tajwid Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/tajwid Thu, 11 Feb 2021 07:00:13 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png tajwid Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/tajwid 32 32 Ilmu Fiqih dan Ilmu Tajwid, Mana yang lebih Penting? https://dalamislam.com/landasan-agama/ilmu-fiqih-lebih-penting-dari-ilmu-tajwid Thu, 11 Feb 2021 06:58:17 +0000 https://dalamislam.com/?p=9194 Belajar adalah suatu hal yang penting. Dan hal tersebut diwajibkan dalam agama Islam. Dikarenakan belajar adalah hal yang wajib, maka apabila kita tidak belajar maka kita akan berdosa. Namun, ilmu yang seperti apa yang harus kita pelajari? Apakah kita harus mempelajari semua ilmu? Syekh Az-Zarnuji di dalam kitab Ta’lim Muta’alim membahas bahwa walaupun ada hadits […]

The post Ilmu Fiqih dan Ilmu Tajwid, Mana yang lebih Penting? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Belajar adalah suatu hal yang penting. Dan hal tersebut diwajibkan dalam agama Islam. Dikarenakan belajar adalah hal yang wajib, maka apabila kita tidak belajar maka kita akan berdosa. Namun, ilmu yang seperti apa yang harus kita pelajari? Apakah kita harus mempelajari semua ilmu?

Syekh Az-Zarnuji di dalam kitab Ta’lim Muta’alim membahas bahwa walaupun ada hadits yang menjadi dasar belajar itu wajib, namun kita tidak diwajibkan untuk belajar segala ilmu. Melainkan, kita diwajibkan untuk mempelajari ilmu haal, yaitu ilmu yang saat ini kita butuhkan.

أفضل العلم علم الحال و أفضل العمل حفظ الحال

“Ilmu yang paling utama itu adalah ilmu haal. Dan pekerjaan yang paling utama itu adalah menjaga haal”.

Jadi, apa ilmu yang saat ini kita butuhkan? Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah.

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali mereka untuk beribadah kepadaku.” (Q. S: Az-Zariyat Ayat 56)

Dalam hal ibadah, ada ibadah yang diwajibkan dan ada yang disunnahkan. Salah satu ibadah yang diwajibkan adalah shalat. Maka, ilmu yang paling wajib kita pelajari sekarang adalah ilmu tentang bagaimana cara shalat yang baik dan benar menurut sudut pandang agama Islam.

Bagaimana bisa kita shalat dengan benar apabila kita tidak mempelajari ilmu tentang tatacara shalat yang baik dan benar? Bagaimana bisa shalat kita ini diterima oleh Allah apabila kita tidak tahu ilmunya?

Syekh Ahmad Ibnu Ruslan di dalam kitabnya Matan Zubad fii Ilmil fiqhi ‘alaa Madzhaabis syaafi’i

وَ كُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَعْمَلُ أَعْمَالُهُ مَرْدُوْدَةٌ لَاتُقْبَلُ

“Dan setiap amal yang dilakukan tanpa ilmu, maka amalan-amalannya ditolak dan tidak diterima”

Begitupun di dalam ibadah. Percuma jika kita shalat seribu rokaat, namun gerakan shalat kita masih belum sempurna, maka tidak akan diterima shalat kita. Maka dari itu, Allah berfirman di dalam Q.S. Al-Mulk (67) Ayat ke-2

…. لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا….

“…. Dia menguji kamu, siapa di antara Kamu yang lebih baik amalnya….”

Allah melihat siapa di antara kita yang lebih baik amalnya. Bukan yang lebih banyak amalnya. Tentu saja, salah satu faktor yang paling mempengaruhi baik atau tidaknya suatu amalan adalah ilmu. Ilmu yang mempelajari tentang suatu amalan ibadah adalah ilmu fiqih. Maka, ilmu fiqih paling penting untuk dipelajari.

Tertulis di dalam kitab Ta’limul Muta’alim, “Jika orang yang memiliki ilmu itu perlu dibanggakan ilmunya, maka ilmu fikihlah yang patut paling dibanggakan. Maka berapa banyak minyak wangi yang harum namun tidak seharum minyak misik. Dan berapa banyak burung yang dapat terbang namun tidak seperti terbangnya burung elang.”

Melalui perkataan tersebut, dapat kita ketahui bahwa ilmu fiqih itu ilmu yang paling penting. Bahkan, dikatakan ilmu fiqih ini lebih penting untuk dipelajari ketimbang ilmu tentang tatacara membaca Al-Qur’an. Namun, bukan berarti ilmu tajwid ini tidak penting. Ilmu tajwid juga penting. Namun, tentu saja ilmu fiqih yang paling penting.

Membaca Al-Qur’an itu Sunnah. Jika kita tidak membacanya, maka kita tidak berdosa. Namun, hal-hal ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan lain hal sebagainya ini wajib. Jika kita meninggalkannya, maka kita akan berdosa. Ini bukan persoalan membanding-bandingkan ibadah yang satu dengan yang lainnya. Ini hanya bertujuan agar kita semakin mantap dalam memilih prioritas.

Kira prioritaskan dulu sesuatu yang wajib. Setelah yang wajib telah rapih, baru kita bisa menambah dengan amalan-amalan yang Sunnah. Jangan sampai kita ini mengikuti bisikan setan.

Setan itu apabila dia tidak dapat menghasut kita untuk bermaksiat, maka dia akan menghasut kita untuk meninggalkan yang wajib demi melaksanakan yang sunnah.

Contoh, ada pengajian setiap malam setelah shalat Isya di masjid terdekat. Namun, kita tidak mau mengikuti pengajian tersebut dikarenakan kita ingin membaca Al-Qur’an. Ini merupakan salah satu bisikan setan. Karena kita telah meninggalkan yang wajib demi melaksanakan yang sunnah.

Atau dalam contoh lain, Kamu rela bangun jam 3 pagi untuk shalat tahajjud sebanyak-banyaknya. Namun, ketika Kamu selesai, mata menjadi mengantuk. Lalu Kamu tidur, tidak menunggu saat shubuh tiba. Alhasil Kamu bangun shubuh kesiangan. Kamu melaksanakan yang sunnah namun meninggalkan yang wajib.

Maka dari itu, kita harus prioritaskan terlebih dahulu untuk mempelajari ilmu fikih. Jika kita ingin mempelajari Al-Qur’an, boleh-boleh saja, bahkan sangat bagus. Namun, jangan sampai kita mengorbankan waktu untuk belajar fikih demi mempelajari Al-Qur’an.

The post Ilmu Fiqih dan Ilmu Tajwid, Mana yang lebih Penting? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Alif Lam Qamariyah : Pengertian, Hukum dan Contohnya https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/alif-lam-qamariyah Sat, 29 Oct 2016 06:13:56 +0000 http://dalamislam.com/?p=1049 Dalam membaca ayat-ayat Alqur’an kita dianjurkan untuk mengikuti hukum tajwid yang berlaku (baca hukum bacaan tajwid lengkap). Membaca Alqur’an dengan benar adalah salah satu ketentuan dalam membaca ayat suci alqur’an. Kita tidak diperkenankan membaca Alqur’an secara asal-asalahn oleh sebab itu jika seseorang belajar membaca Alqur’an maka  ia juga harus belajar memahami ilmu tajwid yang ada […]

The post Alif Lam Qamariyah : Pengertian, Hukum dan Contohnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam membaca ayat-ayat Alqur’an kita dianjurkan untuk mengikuti hukum tajwid yang berlaku (baca hukum bacaan tajwid lengkap). Membaca Alqur’an dengan benar adalah salah satu ketentuan dalam membaca ayat suci alqur’an. Kita tidak diperkenankan membaca Alqur’an secara asal-asalahn oleh sebab itu jika seseorang belajar membaca Alqur’an maka  ia juga harus belajar memahami ilmu tajwid yang ada pada setiap ayatnya (baca juga hukum bacaan alqur’an beserta contohnya).

Mempelajari tajwid dalam alqur’an tidaklah begitu sulit asalkan kita memiliki niat dan kemauan untuk mempelajari dan memahaminya. Membaca Alqur’an dengan tajwid yang baik bisa mendatangkan manfaat dan keutamaan bagi umat muslim yang membacanya (baca manfaat membaca Alqur’an dalam kehidupan dan manfaat baca Alqur’an setiap hari). Salah satu hukum tajwid yang perlu dipelajari dalam alqur’an adalah perihal alif lam qamariyah. Untuk mengetahuinya dengan lebih lanjut ada baiknya jika kita menyimak penjelasan berikut ini. (baca juga cara cepat membaca alqur’an dan cara menjaga hafalan Alqur’an agar tidak mudah hilang)

Definisi Dan Keutamaan Ilmu Tajwid

Sebagai suatu hal yang mendasari bacaan Alqur’an, tajwid memiliki pengertian dan fungsinya dalam Alqur’an. Sebagaimana yang dijelaskan dalam uraian berikut.

  • Definisi Tajwid

Ilmu tajwid merupakan salah satu ilmu yang harus dipelajari saat membaca Alqur’an. Secara bahasa, tajwid berarti memperbaiki dan secara istilah ilmu tajwid adalah mengeluarkan setiap huruf dengan suara yang jelas dan memperhatikan kuat atau lemahnya suatu bacaan dalam Alqur’an.

Adapun pengertian lain dari tajwid adalah menyampaikan bacaan alqur’an dengan sebaik-baiknya dan sempurna dengan memperhatikan bacaan yang benar dan jelas. Mempelajari tajwid hukumnya fardhu kifayah bagi muslim yang mempelajari Alqur’an sementara mengamalkan tajwid hukumnya fardhu ain. Jadi sangatlah penting bagi setiap muslim untuk mempelajari dan mengamalkan ilmu tajwid. (baca hakikat pendidikan islam dan fungsinya dan islam dan ilmu pengetahuan)

  • Keutamaan Tajwid

Keutamaan membaca Alqur’an dengan tajwid adalah dilimpahkan pahala dan diberi kemuliaan didunia dan diakhirat (baca manfaat membaca Alqur’an bagi ibu hamil).  Sementara itu seseorang yang membaca dengan tersendat-sendat dan memakai tajwid maka ia mendapatkan pahala sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini

اَلْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَ الَّذِيْ يَقْرَؤُهُ وَ يَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَ هُوِ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

“Seorang yang pandai dlm Al-Quran akan bersama dgn para malaikat yang mulia lagi taat, & seorang yang membaca Al-Quran dgn tersendat-sendat (terbata-bata) & merasa keberatan maka baginya dua pahala.” (H.R. Al-Bukhari & Muslim)

Hukum Bacaan Alif Lam Qamariyah

Alif lam qamariyah adalah salah satu bacaan tajwid yang harus dimengerti oleh setaip muslim yang mempelajari Alqur’an. Biasanya ilmu tajwid dipelajari sejak anak-anak sehingga saat dewasa kebanyakan umat muslim yang sudah lancar membaca Alqur’an sudah mengetahui hukum bacaan al qamariyah atau alif lam qamariyah (baca mendidik anak dalam islam sejak dini).  Alif lam qamariyah sendiri adalah hukum bacaan dimana alif lam bertemu dengan beberapa huruf hijaiyah, dan berbeda dengan alif lam syamsiyah. Ada empat belas huruf alif lam qamariyah yang bisa dikenali yaitu

  ا ب ج ح خ ع غ  ف ق ك م و غ ه ء ي

Alif lam qamariyah juga disebut dengan istilah idzhar qamariyah karena sesuai dengan hukum bacaan idhzar, alim lam  qamariyah terbaca dengan jelas atau dengan kata lain huruf alim lam dibaca sesuai dengan lafalnya yakni ‘al’. Berikut ini adalah beberapa contoh bacaan al qamariyah antara lain

اَلمَقَابِرُ     اَلْيَقِيْنِ     اَلهُدَى

اَلْفُرْقَانَ   اَلْغَفُوْرُ    اَلْكُفْرَ

Perbedaan Al Qamariyah dan Al Syamsiyah

Meskipun hukum bacaan Al qamariyah dan al syamsiyah sama-sama terdiri dari bacaan huruf alim dan lam, terdapat perbedaan dalam keduanya. Adapun hal yang membedakan alif lam qamariyah dan alif lam syamsiyah adalah sebagai berikut :

  • Alif lam qamariyah dibaca jelas, maksudnya hufuf lam dibaca dengan pelafalan yang jelas dan tidak mengikuti huruf setelahnya, sedangkan pada hukum bacaan alif lam syamsiyah huruf lam tidak dibaca atau dilewati dan pelafalannya masuk dalam huruf setelahnya atau melebur pada huruf berikutnya.
  • Pada alif lam qamariyah, huruf lam biasanya terdapat sukun dan huruf sesudahnya tidak berharakat tasydid. Sementara pada alim lam syamsiyah, terdapat harakat tasydid pada huruf setelah huruf lam.

Hal lain yang membedakan alif lam qamariyah dengan alif lam syamsiyah adalah pada huruf hijaiyah yang berada setelah huruf alif lam tersebut. Huruf tersebut tentunya huruf-huruf lain selain huruf alif lam qamariyah yang sudah disebutkan diatas.   Adapun huruf-hurif alim lam syamsiyah diantaranya adalah

ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل

Menemukan Hukum Bacaan Alqamariyah

Untuk mengetahui lebih baik dan memahami hukum bacaan alif lam qamariyah, kita bisa berlatih dengan membaca Alqur’an dan menemukan hukum bacaan tersebut dalam suatu surat surat.  Pada setiap surat ada beberapa hukum bacaan alif lam termasuk alif lam syamsiyah seperti halnya yang tercantum dalam surat alfatihah berikut ini, cobalah untuk menemukan bacaan tersebut berikut ini

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ  اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ  صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Ada beberapa bacaan alif lam qamariyah dalam surat alfatihah diatas, diantaranya adalah

  بِسْمِ اللَّهِ             الْحَمْدُ لِلَّهِ                رَبِّ الْعَالَمِينَ

    طَ الْمُسْتَقِيمَ        صِرَاطَ الَّذِينَ         غَيْرِ الْمَغْضُوبِ

Fungsi Mempelajari Alif Lam Qamariyah

Dengan mengetahui hukum bacaan alif lam qamariyah maka kita dapat membaca Alqur’an dengan baik dan benar serta bisa membedakannya dengan bacaan alif lam syamsiyah. Jika sudah mengetahui hukum bacaan alif lam qamariyah dengan baik, kita bisa menerapkannya saat membaca Alqur’an dan berlatih menemukan bacaan tersebut dalam surat dan ayat-ayat lainnya. (baca juga fadhilah surat yasin yang luar  biasa dan fadhilah surat almulk yang luar biasa)

Demikian pengertian dan hukum bacaan alim lam qamariyah yang bisa dipelajari dan dimengerti dengan baik. Jika kita ingin memahaminya dengan lebih mendalam maka sebaiknya berlatihlah dan belajarlah ilmu tajwid setiap hari agar bacaan Alqur’an kita semakin baik dan semakin jelas, agar kita bisa mendapatkan keutamaan dan manfaat dari membaca ayat Alqur’an itu sendiri. (baca hukum wanita haid masuk masjid dan hukum membaca yasin dikuburan)

The post Alif Lam Qamariyah : Pengertian, Hukum dan Contohnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Alif Lam Syamsyah : Pengertian, Hukum dan Contohnya https://dalamislam.com/info-islami/alif-lam-syamsyah Thu, 27 Oct 2016 04:41:21 +0000 http://dalamislam.com/?p=1041 Membaca Al-Quran adalah kewajiban dari setiap muslim. Membaca Al-Quran bukan hanya sekedar membaca teks atau lafdz-nya saja melainkan juga membaca isi dan makna yang terdapat dalam kitab tersebut. Banyak orang yang berpendapat bahwa membaca Al-Quran hanya sekedar mempelajari bacaan tajwidnya saja. Padahal, lebih dari itu Al-Quran sebagaimana fungsinya memberikan petunjuk. Apabila manusia hanya membaca dan […]

The post Alif Lam Syamsyah : Pengertian, Hukum dan Contohnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Membaca Al-Quran adalah kewajiban dari setiap muslim. Membaca Al-Quran bukan hanya sekedar membaca teks atau lafdz-nya saja melainkan juga membaca isi dan makna yang terdapat dalam kitab tersebut. Banyak orang yang berpendapat bahwa membaca Al-Quran hanya sekedar mempelajari bacaan tajwidnya saja. Padahal, lebih dari itu Al-Quran sebagaimana fungsinya memberikan petunjuk. Apabila manusia hanya membaca dan tidak memahami maknanya sama seperti membaa simbol lalu lintas namun tidak memahami untuk apa aturan tersebut ada.

Al-Quran juga berisi dan mengajarkan bagaimana jika manusia beriman, dengan manfaat beriman kepada Allah SWT  dan juga manfaat tawaqal, seperti apa yang telah Rasul dan Orang-orang Beriman lakukan. Hal ini dikarenakan dalam Al-Quran terdapat sejarah hidup para Nabi dan Rasul juga orang-orang beriman yang hidup di masa lampau. Tentu hal ini belum tentu diketahui jika umat islam tidak membaca-nya secara utuh.

Agar dapat memahami Al-Quran secara utuh, tentu dapat dimulai dari hal yang sifatnya dasar terlebih dahulu. Membaca Al-Quran dapat dimulai dengan mempelajari hukum bacaan Al-Quran atau tajwidnya. Hukum tajwid ini ada sangat banyak dan kaidahnya tidak dapat salah untuk dapat memahami dan mendapatkan makna yang benar sesuai dengan maksud yang disampaikan oleh Allah SWT dalam bahasa Arab. Untuk itu, memulai mempelajari Al-Quran dapat dimulai dari pelajaran atau pembahasan hukum bacaan Al-Quran atau tajwid. Tentu tidak sulit jika disertai dengan niat dan kesungguhan untuk mendalami Al-Quran, kitab petunjuk universal umat islam seluruh dunia.

Bacaan Al-Quran Secara Benar dan Tartil

Membaca Al-Quran secara benar adalah tugas dan kewajiban dari setiap muslim. Untuk membaca Al-Quran dengan benar dan tartil, maka tidak harus tergesa-gesa. Mengucapkannya harus dengan lafadz bacaan yang tepat dan hukum bacaan yang sesuai. Untuk itu, sebelum membacanya maka umat muslim harus dapat menguasai dan memahami Tajwid dalam bacaan Al-Quran terlebih dahulu. Hal ini sebagaimana dalam ayat berikut.

“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran kerana hendak cepat-cepat (menguasai)nya”. (QS. Al-Qiyamah:16)

Untuk dapat menguasai bacaan Al-Quran ini, maka alangkah lebih baik jika pendidikan Al-Quran sudah ditanamkan sejak dini. Bacaan Tajwid ada cukup banyak dan jika hanya memahami atau mempelajarinya saat sudah berusia, tentu akan kurang waktunya dan juga prosesnya melambat. Agar dapat mencapai itu, maka mempelajarinya harus sesegara mungkin sejak anak-anak dan bisa diajak untuk berpikir dan belajar.

Anak-anak masih sangat mudah untuk menerima dan belajar. Maka itu, waktu yang tepat pula untuk mengajarkan bacaan Al-Quran pada mereka. Secara ideal pendidikan islam dan Al-Quran, sejatinya mengikuti hakikat pendidikan islam, filsafat pendidikan islam, ilmu pendidikan islam. Hal ini dikarenakan tujuan pendidikan dalam islam sejatinya untuk dapat memahami Al-Quran dan dapat mengaplikasikannya dalam keseharian fungsi agama. Pendidikan Anak dalam Islam tentunya masing-masing orang tua harus juga mempelajari bagaimana tujuan pendidikan islam.

Di dalam Al-Quran sendiri ada berbagai masalah yang harus dipahami oleh manusia terutama mengenai dasar-dasar dalam agama yaitu seperti rukun islam dan rukun iman. Hal penting lainnya terkait hal manusia adalah tujuan penciptaan manusia , proses penciptaan manusia, konsep manusia dalamislam, hakikat penciptaan manusia karena hal-hal tersebut adalah hal dasar dalam hidup manusia. Sedangkan hal-hal ini sulit dipahami dan dibiasakan untuk dipelajari, jika tidak dipelajari mengenai dasar Al-Quran terlebih dahulu.

Hukum Bacaan Tajwid Alif Lam Syamsyah

Alif lam syamsyah adalah salah satu bacaan atau hukum tajwid yang ada di Al-Quran. Untuk itu, Alif lam syamsyah sebagai hukum bacaan tajwid juga perlu dipahami oleh umat muslim sebelum membaca Al-Quran atau melakukan tilawtil Al-Quran. Sedikit bacaan yang salah, maka tentu akan menjadi berbeda maknanya.

Secara pengertian, Alif lam syamsiyah adalah hukum atau cara pembacaan huruf alif lam (ال)  jika bertemu dengan huruf-huruf syamsyah. Hukum bacaan alif lam syamsyah dapat disebut juga sebagai Idgham syamsiyah. Cara membaca alif lam syamsyah harus dimasukan atau diidghamkan pada huruf syamsiyah atau penulisannya tetap, namun tidak dibaca huruf lam-nya.

Alif lam syamsyah disebut dengan Idgham Syamsiyah sebab bunyi Alif lam di idghamkan ke dalam huruf Syamsiyah yang ada didepannya. Akibatnya bunyi alif lam menjadi lebur karena dimasukkan dengan huruf Syamsiyah yang ada dihadapannya tersebut.

Berikut adalah Huruf-huruf syamsiyah yang terdiri dari 14 huruf, yaitu :

ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن

Alif lam syamsyah tentu akan berbeda dengan bacaan Alif Lam Qomariah. Aif lam qomariyah yaitu hukum bacaan tajiwd, apabila ada ada al-ma’arif atau lam ta’rif bertemu dengan salah satu huruf qomariyah. Cara membacanya jelas atau terang. Sehingga, huruf lam-nya terbaca jelas. Alif  Lam yang bertemu dengan salah satu huruf Qamariyah maka Alif Lam harus dibaca jelas.

Berikut adalah huruf alif lam qomariah :

ب ج ح خ ع غ  ف ق ك م و غ ه ء ي ا

Perbedaan bacaan Alif Lam Syamsyah dan Alif Lam Qomariah adalah:

  • Alif lam Syamsyah, huruf lam dibaca tidak jelas dan dimasukkan ke huruf berkutnya sedangkan Alif lam Qomariah dibaca jelas dan terang (izhar)
  • Alif lam syamsyah tidak berharokat (dianggap tidak ada) sedangkan Alif Lam Qomariah terdapat sukun
  • Penulisan Alif lam syamsyah menggunakan tanda tasydid (ﹽ) dan huruf Syamsiyah berada di depan Alif Lam.
  • Penulisan Alif lam Qamariyah memakai tanda sukun ( ) yang terdapat pada huruf lam

Alif Lam Syamsyah dan Alif Lam Qomariah adalah salah satu saja dari bentuk-bentuk tajwid yang ada. Untuk mempelajari hukum ini tentu tidak sulit jika dilakukan dengan istiqomah, dengan intensitas yang sering, dan juga rutin. Untuk itu, mempelajari tajwid hanya soal waktu dan kebiasaan saja. Tidak sulit jika umat islam mau mencobanya serta menjadikannya bagian dari aktivitas keseharian yang menjadi tekad. Sama hal-nya sebagaimana kita mempalajari bahasa asing lainnya. Akan sulit jika tidak dipraktekan, hanya menjadi teori, dan tidak pernah melakukan evaluasi dari hasil belajarnya.

Selamat belajar Al-Quran dan menerapkannya dalam kehidupan!

The post Alif Lam Syamsyah : Pengertian, Hukum dan Contohnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Bacaan Tajwid Lengkap – Pengertian dan Jenisnya https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/hukum-bacaan-tajwid Fri, 07 Oct 2016 16:03:20 +0000 http://dalamislam.com/?p=945 Membaca Al-Quran adalah bagian dari kewajiban umat islam yang tidak bisa ditinggalkan. Al-Quran sebagai kitab suci sebagaimana fungsi nya adalah untuk menjadi petunjuk kehidupan sepanjang zaman, sudah tentu membacanya bukan lagi hanya kewajiban namun juga kebutuhan. Tidak jarang umat islam meninggalkan kewajiban tersebut, tidak bisa membacanya apalagi memahaminya. Al-Quran juga berisi dan mengajarkan bagaimana jika […]

The post Hukum Bacaan Tajwid Lengkap – Pengertian dan Jenisnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Membaca Al-Quran adalah bagian dari kewajiban umat islam yang tidak bisa ditinggalkan. Al-Quran sebagai kitab suci sebagaimana fungsi nya adalah untuk menjadi petunjuk kehidupan sepanjang zaman, sudah tentu membacanya bukan lagi hanya kewajiban namun juga kebutuhan. Tidak jarang umat islam meninggalkan kewajiban tersebut, tidak bisa membacanya apalagi memahaminya.

Al-Quran juga berisi dan mengajarkan bagaimana jika manusia beriman, dengan manfaat beriman kepada Allah SWT  dan juga manfaat tawaqal, dengan mendalam sebagaimana yang para Nabi dan Rasul lakukan.

Untuk dapat memahami dan menerapkan Al-Quran tentu saja hal ini dapat dimulai dari mempelajari hal yang paling mendasar dalam Al-Quran. Bacaan Al-Quran yang merupakan bahasa arab tentu harus dibaca dengan benar. Jika pembacaannya keliru, tidak sesuai dengan hukum bacaan Al-Quran tentu artinya pun bisa salah. Efek dari arti yang salah tentu saja pemahamannya pun keliru.

Untuk itu, membaca Al-Quran dapat dimulai dri mempelajari hukum bacaan tajwidnya serta memahami dsaar-dasar dari bacaannya.

Kedudukan Al-Quran dalam Kehidupan Manusia

Tentu saja Al-Quran adalah kitab petunjuk dalam kehidupan manusia. Untuk itu Allah menurunkannya agar manusia tidak terjebak ke dalam jalan kesesatan. Diantaranya yang lain inilah fungsi dan kedudukan Al-Quran :

  1. Sebagai Kitab Berita (An-Naba wal Akhbar)

Al-Quran adalah sebagai kitab yang membawakan berita baik di masa lalu ataupun untuk di masa depan. Masa lalu yaitu berkaitan sejarah manusia dan sejarah rasul-rasul Allah, sedangkan di masa depan adalah masa dimana dunia akan berakhir dan masa akhirat. Informasi tersebut tidaka akan pernah sampai kepada manusia selagi Al-Quran tidak memberikan informasinya.

  1. Sebagai Kita Hukum dan Aturan (Al Hukmu Wasy Syariah)

Disampaikan oleh Allah bahwa Al-Quran adalah kitabhukum yang mengatur berbagai perkara dan meluruskan semua masalah agar manusia dapat memecahkannya.

dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?(QS : 49 : 50)  

  1. Kitab Berjuang (Kitabul Jihad)

Disampaikan bahwa Al-Quran adalah kitab yang memberikan perintah dan aturan mengenai berjuang atau jihad di jalan-jalan kebenaran. Untuk itu, umat islam wajib berjihad dengan makna berjuang menegakkan keadilan di muka bumi dengan berbagai potensi yang dimilikinya.

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS : 29 : 69)

  1. Kitab Pendidikan (Kitabbun Tarbiyyah)

“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya” (QS  : Ali Imran : 79)

Allah memberikan perintah lewat kitab petunjuk Al-Quran sebagai kitab pendidik dan memberikan informasi yang mendidik manusia.

  1. Kitab Ilmu Pengetahuan (Kitabul iilm)

Kitab Al-Quran berisi segala ilmu pengetahuan. Mulai dari pengetahuan yang bersifat sains, sosial, dan filsafat. Al-Quran memuat dasar-dasar ilmu pengetahuan tersebut dan memerintahkan manusia untuk menggunakannya sebagai pijakan dalam kehidupan.

Keutamaan Membaca Al-Quran dengan Tartil

Membaca Al-Quran secara tartil artinya adalah membaca sesuai dengan kaidah bahasa arab dan tajwid yang berlaku. Membaca Al-Quran dengan tartil diperintahkan oleh Allah dalam Al-Quran bahkan larangan untuk membacanya secara cepat-cepat. Untuk itu, perlu memahami bagaimana hukum bacaan yang benar dalam Al-Quran.

Sebelum berlanjut kepada pemahaman dan penafsiran Al-Quran, tentunya hukum bacaan tajwid atau bacaan Al-Quran ini harus juga dimiliki kemampuan dan pemahamannya oleh umat islam yang hendak belajar islam. Mengingat bahwa tidak mudah untuk mempelajarinya, maka itu pendidikan Al-Quran harus dimulai sejak dini.

Untuk itu, pendidikan islam dan Al-Quran, sejatinya mengikuti hakikat pendidikan islam, filsafat pendidikan islam, ilmu pendidikan islam. Hal ini karena tujuan pendidikan dalam islam sejatinya untuk dapat memahami Al-Quran dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia kehidupan sesuai fungsi agama. Pendidikan Anak dalam Islam tentunya masing-masing orang tua harus juga mempelajari bagaimana tujuan pendidikan islam.

Dalam Al-Quran terdapat berbagai hal yang harus dapat dipahami oleh manusia. Yang paling utama adalah mengenai rukun islam dan rukun iman. Selain itu hal penting lainnya mengenai manusia adalah tujuan penciptaan manusia , proses penciptaan manusia, konsep manusia dalamislam, hakikat penciptaan manusia karena hal-hal tersebut adalah hal mendasar. Sedangkan hal-hal ini sulit dipahami dan dibiasakan untuk dipelajari, jika tidak dipelajari mengenai dasar Al-Quran terlebih dahulu.

Hukum-Hukum Bacaan Tajwid (Nun dan Mim)

Berikut adalah hukum bacaan tajwid dari huruf nun dan mim jika bertemu dengan berbagai huruf hjijaiyah lainnya.

  1. Hukum Nun

Hukum tajwid yang pertama adalah jika huruf nun bertemu dengan tanwin. Berikut adalah hukum bacaannya jika nun bertemu dengan huruf tanwin.

  • Izhar Halqi

Yaitu bacaan yang dibaca nyata dan jelas Nun sakinah atau tanwin bertemu salah satu huruf izhar maka wajib diizharkan tanpa dengung.

  • Idgam Bigunnah

Yaitu bacaan yang dibaca dengan memasukkan atau mencampurkan. Nun Sakinah atau tanwin bertemu huruf idgham bi ghunnah   maka wajib diidghamkan dengan dengung.

  • Idgam Bilagunnah

Hukum bacaan tajwid yang dibaca dengan memasukkan atau mencapurkan, namun Nun Sakinah atau tanwin bertemu huruf idgham bila ghunnah maka wajib diidghamkan tanpa dengung.

  • Iqlab

Hukum bacaan dengan memalingkan, yaitu dengan menukarkan tiap-tiap huruf nun sakinah dan tanwin kepada mim yang ringan serta dikekalkan dengungnya

  • Ikhfa Hakiki

Bacaan tajwid dengan menyembunyikan dan Menuturkan nun sakinah dan tanwin di antara izhar dan idgham tanpa tasydid serta kekal dengungnya.

  • Hukum Huruf Mim

Hukum selanjutnya adalah mengenai hukum huruf mim jika bertemu dengan huruf-huruf lainnya

  • Ikhfa’ Syafawi

Hukum bacaan ini meenyembunyikan dan memmbunyikan tiap-tiap huruf mim apabila bertemu ba’ ( ﺏ) dan dikekalkan dengung tanpa tasydid.

  • Idgham Mislain

Hukum tajwid ini berkaitan dengan memasukkan huruf mim sakinah ke dalam huruf mim yang berbaris dan kedua-duanya menjadi satu huruf yang bertasydid serta kekal dengungnya.

  • Izhar Syafawi

Hukum bacaan ini yaitu nyata dan Jelas, yang menyatakan Huruf mim sakinah apabila bertemu dengan huruf hijaiyyah selain  daripada huruf ba’ dan mim tanpa dengung  (Selain  ﺏ dan ﻡ)

  • Hukum Mim dan Nun Tasydid

Hukum bacaan ini adalah apabila mim dan nun yang bertasydid pada feel, isim dan huruf samada di tengan atau hujung kalimah ,kedua-duanya wajib dengung dua harakat.

Hukum Bacaan Mad

Hukum bacan maad adalah ketika bacaan tersebut harus dibaca panjang. Panjang (harakat) nya bergantung kepada hukum atau tanda yang menyertainya. Berikut adalah hukum bacaan mad dalam hukum tajwid . Panjang pendek dari hukum ini harus benar, agar tidak salah arti atau pemahaman dari bacaan yang dibaca.

  1. Mad Wajib Muttasil

Huruf mad bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kalimah. Wajib 4 atau 5 harakat

  1. Mad Jais Munfasil

Huruf mad bertemu huruf hamzah dalam dua kalimah. 2 atau 4 atau 5 harakat

  1. Mad ‘Arid Lisukun

Mad yang disebabkan sukun yang mendatang pada huruf akhir kalimah kerana menghentikan bacaan padanya. 2 atau 4 atau 6 harakat

  1. Mad ‘Iwad

Mad yang berlaku kerana waqaf pada akhir kalimah-kalimah tertentu. Cara mengenalinya ialah waqaf pada kalimah yang berbaris dua di atas. 2 harakat

  1. Mad lazim kalimi Muthaqqal

Apabila terdapat huruf mad yang sakinah bertemu dengan huruf yang bertasydid dalam satu kalimah. 6 harakat

  1. Mad Lazim kalimi Mukhaffaf

Selepas huruf mad terdapat huruf sukun asli yang tiada tasydid dalam satu kalimah. 6 harakat

  1. Mad lazim harfi Muthaqqal

Huruf-huruf Muqatho’ah yang terdapat pada pembukaan surah tertentu. Susunan hurufnya terdiri dari tiga huruf dan huruf terakhirnya diidghamkan dengan huruf selepasnya. Seperti idgham lam kepada mim atau sin kepada mim. 6 harakat

  1. Mad Lazim harfi Mukhaffaf

Huruf-huruf Muqatho’ah yang terdapat pada pembukaan surah tertentu. Susunan hurufnya terdiri dari tiga huruf dan huruf terakhirnya tidak diidghamkan dengan huruf selepasnya 6 harakat

  1. Mad Lin

Apabila terdapat pada satu-satu kalimah, salah satu daripada huruf wau dan ya’ yang sukun dan sebelumnya terdapat huruf yang berbaris di atas. Mad lin ini berlaku ketika waqaf sahaja. 2 atau 4 atau 6 harakat

  1. Mad badal

Mengganti huruf hamzah yang kedua kepada huruf mad. Jika hamzah pertama berbaris di atas hendaklah hamzah kedua diganti dengan alif. Jika hamzah pertama berbaris di bawah hamzah kedua hendaklah diganti dengan ya’ dan jika hamzah pertama berbaris hadapan hamzah kedua dioganti dengan wau. 2 harakat.

  1. Mad Sillah

Mad yang terdapat pada ha dhamir. Apabila terdapat ha’ dhamir pada akhir kalimah, sebelumnya terdapat huruf yang berbaris dan selepasnya juga terdapat huruf yang berbaris.

  1. Mad Sillah Qasirah

Selepas ha’ dhamir terdapat selain hamzah  qatho’. Dibaca 2 haraqat

  1. Mad sillah Thowilah.

Selepas ha’ dhamir terdapat qatho’.

  1. Mad Tamkin

Apabila terdapat 2 ya’ pada satu kalimah. Ya’ yang pertama berbaris di bawah serta bertasydid dan ya’ kedua  sukun. 2 harakat

  1. Mad Faraq

Mad yang berlaku untuk membezakan antara kata-kata pertanyaan dan kata-kata perkhabaran. Terdapat 4 tempat dalam al-Quran. 6 harakat.

Mempelajari Tajwid dari Bacaan Al-Quran adalah masih berupa dasar-dasar yang harus dipelajari. Tentunya Al Quran bukan hanya kitab yang sekedar dibaca saja tanpa dipahami makna dan isinya. Untuk itu, mempelajari tajwid tentu bukan akhir dari mempelajari Al Quran. Tidak sama dengan orang yang dapat membacanya secara fasih dalam kehidupan nyata ia mampu menerapkan isi dan kandungan Al-Quran dengan baik pula. Untuk itu dibutuhkan pembelajaran Al-Quran sesuai dengan makna dan isinya agar dapat dilaksanakan dengan benar.

Al Quran sebagaimana fungsinya adalah untuk menjadi petunjuk, maka petunjuk tidak akan pernah berarti jika tidak dipahami fungsi dan maknanya. Seperti orang yang berjalan di jalan raya tetapi dia tidak memahami makna dan arti lampu warna merah, kuning, dan hijau. Keberadaan lampu tersebut tentu tidak dapat menjadi petunjuk karena tidak bisa dipahami. Begitupun dengan Al-Quran, sebagaimana kitab petunjuk umat islam sampai akhir zaman.

The post Hukum Bacaan Tajwid Lengkap – Pengertian dan Jenisnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>