rezeki Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/rezeki Thu, 12 Jul 2018 09:57:29 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png rezeki Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/rezeki 32 32 Hukum Bekerja pada Rentenir dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/larangan/hukum-bekerja-pada-rentenir-dalam-islam Thu, 12 Jul 2018 09:57:29 +0000 https://dalamislam.com/?p=3827 Dear sobat pembaca semua… semoga selalu dalam lindungan Allah dan tetap memiliki semangat untuk mempelajari islam lebih dalam dengan membaca artikel artikel yang penulis bagikan. Pada kesempatan kali ini, seperti biasa penulis akan membagikan wawasan islami pada sobat semua yang berhubungan dengan keseharian dan sumber syariat islam. Kali ini tidak jauh dari kebutuhan pokok kita […]

The post Hukum Bekerja pada Rentenir dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dear sobat pembaca semua… semoga selalu dalam lindungan Allah dan tetap memiliki semangat untuk mempelajari islam lebih dalam dengan membaca artikel artikel yang penulis bagikan. Pada kesempatan kali ini, seperti biasa penulis akan membagikan wawasan islami pada sobat semua yang berhubungan dengan keseharian dan sumber syariat islam. Kali ini tidak jauh dari kebutuhan pokok kita sebagai manusia sobat, yaitu uang.

Ya, uang memang salah satu kewajiban dasar manusia untuk memnuhi segala kebutuhan dan erat dengan kebutuhan dunia menurut islam, sebagai umat muslim, wajib untuk mencari uang dengan jalan pekerjaan yang halal sehingga dapat menjalani hidup secara mandiri dan dapat memberi manfaat kepada orang lain. Nah sobat, tentunya sobat memahami bahwa cara untuk mendapatkan uang ialah dengan bekerja, namun bekerja seperti apakah yang halal dan berkah?

Dalam hubungannya dengan uang, ada kalanya manusia membutuhkan uang lebih hingga terpaksa berhutang untuk memenuhi kebutuhannya, dan seringkali hutang itu terdapat riba di dalamnya yang mungkin terasa memberatkan dan menambah beban namun tak ada pilihan lain, uang tersebut didapatkan dari rentenir yang umumnya memberikan bunga atau balas jasa dalam jumlah yang tinggi yang tentunya akan menciptakan bahaya riba dalam islam.

Tentunya sebenarnya tidak ada yang ingin terjebak dalam kondisi yang demikian ya sobat? kali ini penulis akan membahas secara khusus mengenai seseorang yang bekerja pada rentenir, apapun itu intinya semua yang membantu terlaksananya pekerjaan rentenir tersebut, yuk sobat pahami lebih lanjut dalam artikel berikut ini, Hukum Bekerja pada Rentenir dalam Islam.

Sebelum memahami lebih lanjut, penulis akan menjelaskan lebih mendalam terlebih dahulu yang tentunya diantara kita ada yang belum paham jelas mengenai apa itu rentenir, yaitu seseorang yang memberikan hutang umumnya dalam bentuk uang dan mengambil keuntungan dengan balas jasa atau riba di dalamnya, riba tersebut jumlahnya sesuai yang ditentukan pihak rentenir dan pihak kedua yang berhutang harus menyetujui dan melunasi dalam tempo waktu yang ditentukan beserta dengan bunganya tersebut. Tahukah sobat bagaiamana Rentenir menurut Islam? Berikut sumber syariatnya.

Bahaya riba ialah, “Setiap utang piutang yang ada keuntungan adalah riba.” Ibnul Mundzir berkata, “Para ulama sepakat bahwa jika orang yang memberikan utang mensyaratkan kepada orang yang berutang agar memberikan tambahan, hadiah, lalu dia pun memenuhi persyaratan tadi, maka pengambilan tambahan tersebut adalah riba.”

Ibnu Qudamah mengatakan, “Karena yang namanya utang piutang adalah bentuk tolong menolong dan berbuat baik. Jika dipersyaratkan adanya tambahan ketika pengembalian utang, maka itu sudah keluar dari tujuan utama mengutangi (yaitu untuk tolong menolong).” (Lihat Al Mughni, 9/104). Jelas bahwa rentenir adalah seseorang yang buruk di mata islam ya sobat, sebab ia meminjamkan uang bukan untuk membantu, melainkan untuk mencari keuntungan. Jika terdapat balasan menyakiti hati orang lain dalam islam, terlebih menyusahkan secara langsung? tentunya balasannya akan lebih menyakitkan.

Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih mengatakan bahwa hadits ini shahih). Dan melakukannya dikenakan dosa besar dalam islam bahkan dosanya melebihi dosa zina.

Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri. Sedangkan riba yang paling besar adalah apabila seseorang melanggar kehormatan saudaranya.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih dilihat dari jalur lainnya).

Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.” (HR. Al Hakim. Beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lainnya).

Hukum Bekerja pada Rentenir dalam Islam

Nah sobat, sekarang penulis akan menjelaskan pada intinya, yakni mengenai seseorang yang tidak menjadi rentenir secara langsung, namun menjadi pendukung atau bekerja pada rentenir tersebut, dalam keseharian diantaranya adalah seabagi pencatat, pencari orang untuk berhutang, dan penagih hutang. apakah pekerjaan seperti ini termasuk halal dan berkah?

Tentunya apapun alasannya, hukum bekerja pada rentenir dalam islam adalah halal, terlebih jika telah mengetahui bahwa pinjaman yang diberikan menyusahkan, tentunya hal itu sama saja dengan memakan uang hasil dari kesusahan orang lain, pekerjaan seperti ini tidak diperbolehkan dan bagi yang melakukan mendpaatkan dosa besar serta tidak memiliki keberkahan dalam rezekinya, berikut berbgaai sumber syariat islam yang dapat sobat simak sebagai penguatnya.

1. Haram dan Mendatangkan Dosa

“Rasulullah saw. melaknat orang yang makan riba, orang yang menyerahkannya, saksi serta pencatatnya.” (HR. Ibnu Majah). “Rasulullah melaknat pemakan riba, yang memberi makan dengan hasil riba, dan dua orang yang menjadi saksinya.” Dan beliau bersabda: “Mereka itu sama.” (HR. Muslim). “Rasulullah saw. melaknat orang yang makan riba dan yang memberi makan dari hasil riba, dua orang saksinya, dan penulisnya.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)

Jelas bahwa bekerja pada rentenir adalah dosa ya sobat, uang yang didapatkan berasal dari bunga yang memberatkan peminjam uang tersebut, uang tersebut tentunya akan menjadi sesuatu yang tidak berkah terlebih jika diberikan kepada keluarga, seluruh anggota keluarga tidak mendapatkan keberkahan dan menjerumuskan mereka ke dalam api neraka.

2. Dilaknat Allah dan Rasul

Orang yang makan riba, orang yang memben makan dengan riba, dan dua orang saksinya –jika mereka mengetahui hal itu– maka mereka itu dilaknat lewat lisan Nabi Muhammad saw. hingga han kiamat.” (HR. Nasa’i). “Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. al-Maidah: 02).

Tentunya bekerja pada rentenir yang jelas haram hukumnya adalah perbuaan dosa yang dilaknat oleh Allah dan Rasul, sebab termasuk menolong rentenir untuk menyusahkan orang lain dengan membantunya melancarkan segala kegiaatan yang dilakukannya, walaupun tidak meminjamkan uang secara langsung, tetap saja ia berperan dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Larangan Bekerja pada Rentenir dalam Islam

Nah sobat, ketika sobat sudah memahami hukunya, tentunya sekarang timbul kesadara untuk memperbaiki diri, carilah rezeki dengan jalan yang halal, yang tidak menyakiti orang lain pekerjaan yang dilarang tidak akan mendapatkan keberkahan dan hanya akan menjadi beban dosa di dunia juga menjadi beban siksa neraka di akherat.

Tentu sobat tidak menginginkannya bukan? Sebab itu jika mungkin diantara kita sudah ada yang terjerumus, baiknya segera tinggalkan dan cari rezeki yang halal sebab sesuatu yang ditinggalkan karena Allah akan diberikan olehNya pengganti yang lebih baik seperti berikut ini,

Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki.

Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 8: 166, hadits shahih. Lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no. 2866).

Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Majah no. 2144. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?” (HR. Muslim no. 1015).

Nah sobat pembaca smeua, sekarang sobat sudah memahami secara lengkap mengenai hukum bekerja pada rentenir menurut islam ya? tentunya jelas haram dan wajib untuk ditinggalkan. Selama masih hidup artinya kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dengan meninggalkan yang maksiat, lakukan hal tersebut sebelum ajal menjemput dimana pada waktu itu segala penyesalan tidaklah bermanfaat. Percaya pada Allah yang maha kaya.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk sobat semua, jangan lupa sebarkan wawasan ini kepada saudara saudara kita ya sobat, tentuya sesama muslim wajib mengingatkan dalam kebaikan agar kita semua sama sama terhindar dari sesat dan laknat Allah. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih, semoga berkah.

The post Hukum Bekerja pada Rentenir dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Amalan Rezeki Nabi Sulaiman – Penarik Rezeki https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-rezeki-nabi-sulaiman Mon, 26 Feb 2018 09:42:02 +0000 https://dalamislam.com/?p=2847 Siapapun di duna ini pasti ingin memiliki kehidupan yang berkecukupan. Bahkan segala macam cara akan dilakukan untuk mendapatkan segala macam hal yang diinginkan. Manusia yang diciptakan sesuai dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam berlomba-lomba menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan harta yang melimpah. Seperti kita ketahui manusia […]

The post Amalan Rezeki Nabi Sulaiman – Penarik Rezeki appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Siapapun di duna ini pasti ingin memiliki kehidupan yang berkecukupan. Bahkan segala macam cara akan dilakukan untuk mendapatkan segala macam hal yang diinginkan. Manusia yang diciptakan sesuai dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam berlomba-lomba menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan harta yang melimpah.

Seperti kita ketahui manusia terkaya sepanjang masa sampai pada saat ini adalah Nabi Sulaiman. Bahkan Bill Gate saja tidak bisa menandingi kekayaannya. Nabi Sulaiman adalah seorang Nabi yang dikaruniai kekayaan yang berlimpah ruah. Ditambah lagi dengan mukjizatnya yang bisa berbicara dengan hewan. Semasa hidup, berliau diberikan keberkahan yang luar biasa oleh Allah SWT dengan limpahan kekayaan tanpa batas. Pada masa itu, Nabi Sulaiaman menjadi penguasa dari warisan Nabi Daud. Manusia, jin dan hewan-hewan pun sangat tunduk akan perintah Nabi Sulaiman.

Salah satu kisah mukjizat Nabi Sulaiman adalah pada saat beliau menyuruh jin-jin untuk membangun dan memindahkan kerajaan Ratu Saba’ agar sang ratu dapat beriman kepada Allah dan meninggalkan agamanya yaitu menyembah matahari.

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Artinya: “Ya Rabku, ampuni segala dosaku dan beri kepadaku kerajaan yang tidak akan bisa dimiliki oleh seorang pun setelahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (Q.S Shad : 35)

Di dalam ayat ini, terdapat 2 pendapat ulama yaitu :

Pertama, beliau berdoa kepada Allah agar tidak ada yang dapat menggulingkan kekuasaan beliau hingga meninggal. Sedangkan pendapat kedua, beliau berdoa kepada Allah agar Nabi Sulaiman diberikan kekuasaan yang tidak layak untuk dimiliki oleh siapapun setelah beliau. Akan tetapi, Al-Hafidz Ibnu Katsir lebih menguatkan pada pendapat kedua. Beliau mengatakan,

والصحيح أنه سأل من الله تعالى ملكا لا يكون لأحد من بعده من البشر مثله

Nabi Sulaiman memohon kepada Allah untuk diberikan kerajaan yang tidak boleh dimiliki oleh siapapun setelah beliau (Tasir Ibnu Katsir, 7/70)

Oleh sebab itulah, tidak ada manusia yang memiliki kemampuan seperti Nabi Sulaiman yakni menguasai jin atau binatang kecuali karena mukjizat dari Allah SWT bahkan Nabi Muhammad SAW sekalipun.

Doa Nabi Sulaiman tersebut dikabulkan oleh Allah, beliau diberikan kekayaan melimpah, kewenangan yang sangat besar serta pengetahuan yang banyak. Oleh karena itulah, Nabi Sulaiman semakin bersyukur atas anugerah yang telah diberikan oleh Allah sehingga syukur Nabi Sulaiman disamapaikan dalam sebuah doa   yaitu :

“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk dapat mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadaku dan kedua orang tuaku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhai, serta masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang shaleh.” (QS An Naml : 19)

Amalan Rezeki Nabi Sulaiman

Amalan rezeki Nabi Sulaiaman atau bisa juga disebut dengan tata cara mengamalkan doa rezeki Nabi Sulaiman yakni surah  As-Shad : 35 adalah :

  • Doa kekayaan Nabi Sulaiman harus dibaca atau diamalkan sebanyak 21 kali setelah selesai sholat fardhu
  • Usahakan untuk bangun setiap malam, lalu menunaikan sholat tahajud dan sholat hajad sebanyak 2 rakaat kemudian membaca amalan tersebut sebanyak 100 kali
  • Usahakan untuk membaca doa kekayaan Nabi Sulaiman dengan khusyuk dan penuh keyakinan untuk mengharap ridho Allah SWT dengan tujuan agar dimudahkan dalam mencari rezeki dan diberikan kekayaan yang sanagt melimpah
  • Lalu amalkan doa kekayaan Nabi Sulaiman dengan rutin dan istiqomah
  • Kemudian amalkan perilaku Nabi Sulaiman yang rendah hati dan pandai bersyukur

Dengan mengamalkan langkah-langkah di atas, maka insha Allah akan memudahkan kita dalam mencari rezeki dan apapun keinginan kita bisa terpenuhi. Doa tersebut juga dapat dibaca setlah selsai sholat fardhu, namun lebih baik jika diucapkan setelah slesai sholat dhuha setiap hari. Kemudian, diiringi dengan ikhtiar dan kerja keras, karena tidak mungkin kekayaan jatuh dari langit. Doa hanyalah munjata yang memperlancar datangnya rejeki.

Perlu Anda ingat, bahwa ketika Anda telah memiliki rezeki yang berlimpah dari Allah, sikap yang seharusnya Anda lakukan adalah mensyukurinya seperti pada saat Nabi Sulaiman mensyukuri karunia yang telah diberikan Allah kepadanya.

Pada hakekatnya Dunia Menurut Islam adalah sementara, rezeki, keberhasilan dan kesuksesan adalah suatu karunia Allah dalam menguji apakah kita akan senantiasa bersyukur kepada Allah atau malah melupakanNya.

Bahwasannya hanya orang-orang tidak berimanlah yang mengatakan bahwa kesuksesan atau kekayaan yang mereka dapat berasal dari usahanya sendiri, bukan malah mensyukuri bahwa kekayaan tersebut juga pemberian dari Allah SWT.

Maka alangkah lebih baik jika kita mengatakan bahwa kesuksesan ini adalah datang dari Allah agar kita mau bersyukur atas kenikamatan yang telah Allah berikan. Seperti firman Allah :

“Barang siapa yang senantiasa bersyukur, maka aku (Allah) akan menambah nikmatKu dan barang siapa yang kufur, maka azabKu amat pedih”

Sebab Cara Bahagia Menurut Islam dalam Ke. hidupan Dunia  bukan hanya memiliki harta banyak tetapi juga bagiamana kita mensyukuri nikmat-Nya. Doa selanjutnya yang bisa kita amalkan adalah doa mengusir jin dan hewan yang dapat dilakukan oleh Nabi Sulaiman.

Seperti kita ketahui, bahwa dalam kisah Nabi Sulaiman di dalam Al-Quran, beliau diberikan mukjizat dapat berbicara dnegan hewan dan jin. Bahwa dengan mukjizat ini, semua hwan dan jin dapat tunduk akan perintah beliau. Apabila kita ingin sedikit mendapatkan karomah tersebut, kita dapat membaca Q.S An-Naml :30-31yang artinya :

“Janganlah bersikap sombong kepadaKu, dan datanglah orang-orang ayng berserah diri”.

Doa ini sudah banyak dibuktikan. Untuk itu segera hafalkan agar kita bisa langsung menggunakan jika memang dibutuhkan. Selain mengusir jin, doa tersebut juga dapat digunakan untuk mengusir hewan. Misalnya, jika kita bertemu dengan ular atau jenis hewan lainnya, maka dengan membaca doa ini, Insha Allah hewan liar tersebut prgi dan tidak menganggu lagi.

Selain ada banyak doa-doa rezeki di atas, Nabi Sulaiman juga selalu membaca wirid dimana hasil dari amalan doa wirid ini adalah tergantung dari pengalamn spiritual kita sendiri. Selalu niatkan dengan tulus ikhlas dan bersungguh-sungguh, maka atas izin Allah bukan tidak mungkin kekayaan kita akan bertambah. Berikut adalah bacaan doa wiridnya :

وَأَنَهُ هُوَ أَغْنَى  وَ أَقْنَى

Artinya : “Dan sesungguhnya Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan (313x)

Doa wirid ini tidak hanya bermanfaat untuk mencapai keberhasilan usaha atau jabatan tinggi, namun juga dapat menimbulkan keyakinan, simpati dan rasa segan atau hormat dari orang di sekitar kita. Misalnya, seroang dokter yang dapat mencapai reputasi lebih di mata pasiennya atau seorang pengacara yang dapat mendapatkan tarif lebih dalam waktu yang singkat.

Berikut adalah beberapa keuntungan dari membaca doa wirid dengan sungguh-sungguh :

  • Mendatangkan kekayaan atau sumber penghasilan baru
  • Mendapatkan kenaikan pangkat atau jabatan tinggi
  • Memproleh simpati orang-orang di sekitar
  • Disegani atau dihormati orang-orang sekitar
  • Menghidupkan kharisma atau daya tarik

Demikian amalan rezeki Nabi Sulaiman. Perlu diingat bahwa sebelum membaca doa ini, niatkan dengan sungguh-sungguh dan tulus ikhlas kemudia baca doa tersebut dengan rutin. Kemudian, perbanyak ikhtiar dan kerja keras, memahami Rukun Iman Rukun Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT sebab doa tanpa kerja keras adalah sia-sia dan Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam  dapat kita raih. Semoga bermanfaat.

The post Amalan Rezeki Nabi Sulaiman – Penarik Rezeki appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Menolak Rezeki Dalam Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-menolak-rezeki-dalam-islam Thu, 15 Feb 2018 02:44:31 +0000 https://dalamislam.com/?p=2782 Kata rezeki berasal dari bahasa Arab, yakni ar-Rizq yang artinya pemberian. Pada hakikatnya, segala hal yang kita dapatkan merupakan rezeki dari Allah SWT. Mulai dari detak jantung hingga kesuksesan dalam karir, segalanya merupakan pemberian dari Allah SWT. وَفِى ٱلسَّمَآءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ Artinya: “Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan […]

The post Hukum Menolak Rezeki Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kata rezeki berasal dari bahasa Arab, yakni ar-Rizq yang artinya pemberian. Pada hakikatnya, segala hal yang kita dapatkan merupakan rezeki dari Allah SWT. Mulai dari detak jantung hingga kesuksesan dalam karir, segalanya merupakan pemberian dari Allah SWT.

وَفِى ٱلسَّمَآءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ

Artinya: “Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.”(Q.S. Adz Dzariyaat:22)

فَوَرَبِّ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ إِنَّهُۥ لَحَقٌّ مِّثْلَ مَآ أَنَّكُمْ تَنطِقُونَ

Artinya: “Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.”(Q.S. Adz Dzariyaat:22)

Tidak ada satu mahluk pun yang rezekinya tidak berasal dan tidak diatur oleh Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya:

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

Artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).”(Q.S. Hud:6)

Begitu banyaknya rezeki yang diberikan oleh Allah SWT kepada semua mahluk-Nya. Sebagai mahluk-Nya, kita hanya diwajibkan untuk selalu bersyukur pada setiap nikmat yang diberikan sekecil apapun.

فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ

Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”(Q.S. Al Baqarah:152)

Namun bagaimana jika ada yang menolak rezeki? Ya, ada beberapa orang yang sering menolak rezeki yang datang kepadanya. Misalnya saja, seorang yang pengangguran diberikan tawaran pekerjaan membersihkan kebun, tapi ia tolak karena sepele dengan bayaran yang kecil dan lebih memilih untuk menganggur seharian penuh. Atau seorang supir taksi yang menolak penumpang yang ingin diantar dalam jarak dekat karena sepele dengan bayaran yang rendah. Sungguh miris melihat kondisi yang seperti ini, bukan?

Baca juga:

Mereka mengharapkan mendapat rezeki yang besar namun menolak untuk mengejar rezeki yang kecil. Padahal Allah SWT telah menjanjikan rezeki lebih bagi mereka yang bersyukur, baik itu pada rezeki besar maupun kecil. Sebagaimana firman-Nya:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”(Q.S. Ibrahim:7)

Dari ayat di atas jelas terlihat bahwa Allah tidak menyukai orang-orang yang menolak rezeki bahkan sampai mengingkarinya. Allah sudah memberikan rezeki namun ditolak, bukankah ini sama saja menyepelekan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Maka hendaklah kita menjauhkan diri dari sifat sombong dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda : “Lihatlah orang yang yang ada di bawahmu dan janganlah kamu melihat orang yang ada di atasmu. Hal itu akan lebih baik bagimu agar kamu tidak meremehkan nikmat Alloh yang yang diberikan kepadamu.” (HR. Bukhori Muslim)

Dengan pedoman selalu melihat rezeki orang yang berada di bawah kita itulah hendaknya kita selalu bersyukur terhadap apa yang kita dapatkan. Tidak semua orang bisa mendapatkan rezeki seperti yang kita dapatkan.

Sepantasnya adalah kita harus selalu mengejar rezeki yang baik dan cara bersyukur menurut Islam terhadap segala sesuatunya. Kita juga hendaknya selalu memanjatkan doa pembuka rezeki dari segala penjuru dan mengerjakan amalan memperlancar rezeki.

Namun bagaimana jika rezeki yang ditolak adalah berupa kado atau pemberian dari sesama manusia? Dalam sebuah riwayat Umar bin Khattab berkata, Rasulullah SAW pernah memberikan harta kepadaku namun aku berkata,

” Berikanlah pada orang yang lebih fakir dariku. Hingga suatu hari beliau memberikan harta kepadaku, maka kaupun berkata, “berikanlah pada yang lebih fakir dari aku.” Maka Rasulullah SAW bersabda ” Ambillah, dan bila kamu diberikan sesuatu harta sedangkan engkau tidak mengidam-ngidamkannya dan tidak pula meminta-minta, maka ambillah. Dan jika tidak demikian maka janganlah kamu mengejarnya dengan hawa nafsumu.” (H.R.Bukhari – Muslim)

Dari hadist di atas dapat kita simpulkan bahwa jika kita diberikan hadiah oleh orang lain, maka hendaklah diterima.  Apalagi jika hadiah yang diberikan adalah sesuatu yang tidak kita minta atau idamkan. Rasulullah SAW bersabda “ Barang siapa yang ditawari sesuatu tanpa memintanya maka hendaklah menerimanya. (HR. Ahmad)

Baca juga:

Menerima hadiah sangat dianjurkan dalam Islam, karena hadiah itu termasuk rezeki dari Allah SWT yang diberikan kepada kita, Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang Allah datangkan kepadanya sesuatu dari harta ini, tanpa dia memintanya, maka hendaklah dia menerimanya, karena sesungguhnya itu adalah rezeki yang Allah kirimkan kepadanya.” (Shahih At Targhib)

Rasulullah juga telah memberitahukan kepada kita tentang hadiah apa yang tidak boleh ditolak. Dari Umar, Rasulullah bersabda “Tiga pemberian tidak ditolak: bantal, minyak wangi dan susu.” Rasul juga menganjurkan untuk membalas dan mendoakan orang yang telah memberi kita hadiah.

“Barangsiapa diberi suatu pemberian, maka hendaklah dia membalasnya; bila tidak ada hendaklah dia memuji pemberinya; karena orang yang memuji itu telah bersyukur, dan barang siapa menyembunyikannya maka berarti dia mengkufurinya. Dan barangsiapa yang berpura-pura zuhud, padahal dia bukan orang yang zuhud, maka dia itu bagaikan orang yang berdusta yang mengatakan apa yang tidak ada.”

Dalam hubungan antar manusia, saling memberi hadiah merupakan salah satu bentuk hikmah silaturahmi dalam Islam. Namun ternyata ada pula beberapa hadiah yang tidak boleh kita terima atau ditolak, diantaranya adalah:

  1. Menolak karena alasan tertentu: Dari Abdullah bin Abbas r.a. bahwa suatu saat bibinya yaitu Ummu Hafid memberi hadiah kepada Nabi  berupa: susu kering, minyak samin serta adhab (hewan sejenis biawak yang hidup di padang pasir, dan makanan pokoknya adalah tumbuhan), maka beliau memakan susu kering, minyak samin dan menolak adhab.”  (H.R. Al Bukhari dan Muslim). Rasul tidak menerima adhab karena memakan adhab bukanlah kebiasaan orang Mekah, walaupun tidak diharamkan dagingnya.
  2. Menolak karena mudharat: Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah  bersabda yang artinya, “Demi Allah, setelah tahun ini aku tidak akan menerima hadiah kecuali dari orang-orang yang berhijrah, orang Quraisy, orang Anshar, orang Daus, atau orang Tsaqafy.”  (H.R. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani). Hal ini dikarenakan Rasul pernah menerima hadiah dari seorang Arab Badui, lalu Rasul membalasnya. Namun sayang, orang tersebut menolaknya karena menganggap balasan yang diberikan Rasul tidak sesuai dengan keinginannya. Maka Rasul memberikan balasan hadiah sesuai keinginan orang tersebut, namun berjanji tidak akan menerima hadiah lagi jika hadiah tersebut justru merendahkan orang yang menerima hadiah.
  3. Menolak karena syariat: Dari As-Sha’ab bin Jatsamah  bahwa beliau suatu saat memberi hadiah kepada Nabi  berupa daging kuda zebra, tetapi Rasulullah  menolak hadiah tersebut. Maka berubahlah rona muka shahabat tersebut, melihat hal ini Rasulullah bersabda yang artinya, “Saya tidak menerima hadiah tersebut kecuali sebabnya saya sedang dalam keadaan Ihram” (H.R.Bukhari dan Muslim). Ketika melaksanakan haji, maka dilarang untuk memakan daging hewan buruan. Begitu pula dengan penolakan pada kasus suap atau gratifikasi karena melanggar syariat Islam.

Baca juga:

Itulah beberapa penjelasan tentang hukum menolak rezeki dalam Islam. Hendaknya kita mampu untuk menjadi orang yang lebih bersyukur terhadap segala bentuk rezeki dari Allah SWT agar ia terus memudahkan jalan rezeki kita. Semoga kita semua selalu menjadi hamba yang bersyukur. Amin.

The post Hukum Menolak Rezeki Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
15 Makna Hujan dalam Islam – Berkah atau Musibah? https://dalamislam.com/info-islami/makna-hujan-dalam-islam Mon, 25 Sep 2017 06:55:52 +0000 https://dalamislam.com/?p=2115 Hujan merupakan kejadian alam yang sering kita temui di Indonesia yang beriklim tropis. Seringkali hujan yang datang merupakan hujan yang ditunggu-tunggu, terutama oleh para petani, yang berbulan-bulan sebelumnya merasa kesulitan air dan mengalami kekeringan. Namun, tidak jarang hujan disambut dengan penuh antisipasi akan datangnya banjir, macet atau bencana alam lain di wilayah-wilayah tertentu. Dari hal […]

The post 15 Makna Hujan dalam Islam – Berkah atau Musibah? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hujan merupakan kejadian alam yang sering kita temui di Indonesia yang beriklim tropis. Seringkali hujan yang datang merupakan hujan yang ditunggu-tunggu, terutama oleh para petani, yang berbulan-bulan sebelumnya merasa kesulitan air dan mengalami kekeringan. Namun, tidak jarang hujan disambut dengan penuh antisipasi akan datangnya banjir, macet atau bencana alam lain di wilayah-wilayah tertentu.

Dari hal di atas, kita mungkin berpikir bahwa hujan bisa menjadi berkah dan bisa juga menjadi bencana, tergantung apa yang dibawanya. Seakan-akan hujan hanyalah fenomena alam biasa yang memiliki sisi positif dan negatif untuk manusia. Padahal, dalam Islam hujan memiliki makna dan arti yang sangat spesial. Oleh karena itu, simak terus pembahasan di bawah mengenai 15 makna hujan dalam Islam:

  1. Hujan adalah berkah

Di dalam al Quran terdapat ungkapan bahwa hujan adalah berkah, yaitu ayat yang berbunyi, “Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS: Qaaf (50) : 9).

Dari ayat-ayat di atas, kita mengetahui bahwa Allah menurunkan hujan sebagai rahmatnya sesuai dengan kebutuhan seluruh makhluk-Nya. (Baca juga: Hujan menurut Islam)

  1. Allah memenuhi kebutuhan semua makhluk-Nya

Dengan adanya hujan, tumbuh-tumbuhan akan kembali subur, hewan-hewan bisa mendapat minum yang cukup, dan manusia juga bisa memenuhi kebutuhan dan melakukan aktivitasnya tanpa terganggu. Maka, hujan merupakan cara Allah memenuhi kebutuhan makhluk-Nya untuk melanjutkan hidupnya. (Baca juga: Dzikir Pembuka Rezeki)

Dalam surat al Anbiya’ ayat 30, Allah berfirman, “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Menurut Al Baghowi, tafsir ayat di atas “Kami menghidupkan segala sesuatu menjadi hidup dengan air yang turun dari langit yaitu menghidupkan hewan, tanaman dan pepohonan. Air hujan inilah sebab hidupnya segala sesuatu”.

  1. Rahmat Allah selalu cukup dan sesuai menurut perhitungan-Nya

Hujan merupakan bentuk dari keseimbangan alam yang diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Tanpa ada hujan, kuantitas air di bumi tidak akan mencukupi untuk mendukung kehidupan di dalamnya. Tidak hanya kehidupan manusia, melainkan juga kehidupan tumbuhan dan hewan. (Baca juga: Doa Agar Dimudahkan Rezeki)

Dalam surat Az Zukhruf ayat 11, Allah berfirman, “Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)”.

  1. Dunia diciptakan dengan penuh keseimbangan

Berkaitan dengan poin sebelumnya, dimana Allah Menurunkan hujan sesuai kadar perhitungan-Nya, maka kita bisa mengambil hikmah bahwa dunia dan seisinya diciptakan dengan seimbang. Tidak ada kelebihan atau kekurangan yang diberikan oleh Allah. Jika memang ketika hujan terjadi banjir atau bencana alam, bisa dipastikan bahwa itu adalah hasil dari kerusakan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.

baca juga:

  1. Menunjukkan kebesaran Allah

Jika ilmuwan masa kini sudah mengetahui proses terjadinya hujan berkat kemajuan teknologi yang dimiliki, Allah sudah menunjukkan kebesaran ilmu-Nya dengan menjelaskan proses hujan dalam al Quran. Di surat An Nur ayat 43, “Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)-nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Maka, kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan, seperti) gunung-gunung. Maka, ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”

  1. Memberi kabar gembira

Selain merupakan berkah, turunnya hujan juga memiliki makna datangnya kabar gembira bagi manusia. Setelah cukup lama manusia mengalami kekeringan, gagal panen karena kurangnya air dan banyak musibah lain akibat tidak turunnya hujan, Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan hujan yang membawa kegembiraan untuk manusia. hal ini tercermina dalam surat Asy Syuura ayat 28 yang berbunyi, “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.”

baca juga:

  1. Sebagai pengingat bagi manusia

Dalam hadis dikatakan, bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu khawatir pada saat muncul mendung, jangan-jangan akan datang adzab dan kemurkaan Allah. Dari hadis tersebut, kita bisa mengambil hikmah bahwa hujan bisa bermakna bahwa kita harus selalu takut dan memohon perlindungan Allah dari murka-Nya. (Baca juga: Azab Menghina Al-Quran)

  1. Memunculkan rasa syukur di hati manusia

Di poin sebelumnya dikatakan bahwa hujan merupakan berkah dari Allah. Maka, pada saat hujan artinya kita diingatkan untuk selalu bersyukur pada Allah. Bahwa dengan turunnya hujan tersebut Allah masih menjaga kehidupan kita dan memberi rahmat-Nya pada kita.

Baca juga:

Hal ini tercermin dalam hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an”. Arti dari doa tersebut adalah “Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat”.

  1. Mengajak manusia untuk berpikir

Dalam surat al Waqiah ayat 68-69, Allah berfirman ”Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kami kah yang menurunkannya?”

Baca juga:

Dari ayat tersebut Allah mengajak kita untuk merenungkan bahwa semua terjadi karena kebesaran dan kuasa Allah subhanahu wa ta’ala. Oleh karena itu, kita harus selalu beriman kepada Allah yang Maha Kuasa.

  1. Bahwa manusia tidak boleh sombong

Berkaitan dengan poin sebelumnya, dimana Allah mengajak kita untuk berpikir tentang air yang kita minum bahkan diciptakan dan diberikan oleh Allah. Maka, kita sebagai manusia tidak memiliki sedikit pun hal yang bisa disombongkan. Sungguh, semua hal ada karena Allah lah yang menciptakannya. (Baca juga: Sombong dalam Islam)

  1. Allah yang Menciptakan segala sesuatu

Di dalam al Quran, juga terdapat ayat-ayat lain yang berisi tentang berkah hujan. Seperti dalam surat Fushshilat ayat 39, berbunyi “Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

baca juga:

  1. Sebagai penyuci dalam thaharah

Turunnya hujan berarti turunnya air yang suci untuk manusia. Dalam surat al Anfal ayat 11 disebutkan, “Dan Dia menurunkan kepada kalian hujan dari langit untuk mensucikan kalian dengan hujan itu”. Dengan demikian, air hujan bisa menjadi penyuci diri kita dari kotoran dan najis yang ada. (Baca juga: Cara Membersihkan Najis)

  1. Memberi kesempatan manusia untuk berdoa

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni menganjurkan kita untuk berdoa saat hujan turun. Hal ini didasarkan pada riwayat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda, “Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : (1) Bertemunya dua pasukan, (2) Menjelang shalat dilaksanakan, dan (3) Saat hujan turun. (Baca juga: Doa Agar Dimudahkan Rezeki)

  1. Penunjuk kewajiban shalat berjamaah

Selama ini kita mungkin berpikir bahwa shalat berjamaah bukanlah merupakan kewajiban. Dari Ibnul Qayyim rahimahullah, “Tentang wajibnya shalat jama’ah, dapat berdalil dengan adanya jama’ antara dua shalat yang disyariatkan ketika terjadi hujan agar dapat dilakukan secara berjama’ah. Padahal salah satu di antara shalat tersebut telah berada di luar waktunya, sedangkan (melakukan masing-masing shalat pada) waktu (yang telah ditetapkan) adalah wajib”.

Baca juga:

Dari poin di atas, dalam Badai’ al Fawaid, hal. 1098 tahqiq al Imran, al Jam’ Baina Shalatain, karya Syaikh Masyhur Hasan Salman, hal. 167 disebutkan, “Sekiranya berjama’ah itu tidak wajib, maka waktu yang wajib (untuk dilakukan shalat di dalamnya) ini tidak ditinggalkan untuk melakukan jama’ ini”.

  1. Perumpamaan umat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan umatku adalah seperti hujan, tidak diketahui apakah yang pertama yang lebih baik ataukah yang akhirnya”. Menurut al Baidhawi, “Yang dimaksud adalah mengingkari perbedaan, karena setiap tingkatan di antara mereka memiliki keistimewaan yang pasti mengandung sisi kelebihbaikannya, sebagaimana setiap naubah dari naubnya hujan, memiliki faedah dalam menumbuhkan, tidak mungkin dapat diingkari dan dihukumi tidak bermanfaatnya. Hal itu karena generasi pertama-tama telah beriman dengan apa yang mereka saksikan yang berupa mu’jizat, menerima dakwah Rasul dan beriman. Sedangkan orang-orang yang akhir, mereka beriman kepada perkara ghaib, karena telah sampai kepada mereka secara mutawatir, yaitu ayat-ayat, mereka mengikuti generasi yang sebelumnya dengan baik…”. (Faidh al-Qadir, jilid 5, hlm. 517)

Wallahu a’lam bishawab.

baca artikel Islam lainnya:

The post 15 Makna Hujan dalam Islam – Berkah atau Musibah? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
12 Doa Cepat Kaya Menurut Islam Paling Mustajab https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/doa-cepat-kaya-menurut-islam Tue, 12 Sep 2017 03:12:57 +0000 http://dalamislam.com/?p=1978 Setiap manusia memiliki jalan takdirnya masing-masing, mulai dari awal ia hidup hingga nanti menutup usia. Di mana dalam proses kehidupannya Allah telah menjamin apa-apa yang telah menjadi hal mutlak dimiliki olehnya. Takdir sendiri terbagi menjadi dua, yakni takdir yang murni hanya menjadi kehendak Allah dan takdir yang bisa kita upayakan dengan meminta kepada Allah subhana […]

The post 12 Doa Cepat Kaya Menurut Islam Paling Mustajab appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setiap manusia memiliki jalan takdirnya masing-masing, mulai dari awal ia hidup hingga nanti menutup usia. Di mana dalam proses kehidupannya Allah telah menjamin apa-apa yang telah menjadi hal mutlak dimiliki olehnya. Takdir sendiri terbagi menjadi dua, yakni takdir yang murni hanya menjadi kehendak Allah dan takdir yang bisa kita upayakan dengan meminta kepada Allah subhana hua ta’ala.

Baca juga:

Kekayaan dan rezeki adalah salah satu contoh takdir yang sudah pasti dimiliki oleh setiap manusia namun untuk mendapatkannya harus disertakan dengan doa dan usaha. Ketika seseorang terlahir dalam keluarga yang tidak mampu maka bukan berarti ia akan selamanya menjadi miskin, ia bisa menjadi kaya di kemudian hari jika ia mau berusaha keras dengan cara-cara yang baik tentunya. Selain dengan bekerja keras dan menjalin kerjasama dengan banyak orang, doa juga menjadi hal yang sangat penting dan bahkan sangat mempengaruhi dalam membuka pintu rezeki sehingga dapat menaikkan perekonomian keluarga kita. (Baca juga: Hukum Silaturahmi Menurut IslamEtika Bisnis Dalam Islam)

Do’a Pembuka Pintu Rezeki

Berikut ini akan dibahas mengenai beberapa doa cepat kaya menurut islam yang akan membuat kita jadi lebih cepat kaya:

  1. Al-Maidah ayat 114

Salah satu doa untuk cepat kaya terselip dalam surat al-Maidah ayat 114 dimana ayat ini menceritakan tentang Isa, Putra Maryam yang berdoa untuk memohon rezeki kepada Allah. Ayat ini berbunyi:

“qoola ‘iisabnu maryama Allaahumma rabbanaa anzil ‘alainaa maaidatan minas samaai takuunu lanaa ‘idan liawwalinaa wa aakhirinaa wa ayatan minka warzuqna wa anta khairur raaziqiina”.

Artinya:

“Isa putra Maryam berdoa: Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama.” (QS. Al-Maidah 5: 114)

(Baca juga: Transaksi Ekonomi dalam IslamMeminjamkan Uang Dalam Islam Kepada Orang Lain)

  1. At-Thalaq ayat 3

Surat ini menjelaskan tentang bagaimana Allah akan memberikan rezeki yang tak disangka-sangka bagi orang tawakkal. Kita bisa menjadikan ayat ini menjadi doa setiap setelah sholat yang berbunyi:

“Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasibu waman yatawakkal ‘alallahi fahuwa hasbuhu innallaha baalighu amrihi qad ja’alalahu likulli syai-in qadran”.

Artinya:

“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-Thalaq:3)

(Baca juga: Pinjaman Dalam IslamManfaat Membaca Al- Qur’an dalam Kehidupan)

  1. Shaad ayat 35

Dalam surat Shaad juga terselip doa memohon rezeki dalam ayat ke 35. Doa ini juga pernah dipanjatkan oleh Nabi Sulaiman yang berbunyi:

“Qala rabbi ighfir lee wahab lee mulkan la yanbaghee liahadin min ba’dee innaka anta alwahhabu”.

Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS. Shaad : 35)

(Baca juga: Pinjaman Tanpa Riba Menurut IslamHukum Bekerja di Bank Menurut Islam)

  1. Al-Qasas ayat 24

Dalam surat al-Qasas juga terselip doa untuk menjadi cepat kaya yang terdapat dalam ayat 24 dengan bunyi:

“Fasaqa lahuma thumma tawalla ila alththilli faqala rabbi innee lima anzalta ilayya min khayrin faqeerun”.

Artinya:

“Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. (QS. Al-Qasas: 24)

(Baca juga: Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia;Keutamaan Puasa Senin Kamis dan Manfaatnya)

  1. Al-Fatihah

Surat al-Fatihah juga bisa dimanfaatkan untuk memohon kekayaan kepada Allah subhna hua ta’ala, seperti dengan cara membacanya sebanyak 41 kali antara Shalat Sunnat Qobliyah dan Shalat Subuh, atau dengan cara lainnya.

Baca juga:

  1. An-Naml ayat 19

Kemudian doa untuk menjadi cepat kaya juga terselip dalam surat an-Naml ayat 19 yang berbunyi:

“rabbi awziAAnee an ashkura niAAmataka allatee anAAamta AAalayya waAAala walidayya waan aAAmala salihan tardahu waadkhilnee birahmatika fee AAibadika alssaliheena”

Artinya:

“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.

(Baca juga: Manfaat Beriman Kepada Allah SWTPenyebab Doa Tidak Dikabulkan Allah SWT)

  1. Hadis Ibnu Majah dan Ahmad

Doa-doa untuk menjadi cepat kaya tidak hanya terdapat dalam al-qur’an tapi juga dalam hadis-hadis salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah dengan bunyi:

“Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.”

Artinya:

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)

(Baca juga:Macam – Macam Puasa Sunnah dalam Agama IslamBerhutang Dalam Islam)

  1. Hadis Riwayat Muslim

Kemudian doa menjadi cepat kaya juga terdapat dalam hadis riwayat muslim yang berbunyi:

“Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii.”

Artinya:

Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku”. (HR. Muslim)

(Baca juga: Sifat Sombong Dalam IslamKeutamaan Ayat Kursi Bagi Kehidupan)

  1. Doa dalam riwayat Hadis Ibnus Sunni dan Ibnu Amer

Kemudian doa untuk menjadi cepat kaya adalah dengan membaca doa berikut ini:

“Allahumma baarik lanaa fiemaa rozaqtanaa wakhinaa adzaabannaari “.

Artinya:

“Ya Allah, beri berkatkanlah kepada kami dalam apa yang engkau rezkikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (R. Ibnus Sunni dan Ibnu Amer)

(Baca juga: Pengertian Riba, Jenis dan Larangannya dalam IslamSyarat Penerima Zakat – Zakat Fitrah dan Zakat Mal)

  1. Hadis Riwayat Ahmad

Selanjutnya hadis yang dapat membuka pintu rezeki ada dalam sebuah hadis riwayat ahmad yang berbunyi:

“Robbighfirlii warahmnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii”.

Artinya:

Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku).” (HR. Ahmad)

(Baca juga: Bahaya Berbohong Dan Hukumnya Dalam IslamPenerima Zakat Dalam Islam)

  1. Hadis riwayat Tirmidzi

Hadis ini memohonkan kepada Allah supaya kita untuk selalu diberi rasa cukup atas kenikmatan halal yang diberikan oleh Allah dan dihindarkan dari apa-apa yang haram. Hadis ini berbunyi:

“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.”

Artinya:

“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi)

(Baca juga: Cara Menghindari RibaManfaat Ucapan Hamdalah (Alhamdulillah) Dalam Kehidupan Sehari-hari)

  1. Asmaul Husna

Selain doa-doa dari alquran dan hadis, asmaul Husna juga bisa bermanfaat untuk membuka serta memperlancar rezeki kita.

Baca juga:

Demikanlah beberapa doa yang bisa kita panjatkan untuk membuka pintu rezeki. Dengan rajin berdoa dan berusaha, tidak hanya kekayaan dunia yang akan kita dapatkan tapi juga berkah dan pahala yang nanti bisa menuntun kita sampai ke pintu surga. Semoga artkel ini bisa memberi manfaat positif bagi pembaca sekalian. Aminn.

The post 12 Doa Cepat Kaya Menurut Islam Paling Mustajab appeared first on DalamIslam.com.

]]>
12 Cara Memperlancar Rezeki Menurut Islam Agar Sukses https://dalamislam.com/info-islami/cara-memperlancar-rezeki-menurut-islam Tue, 12 Sep 2017 03:06:53 +0000 http://dalamislam.com/?p=1975 Perkara mati, jodoh dan rejeki adalah tiga hal yang sudah ada ketentuannya dan pasti dimiliki oleh setiap manusia. Namun demikian, perkara rezeki adalah salah satu perkara yang tetap harus diupayakan walaupun Allah sudah menjaminnya. Tidak semua orang terlahir di keluarga berada maka dari itu orang tersebut harus berusaha untuk mencari rejeki dan hidup dengan layak. […]

The post 12 Cara Memperlancar Rezeki Menurut Islam Agar Sukses appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Perkara mati, jodoh dan rejeki adalah tiga hal yang sudah ada ketentuannya dan pasti dimiliki oleh setiap manusia. Namun demikian, perkara rezeki adalah salah satu perkara yang tetap harus diupayakan walaupun Allah sudah menjaminnya. Tidak semua orang terlahir di keluarga berada maka dari itu orang tersebut harus berusaha untuk mencari rejeki dan hidup dengan layak. Selain itu, yang dimaksud dengan rezeki tidak melulu soal harta dan uang akan tetapi lebih dari pada itu yakni seperti nikmat hidup dan bernafas serta ilmu yang kita dapatkan juga merupakan rezeki yang patut kita syukuri dan patut untuk kita upayakan.

Banyak cara yang bisa ditempuh untuk memperlancar rezeki kita seperti dengan berdoa untuk memohon langung kepada Allah maupun berikhtiar dengan berbagai cara seperti berdagang atau lainnya, bahkan juga dengan menjaga perilaku serta melakukan ibadah maupun amalan-amalan tertentu.

Baca juga:

Berikut ini akan dijelaskan 12 cara memperlancar rezeki menurut Islam supaya kita lebih mudah meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.

Tips Memperlancar Rezeki Menurut Islam

Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memeperlancar rezeki menurut pandangan islam:

  1. Pandai Bersyukur

Bersyukur adalah cara tersederhana namun tidak mudah untuk dilakukan dalam menjalani hidup. Sejatinya setiap hari dan bahkan setiap detiknya Allah selalu menurunkan rezeki kepada setiap umat-Nya namun tidak semua umat mampu memahami apalagi mensyukuri atas nikmat rezeki yang telah dilimpahkn tersebut. (Baca juga: Cara Mensyukuri Nikmat Allah SWT)

Dalam surat Ibrahim Allah berfirman,

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim : 7)

  1. Menjaga Ibadah

Langkah utama untuk memperlancar rezeki adalah dengan cara memohon kepada Allah dan melakukan ibadah dengan rajin yang diniatkan dan ditujukan hanya kepada Allah subhana hua ta’ala.

Mengenai hal ini, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah berfirman, “Wahai anak Adam! Beribadahlah sepenuhnya kepada Ku, niscaya Aku penuhi (hatimu) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi keperluanmu. Jika kalian tidak lakukan yang sedemikian, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan. Dan tidak aku penuhi keperluanmu (kepada manusia).” ( Tirmizi, Ahmad, dan Ibnu Majah). (Baca juga: Hukum Meninggalkan Shalat Dengan Sengaja)

  1. Memperbanyak Istighfar

Kalimat istigfar adalah kalimat yang dibacakan dengan tujuan untuk memohon maaf dan memohon ampunan kepada Allah subhana hua ta’ala atas segala kesalahan dan khilaf yang dilakukan oleh manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari, oleh karena itu semakin sering kita mangucapkan istigfar maka akan semakin dekat pula kita kepada Allah sehingga akan semakin mudah bagi kita untuk meraih rejeki yang telah Allah gariskan untuk kita.

Dalam alquran Allah subhana hua ta’ala berfirman:

“Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Robb mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Qs. Nuh: 10-12)

Ayat ini menegaskan betapa Allah sangat suka kepada makhluk yang senantiasa mendekatkan diri dan memohon ampun kepada-Nya sehingga Allah tidak akan segan-segan untuk melancarkan jalan rezeki bagi orang-orang tersebut bahkan juga bagi para keturunannya baik dalam hal harta kekayaan maupun kemakmuran pangan untuk kehidupan sehar-hari. (wBaca Juga: Amalan Istighfar , Amalan 10 Muharram)

Selain ayat tersebut, Rasulullah salallahu alaihi wa sallam juga bersabda dalam sebuah hadis,

“Barangsiapa memperbanyak istighfar (memohon ampun pada Allah), niscaya Allah menggantikan setiap kesempitan menjadi jalan keluar. Setiap kesedihan menjadi kelapangan dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” ( Abu Daud).

  1. Bertakwa Kepada Allah

Allah menyukai orang-orang yng menjaga ketakwaan terhadap-Nya, dan Allah tidak akan segan-segan untuk memberi serta membuka pintu rezeki selebar-lebarnya untuk umat yang senantiasa menjaga ketakwaan dalam kehidupan sehari-harinya.

Hal ini dijelaskan secara langsung dalam sebuah firman Allah dalam Qur’an surat ath Thalaq ayat dua sampai tiga yang artinya:

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (Qs. Ath-Thalaq: 2-3).

Ayat tersebut dijelaskan dalam sebuah pemaparan yang disampaikan Ibnu Katsir bahwa, “barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dengan melakukan apa yang diperintahkan Nya. Dan meninggalkan apa yang dilarang Nya. Niscaya Allah akan memberinya jalan keluar, serta rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Yakni dari arah yang tidak pernah terlintas dalam fikirannya.”

(Baca juga: Sifat Orang yang Bertakwa Agar Dicintai Allah SWT)

  1. Tawakkal Kepada Allah

Twakkal adalah suatu sikap menyerahkan diri dan seluruh kehidupan ini hanya kepada Allah subhana hua ta’ala. Mempercayakan dan khusnudzon terhadap kekuasaan serta takdir Allah sehingga sikap tawakkal ini akan menjadikan manusia senantiasa merasakan ketenangan dan ketentraman dalam hidupnya. Sikap tawakkal inilah yang akan membuat rezeki menjadi lebih lancar dan lebih mudah untuk digapai. Bahkan untuk orang-orang yang bersungguh-sungguh menjaga tawakkalnya akan senantiasa dididekatkan serta dimudahkan segala urusan dan rezekinya, seakan akan dunia yang mengejarnya bukan ia yang mengejar dunia. (Baca Juga: Tawakal Dalam Islam , Manfaat Tawakal)

Mengenai tawakkal yang dapat memperlancar rezeki seseorang ini, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Sungguh, seandainya kalian betawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal. Niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang di petang hari dalam keadaan kenyang.” (Ahmad dan Tirmizi)

  1. Istiqomah Dalam Islam

Istiqomah adalah perkara yang sangat sulit untuk dilakukan karena istiqomah berarti adalah menjaga keteguhan hati untuk selalu menjalani hidup di Jalan Allah dengan berbagai godaan dan rintangan yang menghadang.

Allah berfirman, “Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak).” (Al-Jin : 16)

  1. Melaksanakan Haji Dan Umrah

Haji adalah rukun islam ke lima yang wajib dilakukan bagi umat yang mampu secara finansial dan secara tenaga atau kesehatan, sedangkan umrah hukumnya sunah namun juga sangat dianjurkan dalam agama Islam untuk dilakukan karena umrah bisa dilakukan kapan saja dan bisa dijadikan sebagai alternatif bagi umat Islam yang belum mampu melaksanakan Haji.

Meskipun ibadah Haji dan Umrah ini membutuhkan ongkos serta biaya yang tidak murah, namun pengeluaran yang dialokaskan untuk Haji dan Umrah tidak akan membuat jemaahnya menjadi miskin mendadak justru kedua ibadah ini juga bisa menjadi syariat tersendiri bagi para jemaah untuk lebih dilancarkan rezekinya. Karena selama Haji an Umrah jemaah bisa memanjatkan segala doa di tempat-tempat mustajab seperti di depan ka’bah atau di tempat lainnya. (Baca juga: Keutamaan Ibadah Haji)

Mengenai hal ini Rasulullah bersabda,

“Lakukanlah haji dan umrah. Karena sesungguhnya keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa. Sebagaimana api dapat menghilangkan karat besi, emas, dan perak. Dan tidak ada pahala haji yang mabrur kecuali syurga.” (Ahmad, Tirmizi, dan An-Nasa`i).

  1. Menyambung Dan Menjaga Hubungan Silaturahim

Silaturahmi sangat penting dilakukan karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan untuk keberlangsungan hidupnya. Dengan menymbung dan menjaga persaudaraan juga dapat melapangkan pintu rezeki bahkan memiliki banyak manfaat lainnya.

Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadis,

“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaknya ia menyambung (tali) silaturahim.” (Bukhari).

(Baca juga: Hukum Silaturahmi Menurut Islam)

  1. Ikhlas Bersedekah

Sedekah adalah amalan baik yang wajib kita lakukan karena sebagian harta yang kita miliki adalah hak milik dari orang lain yang membutuhkan seperti para fakir. Dengan banyak bersedekah seorang umat tidak akan jatuh miskin karena Allah akan menggantikan harta yang disedekahkan tersebut dengan harta atau rezeki lain yang jauh berkali-kali lipat lebih berharga dari jumlah harta yang disedekahkan. (Baca juga: Keutamaan Sedekah di Hari JumatKeutamaan Sedekah Dalam Islam)

Dalam alQur’anpun Allah berfirman, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Robb ku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya. Dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki Nya)’. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba`: 39).

  1. Banyak Membantu Kesulitan Orang Lemah

Islam tidak mengenal karma namun dalam Islam ada sebuah ganjaran yang pasti akan didapatkan oleh seorang muslim atas apapun yang dilakukannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam membantu kesulitan yang dihadapi oleh orang lain termasuk orang-orang lemah yang membutuhkan bantuan maka suatu saat ia juga akan mendapat bantuan dari orang lain saat ia membutuhkannya. Selain itu pintu rezeki juga akan terbuka dengan lebar bagi mereka yang mau membantu orang-orang yang membutuhkan.

Rasulullah saw bersabda,

“Bantulah orang-orang lemah. Karena kalian diberi rezeki dan ditolong lantaran orang-orang lemah di antara kalian.” (Muslim dan An-Nasa`i).

  1. Akhlakul Karimah

Akhlak sangat penting dijaga untuk memperlancar rezeki kita karena selain Allah yang pastinya akan melihat dan menilai akhlak kita, manusia pun akan lebih menyukai dan mempercayai orang-orang yang memiliki akhlak yang baik. (Baca juga: Akhlak Dalam Islam)

  1. Berhijrah Ke Jalan Yang Benar

Setiap manusia tak luput dari dosa dan kesalahan. Rezeki dan peruntungan kita akan sulit diperoleh jika kita masih bergumul dalam dosa dan kesalahan secara terus-menerus. Maka dari itu berhijrahlah untuk memperlancar rezeki. Karena dalam Quranpun telah dikatakan dengan sangat jelas yang artinya:

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah. Niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.” (Qs. An-Nisa`: 100).

(Baca juga: Syarat-Syarat Taubat Agar Diterima)

Demikianlah penjelasan mengenai cara memperlancar rezeki menurut Islam kali ini, semoga artikel ini dapat memberi manfaat positif bagi pembaca sekalian.

The post 12 Cara Memperlancar Rezeki Menurut Islam Agar Sukses appeared first on DalamIslam.com.

]]>
12 Amalan Memperlancar Rezeki Dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-memperlancar-rezeki Tue, 12 Sep 2017 02:52:51 +0000 http://dalamislam.com/?p=1998 Meskipun rejeki merupakan suatu hal mutlak yang dimiliki oleh setiap manusia namun untuk mendapatkannya harus diupayakan dengan melakukan doa dan usaha yang halal. Banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan untuk memperlancar rejeki yang kesemuanya dilakukan dengan cara mendekatkan diri kepada Allah sehingga Allah dengan senang hati membuka lebar-lebar pintu rejeki kita. (Baca juga: Cara Cepat Kaya […]

The post 12 Amalan Memperlancar Rezeki Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Meskipun rejeki merupakan suatu hal mutlak yang dimiliki oleh setiap manusia namun untuk mendapatkannya harus diupayakan dengan melakukan doa dan usaha yang halal. Banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan untuk memperlancar rejeki yang kesemuanya dilakukan dengan cara mendekatkan diri kepada Allah sehingga Allah dengan senang hati membuka lebar-lebar pintu rejeki kita. (Baca juga: Cara Cepat Kaya Menurut IslamCara Bersyukur Menurut Islam)

Amalan Amalan yang Dapat Memperlancar Rezeki

Untuk itu artikel kali ini akan membahas beberapa amalan-amalan untuk memperlancar rejeki yang bisa kita upayakan.

1. Rajin membaca istigfar

Istigfar dimaksudkan untuk memohon ampun atas segala dosa-dosa dan kelalaian yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan Allah secara tegas menjelaskan dalam alqqur’an bahwa:
“Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Robb mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Qs. Nuh: 10-12). (Baca juga: Tawakal Dalam IslamCara Agar Hati Tenang Dalam Islam)

2. Bershalawat

Shalawat adalah kalimat puji-pujian kepada Nabi yang dilantunkan dengan nada-nada indah. Biasanya shalawat dilakukan saat waktu luang menunggu waktu sholat atau mengaji. Membaca shalawat sendiri memiliki banyak manfaat, mulai dari terpenuhinya seluruh kebutuhan, menghilangkan kesulitan dan keseusahan, terhindar dari fakir atau kemiskinan, dilancarkan rejekinya, diangkat derajatnya di mata Allah dan masih banyak manfaat positif lainnya. Oleh karena itu amalan dengan melantunkan shalawat ini akan membuat rejeki kita menjadi lebih lancar. (Baca juga: Usaha Menurut IslamSukses Menurut Islam)

3. Mendirikan ibadah kepada Allah subhana hua ta’ala
Shalat adalah tiang agama yang mana dari shalat ini tak hanya sebagai bentuk penyembahan manusia terhadap Allah subhana huta ta’ala tapi juga sebagai cara untuk mendekatkan diri, memasrahkan diri dan memohon rejeki kepada Allah.
Dalam hadis dikatakan bahwa:
“Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu. “(Riwayat Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah ra)

(Baca juga: Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam)

4. Menikah

Menikah adalah wajib dilakukan oleh seluruh umat manusia yang sudah cukup usia dan cukup mampu untuk membina rumah tangga. Setiap manusia sudah memiliki jodohnya masing-masing yang telah dipersiapkan oleh Allah untuk mendampingi selama hidup di dunia dan mungkin di akhirat nanti. Dengan melakukan pernikahan maka seorang manusia telah menyempurnakan sebagian agamanya menjadi lebih baik. Maka dari itu Allah juga akan membuka pintu rejeki baru bagi pasangan suami istri yang telah mengesahkan hubungannya serta memperlancar jalannya rejeki tersebut. Terlebih jika setelah menikah pasangan tersebut dikaruniai seorang anak maka Allah juga akan kembali membuka pintu rejeki yang baru dan memperlancar pintu rejeki tersebut.
Oleh karena itu tidak perlu takut untuk menikah, karena selama diniatkan untuk keridhaan Allah maka Allah telah menjamin akan rejeki yang berlimpah. (Baca juga: Bulan Baik Untuk Menikah Menurut Islam)

5. Berinfaq Dan Shadaqah

Infaq dan shadaqah adalah kewajiban dalam Islam karena sebagian harta yang kita punya merupakan hak orang lain yang membutuhkan. Allahpun menjamin kemakmuran umat manusia yang mau menyisihkan hartanya untuk fakir yang membutuhkan.
Allah SWT berfirman:
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya Robb ku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki Nya)’, dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba`: 39).

(Baca juga: Keutamaan Sedekah di Hari JumatSyarat Penerima Zakat)

6. Mendirikan shalat tahajud

Shalat tahajud adalah shalat sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan karena dapat memberi banyak manfaat positif pada kesehatan fisik, psikis dan kelancaran rejeki. Selain itu sholat malam ini adalah waktu yang sangat tepat untuk memasrahkan diri kepada Allah dan memohon pengampunan serta keinginan-keinginan kita untuk kesuksesan dunia dan akhirat. (Baca juga: Tata Cara Shalat TahajudShalat Tahajjud)

7. Mendirikan shalat dhuha

Selain shalat tahajud, shalat dhuha juga adalah shalat sunah yang sangat dianjurkan untuk melancarkan rejeki.
Dalam hadis dijelaskan bahwa:
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (shalat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani). (Baca juga: Shalat Dhuha , Keutamaan Shalat Dhuha)

8. Menjaga wudhu

Salah satu syarat untuk menusia menghadap Allah dengan cara shalat atau mengaji adalah dengan memiliki wudhu. Namun untuk keseharian kita sangat dianjurkan untuk tetap menjaga wudhu karena dengan memiliki wudhu akan menjaga hati dan diri kita untuk tetap berjalan di jalan yang benar dan senantiasa mengingat Allah.
Rasulullah SAW bersabda, “Senantiasalah berada dalam kondisi bersih (dari hadas) niscaya Allah SWT akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan dari Sayidina Khalid al-Walid) (Baca juga: Keutamaan Menjaga Wudhu , Cara Berwudhu yang Benar )

9. Membaca Asmaul Husna

Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang berjumlah 99 nama. Seluruh nama-nama terebut mengandung semua kebutuhan maupun solusi atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi manusia. Mulai dari persoalan kesehatan, sosial, ekonomi dan lain sebagainya. Dengan menghafal dan rajin melantunkan asmaul husna ini Allah akan mengharamkan neraka dan senantiasa memberikan rejeki bagi umat manusia.

10. Senantiasa memohon/berdoa kepada Allah

Usaha duniawi bisa dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan kelancaran rejeki namun doa tetap harus dipanjatkan sebagai salah satu cara untuk merayu Allah menurunkan rejeki yang berlimpah. (Baca juga: Doa Mujarab Untuk Dagang agar LancarDoa di Pagi Hari Dalam Islam)

11. Membaca surat Waqiah

Al-waqiah adalah surat yang sangat berkhasiat untuk memperlncar rejeki seseorang. Nabi bersabda, “Barang siapa membaca Surat Waqiah setiap hari , maka ia tidak akan mengalami kefakiran selamanya” (Baca Juga: Fadhilah Surat Al Waqiah)

12. Perbanyak Dzikir

Allah adalah Dzat yang maha pencipta dan segala kebaikan serta kekuasaan lainnya. Sebagai manusia yang telah diberi kesempatan merasakan nikmatnya dunia dengan kesehatan, jalan kehidupan yang kita punya saat ini, maka sudah sepatutnya untuk kita agar selalu mengingat dan mengagungkan Allah subhna hua ta’ala. Salah satu cara untuk selalu mengingat Allah adalah dengan cara berdzikir. (Baca juga: Hukum Mengemis dalam IslamHukum Silaturahmi Menurut Islam)

Dengan rajin berdzikir kita tak hanya mengingat Allah tapi juga dapat menjaga hati kita dari hal-hal buruk sehingga hati menjadi lebih tenang dan lapang.

Rasa tenang dan lapang juga merupakan rejeki yang luar biasa bagi manusia karena persoalan rejeki tidak hanya melulu soal harta dan tahta yang bisa diraih oleh manusia. (Baca juga: Sifat Sombong Dalam Islam)

Dalam qur’an Allah Subhana hua ta’ala berfirman yang artinya:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
(QA. Ar Ra’d: 28).

Demikianlah beberapa amalan yang bisa dilakukan untuk memperlancar rejeki. Semog artikel ini memberi manfaat positif bagi pembaca sekalian. Amin.

The post 12 Amalan Memperlancar Rezeki Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>