persaudaraan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/persaudaraan Tue, 11 Jan 2022 10:02:24 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png persaudaraan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/persaudaraan 32 32 4 Tiang Penyangga dan Cara Menciptakan Ukhuwah Islamiyah https://dalamislam.com/info-islami/cara-menciptakan-ukhuwah-islamiyah Wed, 05 Jan 2022 08:11:28 +0000 https://dalamislam.com/?p=10313 Ukhuwah islamiyah merupakan pondasi penting untuk mempertahankan keutuhan umat islam. Apabila sesama muslim saling berseteru. Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas  حفظه الله عَنْ أَبِيْ حَمْزَةَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ : ((لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ ِلأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ […]

The post 4 Tiang Penyangga dan Cara Menciptakan Ukhuwah Islamiyah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ukhuwah islamiyah merupakan pondasi penting untuk mempertahankan keutuhan umat islam. Apabila sesama muslim saling berseteru.

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

 حفظه الله عَنْ أَبِيْ حَمْزَةَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ : ((لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ ِلأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ [مِنَ الْخَيْرِ])) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.

Dari Abu Hamzah, Anas bin Mâlik Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri berupa kebaikan”. [HR al-Bukhâri dan Muslim].

Dakwah dapat terhambat dan kemungkinan yang terburuk adalah kekuatan islam melemah karena pengikutnya terpecah belah. Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.

Kebutuhan untuk hidup berkelompok merupakan naluri setiap manusia hingga kemudian memunculkan ikatan batin yang dalam ajaran islam disebut ukhuwah islamiyah.

Menurut Ar-Raghib Al-Ashfahani dalam Mufadrat Alfazhil Qur’an, ukhuwah secara bahasa berasal dari kata akhun yang artinya “berserikat dengan yang lain, karena kelahiran dari dua belah pihak, atau salah satunya atau karena persusuan.”

Adapun hadits Rasulullah saw. mengenai ukhuwah sebagai berikut:

عَنْ أبْنِ عُمَرَ رَضِى الله عَنْه قَالَ: قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ: الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ لا يَضْلِمُهُ ولايخذله وَلا يُسْلِمُهُ

Artinya:

Diriwayatkan dari Ibnu Umar, beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Seorang muslim itu adalah saudara muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan mendzalimi dan meremehkannya dan jangan pula menyakitinya.” (HR. Ahmad, Bukhori dan Muslim).

Secara istilah ukhuwah islamiyah adalah jalinan persaudaraan yang di dasari oleh keimanan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Istilah ini digunakan untuk mengambarkan bahwa orang-orang mukmin adalah persaudaraan meskipun berbeda-beda suku bangsa, adat, warna kulit dan tingkat sosial ekonomi.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 10 yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”

Cara mewujudkan ukhuwah islamiyah agar persaudaraan sesama muslim dapat berdiri kokoh, diperlukan tiang penyangga yang berupa taaruf, tafahum, taawun dan takaful.

1. Ta’aruf

Ta’aruf adalah saling mengenal. Tidak hanya sekedar mengetahui nama tetapi jauh lebih mendalam. Misalnya latar belakang keluarga, pendidikan, budaya, pemikiran, Cita-cita dan masalah hidup yang dihadapi Allah berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 3 yang artinya:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa”.

2. Tafahum

Setelah saling mengenal, maka sikap yang diperlukan berikut adalah saling memahami. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan, kelebihan dan kekurangan masing-masing, kesalahanpahaman yang dapat memicu pertengkaran dapat dihindari.

3. Ta’awun

Ta’awun adalah saling tolong menolong. Yang kuat menolong yang lebih lemah dan yang memiliki kelebihan menolong yang kekurangan. Ini adalah kerja sama yang saling menguntungkan sesuai kemampuan masing-masing. Sebagaimana tercantum dalam surah Al-Maidah ayat 2:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”

4. Tafakul

Tafakul artinya saling memberikan jaminan. Ini akan menimbulkan rasa aman tidak ada rasa kekhawatiran dan kecemasan karena ada jaminan dari sesama saudara untuk memberikan pertolongan yang diperlukan dalam menjalano kehidupan.

Di dalam Alquran, hal ini dijelaskan oleh QS Al-Nisa [4] ayat 1:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Artinya: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS Al-Nisa [4] : 1) Ketika menafsiri ayat ini, Al-Thabari (w 310 H)

Menyampaikan bahwa:

ثم وصف تعالى ذكره نفسه بأنه المتوحِّد بخلق جميع الأنام من شخص واحد، مُعَرِّفًا عباده كيف كان مُبتدأ إنشائه ذلك من النفس الواحدة، (1) ومنبِّهَهم بذلك على أن جميعهم بنو رجل واحد وأم واحدة= وأن بعضهم من بعض، وأن حق بعضهم على بعض واجبٌ وجوبَ حق الأخ على أخيه، لاجتماعهم في النسب إلى أب واحد وأم واحدة= وأن الذي يلزمهم من رعاية بعضهم حق بعض، وإن بَعُدَ التلاقي في النسب إلى الأب الجامع بينهم، مثل الذي يلزمهم من ذلك في النسب الأدنى= (2) وعاطفًا بذلك بعضهم على بعض، ليتناصفوا ولا يتظالموا، وليبذُل القوي من نفسه للضعيف حقه بالمعروف على ما ألزمه الله له

Artinya: “Allah SWT secara khusus menyebut lafadh nafsin di dalam ayat ini adalah untuk memberitahu bahwasanya Allah Ta’ala secara sendirian telah menciptakan semua manusia di dunia ini berasal dari individu yang satu. Tujuan dari ini adalah untuk memberitahu kepada para hamba-Nya bahwa, bagaimanapun kondisi mereka saat ini sedang tumbuh kembang, asal muasal mereka adalah dari jiwa yang satu.

Selain itu, tujuan dari penyebutan ini adalah untuk mengingatkan para hamba bahwa semuanya dari mereka adalah berasal dari seorang ayah dan ibu yang sama. Oleh karena itu, antara satu sama lain, individu satu dengan lainnya, hukumnya adalah wajib saling menjaga hak sebagai seorang saudara, disebabkan bertemunya mereka dalam nasab bapak dan ibu yang sama itu. Oleh karena itu pula, hal yang bersifat mengikat di antara mereka adalah saling menjaga hak masing-masing.

Meskipun kondisi pertemuan nasab tersebut sangat jauh, kendati ikatan nasab saat ini berada pada nasab sudra. Penyebutan ini sekaligus merupakan anjuran untuk berbuat kasih sayang antar sesama, bertindak saling tolong menolong dan tidak melakukan upaya saling berbuat aniaya. Tujuan lainnya adalah agar orang yang kuat tetap memperhatikan hak yang lemah, dengan jalan yang ma’ruf dan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.” (Al-Thabary, Jami’u al-Bayan fi Ta’wili Al-Qur’an, Tanpa Nama Kota: Muasisah al-Risalah, 2000, Juz 7, halaman 521).

The post 4 Tiang Penyangga dan Cara Menciptakan Ukhuwah Islamiyah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bentuk-Bentuk Persaudaraan Dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/bentuk-bentuk-persaudaraan-dalam-islam Sun, 30 Sep 2018 00:42:34 +0000 https://dalamislam.com/?p=4415 Menjalin persaudaraan sesama muslim sangat penting artinya, karena dengan ikatan persaudaraan akan diperoleh persatuan. Dengan adanya persatuan dapat diraih kekuatan. Jika persatuan dan kekuatan telah dimiliki oleh umat Islam maka segala apa yang menjadi hajat hidup kaum muslimin Insya Allah dapat diwujudkan. Maka itu pentingnya persaudaraan umat muslim. Lalu bagaimana bentuk-bentuk persaudaraan dalam islam? Bentuk-bentuk […]

The post Bentuk-Bentuk Persaudaraan Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Menjalin persaudaraan sesama muslim sangat penting artinya, karena dengan ikatan persaudaraan akan diperoleh persatuan. Dengan adanya persatuan dapat diraih kekuatan.

Jika persatuan dan kekuatan telah dimiliki oleh umat Islam maka segala apa yang menjadi hajat hidup kaum muslimin Insya Allah dapat diwujudkan. Maka itu pentingnya persaudaraan umat muslim. Lalu bagaimana bentuk-bentuk persaudaraan dalam islam?

Bentuk-bentuk Persaudaraan dalam Islam

  1. Rukun Tidak Ada Pertengkaran

…وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا [٣:١٠٣]

… dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;… [Surat Ali Imron 103].

  1. Saling Mengasihi, Saling Menyayangi dan tidak saling Mengkhianati

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ … الآية(29)
سورة الفتح 29

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka [Surat Fath ayat 29]

6011 – حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ، حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ، عَنْ عَامِرٍ، قَالَ: سَمِعْتُهُ يَقُولُ: سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَرَى المُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، كَمَثَلِ الجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالحُمَّى» رواه البخاري في كِتَابُ الأدب

Rasulullah SAW bersabda,”Engkau (Nukman bin Basyir) melihat orang-orang iman saling menyayangi mereka, saling menyenangi mereka, dan saling mengasihi mereka sebagaimana satu tubuh, ketika satu anggota badannya sakit maka seluruh tubuh ikut merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan demam”. [Hadist riwayat Al Bukhori dalam Kitabu Adab]

1927 – حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ أَسْبَاطِ بْنِ مُحَمَّدٍ القُرَشِيُّ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ هِشَامِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ، لَا يَخُونُهُ وَلَا يَكْذِبُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ، كُلُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ حَرَامٌ، عِرْضُهُ وَمَالُهُ وَدَمُهُ، التَّقْوَى هَاهُنَا، بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْتَقِرَ أَخَاهُ المُسْلِمَ» : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَفِي البَابِ عَنْ عَلِيٍّ، وَأَبِي أَيُّوبَ
__________
[حكم الألباني] : صحيح
رواه الترمذى في كتب البر والصلة

Orang Islam adalah saudara orang Islam tidak saling mengkianati tidak saling berdusta dan tidak menjatuhkan / menghinakan , setiap Muslim Muslim yang lain haram kehormatannya, hartanya dan darahnya … [Hadist riwayat Termizi dalam Kitabu Birru wal Shilah]

  1. Saling mencintai dan tidak Saling Membenci

5193 – حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي شُعَيْبٍ، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَفَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَمْرٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ»
__________
[حكم الألباني] : صحيح
Demi Allah yang diriku ditanganNya tidak masuk kalian ke Surga kecuali kalian beriman dan kalian tidak beriman kecuali saling menyayangi… [ Hadist riwayat Abu Dawud Kitabu Adab No. 5193]

5143 – حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ رَبِيعَةَ، عَنِ الأَعْرَجِ، قَالَ: قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: يَأْثُرُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الحَدِيثِ، وَلاَ تَجَسَّسُوا، وَلاَ تَحَسَّسُوا، وَلاَ تَبَاغَضُوا، وَكُونُوا إِخْوَانًا،* رواه البخاري في كِتَابُ الأدب

Nabi SAW bersabda,”Takutlah kalian pada persangkaan maka sesungguhnya persangkaan itu dustanya cerita dan jangan meneliti jelek denganmata dan jangan meneliti jelek dengan telinga dan jangan saling dengki dan jagnan saling berpaling dan jangan saling membenci dan jadilah kalian bersaudara”. [Hadist riwayat Al Bukhori Kitabu Adab]

  1. Saling Tolong Menolong, Saling Membantu dan Tidak Egois

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ [٩:٧١]

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Surat At-Taubat ayat 71]

6026 – حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بُرَيْدِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ، قَالَ: أَخْبَرَنِي جَدِّي أَبُو بُرْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ أَبِي مُوسَى، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «المُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ، يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا» ثُمَّ شَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ. وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا، إِذْ جَاءَ رَجُلٌ يَسْأَلُ، أَوْ طَالِبُ حَاجَةٍ، أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ: «اشْفَعُوا فَلْتُؤْجَرُوا، وَلْيَقْضِ اللَّهُ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ مَا شَاءَ»

Nabi SAW bersabda,”Orang iman dengan orang iman lain sebagaimana bangunan saling menguatkan sebagian pada sebagaian kemudian Nabi menganyam jari-jemarinya (ngapurancang). [Hadist Riwayat Al Bukhori Kitabu Sholah]

The post Bentuk-Bentuk Persaudaraan Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>