”

Hal ini dikarenakan batasan atau pembeda antasa muslim dan kafir adalah shalat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ

Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 82)

Baca juga:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani)

Bahkan meninggalkan satu shalat saja dapat menghapus amalannya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ

Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari no. 594)

Baca juga:

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa hukum puasa tanpa shalat wajib begitu pula hukum puasa ramadhan tetapi tidak shalat adalah tidak bernilai apapun dihadapan Allah dan amalan puasanya tidak bermanfaat pada hari kiamat nanti. Sehingga, hanya mendapat rasa lapar dan haus tanpa pahala mulia dari puasa yang dijalankan tersebut.

Namun, apabila kita sering meninggalkan shalat kemudian bertaubat dengan sungguh-sungguh dan ikhlas karena Allah dan menyesalinya maka Allah akan mengampuninya. Kemudian tunaikanlah shalat lalu puasa, dan jangan meninggalkannya lagi karena azab Allah teramat pedih bagi yang meninggalkan shalat. Na’udzubillahi mindzalik.

The post Hukum Puasa Tanpa Shalat Wajib appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Murtad Dalam Islam https://dalamislam.com/landasan-agama/aqidah/murtad-dalam-islam Thu, 22 Jun 2017 06:26:25 +0000 http://dalamislam.com/?p=1697 Sebagai manusia, kita diwajibkan oleh Allah untuk beriman kepada-Nya dan juga mengikuti segala perintah-Nya. Allah juga menurunkan Rasul dan kitab petunjuk sebagai jalan cahaya agar umat manusia tidak tersesat dan terjerumus pada kesesatan. Sejatinya, manusia yang hidupnya penuh dalam kekurangan, kelemahan untuk itu membutuhkan Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Besar untuk memberikan petunjuk dan […]

The post Murtad Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebagai manusia, kita diwajibkan oleh Allah untuk beriman kepada-Nya dan juga mengikuti segala perintah-Nya. Allah juga menurunkan Rasul dan kitab petunjuk sebagai jalan cahaya agar umat manusia tidak tersesat dan terjerumus pada kesesatan. Sejatinya, manusia yang hidupnya penuh dalam kekurangan, kelemahan untuk itu membutuhkan Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Besar untuk memberikan petunjuk dan sebagai tempat bergantung hidup manusia.

Islam adalah agama yang Allah turunkan bukan hanya pada saat zaman Nabi Muhammad. Ajaran islam sebagaimana ajaran nabi-nabi terdahulu dan memberikan petunjuk bagi manusia sesuai dengan fitrah dan jalan yang benar sebagaimana konteks masyarakat yang sedang terjadi di massanya. Untuk itu, Allah memerintahkan agar manusia mengikuti ajaran yang benar, dalam hal ini ajaran islam sebagaimana ajaran yang telah Allah sempurnakan dan integrasikan pada umat manusia dari zaman Nabi Muhammad hingga kini.

Untuk itu dasar keislamandan fungsi agama adalah seperti Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman.

Namun, bagaimana jika orang yang beriman lalu kemudian menggugurkan keimanannya dan berpindah pada ajran agama lain selain islam? Apakah hal tersebut diperbilhkan dan apakan hukumnya jika hal tersebut dilakukan? Hal ini akan dibahas dalam artikel berikut.

baca juga:

Perintah Beriman Kepada Allah dan Islam

Allah memerintahkan kepada manusia untuk mengikuti perintah dan jalan-jalan kebaran yang Allah tunjukkan lewat Al-Quran, Sunnah Rasulullah, dan juga realitas yang ada di alam semesta bagi mereka yang mampu berpikir dan menangkapnya dengan baik. Akan tetapi, Allah tidak memaksakan jika memang manusia tidak mau mengikutinya.

Tentu saja perintah ini sesuai dengan  Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam. Hal ini disesuaikan dengan kondisi dimana manusia memiliki fitrah untuk memilih, untuk memutuskan, dan memperhitungkan segala sesuai dengan pertimbangan dirunya masing-masing. Hal ini disampaikan Allah sebagaimana dalam ayat Al-Quran berikut :

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah : 256)

Di dalam ayat tersebut Allah menyebutkan bahwa tidak ada paksaan untuk manusia beriman dan mengikuti islam. Akan tetapi segala resiko yang akan datang tentunya adalah urusan manusia. Allah telah memberikan petunjuk maka segalanya kembali pada pilihan kita. Resiko dari tidak beriman kepada Allah adalah hilangnya tuntunan jalan, petunjuk, hidayah, kesadaran diri, kesempatan bertaubt, dan hal-hal lainnya yang kita butuhkan dalam hidup. Sehingga resiko itu membuat kita rugi sendiri.

Bagi mereka yang murtad dari islam, artinya mereka telah menjual dan melepaskan keislaman diri mereka, tuntunan Allah, dan perlindungan diri yang kuat. Karena sesungguhnya hanya keimanan kita lah yang paling berharga dan kekal nilainya hingga ke dalam surga.

baca juga:

Murtad Menurut Informasi Al-Quran

Orang-orang yang murtad dari jalan Allah adalah orang yang dibenci dan tentunya sangat diharamkan oleh Allah seorang Muslim kembali pada jalan yang salah. Hal ini tentunya bertentangan dengan Sumber Syariat Islam. Bisa diibaratkan seseorang yang murtad adalah mereka yang sudah mendapatkan cahaya kebenaran, berada di jalan Allah, berada dalam petujuk Allah namun mereka mengingkari dan kembali tidak beriman. Tentu saja hilang kenikmatan, kesyukuran, dan kebaikan tersebut.

Orang-orang yang murtad tentu saja akan mendapatkan resiko dan balasan dari Allah. Allah memang tidak memaksa seseorang untuk beriman pada-Nya dan Islam, tetapi segala resiko dan balasan dari Allah tentu bisa dipahami sendiri oleh Manusia karena tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan dan kebenaran selain yang datang dari Allah SWT.

  1. Orang yang Murtad Kekal di dalam Neraka

“Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS Al Baqarah : 217)

Dalam ayat di atas ditunjukkan bahwa orang yang murtad adalah orang yang akan kekal di neraka. Mereka akan sia-sia amalannya dan kebaikannya karena semua itu bukan ditunjukkan pada jalan Allah SWT. Orang-orang seperti itu tentu perlu dipertanyakan apa motif mereka melaksanakan kebaikan dan juga amalan? Tentu saja balasan Allah adalah kekal di neraka, dan tentu kita tidak ingin menjadi bagian dari penghuni neraka.

Sebagaimana hadist Rasul, seringan-ringannya siksaan neraka adalah ketika kaki kita menginjak bara api, dan dengan bara api itu, kepala kita hancur.

  1. Mendatangkan Muhdarat dari Allah

“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali Imran : 144)

Dari ayat di atas, ditunjukkan bahwa orang-orang yang murtad kelak Allah akan mendatangkannya mudharat dan mereka tidak akan bersyukur. Tentu hal ini adalah hal yang paling menakutkan, dimana tidak mungkin seseorang bisa hidup tanpa nikmat dan bantuan dari Allah SWT. Yang ada, kita hanya bisa menunggu dan berserah diri. Sedangkan saat murtad, Allah melaknat kita dan tidak akan membiarkan kita hidup bahagia di Akhirat.

Untuk itu, sejatinya aturan dan perintah Allah bukanlah untuk menyiksa hidup manusia, melainkan memberikan kebaikan dan menyelematkan manusia dari kesesatan di dunia. Akan tetapi manusia sering kali mengingkari hal tersebut dan tidak memahami bahwa Allah hendak melindungi dan menjaga manusia dengan aturan yang telah dibuat-Nya.

  1. Digantikan oleh Allah dengan Kaum yang Lainnya

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS Al Maidah : 54)

baca juga:

Orang-orang yang murtad di jalan Allah, kelak Allah akan balas dan ganti kekuasaannya dengan kaum yang lebih baik. Mereka adalah orang-orang yang baik dan mencintai Allah. Tentu saja, jika hal tersebut terjadi orang-orang yang murtad dan kafir adalah orang-orang yang akan tergilas zaman dan kelak akan Allah gantikan dengan orang-orang yang shalih dan beriman kepada Allah. Sedangkan orang beriman akan mendapatkan kesuksesan di Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam.

The post Murtad Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>