takbir hari raya Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/takbir-hari-raya Fri, 22 May 2020 07:36:29 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png takbir hari raya Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/takbir-hari-raya 32 32 Hukum Takbiran Diluar Hari Raya yang Perlu diketahui https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-takbiran-diluar-hari-raya Thu, 21 May 2020 14:12:44 +0000 https://dalamislam.com/?p=8565 “Lebaran sebentar lagi…” Pada malam lebaran atau malam Hari Raya Idul Fitri biasanya kita selalu mendengar gema takbiran di mana-mana. Tidak hanya di masjid yang menggunakan pengeras suara, gema takbiran juga biasa kita dengar di jalan-jalan. Takbiran Hari Raya Idul Fitri dimulai sejak maghrib malam lebaran hingga selesai shalat Idul Fitri. Tidak hanya itu, gema […]

The post Hukum Takbiran Diluar Hari Raya yang Perlu diketahui appeared first on DalamIslam.com.

]]>
“Lebaran sebentar lagi…”

Pada malam lebaran atau malam Hari Raya Idul Fitri biasanya kita selalu mendengar gema takbiran di mana-mana. Tidak hanya di masjid yang menggunakan pengeras suara, gema takbiran juga biasa kita dengar di jalan-jalan.

Takbiran Hari Raya Idul Fitri dimulai sejak maghrib malam lebaran hingga selesai shalat Idul Fitri.

Tidak hanya itu, gema takbiran juga kerap kita dengan pada malam Hari Raya Idul Adha. Bedanya, takbiran Hari Raya Idul Adha dimulai sejak hari tanggal 1 Dzulhijjah hingga terbenamnya matahari pada hari tasyrik atau tanggal 13 Dzulhijjah.

Daruquthni meriwayatkan bahwa Ibnu Umar apabila berangkat untuk shalat Idul Fitri dan Idul Adha, bersungguh-sungguh untuk bertakbir hingga tiba ke tempat shalat, kemudian dia terus bertakbir hingga imam datang.

Apakah takbiran itu?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, takbiran adalah pujian kepada Allah dengan menyerukan takbir.

Takbir adalah salah satu kalimat tayyibah yang disyariatkan untuk dibaca sebanyak mungkin dan merupakan salah satu kalimat yang paling dicintai Allah subhanahu wa ta’ala.

Dari Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Kalimat yang paling dicintai Allah ada empat : subhanallah, wal hamdulillah walaa ilaaha illah wallahu akbar, tidak ada masalah bagimu dengan yang mana engkau mulai.”

HR. Bukhari Muslim

Adapun lafadz takbiran Hari Raya yang biasa kita dengar adalah sebagai berikut.

“Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamdu.“

Artinya, “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan melainkan Allah. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”

Lafadz takbiran di atas merujuk pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dan yang lainnya, baik yang diawali dengan tiga kali takbir atau dua kali takbir. (Al Mushannif, Ibnu Abi Syaibah : 2/165-168, dan Irwaul Ghalil : 3/125)

Lalu bagaimanakah hukumnya jika kita takbiran di luar Hari Raya?

Takbiran atau pujian kepada Allah dengan bertakbir di luar Hari Raya seperti saat terjadi gerhana adalah contoh nyata jika takbiran di luar Hari Raya boleh dilakukan. Hal ini merujuk pada hadits berikut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana matahari atau bulan tidaklah terkait kematian atau kehidupan seseorang. Karenanya jika kalian melihat gerhana itu, berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalatlah, dan bersedekahlah.”

HR. Bukhari

Menurut Ibnu Zahid Abdo el-Moeid, para ulama dari keempat Mazhab memaknai “fakabbiru” atau “bertakbirlah” pada hadits di atas sebagai mengagungkan Allah dan bukan dengan takbiran sebagaimana sering kita dengar saat Hari Raya.

Terkait dengan dalil di atas, Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad juga menjelaskan,

“Selayaknya bagi masyarakat memperbanyak takbir dan berdoa. Namun tidak dengan takbiran berjamaah, atau takbiran yang menggunakan pengeras suara. Akan tetapi melakukan takbiran seperti ketika mereka takbiran saat mendatangi shalat ‘Id. Masing-masing bertakbir sendiri-sendiri.”

Syarh Sunan Abi Daud, Abdul Muhsin al-Abbad, 7/51

Dapat disimpulkan bahwa hukum takbiran diluar hari raya dibolehkan sepanjang dilakukan sendiri-sendiri sebagai bentuk mengagungkan Allah subhanahu wa ta’ala.

Wallahu ‘alam.

The post Hukum Takbiran Diluar Hari Raya yang Perlu diketahui appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Lafadz Takbiran Hari Raya Beserta Artinya https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/lafadz-takbiran-hari-raya Tue, 19 May 2020 09:44:15 +0000 https://dalamislam.com/?p=8555 Tidak terasa, hari nan fitri akan tiba dalam beberapa hari lagi. Setelah berjuang menahan lapar, haus dan nafsu di bulan Ramadhan, umat Islam akan meraih kemenangan di bulan Syawal. Tentunya dimalam sebelum hari raya umat Islam biasa mengumandangkan takbir dari sesudah maghrib malam hari raya hingga menjelang shalat hari raya. Perlu diketahui bahwa lafadz takbiran […]

The post Lafadz Takbiran Hari Raya Beserta Artinya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tidak terasa, hari nan fitri akan tiba dalam beberapa hari lagi. Setelah berjuang menahan lapar, haus dan nafsu di bulan Ramadhan, umat Islam akan meraih kemenangan di bulan Syawal.

Tentunya dimalam sebelum hari raya umat Islam biasa mengumandangkan takbir dari sesudah maghrib malam hari raya hingga menjelang shalat hari raya.

Perlu diketahui bahwa lafadz takbiran hari raya tidak boleh disalah sebutkan, karena akan berbeda maknanya. Berikut ini lafadz takbir yang benar.

Lafadz Takbiran Pendek

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd

Artinya: “Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah“.

Lafadz Takbiran Lengkap

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..
Laa – ilaaha – illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil – hamd.
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar…..
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,…
Wasubhaanallaahi bukrataw – wa ashillaa.
Laa – ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu
Mukhlishiina lahuddiin
Walau karihal – kaafiruun
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku
Laa – ilaaha – illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, – wa – a’azza – jundah, wahazamal – ahzaaba wahdah.
Laa – ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil – hamd.

Artinya:
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Mahabesar.
Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
Allah maha besar dengan segala kebesaran,
Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,
Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.
Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah
“.

The post Lafadz Takbiran Hari Raya Beserta Artinya appeared first on DalamIslam.com.

]]>