pemerintahan khilafah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/pemerintahan-khilafah Mon, 25 Feb 2019 05:26:34 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png pemerintahan khilafah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/pemerintahan-khilafah 32 32 Perbedaan Khalifah dan Khilafah Dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/perbedaan-khalifah-dan-khilafah-dalam-islam Mon, 25 Feb 2019 05:26:32 +0000 https://dalamislam.com/?p=5560 Dalam keseharian, kita tentunya sering mendengar istilah khalifah dan khilafah. Bahkan seringkali kedua istilah ini justru dianggap sama, padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Berikut perbedaan Khalifah dan Khilafah dalam Islam. Makna Khalifah Khalifah berasal dari bahasa Arab Khalifah (خَلِيْفَة) yang memiliki arti pengganti atau wakil Allah untuk melaksanakan undang-undang-Nya di muka bumi, seklaigus melanjutkan […]

The post Perbedaan Khalifah dan Khilafah Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam keseharian, kita tentunya sering mendengar istilah khalifah dan khilafah. Bahkan seringkali kedua istilah ini justru dianggap sama, padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Berikut perbedaan Khalifah dan Khilafah dalam Islam.

Makna Khalifah

Khalifah berasal dari bahasa Arab Khalifah (خَلِيْفَة) yang memiliki arti pengganti atau wakil Allah untuk melaksanakan undang-undang-Nya di muka bumi, seklaigus melanjutkan kepemimpinan Rasulullah saw. baik dalam urusan keduniaan maupun keakhiratan. Kata khalifah sendiri terdapat dalam Al-Quran yang menunjukkan pemimpin pengganti.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan (ingatlah) tatkala Rabbmu berkata kepada malaikat , ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah’. Berkata mereka, ‘Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalamnya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau?’. Dia berkata, ‘Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al Baqarah : 30)

Baca juga:

Dalam ayat tersebut terlihat jelas bahwa manusia atau Adam ditunjuk sebagai pemimpin di muka bumi. Sebagian ulama berpendapat bahwa terdapat mahluk lain sebelum manusia, yakni al jinn dan al hinn. Namun kemudian Allah menciptakan manusia untuk menggantikan mereka dalam memimpin di dunia.

Firman Allah Ta’ala tentang suku ‘Aad :

وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِن بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ

Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh” [Al-A’raf : 69]

Firman Allah Ta’ala tentang suku Tsamud :

وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِن بَعْدِ عَادٍ

“Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Aad” [Al-A’raf : 74]

Baca juga:

ثُمَّ جَعَلْنَاكُمْ خَلَائِفَ فِي الْأَرْضِ مِن بَعْدِهِمْ لِنَنظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ

Kemudian kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat” [Yunus : 14]

Allah Ta’ala berfirman kepda Nabi Dawud.

يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُم بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ

“Hai Dawud, Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (pengganti) di muka bumi. Maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah” [Shad : 26]

Makna Khilafah 

Berikutnya perbedaan Khalifah dan Khilafah dalam Islam adalah, sedangkan makna khilafah sungguh berbeda dari makna khalifah. Khilafah berasal dari bahasa Arab خَلَفَ – يَخْلُفُ – خَلَفًا وَ خِلاَ فَة yang artinya pengganti. Kata خِلاَ فَة memiliki arti kekuasaan atau pemerintahan. Dalam istilah, khilafah adalah susunan dalam sebuah pemerintahan yang segala sesuatunya diatur menurut ajaran islam, dimana aspek-aspek yang berkenaan dengan pemerintahan juga seluruhnya berlandaskan kepada ajaran islam.

Kata khilafah sendiri tidak ditemukan dalam Al-Quran, namun terdapat banyak dalil yang menunjukkan bagaimana seharusnya sebuah khilafah atau pemerintahan itu dibangun.

Baca juga:

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu.” (an-Nisa’ ayat 59)

Imam ath-Thabari menyimpulkan, “Pendapat yang paling benar adalah pendapat, ‘Mereka adalah para penguasa yang menaati Allah dan mendatangkan maslahat bagi kaum muslimin.’” (Jami’ul Bayan, ath-Thabari: 8/502).

وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَن بَعْضِ مَا أَنزَلَ اللّهُ إِلَيْكَ

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu” (al-Ma’idah: 49).

Dalil ini menjelaskan bahwa hukum yang digunakan dalam sistem pemerintahan harusnya adalah hukum Islam, hukum yang berasal dari Allah bukan berdasarkan hukum yang dibuat sendiri oleh manusia.

Allah Ta’ala juga berfirman,

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab, dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi itu), dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (al-Hadid: 25).

Baca juga:

Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَة مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّ

“Abdullah bin Umar meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam, “Barangsiapa yang mati, dan di lehernya tidak terdapat baiat, maka ia mati dalam keadaan mati jahiliyah.” (HR. Muslim, nomor 1851).

Imam asy-Syathibi Rahimahullah berkata, “Telah tsabit (tetap) bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam tidak meninggal, hingga beliau telah menjelaskan seluruh urusan agama dan dunia yang dibutuhkan, dan ini tidak ada perselisihan di antara ahli sunah.” (al-I’tisham: 1/64)

Al-Haitsami berkata, “Ketahuilah bahwa para shahabat Ridhwanullah alaihi berijma’ bahwa mengangkat imam setelah usainya masa kenabian adalah wajib, bahkan mereka menjadikannya sebagai kewajiban yang paling penting. Buktinya, mereka sibuk mengangkat pemimpin daripada mengurus pemakaman Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.” (ash-Shawa’iq al-Muhriqah, hal. 7).

Dalil tersebut menunjukkan betapa pentingnya memiliki seorang pemimpin yang membimbing rakyatnya untuk beriman dan bertakwa pada Allah SWT.

Makna khalifah dan khilafah memang memiliki arti yang berbeda, namun keduanya sama-sama menunjukkan bahwa manusia adalah mahluk yang menjadi pemimpin yang mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Demikianlah artikel mengenai perbedaan Khalifah dan Khilafah dalam Islam. Semoga artikel ini menambah wawasan dan keimanan kita pada Allah SWT. Aamiin.

The post Perbedaan Khalifah dan Khilafah Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Pandangan Islam Terhadap Demokrasi dan Hukum Syar’i https://dalamislam.com/hukum-islam/pandangan-islam-terhadap-demokrasi Sat, 04 Feb 2017 21:42:39 +0000 http://dalamislam.com/?p=1358 Negara adalah cakupan wilayah yang sangat luas, dan memiliki beraneka ragam budaya yang tidak sama antara satu dan yang lainnya. Selain itu negara juga memiliki sebuah pemerintahan, dimana sebuah aturan hukum di dirikan demi mencapai mencapai Tujuan Penciptaan Manusia dan Proses Penciptaan Manusia. Selain itu negara juga memiliki konsep pemerintahan yang berbeda-beda seperti demokrasi misalnya. […]

The post Pandangan Islam Terhadap Demokrasi dan Hukum Syar’i appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Negara adalah cakupan wilayah yang sangat luas, dan memiliki beraneka ragam budaya yang tidak sama antara satu dan yang lainnya. Selain itu negara juga memiliki sebuah pemerintahan, dimana sebuah aturan hukum di dirikan demi mencapai mencapai Tujuan Penciptaan Manusia dan Proses Penciptaan Manusia. Selain itu negara juga memiliki konsep pemerintahan yang berbeda-beda seperti demokrasi misalnya. Demokrasi adalah suatu pemerintahan yang memberikan hak sama pada setiap warga negaranya dalam menentukan hidup mereka.

Demokrasi adalah negara yang menjadikan rakyatnya sebagai pemilik dari kedaulatan tertinggi di suatu negara. Demokrasi akan terwujud jika rakyat nya menerapkan norma dalam hidup seperti pentingnya kesadaran pluralism, cara yang sesuai dengan tujuan, kejujuran, musyawarah bersama, gotong royong dan pendidikan yang memadai. Sebuah konsep demokrasi tidak sepenuhnya bertentangan dengan islam, dan prinsip demokrasi yang sejalan dengan islam adalah adanya musyawarah dan keikut sertaan rakyat dalam memilih pemerintah. Dan demokrasi yang tidak sesuai dengan islam adalah dibebaskan nya sebuah sikap dan tindakan bagi seorang rakyat.

Pemerintahan Islam

Sistem pemerintahan yang digunakan islam adalah pemerintahan khilafah atau pemerintahan yang bersifat syar’i. Khilafah yang syar’i adalah sebuah pemerintahan yang sudah sangat umum bagi muslim di dunia. Pemerintahan ini dibuat untuk menegakkan hukum atau aturan syara’ islami, dan menjalankan dakwah islam yang diperintahkan Rasulullah SAW ke seluruh dunia demi tercapainya suatu Hakikat Penciptaan Manusia, Hakikat Manusia Menurut Islam, selain itu pemerintahan syar’i dibuat berdasarkan Tujuan Penciptaan Manusia, Konsep Manusia dalam Islam, Proses Penciptaan Manusia,  dan sesuai dengan Fungsi Agama untuk Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dan sesuai dengan Cara Sukses Menurut Islam.

Ciri-Ciri Pemerintahan Demokrasi

  • Memerintah berdasarkan kehendak rakyat
  • Memiliki ciri kontitusioanal
  • Memiliki wakil rakyat
  • Memiliki kegiatan pemilihan pemimpin
  • Memiliki suatu kelompok partai
  • Memiliki batasan kekuasaan

Konsep Demokrasi Yang Sesuai Dengan Islam

1. Demokrasi ialah suatu konsep pemerintahan yang melibatkan seluruh warga negaranya memutuskan suatu pemimpim yang akan mengurus negara mereka. Hal ini sesuai dengan islam saat diperbolehkannya seorang makmum menerima atau menolak seorang imam ketika hendak menjalankan sholat.

2. Rakyat diberi kebebasan dalam memberikan saran kepada seorang pemimpin, atau dalam demokrasi di perbolehkan nya rakyat memberikan aspirasi. Hal ini sesuai dengan ajaran islam yang memperbolehkan seorang rakyat memberikan saran atau nasihat kepada pemimpinnya.

3. Rakyat diwajibkan untuk menggunakan hak suaranya. Dan ini sesuai dengan konsep islam, karena barang siapa orang yang tidak menggunakan hak suaranya dalam pemilihan pemimpin. Sehingga orang yang tidak seharusnya memimpin menjadi pemimpin, dan orang yang seharusnya memimpin tidak terpilih. Otomatis hal ini termasuk dengan menyalahi apa yang sudah Allah perintahkan, yaitu memilih pemimpin yang muslim, adil dan bijaksana.

4. Menetapkan suara terbanyak sebagai pemenang dalam pemilihan pemimpin. Misalnya dalam pemilihan seorang presiden dan siapa calon presiden yang mendapatkan suara yang terbanyak, maka otomatis akan menjadi pemimpin. Dalam islam hal ini juga pernah dilakukan seperti misalnya saat pemilihan seorang khalifah Umar. Dan mengambil keputusan penetapan seorang pemimpin melalui suara terbanyak tidak bertentangan dengan syariat agama islam.

5. Islam memberikan kebebasan pada setiap muslim untuk mengutarakan pendapat. Hal ini juga menjadi ciri utama dalam pemerintahan sistem demokrasi suatu negara yang memberikan kebebasan pada warga negaranya untuk berpendapat dan kebebasan pers.

Konsep Demokrasi Yang Bertentangan Dengan Islam

  1. Sering kali negara demokrasi meninggikan peraturan yang dibuat adalah sebuah kesepakatan yang mutlak dan terbaik. Hal ini tidak sesuai dengan apa yang di syariatkan islam karena hukum yang paling sempurna adalah Dasar Hukum Islam yang Allah tetapkan, sehingga hal ini di anggap termasuk pada sebuah kemusyrikan dan kufur pada Allah dan agama islam.

2. Dalam islam sebuah pendapat boleh di berikan namun harus tetap sesuai dengan syariat islam. Dalam hal ini negara demokrasi membebaskan rakyat nya untuk melakukan sesuatu tanpa ada batasan yang ditetapkan seperti hukum yang islam tetapkan.

3. Musyawarah yang islam ajarkan adalah suatu penentuan keputusan yang merujuk pada shahih atau dhoifnya dalil dan bukan dari sebuah pendapat yang memiliki suara terbanyak.

Mengenai pemerintahan dengan sistem demokrasi membuat para ulama mengeluarkan pendapat baik pro dan kontra terhadap sistem demokrasi suatu negara. Hal ini juga membuat banyak para ulama mengeluarkan pendapatnya tentang alasan mereka tidak menyetujui tentang hal tersebut, dan yang menyetujui sistem demokrasi tersebut.

Pandangan Tokoh Ulama Tentang Demokrasi

  1. Al Madudi

Beliau adalah tokoh ulama yang menolak dengan tegas suatu demokrasi dalam negara. Islam tidak memberikan kekuasaan penuh pada rakyat untuk memutuskan sesuatu. Islam menggunakan dalil yang kuat dalam memutuskan suatu masalah, atau perkara yang muncul dalam suatu pemerintahan. Lain hal nya dengan demokrasi yang hukumnya dibuat oleh manusia sehingga cenderung bersifat sekuler.

  1. Muhammad Imarah

Beliau adalah tokoh yang tidak menerima demokrasi dengan tegas dan juga tidak menyetuji adanya sistem demokrasi pada suatu negara. Demokrasi adalah sebuah sistem kekuasaan yang membuat atau menetapkan hukum di tangan manusia ( rakyat ). Hal ini sangat bertentangan dalam sistem pemerintahan islam yang sudah dibuat dan di tetapkan Allah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

  1. Salim Ali Al-Bahnasawi

Menurut beliau demokrasi ialah suatu sistem pemerintahan yang memiliki sisi baik yang tidak bertentangan dengan islam. Sisi baik dalam sistem demokrasi ialah adanya suatu kedaulatan rakyat selama tidak bertentangan dengan hukum Islam. Sisi buruk demokrasi adalah adanya penggunaan hak legislatif yang bebas dan bisa mengarah pada suatu sikap yang menghalalkan sesuatu yang haram. Beliau juga menawarkan suatu sistem demokrasi yang islami atau sesuai dengan ajaran islam yang ada.

  • Memberikan tanggung jawab untuk setiap individu Allah.
  • Seorang wakil rakyat harus memiliki suatu sifat yang sesuai dengan Akhlak Dalam Islam, baik dalam menjalankan tugas-tugas dan kewajibannya.
  • Suatu komitmen dalam islam hanya boleh diputuskan orang-orang yang berakhlak dan bertanggung jawab.
  • Banyaknya pendukung bukanlah suatu keputusan yang mutlak dalam menentukan sesuatu, dan hukum tersebut tidak ditemukan dalam Sunnah dan Al-Qur’an dalam surat Annisa ayat 59 :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Selain itu disebutkan juga dalam surat Al Ahzab ayat 36 tentang sebuah ketetapan yang Allah buat harus di patuhi.

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينً

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

Demokrasi adalah negara yang bebas untuk beraspirasi dan bebas dalam melakukan sesuatu. Hal ini jelas-jelas dilarang dalam islam, karena islam sudah menetapkan suatu dasar hukum yang baik dan benar untuk sebuah peraturan dalam hal apapun. Jadilah seorang pemimpin yang adil dan jujur, agar negara demokrasi yang saat ini mampu bertransformasi menjadi negara demokrasi islami. Sistem demokrasi islami yang diharapkan para tokoh ulama ialah sistem demokrasi yang dalam pengambilan keputusan merujuk pada Fungsi Hadist Sebagai Sumber Hukum Islam dan Sumber Syariat Islam. Para ulama memberikan gambaran demokrasi islami agar kita sebagai umat muslim di seluruh dunia tidak tersentuh oleh bermacam-macam Dosa Besar Dalam Islam.

The post Pandangan Islam Terhadap Demokrasi dan Hukum Syar’i appeared first on DalamIslam.com.

]]>