sabar Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/sabar Thu, 25 Feb 2021 16:30:32 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png sabar Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/sabar 32 32 3 Jenis Sabar yang Harus Dilakukan Umat Muslim https://dalamislam.com/info-islami/jenis-sabar-yang-harus-dilakukan-umat-muslim Thu, 25 Feb 2021 16:29:34 +0000 https://dalamislam.com/?p=9691 Hidup ini bagai roda yang berputar. Terkadang Allah memberikan nikmat yang sangat luar biasa, terkadang Allah juga memberikan ujian yang begitu dahsyat maupun ujian kecil dalam kehidupan kita. Maka barang siapa yang sabar atas ketetapan yang Allah berikan, sungguh dia termasuk ke dalam orang yang beruntung. Allah berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 200 yang […]

The post 3 Jenis Sabar yang Harus Dilakukan Umat Muslim appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hidup ini bagai roda yang berputar. Terkadang Allah memberikan nikmat yang sangat luar biasa, terkadang Allah juga memberikan ujian yang begitu dahsyat maupun ujian kecil dalam kehidupan kita. Maka barang siapa yang sabar atas ketetapan yang Allah berikan, sungguh dia termasuk ke dalam orang yang beruntung.

Allah berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 200 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan saling menyabarkan perkuat persatuanmu dan bertakwalah kepada Allah agar kalian berbahagia

Ayat di atas menguatkan bahwa Allah memerintahkan sabar kepada kita semua yang mengaku beriman kepada-Nya. Sabar ketika diberi nikmat dari Allah SWT, sabar ketika diuji oleh-Nya dan sabar dalam semua aspek kehidupan.

Memang mudah ketika kita hanya mengucapkan kata sabar, namun sulit untuk merealisasikannya. Maka dari itu balasan bagi orang-orang yang senantiasa bersabar sungguh luar biasa. Ada ungkapan yang mengatakan “Man shabara zhafira” artinya barang siapa yang bersabar maka dia akan beruntung. B

ersikap sabar juga membuktikan bahwa kita adalah orang yang beriman kepada Allah. Menurut Arvan Pradiansyah dalam bukunya “The 7 Laws of Happiness” orang yang sabar punya satu kekuatan luar biasa di dalam dirinya yang tidak kasat mata tetapi berperan begitu besar dalam mengendalikan diri dan perilakunya (dikutip dari buku berjudul Berpikir Positif Agar Allah selalu menolongmu, karya Didi Junaedi, M.A).

Berikut ini jenis sabar dalam berbagai keadaan yang harus dilakukan umat muslim:

  • Sabar dalam beriman dan bertakwa kepada Allah dan Rasul-Nya

Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya itu adalah kewajiban seorang mukmin dan muslim. Tentu dalam menjalankan prosesnya akan melewati kesulitan serta tantangan, yang bisa jadi merubah niat awal kita. yaitu untuk senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

  • Sabar dalam menuntut ilmu

Ketika kita lahir di dunia ini tanpa sehelai kain pun dan tanpa keterampilan apapun. Belum bisa berbicara, berjalan dan lain sebagainya.

Atas kuasa dan kehendak Allahlah kita dapat tumbuh, berkembang dan mempunyai berbagai ilmu serta keterampilan. Saat kecil kita diajarkan agar bisa berbicara, diajarkan duduk, berjalan dan yang lainnya membutuhkan kesabaran. Ketika remaja, dan dewasa kita juga menuntut ilmu di bangku sekolah, juga membutuhkan kesabaran.

Jika kita tidak bersabar dalam menuntut ilmu, maka proses dan hasil kita menuntut ilmu tidak akan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Terlebih tidak mendapat ridho Allah SWT. Karena sejatinya, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang Allah ridhoi. Hadis mengatakan “Uthlubul Ilma Minal Mahdi Illallahdi, menuntut ilmu dari sejak lahir sampai kita ke liang lahat”.

Maksud hadis ini yaitu memerintahkan kepada kita bahwa menuntut ilmu adalah sejak kita lahir sampai kita kembali kepada-Nya (wafat). Menuntut ilmu dari sejak lahir sampai kita wafat memerlukan waktu yang sangat lama. Dan pasti ini juga memerlukan kesabaran, karena ilmu yang kita peroleh bisa kita dapatkan di mana saja, kapan saja dan berasal dari siapa saja.

  • Sabar dengan ketetapan yang diberikan Allah SWT

Apapun yang Allah berikan, dan apapun yang Allah ambil dari kita merupakan bentuk dari kuasa-Nya. Kita tidak boleh, mengeluh bahkan menyalahkan Allah SWT atas ketetapan yang Allah berikan kepada kita.

Allah sekali lagi memerintahkan kita agar senantiasa bersabar atas ketetapan-Nya. Baik ketetapan yang bersifat kenikmatan dan keberkahan. Maupun ketetapan yang bersifat ujian hidup. Allah akan membantu hambanya yang senantiasa bersabar ketika dia diberi kenikmatan. Terlebih bersabar ketika Allah berikan ujian. Dan tidak semua orang mampu bersabar ketika diuji oleh Allah SWT.

Allah befirman dalam Q.S Al Baqarah ayat 155 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Sabar merupakan buah manisnya iman. Maka barangsiapa yang bisa bersabar dalam segala kondisi, dia sedang menyempurnakan imannya kepada Allah SWT. Pepatah jawa mengatakan sabar iku enteng kecape, abot sanggane, artinya sabar itu mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bersabar. Aamiin.

The post 3 Jenis Sabar yang Harus Dilakukan Umat Muslim appeared first on DalamIslam.com.

]]>
3 Macam Kesabaran Dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/macam-kesabaran-dalam-islam Thu, 04 Feb 2021 11:51:27 +0000 https://dalamislam.com/?p=8923 Di dalam Islam banyak sekali perkara yang memiliki ganjaran pahala yang cukup besar. Salah satu perkara yang dianjurkan oleh Islam dan memiliki pahala yang cukup besar adalah kesabaran. Kata sabar menurut bahasa artinya adalah tertahan. Sedangkan sabar menurut istilah adalah menahan diri dalam melaksanakan sesuatu atau menjauhi sesuatu. Sehingga perkara sabar ini terbagi menjadi tiga […]

The post 3 Macam Kesabaran Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Di dalam Islam banyak sekali perkara yang memiliki ganjaran pahala yang cukup besar. Salah satu perkara yang dianjurkan oleh Islam dan memiliki pahala yang cukup besar adalah kesabaran.

Kata sabar menurut bahasa artinya adalah tertahan. Sedangkan sabar menurut istilah adalah menahan diri dalam melaksanakan sesuatu atau menjauhi sesuatu. Sehingga perkara sabar ini terbagi menjadi tiga macam, diantaranya:

1. Sabar dalam Ketaatan

Sabar dalam ketaatan yang dimaksud adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.

Terkadang dalam menjalankan suatu ibadah ada rasa lelah, letih yang terjadi pada tubuh kita, terasa berat untuk dilakukan. Sebagai contoh lain apabila kita memiliki harta yang cukup melimpah, dan dalam islam dianjurkan untuk menginfakan sebagian harta yang kita punya, namun terasa berat untuk mengeluarkannya.

Jadi dalam hal ketaatan terkadang ada rasa berat di dalam jiwa, sehingga dibutuhkanlah rasa sabar tersebut dan harus dipaksakan. Sesuai firman Allah SWT, yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran:200).

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa kita sebagai orang yang beriman diperintahkan untuk bersabar dan tetap dalam ketakwaannya kepada Allah.

2. Sabar Dalam Menjauhi Maksiat

Sabar yang kedua ini cukuplah sulit kita sebagai manusia untuk dilakukan. Terlebih jika hawa nafsu yang kita punya lebih mendominasi.

Maka dari itu kita diperintahkan untuk menahan diri dalam menjauhi segala maksiat. Menjauhi dari segala hal yang telah dilarang oleh Allah SWT. Sebagai contoh menjauhi zina, mencuri, menipu, dan lain sebagainya.

Dan ini juga yang terjadi pada Nabi Yusuf as. Dimana kisah Nabi Yusuf ini diabadikan dalam Al-Qur’an, sehingga pada akhir kisahnya, Nabi Yusuf lebih memilih bersabar dalam menjauhi kemaksiatan sehingga ia pun dipenjara. Sebagaimana Allah SWT ceritakan dalam firmanNya, yang artinya:

Yusuf berkata: ‘Wahai Rabbku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika Engkau tidak hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS. Yusuf:33).

3. Sabar Dalam Menerima Takdir

Sabar yang ketiga adalah bersabar dalam menerima takdir Allah SWT. Allah berfirman, yang artinya:

“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu.” (QS. Al-Insan: 24).

Takdir Allah adalah suatu ketetapan Allah, dan takdir yang sudah Allah tetapkan ada dua macam, yaitu ada takdir yang baik dan ada juga takdir yang buruk.

Kita selaku seorang muslim, apapun yang sudah Allah takdirku, yang sudah Allah tetapkan kita harus menerimanya. Karena pada dasarnya, segala sesuatu takdir yang Allah tetapkan pasti ada hikmahnya.

Sebagai contoh apabila kita tertimpa takdir yang buruk, semisal musibah kecelakaan atau bahkan kematian, kita seorang muslim harus bisa menerima takdir yang sudah Allah haruskan itu kepada kita.

Perlu kita ingat, Rasulullah SAW memiliki cobaan jauh lebih berat dan sulit dibandingkan kita semua. Oleh karena itu Allah perintahkan kita untuk meniru para Rasul dalam hal bersabar. Allah SWT berfirman, yang artinya:

Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran para Rasul yang memiliki keteguhan hati, dan janganlah engkau meminta agar (adzab) disegerakan untuk mereka.” (QS. Al-Ahqaf: 35).

Demikian 3 macam kesabaran yang tertera dalam Al-Qur’an. Di setiap macam kesabaran memiliki keutamaannya masing-masing sesuai dengan orang yang menjalankannya. Semoga setelah mengetahui ini semua, semakin bertambah kesabaran dalam diri kita.

The post 3 Macam Kesabaran Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Doa Untuk Kesabaran Dalam Islam https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/doa-untuk-kesabaran-dalam-islam Sat, 15 Sep 2018 06:55:35 +0000 https://dalamislam.com/?p=4283 Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mengalami masalah yang membuat kesabaran harus diperbanyak. Sebagai umat Islam, kita memang diwajibkan untuk bersabar dalam menghadapi setiap masalah karena terdapat banyak keutamaan bersabar dalam Islam. Sebagaimana firman Allah, وَمِنْ آيَاتِهِ الْجَوَارِ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلَامِ إِن يَشَأْ يُسْكِنِ الرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهْرِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّكُلِّ […]

The post 6 Doa Untuk Kesabaran Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mengalami masalah yang membuat kesabaran harus diperbanyak. Sebagai umat Islam, kita memang diwajibkan untuk bersabar dalam menghadapi setiap masalah karena terdapat banyak keutamaan bersabar dalam Islam. Sebagaimana firman Allah,

وَمِنْ آيَاتِهِ الْجَوَارِ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلَامِ إِن يَشَأْ يُسْكِنِ الرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهْرِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ

Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan) -Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur”. [Asy-Syura : 32-33]

وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. [Al-Baqarah : 177]

Baca juga:

وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar”. [Ali Imran : 146]

“Dari Sa’id bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhu, dia berkata. ‘Aku pernah bertanya : Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling keras cobaannya ?. Beliau menjawab. Para nabi, kemudian orang pilihan dan orang pilihan lagi. Maka seseorang akan diuji menurut agamanya.

Apabila agamanya merupakan (agama) yang kuat, maka cobaannya juga berat. Dan, apabila di dalam agamanya ada kelemahan, maka dia akan diuji menurut agamanya. Tidaklah cobaan menyusahkan seorang hamba sehingga ia meninggalkannya berjalan di atas bumi dan tidak ada satu kesalahan pun pada dirinya”.

“Dari Abu Sa’id Al-Khudry Radhiyallahu anhu, dia berkata. ‘Aku memasuki tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau sedang demam. Lalu kuletakkan tanganku di badan beliau. Maka aku merasakan panas ditanganku di atas selimut. Lalu aku berkata.’Wahai Rasulullah, alangkah kerasnya sakit ini pada dirimi’. Beliau berkata :’Begitulah kami (para nabi).

Cobaan dilipatkan kepada kami dan pahala juga ditingkatkan bagi kami’. Aku bertanya.’Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya ?. Beliau menjawab. ‘Para nabi. Aku bertanya. ‘Wahai Rasulullah, kemudian siapa lagi?. Beliau menjawab.

’Kemudian orang-orang shalih. Apabila salah seorang di antara mereka diuji dengan kemiskinan, sampai-sampai salah seorang diantara mereka tidak mendapatkan kecuali (tambalan) mantel yang dia himpun. Dan, apabila salah seorang diantara mereka sungguh merasa senang karena cobaan, sebagaimana salah seorang diantara kamu yang senang karena kemewahan”.

Baca juga:

Dari Atha’ bin Abu Rabbah, dia berkata. “Ibnu Abbas pernah berkata kepadaku. ‘Maukah kutunjukkan kepadamu seorang wanita penghuni sorga .?. Aku menjawab. ‘Ya’. Dia (Ibnu Abbas) berkata. “Wanita berkulit hitam itu pernah mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seraya berkata.’Sesungguhnya aku sakit ayan dan (auratku) terbuka. Maka berdoalah bagi diriku. Beliau berkata.

’Apabila engkau menghendaki, maka engkau bisa bersabar dan bagimu adalah sorga. Dan, apabila engkau menghendaki bisa berdo’a sendiri kepada Allah hingga Dia memberimu afiat’. Lalu wanita itu berkata. ‘Aku akan bersabar. Wanita itu berkata lagi. ‘Sesungguhnya (auratku) terbuka. Maka berdo’alah kepada Allah bagi diriku agar (auratku) tidak terbuka’. Maka beliau pun berdoa bagi wanita tersebut.

Sabar itu ada tiga yaitu sabar dalam musibah, sabar dalam taat, dan sabar dalam menjauhi maksiat. Barangsiapa bersabar dalam musibah sehingga dikembalikannya dalam keadaan baik atas apa yang menimpa dirinya (ia ridho atas bala’ yang diberikan-Nya), maka Allah akan menulis baginya 300 derajat yang tiap-tiap derajat jaraknya antara langit dengan bumi.

Dan barangsiapa bersabar dalam melaksanakan taat, maka Allah akan menuliskannya 600 derajat, tiap dua derajat jaraknya antara langit dunia dengan Sidratul Muntaha. Dan barangsiapa yang bersabar dalam menjauhi maksiat, maka Allah tulis baginya 900 derajat yang jarak dua derajatnya seperti ‘Arasy dua kali“. (HR. Abu Dunya dan Abu Syaikh)

Dari berbagai dalil di atas, jelas bahwa setiap manusia akan menghadapi berbagai musibah maupun ujian dalam hidupnya sehingga dituntut untuk selalu sabar dalam melewati semua itu.

Baca juga:

Untuk semakin memperkuat kesabaran kita, berikut adalah beberapa doa memohon kesabaran dalam Islam yang dikutip dari Alquran dan hadis:

Doa mohon kesabaran 1 :

“Alloohummna inniiasaluka ta’jiila ‘aafiyatika washobron ‘alaabaliyyatika wakhuruu jam minaddun-yaa ilaa rohmatika.”

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu disegerakan keselamatan-Mu untukku dan tetap sabar dalam menghadapi cobaan-Mu dan keluar dari dunia menuju rahmat-Mu.”

Doa mohon kesabaran 2:

“Robbanaa Laatuzigh Quluubanaa, Ba’dza Idz Hadaetanaa, wa Hablanaa Milladunka Rohmatan, Innaka Antalwahhaab.”

Artinya: “Ya Tuhan, janganlah jadikan hati ini condong di kesesatan Seusai Engkau memberi petunjuk di kami. Karuniakanlah di kami rahmat-Mu, di karenakan sesungguhnya Kau-lah Dzat yang Maha Pemberi.”

Doa mohon kesabaran 3:

Robbanaa Afrigh Alainaa Shobron, wa Tsabbit Aqdaamanaa, wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin.”

Artinya: “Ya Tuhan, limpahkan kesabaran di hati dan diri kami, teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami dari orang-orang kafir.”

Doa mohon kesabaran 4:

Ya Muqollibal Quluubi, Tsabbit Qolbiy ‘Alaa Diinika’.”

Artinya: “Wahai Dzat Yang Membolak-balikkan Hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu.”

Baca juga:

Doa mohon kesabaran 5:

Allaahumma Mushorrifalquluub, Shorrif Quluubanaa ‘Alaa Tho’atika.”

Artinya: “Ya Allah, Dzat Yang Maha Mengarahkan Hati, arahkanlah hati-hati kami untuk slalu taat di-Mu.”

Doa mohon kesabaran 6:

Allohumma laka aslamtu wa bika amantu wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khoshomtu. Allohumma inni a’udzu bi ‘izzatika laa ilaha illa anta an tudhillani. Antal hayyu alladzi laa yamuut wal jinnu wal insu yamuutun.”

Artinya: Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, aku beriman kepada-Mu, aku bertawakal kepada-Mu, aku bertaubat kepada-Mu, dan aku mengadukan urusanku kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu – tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Engkau – dari segala hal yang bisa menyesatkanku. Engkau Mahahidup dan tidak mati, sedangkan jin dan manusia pasti mati. (HR. Muslim, no. 2717)

Itulah 6 doa memohon kesabaran dalam Islam yang dapat Anda panjatkan ketika sedang menghadapi masalah. Doa tersebut bisa Anda ucapkan kapan saja dan dimana saja. Bukan hanya bersabar, tapi hendaknya juga diikuti dengan usaha untuk menyelesaikan masalah tersebut juga sikap tawakal agar Allah selalu memberikan jalan yang paling baik bagi kita.

Demikianlahartikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

The post 6 Doa Untuk Kesabaran Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Cara Menghadapi Fitnah Dalam Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/akhlaq/cara-menghadapi-fitnah-dalam-islam Wed, 05 Sep 2018 02:45:12 +0000 https://dalamislam.com/?p=4201 Dalam kehidupan sehari-hari, adakalanya secara tidak sengaja kita membuat seseorang menjadi tidak senang dengan kita. Dan adakalanya hal tersebut menjadi celah bagi setan untuk menghasut agar menimbulkan fitnah dalam pergaulan. Bagi kita yang pernah diterpa oleh isu fitnah, maka berikut adalah cara menghadapi fitnah dalam Islam: 1. Bersabar Tidak ada cara yang lebih baik dari […]

The post 13 Cara Menghadapi Fitnah Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari-hari, adakalanya secara tidak sengaja kita membuat seseorang menjadi tidak senang dengan kita. Dan adakalanya hal tersebut menjadi celah bagi setan untuk menghasut agar menimbulkan fitnah dalam pergaulan.

Bagi kita yang pernah diterpa oleh isu fitnah, maka berikut adalah cara menghadapi fitnah dalam Islam:

1. Bersabar

Tidak ada cara yang lebih baik dari menghadapi fitnah selain dengan bersabar. Sebagaimana firman Allah:

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).“ (QS. Ar Ra’d : 22)

2. Menahan amarah

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. [Ali ‘Imrân/3 : 134].

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya kelemah lembutan (keramah tamahan) tidaklah ada di dalam sebuah perkara kecuali menghiasinya dan tidak dicabut (kelemah lembutan) dari sesuatu kecuali memburukkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga:

3. Mendoakan yang memfitnah

Fitnah dalam Islam adalah dosa besar dalam Islam, maka sebagai Muslim yang baik, sebaiknya kita doakan saja mereka yang memfitnah kita.

“Dan orang-orang yang datang setelah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo’a: ‘Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hasyr : 10)

4. Membaca ta’awudz

Sulaiman bin Shurod radhiyallahu ‘anhu berkata,

كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلاَنِ يَسْتَبَّانِ، فَأَحَدُهُمَا احْمَرَّ وَجْهُهُ، وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ، لَوْ قَالَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ “

Pada suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sedang dua orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah seorang daripadanya telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya.

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya aku tahu satu perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau membaca, ‘A’udzubillahi minas-syaitani’ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya.” (HR Bukhari, no. 3282)

5. Meminta perlindungan Allah

Dari Sa’ad bin Abi Waqash mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, “Doa yang dipanjatkan oleh Dzun Nun (Nabi Yunus) ‘alaihissalaamtatkala berada di dalam perut ikan besar adalah:

“Ya Allah, Tiada yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya adalah termasuk orang-orang yang zhalim). Tidaklah seorang muslim terkena musibah kemudian berdoa dengannya, melainkan Allah akan akan mengabulkan keinginannya” (HR. Tirmidzi: 3505)

Baca juga:

6. Perbanyak dzikir

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu sore dan pagi” (QS. Ghafir: 55).

At-Tirmizi meriwayatkan dalam sunannya, no. 3388 dengan redaksi:

مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ  (قال الترمذي : حسن صحيح غريب . وصححه ابن القيم في ” زاد المعاد ” (2/338)، وصححه الألباني في ” صحيح أبي داود)

Tidaklah seorang hamba membaca di pagi setiap hari dan sore setiap malam, “Dengan nama Allah yang tidak ada yang dapat mencelakai bersama nama-Nya apapun yang ada di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Tiga kali, maka tidak akan terkena bencana apapun.” (At-Tirmizi mengatakan, Hasan sahih gharib. Dinyatakan shahih oleh Ibnu Qoyim di ‘Zadul Ma’ad, (2/338) dan dinyatakan shahih oleh Albani di Shahih Abi Daud)

7. Husnudzhon pada Allah

Berprasangka baiklah pada Allah bahwa fitnah yang datang adalah ujian bagi kita yang disayangi oleh Allah.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً  (رواه البخاري، رقم  7405 ومسلم ، رقم 2675 )

“Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)

Baca juga:

8. Meminta pertolongan Allah

Allah berfirman, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Kapankah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, bahwa pertolongan Allah itu Amat dekat. (Al-Baqarah: 214)

9. Introspeksi diri

Allah berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ ﴿٥٧﴾ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ ﴿٥٨﴾ وَالَّذِينَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ ﴿٥٩﴾ وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُون ﴿٦٠﴾ أُولَٰئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Rabb mereka, Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Rabb mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka (sesuatu apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya. [Al Mukminun 57-61]

10. Menjauhi sumber fitnah

Allah swt berfirman,  “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(Ali Imran: 14)

11. Perbanyak ibadah

Rasulullah bersabda, “Allah berfirman, Tidak ada ibadah yang dilakukan oleh hamba-Ku yang lebih Aku cintai selain ibadah yang Aku wajibkan. Dan hambaku senantiasa bertaqarrub kepadaku dengan ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka Aku yang menjaga pendengarannya, Aku yang menjaga pandangannya, Aku yang menjaga tangannya, Aku yang menjaga kakinya. Jika ia meminta kepadaku, maka Aku akan kabulkan. Dan jika ia berlindung kepadaku, maka Aku melindunginya.‟ (Shahih Bukhari, kitab Raqaiq, Bab Tawadhu‟, No. 6021)

Baca juga:

12. Berkumpul dengan orang sholeh

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Setiap orang tergantung pada agama temannya, maka kalian lihatlah siapa yang dia jadikan teman.” (Musnad Ahmad, Kitab: Musnad al-muktsirin, Bab: Musnad Abi Hurairah, No. 7685)

13. Saling menasehati

Dari Tamim ad-Dari, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Nasihat untuk siapa?” Rasulullah saw. Bersabda, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan masyarakat umum.” (Shahih muslim, kitab: al-iman, Bab: ad din nashihah, no. 82)

Itulah 13 cara menghadapi fitnah dalam Islam. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

The post 13 Cara Menghadapi Fitnah Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Tips Menjadi Orang Sabar Dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/tips-menjadi-orang-sabar-dalam-islam Thu, 25 Jan 2018 06:50:44 +0000 https://dalamislam.com/?p=2658 Dalam mencapai tujuan hidup menurut Islam, akan ada banyak cobaan dan ujian yang harus kita hadapi. Cobaan yang datang  baik itu langsung dari Allah maupun dari manusia lainnya, tetap harus dihadapi dengan kesabaran. Memang tidak mudah dalam bersabar, tapi sesuai hakikat manusia menurut Islam, semua pasti bisa melaksanakannya. Begitu banyak keutamaan sabar dalam Islam. Berikut adalah beberapa […]

The post 13 Tips Menjadi Orang Sabar Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam mencapai tujuan hidup menurut Islam, akan ada banyak cobaan dan ujian yang harus kita hadapi. Cobaan yang datang  baik itu langsung dari Allah maupun dari manusia lainnya, tetap harus dihadapi dengan kesabaran. Memang tidak mudah dalam bersabar, tapi sesuai hakikat manusia menurut Islam, semua pasti bisa melaksanakannya. Begitu banyak keutamaan sabar dalam Islam. Berikut adalah beberapa cara dalam mengasah kesabaran kita untuk tetap tegar dalam menghadapi cobaan.

  1. Niatkan karena Allah

Segala sesuatu yang kita perbuat di dunia ini, hendaknya diniatkan karena Allah. Dengan niat karena Allah, maka kesabaran pun akan muncul.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  1. Banyak membaca Al-Quran

Inilah salah satu fungsi Al-Quran dalam kehidupan kita. Dengan membaca Al-Quran, hati pun merasa tenang dan kesabaran dalam menghadapi masalah di kehidupan ini pun akan muncul. Semakin banyak kita membaca, semakin tenang pula hati kita. Dalam Al-Quran juga banyak terdapat surah Al-Quran tentang kesabaran.

Sebagaimana firman Allah SWT:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ ما هُوَ شِفاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلاَّ خَساراً

 Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.(Q.S. Al-Isra’ : 82)

Baca juga:

  1. Ingat tujuan hidup di dunia

Ingatlah bahwa kita hanya sementara hidup di dunia ini, hakikat penciptaan manusia sesungguhnya adalah akhirat. Waktu kita yang sangat singkat di dunia ini hendaknya dijadikan pacuan untuk terus memperbanyak ibadah dan kuat dalam menghadapi setiap cobaan. Salah satu senjata yang kita gunakan dalam mencapai tujuan hidup adalah kesabaran.

Allah juga telah memberitahukan kita bahwa tujuan kita hanyalah untuk menyembah pada-Nya.

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 “Dan Aku tidak menciptkan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku.” (Q.S. adz-Dzariyat: 56)

  1. Menyadari dosa yang telah diperbuat

Ketika cobaan datang, maka hendaklah introspeksi diri bahwa kita mempunyai begitu banyak dosa sehingga inilah balasan yang kita dapatkan dari dosa-dosa kita. Hanya dengan terus berusaha, pasrah dan bersabar, kita dapat melalui cobaan hidup.

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

 “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S.  Al-Baqarah :155)

  1. Puasa

Puasa merupakan salah satu cara mengasah kesabaran, karena kita diharuskan menahan segala bentuk hawa nafsu.

Sebagaimana sabda Rasul:

 “Puasa adalah tameng, maka apabila salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah dia berkata kotor dan janganlah bertengkar dengan mengangkat suara. Jika dia dicela dan disakiti maka katakanlah, ‘Saya sedang berpuasa’.” [HR. Muslim]

Baca juga:

  1. Berdzikir

Dzikir diartikan sebagai menyebut atau mengingat Allah dengan lisan melalui kalimat-kalimat thayyibah. Dengan selalu mengingat Allah, maka kita pun akan lebih sabar dalam menghadapi segala sesuatunya karena kita tahu bahwa Allah selalu ada untuk kita.

“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Naazi’aat: 37-41)

  1. Ingat janji Allah pada orang yang sabar

بَلَىٰٓ ۚ إِن تَصْبِرُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ وَيَأْتُوكُم مِّن فَوْرِهِمْ هَٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُم بِخَمْسَةِ ءَالَٰفٍ مِّنَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ مُسَوِّمِينَ

“Ya cukup, jika kamu bersabar dan bersiap siaga dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” (Q.S. Ali Imran: 125)

أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ

“Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al Baqoroh: 157)

Itulah janji Allah pada orang yang sabar dalam menghadapi segala sesuatunya.

  1. Membaca kisah para Nabi

Dengan membaca kisah para nabi, maka terpupuk pula rasa bersabar dan semangat dalam menjalani kehidupan. Perasaan ingin mengikuti keteladanan nabi pun menjadi penyemangat untuk lebih bersabar.

Seperti kesabaran Nabi Ayyub as. yang diceritakan dalam Al-Quran.

“dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya saya telah ditimpa penyakit dan Engkau ialah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit nan ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan sapta mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan buat menjadi peringatan bagi semua nan menyembah Allah. ” (Q.S. Al-Anbiya : 83-84)

Baca juga:

  1. Atur emosi dan berwudu’

Jika Anda marah dalam posisi berdiri maka duduklah, jika dalam keadaan duduk  masih ada emosi maka berbaringlah, jika dalam keadaan berbaring amarah tidak kunjung hilang maka berwudu’lah. Ambil nafa panjang secara perlahan lalu hembuskan kembali melalui mulut secara perlahan pula. Lakukan sambil berdzikir hingga emosi yang ada dalam diri Anda menghilang.

  1. Perbaiki pergaulan

Kita memang tidak boleh membeda-bedakan manusia, tapi bergaullah dengan orang-orang yang soleh agar Anda juga menjadi soleh. Salah satu ciri-ciri orang sholeh adalah mempunyai kesabaran yang kuat. Jangan sepele dengan arus pertemanan karena istilah ketika kita berteman dengan tukang minyak wangi maka kita menjadi wangi itu benar adanya.

Rasulullah SAW juga telah menganjurkan hal ini dalam sabdanya:

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)

  1. Tetap berpikir positif

Selalu berpikiran positif akan memberikan ketenangan dalam menghadapi hidup. Cobalah untuk selalu menyibukkan diri dengan berbagai hal yang positif agar tidak lagi terbawa emosi atau amarah yang merong-rong pikiran.

Baca juga:

  1. Tekankan kalimat ‘bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian’

Tekankan pada diri sendiri bahwa segala sesuatunya telah diatur oleh Allah SWT. Ikhlaskan semuanya agar hati menjadi lebih tenang dan sabar. Segala sesuatu yang diikuti dengan kesabaran akan berbuah manis nantinya.

  1. Tawakal

Teruslah berusaha dan berdoa meminta petunjuk dan kesabaran dalam menghadapi cobaan. Serahkan semuanya kembali kepada Allah.

Dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :

Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang “ (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, dan Al Hakim. Imam Tirmidzi berkata : hasan shahih)

Baca juga:

Begitu pula dalam firman Allah SWT:

Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, Dia akan memberikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, Dia akan memberikan kecukupan baginya …” (Q.S. Ath Thalaaq:2-3).

Melatih kesabaran memang bukanlah hal yang mudah, namun sebagai manusia kita harus terus berusaha dalam menghadapi kehidupan. Semoga tips di atas dapat membantu kita semua untuk lebih bersabar.

The post 13 Tips Menjadi Orang Sabar Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
25 Surah Al Quran Tentang Kesabaran https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/surah-al-quran-tentang-kesabaran Thu, 02 Nov 2017 02:42:15 +0000 https://dalamislam.com/?p=2258 Sabar merupakan satu dari sekian banyak sifat terpuji yang sangat disenangi Allah SWT dan juga Rasulullah SAW. Keutamaan sabar dalam Islam merupakan kemampuan diri untuk menahan dari segala sesuatu hal yang tidak disukai sebab bertujuan untuk mengharapkan ridho dari Allah SWT. Di dalam Al Quran, terdapat banyak surah yang mengajarkan tentang kesabaran. Untuk mengetahui apa […]

The post 25 Surah Al Quran Tentang Kesabaran appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sabar merupakan satu dari sekian banyak sifat terpuji yang sangat disenangi Allah SWT dan juga Rasulullah SAW. Keutamaan sabar dalam Islam merupakan kemampuan diri untuk menahan dari segala sesuatu hal yang tidak disukai sebab bertujuan untuk mengharapkan ridho dari Allah SWT. Di dalam Al Quran, terdapat banyak surah yang mengajarkan tentang kesabaran. Untuk mengetahui apa saja ayat atau dalil yang berhubungan dengan sabar, silahkan baca artikel yang kami berikan pada kesempatan kali ini.

  1. Surat Ar-Ra’d Ayat 22

Seseorang yang sabar dengan tujuan mencari ridha Allah SWT secara tersembunyi atau terang terangan dalam menolak kejahatan dengan cara yang baik, maka orang tersebut sudah dipastikan juga akan mendapatkan tempat yang baik juga.

“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)“.

  1. Surat Ali ‘Imran Ayat 200

Seorang yang beriman hendaknya harus lebih bersabar dan terus bersikap siaga dengan cara lebih meningkatkan iman serta taqwa supaya nantinya masuk dalam golongan orang yang beruntung.

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan terapkan cara meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah, supaya kamu beruntung“.

  1. Surat An-Nahl Ayat 126

Perbuatan baik seperti bersabar akan mendapatkan pahala yang setimpal seperti halnya apabila melakukan sesuatu hal yang buruk, maka juga akan mendapatkan balasan yang setimpal.

“Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar“.

  1. Surat Al-Baqarah Ayat 155-156

Apabila kita mendapatkan musibah dalam bentuk apapun juga, maka hendaknya dihadapi dengan rasa sabar sehingga nantinya akan memperoleh hidup yang bahagia dengan tujuan mendapatkan ridha dari Allah SWT.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar sehingga bisa hidup bahagia menurut Islam. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami kembali)“.

  1. Surat Al-Furqan Ayat 75

Seseorang yang selalu meningkatkan rasa sabar selama hidup di dunia, maka kelak diakhirat akan mendapat balasan yakni memperoleh martabat yang tinggi sekaligus mendapat sambutan serta penghormatan.

“Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya“.

  1. Surat Thoha ayat 132

Perbuatan sabar juga harus disebarkan bagi seluruh orang terdekat sebab rezeki yang akan diberikan hanya berasal dari Allah SWT dan hanya diperuntukan bagi orang yang bertakwa dan sabar.

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa“.

  1. Surah Al-Ahqaf ayat 35

Semua umat muslim juga diharapkan untuk selalu bersabar seperti orang yang mempunyai hati teguh seperti Rasul dan jangan meminya azab sebab ini hanya diperuntukan bagi mereka yang seakan tidak ada dalam dunia namun pada kesesatan.

“Maka bersabarlah kamu sekalian sebagaimana orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari pada Rasul-rasul yang telah bersabar dan janganlah kamu sekalian meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada saat mereka melihat azab yang diancamkan pada mereka maka seolah mereka tidak tinggal di dunia melainkan sesat di siang hari.”

  1. Surah Al-Anfal ayat 46

“Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu membantahnya, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatan maka bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.”

  1. Surah Al-Ashr ayat 2 dan 3

Semua orang yang tidak beriman dan beramal sholeh sesungguhnya adalah orang yang merugi. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi sesama saudara muslim untuk saling mengingatkan tentang kebenaran dengan cara memberi nasihat secara sabar.

“Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan saling menasehati agar mentaati kebenaran dan menasehati dalam menetapi kesabaran.”

  1. Surah Al-Baqarah: 156-157

Allah SWT sudah menjanjikan bagi umat-Nya yang bersabar, jika akan dikaruniakan berbagai macam anugerah dari Allah SWT sehingga nantinya akan sanggup menghadapi banyak musibah selama hidup di dunia.

“(Yaitu) orang-orang yang apabila menimpa kepada mereka suatu musibah, mereka berkata: Sesungguhnya kita ini dari Allah, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kita semua akan kembali. Mereka itu akan dikaruniakan atas mereka anugerah-anugerah dari Tuhan mereka dan rahmat, dan mereka itulah orang-orang yang akan mendapat petunjuk sehingga bisa menghadapi musibah dalam Islam.”

  1. Surah Muhammad: 31

Perbuatan sabar sebenarnya adalah ujian yang diberikan Allah SWT sehingga bisa terlihat mana saja orang yang benar benar beriman pada Allah SWT dan mana yang tidak.

“Dan sungguh Kami benar-benar akan menguji kalian, sehingga Kami mengetahui orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam agama Allah dan orang-orang yang bersabar di antara kalian.”

  1. Surah Ali ‘Imran: 200

Allah SWT sudah menganjurkan dan menegaskan bagi seluruh umat-Nya agar senantiasa bersabar dalam menjalani kehidupan, sebab orang yang bersabar sesungguhnya adalah golongan orang yang beruntung.

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.”

  1. Surah Al-Insaan Ayat 23-24

Al Quran sudah diturunkan pada Rasulullah SAW yang bertujuan untuk membimbing seluruh umat Islam agar selalu sabar dalam menjalani semua ketetapan yang sudah diberikan Allah SWT.

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur. Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu.” (Al-Insaan:23-24)

  1. Surah Al-Baqarah 2:177

Seseorang yang selalu melakukan segala macam kebaikan dengan membantu sesama yang berkekurangan dengan kesabaran, maka orang tersebut adalah orang yang beriman kepada Allah SWT sebenarnya.

“Lakukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta dan  (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

  1. Surah Al-Baqarah 2:249

Sesungguhnya segala cobaan dan musibah yang harus dialami setiap orang di muka bumi adalah cobaan yang diberikan Allah SWT, dimana saat orang tergoda untuk tidak mentaati aturan yang sudah ditetapkan Allah, maka orang tersebut tidak berkenan begitu pula sebaliknya, jika selalu sabar dalam menghadapi segala masalah, maka Allah akan meridhai orang tersebut.

Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: “Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku.” Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: “Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya.” Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.”

  1. Surah Al Imron 3:120

Perbuatan sabar dan takwa adalah salah satu cara untuk menyingkirkan berbagai tipu daya yang akan diberikan dari seseorang untuk anda, sebab sesungguhnya Allah SWT sudah mengetahui dengan jelas apa yang diperbuat setiap umat-Nya.

“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudaratan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.”

  1. Surah Al Imron 3:146

Seseorang yang sabar dan selalu bertakwa dalam menjalani seluruh permasalahan dalam hidup, sebenarnya merupakan orang yang paling disayangi Allah, sebab Allah SWT sangat menyukai orang yang sabar.

“Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah  kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.”

  1. Surah Al Imron 3:186

Semua ujian yang berhubungan dengan harta, gangguan orang yang menyekutukan Allah SWT dan berbagai perbuatan yang menyakitkan dan perbuatan tidak menyenangkan lainnya sudah sepatutnya dihadapi dengan rasa sabar sebab menjadi urusan utama dalam Islam.

“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.”

  1. Surah An Nisa 4:19

Semua wanita muslimah harus diperlakukan dengan baik, tidak boleh disusahkan dan tidak boleh dipaksa dalam melakukan banyak hal sekaligus harus dilaksanakan dengan sikap yang penuh kesabaran sebagai perintah dari Allah SWT.

“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”

  1. Surah An Nisa 4:25

Semua orang yang merdeka dalam Islam, hanya diperbolehkan untuk mengawini wanita yang juga beriman dan bukan wanita pezina. Saat dihadapi dengan wanita pezina, maka kesabaran sangat dibutuhkan supaya bisa menolak godaan dari wanita yang tidak baik menurut Islam tersebut.

“Dan barang siapa di antara kamu (orang merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu sebahagian kamu adalah dari sebahagian yang lain, karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka dan berilah mas kawin mereka menurut yang patut, sedang mereka pun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka mengerjakan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. (Kebolehan mengawini budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kesulitan menjaga diri (dari perbuatan zina) di antaramu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

  1. Surah Al An’aam 6:34

Allah SWT sudah berfirman, jika seluruh umat muslim harus memiliki kesabaran dalam menghadapi segala dusta yang dituduhkan pada umat-Nya, penganiayaan dan berbagai perbuatan tidak baik lainnya dan harus percaya jika nantinya akan datang pertolongan dari Allah SWT yang akan menyelamatkan.

“Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tak ada seorang pun yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.”

  1. Surah Al A’raf 7:87

Kesabaran merupakan salah satu sikap yang sangat disenangi Allah SWT dan harus dilakukan seluruh umat muslim sehingga bisa menjadi pemisah antara orang beriman dan tidak beriman saat hari penghakiman kelak.

“Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.”

  1. Surah Al A’raf 7:137

Allah SWT juga sudah menjanjikan berkah dan tempat bagi setiap umat-Nya yang bisa bersabar dalam penindasan dan menjalani berbagai kesulitan serta cobaan di dunia.

“Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israel disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Firaun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.”

  1. Surah Al Anfaal 8:65

Seseorang yang sabar bukan berarti orang tersebut adalah orang yang lemah. Namun sikap sabar akan sanggup mengalahkan berbagai kejahatan yang dilakukan para orang kafir.

Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.

  1. Surah Huud 11:49

Sebelum Al Quran diturunkan pada Rasulullah SAW, ada banyak berbagai berita gaib yang sebelumnya sudah hadir dan dengan sikap sabar, maka setiap umat muslim bisa membedakan mana ajaran yang sudah diturunkan oleh Allah SWT dan mana yang bukan sehingga nantinya orang yang besrabar tersebut akan mendapat kebaikan seperti yang dijanjikan Allah SWT.

“Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah, sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”

Demikian ulasan yang bisa kami berikan mengenai beberapa surah dalam Al Quran yang mengajarkan tentang kesabran. Masih banyak lagi ayat dalam Al Quran yang menjelaskan tentang kesabaran seperti keutamaan dalam bersabar, pahala yang akan didapat dari orang bersabar, cara meningkatkan kesabaran dalam Islam,  janji Allah SWT tentang bersabar dan masih banyak surah yang lain. Semoga beberapa ayat yang sudah kami berikan diatas akan semakin menambah keimanan sekaligus dipakai sebagai sarana memperlihatkan ciri ciri berdakwah yang baik dan juga kepentingan baik yang lain.

The post 25 Surah Al Quran Tentang Kesabaran appeared first on DalamIslam.com.

]]>
17 Manfaat Senyum Dalam Islam Paling Utama https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/manfaat-senyum-dalam-islam Wed, 09 Aug 2017 04:34:24 +0000 http://dalamislam.com/?p=1843 Manfaat senyum dalam islam tentu amatlah banyak. Menurut bahasa, senyum adalah ekspresi wajah yang muncul tatkala kita mengembangkan bibir. Senyum adalah bentuk dari kebahagiaan. Tentunya setiap orang bisa tersenyum. Dan tahukah kamu, bahwa sebuah seulas senyum yang kau suguhkan kepada saudaramu termasuk ibadah. Sayangnya, di dunia modern ini kebanyakan orang mulai pelit untuk menebarkan senyum. […]

The post 17 Manfaat Senyum Dalam Islam Paling Utama appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Manfaat senyum dalam islam tentu amatlah banyak. Menurut bahasa, senyum adalah ekspresi wajah yang muncul tatkala kita mengembangkan bibir. Senyum adalah bentuk dari kebahagiaan. Tentunya setiap orang bisa tersenyum. Dan tahukah kamu, bahwa sebuah seulas senyum yang kau suguhkan kepada saudaramu termasuk ibadah.

Sayangnya, di dunia modern ini kebanyakan orang mulai pelit untuk menebarkan senyum. Sifat individualis tampak lebih dominan di masyarakat. Bahkan tak jarang seseorang menunjukkan wajah masam saat berbicara dengan lainnya. Perilaku tersebut tentu tidak benar. Rasulullah SAW yang merupakan utusan Allah Ta’ala saja tidak pernah pelit menebar senyum. Beliau adalah sosok yang ramah dan selalu menebar senyum di tengah-tengah masyarakat. (baca: Cara menghindari riya’)

Kita sebagai umat rasul, tentunya wajib meneladani sikap-sikap beliau. Termasuk salah satunya dengan menjadi sosok yang murah senyum. Tersenyum memiliki banyak sekali manfaat. Dan inilah manfaat senyum dalam islam berdasarkan dalil-dalil agama.

Baca juga:

  1. Bernilai Sedekah di Sisi Allah Ta’ala

Bersedakah merupakan salah satu ibadah yang berpahala di sisi Allah Ta’ala. Namun bagaimana bila kita tidak mempunyai uang lebih untuk disedekahkan? Tenang, islam itu agama yang tidak memberatkan. Dalam ajaran islam, bersedekah tidak harus dengan materi. Salah satu bentuk sedekah yang paling ringan adalah tersenyum.

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasululllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban).

Baca:

  1. Mengamalkan Sunnah Rasul

Seperti yang telah dijelaskan di paragraf pembuka bahwa Nabi kita, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok yang gemar tersenyum. Meskipun tak sedikit masyarakat yang membenci beliau, namun rasul tetap menunjukkan akhlak yang mulia dengan bersikap ramah, santun dan selalu menyunggingkan senyum. Beliau tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Beliau menyebarkan agama islam dengan aktvitas dakwah yang damai. Sebab prinsip ajaran islam pun juga mengacu pada perdamaian.

Seorang sahabat mulia Abdullah bin Harits radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Tidaklah aku melihat seorang pun yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

  1. Mengamalkan Akhlak Mulia dan Mendatangkan Pahala

Mayoritas dari kita biasanya hanya akan tersenyum saat hatinya sedang bahagia. Saat masalah menumpuk dan pikiran penat, kita justru menampakkan muka masam di depan orang lain. Bahkan tak jarang, melampiaskan emosi kepada orang-orang disekitar (misalnya kelaurga) yang tidak bersalah.

Sungguh, itu sangat tidak diperbolehkan dalam islam. Alangkah baiknya jika kita sanggup memendam emosi. Apa yang menjadi masalah janganlah diumbar-umbar. Dan sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin dan secara baik-baik. Tersenyumlah saat bertemu orang. Tersenyumlah saat pulang dari kantor. Tersenyumlah saat bertemu teman di jalan. Tersenyumlah saat bertemu tetangga. Ya, walaupun hati sedang tak ingin senyum. Tetap tersenyumlah. Tampakkan wajah ceria. Dan percayalah Allah Ta’ala akan mencatat perbuatan yang tampak sepele itu sebagai ladang pahala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria.” (HR Muslim).

Baca juga:

  1. Meringankan Beban Pikiran

Sudah menjadi kodrat bahwa kehidupan di dunia akan penuh dengan ujian atau cobaan. Sikap muslim yang baik saat menghadapi cobaan adalah dengan bersabar dan ikhlas. Walaupun itu mungkin terasa sulit, namun berusahalah untuk tetap kuat. Jangan membebani pikiran terlalu berlebihan.

Kita hanya perlu tetap berjuang. Kemudian untuk hasilnya pasrahkan pada Allah Ta’ala. Percaya deh sama Allah SWT. Kita punya Allah yang Maha Besar, jadi jangan terlalu sedih. Jangan membebani diri sendiri. Sesekali hiburlah diri dengan kegiatan yang menyenangkan, seperti tersenyum bersama teman-teman. Tujuannya agar tidak stres dan despresi. Sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

 “Janganlah kamu terlalu membebani jiwamu dengan segala keseriusan hidup. Hiburkanlah dirimu dengan hal – hal yang ringan dan lucu karena jikalau jiwa terus dipaksa memikul beban – beban yang berat ia akan menjadi keruh.” (HR. Ibnu Majah)

Baca juga:

  1. Menjaga Silaturahmi

Manfaat senyum dalam islam juga bisa menjaga silaturahmi. Sebagai makhluk sosial, kita tentu membutuhkan orang lain. Maka itu, sangat penting menjaga hubungan persaudaraan, baik di lingkungan masyarakat, tempat kerja, sekolah dan keluarga. Nah, salah satu cara untuk menjaga hubungan baik antar sesama yakni dengan menunjukkan sikap ramah dan sering menebar senyum.

Misalnya saat kita berjalan di depan rumah tetangga, ada baiknya kita menunjukkan sikap empatidengan mengucapkan salam serambi tersenyum. Hal ini dapat mempererat hubungan antar tetangga. Dengan demikian, tali silaturahmi pun tidak akan terputus.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwasahnya Rasulullah saw bersabda:

 “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”

“Engkau menyembah Allah swt dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim)

Baca juga:

  1. Menebar Kebaikan

Tersenyum juga merupakan perbuatan menebar kebaikan. Ini tentu sangat penting. Sebab kita adalah khalifah di muka bumi. Sebagai khalifah (pemimpin) sudah selayaknya kita memberikan contoh yang baik. Salah satunya menebar senyum kepada sesama.

Dengan tersenyum, kita berarti telah menunjukkan sikap menghargai. Tersenyum pun tidak boleh pilah-pilih. Misalnya kepada orang kaya kita tersenyum, sedangkan orang miskin kita malah cuek saja. Jangan ya! Ingat setiap muslim bersaudara, jadi tersenyumlah dengan tujuan menebar kebaikan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia denga hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu” ( HR Hakim ).

  1. Menambah Daya Tarik Diri

Percaya atau tidak, aktivitas tersenyum juga mampu membuat seseorang terlihat lebih menarik loh! Tersenyum dapat memancarkan keindahan dalam hati (inner beauty). Mereka yang gemar tersenyum pasti akan tampak lebih berseri wajahnya. Ramah dan berkharisma. Berbeda dengan orang-orang yang selalu terlihat masam atau cuek. Jangankan mendekat, melihat saja pasti kita pun pasti malas. Aura wajahnya tampak gelap dan menakutkan.

Baca juga:

  1. Meredam Emosi

Manusia terlahir dengan dibekali hawa nafsu. Jadi tak heran jika ada orang yang hobi marah-marah. Sebenarnya marah itu wajar. Tapi manusia yang baik adalah mereka yang mampu meredam emosinya. Nah, salah satu cara ampuh untuk meredakan emosi yakni dengan tersenyum. Menurut penelitian, saat seseorang tersenyum tubuhnya memproduksi hormon endorfin lebih banyak. Hormon ini dapat membuat pikiran lebih rileks dan memunculkan rasa bahagia.

Selain itu, seulas senyum yang tulus juga dapat meredam kemarahan orang lain. Sebab senyuman itu indah dipandang, menyejukkan hati dan membuat jiwa menjadi tenang. Maka itu, jika ada orang marah jangan dibalas dengan marah-marah juga ya! Cukup dibalas dengan senyuman saja.

  1. Tanda Rasa Syukur

Senyum juga menjadi salah satu tanda rasa syukur. Ketika seseorang ditimpa cobaan, namun tetap tersenyum menunjukkan bahwa ia adalah orang yang kuat. Tidak menggerutu atau mengeluh. Tapi tetap qonaah dan tersenyum dengan tabah kepada orang lain. Itulah orang-orang yang hebat di mata Allah Ta’ala.

Baca juga:

  1. Menularkan Sikap Positif

Percaya tidak, senyuman dari bibir kita dapat menular ke orang lain loh! Hal ini didasarkan oleh penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang bergaul dengan orang-orang ramah, maka sikapnya juga akan ramah. Aura posifit dalam dari seseorang yang gemar tersenyum akan terpancar ke lingkugannya. Sehingga akan tercipta suasana yang mendamaikan.

  1. Meningkatkan Kesehatan

Jika dikaji dari sisi medis, tersenyum berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Senyum dapat meningkatkan sistem imun, mengurangi rasa sakit, menurunkan tekanan darah tinggi dan membuat panjang umur. Maka itu, jangan malas-malas untuk tersenyum ya!

Baca juga:

  1. Membuat Wajah Awet Muda

Tersenyum juga membuat seseorang menjadi lebih awet muda. Hal ini menunjukkan orang tersebut tidak suka memendam beban. Hatinya bahagia, sehingga auranya juga terpancar. Berbeda dengan orang-orang yang suka cemberut, wajahnya akan tampak lebih tua.

  1. Tanda Ketabahan

Manfaat senyum dalam islam adalah tanda dari iman. Seseorang yang gemar tersenyum berarti ia adalah orang-orang yang sabar. Dan kesabaran ini adalah sesuatu yang sangat penting.  Bahkan Allah Ta’ala mencintai golongan orang yang bersabar.

  1. Menambah Saudara

Senyum juga bisa menambah saudara. Misalnya kita masuk ke lingkungan baru. Entah itu perumahan atau kantor. Lalu kita gemar menyapa orang-orang di sekitar, maka pasti mereka juga akan menyukai kita. Lama-kelamaan pastilah terjalin hubungan persaudaraan.

  1. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Seseorang yang suka menyapa orang lain, mengucapkan salam dan serambi tersenyum adalah ciri dari orang percaya diri. Dan sikap percaya diri ini sangat penting di islam. Orang-orang muslim tidak diperbolehkan bersikap lemah. Sebaliknya kita harus berbangga diri sebagai umat islam, karena islam adalah agama yang paling sempurna.

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imran: 139)

  1. Menghilangkan Kesedihan

Manfaat senyum dalam islam adalah untuk penghilang kesedihan. Dengan tersenyum maka rasa sedih dalam hati akan sedikit berkurang. Tersenyumlah serambi memperbanyak berdzikir mengingat Allah Ta’ala.

  1. Menyejukkan Hati

Sebuah senyuman juga dapat menyejukkan hati orang yang memandangnya. Namun perlu diingat, untuk wanita sebaiknya jangan tersenyum di depan laki-laki yang bukan muhrim karena itu bisa mendatangkan fitnah dan syahwat.

Baca juga:

Demikianlah manfaat senyum dalam islam. Senyum memang begitu indah dan merupakan sikap yang disenangi Rasul dan Allah Ta’ala. Sebab itu, kita pun juga harus membiasakan sikap ini. Namun jangan senyum-senyum sendiri juga, jangan berlebihan karena bisa dianggap tidak waras. Senyumlah kepada saudara muslim dengan iklhas.

The post 17 Manfaat Senyum Dalam Islam Paling Utama appeared first on DalamIslam.com.

]]>
12 Keutamaan Sabar Dalam Islam Dalam Menghadapi Cobaan https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/keutamaan-sabar-dalam-islam Fri, 04 Aug 2017 03:57:14 +0000 http://dalamislam.com/?p=1827 Salah satu tanda kehidupan manusia adalah dengan adanya ujian yang diberikan oleh Allah Subhana hua ta’ala untuk menguji seberapa besar keimanan dan ketakwaan kita dalam menghadapi ujian tersebut. Selain itu,  ujian-ujian yang kita hadapi juga akan menambah kedewasaan cara pikir dan cara bersikap kita dalam kehidupan sehari-hari sehingga dari tiap-tiap tingkatan ujian yang kita hadapi […]

The post 12 Keutamaan Sabar Dalam Islam Dalam Menghadapi Cobaan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Salah satu tanda kehidupan manusia adalah dengan adanya ujian yang diberikan oleh Allah Subhana hua ta’ala untuk menguji seberapa besar keimanan dan ketakwaan kita dalam menghadapi ujian tersebut. Selain itu,  ujian-ujian yang kita hadapi juga akan menambah kedewasaan cara pikir dan cara bersikap kita dalam kehidupan sehari-hari sehingga dari tiap-tiap tingkatan ujian yang kita hadapi tersebut akan membentuk diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. (Baca juga: Cinta Sejati Dalam IslamKeutamaan Menjaga Lisan dalam Islam)

Semua orang mengetahui hal tersebut dan semua orang juga menyadari bahwa ujian dan masalah dalam hidup harus kita hadapi dengan bijak dan penuh dengan kesabaran, supaya dapat merasakan dan memetik hikmah serta menjadi pribadi yang lebih dewasa juga lebih beriman. Namun tidak semua orang mampu menerapkan kesabaran dalam setiap ujian dan masalah yang dihadapainya. Banyak orang yang justru lepas kendali saat menghadapi ujian dan malah kehilangan kesabaran bahkan mengambil solusi yang tidak diridhai oleh Allah. (Baca juga: Ciri-Ciri Wanita Penghuni NerakaDoa Ketika Rindu Seseorang)

Karena sabar bukanlah perkara yang mudah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam masalah dan ujian yang harus kita hadapi. Karena sabar adalah mengenai bagaimana kita menahan atau bertahan, yakni menahan diri dari rasa gelisah, cemas, amarah, menahan lidah dari keluh kesah, dan menahan anggota tubuh dari kekacauan yang mungkin terjadi dari berbagai sebab baik yang disebabkan oleh diri sendiri maupun orang lain.

Kemudian jika kita tidak dapat bersabar dalam menghadapi setiap masalah dalam kehidupan, maka hal buruknya tidak akan menimpa diri kita tapi juga banyak orang d sekitar kita yang mungkin tidak tahu-menahu tentang apa yang tengah kita hadapi. Seperti ketika kita kehilangan sabar saat sedang berkendara dan menunggu lampu merah, kemudian kita langsung menerobos lampu merah tersebut sedangkan dari arah lain ada kendaraan yang akan melintas maka hal tersebut bisa jadi kecelakaan dan membahayakan banyak nyawa di sekitar lampu merah tersebut. Hanya karena ketidak sabaran, hanya karena ketidak mampuan kita dalam menahan diri dari rasa serba ingin cepat.

Baca juga:

Sabar dalam agama Islam memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat besar. Karena sabar adalah termasuk perilaku mulia yang sangat perlu untuk di lakukan oleh seluruh umat. Dengan sabar maslah yang kita hadapi jadi terasa lebih ringan, dengan sabar masalah yang kita hadapi bisa diselesaikan dengan lebih efektif, dengan sabar masalah yang kita hadapi dapat diselesaikan tanpa menyisakan rasa sakit hati atau menimbulkan rasa sakit hati lainnya, dengan sabar pula kita akan senantiasa menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan tentram tanpa merasa gelisah apalagi bermuram hati.

Sabar sendiri terbagi dalam tiga perkara di kehidupan sehari-hari, yang pertama adalah sabar dalam ketaatan kepada Allah; kemudian yang kedua adalah sabar dalam menjauhi kemaksiatan; dan yang terakhir adalah sabar dalam menghadapi takdir Allah.

Yang dimaksud dengan sabar dalam ketaatan kepada Allah adalah bagaimana kita tetap menjaga kesabaran dalam menjalani kehidupan dan mengamalkan perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas dan secara kontinu kemudian di niatkannya hanya untuk mendapatkan ridha Allah subhana hua ta’ala.

Dalam surat Yusuf ayat 53 Allah berfirman:

۞وَمَآ أُبَرِّئُ نَفۡسِيٓۚ إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيٓۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٞ رَّحِيمٞ ٥٣

Artinya:

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (QS Yusuf : 53).

Kemudian dalam hadis juga dijelaskan bahwa:

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)

Kemudian yang dimaksud dengan sabar dalam menjauhi kemaksiatan adalah bagaimana kita diharuskan untuk menjaga kesabaran dan hawa nafsu untuk menghindari kemaksiatan.  Abdullah bin Mas’ud radhiAllahu anhu berkata bahwa: 

”Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) melihat dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.” (HR. Bukhari).

Sedangkan maksud dari sabar dalam menghadapi takdir Allah adalah bagaimana kita menghadapi takdir Allah dengan sabar dan bijak. Takdir yang menimpa manusia bisa merupakan takdir yang menyenangkan dan takdir yang menyedihkan atau berupa musibah. Kedua perkara takdir tersebut harus hadapi dengan penuh rasa syukur dan rasa sabar.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis, Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia mendapat kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim).

Begitu pentingnya sabar dalam untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, Bahkan kata sabar ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an hingga mencapai sebanyak 74 kali. (Baca juga: Cara Menghilangkan Dendam dalam IslamGhibah yang Diperbolehkan dalam Islam)

Salah satunya adalah seperti dalam surat al-baqarah ayat 45, sebuah firman Allah mengenai perintah untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong utama bagi setiap masalah ataupun ujian yang tengah kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Ayat ini berbunyi:

وَٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَٰشِعِينَ ٤٥

Artinya:

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu´. (Al-Baqarah : 45)

Kemudian dalam surat Thaahaa ayat 132 juga menjelaskan tentang perintah Allah subhana hua ta’ala akan kewajiban manusia untuk mendirikan shalat serta menerapkan kesabaran dalam mengerjakannya dan Allah akan memberi rezeki bahkan pertolongan kepada orang-orang yang bertaqwa. Allah berfirman:

وَأۡمُرۡ أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡهَاۖ لَا نَسۡ‍َٔلُكَ رِزۡقٗاۖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكَۗ وَٱلۡعَٰقِبَةُ لِلتَّقۡوَىٰ ١٣٢

Artinya:

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (Thaahaa:132).

(Baca juga: Hukum Mencium Kaki Ibu Dalam IslamCara Mensyukuri Nikmat Allah)

Keutamaan Sabar Dalam Islam

Selain telah tertuang dalam banyak surat-surat al-Qur’an yang secara khusus, dimana Allah memerintahkan langsung kepada umat untuk menerapkan sabar dalam setiap masalah yang dihadapi, perkara sabar juga memiliki banyak keutamaan dalam Islam baik keutamaan duniawi maupun keutamaan ukhrowi. Berikut ini adalah keutamaan-keutamaan dari sifat sabar dalam agama Islam:

  1. Orang yang sabar akan senatiasa bersama-sama Allah

Sabar adalah suatu tindakan mulia yang disukai oleh Allah, oleh karena itu siapapun orang yang selalu menerapkan dan mengusahakan kesabaran dalam menjalani kehidupannya akan lebih dicintai dan dekat dengan Allah Subhana hua ta’ala. Allah akan senantiasa memelihara kesabaran, menjaga, melindungi, dan menolong mereka dari setiap hal apapun yang menimpa mereka. (Baca juga: Adab Bertamu dalam IslamCara Mendidik Anak Perempuan Menurut Islam)

  1. Apresiasi berupa predikat taqwa kepada orang-orang yang bersabar dalam menghadapi ujian Allah

Selain senantisa melindungi dan meridhai orang-orang yang bersabar, Allah juga akan memberikan sebuah apresiasi yang luar biasa berupa predikat taqwa dari Allah subhana hua ta’ala.

Baca juga:

Hal ini telah dijelaskan dalam firman Allah dari surat al-Qur’an  Al-Baqarah ayat 177 yang berbunyi:

۞لَّيۡسَ ٱلۡبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمۡ قِبَلَ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلۡكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّ‍ۧنَ وَءَاتَى ٱلۡمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِي ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلۡمُوفُونَ بِعَهۡدِهِمۡ إِذَا عَٰهَدُواْۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِي ٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلۡبَأۡسِۗ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ ١٧٧

Artinya:

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Al-Baqarah : 177)

(Baca juga: Cara Mengatasi Galau dalam IslamSifat Orang yang Bertakwa)

Kemudian dalam surat Ali Imran ayat 125 yang berbunyi:

بَلَىٰٓۚ إِن تَصۡبِرُواْ وَتَتَّقُواْ وَيَأۡتُوكُم مِّن فَوۡرِهِمۡ هَٰذَا يُمۡدِدۡكُمۡ رَبُّكُم بِخَمۡسَةِ ءَالَٰفٖ مِّنَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ مُسَوِّمِينَ ١٢٥

Artinya:

Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. (Ali Imran : 125)

(Baca juga: Murtad Dalam IslamHukum Berenang Saat Puasa)

  1. Bersabar adalah ladang pahala tanpa batas

Dalam surat az Zummar ayat 10 dijelaskan bahwa Allah subhana hua ta’ala senantiasa akan memberikan balasan luar biasa kepada mereka berupa pahala yang lebih baik dan tanpa batas, dimana pahala tersebut hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersabar dalam menghadapi ujiannya.

قُلۡ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡۚ لِلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ فِي هَٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٞۗ وَأَرۡضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ ١٠

Artinya:

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS Az Zummar:10)

(Baca juga: Siksa Neraka Bagi Wanita dalam IslamPamer dalam Islam)

Kemudian dalam surat al Qashash ayat 80 juga menjelaskan hal serupa, yang berbunyi:

وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ وَيۡلَكُمۡ ثَوَابُ ٱللَّهِ خَيۡرٞ لِّمَنۡ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحٗاۚ وَلَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلصَّٰبِرُونَ ٨٠

artinya:

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar”. (QS Al Qashash:80)

(Baca juga: Cara Menjauhi Zina dalam IslamHikmah Kisah Cinta Fatimah Az Zahra)

Serta dalam surat an-Nahl ayat 96 yang berbunyi:

مَا عِندَكُمۡ يَنفَدُ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ بَاقٖۗ وَلَنَجۡزِيَنَّ ٱلَّذِينَ صَبَرُوٓاْ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٩٦

Artinya:

Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (Q.S. an-Nahl : 96).

(Baca juga: Keutamaan Menjenguk Orang SakitHukum Mendengarkan Musik Dalam Islam)

  1. Allah menjanjikan kabar gembira bagi Orang-orang yang sabar

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٥٥

Artinya:

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS Al Baqoroh:155).

(Baca juga:  Wanita yang Dirindukan Surga dan Ciri-cirinyaJatuh Cinta dalam Islam)

  1. Orang-orang yang sabar adalah orang-orang yang mulia

Kemuliaan bagi orang-orang sabar ini dituangkan dalam surat Asy Syura ayat 43

وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ ٤٣

Artinya:

Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan (QS Asy Syura:43).

(Baca juga: Patah Hati Dalam IslamDoa Menghadapi Orang Yang Membenci Kita)

  1. Orang-orang yang bersabar akan dapat mengambil hikmah

Dalam surat Ibrahim ayat 5 dijelaskan bahwa hanya orang-orang yang mampu menerapkan kesabaranlah yang nantinya akan mampu memetik nikmat hikmat atau pelajaran yang bermanfaat dari masalah-masalah dan ujian hidup yang dihadapinya. Ayat ini berbunyi:

وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا مُوسَىٰ بِ‍َٔايَٰتِنَآ أَنۡ أَخۡرِجۡ قَوۡمَكَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ وَذَكِّرۡهُم بِأَيَّىٰمِ ٱللَّهِۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّكُلِّ صَبَّارٖ شَكُورٖ ٥

Artinya:

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): “Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah”. Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyuku. (QS Ibrahim:5).

(Baca juga: Cinta dalam Diam Menurut IslamHukum Menyakiti Hati Orang Lain dalam Islam)

  1. Orang sabar akan memperoleh keberuntungan, keselamatan

Sesungguhnya kesabaran itu akan mendatangkan keberuntungan dan meminimalisir rasa takut dari ketakutan apapun serta sangat berpeluang untuk masuk surganya Allah bagi siapapun yang menerapkannya.

(baca juga: Hukum Istri Melawan Suami Menurut IslamHukum Wanita Memakai Parfum Menurut Islam)

  1. Sabar mewariskan derajat kepeloporan dan kepemimpinan

Sifat sabar adalah salah satu kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin terlebih dalam hal agama. Hal ini dijelaskan dalam surat as-Sajdah ayat 24 yang berbunyi:

وَجَعَلۡنَا مِنۡهُمۡ أَئِمَّةٗ يَهۡدُونَ بِأَمۡرِنَا لَمَّا صَبَرُواْۖ وَكَانُواْ بِ‍َٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ ٢٤

Artinya:

Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS As-Sajdah:24)

(Baca juga:  Cara Menjadi Wanita Cantik Menurut IslamCara Menghindari Pacaran)

  1. Sabar merupakan bagian dari iman

Kesabaran sangat berhubungan dengan keimanan dan amal shalih seseorang, jika diibaratkan Kedudukannya kepala yang merupakan bagian terpenting untuk dimiliki oleh tubuh kita, maka tiada artinya jika keimanan kita tanpa adanya kesabaran dalam diri kita.

(Baca juga:Hukum Poligami Dalam IslamKewajiban Orang Tua Terhadap Anak yang Sudah Menikah)

  1. Sabar membuat kita lebih peka terhadap kekuasaan Allah subhana hua ta’ala

Dengan menerapkan kesabaran dalam setiap ujian hidup maka akan menjadikan kita manusia yang lebih peka terhadap apa-apa yang menjadi kekuasaan dan keagungan Allah sang pencipta seluruh alam ini. Hal ini dijelaskan dalam surat Asy-Syura ayat 32-33 yang berbunyi:

وَمِنۡ ءَايَٰتِهِ ٱلۡجَوَارِ فِي ٱلۡبَحۡرِ كَٱلۡأَعۡلَٰمِ ٣٢ إِن يَشَأۡ يُسۡكِنِ ٱلرِّيحَ فَيَظۡلَلۡنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهۡرِهِۦٓۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّكُلِّ صَبَّارٖ شَكُورٍ ٣٣

Artinya:

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung; Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur. (Asy-Syura : 32-33)

Baca juga:

  1. Segala urusan yang dihadapi oleh orang-orang sabar adalah baik

Sabar selalu mendatangkan hal-hal baik dlam kehidupan, bahkan meskipun kita tengah menghadapi masalah maupun ujian dalam kehidupan. Karena setiap masalah dan ujian yang kita hadapi pasti akan mendatangkan hikmah dan kebaikan dalam diri dan kehidupan kita. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis:

Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu’min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim)

(Baca juga: Keutamaan Shalat IstikharahCara Menghilangkan Kesedihan Menurut Islam)

  1. Sabar sebagai cobaan bagi manusia

Seperti yang tertuang dalam pembahasan awal bahwa Allah menilai keimanan kita dari ujian-ujian yang diberikan kepada kita, apakah kita menghadapinya dengan sabar dan selalu melibatkan Allah atau bahkan sebaliknya, kehilangan kesabaran dan mengambil jalan yang salah.

(Baca juga: Tips Menjadi Istri SalehahPerbedaan Ghibah dan Fitnah)

Keimanan yang tinggi di hadapan Allah adalah ia yang mampu menghadapi ujian dengan sabar sehingga Allah memberikan ia cobaan yang lebih keras, sedangkan jika keimanannya lemah maka Allah akan memberikan cobaan yang lebih ringan.

Hal ini dijelaskan dalam hadis, bahwa:

“Dari Sa’id bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhu, dia berkata. ‘Aku pernah bertanya : Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling keras cobaannya ?. Beliau menjawab. Para nabi, kemudian orang pilihan dan orang pilihan lagi. Maka seseorang akan diuji menurut agamanya.

(Baca juga: Pengertian Rindu dalam IslamHukum Pergaulan Bebas dalam Islam)

Apabila agamanya merupakan (agama) yang kuat, maka cobaannya juga berat. Dan, apabila di dalam agamanya ada kelemahan, maka dia akan diuji menurut agamanya. Tidaklah cobaan menyusahkan seorang hamba sehingga ia meninggalkannya berjalan di atas bumi dan tidak ada satu kesalahan pun pada dirinya”. (hadis Ibnu Majah)

(Baca juga: Cara Menjadi Muslimah Yang Baik Hukum Khitbah dalam Islam)

Kemudian dalam surat Muhammad ayat 31 juga dijelaskan tentang bagaimana Allah akan menguji manusia-manusia yang berjihad dan bersabar. Allah Ta’ala berfirman:

وَلَنَبۡلُوَنَّكُمۡ حَتَّىٰ نَعۡلَمَ ٱلۡمُجَٰهِدِينَ مِنكُمۡ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَنَبۡلُوَاْ أَخۡبَارَكُمۡ ٣١

Artinya:

Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu (Q.S. Muhammad : 31)

Baca juga:

Demikianlah artikel mengenai keutamaan sabar dalam islam kali ini. Kesabaran adalah perkara yang tidak mudah namun menjanjikan kejayaan dan ketenteraman hati di dunia bahkan hingga di akhirat nanti. Oleh karena itu sabar sangat perlu untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

(Baca juga: Hikmah SilaturahmiCara Ampuh Menahan Nafsu di Bulan Ramadhan)

Semoga dengan membaca artikel ini dapat menambah khazanah keilmuan serta ketakwaan maupun keimanan kita semua khususnya dalam hal kesabaran karena sabar tidak hanya suatu perkara untuk menerima masalah maupun menahan di dari emosi yang kita rasakan saat menghadapi suatu masalah tapi juga perkara untuk lebih meningkatkan kualitas diri dalam berbagai aspek baik dari segi keimanan, ketaqwaan, kedewasaan, dan lainnya.

The post 12 Keutamaan Sabar Dalam Islam Dalam Menghadapi Cobaan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
15 Cara Meningkatkan Kesabaran dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/cara-meningkatkan-kesabaran-dalam-islam Tue, 02 May 2017 08:54:07 +0000 http://dalamislam.com/?p=1502 Sabar merupakan sifat manusiawi yang menunjukkan seberapa kuat seseorang dalam menghadapi cobaan dan kesulitan. Sabar juga merupakan ujian dari Allah SWT kepada hamba-Nya. Tujuan dari ujian tersebut tidak lain adalah untuk menjadikan hamba-Nya menjadi lebih baik, mencapai Tujuan Hidup Menurut Islam,  dan memperkuat keimanannya. Akan tetapi banyak orang yang tidak sabar ketika diuji oleh Allah SWT. […]

The post 15 Cara Meningkatkan Kesabaran dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sabar merupakan sifat manusiawi yang menunjukkan seberapa kuat seseorang dalam menghadapi cobaan dan kesulitan. Sabar juga merupakan ujian dari Allah SWT kepada hamba-Nya. Tujuan dari ujian tersebut tidak lain adalah untuk menjadikan hamba-Nya menjadi lebih baik, mencapai Tujuan Hidup Menurut Islam,  dan memperkuat keimanannya. Akan tetapi banyak orang yang tidak sabar ketika diuji oleh Allah SWT. Pada akhirnya mereka merasa stres dan putus asa.

Baca juga:

Ada beberapa cara meningkatkan kesabaran. Berikut adalah 15 cara menigkatkan kesabaran:

1. Niatkan Segala Sesuatunya Karena Allah

Salah satu Cara Meningkatkan Kesabaran adalah dengan meluruskan niat. Dari Umar Ra, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Segala sesuatu hendaklah diniatkan karena Allah SWT. Sesungguhnya sesuatu yang diniatkan karena Allah akan mendapat ridha dari-Nya. Dan keridhaan dari Allah akan menimbulkan kesabaran.

2. Puasa Sunnah

Esensi dari berpuasa adalah menahan berbagai macam hawa nafsu. Seperti lapar, emosi, dan syahwat. Berpuasa juga dapat disamakan dengan berlatih untuk memerangi hawa nafsu tersebut. Dengan begitu, memperbanyak puasa sunnah dapat menigkatkan kesabaran.

Baca juga:

3. Membaca Al Qur’an

Al Qur’an merupakan pedoman bagi umat islam. Di dalamnya banyak terkandung pelajaran-pelajaran hidup yang berharga yang akan menuntun kita kepada kebaikan. Sebagaimana Fungsi Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca Al Qur’an dan mengamalkannya dapat membuat hidup menjadi lebih baik dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup yang terjadi. Sehingga kesabaran akan muncul dan tumbuh di dalam diri.

4. Berdzikir

Amalan berdzikir yang dapat kita lakukan sangat lah banyak, seperti Amalan Dzikir Pembuka Rezeki, dzikir sebelum tidur menurut islam, dsb. Selain bentuk-bentuk dzikir sederhana yang dapat kita lakukan, bedzikir juga dapat membuat hati tenang dan kesabaran akan meningkat.

5. Berlatih untuk Bersabar

Melatih kesabaran secara terus menerus akan dapat meningkatkan kesabaran. Lebih dari itu, kesabaran yang dilatih secara terus menerus dapat menjadi kebiasaan. Nabi Muhammad Saw. bersabda:

“… barang siapa yang menyabar-nyabarkan diri (berusaha bersabar), maka Allah akan menjadikannya orang yang sabar…” (HR. Bukhari)

6. Berpikir Positif

Pikiran yang positif akan sangat berpengaruh terhadap perilaku di kehidupan sehari-hari. Kesuksesan, keberhasilan, ketenangan hati, dan kesabaran juga didapat dari pikiran yang positif. Pikiran yang positif juga akan selalu menimbulkan sikap optimis. Sikap optimis akan membuat perasaan putus asa sulit untuk mucul. Dengan begitu, kesabaran akan meningkat.

Baca juga:

7. Mengatur Emosi

Biasanya ketidaksabaran muncul karena emosi yang tidak baik, seperti marah, kesal, dan putus asa. Apabila kita dapat mengontrol emosi dengan baik, maka kesabaran pun akan tetap terjaga. Cara mengendalikan emosi menurut islam sangat tepat untuk menjadi solusi dalam Cara Meningkatkan Kesabaran.

8. Ikhlas

Sikap ikhlas membuat kita lebih legowo dalam menghadapai setiap permasalahan. Dengan hati yang tenang dan hanya mengharap ridha dari Allah akan membuat kesabaran semakin meningkat.

9. Membaca Kisah Para Nabi dan Sahabat

Para Nabi merupakan manusia pilihan Allah yang memiliki tingkat kesabaran yang baik. Bahkan ada beberapa Nabi yang mendapatkan gelar “Ulul Azmi” yang artinya memiliki kesabaran yang luar biasa.

Adapun nabi-nabi yang mendapat gelar tersebut adalah Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad Saw. Hal ini bukan menandakan bahwa selain nabi-nabi di atas tidak memiliki sifat sabar. Akan tetapi, gelar tersebut diperuntukkan bagi beliau-beliau yang memiliki ketabahan dan kesabaran yang luar biasa berdasarkan dari kisah-kisahnya.

Begitupun dengan para sahabat Nabi Muhammad Saw. Mereka adalah orang-orang yang kesalehannya sudah terbukti dan menjadi pendamping bagi Nabi dalam menyiarkan agama islam. Mereka juga merupakan orang-orang yang sabar. Dengan membaca kisah-kisah Nabi dan para sahabat akan memotivasi kita untuk lebih bersabar dalam menghadapi apapun.

Baca juga:

10. Mencontoh Orang yang Sabar

Setelah termotivasi untuk menjadi orang yang lebih sabar, selanjutnya adalah mencoba untuk mencontoh orang-orang yang sabar. Dengan demikian, tingkat kesabaran kita akan bertambah.

11. Lebih Sering Melihat ke Bawah

Maksud dari lebih sering melihat ke bawah adalah mencoba untuk menyadari bahwa banyak orang lain yang lebih tidak beruntung dari kita. Sehingga kita akan lebih bersyukur dan bersabar ketika mengharapkan sesuatu.

12. Mengingat Janji-Janji Allah

Begitu banyak ganjaran bagi orang-orang yang sabar yang telah dijanjikan oleh Allah SWT. diantaranya adalah:

a. Orang yang Sabar Akan Dijanjikan Surga

“Mereka itu akan diberiAnas bin Malik Ra. Meriwayatkan, Aku mendengar Rasullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman, Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan surga baginya.” (HR. Bukhari)

b. Orang yang Sabar Akan Diberikan Pahala Tanpa Batas

Allah SWT berfirman:
“… Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10)

c. Orang yang Sabar Akan Diberikan Rahmat dan Petunjuk

“Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al Baqarah: 157)

d. Orang yang Sabar Akan Dicintai Allah

“… Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 146)

e. Orang yang Sabar Akan Mendapatkan Pertolongan

“Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.” (QS. Ali Imran: 125)

13. Fokus pada Tujuan

Fokus terhadap tujuan akhir juga termasuk salah satu Cara Meningkatkan Kesabaran. Kesabaran dapat ditingkatkan dengan memfokuskan diri pada tujuan. Orang yang fokus terhadap tujuan akan terus berusaha mendapatkan tujuannya. Sehingga rasa putus asa akan terminimalisir dan kesabaran akan terjaga.

14. Berteman dengan Orang Soleh

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku dan sifat seseorang. Berbagai karakteristik biasanya terbentuk dari sana. Adapun salah satu sifat atau karakter dari orang soleh adalah penyabar. Dengan bergaul dan berteman dengan orang soleh dapat membuat sifatnya tersebut “menular” kepada kita. Perumpamaan dalam pergaulan telah disabdakan Nabi Muhammad Saw.

“Perumpamaan teman yang shalih dengan yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Berteman dengan penjual minyak wangi akan membuatmu harum karena kamu bisa membeli minyak wangi darinya atau sekurang-kurangnya mencium bau wanginya. Sementara berteman dengan pandai besi akan membakar badan dan bajumu atau kamu hanya akan mendapatkan bau tidak sedap.“ (HR. Bukhari & Muslim)

15. Berdoa

Terakhir adalah meminta kepada Allah atau berdoa untuk meningkatkan kesabaran. Segala usaha akan menjadi lengkap jika dibarengi dengan doa. Sesungguhnya kesabaran itu merupakan anugerah dari Allah SWT. Oleh karena itu, mintalah kepada-Nya untuk menjadi orang yang sabar.

Semoga dengan cara-cara di atas dapat meningkatkan kesabaran kita. Sehingga kita dapat memahami hakikat manusia menurut islam  sesuai dengan fungsi agama, Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam dan menjadi manusia yang hidup bahagia dalam islam.

The post 15 Cara Meningkatkan Kesabaran dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Menghadapi Musibah Dalam Islam https://dalamislam.com/dasar-islam/menghadapi-musibah-dalam-islam Wed, 20 Jan 2016 08:57:50 +0000 http://dalamislam.com/?p=488 الحمد لله الذى انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام . نعمةً جزيلةً على الدوام الى يوم مَرْجِعِ جميعِ الاَنام . واشهد انّ لا اله ا لاّ الله المَلِكُ القدّوس السلام . وأشهد انّ سيدنا محمّدا عبده ورسوله ذُوالمُعجِزة الدائمة الى اخرالا يّام. اللّهمّ صلّى وسلّم على عبدك ورسولك سيّدنا محمّد وعلى اله وصحبه الذين جاهَدوا فى […]

The post Menghadapi Musibah Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
الحمد لله الذى انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام . نعمةً جزيلةً على الدوام الى يوم مَرْجِعِ جميعِ الاَنام . واشهد انّ لا اله ا لاّ الله المَلِكُ القدّوس السلام . وأشهد انّ سيدنا محمّدا عبده ورسوله ذُوالمُعجِزة الدائمة الى اخرالا يّام. اللّهمّ صلّى وسلّم على عبدك ورسولك سيّدنا محمّد وعلى اله وصحبه الذين جاهَدوا فى سبيل الله بِسَيف المُجاهَدَةِ بالحكمة والكلام . (امّابعد) فياايهاالناس اتقُوااللهَ حقَّ تقاته. ولا تموتون الا وانتم مسلمون . وقال الله تعالى فى كتابه الكريم : اعوذ بالله من الشيطان الرجيم . أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آَمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ .وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Artinya:

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (QS. al-Ankabut ayat 2-3).

Ayat di atas merupakan firman Allah SWT yang menjelaskan bahwa menjadi seorang mukmin tidaklah cukup hanya dengan menyatakan bahwa dirinya beriman kepada Allah SWT, tetapi keimanan tersebut harus bisa dibuktikan dalam sikap maupun tindakan, terutama ketika mereka mendapatkan ujian dan cobaan dari Allah SWT.

Adapun bentuk ujian yang diberikan oleh Allah SWT bisa berupa kebaikan (nikmat) maupun keburukan (musibah). Artinya, tidak semua nikmat yang diberikan Allah SWT merupakan tanda keridhoan-Nya, dan tidak semua musibah yang diberikan Allah SWT merupakan tanda dari murka-Nya. Lalu bagaimanakah tuntunan islam terkait dengan datangnya ujian, terutama musibah dari Allah SWT?

Beruntunglah mereka kaum mukmin, di mana agama mereka yaitu islam tidak akan membiarkan begitu saja ketika mereka sedang tertimpa musibah. Di dalam Al- Qur’an, Allah SWT telah memberikan tuntunan bagi umat-Nya tentang bagaimana seharusnya ketika mereka mendapatkan musibah, baik musibah untuk dirnya sendiri maupun musibah yang menimpa orang lain.

Karena manusia memiliki sifat sabar, tentunya kesabaran sangatlah diuji oleh Allah SWT. Bagi mukmin yang bertaqwa kepada Allah sabar tidak memiliki batasan, sebab Allah masih memberikan nikmat meski itu berupa cobaan dalam hidup. (baca juga: manfaat beriman kepada Allah)

Lalu bagaimanakah seharusnya sikap kita ketika mendapatkan suatu musibah?

  1. Menerima musibah tersebut

Menghadapi musibah dalam islam umumnya orang seringkali berkeluh kesah, marah, sedih, maupun merana ketika musibah sedang menimpa. Akan tetapi hal yang terpenting yang perlu kita ketahui adalah bahwa di balik datangnya musibah tersebut pasti ada hikmah yang bisa kita dapatkan.

Rasulullah Shalallahu bersabda:

Sesungguhnya, jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Siapa yang ridha atas ujian itu, maka Allah akan meridhainya. Dan siapa yang membencinya, maka Allah akan membencinya.” (HR. Tirmidzi)

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga pernah bersabda :

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مع عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إذا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رضى فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَط

Artinya:

“Sesungguhnya besarnya balasan baik besarnya sama dengan besarnya ujian dan bala, dan ketika Allah SWT memberikan ganjaran bagi satu kaum lalu Diad atangkan baginya ujian, barang siapa mampu menerima ujian tersebut maka iaakan menerima ridho dari Allah SWT dan barang siapa yang ingkar , maka Allah SWT akan mendatangkan adzab baginya.” (HR. At-Tirmizi, Tuhfatul Ahwazi, dan Albani)

  1. Selalu bersabar menghadapi musibah dari Allah SWT

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

عجبا لأمر المؤمن ان أمره كله خير وليس ذلك لأحد الا المؤمن ان اصابته مراء شكر فكان خيرا له وان اصابته ضراء صبر فكان خيرا له

Artinya:

Orang-orang beriman itu memang sangat mengherankan semua perkaranya serba baik, dan tak ada seorang pun yang seperti orang yang mukmin. Apabila dianugerahi kesenangan ia bersyukur, dan apabila tertimpa musibah, ia berlaku sabar. Hal inilah yang menjadikan dia selalu dalam keadaan baik.”( HR. Muslim)

Mengapa seorang mukmin harus senantiasa bersabar dalam menghadapi musibah yang diberikan Allah SWT? Abu Zakaria Ansari pernah berkata:

Sabar merupakan kemampuan seseorang dalam mengendalikan dirinya terhadap sesuatu yang terjadi, baik yang disenanginya maupun yang dibencinya.”

Dengan bersabar dan tidak mengeluh maupun tidak berputus asa dalam menghadapi musibah pada akhirnya akan membawa orang tersebut kepada pahala dari Allah SWT atas musibah yang menimpanya tersebut. Mengapa demikian? Karena dengan bersabar berarti orang tersebut telah membuktikan konsistensi keimanannya dalam melaksanakan segala perintah dari Allah SWT dalam keadaan apapun.

Allah SWT telah berfirman :

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya:

“Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS. Az- Zumar ayat 10)

Dalam Al-Qur’an Surat Al- Anfal ayat 46, Allah SWT berfirman :

وَاصْبِرُوْا إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ

Artinya “Bersabarlah kalian. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.

Selain pahala dari Allah SWT, keuntungan lain dari bersabar dalam menghadapi musibah adalah memperkuat serta meneguhkan jiwa seseorang ketika ia sedang menghadapi cobaan maupun ujian dari Allah SWT. Dengan begitu, ketika orang tersebut ditimpa musibah maka jiwanya tidak akan tergoncang, tidak gelisah, panik, takut, maupun berubah pendiriannya.

  1. Selalu berdo’a kepada Allah SWT

Dalah Al-Quran telah menceritakan kisah Nabi Ayyub Alaihissalam yang berdo’a kepada Allah SWT ketika beliau sedang mengalami musibah yaitu penyakit yang berkepanjangan.

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖوَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ

Artinya:

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (QS. Al- Anbiya ayat 83-84)

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga selalu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berdo’a kepada Allah SWT, apalagi ketika sedang ditimpa musibah. Dalam sebuah hadist Beliau Sholallahu Alaihi Wassalambersabda :

مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ، فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللهُ: {إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ، اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَخْلَفَ اللهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا

Artinya:

“Tidak ada dari orang Islam ketika menimpa musibah padanya, maka ia berdoa “Inna lillahi wa inna ilai roji’un, Allahummajurni fii mushibati, wa akhlifli khaira minha” kecuali Allah mengganti baginya lebih baik dari musibah”. (HR. Muslim)

  1. Selalu Bersyukur kepada Allah SWT

Bersyukur dalam menghadapi setiap musibah dapat menjadi sebab terhapusnya dosa-dosa seseorang, bahkan hal itu bisa mendatangkan pahala dari Allah SWT baginya. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

Apa pun bentuk musibah yang menimpa seorang muslim, niscaya akan Allah menjadikannya sebagai penghapus dosa dari dirinya, sekalipun sebatang duri yang menancap pada dirinya.

Lalu bagaimanakah bagi mereka yang marah-marah ketika menerima musibah?

Dalam hal ini ada 3 bentuk dari marah, yaitu : Marah dalam hati di mana seolah-olah ia tidak terima dengan takdir dari Allah SWT dan ia pun marah kepada Tuhannya, marah dalam bentuk ucapan, serta marah dengan disertai tindakan. Sikap seperti itu amat dilarang dalam islam, dan tergolong ke dalam sikap yang diharamkan, dikarenakan sikap tseperti itu akan dapat membawa seseorang kepada kekafiran.

Sebagaimana Firman Allah SWT berikut :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللهَ عَلَى حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةَ

Artinya:

Di antara manusia ada yang menyembah Allah menurut seleranya. Apabila ia mendapatkan kebaikan, hatinya merasa tenang. Akan tetapi, apabila ia mendapat cobaan buruk, ia memalingkan wajahnya. Rugilah dunia dan akhiratnya.” (QS. Al-Hajj ayat 11).

artikel terkait lainnya:

The post Menghadapi Musibah Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>