puasa syawal Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/puasa-syawal Sat, 14 Mar 2020 01:38:48 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png puasa syawal Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/puasa-syawal 32 32 Sejarah Puasa Syawal – Pelengkap Puasa Ramadhan https://dalamislam.com/puasa/sejarah-puasa-syawal Wed, 11 Mar 2020 23:37:01 +0000 https://dalamislam.com/?p=8328 Salah satu amalan utama bulan Syawal yang sangat dianjurkan adalah puasa Syawal yakni puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari di bulan Syawal. Adapun keutamaan puasa di bulan Syawal di antaranya adalah memperoleh pahala seperti puasa selama setahun penuh.   Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa berpuasa (di bulan) […]

The post Sejarah Puasa Syawal – Pelengkap Puasa Ramadhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Salah satu amalan utama bulan Syawal yang sangat dianjurkan adalah puasa Syawal yakni puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari di bulan Syawal.

Adapun keutamaan puasa di bulan Syawal di antaranya adalah memperoleh pahala seperti puasa selama setahun penuh.  

Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Barangsiapa berpuasa (di bulan) Ramadhan kemudian diiringi dengan puasa enam hari bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti puasa satu tahun penuh.”

HR. Muslim

Dalil lainnya, dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Puasa Ramadhan ganjarannya sebanding dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal, pahalanya sebanding dengan puasa dua bulan, dan karenanya bagaikan puasa selama setahun penuh.”

HR. Ahmad dan An-Nasa’i

Mengapa demikian? Allah berfirman dalam surat Al-An’aam ayat 160 sebagai berikut,

“Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannaya. Mereka sedikitpun tidak dirugikan (dizhalimi).”

QS. Al-An’aam : 160

Bagaimana sejarah puasa Syawal?

Dari beberapa sumber disimpulkan bahwa sejarah puasa Syawal dapat ditelusuri dari keutamaan atau faedah puasa Syawal.

Allah subhaanaa huu wa ta’aalaa telah menjadikan setiap amalan sunnah pada setiap amalan wajib seperti shalat sunnah rawatib pada shalat fardhu atau shalat wajib lima waktu.

Tidak hanya shalat, puasa, zakat, haji, dan lain sebagainya pun demikian.

Untuk amalan wajib puasa yakni puasa Ramadhan, amalan sunnah yang berfungsi untuk melengkapi dan menyempurnakan puasa Ramadhan salah satunya adalah puasa Syawal yang dikerjakan selama enam hari.  

Mengapa setelah puasa Ramadhan disyari’atkan puasa Syawal selama enam hari?  Alasannya adalah sebagai berikut.

1. Melengkapi dan menyempurnakan puasa Ramadhan

Semaksimal apapun seseorang mengerjakan puasa Ramadhan tentu tidak luput dari kekurangan dan ketidaksempurnaan.

Di sinilah puasa Syawal berperan yakni untuk menutupi dan menyempurnakan kekurangan tersebut.

Pada hari Kiamat nanti, pahala amalan sunnah seperti puasa Syawal akan diambil untuk menutupi kekurangan amalan wajib yakni puasa Ramadhan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Amal ibadah yang pertama kali dihisab pada Hari Kiamat adalah shalat. Allah Ta’ala berkata kepada malaikat-sedang Dia Maha Mengetahui tentangnya-, ‘Periksalah ibadah shalat hamba-hamba-Ku, apakah sempurna ataukah kurang. Jika sempurna maka pahalanya ditulis utuh sempurna. Jika kurang, maka Allah memerintahkan malaikat, ‘Periksalah apakah hamba-Ku itu mengerjakan shalat-shalat sunnah? Jika ia mengerjakannya mata tutupilah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnah itu.’ Begitu pulalah dengan amal-amal ibadah lainnya.”

HR. Abu Daud

2. Memperoleh pahala yang sebanding dengan puasa setahun penuh

Selain itu, dengan mengerjakan puasa Syawal, pahala yang diperoleh adalah sebanding dengan puasa setahun penuh. Hal ini disebabkan, macam-macam amalan shaleh yang dikerjakan juga menjadi semakin bertambah.

Namun perlu dipahami pula bahwa bukan berarti puasa dahr atau puasa setahun penuh itu dibolehkan mengingat hukum puasa dahr adalah haram.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“… tidak ada shaum melebihi shaumnya Nabi Daud ‘alaihis salam yang merupakan separuh shaum dahr, dia berpuasa sehari dan berbuka sehari.”

HR. Bukhari

Terkait dengan berlipatgandanya pahala puasa Syawal, sebuah hadits yang memperjelas hal ini adalah sebagai berikut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tiap-tiap kebajikan yang diamalkan/dikerjakan oleh anak cucu Adam dilipatgandakan dari sepuluh dan tujuh puluh sampai tujuh ratus kali lipat. Kecuali amalan puasa itu bagi-Ku dan Aku yang membalasnya sesuka-Ku tanpa hitungan kepadanya. Karena ia (pelaku puasa) menahan hawa nafsunya dan makanannya dan minumannya karena ke-Agungan-Ku (Allah). Dan puasa itu tameng (perisai). Dan bagi orang yang berpuasa itu ada dua kegembiraan. Gembira waktu berbuka dan gembira waktu bertemu dengan Allah pada hari kiamat. Dan dalam riwayat lainnya, dilipatgandakan tujuh puluh dan tujuh ratus lipat hingga tanpa hitungan.”

HR. Muslim

3. Tanda bahwa puasa Ramadhan diterima Allah

Mengerjakan puasa Syawal setelah puasa Ramadhan merupakan tanda bahwa Allah menerima ibadah puasa Ramadhan yang telah dilakukan.

Hal ini disebabkan, apabila Allah menerima amal seorang hamba maka Dia akan memberikan taufiq kepada orang tersebut untuk melakukan amalan shaleh setelahnya.

4. Merupakan bentuk rasa syukur

Puasa Ramadhan merupakan sebab penghapusan dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari Muslim)

HR. Bukhari Muslim

Karena itu, puasa Syawal yang dilakukan setelah puasa Ramadhan selama enam hari sejatinya merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah subhaana huu wa ta’aala karena dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.  

5. Tidak terputusnya amalan shaleh yang dikerjakan

Berbagai macam amalan shaleh yang dilakukan selama bulan Ramadhan akan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya hingga maut menjemput termasuk puasa Syawal.

Allah berfirman dalam surat Al Hijr ayat 99 sebagai berikut.

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).”

QS. Al-Hijr : 99

6. Dibersihkan dari segala dosa

Puasa Syawal sebagai salah satu amalan puasa di bulan Syawal jika dikerjakan dengan penuh keikhlasan dapat menghapus dosa-dosanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari puasa bulan Syawal, maka ia dianggap bersih dari dosanya (dibersihkan dari segala doanya) seperti anak yang baru lahir (dilahirkan) ibunya.”

HR. Muslim

The post Sejarah Puasa Syawal – Pelengkap Puasa Ramadhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Puasa Syawal Sebelum Qadha Puasa Ramadhan https://dalamislam.com/puasa/hukum-puasa-syawal-sebelum-qadha-puasa-ramadhan Sun, 09 Jun 2019 11:12:25 +0000 https://dalamislam.com/?p=7178 Untuk melengkapi  istiqomah setelah ramadhan, disunahkan untuk puasa 6 hari di bulan Syawal. Hal ini merupakan puasa sunnah yang dicontohkan Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam. Namun bagi wanita yang berhalangan berpuasa di bulan ramadhan, bagaimana hukum puasa syawal sebelum qadha puasa ramadhan tersebut? Yuk simak lebih lanjut. Diriwayatkan bahwa Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda […]

The post Hukum Puasa Syawal Sebelum Qadha Puasa Ramadhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Untuk melengkapi  istiqomah setelah ramadhan, disunahkan untuk puasa 6 hari di bulan Syawal. Hal ini merupakan puasa sunnah yang dicontohkan Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam. Namun bagi wanita yang berhalangan berpuasa di bulan ramadhan, bagaimana hukum puasa syawal sebelum qadha puasa ramadhan tersebut? Yuk simak lebih lanjut.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun.”

Itulah kenapa dalam memenuhi ibadah di bulan Ramadhan. Maka baik hukumnya melaksanakan puasa sunnah 6 hari di bulan syawal. Tentu saja agar amalan dan pahala yang kita dapat bisa dihitung secara utuh dan lebih sempurna.

Namun tentu saja, muncul beragam pertanyaan terkait fiqih yang melandasi ibadah sunnah tersebut. Seperti semisal di sebuah kasus ada seorang perempuan yang puasa ramadhan nya tidak penuh (dikarenakan masa Haid) dan kemudian dia belum melakukan puasa pengganti di luar bulan Ramadhan, apakah diperbolehkan dia melaksanakan Ibadah Puasa sunnah di bulan syawal?

Alasan Kenapa Puasa Sunnah Syawal Berbeda dengan Puasa Sunnah yang Lain

Dalam menganalisa hukum puasa syawal sebelum qadha puasa ramadhan, kita harus paham dulu pembagian puasa sunnah yang berkaitan dengan bulan Ramadhan, dan puasa sunnah yang tidak berkaitan dengan bulan Ramadhan.

Baca juga :

Puasa sunnah yang tidak berkaitan dengan bulan Ramadhan antara lain :

1 Puasa Senin kamis

Amalan yang dilakukan hanya pada hari senin dan kamis. Meskipun namanya senin-kamis, namun karena jenis amalannya berbeda, maka boleh hukumnya apabila melaksanakan puasa kamis terlebih dahulu kemudian senin, melaksanakannya di hari senin meski tidak melaksankannya di hari kamis dan sebaliknya.

2. Puasa muharram

Puasa ini dilaksanakan hanya pada bulan Muharram. Biasannya dilaksanakan pada tanggal 10 dan lebih dikenal dengan puasa Asyura

3. Puasa bulan Sya’ban

Merupakan Amalan yang dilaksanakan hanya di bulan Sya’ban

4. Puasa Nabi Dawud

Puasa Nabi Dawud adalah puasa yang dilakukan secara selang seling. Yang mana sehari kita berpuasa, maka besok tidak, lalu dilanjutkan luasa puasa lagi dan seterusnya

5. Puasa Dzulhijjah

Merupakan puasa yang sunnah dilaksanakan selama 10 hari di bulan dzulhijjah menjelang Idul Adha.

6. Dan lain-lain

Perbedaan puasa Syawal dibanding puasa-puasa sunnah yang disebutkan diatas adalah hubungannya dengan bulan Ramadhan. Bahwasannya, apabila menilik Hadist yang berbunyi :

Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun.

Nah, bisa dikatakan bahwa puasa syawal merupakan follow up dari puasa Ramadhan.

Baca juga :

Apa Hukum Puasa Syawal Sebelum Qadha Puasa Ramadhan?

Untuk memahami hal ini, mari simak Fatwa yang diutarakan oleh Imam Ibnu Utsaimin berkaitan tentang wanita yang memiliki utang puasa ramadhan, sementara dia ingin puasa syawal.

Beliau mengatakan

إذا كان على المرأة قضاء من رمضان فإنها لا تصوم الستة أيام من شوال إلا بعد القضاء ، ذلك لأن النبي صلى الله عليه وسلم يقول : ( من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال ) ومن عليها قضاء من رمضان لم تكن صامت رمضان فلا يحصل لها ثواب الأيام الست إلا بعد أن تنتهي من القضاء

Apabila seorang wanita memiliki hutang puasa di bulan ramadhan, maka dia tidak boleh puasa syawal kecuali setelah selesai qadha. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal…”. Sementara orang yang masih memiliki utang puasa ramadhan belum disebut telah berpuasa ramadhan. Sehingga dia tidak mendapatkan pahala puasa 6 hari di bulan syawal, kecuali setelah selesai qadha. (Majmu’ Fatawa, 19/20).

Atas Fatwa diatas, dapat disimpulkan bahwasannya, hukumnya tidak boleh melaksanakan Puasa Sunnah Syawal apabila belum ‘membayar hutang’ puasa Ramadhan. Karena posisi puasa sunnah syawal ada di belakang puasa Ramadhan secara langsung, dan semisal puasa utama nya belum komplit, maka puasa sunnah follow up nya tidak boleh dilaksanakan sebelum hutang puasa wajib terbayar.

Mengamalkan Amalan Puasa Sunnah Lain sebelum Mengqadha Puasa Ramadhan

Lantas bagaimanakah kedudukan puasa sunnah yang lain apabila dilaksanakan sebelum Qadha? Berdasarkan hadist diatas, maka amalan yang lain boleh dilakukan, pasalnya puasa sunnah yang lain tidak berhubungan langsung dengan puasa Ramadhan.

Namun tentu saja, apabila kita memiliki waktu untuk melaksanakan puasa Sunnah, maka yang lebih utama dilaksanakan adalah meng Qadha puasa Ramadhan rerlebih dahulu, karena dilihat dari skala prioritas, maka puasa Ramadhan yang sifatnya wajib tapi ‘berlubang’ alangkah baik apabila digenapi terlebih dahulu. Karena pada dasarnya, setiap hutang yang kita lakukan apabila kita sudah mampu untuk melunasinya, maka baik segera dilunasi. Agar apapun yang terjadi di kemudian hari tidak merugikan kita sendiri.

Baca juga:

Apakah Boleh Hukumnya Membayar Puasa Ramadhan dan Melakukan Puasa Sunnah Syawal dalam Satu Niat?

Pertanyaan seperti ini bisa saja muncul dikarenakan kita melaksanakan Qadha berdekatan dengan puasa Sunnah Syawal. Adapun pada dasarnya puasa 6 Hari Syawal tidak memiliki ketentuan, tanggal dan bisa dilaksanakan di tanggal mana saja selama masih di bulan Tersebut.

Apabila semisal kita meniatkan meng Qadha puasa Ramadhan di tanggal 1-4 Sya’ban kemudian diikuti melakukan Puasa Sunah Syawal di tanggal 5-10. Apakah niatnya menjadi satu? (satu niat)

Jawabannya tentu saja tidak. Pasalnya meskipun dilaksanakan secara berurutan, namun itu merupakan 2 amalan yang berbeda. Jadi tidak bisa dijadikan satu. Kembali ke syarat melaksanakan Puasa Syawal terlebih dahulu yang mana Puasa Ramadhan harus komplit. Maka puasa Syawal hanya boleh dilaksanakan setelah Qadha puasa Ramadhan.

Itulah sedikit penjelasakn perihal hukum puasa syawal sebelum qadha puasa ramadhan. Kesimpulannya adalah Tidak boleh, berdasarkan kepada Hadist yang merujuk pada ketentuan Puasa Ramadhan harus komplit terlebih dahulu dan Puasa Sunnah Sya’ban baru boleh dilaksanakan.

Termasuk tidak masuk akal juga apabila seorang mendahulukan amalan sunnah didepan amalan wajib. Hal tersebut tidak dibenarkan. Wallahu a’lam  bishowab

Selebihnya, mari kita lebih memperdalam kembali ilmu-ilmu perihal fiqih agar kita menjadi pribadi yang lebih baik dibanding hari kemarin. Semoga kita selalu diberikan petunjuk oleh Allah untuk tetap di jalan yang benar. Amin, InsyaAllah

Hamsa,

The post Hukum Puasa Syawal Sebelum Qadha Puasa Ramadhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Amalan Setelah Ramadhan Berlalu yang Paling Dianjurkan https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-setelah-ramadhan-berlalu Wed, 13 Jun 2018 01:30:05 +0000 https://dalamislam.com/?p=3623 Tak terasa sebentar lagi puasa Ramadhan yang kita laksanakan akan segera selesai. Malam Lailatul Qadar menjadi sebuah penanda akan berakhirnya keutamaan Ramadhan. Berakhirnya Ramadhan bukan berarti segala amalan yang kita kerjakan juga dihentikan. Justru dengan berakhirnya Ramadhan hendaknya kita lebih meningkatkan segala bentuk amalan. Bukan hanya beramal di bulan Ramadhan saja, karena bulan Syawal juga […]

The post 13 Amalan Setelah Ramadhan Berlalu yang Paling Dianjurkan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tak terasa sebentar lagi puasa Ramadhan yang kita laksanakan akan segera selesai. Malam Lailatul Qadar menjadi sebuah penanda akan berakhirnya keutamaan Ramadhan.

Berakhirnya Ramadhan bukan berarti segala amalan yang kita kerjakan juga dihentikan. Justru dengan berakhirnya Ramadhan hendaknya kita lebih meningkatkan segala bentuk amalan.

Bukan hanya beramal di bulan Ramadhan saja, karena bulan Syawal juga merupakan bulan yang baik untuk meningkatkan ibadah. Berikut adalah amalan yang baik dilakukan setelah Ramadhan :

1. Membayar zakat

Allah berfirman,

وَمَآ ءَاتَيْتُم مِّن رِّبًا لِّيَرْبُوَا۟ فِىٓ أَمْوَٰلِ ٱلنَّاسِ فَلَا يَرْبُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ۖ وَمَآ ءَاتَيْتُم مِّن زَكَوٰةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ ٱللَّهِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُضْعِفُونَ

Artinya: “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).” (Q. S. Ar Rum: 39)

2. Makan sebelum sholat Ied

Dari Anas bin Malik radliyallahuanhu berkata, “Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fithri hingga beliau memakan beberapa kurma. (HR. Bukhari)

Al-Imam Asy-Syafi’i (w. 150 H) menuliskan dalam kitab beliau Al-Umm :

ونحن نأمر من أتى المصلى أن يأكل ويشرب قبل أن يغدو إلى المصلى فإن لم يفعل أمرناه بذلك في طريقه أو المصلى إن أمكنه فإن لم يفعل ذلك فلا شيء عليه ويكره له أن لا يفعل

Kami memerintahkan bagi yang mendatangi tempat shalat Ied untuk makan dan minum terlebih dahulu sebelum mendatangi tempat shalat. Bila tidak makan, kami perintahkan untuk makan di jalan atau di tempat shalat bila memungkinkan. Namun bila tidak, tentu tidak berdosa tetapi hukumnya makruh bila tidak dikerjakan. 

3. Mandi sebelum sholat Ied

Dalam riwayat shahih pada Kitab Al-Muwattho’ dan lainnya bahwa Ibnu Umar mandi pada hari Id sebelum berangkat ke tempat sholat. Imam An-Nawawi juga menyebutkan bahwa jumhur ulama’ sepakat tentang kesunnahan mandi sebelum berangkat untuk melaksanakan shalat ied.

Baca juga:

4. Sholat Idul Fitri

Dari Ummu ‘Athiyah, beliau berkata : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beanjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat shalat.“

Dari Abu Huroiroh berkata: “Bahwasanya Nabi shollallohu’alaihi wa sallam telah bersabda: ‘Puasa itu adalah hari di mana kalian berpuasa, dan (’iedul) fitri adalah hari di mana kamu sekalian berbuka…’” (HR. Tirmidzi dan Abu dawud, shohih).

5. Menyambung silaturahmi

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ

“Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Ia berkata: “Barang siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus hubungan dengannya”. [Muttafaqun ‘alaihi].

6. Puasa 6 hari

Dari Tsauban maula (pembantu) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Barangsiapa yang melakukan puasa enam hari setelah hari raya ‘Idul Fithri, maka, itu menjadi penyempurna puasa satu tahun. [Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya – QS al An’am/6 ayat 160-]”.

7. Menikah

Aisyah radiallahu ‘anha istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan,

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللهِ فِي شَوَّالٍ، وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ، فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللهِ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي؟، قَالَ: ((وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ))

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan syawal pula. Maka isteri-isteri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (Perawi) berkata, “Aisyah Radiyallahu ‘anhaa dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal” (HR. Muslim).

Baca juga:

8. Membaca al-qur’an 

Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS Al Fathir: 29-30)

9. Berdzikir

Dari ‘Abdullâh bin Busr Radhiyallahu anhu berkata,

“Seorang Badui datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata, ‘Wahai Rasûlullâh, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak pada kami.

Beritahukanlah kepada kami sesuatu yang kami bisa berpegang teguh kepadanya ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah lidahmu senantiasa berdzikir kepada Allâh Azza wa Jalla”

10. I’tikaf

Allah berfirman,

وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ

“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud.” (Al Baqarah: 125).

11. Sedekah

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Q. S. Al Baqarah : 195)

Baca juga:

12. Sholat malam

Allah berfirman,

أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ

Artinya: “(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
(QS. Az-Zumar: 9)

13. Perbanyak doa

Allah berfirman, “Mohonlah (berdoalah) kamu kepada Tuhanmu dengan cara merendahkan diri dan cara halus, bahwasannya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas;

dan janganlah kamu berbuat kebinasaan di bumi (masyarakat) setelah la baik; dan mohonlah (berdoalah) kamu kepada Allah dengan rasa takut dan loba (sangat mengharap); bahwasannya rahmat Allah itu sangat dekat kepada orang-orang, yang ihsan (Iman kepada Allah dan berbuat kebajikan).” (Q. S. Al A’Raaf: 55-56)

Demikian penjelasan terkait apa saja amalan setelah Ramadhan berlalu yang paling dianjurkan untuk di amalkan. Semoga bermanfaat.

The post 13 Amalan Setelah Ramadhan Berlalu yang Paling Dianjurkan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
15 Amalan Bulan Syawal dan Keistimewaannya https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-bulan-syawal Mon, 17 Jul 2017 08:31:24 +0000 http://dalamislam.com/?p=1754 Selain bulan Ramadhan, bulan Syawal juga menjadi bulan baik untuk umat Islam di seluruh dunia sebab bukan menjadi bulan sembarangan atau biasa. Allah juga sudah memberikan amalan – amalan yang apabila dilakukan, maka pahala yang didapat juga sangat besar. Berikut ini adalah beberapa amalan bulan Syawal selengkapnya. baca juga: Keutamaan Puasa di Bulan Syawal Amalan […]

The post 15 Amalan Bulan Syawal dan Keistimewaannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Selain bulan Ramadhan, bulan Syawal juga menjadi bulan baik untuk umat Islam di seluruh dunia sebab bukan menjadi bulan sembarangan atau biasa. Allah juga sudah memberikan amalan – amalan yang apabila dilakukan, maka pahala yang didapat juga sangat besar. Berikut ini adalah beberapa amalan bulan Syawal selengkapnya.

baca juga:

  1. Puasa 6 Hari Bulan Syawal

Allah akan mengganjar seseorang yang melaksanakan piasa selama enam hari pada bulan Syawal yaitu mendapat pahala puasa selama satu tahun penuh. Pahala yang didapat dari amalan ini sangatlah mulia dan hanya diberikan untuk orang yang melaksanakan puasa 6 hari saat bulan Syawal ini. Sebagian ulama juga mengijinkan untuk tidak melaksanakan puasa enam hari secara berturut-turut, akan tetapi pahalanya juga sama besar dengan melakukannya langsung sesudah hari raya. Puasa syawal juga boleh dilakukan saat pertengahan atau pada akhir bulan syawal.

Banyak orang yang juga berpendapat jika puasa bulan Syawal menjadi tanda bahwa Allah sudah menerima puasa Ramadhan hamba-Nya dan puasa Syawal juga merupakan ungkapan syukur untuk Allah sehingga bisa mendapat pengampunan dari Allah SWT.

baca juga:

  1. I’tikaf

I’tikaf atau dengan kata lain berdiam diri di dalam masjid sambil melakukan dzikir merupakan salah satu amalan dari bulan syawal dan cara untuk lebih mendekatkan diri pada Allah. I’tikaf sendiri biasanya dilakukan pada malam terakhir pada bulan Ramadhan, namun juga bisa di ganti pada saat masuk ke bulan Syawal.

  1. Menikah Pada Bulan Syawal

Bulan syawal juga menjadi bulan yang sangat baik untuk waktu menikah. Saat ingin melangsungkan pernikahan, kedua pasangan ini juga pastinya sudah menentukan waktu yang paling baik sebagai hari pernikahan untuk menghindari beberapa hal tidak baik yang mungkin saja bisa terjadi.

Ini juga menjadi sunnah Rasulullah saw, sebab Rasulullah juga melangsungkan pernikahan di bulan Syawal seperti yang dikisahkan dalam hadist Muslim dari istri Rasulullah, AisyahRA.

baca juga:

  1. Shalat Hari Raya

Ummu Athiyah radliallahu ‘anha berkata, “kami diperintahkan untuk mengajak keluar gadis yang baru baligh, gadis – gadis pingitan dan orang – orang haid untuk menghadiri shalat Idul Fitri dan Idul Adha.. [HR. Al Bukhari & Muslim]

  1. Mustahab Bertakbir Malam Idul Fitri

Amalan bulan syawal berikutnya adalah disukainya [mustahab] bertakbir pada malam Idul Fitri semenjak matahari tenggelam sampai pada hari akhir bulan Ramadhan sampai datangnya imam pemimpin shalat Ied. Sehingga sudah selayaknya seseorang bertakbir di berbagai tempat seperti masjid, rumah, pasar dan berbagai tempat lain, kecuali untuk kaum wanita yang harus dilirihkan suaranya saat bertakbir.

baca juga:

  1. Menyantap Kurma

Menyantap beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil sebelum shalat Ied serta memakai pakaian terbaik juga menjadi amalan pada bulan syawal sekaligus memberi ucapan selamat hari raya sesudah hari raya selama ucapan tersebut bukanlah haram atau sebuah larangan yang mengandung perbuatan haram seperti contohnya salaman dengan lawan jenis yang bukan mahram.

  1. Melakukan Silahturahmi

Bulan syawal menjadi bulan berbeda dengan bulan lain karena pada bulan ini banyak umat Islam yang melakukan amalan silahturahmi seperti pulang kampung, saling bermaafan, halal bi halal dan sebagainya. Bulan syawal menjadi bulan yang penuh akan berkah, rahmat dan juga ampunan dari Allah SWT sebab umat Islam lebih memperkuat lagi tali silahturahmi serta ukhuwah Islamiyah.

baca juga:

  1. Meningkatkan Shalat 5 Waktu

Syawal merupakan bulan kembalinya umat muslim kepada fitrah, diampuni dari semua dosa sesudah melaksanakan ibadah Ramadhan satu bulan penuh. Ini menjadi awal permulaan semua umat muslin untuk selalu menjaga shalat lima waktu dengan semakin baik dan lebih ditingkatkan. Dengan masuknya bulan syawal, maka ini membawa kemenangan untuk mereka yang sudah berhasil menjalani ibadah puasa selama Ramadhan dan menjadi lambang kemenangan umat muslim dari melawan musuh terbesar dari jiwa yakni hawa nafsu.

  1. Melakukan Peningkatan

Amalan bulan syawal selanjutnya adalah lebih meningkatkan kualitas serta kuantitas dari ibadah. Syawal yang diartikan secara harafiah memiliki arti peningkatan yaitu peningkatan dalam urusan ibadah yang menjadi hasil dari latihan selama bulan Ramadhan. Umat Islam diharapkan untuk lebih meningkatkan amal kebaikan pada bulan syawal ini dan tidak menurunkan atau kembali pada sifat semula yang jauh dari nilai – nilai Islam.

baca juga:

  1. Membuktikan Takwa

Amalan yang tidak kalah penting saat bulan syawal adalah menjadi bulan untuk memberi pembuktian dari berhasil atau tidaknya bulan Ramadhan khususnya dalam urusan ibadah puasa sehingga derajat taqwa bisa di dapat.

  1. Melanjutkan Qiyamullail dan Tadarus AlQur’an

Tidak hanya bulan Ramadhan saja yang diharuskan untuk umat muslim memperbanyak kegiatan qiyamullail atau shalat di malam hari serts membaca Alqur’an. Namun, pada bulan syawal juga diharapkan hal tersebut tetap dijalankan supaya 11 bulan berikutnya  yang dilaksanakan akan berkesinambungan.

baca juga:

  1. Memperbanyak Puasa Sunnah

Bulan syawal juga menjadi bulan dimana puasa sunnah harus diperbanyak, seperti yang sudah disebutkan dalam sabda  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maukah kutunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan?; Puasa adalah perisai, …” (HR. Tirmidzi no. 2616. Syaikh Al Albani mengatakan dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abu Daud bahwa hadits ini shohih).

Puasa yang disebut dalam hadits diatas adalah seperti perisai untuk muslim di dalam dunia dan juga di akhirat. Saat di dunia, puasa sunnah akan menjadi perisai dari segala perbuatan maksiat, sedangkan saat di akhirat akan menjadi perisai api neraka.

  1. Menjaga Shalat Malam

Saat Ramadhan, masjid umumnya akan penuh saat shalat tarawih, akan tetapi saat bulan syawal, maka kebanyakan orang sudah mulai sibuk dengan berbagai kegiatan dibandingkan mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat malam. Sesungguhnya, shalat malam juga harus dilakukan sebaik-baiknya shalat sesudah shalat wajib dan pada hal ini juga harus dilakukan pada bulan syawal.

baca juga:

  1. Berkorban Sebisa Mungkin

Amalan bulan syawal berikutnya adalah merenungi [bertafakkur] dengan hal yang positif supaya inspirasi serta keberkahan hidup bisa ditemukan. Selain itu, alangkah lebih baik jika berkorban tidak hanya dilakukan dengan harta, kekuasaan serta ilmu saja, namun juga berkorban kapan pun sesuai dengan kemampuan masing-masing.

  1. Sadaqoh dan Doa Bersama

Bulan syawal yang menjadi bulan silahturahmi, membuat bulan ini sangat baik untuk melakukan halal bi halal seperti dengan mengundang anak yatim dan juga fakir miskin lalu makan bersama serta digelar juga doa serta dzikir berjamaah sekaligus ceramah hidmat.

baca juga:

 

Demikian ulasan yang bisa kami berikan mengenai amalan bulan syawal yang sudah selayaknya dilakukan sehingga bisa memperoleh rahmat dari Allah SWT, semoga bisa memberikan banyak informasi dan bermanfaat untuk anda.

The post 15 Amalan Bulan Syawal dan Keistimewaannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Keutamaan Puasa di Bulan Syawal dan Dalilnya https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/keutamaan-puasa-di-bulan-syawal Tue, 09 May 2017 08:31:36 +0000 http://dalamislam.com/?p=1538 Bulan syawal adalah bulan yang datang setelah bulan Ramadhan tiba. Bulan syawal tentunya bulan yang berbahagia setelah hari raya Idul Fitri datang. Tentunya sekaligus juga bulan kesedihan karena harus ditinggal oleh bulan Ramadhan yang suci dan berlipatganda pahala oleh Allah SWT. Setelah puasa bulan Ramadhan, Rasulullah mencontohkan puasa di bulan syawal yang juga sangat dianjutkan […]

The post 6 Keutamaan Puasa di Bulan Syawal dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bulan syawal adalah bulan yang datang setelah bulan Ramadhan tiba. Bulan syawal tentunya bulan yang berbahagia setelah hari raya Idul Fitri datang. Tentunya sekaligus juga bulan kesedihan karena harus ditinggal oleh bulan Ramadhan yang suci dan berlipatganda pahala oleh Allah SWT.

Setelah puasa bulan Ramadhan, Rasulullah mencontohkan puasa di bulan syawal yang juga sangat dianjutkan untuk dilaksanakan. Puasa di bulan syawal ini juga sekaligus meneruskan puasa ramadhan akan tetapi hanya dilakukan hanya 6 hari saja. Semangatnya adalah, jangan sampai kebiasaan dan ibadah selama bulan ramadhan hilang begitu saja tanpa berbekas.

Keutamaan Ibadah Puasa Sunnah Syawal

Ada sangat banyak keutamaan jika kita melaksanakan ibadah puasa syawal. Puasa syawal juga bisa berorientasi pada spirit rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman. Berikut adalah keutamaan yang bisa didapatkan jika kita melaksanakannya.

1. Melatih Diri Mengelola Hawa Nafsu

Puasa dapat melatih diri kita untuk senantiasa mengelola hawa nafsu diri kita. Hawa nafsu tentunya bukan suatu yang dosa jika kita mampu mengelolanya. Untuk itu hawa nafsu bukanlah dihapuskan atau dihilangkan sama sekali atau bahkan ditahan oleh diri kita. Sebagai muslim yang baik, hawa nafsu tentu harus ditaklukkan dengan cara dikelola dan tidak diumbar sembarangan.

Selama bulan puasa, kita diperintahkan untuk tetap produktif dan tetap fokus untuk beribadah agar diri kita fokus untuk mengelola hawa nafsu bukan justru membebaskan hawa nafsu kita. Mengelola hawa nafsu memang tidak mudah, namun juga bukan berarti tidak bisa sama sekali. Hawa nafsu membutuhkan kesabaran untuk melaksanakannya dan menjaga agar ia tidak bebas sebebas-bebasnya keluar dari diri kita.

Sebagia contoh, Allah melarang suami istri untuk berhubungan biologis selama berpuasa. Jika dilanggar, maka hal tersebut akan membatalkan puasa. Untuk itulah, puasa adalah mengelola diri dan hawa nafsu bersabar untuk tidak asal bertindak atas dorongan hawa nafsu yang muncul dari dalam diri kita. Boleh juga mengikuti Cara Ampuh Menahan Hawa Nafsu di Bulan Ramadhan

2. Memperbanyak Kefokusan pada Ibadah

Dengan ibadah puasa, maka kita akan memperbanyak fokus pada ibadah. Ibadah memang adalah hal yang memperkuat puasa kita. Untuk itu, kurang bernilai jika kita hanya puasa saja namun tidak melaksanakan kefokusan pada ibadah lainnya. Kefokusan ibadah ini bisa diraih lewat melakukan shalat, bersedekah, membaca dan mentadaburi Al-Quran.

Ibadah adalah Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam. Untuk itu ibadah adalah hal inti yang harus dilakukan manusia.

3. Membangun Spiritual yang Tinggi

Karena kefokusan kita untuk membangun ibadah yang baik, maka kita pun akan mendapatkan spiritual yang tinggi dari ibadah yang akan kita lakukan. Untuk itu, ibadah yang baik adalah yang dilakukan dengan ikhlas dan niat yang lurus, agar penghayatan ketuhanan bisa didapatkan dengan baik.

Puasa yang diiringi oleh ibadah dan spiritual yang tinggi akan membentuk kita menjadi muslim yang kuat, dekat dengan Allah, dan memiliki penghayatan yang tinggi terhadap Allah SWT. Spiritual adalah langkah untuk bisa mendapatkan bahagia di Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam dengan Cara Sukses Menurut Islam.

4. Seperti Berpuasa Setahun Penuh

“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh.”(HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)

Dari hadist di atas dijelaskan bahwa puasa syawal dalah puasa yang yang menggenapkan seperti kita berpuasa setahun penuh. Untuk itu, puasa syawal menjadi pelengkap kita setelah puasa ramadhan. Hitungan pahalanya adalah seperti berpuasa selama setahun penuh, tentu bukan pahala yang kecil dan sia-sia. Untuk itu, segeralah melaksanakan puasa syawal setelah puasa ramadhan dan idul fitri telah berlalu.

Baca juga:

5. Ganjaran 10 Kali Lipat

“Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas ‘Idul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat.” Rasulullah SAW.

Selama melaksanakan puasa di bulan syawal kita juga bisa mendapatkan kebaikan yang tidak akan sia-sia. Allah mengganjarnya dengan kebaikan pahala sepuluh kali lipat. Tentu saja harusnya sebagai manusia yang penuh salah dan dosa, kita bersyukur bahwa Allah memberikan pahala terbaik dan kesempatan kita untuk menimba pahala dengan sebaik-baiknya.

6. Menyempurnakan Ibadah

“Amal ibadah yang pertama kali di hisab pada Hari Kiamat adalah shalat. Allah Ta’ala berkata kepada malaikat -sedang Dia Maha Mengetahui tentangnya-: “Periksalah ibadah shalat hamba-hamba-Ku, apakah sempurna ataukah kurang. Jika sempurna maka pahalanya ditulis utuh sempurna. Jika kurang, maka Allah memerintahkan malaikat: “Periksalah apakah hamba-Ku itu mengerjakan shalat-shalat sunnat? Jika ia mengerjakannya maka tutupilah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnat itu.” Begitu pulalah dengan amal-amal ibadah lainnya.” (HR Abu Dawud)

Dengan melaksanakan ibadah sunnah, termasuk puasa syawal maka kita telah melengkapi dan menyempurnakan ibadah kita. Ibadah wajib, tentu harus dilakukan. Begitupun ibadah sunnah, walaupun bukan bernilai wajib tetapi jika dilaksanakan maka akan membuat ibadah kita lebih sempurna dan terlengkapi.

Baca juga:

Fakta Lain Tentang Puasa

Selain itu, selama berpuasa kita juga bisa merasakan dan berempati dalam kondisi yang lapar dan dahaga. Tentu hal ini tidak akan bisa kita rasakan secara empiris jika kita tidak benar-benar berpuasa makan dan minum. Dengan melakukan puasa ini kita bisa berempati pada mereka yang tidak mampu dan sering mengalami kelaparan ataupun kehausan setiap harinya. Seperti hal nya negara-negara lain di dunia yang kelaparan dan terbelakang. Dari sini diharapkan umat islam dapat melakukan sesuatu, dan bersedekah atas harta yang dimilikinya.

Sangat banyak ahli kesehatan mengungkapkan bahwa puasa dapat menyehatkan diri kita dan bisa melakukan detoks yang baik untuk diri kita. Untuk itu, puasa memberikan hikmah bagi tubuh kita untuk beristirahat sejenak agar diri kita benar-benar bisa menyerap makanan, membuang racun dalam tubuh, dan terhindar dari kebiasaan makan berlebihan.

Semoga kita bisa melaksanakan ibadah puasa syawal selepas kita melaksanakan ibadah puasa ramadhan satu bulan lamanya. Selain puasa ramadhan dan syawal, kita bisa juga melaksanakan puasa sunnah seperti Puasa Sunah Idul Adha dalam IslamPuasa 1 Muharram, Puasa Mutih 3 Hari,  dsb.

Menjalankan ibadah puasa sunnah bisa membuat kita terbiasa mengelola hawa nafsu, tidak mudah tegroda dengan dunia, dan senantiasa mengingat bahwa hidup di dunia adalah kehidupan yang sementara, bukan kekal dan bahagia yang semu.

The post 6 Keutamaan Puasa di Bulan Syawal dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>