nikmat Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/nikmat Wed, 04 Apr 2018 03:17:56 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png nikmat Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/nikmat 32 32 Doa Ketika Turun Hujan – Amalan Sunnah https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/doa-ketika-turun-hujan Wed, 04 Apr 2018 03:17:36 +0000 https://dalamislam.com/?p=3205 Hujan menurut Islam adalah salah satu karunia Allah yang patut kita syukuri. Tidak sepatutnya kita mencela ketika hujan turun ke bumi. Bukan tanpa alasan, sebab hujan adalah salah satu waktu terbaik untuk memanjatkan doa. Doa yang kita panjatkan ketika hujan merupakan Cara Bersyukur Menurut Islam dan Cara Mensyukuri Nikmat Allah dalam Islam. Ibnu Qudamah dalam […]

The post Doa Ketika Turun Hujan – Amalan Sunnah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hujan menurut Islam adalah salah satu karunia Allah yang patut kita syukuri. Tidak sepatutnya kita mencela ketika hujan turun ke bumi. Bukan tanpa alasan, sebab hujan adalah salah satu waktu terbaik untuk memanjatkan doa. Doa yang kita panjatkan ketika hujan merupakan Cara Bersyukur Menurut Islam dan Cara Mensyukuri Nikmat Allah dalam Islam. Ibnu Qudamah dalam Al Mughini berkata, “Bahwa kita dianjurkan untuk berdoa ketika hujan turun, seperti yang diriwayatkan oleh Nabi SAW :

اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ

Artinya : “Berdoalah disaat waktu yang mustajab, yakni pada saat berada pada 3 keadaan, pertama adalah saat bertemu dua pasukan, kedua saat menjelang shalat dan ketiga adalah ketika hujan turun”. Hadits Sahl bin Sa’d juga berkata bahwa Rasulullah SAW brsabda :

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ تَحْتَ المَطَرِ

Artinya : “Dua doa yang mustahil untuk ditolalah adalah doa ketika adzan dan doa saat turun hujan”.

Lalu apa sajakah doa ketika turun hujan? Mari kita simak bersama-sama.

Doa-doa Ketika Turun Hujan

  1. Doa ketika turun hujan

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa sebagian orang akan berkeluh kesah saat mengetahui bahwa hujan akan segera turun. Padahal itu sama sekali salah. Hujan adalah nikmat Allah yang paling terindah. ‘Aisyah Radiallahu Anha berkata bahwa Rasulullah SAW membaca doa ketika turun hujan yaitu :

اللَّهُمَّ صَيِبًا نَافِعًا

Artinya : “Ya Allah, turunkanlah kami hujan yang bermanfaat untuk kami” (HR. Ahmad Bukhari dan yang lainnya)

Dengan membaca doa ini, Insha Allah hujan yang turun akan menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk kita.

  1. Doa ketika hujan lebat

Saat hujan turun dengan sangat deras atau memiliki intensitas tinggi akan sangat menimbulkan kekhawatiran tinggi dan ketakutan yang berlebihan akan terjadinya musibah. Maka, cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi rasa khawatir kita akan hujan yang lebat adalah dengan berdoa.

Melalui doa, kita dapat berharap bahwa hujan yang turun adalah hujan yang membawa kenikmatan dan bukan pengantar musibah. Suatu ketika kota Madinah mengalami hujan setiap hari sehingga menyebabkan tanaman dan binatang mengalami kebanjiran. Kemudian para sahabat meminta Rasulullah SAW untuk berdoa agar cuacanya menjadi lebih cerah. Nabi SAW pun berdoa :

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Artinya : “Ya Allah turunkan hujan di sekitar kami dan bukan membuat bahaya kepada kami. Ya Allah turunkan hujan di daerah dataran tinggi, gunung, bukit, perut lembah dan tempat pohon tumbuh”  (HR. Bukhari dan Muslim). Syekh Shohih As Sadlan mengatakan doa tersebut dapat dibaca ketika terjadi hujan lebat dan kemudian khawatir hujan lebat tersebut akan membawa bahaya (Dzikru wa Tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah).

  1. Doa ketika selesai hujan turun

Bukan hanya ketika turun hujan kita diwajibkan untuk berdoa, saat selesai hujan turun juga termasuk dalam waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa. Berikut adalah doa ketika selesai turun hujan :

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ

Artinya : “Kita diberikan hujan karenahujan yang mengandung karunia dan rahman Allah”

Zaid bin Ali berkata bahwa Rasululullah SAW saat sedang melakukan sholat shubuh bersama sahabat-sahabatnya dimana malam harinya hujan turun dengan sangat lebat. Sebelum pergi Rasulullah SAW, beliau menghadap ke para jamaah dan bersabda, “Apakah kalian mengetahui apa yang Rabb kalian katakan?” Sahabat menjawab, “Sesungguhnya Allah dan Rasulnya lah yang lebih mengetahui”

أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ

Rasulullah SAW bersabda, “Di pagi hari, diantara hambaKu ada yang beriman dan ada yang kafir. Siapa yang berkata, “Muthirnaa bifadlillahi wa rahmatihi lillahi” maka dia beriman kepada Allah dan kufur pada binatang. Sedangkan yang berkata, “Muthirna binnau kadza wa kadza” dia kafir kepada Allah dan beriman kepada binatang.” (HR. Bukhari, Muslim dan yang lainnya).

Amalan-Amalan Ketika Hujan Turun

Doa-doa tersebut juga merupakan sesuatu yang dapat mendatangkan pengertian akan pentingnya mengenal Allah dengan baik dan benar. Setelah kita mengetahui berbagi macam doa ketika hujan turun, kita juga perlu mengetahui amalan-amalan yang bisa kita lakukan saat hujan turun. Berikut adalah beberapa amalan-amalan yang bisa kita lakukan ketika turun hujan :

  • Mengambil berkah air hujan

Anas bin Malik ra berkata, “Sesungguhnya kami pernah kehujanan bersama Rasulullah  SAW kemudian beliau menyingkap bajunya hingga hujan mengguyurnya. “Mengapa Engkau melakukan demikian wahai Rasulullah?” Kemudian Rasulullah bersabda,

لأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى

Artinya : “Karena hujan ini baru saja diciptakan oleh Allah.”

An Nawawi kemudian menjelaskan bahwa makna dari hadits tersebut adalah hujan merupakan rahmat baru pemberian dari Allah SWT. Oleh sebab itulah, Rasulullah SAW bermaksud mengambil berkah dari hujan tersebut. An Nawawi juga mengatakan bahwa terdapat dalil bagi para ulama Syafiiyah yang menganjurkan untuk menyingkap badan selain aurat saat awal turun hujan semata-mata untuk mendapatkan keberkahan dari hujan tersebut. Hal ini juga dicontohkan oleh sahabat Ibnu ‘Abbas yang berkata,

أَنَّهُ كَانَ إِذَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ، يَقُوْلُ: “يَا جَارِيَّةُ ! أَخْرِجِي سَرْجِي، أَخْرِجِي ثِيَابِي، وَيَقُوْلُ: وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكاً

Artinya : “Saat turun hujan, beliau berkata, keluarkanlah pelanaku juga bajuku. Dan beliau membaca ayat yang berarti, “Dan Kami telah menurunkan air dari langit yang banyak mengandung baroka”(QS. Qaaf 50 : 9)

  • Berwudhu menggunakan air hujan

Yazid bin Al Hadi mengatakan bahwa Rasulullah SAW ketika melihat hujan yang mengalir deras bersabda,

اُخْرُجُوا بِنَا إلَى هَذَا الَّذِي جَعَلَهُ اللَّهُ طَهُورًا ، فَنَتَطَهَّرَمِنْهُ وَنَحْمَدَ اللّهَ عَلَيْهِ

Artinya : “Keluarlah bersama kami menuju air yang Allah jadikan sebagai alat untuk berzuci” Lalu kami semua bersuci menggunakan air tersebut dan memuji nikmat Allah.

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa air hujan juga dapat dijadikan media untuk mensucikan diri. Sungguh Allah mempermudah segala sesuatu yang kita butuhkan.

  • Dilarang mencela hujan

Ketika hujan turun, kita sama sekali tidak diperkenankan untuk mencelanya. Hujan adalah nikmat Allah yang luar biasa. Perlu diketahui bahwa setiap ucapan seseorang baik yang bernilai dosa maupun tidak akan masuk ke dalam catatan amal malaikat. Allah berfirman,

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Artinya : “Tidak ada ucapan apapun yang diucapkan melainkan dicatat oleh malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf 50 : 18)

Rasulullah SAW pun telah banyak menasehati kita untuk tidak menjadi kambing hitam dari apa yang tidak kita sukai. Seperti larangan beliau saat kita mencela waktu dan angin sebab kedua hal itu sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa. Namun akan berbeda hukumnya, jika kita hanya mengucapkan seperti kalimat pemberitaan misalnya, “Hari ini hujan sangat deras sehingga kita tidak dapat pergi ke kantor”

Kalimat seperti ini tentunya tidak mengandung sesuatu yang mencela sehingga hukumnya tidak apa-apa. Pada intinya, mencela hujan sama sekali adalah hal yang terlarang dalam Islam.

Sebab mencela hujan sama saja degan mencela Pencipta hujan yaitu Allah SWT. Sudah sepatutnya kita sebagai umat manusia dapat menjaga lisan kita untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak baik dan menimbulkan murkanya Allah. Yang dilakukan semestinya ketika hujan sebagai cara meningkatkan akhlak terpuji tidak lain adalah dengan banyak melakukan amalan-amalan serta banyak memunajatkan doa-doa ketika turun hujan.

Demikian doa-doa ketika turun hujan. Semoga bermanfaan dan kita senantiasa bisa mengamalkan amalan-amalan yang disukai oleh Allah ketika hujan.

Sebab hujan adalah kebaikan bukan keburukan. Jangan lupa untuk menambah wawasan keislaman kita dengan membaca hukum wanita bernyanyi dalam islam, ayat al quran tentang poligami, hukum menolak jabatan dalam islam, hukum tidak sengaja mendahului imam ketika sholat berjamaah, hukum sholat berjamaah dengan wanita yang bukan muhrim, wanita yang dirindukan surga, wanita bercadar dalam islam, hukum memakai jilbab dan bacaan lainnya. Semoga bermanfaat.

The post Doa Ketika Turun Hujan – Amalan Sunnah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Amalan Rezeki Nabi Sulaiman – Penarik Rezeki https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-rezeki-nabi-sulaiman Mon, 26 Feb 2018 09:42:02 +0000 https://dalamislam.com/?p=2847 Siapapun di duna ini pasti ingin memiliki kehidupan yang berkecukupan. Bahkan segala macam cara akan dilakukan untuk mendapatkan segala macam hal yang diinginkan. Manusia yang diciptakan sesuai dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam berlomba-lomba menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan harta yang melimpah. Seperti kita ketahui manusia […]

The post Amalan Rezeki Nabi Sulaiman – Penarik Rezeki appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Siapapun di duna ini pasti ingin memiliki kehidupan yang berkecukupan. Bahkan segala macam cara akan dilakukan untuk mendapatkan segala macam hal yang diinginkan. Manusia yang diciptakan sesuai dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam berlomba-lomba menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan harta yang melimpah.

Seperti kita ketahui manusia terkaya sepanjang masa sampai pada saat ini adalah Nabi Sulaiman. Bahkan Bill Gate saja tidak bisa menandingi kekayaannya. Nabi Sulaiman adalah seorang Nabi yang dikaruniai kekayaan yang berlimpah ruah. Ditambah lagi dengan mukjizatnya yang bisa berbicara dengan hewan. Semasa hidup, berliau diberikan keberkahan yang luar biasa oleh Allah SWT dengan limpahan kekayaan tanpa batas. Pada masa itu, Nabi Sulaiaman menjadi penguasa dari warisan Nabi Daud. Manusia, jin dan hewan-hewan pun sangat tunduk akan perintah Nabi Sulaiman.

Salah satu kisah mukjizat Nabi Sulaiman adalah pada saat beliau menyuruh jin-jin untuk membangun dan memindahkan kerajaan Ratu Saba’ agar sang ratu dapat beriman kepada Allah dan meninggalkan agamanya yaitu menyembah matahari.

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Artinya: “Ya Rabku, ampuni segala dosaku dan beri kepadaku kerajaan yang tidak akan bisa dimiliki oleh seorang pun setelahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (Q.S Shad : 35)

Di dalam ayat ini, terdapat 2 pendapat ulama yaitu :

Pertama, beliau berdoa kepada Allah agar tidak ada yang dapat menggulingkan kekuasaan beliau hingga meninggal. Sedangkan pendapat kedua, beliau berdoa kepada Allah agar Nabi Sulaiman diberikan kekuasaan yang tidak layak untuk dimiliki oleh siapapun setelah beliau. Akan tetapi, Al-Hafidz Ibnu Katsir lebih menguatkan pada pendapat kedua. Beliau mengatakan,

والصحيح أنه سأل من الله تعالى ملكا لا يكون لأحد من بعده من البشر مثله

Nabi Sulaiman memohon kepada Allah untuk diberikan kerajaan yang tidak boleh dimiliki oleh siapapun setelah beliau (Tasir Ibnu Katsir, 7/70)

Oleh sebab itulah, tidak ada manusia yang memiliki kemampuan seperti Nabi Sulaiman yakni menguasai jin atau binatang kecuali karena mukjizat dari Allah SWT bahkan Nabi Muhammad SAW sekalipun.

Doa Nabi Sulaiman tersebut dikabulkan oleh Allah, beliau diberikan kekayaan melimpah, kewenangan yang sangat besar serta pengetahuan yang banyak. Oleh karena itulah, Nabi Sulaiman semakin bersyukur atas anugerah yang telah diberikan oleh Allah sehingga syukur Nabi Sulaiman disamapaikan dalam sebuah doa   yaitu :

“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk dapat mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadaku dan kedua orang tuaku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhai, serta masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang shaleh.” (QS An Naml : 19)

Amalan Rezeki Nabi Sulaiman

Amalan rezeki Nabi Sulaiaman atau bisa juga disebut dengan tata cara mengamalkan doa rezeki Nabi Sulaiman yakni surah  As-Shad : 35 adalah :

  • Doa kekayaan Nabi Sulaiman harus dibaca atau diamalkan sebanyak 21 kali setelah selesai sholat fardhu
  • Usahakan untuk bangun setiap malam, lalu menunaikan sholat tahajud dan sholat hajad sebanyak 2 rakaat kemudian membaca amalan tersebut sebanyak 100 kali
  • Usahakan untuk membaca doa kekayaan Nabi Sulaiman dengan khusyuk dan penuh keyakinan untuk mengharap ridho Allah SWT dengan tujuan agar dimudahkan dalam mencari rezeki dan diberikan kekayaan yang sanagt melimpah
  • Lalu amalkan doa kekayaan Nabi Sulaiman dengan rutin dan istiqomah
  • Kemudian amalkan perilaku Nabi Sulaiman yang rendah hati dan pandai bersyukur

Dengan mengamalkan langkah-langkah di atas, maka insha Allah akan memudahkan kita dalam mencari rezeki dan apapun keinginan kita bisa terpenuhi. Doa tersebut juga dapat dibaca setlah selsai sholat fardhu, namun lebih baik jika diucapkan setelah slesai sholat dhuha setiap hari. Kemudian, diiringi dengan ikhtiar dan kerja keras, karena tidak mungkin kekayaan jatuh dari langit. Doa hanyalah munjata yang memperlancar datangnya rejeki.

Perlu Anda ingat, bahwa ketika Anda telah memiliki rezeki yang berlimpah dari Allah, sikap yang seharusnya Anda lakukan adalah mensyukurinya seperti pada saat Nabi Sulaiman mensyukuri karunia yang telah diberikan Allah kepadanya.

Pada hakekatnya Dunia Menurut Islam adalah sementara, rezeki, keberhasilan dan kesuksesan adalah suatu karunia Allah dalam menguji apakah kita akan senantiasa bersyukur kepada Allah atau malah melupakanNya.

Bahwasannya hanya orang-orang tidak berimanlah yang mengatakan bahwa kesuksesan atau kekayaan yang mereka dapat berasal dari usahanya sendiri, bukan malah mensyukuri bahwa kekayaan tersebut juga pemberian dari Allah SWT.

Maka alangkah lebih baik jika kita mengatakan bahwa kesuksesan ini adalah datang dari Allah agar kita mau bersyukur atas kenikamatan yang telah Allah berikan. Seperti firman Allah :

“Barang siapa yang senantiasa bersyukur, maka aku (Allah) akan menambah nikmatKu dan barang siapa yang kufur, maka azabKu amat pedih”

Sebab Cara Bahagia Menurut Islam dalam Ke. hidupan Dunia  bukan hanya memiliki harta banyak tetapi juga bagiamana kita mensyukuri nikmat-Nya. Doa selanjutnya yang bisa kita amalkan adalah doa mengusir jin dan hewan yang dapat dilakukan oleh Nabi Sulaiman.

Seperti kita ketahui, bahwa dalam kisah Nabi Sulaiman di dalam Al-Quran, beliau diberikan mukjizat dapat berbicara dnegan hewan dan jin. Bahwa dengan mukjizat ini, semua hwan dan jin dapat tunduk akan perintah beliau. Apabila kita ingin sedikit mendapatkan karomah tersebut, kita dapat membaca Q.S An-Naml :30-31yang artinya :

“Janganlah bersikap sombong kepadaKu, dan datanglah orang-orang ayng berserah diri”.

Doa ini sudah banyak dibuktikan. Untuk itu segera hafalkan agar kita bisa langsung menggunakan jika memang dibutuhkan. Selain mengusir jin, doa tersebut juga dapat digunakan untuk mengusir hewan. Misalnya, jika kita bertemu dengan ular atau jenis hewan lainnya, maka dengan membaca doa ini, Insha Allah hewan liar tersebut prgi dan tidak menganggu lagi.

Selain ada banyak doa-doa rezeki di atas, Nabi Sulaiman juga selalu membaca wirid dimana hasil dari amalan doa wirid ini adalah tergantung dari pengalamn spiritual kita sendiri. Selalu niatkan dengan tulus ikhlas dan bersungguh-sungguh, maka atas izin Allah bukan tidak mungkin kekayaan kita akan bertambah. Berikut adalah bacaan doa wiridnya :

وَأَنَهُ هُوَ أَغْنَى  وَ أَقْنَى

Artinya : “Dan sesungguhnya Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan (313x)

Doa wirid ini tidak hanya bermanfaat untuk mencapai keberhasilan usaha atau jabatan tinggi, namun juga dapat menimbulkan keyakinan, simpati dan rasa segan atau hormat dari orang di sekitar kita. Misalnya, seroang dokter yang dapat mencapai reputasi lebih di mata pasiennya atau seorang pengacara yang dapat mendapatkan tarif lebih dalam waktu yang singkat.

Berikut adalah beberapa keuntungan dari membaca doa wirid dengan sungguh-sungguh :

  • Mendatangkan kekayaan atau sumber penghasilan baru
  • Mendapatkan kenaikan pangkat atau jabatan tinggi
  • Memproleh simpati orang-orang di sekitar
  • Disegani atau dihormati orang-orang sekitar
  • Menghidupkan kharisma atau daya tarik

Demikian amalan rezeki Nabi Sulaiman. Perlu diingat bahwa sebelum membaca doa ini, niatkan dengan sungguh-sungguh dan tulus ikhlas kemudia baca doa tersebut dengan rutin. Kemudian, perbanyak ikhtiar dan kerja keras, memahami Rukun Iman Rukun Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT sebab doa tanpa kerja keras adalah sia-sia dan Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam  dapat kita raih. Semoga bermanfaat.

The post Amalan Rezeki Nabi Sulaiman – Penarik Rezeki appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Menolak Rezeki Dalam Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-menolak-rezeki-dalam-islam Thu, 15 Feb 2018 02:44:31 +0000 https://dalamislam.com/?p=2782 Kata rezeki berasal dari bahasa Arab, yakni ar-Rizq yang artinya pemberian. Pada hakikatnya, segala hal yang kita dapatkan merupakan rezeki dari Allah SWT. Mulai dari detak jantung hingga kesuksesan dalam karir, segalanya merupakan pemberian dari Allah SWT. وَفِى ٱلسَّمَآءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ Artinya: “Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan […]

The post Hukum Menolak Rezeki Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kata rezeki berasal dari bahasa Arab, yakni ar-Rizq yang artinya pemberian. Pada hakikatnya, segala hal yang kita dapatkan merupakan rezeki dari Allah SWT. Mulai dari detak jantung hingga kesuksesan dalam karir, segalanya merupakan pemberian dari Allah SWT.

وَفِى ٱلسَّمَآءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ

Artinya: “Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.”(Q.S. Adz Dzariyaat:22)

فَوَرَبِّ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ إِنَّهُۥ لَحَقٌّ مِّثْلَ مَآ أَنَّكُمْ تَنطِقُونَ

Artinya: “Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.”(Q.S. Adz Dzariyaat:22)

Tidak ada satu mahluk pun yang rezekinya tidak berasal dan tidak diatur oleh Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya:

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

Artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).”(Q.S. Hud:6)

Begitu banyaknya rezeki yang diberikan oleh Allah SWT kepada semua mahluk-Nya. Sebagai mahluk-Nya, kita hanya diwajibkan untuk selalu bersyukur pada setiap nikmat yang diberikan sekecil apapun.

فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ

Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”(Q.S. Al Baqarah:152)

Namun bagaimana jika ada yang menolak rezeki? Ya, ada beberapa orang yang sering menolak rezeki yang datang kepadanya. Misalnya saja, seorang yang pengangguran diberikan tawaran pekerjaan membersihkan kebun, tapi ia tolak karena sepele dengan bayaran yang kecil dan lebih memilih untuk menganggur seharian penuh. Atau seorang supir taksi yang menolak penumpang yang ingin diantar dalam jarak dekat karena sepele dengan bayaran yang rendah. Sungguh miris melihat kondisi yang seperti ini, bukan?

Baca juga:

Mereka mengharapkan mendapat rezeki yang besar namun menolak untuk mengejar rezeki yang kecil. Padahal Allah SWT telah menjanjikan rezeki lebih bagi mereka yang bersyukur, baik itu pada rezeki besar maupun kecil. Sebagaimana firman-Nya:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”(Q.S. Ibrahim:7)

Dari ayat di atas jelas terlihat bahwa Allah tidak menyukai orang-orang yang menolak rezeki bahkan sampai mengingkarinya. Allah sudah memberikan rezeki namun ditolak, bukankah ini sama saja menyepelekan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Maka hendaklah kita menjauhkan diri dari sifat sombong dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda : “Lihatlah orang yang yang ada di bawahmu dan janganlah kamu melihat orang yang ada di atasmu. Hal itu akan lebih baik bagimu agar kamu tidak meremehkan nikmat Alloh yang yang diberikan kepadamu.” (HR. Bukhori Muslim)

Dengan pedoman selalu melihat rezeki orang yang berada di bawah kita itulah hendaknya kita selalu bersyukur terhadap apa yang kita dapatkan. Tidak semua orang bisa mendapatkan rezeki seperti yang kita dapatkan.

Sepantasnya adalah kita harus selalu mengejar rezeki yang baik dan cara bersyukur menurut Islam terhadap segala sesuatunya. Kita juga hendaknya selalu memanjatkan doa pembuka rezeki dari segala penjuru dan mengerjakan amalan memperlancar rezeki.

Namun bagaimana jika rezeki yang ditolak adalah berupa kado atau pemberian dari sesama manusia? Dalam sebuah riwayat Umar bin Khattab berkata, Rasulullah SAW pernah memberikan harta kepadaku namun aku berkata,

” Berikanlah pada orang yang lebih fakir dariku. Hingga suatu hari beliau memberikan harta kepadaku, maka kaupun berkata, “berikanlah pada yang lebih fakir dari aku.” Maka Rasulullah SAW bersabda ” Ambillah, dan bila kamu diberikan sesuatu harta sedangkan engkau tidak mengidam-ngidamkannya dan tidak pula meminta-minta, maka ambillah. Dan jika tidak demikian maka janganlah kamu mengejarnya dengan hawa nafsumu.” (H.R.Bukhari – Muslim)

Dari hadist di atas dapat kita simpulkan bahwa jika kita diberikan hadiah oleh orang lain, maka hendaklah diterima.  Apalagi jika hadiah yang diberikan adalah sesuatu yang tidak kita minta atau idamkan. Rasulullah SAW bersabda “ Barang siapa yang ditawari sesuatu tanpa memintanya maka hendaklah menerimanya. (HR. Ahmad)

Baca juga:

Menerima hadiah sangat dianjurkan dalam Islam, karena hadiah itu termasuk rezeki dari Allah SWT yang diberikan kepada kita, Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang Allah datangkan kepadanya sesuatu dari harta ini, tanpa dia memintanya, maka hendaklah dia menerimanya, karena sesungguhnya itu adalah rezeki yang Allah kirimkan kepadanya.” (Shahih At Targhib)

Rasulullah juga telah memberitahukan kepada kita tentang hadiah apa yang tidak boleh ditolak. Dari Umar, Rasulullah bersabda “Tiga pemberian tidak ditolak: bantal, minyak wangi dan susu.” Rasul juga menganjurkan untuk membalas dan mendoakan orang yang telah memberi kita hadiah.

“Barangsiapa diberi suatu pemberian, maka hendaklah dia membalasnya; bila tidak ada hendaklah dia memuji pemberinya; karena orang yang memuji itu telah bersyukur, dan barang siapa menyembunyikannya maka berarti dia mengkufurinya. Dan barangsiapa yang berpura-pura zuhud, padahal dia bukan orang yang zuhud, maka dia itu bagaikan orang yang berdusta yang mengatakan apa yang tidak ada.”

Dalam hubungan antar manusia, saling memberi hadiah merupakan salah satu bentuk hikmah silaturahmi dalam Islam. Namun ternyata ada pula beberapa hadiah yang tidak boleh kita terima atau ditolak, diantaranya adalah:

  1. Menolak karena alasan tertentu: Dari Abdullah bin Abbas r.a. bahwa suatu saat bibinya yaitu Ummu Hafid memberi hadiah kepada Nabi  berupa: susu kering, minyak samin serta adhab (hewan sejenis biawak yang hidup di padang pasir, dan makanan pokoknya adalah tumbuhan), maka beliau memakan susu kering, minyak samin dan menolak adhab.”  (H.R. Al Bukhari dan Muslim). Rasul tidak menerima adhab karena memakan adhab bukanlah kebiasaan orang Mekah, walaupun tidak diharamkan dagingnya.
  2. Menolak karena mudharat: Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah  bersabda yang artinya, “Demi Allah, setelah tahun ini aku tidak akan menerima hadiah kecuali dari orang-orang yang berhijrah, orang Quraisy, orang Anshar, orang Daus, atau orang Tsaqafy.”  (H.R. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani). Hal ini dikarenakan Rasul pernah menerima hadiah dari seorang Arab Badui, lalu Rasul membalasnya. Namun sayang, orang tersebut menolaknya karena menganggap balasan yang diberikan Rasul tidak sesuai dengan keinginannya. Maka Rasul memberikan balasan hadiah sesuai keinginan orang tersebut, namun berjanji tidak akan menerima hadiah lagi jika hadiah tersebut justru merendahkan orang yang menerima hadiah.
  3. Menolak karena syariat: Dari As-Sha’ab bin Jatsamah  bahwa beliau suatu saat memberi hadiah kepada Nabi  berupa daging kuda zebra, tetapi Rasulullah  menolak hadiah tersebut. Maka berubahlah rona muka shahabat tersebut, melihat hal ini Rasulullah bersabda yang artinya, “Saya tidak menerima hadiah tersebut kecuali sebabnya saya sedang dalam keadaan Ihram” (H.R.Bukhari dan Muslim). Ketika melaksanakan haji, maka dilarang untuk memakan daging hewan buruan. Begitu pula dengan penolakan pada kasus suap atau gratifikasi karena melanggar syariat Islam.

Baca juga:

Itulah beberapa penjelasan tentang hukum menolak rezeki dalam Islam. Hendaknya kita mampu untuk menjadi orang yang lebih bersyukur terhadap segala bentuk rezeki dari Allah SWT agar ia terus memudahkan jalan rezeki kita. Semoga kita semua selalu menjadi hamba yang bersyukur. Amin.

The post Hukum Menolak Rezeki Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
15 Cara Mensyukuri Nikmat Allah SWT https://dalamislam.com/akhlaq/cara-mensyukuri-nikmat-allah Tue, 18 Jul 2017 08:58:46 +0000 http://dalamislam.com/?p=1763 Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah begitu banyak memberikan nikmat untuk para hamba-Nya. Akan tetapi, apakah kamu sudah merenungkan semua nikmat pemberian dari Allah tersebut?. Jika kita coba merenungi, maka bisa ditemukan begitu banyak nikmat yang Allah berikan untuk kita semua seperti contohnya nikmat kesehatan sehingga kita bisa menggerakan tubuh untuk beraktivitas sampai pada nikmat Iman […]

The post 15 Cara Mensyukuri Nikmat Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah begitu banyak memberikan nikmat untuk para hamba-Nya. Akan tetapi, apakah kamu sudah merenungkan semua nikmat pemberian dari Allah tersebut?. Jika kita coba merenungi, maka bisa ditemukan begitu banyak nikmat yang Allah berikan untuk kita semua seperti contohnya nikmat kesehatan sehingga kita bisa menggerakan tubuh untuk beraktivitas sampai pada nikmat Iman dan Islam.

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Qs. An Nahl: 18].

Selain itu ada pula dalil di dalam Al – Qur’an tentang pentingnya mensyukuri nikmat Allah SWT, yaitu:

“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah.” [QS Al Baqarah: 172]

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mensyukuri nikmat yang sudah Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan untuk kita dan pada ulasan kali ini, akan kami berikan ulasan selengkapnya mengenai cara mensyukuri nikmat Allah untuk kamu.

Artikel terkait:

  1. Mensyukuri Dengan Menggunakan Hati

Mensyukuri dengan hati dilakukan dengan mengakui dan meyakini jika semua nikmat yang kita rasakan hanya semata-mata berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kita sebagai manusia hanya menjadi perantara sehingga segala sesuatu bisa terjadi atas kehendak-Nya. Dengan bersyukur dalam hati, kita akan merasakan ketulusan dari nikmat yang telah Allah SWT berikan baik nikmat iman, ihsan, dan islam selama hidup.

  1. Mensyukuri Dengan Lisan

Seorang hamba yang mensyukuri, maka lisannya akan senantiasa dipergunakan untuk dzikir serta mengucapkan Alhamdulillah yang dilakukan sebagai bentuk pujian atas nikmat yang sudah diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain itu, berbicara tentang nikmat yang diberikan Allah pada orang lain juga menjadi bentuk dari rasa syukur serta pengakuan pada Allah. Ini semua dilakukan tidak untuk membanggakan diri sendiri dan menyebabkan rasa iri untuk orang lain. Kemudian, mensyukuri dengan lisan bukanlah suatu perbuatan Riya, karena tidak ada dalil yang menyatakan bahwa mengucap syukur secara lisan adalah Riya.

baca juga:

  1. Mensyukuri Dengan Anggota Tubuh

Mensyukuri dengan anggota tubuh adalah melakukan banyak ketaatan pada Allah dan tidak memakai anggota tubuh untuk tujuan kemaksiatan. Mata hanya di pakai untuk melihat hal baik, telinga hanya di pakai untuk mendengar yang bermanfaat dan anggota tubuh lain hanya digunakan untuk beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus menjalankan perkara yang sudah diwajibkan Allah dan menjadi sunnah Rasulullah.

Semua anggota tubuh yang sudah diberikan Allah hanya dipakai untuk menunjukkan ketaatan dan mempergunakan semua nikmat tersebut untuk beramal shalih beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

  1. Mensyukuri Dengan Lidah

Mensyukuri nikmat Allah dengan lidah bisa dilakukan dengan cara memperbanyak ucapan Alhamdulillah dan wasysyukru lillah. Cara mensyukuri nikmat yang sudah Allah dengan lidah berikutnya adalah dengan tafakkur pada Allah SWT, pandangan mata batin jika Allah merupakan Sang Maha Pemberi nikmat itu serta bersifat qana’ah yakni untuk urusan duniawi melihat ke bawah dan urusan agama melihat ke atas.

Berpikirlah secara positif pada semua nikmat yang telah Allah berikan, sebab pada dasarnya, nikmat merupakan bentuk ujian dari pandai tidaknya kita untuk bersyukur. Sebab banyak orang hanya ingat Allah di kala susah yang merupakan ujian, namun sering lupa akan Allah saat mendapat ujian dengan nikmat kesenangan.

Baca juga:

  1. Mensyukuri Dengan Amal Perbuatan

Mensyukuri dengan amal perbuatan bisa dilakukan dengan ketaatan kita hamba-Nya saat melaksanakan semua yang sudah diperintahkan serta menjauhi semua larangan-Nya. Perintah yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan menunaikan semua perintah Allah yang bersifat wajib, sunnah dan juga mubah.

  1. Mensyukuri Dengan Memuji Allah

Cara mensyukuri nikmat Allah berikutnya adalah dengan memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala atas semua karunia yang sudah diberikan pada kita. Ini bisa dilakukan dengan memanjatkan puji syukur serta menceritakannya secara lahir, sebab dengan mengingat dan menceritakan nikmat yang sudah diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka akan mendorong kita untuk lebih bersyukur.

baca juga:

  1. Mensyukuri Dengan Menjaga Kesehatan

Mensyukuri dengan menjaga kesehatan badan bisa dilakukan dengan menghindari rokok serta minuman keras. Kedua hal tersebut adalah mudharat dan akan memberikan banyak masalah kesehatan untuk tubuh kita. Selain itu, janganlah berjudi sebab ini adalah haram hukumnya yang akan menyebabkan seseorang bisa menjadi stress bahkan mengalami stroke.

Artikel terkait:

  1. Mensyukuri Dengan Pola Hidup Sehat

Mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan cara menjaga makan, istirahat sekaligus berolahraga yang merupakan bagian dari pola hidup sehat. Dengan menjalankan pola hidup sehat ini juga merupakan salah satu cara untuk mensyukuri nikmat sehat di dalam Islam yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Mensyukuri Dengan Menjaga Kebersihan

Islam juga menaruh perhatian lebih dalam urusan menjaga kesehatan serta mensyukuri nikmat sehat yakni dengan cara selalu menjaga kebersihan. Ini senada dengan anjuran menjaga kebersihan yakni “Annadha fatu minal iman” yang berarti kebersihan adalah sebagian dari iman.

Menjaga kebersihan bisa dilakukan dengan berusaha meraih kesehatan serta bagian dari begitu banyak ulasan kesehatan. Dengan memiliki fisik sehat, maka otomatis kita akan lebih khusyuk saat beribadah, fokus saat bekerja dan belajar, lebih memperdalam amanah sekaligus lebih total dalam mengerjakan segala urusan.

Baca juga:

  1. Mensyukuri Dengan Taat Beribadah

Salah satu bentuk nyata mensyukuri nikmat Allah adalah dengan meningkatkan ibadah dan bukan sebaliknya yakni berbuat lebih banyak kemaksiatan, sebab pada dasarnya, merealisasikan segala macam amal shalih merupakan bentuk dari mensyukuri nikmat Allah.

  1. Mensyukuri Dengan Senyuman

Senyum menjadi salah satu bentuk ucapan syukur atas semua nikmat yang sudah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain itu, senyuman juga akan memberikan energi positif untuk banyak orang lain sehingga bisa ikut merasakan nikmat Allah yang sudah diberikan pada kita.

baca juga:

  1. Mensyukuri Dengan Acara Syukuran

Mengadakan sebuah acara syukuran menjadi bentuk dari wujud ucapan syukur pada Allah Subhanahu wa Ta’ala saat ada hajat yang kita inginkan tercapai. Hal ini dilakukan untuk ucapan rasa berterima kasih kita pada Allah karena sudah membuat terlaksana sesuatu yang kita inginkan.

  1. Mensyukuri Dengan Harta

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bersyukur pada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menggunakan harta seperti belajar, mengamalkan serta berdakwah ajaran Islam, berjihad untuk membela Islam dan kaum muslim yang dibutuhkan, membangun masjid dan mushola, membangun sarana pendidikan, membantu kaum fakir miskin dan orang terlantar. Ini semua dapat dilakukan untuk memanjatkan rasa syukur pada Allah atas segala nikmat yang sudah Ia berikan untuk kita.

baca juga:

  1. Mensyukuri Dengan Zakat dan Menunaikan Haji

Cara mensyukuri nikmat Allah berikutnya adalah dengan mengeluarkan zakat serta menunaikan ibadah haji jika mampu dan sudah memenuhi segala syarat wajibnya. Alangkah baiknya jika kita menggunakan harta benda yang kita miliki untuk lebih meningkatkan zakat dan menunaikan ibadah haji sebagai salah satu bentuk syukur atas rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

  1. Mensyukuri Dengan Kegiatan Sosial

Cara mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala berikutnya adalah dengan memperbanyak kegiatan yang berhubungan dengan sosial dari mulai hal yang sederhana seperti membersihkan lingkungan sekitar yang juga menjadi bentuk sujud syukur atas nikmat yang telah Allah berikan untuk kita.

Artikel terkait:

Cara Menumbuhkan Rasa Syukur

Untuk lebih menumbuhkan perasaan syukur yang lebih mendalam pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ada banyak cara yang bisa dilakukan, yakni:

  • Merenung dan bukan membayangkan
  • Melihat yang memberi nikmat, bukan ukuran besar kecilnya nikmat yang diberikan. “Jika engkau mendapatkan nikmat dari Allah, jangan lihat besar kecilnya nikmat, tapi
    lihatlah yang memberi nikmat (Rabbul ’alamin)”.
  • Melihat yang berada di bawah kita.
  • Mengingat keutamaan syukur sebab orang beriman akan yakin jika bersyukur pada Allah maka akan mendapat kenikmatan.
  • Menyadari jika yang mampu memberikan hidayah bersyukur hanya Allah semata.

baca juga:

Demikian pembahasan lengkap dari kami kali ini tentang beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mensyukuri nikmat Allah yang sudah diberikan untuk kita semua. Semoga bisa bermanfaat dan memperdalam wawasan kamu tentang Islam.

The post 15 Cara Mensyukuri Nikmat Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>