puasa senin kamis Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/puasa-senin-kamis Wed, 11 Mar 2020 03:39:01 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png puasa senin kamis Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/puasa-senin-kamis 32 32 Sejarah Puasa Senin Kamis https://dalamislam.com/puasa/sejarah-puasa-senin-kamis Tue, 10 Mar 2020 21:36:51 +0000 https://dalamislam.com/?p=8324 Salah satu dari macam-macam puasa sunnah yang kerap dilakukan dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah puasa Senin Kamis. Puasa Senin Kamis adalah salah satu puasa sunnah yang dilakukan pada hari Senin dan/atau Kamis dan merupakan puasa sunnah yang disepakati oleh para ulama. Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyatakan, “Puasa-puasa sunnah yang disepakati para ulama […]

The post Sejarah Puasa Senin Kamis appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Salah satu dari macam-macam puasa sunnah yang kerap dilakukan dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah puasa Senin Kamis.

Puasa Senin Kamis adalah salah satu puasa sunnah yang dilakukan pada hari Senin dan/atau Kamis dan merupakan puasa sunnah yang disepakati oleh para ulama.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyatakan,

“Puasa-puasa sunnah yang disepakati para ulama antara lain puasa hari Senin dan Kamis setiap pekan berdasarkan perkataan Usamah bin Zaid, ‘Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasa puasa pada hari Senin dan Kamis. Suatu ketika beliau ditanya tentang hal itu lalu beliau bersabda, ‘Sesungguhnya amal-amal manusia dibeberkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis.” (Syaikh Wahbah Az Zuhalili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu)

Bagaimanakah sejarah puasa Senin Kamis?

Puasa Senin Kamis adalah puasa sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dalam sebuah riwayat, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR An-Nasa’i dan Ibnu Majah).

Hadits di atas menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kerap melaksanakan puasa Senin Kamis secara rutin.

Karena dicontohkan langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. sudah selayaknya kaum muslimin melaksanakan puasa Senin Kamis secara rutin.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walapun itu sedikit.” (HR. Muslim)

Sejarah puasa Senin Kamis sendiri dapat diketahui dari beberapa alasan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa Senin Kamis atau keutamaan puasa Senin Kamis.

1. Kelahiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Alasan dirutinkannya puasa Senin Kamis salah satunya adalah karena hari Senin merupakan hari kelahiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

“Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya dengan puasa Senin Kamis. Maka beliau menjawab, “Hari Senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu.” (HR. Muslim)

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah.

2. Wahyu pertama turun

Berdasarkan hadits di atas, wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, menurut Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfuri terjadi pada hari Senin tanggal 21 Ramadhan di malam hari.

Adapun ayat yang pertama kali turun menurut pendapat para ulama adalah surat Al ‘Alaq ayat 1-5.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau menyebutkan,

“Awal turunnya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dimulai dengan ar ru’ya ash shadiqah (mimpi yang benar dalam tidur). Dan tidaklah Beliau bermimpi kecuali datang seperti cahaya subuh. Kemudian Beliau dianugerahi rasa ingin untuk menyendiri. Nabi pun memilih gua Hira dan ber-tahannuts. Yaitu ibadah di malam hari dalam beberapa waktu. Kemudian beliau kembali kepada keluarganya untuk mempersiapkan bekal untuk ber-tahannuts kembali. Kemudian Beliau menemui Khadijah mempersiapkan bekal. Sampai akhirnya datang Al Haq saat Beliau di gua Hira. Malaikat Jibril datang dan berkata: “Bacalah!” Beliau menjawab, “Aku tidak bisa baca”. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan, “Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi, “Bacalah!” Beliau menjawab, “Aku tidak bisa baca”. Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi, “Bacalah!”. Beliau menjawab, “Aku tidak bisa baca”. Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat lalu melepaskanku, dan berkata lagi, (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah)” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Segala amal perbuatan diperiksa di hadapan Allah

Alasan lainnya adalah karena di hari-hari itulah segala amal perbuatan manusia, baik macam-macam amal shaleh maupun amal buruk diperiksa di hadapan Allah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu bersabda,

“Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan.” (HR. Muslim)

Dalil lainnya adalah hadits yang diriwayatkan An-Nasa’i sebagai berikut.

Dari Usamah bin Zaid, ia berkata, aku bertanya, “Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau berpuasa sampai hampir saja tidak berbuka dan engkau berbuka sampai hampir saja tidak berpuasa kecuali pada dua hari. Jika keduanya masuk dalam puasamu dan jika tidak begitu, engkau berpuasa pada keduanya.” Beliau bertanya, “Apakah nama dua hari itu?” Aku menjawab, “Hari Senin dan Kamis.” Beliau bersabda, “Itulah dua hari yang diperlihatkan amal padanya kepada Rabb semesta alam. Maka aku ingin diperlihatkan amalku saat sedang berpuasa.” (HR. An Nasa’i, hasan)

4. Dibukanya pintu surga

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda,

“Pintu-pintu surga di buka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim)

The post Sejarah Puasa Senin Kamis appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Puasa Senin Kamis https://dalamislam.com/puasa/puasa-senin-kamis Tue, 19 Jan 2016 09:31:37 +0000 http://dalamislam.com/?p=487 Dalam agama Islam, ada banyak amalan sunnah yangmana Rasulullah SAW juga melaksanakannya seperti shalat sunnah dan berpuasa. Selain puasa wajib di bulan Ramadhan, ada banyak puasa-puasa sunnah lain yang bisa kita kerjakan di bulan-bulan biasa. Salah satunya ialah puasa sunna Senin Kamis. (baca juga: macam-macam puasa sunnah) Sayyidah Aisyah RA meriwayatkan; “Rasulullah SAW biasa menaruh […]

The post Puasa Senin Kamis appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam agama Islam, ada banyak amalan sunnah yangmana Rasulullah SAW juga melaksanakannya seperti shalat sunnah dan berpuasa. Selain puasa wajib di bulan Ramadhan, ada banyak puasa-puasa sunnah lain yang bisa kita kerjakan di bulan-bulan biasa. Salah satunya ialah puasa sunna Senin Kamis. (baca juga: macam-macam puasa sunnah)

Sayyidah Aisyah RA meriwayatkan;

Rasulullah SAW biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR An Nasai).

Dengan kata lain, sunnah puasa Senin Kamis ialah amalan sunnah yang telah menjadi kebiasaan baginda kita Rasulullah SAW. Kemudian muncul pertanyaan; apakah  puasa sunnah Senin Kamis dilakukan pada masing-masing hari (hanya pada hari Senin dan/atau Kamis saja), ataukah merupakan suatu kesatuan (dikerjakan sejak hari Senin sampai dengan Kamis).

Perhatikan hadist berikut ini;

Ketika Nabi Muhammad SAW ditanya mengapa beliau memilih berpuasa pada hari Senin Kamis, beliau menjawab; “Sesungguhnya amal para hamba dilaporkan (kepada Allah) setiap Senin dan Kamis.” (HR Abu Daud).

Disebutkan bahwa amal ibadah akan dilaporkan oleh malaikat pada setiap hari Senin dan Kamis. Sehingga, alasan Rasulullah SAW berpuasa pada hari itu karena beliau ingin ketika amal ibadahnya dilaporkan, beliau sedang dalam keadaan berpuasa.

Kemudian menurut para ulama, yang dimaksud puasa Senin Kamis ialah puasa yang dikerjakan pada harinya masing-masing atau bukan merupakan satu kesatuan. Artinya, puasa Senin Kamis hanya dikerjakan pada hari Senin dan/atau hari Kamis saja. Namun, tidak ada larangan dari Rasulullah sekalipun untuk keharusan puasa pada kedua hari itu. Sehingga, kita boleh memiliki untuk puasa pada ke-duanya, atau pada hari Senin atau hari Kamis saja.

Dalam Fatwa Syabakah Islamiyah dinyatakan;

Dianjurkan untuk berpuasa sunah hari Kamis di setiap pekan, baik ketika bulan Muharram maupun di luar Muharram. Dan anjuran puasa hari Kamis tidak ada kaitannya dengan puasa Senin sebelumnya. Bahkan anda dianjurkan untuk puasa hari Kamis, sekalipun tidak puasa hari Senin. Karena amal manusia dilaporkan di hari Kamis. Diriwayatkan Abu Daud dalam sunannya, bahwa Nabi Muhammad SAW terbiasa puasa setiap Senin dan Kamis. Ketika beliau ditanya alasannya, beliau bersabda, “Sesungguhnya amal para hamba dilaporkan (kepada Allah) setiap Senin dan Kamis.” (Fatwa Syabakah Islamiyah, nomor 192137)

Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi menyampaikan bahwa tidak menjadi masalah untuk berpuasa pada hari Senin atau hari Kamis saja karena yang dilarang adalah berpuasa pada hari Jum’at saja, berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang artinya;

“Janganlah kalian khususkan malam Jum’at dengan shalat tahajud sementara di malam-malam lain tidak, dan jangan khususkan hari Jum’at dengan puasa, sementara di hari-hari lainnya tidak puasa.” (HR Muslim).

Niat Puasa Senin Kamis

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam puasa sunnah Senin Kamis bukan merupakan satu kesatuan sehingga boleh dikerjakan pada hari Senin saja, hari Kamis saja, atau keduanya. Maka, niat puasanya pun adalah:

  • Niat Puasa Senin : “Nawaitu shauma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi ta’aalaa.” Artinya: “Aku niat puasa sunnah hari Senin karena Allah Ta’ala.
  • Niat Puasa Kamis : “Nawaitu shauma yaumal khamiisi sunnatan lillaahi ta’aalaa.” Artinya: “Aku niat puasa sunnah hari Kamis karena Allah Ta’ala.”

Bolehkah menggabungkan niat puasa Senin Kamis dengan puasa lainnya?

Para ‘alim ulama membahas masalah penggabungan niat seperti itu di dalam kajian  At-Tasyrik bin Niyat atau menggabungkan niat. Disebutkan, apabila amal ibadah itu statusnya laisa maqsudan li dzatih; tidak harus ada wujud khususnya atau hanya berstatus sebagai wasilah atau bisa digabungkan dengan yang lain. Jika demikian halnya, maka niat amal ibadah yang demikian dapat digabungkan dengan amal yang lain yang sama.

Dalam Fatwa Syabakah Islamiyah;

Menggabungkan beberapa niat ibadah dalam satu amal, dikenal para ulama dengan istilah ‘at-Tasyrik’. Hukumnya, jika amal itu terkait wasilah, atau bisa digabungkan, maka dia boleh digabungkan. Dan dia bisa mendapatkan dua ibadah.

Contoh: orang yang mandi junub pada hari Jum’at, lantas menggabungkan niatnya sebagai mandi junub sekaligus mandi hari Jum’at. Maka ia mendapat dua keutamaan sekaligus (hilang hadast dan pahala mandi Jum’at).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menggabungkan niat puasa Senin Kamis dengan puasa lainnya boleh-boleh saja karena merupakan dua amal yang sama (puasa). Di sisi lain, puasa pada hari Senin dan Kamis dimana hari itu merupakan hari amal ibadah dilaporkan kepada Allah SWT.

Dalil Puasa Senin Kamis

Dalil atau dasar puasa Senin Kamis berasal dari hadist Rasulullah SAW maupun ialah:

  1. Dari Abu Qatadah RA, meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW pernah ditanyakan mengenai puasa sunnah hari Senin Kamis. Maka, Rasulullah pun bersabda yang artinya; “Itu adalah hari yang aku dilahirkan padanya, dan aku dibangkitkan menjadi Rasul. Atau hari aku diberi wahyu padanya.” (HR Muslim).
  2. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Amal-amal perbuatan diperlihatkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis. Karena itu aku suka ketika amal diperlihatkan, aku dalam kondisi berpuasa.” (HR At-Tirmidzi).
  3. Dari Aisyah RA dia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR At-Tirmidzi).
  4. Dari Usamah bin Zaid berkata; “Aku berkata pada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.” Rasulullah SAW bertanya, “Apa dua hari tersebut?” Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.” Lalu beliau bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai).

Keutamaan Puasa Senin Kamis

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya;

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”” (HR Muslim).

Agar amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT, maka hendaknya terpenuhi dua syarat yakni:

  1. Melaksanakan amal ibadah dengan ikhlas, semata-mata hanya ingin mengharap ridha dari Allah SWT.
  2. Mengikuti dari apa yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW (ittiba’).

Allah SWT berfirman yang artinya;

Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya“.” (QS. Al Kahfi : 110).

Maka dengan demikian, apapun bentuk amal ibadah yang kita kerjakan, asal dikerjakan dengan ikhlas dan sesuai dengan apa-apa yang telah diajarkan Rasulullah SAW, tidak mengada-ada, serta tidak ada niatan lain terkecuali mengharap ridha Allah SWT, insya Allah tiada amal ibadah yang akan sia-sia karena puasa adalah untuk Allah, maka Allah jualah yang akan memberikan balasannya.

Manfaat Puasa Senin Kamis

  1. Memudahkan dalam mengerjakan amal ibadah lainnya

Seorang yang berpuasa cenderung akan banyak mengerjakan amal ibadah. Hal ini bisa disebabkan oleh sugesti diri sendiri atau memang karena kesadaran diri bahwa saat berpuasa, akan sia-sia jika diri justru mengerjakan perbuatan yang tidak baik. Maka, dengan rutin berpuasa sunnah Senin Kamis, insya Allah akan terhindar daripada berbuat maksiat, ditambah ibadah yang dilakukan secara terus-menerus juga akan membuat kita semakin banyak mendapat padahal serta menjadi lebih istiqamah.

Dikatakan membantu dalam melaksanakan ibadah lainnya, biasanya orang yang berpuasa, karena tidak perlu makan minum maka selain ada kegiatan atau bekerja, biasanya cenderung senang mengerjakan amal ibadah seperti shalat sunnah atau berdzikir. Oleh sebab juga karena dengan berpuasa kita turut merasakan bagaimana sulitnya tanpa makan dan minum, hati kita kemudian tergerak untuk membantu dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan seperti fakir miskin dan anak yatim atau piatu.

Dengan kata lain, dengan berpuasa, kita cenderung tersugesti untuk beribadah serta pahala yang kita peroleh pun insya Allah  jadi berlipat ganda. Seperti melakukan membaca al-quran setiap sehabis shalat fardhu meskipun hanya beberapa ayat ataupun bersedekah untuk meningkatkan keimanan dan berbagi kepada sesama. (baca juga: manfaat membaca al-qur’an)

  1. Membantu menjaga dan mengontrol hawa nafsu

Hawa nafsu memiliki makna luas, baik yang sifatnya baik maupun jahat. Yang jelas, sebagai manusia yang diberikan Allah SWT akal dan nafsu, maka seharusnya manusia bisa lebih bijak dalam mengendalikan nafsunya dengan akal yang telah diberikan. Nabi Muhammad mengajarkan kepada umatnya untuk memperbanyak berpuasa karena dengan puasa dapat membantu kita untuk mengontrol hawa nafsu.

Dari sini juga kita bisa memahami bahwa puasa yang dimaksud Rasulullah tidak hanya puasa wajib di bulan Ramadhan, melainkan memperbanyak puasa ialah dengan berpuasa sunnah. Bahkan termasuk dalam anjuran Nabi bagi pemuda-pemudi yang apabila memiliki keinginan untuk menikah tetapi tidak mampu atau tidak memiliki kecukupan (biaya), maka dianjurkan baginya untuk berpuasa agar dapat mengontrol hawa nafsu (termasuk nafsu syahwatnya).

  1. Menjadikan hati lembut serta lebih peka

Dengan puasa, mengajarkan kepada bagaimana rasanya menahan lapar dan dahaga, yang mana bisa kita bayangkan kesulitannya bagi mereka yang kurang mampu harus merasakannya bahkan ketika mereka tidak berpuasa sekalipun. Maka, salah satu hikmah yang kita ambil dari berpuasa ialah kita bisa lebih sadar diri, bahwa masih ada saudara kita di luar sana yang keadaannya tidak sebaik kita. Karenanya, janganlah menyia-nyiakan makanan dan minuman maupun harta benda selagi kita bisa memilikinya, padahal masih banyak orang lain yang membutuhkannya.

Melakukan puasa sunnah dengan rutin seperti puasa Senin Kamis, insya Allah akan membuat kita lebih peka terutama terhadap lingkungan sekitar kita (dengan catatan segala perbuatan kita lakukan dengan ikhlas). Puasa Senin Kamis yang rutin ibarat pemberi sugesti dan motivasi bagi kita untuk selalu sadar dan lebih peka terhadap sekitar. Sekaligus mendorong kita untuk senantiasa berbuat kebaikan.

  1. Membantu mengistrirahatkan organ dalam tubuh

Setiap dua hari dalam seminggu kita berpuasa yakni Puasa Senin Kamis, artinya kita membantu diri kita sendiri untuk mengistirahatkan mesin di dalam tubuh. Hal ini bermanfaat untuk kesehatan jangka panjang terutama bagi kesehatan organ pencernaan kita.

  1. Terapi kesehatan

Membantu menurunkan kadar lemak dalam tubuh

Tubuh yang terlalu banyak menyimpan akan berdampak buruk pada kesehatan seperti risiko terkena penyakit darah tinggi dan kolesterol. Karenanya, lemak yang berlebih harus dihilangkan dan dihindari. Beberapa cara menghilangkan lemak tubuh termasuk berolahraga dengan rutin, diet yang sehat lagi menyehatkan, serta berpuasa sunnah Senin Kamis.

Dengan kolaborasi dari tiga cara tersebut yang dilakukan secara rutin, insya Allah dapat membantu mengurangi lemak dalam tubuh. Tapi ingat, jangan sampai niat puasa justru untuk mengurangi lemak atau menguruskan badan. Jika demikian, maka puasa Senin Kamis pun jadi menyimpang dari yang sebenarnya.

Maka dari itu, perlu ditekankan pada diri sendiri untuk memulai segala sesuatu, termasuk Puasa Senin Kamis, dengan niat yang tidak lain hanya demi mendapat ridha Allah SWT. Maka, insya Allah kitapun akan merasakan manfaatnya.

Meremajakan sel kulit serta membuat kulit jadi kencang

Ketika berpuasa, metabolisme dalam tubuh dapat dikatakan sedang istirahat namun justru berkebalikan dengan kerja sel-sel kulit tubuh yang menjadi semakin aktif sehingga membantu mempercepat proses pergantian sel kulit yang telah mati. Secara tidak langsung, puasa Senin Kamis yang rutin dilakukan dapat membantu menjaga keremajaan kulit, sehingga kulit menjadi lebih sehat serta lebih kencang.

Membantu menyingkirkan racun dalam tubuh

Sekresi tubuh dapat berlangsung melalui keringat, urin, atau buang air besar. Sementara racun yang dimaksud dapat berasal dari bahan makanan dan minuman yang ada konsumsi sehari-hari yang bercampur dengan lemak, darah, atau bagian lain daripada makanan tersebut.

Maka, untuk membantu proses pengeluaran racun itu tidak cukup hanya dengan berolahraga dan minum suplemen atau vitamin saja. Berhenti mengkonsumsi makanan dan minuman yang merupakan sumber racun atau bahan tidak sehat adalah cara paling efektif, ditambah dengan berpuasa selama sehari penuh agar proses pengeluaran racun bisa berlangsung secara optimal.

Kesimpulannya, dengan rutin menjalankan puasa Senin Kamis, insya Allah dapat membantu mengoptimalkan proses ini sehingga tubuh pun akan lebih sehat.

  1. Membantu meningkatkan kecantikan wanita

Puasa Senin  Kamis yang dilakukan secara rutin dapat membantu proses pergantian sel-sel kulit yang mati secara lebih efektif. Secara tidak langsung, hal ini berdampak positif termasuk bagi organ tubuh bagian dalam maupun luar sehingga menjadikannya lebih sehat dan segar.

Peremajaan kulit yang berlangsung optimal bahkan membantu meningkatkan kecantikan wanita dan membuat wanita memili wajah yang cerah, bersih, dan segar.

  1. Mendapatkan ketenangan jiwa

Puasa Senin Kamis yang dilakukan dengan ikhlas, rutin, serta yang paling utama ialah niat yang benar akan membantu menyadarkan diri kita bahwa pada saat berpuasa, kita tidak seharusnya berbuat maksiat namun harus lebih banyak mengerjakan amal ibadah. Dengan berpuasa, kita juga terlatih untuk mengontrol hawa nafsu maupun emosi.

Dengan demikian, insya Allah dengan berpuasa Senin Kamis mampu membantu kita mendapatkan ketenangan dan ketentraman baik lahir maupun bathin. Sehingga kita bisa terhindar dari keadaan tidak menyenangkan seperti ketakutan, stres, maupun depresi. Berpuasa membantu hidup lebih terkontrol dan lebih tenang.

Bagaimana Dengan Puasa yang Dikerjakan Tanpa Sahur?

Sahur merupakan suatu kegiatan makan dan minum yang dilakukan sebelum waktu imsak tiba. Sahur sering dilakukan ketika seseorang hendak berpuasa terutama ketika sedang mengerjakan puasa Ramadhan. Ada sedikit kesalahpahaman di masyarakat mengenai makan sahur ini, dimana ada pernyataan bahwa tidak sahur berarti tidak puasa. Padahal tidak demikian maknanya puasa. Oleh karena itu, berikut akan dibahas mengenai puasa yang dikerjakan tanpa makan sahur.

Rasulullah SAW  sebagai panutan dan  pembimbing kita, perlu diketahui bahwa beliau sendiri tidak pernah memberikan pernyataan atau pun mengajarkan pada kita bahwa di antara syarat sah puasa adalah dengan makan sahur. Dengan kata lain, tetap sah puasa seseorang sekalipun ia tidak makan sahur.

Dalilnya dari Aisyah RA, beliau mencertikan:

“Suatu hari, Nabi SAW menemui kami, dan bertanya, ‘Apakah kalian punya makanan?‘ Kami menjawab, ‘Tidak.’ Kemudian beliau bersabda: “Kalau begitu, saya akan puasa.” (HR Muslim).

Dalam hadist di atas dapat kita simak bahwa Nabi Muhammad SAW menemui istri beliau, Aisyah RA, di pagi hari untuk menanyakan apakah ada makanan atau tidak untuk makan pagi itu. Lantas Aisyah RA menjawab bahwa tidak ada makanan, sehingga kemudian Rasulullah SAW memutuskan untuk berpuasa. Padahal, sebelumnya Nabi Muhammad SAW tidak ada niatan untuk berpuasa.

Dengan demikian, berarti pada malam hari, Rasulullah SAW tidak ada makan sahur karena beliau tidak ada niat untuk berpuasa. Namun, setelah pagi harinya beliau mendapati tidak ada makanan di rumah, maka Rasulullah pun kemudian meniatkan untuk berpuasa sejak pagi itu.

Sahur adalah berkah

Memang benar bahwasanya sahur merupakan sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan), sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW sendiri yang artinya;

“Bersahurlah karena dalam sahur terdapat berkah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Bahkan larangan meninggalkan sahur pun juga ada dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id RA, yaitu;

“Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salah seorang dari kalian hanya meneguk seteguk air, karena Allah  dan para malaikat bershalawat atas orang-orang yang bersahur.” (HR Ibnu Syaibah dan Ahmad).

Karenanya, Al-Hafidz Ibnu Hajar kemudian menukilkan ijmak atas sunnah ini dalam kitabnya Fath Al-Bary.

Namun, bukan berarti bahwa seseorang yang berpuasa tanpa mengerjakan makan sahur lantas puasanya menjadi tidak sah. Itu tidak benar. Karena yang terjadi adalah seseorang itu akan kehilangan keberkahan atas makan sahur, bukan ketidaksahan puasa (termasuk puasa wajib di bulan Ramadhan maupun puasa sunnah).

Adapun ketika seseorang tidak ada berniat untuk puasa pada malam harinya, melainkan niat itu muncul justru ketika fajar telah datang menjelang, maka perlu diperhatikan keadaannya;

  • Tidak sah; apabila orang tersebut sedang menjalankan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan, jika pada malam harinya tidak berniat serta tidak makan sahur, maka puasanya menjadi tidak sah sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya; “Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tiada baginya puasa itu.” (HR Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, dan Al-Baihaqi). Sebab, meniatkan diri berpuasa sejak malam hari adalah khusus untuk puasa wajib saja (puasa Ramadhan).
  • Sah; ketika seseorang itu tidak sedang mengerjakan puasa wajib, melainkan puasa sunnah seperti puasa Senin Kamis. Para ulama berpendapat bahwa ketika mengerjakan puasa sunnah tidak diwajibkan untuk berniat pada malam hari, melainkan boleh dilakukan pada ketika fajar telah terbit sampai sebelum tergelincirnya matahari atau sekitar waktu shalat Dzuhur. Boleh berniat setelah fajar,  dengan syarat seseorang itu belum ada makan maupun minum sejak waktu subuh.

Semoga bermanfaat…

The post Puasa Senin Kamis appeared first on DalamIslam.com.

]]>
15 Keutamaan Puasa Senin Kamis dan Manfaatnya https://dalamislam.com/puasa/keutamaan-puasa-senin-kamis Fri, 13 Nov 2015 09:36:46 +0000 http://dalamislam.com/?p=363 Puasa merupakan bagian dari 5 Rukun Islam, dimana suatu amalan yang utama selain dari shalat wajib. Dengan melaksanakannya maka seseorang dapat terhindar dari berbagai macam godaan syahwat selama ia hidup di dunia yang pada akhirnya akan membuatnya terlepas dari siksa api neraka ketika di akhirat kelak. Meskipun puasa ramadhan menjadi puasa yang wajib untuk dilakukan, akan tetapi Hikmah […]

The post 15 Keutamaan Puasa Senin Kamis dan Manfaatnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Puasa merupakan bagian dari 5 Rukun Islam, dimana suatu amalan yang utama selain dari shalat wajib. Dengan melaksanakannya maka seseorang dapat terhindar dari berbagai macam godaan syahwat selama ia hidup di dunia yang pada akhirnya akan membuatnya terlepas dari siksa api neraka ketika di akhirat kelak. Meskipun puasa ramadhan menjadi puasa yang wajib untuk dilakukan, akan tetapi Hikmah Puasa Sunnah seperti puasa senin kamis, Puasa Mutih 3 Hari, Puasa Sunah Idul Adha akan menjadi penyempurna keimanan seseorang dengan melakukan sunnah yang Rasulullah anjurkan.(Baca : Keutamaan Puasa Daud)

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

Artinya:

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim)

Selain puasa yang diwajibkan bagi seluruh umat muslim, islam juga menganjurkan untuk mereka melaksanakan puasa sunnah guna menambah kekurangan-kekurangan yang terdapat pada puasa wajib. Cukup banyak macam-macam puasa sunnah yang dilakukan Rasulullah, namun Puasa Senin Kamis menjadi puasa yang paling sering Rasulullah lakukan.(Baca : Hari yang Dilarang Puasa)

Dan sebagai umat muslim, tentu tak asing lagi bagi kita ketika mendengar tentang puasa senin kamis. Dimana ini merupakan puasa sunnah yang Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam sangat menganjurkan untuk melaksanakannya dan beliau sendiri pun merupakan hamba Allah SWT yang selalu mengamalkan puasa tersebut.(Baca : Tips Berpuasa Sambil Bekerja)

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata :

كَانَ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّي صَوْمَ اْلِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيْسِ

Artinya:

Adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memperbanyak puasa pada hari Senin & Kamis.” (HR. Al-Tirmidzi, Al-Nasi dan Ibnu Majah. Hadits ini dishahihkan Al-Albani)

Mengapa Rasulullah sangat menyukai berpuasa di hari senin dan kamis ?

عَنْ اَبِيْ قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ اْلِاثْنَيْنِ ؟ فَقاَلَ ذَلِكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيْهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ اَوْ اٌنْزلَ عَلَيَّ فِيْهِ

Artinya:

Dari Abu Qotadah r.a, sesungguhnya Rosulululloh SAW ditanya tentang puasa Senin. Maka beliau menjawab : “Hari Senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu.” (HR. Muslim)

وَعَنْ اَبِيْ هَرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُعْرَضُ اْلَاعْمَالُ يَوْمَ اْلِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيْسِ فَاُحِبّ اَنْ يٌّعْرَضَ عَمَلِيْ وَاَنَا صَائِمٌ

Artinya:

Dari Abi Hurairoh r.a, dari Rosulululloh SAW bersabda : “Seluruh amal disetor pada hari Senin dan Kamis, maka aku lebih menyukai saat setor amal tersebut dalam keadaan berpuasa.” (HR. Turmudzi)

Adapun tata cara pelaksanaan puasa sunnah senin dan kamis adalah sama dengan pelaksanaan puasa-puasa pada umumnya, yaitu mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari di hari senin dan juga kamis. Dan untuk niatnya, cukup dilakukan dengan berkata dalam hati bahwa Anda berniat menjalankan puasa sunnah senin dan kamis yang tentunya hal tersebut dilakukan semata-mata karena Allah Ta’alaa.(Baca : Puasa Sebelum Menikah)

Adapun niat puasa sunnah senin dan kamis adalah sebagai berikut :

نويت صوم يوم الاثنين سنة لله تعالى

“NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAII SUNNATAN LILLAHI TANA’ALA.”

Artinya:

Aku berniat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.”

نويت صوم يوم الخميس سنة لله تعالى

“NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI TAA’ALA.”

Artinya:

Aku berniat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.”

Cara Agar Keinginan Cepat Terkabul yaitu dengan berpuasa. Puasa memiliki arti dan keutamaan yang sangat penting yang perlu kita ketahui sebagai seorang muslim. Terutama bagi anda seorang muslim yang rajin menjalankan puasa senin kamis.  Banyak sekali hikmah yang bisa kita dapatkan dalam menjalankan puasa sunnah senin dan kamis, seperti hikmah spiritual, keutamaannya di hadapan Allah SWT, serta hikmah dari segi kesehatan.(Baca : Fadhilah Puasa Ramadhan 10 Hari Pertama)

Baca juga :

Berikut ini beberapa keutamaan puasa senin kamis yang patut anda ketahui :

Senin dan kamis adalah hari dimana pintu-pintu surga dibuka; sehingga pada kedua hari tersebut, seluruh dosa-dosa yang telah dilakukan oleh umat muslim seperti Dosa yang Tak Terampuni Oleh Allah SWT akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT, kecuali bagi mereka yang sedang bermusuhan.(Baca : Puasa Mutih Sebelum Menikah)

Dari Abu Harrairah ra, Bahwasannya Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

Artinya:

Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim)

إن في الجنة بابًا يقال له: الريان، يدخل منه الصائمون يوم القيامة لا يدخل منه أحد غيرهم. يقال: أين الصائمون؟ فيقومون لا يدخل منه أحد غيرهم، فإذا دخلوا أغلق فلم يدخل منه أحد

Artinya:

Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan di masuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. di katakan : manakah orang-orang yang suka berpuasa? maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi.” (HR Bukhori dan Muslim)

Baca juga :

  1. Senin dan kamis merupakan hari dimana amalan-amalan manusia akan diangkat dan diperiksa di hadapan Allah SWT.

Dari Abu Harrairah ra, Bahwasannya Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ اْلاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

Artinya:

Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…” (HR. Muslim)

  1. Hari kamis merupakan hari dimana kebanyakan perjalanan (safar) Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dilakukan.

Ka’ab bin Malik Radhiyallahu anhu pernah mengatakan :

لَقَلَّمَا كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ إِذَا خَرَجَ فِي سَفَرٍ إِلاَّ يَوْمَ الْخَمِيْسِ

Artinya “Sangat jarang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar (untuk melakukan perjalanan) kecuali pada hari Kamis.” (HR. Al-Bukhari)

Ka’ab bin Malik Radhiyallahu anhu juga pernah mengatakan :

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ فِي غَزْوَةِ تَبُوْكَ وَكَانَ يُحِبُّ أَنْ يَخْرُجَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ

Artinya “Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari Kamis di peperangan Tabuk, dan (memang) beliau suka keluar (untuk melakukan perjalanan) pada hari Kamis.” (HR. Al-Bukhari)

  1. Hari Senin merupakan hari dimana Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dilahirkan dan menerima wahyu-wahyu dari Allah SWT.

Sejarah telah mencatat bahwa Rasulullah Sholallahu Alaihi wassalam dilahirkan pada hari senin tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah, atau bertepatan dengan tanggal 27 April 571 Masehi.

عَنْ اَبِيْ قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ اْلِاثْنَيْنِ ؟ فَقاَلَ ذَلِكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيْهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ اَوْ اٌنْزلَ عَلَيَّ فِيْهِ

Artinya:

Dari Abu Qotadah r.a, sesungguhnya Rosulululloh SAW ditanya tentang puasa Senin. Maka beliau menjawab : “Hari Senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu.” (HR. Muslim)

Manfaat dari Menjalankan Puasa Senin Kamis

Selain keutamaan tersebut di atas, ada berbagai manfaat yang bisa kita dapatkan dalam melaksanakan puasa sunnah senin dan kamis, diantaranya :

1. Dapat menjadi perisai bagi kejiwaan seseorang

Menjalankan puasa, baik itu puasa wajib maupun puasa-puasa sunnah seperti puasa senin dan kamis dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kondisi kejiwaan seseorang. Manfaat berpuasa juga dapat membantu dalam melatih kesabaran, melatih menguasai diri, melatih diri dalam meredam hawa nafsu, serta dapat meningkatkan kemauan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas ketaqwaannya kepada Allah SWT.(Baca : Puasa Mutih Sebelum Menikah)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

2. Melatih diri untuk berdisiplin

Dengan berpuasa, maka seseorang akan dilatih untuk selalu berdisiplin dalam segala hal, karena ia merasa Allah SWT selalu mengawasi setiap tindakan yang ia lakukan sehingga ia akan selalu mawas diri dan menghindari segala hal-hal yang nantinya dapat menimbulkan dosa dan dapat membatalkan puasanya.(Baca : Tips Persiapan Menjelang Puasa)

3. Dapat terhindar dari godaan syaitan

Berpuasa memberikan gambaran bahwa dengan melakukan ibadah tersebut jalan syaitan untuk mempengaruhi jiwa dan tubuh manusia akan terhambat. Dengan begitu akan dapat meminimalkan pengaruh-pengaruh syaitan pada manusia seperti berbuat kemaksiatan atau melakukan hal-hal lainnya yang dilarang oleh Allah SWT.(Baca : Niat Puasa Ganti Ramadhan)

4. Dapat meningkatkan amalan

Dengan berpuasa, kita akan lebih terdorong untuk meningkatkan ibadah maupun amalan-amalan lainnya yang nantinya akan mendatangkan pahala dari Allah SWT.

Artikel tentang amalan :

5. Melembutkan hati dan meningkatkan rasa syukur

Dengan berpuasa, rasa simpatik kita terhadap orang lain akan semakin meningkat, terutama bagi mereka yang memiliki keberuntungan yang masih jauh dibawah kita. Dan dengan begitu akan menjadikan kita lebih tahuCara Mensyukuri Nikmat Allah SWT.

6. Berpengaruh besar pada kesehatan tubuh

Banyak ahli kesehatan yang menyatakan bahwa puasa baik bagi kesehatan seseorang. Puasa dapat membersihkan tubuh serta sebagai penyembuhan bagi berbagai penyakit. Saat berpuasa, sistem pencernakan kita dapat beristirahat sehingga sistem tubuh yang lainnya dapat bekerja lebih baik.(Baca : Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh )

Keutamaan puasa senin kamis lainnya :

The post 15 Keutamaan Puasa Senin Kamis dan Manfaatnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>