ramadhan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/ramadhan Mon, 02 Jan 2023 03:31:38 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png ramadhan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/ramadhan 32 32 5 Amalan yang Dilakukan pada Malam Lailatul Qadar https://dalamislam.com/info-islami/amalan-yang-dilakukan-pada-malam-lailatul-qadar Thu, 12 Jan 2023 03:14:27 +0000 https://dalamislam.com/?p=12167 Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling istimewa bagi umat mislim. Di mana pada bulan suci tersebut, diwajibkan bagi orang-orang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa. Di bulan suci ini, pahala dilipatgandakan bagi mereka yang menjalankannya. Di bulan suci Ramadhan ini pula kita menemui malam Lailatul Qadar atau malam kemuliaan. Malam lailatul qadar adalah malam yang penuh […]

The post 5 Amalan yang Dilakukan pada Malam Lailatul Qadar appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling istimewa bagi umat mislim. Di mana pada bulan suci tersebut, diwajibkan bagi orang-orang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa. Di bulan suci ini, pahala dilipatgandakan bagi mereka yang menjalankannya. Di bulan suci Ramadhan ini pula kita menemui malam Lailatul Qadar atau malam kemuliaan.

Malam lailatul qadar adalah malam yang penuh keagungan, kemuliaan, dan tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Pada malam itu merupakan malam diturunkannya Al Qur’an. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

(1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. (2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (3) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (4) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. (5) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 1-5).

Dan ditambah adanya malam Lailatul Qadar atau malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Di mana dalam satu malam yang penuh dengan kemuliaan, keagungan dan tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala, karena malam itu merupakan permulaan diturunkannya al-Quran. Simak cara menyambut malam lailatul qadr.

Malam Lailatul Qadar terdapat pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan yang dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang beri’tikaf di sepuluh hari terkahir bulan Ramadhan dan beliau bersabda:

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” [Hadits Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169].

Sebelum memasuki malam Lailatul Qadar, ada tanda-tanda yang sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan paginya malam Lailatul Qadar agar seorang muslim mengetahuinya.

Dari ‘Ubay Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:

صَبِيْحَةُ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
تَطْلُعُ الشَمسُ لاَ شعاع لَهَا، كَاَنَهَا طَشْتٌ حَتَّى تَرْتَفَعُ

Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi
[Hadits Riwayat Muslim 762]

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:

أَيُكُم يَذْكُرُ حِيْنَ طَلَعَ الْقَمَرُ، وَهُوَ
مِشْلُ شِقِّ جَفْنَةٍ

Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan seperti syiqi jafnah” [Muslim 1170]

Dan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” [Tahayalisi 349, Ibnu Khuzaimah 3/231, Bazzar 1/486, sanadnya Hasan].

Ketahui juga tanda seseorang mendapat lailatul qadar setelah melakukan amalan-amalan di atas.

Dan adapun do’a Lailatul Qadar

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, berdoa sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni

”Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf menghapus kesalahan, karenanya maafkanlah aku hapuslah dosa-dosaku.”

(HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850 )

Amalan di Malam Lailatul Qadar

Pada malam lailatul qadar, hendaknya kita berlomba untuk menambah pahala di bulan yang suci ini. Sebagai umat muslim, kita harus rajin beribadah agar mendapatkan ridha Allah SWT.

Banyak keistimewaan di malam Lailatul Qadar ini, pada Surat Al Qadr sudah dijelaskan di dalamnya bahwa malam Lailatul Qadr adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Diketahui saat ini banyak malaikat yang turun dengan limpahan berkah. Meski kita tidak mengetahui kapan malam itu datang, namun kita bisa melihat tanda-tandanya pada hadits yang sudah dijelaskan diatas. Berikut ini adalah amalan saat malam lailatul qadar yang dilakukan umat muslim.

  • Membaca Surat Al Qadr di Bulan Ramadhan

Siapa yang membaca Surat Al Qadr tiga kali sebelum shalat pada hari Jumat, maka Allah akan menuliskan kebaikan padanya sebanyak orang yang mengerjakan shalat jumat untuknya, dihindari dari malapetaka, dan 70 malaikat di surga berdoa untuknya.

  • Melakukan Niat Sungguh-Sungguh

Menurut Mas’ud, untuk menyambut malam Lailatul Qadar hendaknya ia berniat pada malam pertama di bulan Muharram hingga akhir tahun hijriah, sehingga dengan niat sungguh-sungguh akan mendapatkan malam itu.

  • Merahasiakan Ibadah

Menurut Al Mawardi, disunnahkan bagi orang yang melihat malam Lailatul Qadr untuk merahasiakannya, dan siapa yang melakukan kebaikan pada malam itu, maka kebaikan perbuatannya lebih baik dari pada seribu bulan.

  • Memperbanyak Doa Baik

Memperbanyak doa pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, salah satunya doa yang Allah ajarkan kepada Aisyah sebagai berikut :

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anna.

Amalan Lailatul Qadar dapat kita lakukan untuk menambah pahala di bulan suci Ramadhan, terlebih sebagai umat muslim, kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan. Banyak keistimewaan dari tanda-tanda malam lailatul qadar yang telah dijelaskan dalam Surat Al Qadr.

Didalamnya menjelaskan bahwa pada malam tersebut, banyak malaikat yang turun membawa limpahan berkah kepada umat muslim.

Meski kita tidak mengetahui kapan malam itu datang, namun tanda nya dapat kita ketahui dari hadits yang sudah dibahas diatas. Semoga kita termasuk orang yang beruntung mendapatkan malam Lailatul Qadr. Aamiin.

The post 5 Amalan yang Dilakukan pada Malam Lailatul Qadar appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Amalan yang Dilakukan pada Malam Nuzulul Qur’an https://dalamislam.com/info-islami/amalan-yang-dilakukan-pada-malam-nuzulul-quran Wed, 04 Jan 2023 03:31:18 +0000 https://dalamislam.com/?p=12166 Nuzulul Qur’an adalah hari turunnya kitab suci umat muslim Al Quran. Para ulama sepakat bahwa proses turunnya Al Quran adalah pada bulan Ramadhan. Dari beberapa pendapat, mengatakan bahwa Al Quran diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai malam Nuzulul Qur’an lengkap dengan amalan apa saja yang dilakukan pada malam Nuzulul Qur’an. […]

The post Amalan yang Dilakukan pada Malam Nuzulul Qur’an appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Nuzulul Qur’an adalah hari turunnya kitab suci umat muslim Al Quran. Para ulama sepakat bahwa proses turunnya Al Quran adalah pada bulan Ramadhan.

Dari beberapa pendapat, mengatakan bahwa Al Quran diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai malam Nuzulul Qur’an lengkap dengan amalan apa saja yang dilakukan pada malam Nuzulul Qur’an.

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr: 1-5).

Perayaan Nuzulul Qur’an sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga tidak pernah dicontohkan oleh para sahabat. Para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengatakan :

لَوْ كَانَ خَيرْاً لَسَبَقُوْنَا إِلَيْهِ

Seandainya amalan tersebut baik, tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita untuk melakukannya.”

Inilah perkataan para ulama pada setiap amalan atau perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat. Mereka menggolongkan perbuatan semacam ini sebagai bid’ah. Karena para sahabat tidaklah melihat suatu kebaikan kecuali mereka akan segera melakukannya.

Al Qur’an pun diturunkan bukan untuk diperingati setiap tahunnya. Namun tujuan utama adalah Al Qur’an tersebut dibaca dan direnungkan maknanya. Allah Ta’ala berfirman:

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. ” (QS. Shaad: 29).

Pendapat yang mengatakan bahwa al-Qur’an turun pada tanggal 17 Ramadan dilandasi sebuah dalil, yakni QS. Al-Anfal 8: 41. Allah swt berfirman:

Artinya: “Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Poin penting yang berkenaan dengan tanggal turunnya al-Qur’an terletak pada kalimat “Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan.”

3 Amalan yang Dilakukan Pada Malam Nuzulul Qur’an

Lalu bagaimana umat Islam menyikapi malam diturunnya Al Qur’an (Nuzulul Qur’an)? Setidaknya ada beberapa amalan berikut ini yang dapat dilakukan umat muslim pada saat malam Nuzulul Qur’an.

  • Memperbanyak Membaca Al Qur’an

Sudah menjadi hal yang lumrah bahwa pada saat bulan Ramadhan dianjurkan untuk membaca Al Quran, bahkan sampai khatam Al Quran. Dalam QS. Al-Baqarah (Sapi Betina) /2: 185, Allah swt. Berfirman:

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)

Berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW, umat Islam diberikan pahala sebanyak 10 jika membaca Al quran pada bulan biasa. Namun, bagaimana jika amalan membaca Al Quran pada saat bulan Ramadhan? Sudah pasti pahala dilipatgandakan.

  • Iktikaf Mendekatkan Diri Kepada Allah

Nabi Muhammad SAW beberapa kali melakukan tahanuts. Sebelum menerima wahyu pertama, yakni Surat Al-Alaq/96 : 1-5, Nabi Muhammad SAW juga melakukan kegiatan tersebut. Tahanuts atau dapat diartikan sebagai kegiatan pengasingan diri dalam mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Banyak orang di zaman Nabi Muhammad SAW melakukan tahanuts, salah satunya adalah Abdul Muthallib (kakek dari Nabi Muhammad SAW). ketika Nabi Muhammad SAW melakukan tahanuts di Gua Hira, beliau mendapatkan wahyu pertama kali dari Allah SWT.

Sekarang ini tahanuts dikenal dengan iktikaf atau menempa jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Artinya: “Dari Ibnu Umar (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw. selalu beri‘tikaf  pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan.”

  • Shalat Malam

Amalan selanjutnya yang dilakukan pada malam Nuzulul Quran adalah dengan menjalankan Shalat Malam. Sebaiknya umat islam meningkatkan amalan ini disamping juga menjalankan puasa.

Shalat malam sebelum tidur menurut Islam karena menjalankan shalat malam memiliki banyak keistimewaan di dalamnya. Nabi Muhammad saw. bersabda:

Artinya: “Dari Abu Hurairah (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw. menganjurkan (salat) qiyami Ramadhan kepada mereka (para sahabat), tanpa perintah wajib. Beliau bersabda: Barangsiapa mengerjakan (salat) qiyami Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].

Ketahui cara agar rajin shalat malam agar ibadah senantiasa maksimal.

Itulah beberapa amalan yang bisa dikerjakan umat muslim saat malam Nuzulul Quran. Meskipun tidak dalil yang spesifik yang menganjurkan amalan apa saja yang bisa dikerjakan pada malam Nuzulul Quran.

Setidaknya ketiga amalan tersebut adalah amalan yang erat kaitannya dengan malam Nuzulul Quran pada saat Bulan Ramadhan yang dikutip dari beberapa dalil. Ketahui juga serba serbi Ramadhan di seluruh dunia.

Semua amalan baik mesti terus ditingkatkan oleh umat islam, terutama saat bulan suci Ramadhan yang memiliki banyak keistimewaan di dalamnya.

Namun, juga setelah bulan Ramadhan, harapannya seluruh amalan dapat terus ditingkatkan dan menjadi kebiasaan baik bagi kita umat muslim. Demikianlah informasi mengenai malam Nuzulul Quran, yang semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua.

The post Amalan yang Dilakukan pada Malam Nuzulul Qur’an appeared first on DalamIslam.com.

]]>
8 Cara Menyambut Bulan Ramadhan dengan Hati Nan Bahagia! https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/cara-menyambut-bulan-ramadhan-adalah Mon, 28 Mar 2022 07:15:46 +0000 https://dalamislam.com/?p=10672 Ramadan merupakan bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad disebutkan bahwa pintu surga akan dibuka dan pintu neraka akan ditutup pada bulan ini. Bahkan, setan akan dibelenggu. قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ […]

The post 8 Cara Menyambut Bulan Ramadhan dengan Hati Nan Bahagia! appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ramadan merupakan bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad disebutkan bahwa pintu surga akan dibuka dan pintu neraka akan ditutup pada bulan ini. Bahkan, setan akan dibelenggu.

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ

Artinya: “Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR. Ahmad).

Pada bulan ini setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa. Sebagaimana diperintahkan Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 185.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Artinya: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka berpuasalah.” (QS. Al Baqarah: 185).

Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah dan juga dipercaya oleh umat Muslim sebagai bulan di mana berkah dan pahala dilipatgandakan. Pada bulan ini juga umat Islam menunaikan ibadah puasa sepanjang selama sebulan penuh.

Untuk menyambut bulan yang suci ini dan juga menunaikan ibadah puasa secara maksimal, sudah sewajarnya kita memerlukan persiapan yang matang.

Cari tahu persiapan bulan Ramadan apa saja yang harus kita siapkan!

1. Perkuat Iman

Persiapan Ramadan yang paling dasar adalah mempersiapkan iman. Persiapan secara keimanan bisa Toppers lakukan dengan mulai melatih pengendalian dari kebiasaan-kebiasaan buruk sehari-hari.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara sesederhana memastikan Shalat Lima Waktu yang tidak pernah bolong, atau menghentikan kebiasaan merokok.

2. Persiapan Fisik dan Jasmani untuk Puasa
persiapan ramadhan

Bulan Ramadan adalah bulan di mana Toppers sangat dianjurkan untuk berbuat kebaikan dan mengumpulkan pahala. Ditambah dengan ibadah Puasa, sudah pasti kita memerlukan kondisi fisik dan jasmani yang prima.

Jika sampai kamu jatuh sakit, tentu ibadah nggak akan jadi maksimal. Jaga kondisi fisik dan jasmani mulai dari sekarang dengan mengurangi kebiasaan tidak sehat.

Kebiasaan yang tidak sehat seperti bergadang dan mengonsumsi makanan tidak sehat. Mulailah lebih rutin berolahraga dan bila perlu konsumsi vitamin atau suplemen kesehatan.

Dengan mengonsumsi multivitamin, tubuh Toppers jadi tahan banting memasuki bulan Ramadan dan tidak gampang sakit. Sehingga tak ada halangan untuk berpuasa hingga akhir.

3. Perdalam Ilmu dan Pengetahuan Agama
persiapan ramadan

Persiapan Bulan Ramadan selanjutnya adalah memperdalam ilmu dan pengetahuan kita mengenai agama. Pelajarilah mengenai hal-hal apa saja yang seharusnya dak tidak seharusnya dilakukan oleh umat Muslim di Bulan Ramadan. Pelajari juga mengenai tata cara ibadah yang baik dan benar.

Sebelum memasuki Bulan Ramadan, nggak ada salahnya kita perbanyak bacaan-bacaan mengenai agama dan lebih sering mengikuti forum-forum agama untuk memperdalam pengetahuan dan ilmu keagamaan agar bisa menunaikan ibadah di bulan Ramadan dengan lebih afdal.

4. Membayar Utang Puasa

Membayar utang puasa yang telah lalu adalah persiapan yang paling penting dan wajib dilakukan dalam menyambut datangnya bulan Ramadan. Terlebih bagi wanita yang biasanya berhalangan puasa karena masa haid.

Utang puasa dapat diganti sepanjang tahun hingga bulan Syaban. Untuk itu, hendaklah melunasi utang puasa sebelum berakhirnya Syaban.

5. Memperbanyak Puasa Sunnah pada Bulan Syaban Bulan Syaban adalah

waktu terbaik untuk puasa sunnah. Sebulan sebelum Ramadan, Rasulullah SAW banyak melakukan puasa di waktu ini.

Imam Baihaqi menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Waktu-waktu Penuh Berkah: Khazanah Islam Klasik, dikatakan bahwa Rasulullah SAW berpuasa hampir sebulan penuh di bulan Syaban.

Abu Salamah RA menceritakan: “Aku bertanya kepada Aisyah RA tentang puasa Rasulullah SAW. Ia menjawab, ‘Rasulullah SAW berpuasa sampai-sampai kami berkata, Beliau benar-benar berpuasa dan beliau juga tidak berbuka sampai-sampai kami berkata, Beliau benar-benar telah berbuka. Dan aku tidak pernah melihat Beliau berpuasa pada bulan Syaban. Yakni, Beliau SAW berpuasa pada bulan tersebut hampir semuanya (sebulan penuh).” (HR. Muslim, Nasa’i, dan Ahmad).

Mengenai puasa tersebut, Imam Syafi’i menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW berpuasa (hampir) sebulan penuh pada bulan Syaban, yakni hanya beberapa hari saja Beliau Nabi Muhammad SAW tidak berpuasa.

6. Berdoa agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadan

Amalan lainnya adalah memperbanyak doa agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadan. Disebutkan dalam buku ini, diriwayatkan oleh sebagian ulama salaf, mereka berdoa kepada Allah SWT selama enam bulan menjelang Ramadan dan lima bulan setelahnya agar amalannya diterima.

Berdoa ini juga menjadi salah satu bentuk pengharapan seorang hamba agar dapat berjumpa dengan bulan penuh keberkahan supaya bisa banyak beramal di bulan tersebut.

7. Menata Niat

Umat Islam juga dapat mempersiapkan niat dan kondisi hati dengan bergembira menyambut datangnya Ramadan. Ini merupakan konsekuensi yang logis apabila telah mengetahui kemuliaan dan berlimpahnya ampunan Allah pada bulan suci ini.

8. Melakukan Rukyatul Hilal jika Mampu dan Memiliki Ilmunya

Hal lain yang dapat dilakukan adalah melihat hilal untuk memastikan masuknya bulan Ramadan, khususnya bagi orang yang mampu dan memiliki ilmunya. Pengamatan hilal dapat dilakukan pada sore hari tanggal 29 Syaban sampai matahari terbenam dengan sempurna.

Apabila hilal belum terlihat, maka jumlah hari bulan Syaban digenapkan menjadi 30. Selain ketujuh amalan di atas, di sejumlah tempat, umat Islam akan mengunjungi makam sebelum Ramadan yang biasa disebut ziarah kubur. Ziarah kubur ini dilakukan sebagai pengingat akan kematian dan meningkatkan rasa zuhud.

The post 8 Cara Menyambut Bulan Ramadhan dengan Hati Nan Bahagia! appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Membangunkan Sahur Menggunakan Beduk Beserta Penjelasannya https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-membangunkan-sahur-menggunakan-beduk Fri, 17 Apr 2020 08:00:45 +0000 https://dalamislam.com/?p=8449 Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, banyak sekali umat islam yang menyiapkan alat atau bahan yang akan digunakan selama bulan Ramadhan. Terutama fasilitas masjid yang sudah tidak layak dipakai diganti dengan yang baru. Salah satu fasilitas masjid yang sering diganti adalah beduk. Beduk seringkali digunakan untuk menandakan waktu masuknya adzan ataupun sahur dan berbuka puasa. Banyak […]

The post Hukum Membangunkan Sahur Menggunakan Beduk Beserta Penjelasannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
hukum membangunkan sahur menggunakan beduk

Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, banyak sekali umat islam yang menyiapkan alat atau bahan yang akan digunakan selama bulan Ramadhan.

Terutama fasilitas masjid yang sudah tidak layak dipakai diganti dengan yang baru.

Salah satu fasilitas masjid yang sering diganti adalah beduk. Beduk seringkali digunakan untuk menandakan waktu masuknya adzan ataupun sahur dan berbuka puasa.

Banyak pro dan kontra mengenai cara membangunkan sahur dengan menggunakan beduk. Bagaimanakah hukumnya?

Beduk identik dengan suara yang lantang dan keras, sehingga membuat banyak orang memilih beduk sebagai media untuk membangunkan sahur.

Membangunkan orang lain untuk sahur sangatlah terpuji, agar orang lain tidak melewatkan waktu sahurnya.

Tentunya, niat orang yang membangunkan sahur pun pasti baik. Namun, banyak yang menanggapi masalah ini sebagai hal yang tidak wajar. Mengapa?

Pasalnya, yang bertugas membangunkan sahur kebanyakan saat ini adalah anak anak muda.

Biasanya ia membangunkan sahur dengan cara berteriak dan menabuh beduk secara berlebihan.

Inilah yang membuat orang yang dibangunkan untuk sahur menjadi tidak menyukainya.

Pada dasarnya membangunkan sahur dengan alat apapun adalah boleh terlebih lagi dengan beduk.

Asal tidak berlebihan dalam menggunakannya, agar orang yang dibangunkan merasa senang hati dan bagi yang membangunkan sahur memperoleh pahala.

The post Hukum Membangunkan Sahur Menggunakan Beduk Beserta Penjelasannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
5 Keberkahan Dalam Makan Sahur https://dalamislam.com/info-islami/keberkahan-dalam-makan-sahur Mon, 10 Jun 2019 08:26:12 +0000 https://dalamislam.com/?p=7016 Menurut Tafsir Al Qur’an Hidayatul Insan, yang dimaksud dengan sahur adalah waktu sebelum fajar menyingsing mendekati subuh. Salah satu amalan sunnah saat bulan Ramadhan yang dijalani oleh umat muslim adalah makan sahur. Para ulama sepakat bahwa hukum makan sahur adalah sunnah. Makan sahur sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena besarnya pahala sahur di […]

The post 5 Keberkahan Dalam Makan Sahur appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Menurut Tafsir Al Qur’an Hidayatul Insan, yang dimaksud dengan sahur adalah waktu sebelum fajar menyingsing mendekati subuh. Salah satu amalan sunnah saat bulan Ramadhan yang dijalani oleh umat muslim adalah makan sahur. Para ulama sepakat bahwa hukum makan sahur adalah sunnah. Makan sahur sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena besarnya pahala sahur di bulan Ramadhan jika ditunaikan serta di dalamnya terdapat keberkahan dunia dan akhirat bagi seorang muslim.

Dalam suatu riwayat disebutkan,

Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada kami Syu’bah telah menceritakan kepada kami ‘Abdul ‘Aziz bin Shuhaib berkata, aku mendengar Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada barakah.”
(HR. Bukhari)

Adapun makna berkah atau barokah sejatinya adalah turun dan tetapnya kebaikan Allah pada sesuatu. Berkah atau barokah dapat mendatangkan kebaikan, pahala, serta manfaat bagi si penerima berkah atau barokah. Berkah atau barokah ini hanya akan diperoleh jika seorang hamba benar-benar menaati segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Adapun keberkahan dalam makan sahur di antaranya adalah sebagai berikut.

Baca juga:

1. Menaati perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Keberkahan dalam makan sahur yang pertama adalah menaati perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebagai muslim, wajib hukumnya beradab dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan cara menaati perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal ini dikarenakan menaati perintah Rasul sama halnya dengan menaati perintah Allah SWT. Dan setiap muslim yang menaati Allah dan Rasul-Nya sejatinya telah memperoleh kemenangan yang besar. Dalam Al Qur’an Allah SWT berfirman yang artinya,

“Barangsiapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu) maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.”
(QS. An Nisaa’ : 80)

Allah SWT juga berfirman dalam Al Qur’an yang artinya,

“Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka ssungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”
(QS. Al Ahzab : 71)

2. Simbol syiar Islam

Salah satu tanda kesempurnaan puasa di bulan Ramadhan. Karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan sahur sebagai salah satu simbol syiar Islam yang membedakan kaum muslimin dari orang Yahudi dan Nasrani. Dari ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Pembeda antara puasa kami dan puasa ahlul kitab adalah makan sahur.”
(HR. Muslim)

3. Waktu dikabulkannya doa

Waktu sahur termasuk sepertiga malam terakhir sekaligus merupakan salah satu waktu terkabulnya doa di bulan Ramadhan. Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku di setiap malamnya.”
(HR. Muslim)

Keutamaan doa di sepertiga malam terakhir atau waktu sahur diterangkan dalam riwayat berikut.

“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata : “Siapa yang berdoa kepada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta kepada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga:

4. Waktu yang utama untuk beristighfar

Selain merupakan waktu terkabulnya doa, waktu makan sahur juga merupakan waktu yang utama untuk beristighfar. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an yang artinya,

“(Juga sebagai) orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.”
(QS. Ali Imran : 17)

5. Mendapat shalawat dari Allah dan doa dari para malaikat

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Makan sahur adalah makan penuh berkah, janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan Malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.”
(HR. Ahmad, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi)

Demikianlah ulasan singkat tentang keberkahan dalam makan sahur. Artikel lain yang dapat dibaca antara lain adab puasa Ramadhan, jenis amalan baik di waktu sahur,  dan hukum tidak sahur di bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.

The post 5 Keberkahan Dalam Makan Sahur appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Isi Khutbah Rasulullah Untuk Bulan Ramadhan https://dalamislam.com/info-islami/isi-khutbah-rasulullah-untuk-bulan-ramadhan Thu, 23 May 2019 19:43:34 +0000 https://dalamislam.com/?p=6890 Menyambut datangnya bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan para sahabatnya. Isi khutbah Rasulullah untuk bulan Ramadhan adalah beliau menyampaikan beberapa keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan. Baca juga : Adab Puasa Ramadhan Azab Maksiat di Bulan Ramadhan Amalan Menyambut Bulan Ramadhan Asal Usul Penamaan Bulan Ramadhan Dalam Sejarah Islam Hukum Membayar Fidyah […]

The post Isi Khutbah Rasulullah Untuk Bulan Ramadhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Menyambut datangnya bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan para sahabatnya. Isi khutbah Rasulullah untuk bulan Ramadhan adalah beliau menyampaikan beberapa keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan.

Baca juga :

Adapun isi khutbah akhir Sya’ban Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan adalah sebagai berikut.

“Wahai manusia, sesungguhnya telah menaungi kamu bulan yang agung dan penuh berkah. Bulan yang didalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Pada bulan itu Allah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau shalat di malam harinya sebagai ibadah sunnah. Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadhan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain.

Ramadhan itu adalah bulan kesabaran; sedangkan ketabahan dan kesabaran balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan pertolongan, pada bulan itu rizki orang-orang mukmin ditambah. Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka. Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikitpun.

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kami tidak semua memiliki makanan untuk berbuka bagi orang lain.”

Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susu.”

Dialah Ramadhan, bulan yang permulaannya dipenuhi dengan rahmat, periode pertengahannya dipenuhi dengan ampunan dan maghfirah, pada periode terakhirnya merupakan pembebasan manusia dari azab neraka. Barang siapa yang meringankan beban pekerjaan pembantu-pembantu rumah tangganya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari api neraka.

Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan ini, hendaklah kamu sekalian dapat meraih empat bagian. Dua bagian pertama untuk memperoleh ridha Tuhanmu dan dua bagian lain adalah sesuatu yang kamu dambakan. Dua bagian yang pertama ialah bersaksi dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan hendaklah memohon ampunan kepada-Nya. Dua bagian yang kedua yaitu kamu memohon (dimasukkan ke dalam) surgaa dan berlindung dari api neraka.

Siapa yang memberi minuman kepada orang yang berpuasa niscaya Allah memberi minum kepadanya dari telagaku, suatu minuman yang seseorang tidak akan merasa haus dan dahaga lagi sesudahnya, sehingga ia masuk ke dalam surga.”

(Hadits dhaif, riwayat Ibnu Khuzaimah : 1870, al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman : 3455, redaksi hadits di atas riwayat Ibnu Khuzaimah)

Sebagian ahli berpendapat bahwa hadits di atas berstatus dhaif. Terkait hal ini, Imam Ahmad bin Hambal menyatakan pandangannya tentang hadits dhaif, salah satunya adalah sebagai berikut.

“Beramal dengan hadits yang dhaif lebih utama dari menggunakan qiyas (analogi).”

Berdasarkan pandangan Imam Ahmad bin Hambal di atas, hadits tersebut masih bisa ditoleransi karena berkaitan erat dengan keutamaan amal. Adapun beberapa keterangan dalam hadits ini, menurut para ahli, memiliki banyak persamaan dengan yang disebutkan dalam hadits yang lebih shahih.

Baca juga :

Demikianlah ulasan singkat tentang isi khutbah Rasulullah untuk bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.

The post Isi Khutbah Rasulullah Untuk Bulan Ramadhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Telat Bayar Zakat Fitrah https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-telat-bayar-zakat-fitrah Thu, 23 May 2019 19:39:03 +0000 https://dalamislam.com/?p=6970 Zakat dalam Islam merupakan salah satu rukun Islam merujuk pada beberapa hadits shahih, salah satunya adalah sebagai berikut. “Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu : syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah; mendirikan shalat; menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan pergi haji ke Baitul Haram. (Hadits Muttafaq alaih) Sebagaimana shalat […]

The post Hukum Telat Bayar Zakat Fitrah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Zakat dalam Islam merupakan salah satu rukun Islam merujuk pada beberapa hadits shahih, salah satunya adalah sebagai berikut.

“Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu : syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah; mendirikan shalat; menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan pergi haji ke Baitul Haram.

(Hadits Muttafaq alaih)

Sebagaimana shalat fardhu atau shalat wajib dan puasa Ramadhan, umat Islam juga wajib berzakat. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an yang artinya,

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat.”
(QS. Al-A’la : 14-15)

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitrah bagi orang merdeka dan hamba sahaya, laki-laki dan perempuan, anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin. Beliau memerintahkan agar (zakat fitrah tersebut) ditunaikan sebelum orang-orang melakukan shalat Ied (hari raya).”

(Hadits Muttafaq alaih)

Riwayat lain menyebutkan,

“Dari Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu (diriwayatkan bahwa) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan atas setiap jiwa orang Muslim, baik merdeka ataupun budak, laki-laki ataupun wanita, kecil ataupun besar, sebanyak satu sha’ kurma atau gandum.”

(HR. Muslim)

Dari hadits di atas, sebagai salah satu jenis zakat dalam Islam, zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk makanan pokok sebanyak 1 sha’ (kurang lebih 2,5 kg). Zakat fitrah dikatakan sah jika dibayarkan sebelum shalat Ied dilaksanakan. Adapun jika dibayarkan setelah shalat Ied dilaksanakan, maka itu hanya dianggap sebagai sedekah saja. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah biasa.”

(HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Baca juga :

Lantas, Bagaimanakah Hukum Telat Bayar Zakat Fitrah Menurut Islam?

Jika seorang muslim dengan sengaja terlambat membayar zakat fitrah tanpa ada uzur yang jelas, hukumnya adalah haram dan statusnya adalah dosa. Ar-Ramli mengatakan,

“Siapa saja yang menunda pembayaran zakat fitrah hingga hari Ied selesai, maka ia berdosa dan wajib menunaikannya segera bila ia menundanya tanpa uzur. Lain halnya dengan Imam Zarkasyi yang berpandangan serupa Al-Adrai dimana keduanya mewajibkan qadha zakat fitrah segera secara mutlak (karena uzur atau tanpa uzur) dengan meandang pada kaitan zakat fitrah dan hak adami.”

(Muhammad Ar-Ramli, Nihayatul Muhtaj, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, cetakan ketiga, 2003 M/1424 H, juz III, halaman 111-112)

Keterangan lain terkait hal ini disampaikan oleh Imam an-Nawawi yang mengatakan,

“Tidak boleh mengakhirkan zakat dari waktu yang ditetapkan di hari raya. Dan jika ada yang mengakhirkannya maka dia bermaksiat (berdosa) dan wajib mengqadha’nya. Dan para ulama (Syafi’iyah) menyebut, tindakan mengeluarkan zakat setelah keluar waktu sebagai qadha.”

(Al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 6/84)

Dari pendapat para ulama di atas disimpulkan bahwa hukum telat bayar zakat fitrah adalah berdosa dan mereka yang melakukannya wajib menggantinya atau mengqadha zakat fitrah tersebut sesegera mungkin.

Baca juga :

Demikianlah ulasan singkat tentang hukum telat bayar zakat fitrah menurut pendapat para ulama. Semoga bermanfaat.

The post Hukum Telat Bayar Zakat Fitrah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cara Rasulullah Dalam Menyambut Malam Lailatul Qadr https://dalamislam.com/info-islami/cara-rasulullah-dalam-menyambut-malam-lailatul-qadr-2 Wed, 22 May 2019 07:24:11 +0000 https://dalamislam.com/?p=7005 Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam merupakan panutan seluruh umat Islam dalam beribadah, Pasalnya Rasulullah merupakan seorang Rasul terakhir yang membawakan ajaran Islam secara sempurna dan setiap perbuatan dan perkataannya merupakan sebaik-baiknya muslim. Di bulan Ramadhan yang suci dan penuh berkah, Rasulullah selalu mengingatkan kepada para sahabatnya tentang betapa mulianya malam Lailatul Qadr. Malam istimewa yang […]

The post Cara Rasulullah Dalam Menyambut Malam Lailatul Qadr appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam merupakan panutan seluruh umat Islam dalam beribadah, Pasalnya Rasulullah merupakan seorang Rasul terakhir yang membawakan ajaran Islam secara sempurna dan setiap perbuatan dan perkataannya merupakan sebaik-baiknya muslim.

Di bulan Ramadhan yang suci dan penuh berkah, Rasulullah selalu mengingatkan kepada para sahabatnya tentang betapa mulianya malam Lailatul Qadr. Malam istimewa yang mana Malaikat Jibril akan turun ke bumi bersama rombongan besar Malaikat lain untuk menjenguk seluruh umat Muslim yang tengah beribadah, menungguinya dan mengamini setiap doa yang mereka panjatkan.

Itulah kenapa di malam-malam tersebut, setiap dosa akan diampuni, setiap amalan ibadah akan dilipat gandakan dan setiap keimanan akan dibalas dengan kebaikan. Tentu saja, dalam menyambut malam puncak di bulan Ramadhan tersebut, Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam secara pribadi memiliki cara tersendiri. Kita tentu memahami bahwasanya Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam selalu berpesan dan mencontohkan yang baik kepada para umatnya.

Hal ini dikarenakan beliau sangat mencintai dan menyayangi setiap muslim yang ada di seluruh dunia, bahkan generasi-generasi mendatang yang hidup di masa setelah Rasulullah wafat. Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam selalu meriwayatkan hal yang baik untuk menuntun kita semua menuju jalan yang lurus dan diridhoi Allah. Hal ini juga berlaku untuk upaya menyambut keistimewaan malam Lailatul Qadr.

Baca juga :

Hal yang Dilakukan Rasulullah Dalam Menyambut Malam Lailatul Qadr

Mengamalkan kebaikan di malam tersebut adalah yang paling utama. Itulah kenapa banyak amalan-amalan yang baik dilakukan di malam tersebut. Bahkan saking banyaknya, amalan kecil pun ayalnya bisa dihitung sebagai amalan yang setara dengan amalan yang besar karena pahala-pahalanya dilipat gandakan.

Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam sendiri, benar mengisi malam-malam Lailatur Qadr dengan amalan-amalan ibadah, berikut adalah cara Rasulullah dalam menyambut malam lailatul Qadr.

1.Berdo’a dan memohon ampunan kepada Allah

Meskipun Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Rasul Allah yang terakhir sudah dipastikan sebagai penghuni Surga, Namun Rasulullah tidak henti-hentinya memohon ampun kepada Allah. Hal tersebut didasari karena Rasulullah sangat paham betul kuasa Allah yang maha besar. Segala hal yang ada di jagad raya adalah milikNya, dan Allah bisa saja memberikan surga kepada penjahat yang paling jahat karena 1 amalnya, juga bisa menjatuhkan neraka kepada orang yang beriman hanya  karena 1 dosanya.

Menunjukkan betapa besar kuasa Allah atas segala hal yang ada di alam semesta. Rasulullah juga mencontohkan do’a yang bisa dipanjatkan saat malam Lailatul Qadr tiba. Kala itu Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa sallam ditanya oleh salah satu sahabat. Hadist Riwayat At Tirmidzi, dari syaidah ‘Aisyah :

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ  قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Dari Sayidah Aisyah, dia berkata, ‘wahai Rasulullah! Bagaimana pendapat engkau jika aku tahu bahwa malam tertentu adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti saya ucapkan?’ Nabi Saw menjawab, ‘Bacalah doa berikut ini: 

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni 

(Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).”

Baca juga :

2. Berdzikir dan Bertasbih

Berdzikir untuk mengingatkan bahwa Allah lah yang maha memiliki dari segala sesuatu, tidak ada yang dapat menandingi kekuasaannya. Mengisi malam lailatu Qadr dengan berdzikir adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Semakin banyak maka kita akan merasakan kebesaran dari Allah SWT. Dan disaat itulah kita akan merasa sangat bersyukur karena sudah diberikan nyawa untuk hidup, seperti Rasulullah yang sering menghabiskan waktu untuk berdzikir.

3. Mengajak Orang Lain dalam beribadah

Dalam Hadist yang diriwayatkan ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhu, diriwayatkan bahwa Rasulullah memiliki kebiasaan untuk membangunkannya di waktu tertentu untuk diajak beribadah. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu keutamaan beribadah adalah mengajak orang lain untuk beribadah pula.

Dalam Hadist yang dimaksud. ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ-أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Nabi Saw ketika masuk sepuluh terakhir bulan Ramadan, beliau mengencangkan kain bawahnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.”

Pada malam tersebut (malam Lailatul Qadr), Rasulullah membangunkan keluarganya yang masih tertidur dikala malam, kemudian diajaknya mereka ikut beribadah dan ikut bersukacita dalam merayakan kemegahan malam Lailatul Qadr. Melakukan amalan-amalan baik agar malam tersebut berisi kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan berguna bagi kebahagiaan dunia dan Akhirat.

4. Menunaikan salat malam

Tentu saja pasca mengajak orang beribadah, maka Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan salat malam 2 rakaat. Dalam Hadist Rasulullah juga meriwayatkan perihal keutamaan salat malam.

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ.

“Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari.”

Amalan tersebut apabila dilaksanakan di malam Lailatul Qadr, maka keberkahannya akan berlipat ganda dan manfaatnya akan bertambah banyak pula.

Atas Hal-Hal diatas, merupakan beberapa dari sekian banyak cara Rasulullah dalam menyambut malam lailatul Qadr. Tentu saja seluruhnya merupakan upaya-upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tentu saja baik hukumnya apabila malam-malam tersebut diisi dengan ibadah sebanyak-banyaknya. Pasalnya malam Lailatul Qadr merupakan malam yang sangat langka karena tidak berlangsung setiap hari.

Baca juga :

Dalam Hadist Riwayat Al Bukhari, Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barang siapa menghidupkan malam Lailatul Qadr (dengan beribadah) karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.

Adapun amalan baik yang dapat kita lakukan dalam mengisi malam lailatul Qadr salah satunya dalah Membaca Al-Qur’an.

Sekian kajian perihal cara Rasulullah dalam menyambut malam lailatul Qadr. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi pengingat kepada kita untuk lebih bertakwa kepada Allah. Aamiin.

Hamsa,

The post Cara Rasulullah Dalam Menyambut Malam Lailatul Qadr appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Waktu Membaca Doa Iftitah Setelah Tarawih dan Jenisnya https://dalamislam.com/shalat/waktu-membaca-doa-iftitah-setelah-tarawih Wed, 22 May 2019 04:39:02 +0000 https://dalamislam.com/?p=6893 Shalat tarawih adalah shalat malam di bulan Ramadhan yang dikerjakan secara berjamah di masjid dan dilakukan setelah shalat Isya. Waktu Membaca Doa Iftitah Terdapat dua pendapat mengenai waktu membaca doa iftitah setelah tarawih ini. Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa iftitah hanya dilakukan sekali saja di awal shalat tarawih dan tidak diulang pada rakaat tarawih selanjutnya. […]

The post Waktu Membaca Doa Iftitah Setelah Tarawih dan Jenisnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Shalat tarawih adalah shalat malam di bulan Ramadhan yang dikerjakan secara berjamah di masjid dan dilakukan setelah shalat Isya.

Waktu Membaca Doa Iftitah

Terdapat dua pendapat mengenai waktu membaca doa iftitah setelah tarawih ini. Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa iftitah hanya dilakukan sekali saja di awal shalat tarawih dan tidak diulang pada rakaat tarawih selanjutnya.

A’isyah menceritakan,

كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ افْتَتَحَ صَلاَتَهُ فَقَالَ « اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ….

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat malam, beliau memulai shalatnya dengan membaca doa iftitah, “Allahumma Rabba Jibril wa Mikail wa Israfil…”

(HR. Muslim 1847)

Sedangkan pada pendapat kedua mengatakan bahwa doa iftitah dibaca di setiap takbiratul ihram.

Dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,

Bahwa setiap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam usai takbiratul ihram, beliau diam sejenak. Hal itu membuat diriku bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa yang anda baca ketika kami tidak mendengar suara anda antara takbiratul ihram dan fatihah?’

Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Saya membaca doa iftitah:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

“Allahumma baa’id bainii wa baina kha-thaayaa-ya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib… (dst).”

Baca juga :

Dalam Ensiklopedi Fiqh,

يرى الحنابلة: أن صلاة النافلة إذا كانت بأكثر من سلام واحد كما في التراويح، والضحى، وصلاة السنة الراتبة، إذا كانت أربعا وصلاها بسلامين، فإنه يستفتح في كل ركعتين على الأصل، لأن كل ركعتين صلاة مستقلة. وفي قول آخر عندهم: يكتفي باستفتاح واحد في أول صلاته

Ulama madzhab Hambali berpendapat bahwa shalat sunah yang dikerjakan lebih dari satu salam, seperti shalat tarawih, dhuha, shalat sunah rawatib 4 rakaat dengan 2 kali salam, maka bacaan doa iftitahnya dilakukan setiap kali takbiratul ihram untuk 2 rakaat. Karena masing-masing shalat 2 rakaat, berdiri sendiri.

Ulama Hanabilah memberikan pendapat dan mengatakan bahwa shalat sunnah jika lebih dari sekali salam seperti halnya pada shalat tarawih, dhuha, sunnah rawatib, maka di setiap dua raka’at shalatnya(memulai shalat) disunnahkan untuk membaca doa iftitah. Karena setiap dua raka’at itu berdiri sendiri. Namun menurut pendapat yang lain, waktu membaca doa iftitah setelah tarawih cukup di awal shalat saja membaca iftitah.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar ada sahabat yang membaca doa iftitah ini. Kemudian beliau mengatakan,

لَقَدْ رَأَيْتُ اثْنَىْ عَشَرَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَرْفَعُهَا

Saya melihat ada 12 malaikat yang berebut untuk mengantarkan doa ini (kepada Allah).

(HR. Muslim 1385, Ibn Hibban 1761, dan yang lainnya)

Baca juga :

Macam-Macam Doa Iftitah Saat Tarawih

Namun karena shalat taraweh cukup panjang, maka disarankan untuk membaca doa iftitah yang pendek saja. Adapun beberapa macam doa iftitah yang sesuai dengan bacaan Rasul adalah sebagai berikut,

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ ، وَالثَّلْجِ ، وَالبَرَدِ

Wahai Allah jauhkankanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana bersihnya baju butih dari kotoran, ya Allah basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan air dingin.

(HR. Bukhari & Muslim)

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ ، وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ

Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau.

(HR. Abu Daud & Tirmizi)

Baca juga :

اللهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ ، وَمِيكَائِيلَ ، وَإِسْرَافِيلَ ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ ، فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

” Ya Allah, Tuhannya malaikat Jibril, Malaikat Mikail, dan Malaikat Israfil. Yang menciptakan langit serta bumi. Yang maha mengetahui sesuatau yang ghaib dan juga yang nampak. Engkaulah hakim di antara hamba-hamba-Mu dalam hal-hal yang mereka perselisihkan. Berilah petunjukmu padaku akan kebenaran mengenai apa yang diperselisihkan, dengan izin-Mu. Sungguh Engkaulah Dzat yang maha memberi petunjuk menuju jalan yang lurus, untuk siapa saja yang Engkau kehendaki”.

(HR. Muslim)

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ

Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah di dalamnya.

(HR. Muslim & Nasai)

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا ، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allah Maha Besar dengan segala kebesarannya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik di waktu pagi dan petang.

Baca juga :

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَاهْدِنِي ، وَارْزُقْنِي وَعَافِنِي ، أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ ضِيقِ الْمَقَامِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Ya Allah ampunilah aku, berilah aku petunjuk, berilah rejeki padaku dan maafkanlah aku, Aku berlindung dengan nama Allah dari sempit tempat pada hari kiamat.

(HR Muslim & Nasai)

Itulah penjelasan singkat mengenai waktu membaca doa iftitah setelah tarawih. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.

The post Waktu Membaca Doa Iftitah Setelah Tarawih dan Jenisnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Amalan Saat Malam Lailatul Qadar dan Dalilnya https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-saat-malam-lailatul-qadar Wed, 22 May 2019 03:26:06 +0000 https://dalamislam.com/?p=6912 Tidak ada malam yang lebih mulia dibandingkan dengan malam Lailatul Qadar. Begitu banyak keutamaan di malam yang satu ini. Maka dari itu, kita dianjurkan untuk mengerjakan banyak amalan pada malam itu. Berikut ini adalah 10 amalan saat malam Lailatul Qadar yang dapat dikerjakan: 1. Shalat tarawih Shalat tarawih atau qiyam Ramadhan merupakan salah satu ibadah […]

The post 10 Amalan Saat Malam Lailatul Qadar dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tidak ada malam yang lebih mulia dibandingkan dengan malam Lailatul Qadar. Begitu banyak keutamaan di malam yang satu ini. Maka dari itu, kita dianjurkan untuk mengerjakan banyak amalan pada malam itu. Berikut ini adalah 10 amalan saat malam Lailatul Qadar yang dapat dikerjakan:

1. Shalat tarawih

Shalat tarawih atau qiyam Ramadhan merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”

(HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi. (Syarh Muslim, 3/101)

Baca juga :

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda,

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”

(HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ 447 mengatakan bahwa hadits ini shahih)

2. Sedekah

Amalan saat malam Lailatul Qadar yang bisa dilakukan adalah bersedekah. Dari Asma’ binti Abi Bakr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padaku,

لاَ تُوكِي فَيُوكى عَلَيْكِ

“Janganlah engkau menyimpan harta (tanpa mensedekahkannya). Jika tidak, maka Allah akan menahan rizki untukmu.”

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.”

(QS. Saba’: 39)

3. I’tikaf

Allah ta’ala berfirman,

وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ

“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud.”

(Al Baqarah: 125)

Baca juga :

4. Membaca Al Quran

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,

أن جبريل كان يعْرضُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعرضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِي الْعَامِ الَّذِي قُبِضَ فيه

“Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam setiap tahun sekali (pada bulan ramadhan). Pada tahun wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alayi wasallam Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya)”

( HR. Bukhari no. 4614)

Ibnu Atsir rahimahullah menjelaskan,

أي كان يدارسه جميع ما نزل من القرآن

“yaitu mempelajari (mudarasah) semua ayat Al-Quran yang turun”

( Al-Jami’ fi Gharib Hadits, 4/64)

5. Menuntut ilmu

Pada kitab Durratun Nasihin disebutkan hadist bersumber dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anh, dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang bersabda,

“Barangsiapa hadir di majelis ilmu pada bulan Ramadhan maka Allah menulis bagi orang tersebut tiap-tiap jangkahan kakinya sebagai ibadah satu tahun”.

6. Perbanyak doa

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.”

(HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)

Baca juga :

7. Perbanyak istighfar

Rasulullah SAW bersabda,

Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah memberikan jalan keluar untuk setiap kesedihannya, dan untuk setiap kesempitannya diberi kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka.

(HR. Abu Dawud)

8. Umroh

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ

Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.

(HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256)

فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً

Umrah pada bulan Ramadhan senilai dengan haji.” 

(HR. Muslim no. 1256)

9. Perbanyak zikir

Amalan saat malam Lailatul Qadar lain yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak zikir. Allah berfirman,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

(QS. Al-Baqarah : 152)

Baca juga :

10. Taubat

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةَ مَرَّةٍ، رَبِّ اغْفِرْلِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ تَوَّابُ الرَّحِيْمُ.

“Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata,”Kami pernah menghitung di satu majelis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa seratus kali beliau mengucapkan, ‘Ya Rabb-ku, ampunilah aku dan aku bertaubat kepadaMu, sesungguhnya Engkau Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang’.”

Itulah 10 amalan saat malam Lailatul Qadar . Dengan memperbanyak amalan, maka semakin besar pula kesempatan kita untuk mendapatkan keutamaan di malam Lailatul Qadar. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga bermanfaat dan semakin menambah keimanan kita semua. Aamiin.

The post 10 Amalan Saat Malam Lailatul Qadar dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>