takdir Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/takdir Tue, 02 Jun 2020 04:39:23 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png takdir Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/takdir 32 32 Macam-Macam Takdir Beserta Contohnya https://dalamislam.com/landasan-agama/aqidah/macam-macam-takdir Mon, 01 Jun 2020 14:10:46 +0000 https://dalamislam.com/?p=8582 Iman kepada qadha dan qadar adalah salah satu rukun iman yang berarti percaya dengan segenap hati bahwa apa yang telah terjadi, sedang terjadi, dan belum terjadi di seluruh alam merupakan ketetapan Allah subhanahu wa ta’ala. Qadha dan qadar sering disebut juga dengan takdir. Secara umum, ada dua macam takdir menurut pendapat sebagian ulama yaitu takdir […]

The post Macam-Macam Takdir Beserta Contohnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Iman kepada qadha dan qadar adalah salah satu rukun iman yang berarti percaya dengan segenap hati bahwa apa yang telah terjadi, sedang terjadi, dan belum terjadi di seluruh alam merupakan ketetapan Allah subhanahu wa ta’ala.

Qadha dan qadar sering disebut juga dengan takdir. Secara umum, ada dua macam takdir menurut pendapat sebagian ulama yaitu takdir mu’allaq dan takdir mubram.

  • Takdir mu’allaq adalah takdir Allah subhanahu wa ta’ala yang berkaitan dengan usaha dan ikhtiar makhluk-Nya.
  • Takdir mubram adalah takdir Allah subhanahu wa ta’ala yang pasti terjadi dan tidak dapat dihindari kejadiannya.

Namun, sebagian ulama juga berpendapat bahwa pembagian takdir menjadi takdir mu’allaq dan takdir mubram tidak aplikatif dan rancu karena saling dipertukarkan.

Agar tidak menimbulkan kerancuan, sebagian para ulama berpendapat bahwa takdir dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu sudut pandang Allah, sudut pandang malaikat, dan sudut pandang manusia.

1. Sudut pandang Allah subhanahu wa ta’ala

Berdasarkan sudut pandang Allah subhanahu wa ta’ala, hanya ada satu macam takdir yaitu takdir mubram (takdir umum atau takdir azali) yakni segala sesuatu yang telah ditentukan lima puluh ribu tahun sebelum langit dan bumi diciptakan.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Allah menentukan berbagai ketentuan para makhluk, lima puluh ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.” Beliau bersabda, “Dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air.”

HR. Muslim

Dari ‘Ubadah bin al-Shamit radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah al-Qalam (pena). Kemudian Allah berfirman kepada pena tersebut, “Tulislah.” Pena bertanya, “Wahai Rabb, apa yang harus aku tulis?” Allah berfirman, “Tulislah takdir segala sesuatu sampai datang hari kiamat.”

HR. Abu Daud

Semua takdir ini ditulis dalam kitab (Lauh Mahfudz) dan hanya Allah yang mengetahuinya. Dalam surat Al-Hajj ayat 70 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman sebagai berikut.

“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahwasannya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfudz). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.”

QS. Al-Hajj : 70

Contoh takdir yang mencakup semua makhluk sejak awal penciptaan hingga hari kiamat.

2. Sudut pandang malaikat

Berdasarkan sudut pandang malaikat, ada dua macam takdir yaitu takdir mubram dan takdir mu’allaq. Hal ini didasarkan atas pengetahuan malaikat serta takdir manusia yang tercatat di Lauh Mahfudz.

Adapun pengetahuan malaikat ini berasal dari apa yang malaikat catat terkait dengan rezeki, amal, ajal dan celaka dan bahagia manusia sebagaimana perintah Allah subhanahu wa ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah seperti itu pula (empat puluh hari), kemudian menjadi segumpal daging seperti itu pula, kemudian Dia mengutus seorang Malaikat untuk meniupkan ruh padanya, dan diperintahkan (untuk menulis) dengan empat kalimat : untuk menulis rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya..”

HR. Bukhari Muslim

Terkait dengan hal ini, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan sebagai berikut.

“Penghapusan dan penetapan takdir itu adalah dalam perspektif apa yang diketahui para malaikat dan apa yang tercatat di Lauh Mahfudz (Ummul Kitab). Adapun dalam pengetahuan Allah, maka tidak ada penghapusan sama sekali. Pengetahuan Allah ini disebut takdir mubram, dan pengetahuan malaikat itu disebut takdir mu’allaq.”

Fath al-Bari, juz X, halaman 416

Contohnya, malaikat mencatat usaha keras si A yang merupakan orang miskin dalam mencari rezeki hingga membuatnya menjadi orang yang kaya raya.

3. Sudut pandang manusia

Berdasarkan sudut pandang manusia, hanya ada satu macam takdir yaitu takdir mu’allaq yakni takdir Allah subhanahu wa ta’ala yang masih dapat berubah selagi manusia berusaha dan berikhtiar.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 11 sebagai berikut.

“Bagi manusia, ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

QS. Ar-Ra’d : 11

Dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani sebagai berikut.

“Sesungguhnya yang telah diketahui Allah itu sama sekali tak berubah dan berganti. Yang bisa berubah dan berganti adalah perbuatan seseorang yang tampak bagi manusia dan yang tampak bagi para malaikat penjaga (Hafadhah) dan yang ditugasi berinteraksi dengan manusia (al-Muwakkilin). Maka dalam hal inilah terjadi penetapan dan penghapusan takdir, semisal tentang bertambahnya umur atau berkurangnya. Adapun dalam ilmu Allah, maka tidak ada penghapusan atau penetapan.”

Fath al-Bari, juz XI, halaman 488

Contohnya, si B mengetahui bahwa umur si C hanya 60 tahun (telah mubram) setelah mengetahui si C meninggal di usia 60 tahun.

Wallahu ‘alam.

The post Macam-Macam Takdir Beserta Contohnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
8 Hikmah Iman Kepada Qada dan Qadar Dalam Kehidupan https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/hikmah-iman-kepada-qada-dan-qadar Wed, 07 Aug 2019 02:53:39 +0000 https://dalamislam.com/?p=7533 Iman kepada qada dan qadar adalah salah satu rukun iman dalam Islam. Seseorang yang memiliki keimanan pada wadah dan qadar akan mendapatkan banyak hikmah. Berikut ini adalah beberapa hikmah beriman kepada qada dan qadar yang perlu diketahui: 1. Termasuk orang beriman Untuk masuk ke dalam golongan orang beriman tentu harus memiliki rasa iman kepada qada […]

The post 8 Hikmah Iman Kepada Qada dan Qadar Dalam Kehidupan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Iman kepada qada dan qadar adalah salah satu rukun iman dalam Islam. Seseorang yang memiliki keimanan pada wadah dan qadar akan mendapatkan banyak hikmah. Berikut ini adalah beberapa hikmah beriman kepada qada dan qadar yang perlu diketahui:

1. Termasuk orang beriman

Untuk masuk ke dalam golongan orang beriman tentu harus memiliki rasa iman kepada qada dan qadar.

Dari Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu,

قَالَ : صَدَقْتَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ : فَأَخْبِرْنِي عَنِ الإِيْمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

Orang itu berkata, “Engkau benar.” Kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya. Orang itu berkata lagi, “Beritahukan kepadaku tentang Iman.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” Orang tadi berkata, “Engkau benar.” (HR. Muslim, no. 8)

Baca juga:

2. Lebih banyak bersyukur

Mereka yang beriman kepada qada dan qadar adalah orang yang akan lebih banyak bersyukur.

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ

Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allâh, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” [An-Nahl/16:53]

3. Sabar

Beriman kepada qada dan qadar juga akan meningkatkan kesabaran. Ia akan menyadari bahwa segala sesuatunya yang terjadi adalah ketetapan dari Allah SWT dan hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya.

وَمِنْ آيَاتِهِ الْجَوَارِ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلَامِ إِن يَشَأْ يُسْكِنِ الرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهْرِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ

“Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan) -Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur”. [Asy-Syura : 32-33]

Baca juga:

4. Selalu berusaha

Keimanan kepada qada dan qadar membuat seseorang akan selalu berusaha melakukan yang terbaik. Dengan usaha dari seorang manusia, maka Allah akan memberikan jalan yang ringan baginya. Allah Maha Adil pada setiap hal yang dilakukan oleh hambaNya. Allah berfirman dalam At Taubah ayat 105,

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

5. Terhindar dari sifat sombong

Hikmah selanjutnya yang akan didapatkan dari beriman kepada qada dan qadar adalah terhindar dari sifat sombong. Segala yang terjadi pada kita, baik maupun buruk adalah ketetapan dari Allah sehingga sudah seharusnya kita tidak bersifat sombong.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَجُوْرٍ {18}

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)

Baca juga:

6. Selalu berharap pada Allah

Tidak akan pernah putus asa dari rahmat Allah SWT seseorang yang beriman kepada qada dan qadar karena ia percaya bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi tiap orang yang beriman.

Allah ta’ala berfirman,

إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

“Sesungguhnya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf [12]: 87)

7. Jiwa yang tenang

Beriman kepada qada dan qadar akan membuat jiwa menjadi lebih tenang. Hidupnya akan jauh dari kesusahan. Bahkan meski ujian yang ia hadapi sangat sulit, namun keyakinannya pada takdir Allah akan membuatnya selalu merasa tenang dan damai.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).

Baca juga:

8. Lebih tawakal

Hikmah lain dari beriman pada qada dan qadar adalah mampu menjadi lebih tawakal. Kita akan menjadi lebih iklas dan rela menerima setiap keputusan Allah SWT. Allah berfirman,

وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Dan hanya kepada Allah-lah kalian betawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman” (QS. Al-Maidah : 23).

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah Yang Mencukupinya” (QS. Ath-Thalaq: 3).

Itulah beberapa hikmah yang bisa didapatkan dari beriman kepada qada dan qadar. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Aamiin.

The post 8 Hikmah Iman Kepada Qada dan Qadar Dalam Kehidupan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar dan Dalilnya https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/fungsi-iman-kepada-qada-dan-qadar Tue, 30 Jul 2019 02:44:36 +0000 https://dalamislam.com/?p=7497 Sebagai seorang muslim yang taat, kita juga diwajibkan untuk beriman kepada qada dan qadar. Iman kepada qada dan qadar memiliki arti percaya bahwa Allah memiliki keputusan, ketetapan, dan dan kehendak terhadap apa yang terjadi pada setiap mahluk-Nya. Allah sendiri telah menjelaskan tentang berbagai ketetapannya pada setiap mahluk. Allah berfirman, وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا “…Dan […]

The post Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebagai seorang muslim yang taat, kita juga diwajibkan untuk beriman kepada qada dan qadar. Iman kepada qada dan qadar memiliki arti percaya bahwa Allah memiliki keputusan, ketetapan, dan dan kehendak terhadap apa yang terjadi pada setiap mahluk-Nya.

Allah sendiri telah menjelaskan tentang berbagai ketetapannya pada setiap mahluk. Allah berfirman,

وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا

“…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.” [Al-Ahzab/33 :38]

Untuk lebih memahami tentang qada dan qadar, berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai fungsi beriman kepada qada dan qadar:

1. Bukti iman kepada Allah

Rasul bersabda,

وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

“…Dan engkau beriman kepada qadar, yang baik maupun yang buruk… .”

Tidak akan disebut seseorang itu beriman jika ia tidak beriman kepada qada dan qadar. Inilah salah satu bukti keimanan kepada Allah SWT.

Baca juga:

Ibnu Abbas pernah berkata,

“Qadar adalah nidzam (aturan) tauhid. Barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan beriman kepada qadar, maka tauhidnya sempurna. Dan barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan mendustakan qadar, maka dustanya merusakkan tauhidnya” (Majmu’ Fataawa Syeikh Al-Islam, 8/258).

2. Melatih kesabaran

Dengan beriman pada qada dan qadar, maka seseorang akan dilatih kesabarannya. Ia akan jadi lebih mawas diri dalam menghadapi setiap ujian maupun musibah yang menimpanya. Allah berfirman,

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Baca juga:

3. Terhindar dari sifat sombong

Seseorang yang percaya pada qada dan qadar akan terhindar dari sifat sombong. Ia akan menyadari segala kesuksesan atau segala nikmat yang ia dapatkan adalah karena Allah Ta’ala. Tidak akan pernah ia menikmati kenikmatan dunia tanpa izin dari Allah SWT. Allah berfirman,

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,” (Al-Hadid, 57: 22-23)


وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (81: 29)

Baca juga:

4. Selalu optimis dan berusaha

Beriman kepada qada dan qadar bukan berarti hanya mengandalkan dan bersandar pada segala ketetapan yang telah dibuat oleh Allah SWT. Hal ini karena ia mengetahui bahwa Allah juga memberikan keringanan dan jalan bagi mereka yang selalu berusaha, bukan yang menyerah dengan keadaan.


عَنْ عَلِىٍّ – رضى الله عنه – قَالَ كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى جَنَازَةٍ فَأَخَذَ شَيْئًا فَجَعَلَ يَنْكُتُ بِهِ الأَرْضَ فَقَالَ « مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنَ النَّارِ وَمَقْعَدُهُ مِنَ الْجَنَّةِ » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ نَتَّكِلُ عَلَى كِتَابِنَا وَنَدَعُ الْعَمَلَ قَالَ « اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ ، أَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ ، وَأَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الشَّقَاءِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ » . ثُمَّ قَرَأَ ( فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى * وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى ) الآيَةَ .

Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wasalllam mendatangi jenazah, lalu beliau mengambil sesuatu, kemudian beliau menusuk-nusuk tanah dengan dan bersabda:“Tidak ada seorangpun dari kalian melainkan telah ditetapkan tempatnya di neraka dan tempatnya di surga”. Para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kenapa kita tidak bersandar saja atas ketetapan yang telah dituliskan atas kita dan meninggalkan amal?”, beliau menajwab: “Tetaplah kalian beramal, karena setiap sesuatu akan dimudahkan terhadap (ketetapan) yang ia diciptakan untuknya, siapa yang termasuk orang yang ditakdirkan bahagia, maka akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan penghuni surga, adapun siapa yang ditakdirkan termasuk dari dari orang yang ditkadirkan sengsara, maka ia akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan penghuni neraka”.Kemudian beliau membaca ayat:

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى

“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa”. “Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga)”. “Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”. QS. Al Lail: 5-7. (HR. Bukhari)

Baca juga:

5. Lebih mudah bersyukur

Mereka yang beriman pada qada dan qadar adalah orang-orang yang selalu bersyukur atas apa yang telah ditetapkan Allah SWT. Rasul bersabda,

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR Muslim)

Itulah penjelasan singkat mengenai fungsi iman kepada qada dan qadar. Sungguh segala hal yang ada di bumi ini telah ditetapkan dan kita sebagai seorang hamba harus selalu berusaha dan menerima segala hasil usaha kita dengan ikhlas karena Allah telah menetapkan jalan hidup kita sebelum kita diciptakan di dunia ini.

The post Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Doa untuk Mengubah Takdir Jodoh https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/doa-untuk-mengubah-takdir-jodoh Mon, 03 Sep 2018 06:31:37 +0000 https://dalamislam.com/?p=4183 Sama halnya dengan kematian, jodoh adalah salah satu misteri ilahi. Tak ada yang tahu pasti dengan siapa ia ditakdirkan untuk bersama. Hal inilah yang kerap membuat seseorang dirundung oleh rasa penasaran, bimbang hingga berdebar. Siapa jodohku? Benarkah dia adalah jodohku? Bisakah dia yang menjadi jodohku? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu barangkali pernah terlintas dibenak setiap insan. Yah, […]

The post Doa untuk Mengubah Takdir Jodoh appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sama halnya dengan kematian, jodoh adalah salah satu misteri ilahi. Tak ada yang tahu pasti dengan siapa ia ditakdirkan untuk bersama. Hal inilah yang kerap membuat seseorang dirundung oleh rasa penasaran, bimbang hingga berdebar.

Siapa jodohku? Benarkah dia adalah jodohku? Bisakah dia yang menjadi jodohku? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu barangkali pernah terlintas dibenak setiap insan. Yah, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam salah satu ayat di kitab suci Al-qur’an yang menyatakan bahwa setiap makhluk yang ada di muka bumi ini diciptakan secara berpasang-pasangan.

Hal itu cukup menjadi bukti kuat bahwa setiap insan pastinya ditakdirkan untuk berjodoh atau berpasangan dengan insan lainnya. Hanya saja kita tidak tau siapa orangnya serta kapan waktunya tiba. Meskipun kita bisa mengenali tanda jodoh sudah dekat menurut islam.

Berbicara tentang takdir, telah diketahui bahwa takdir itu terbagi atas dua hal, takdir yang dapat dirubah serta takdir yang tidak bisa dirubah. Lalu dimanakah letak takdir jodoh menurut islam itu?

Bisakah kita mengubah takdir jodoh yang telah ditetapkan oleh Allah swt? Jodoh sebenarnya tak bisa berubah karena sudah tercatat. Namun, sebagaimana Allah memberikan sebab untuk rezeki, demikian pula pada takdir jodoh. Allah memerintahkan manusia untuk berusaha. Seorang yang tidak berusaha untuk takdirnya dianggap sebuah kekeliruan dan kelemahan.

Jadi, jodoh tidak berubah ketika seseorang tidak melakukan usaha apapun untuk merubahnya. Sebagaimana firman Allah swt. yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS 13:11). Lalu bagaimana solusinya? Berikhtiarlah! berusaha dan berdoa lah kepada Allah swt agar anda mendapatkan jodoh yang baik dan sesuai dengan keinginan anda.

Anda dapat merubah takdir jodoh dengan doa karena sesungguhnya tak ada yang bisa merubah takdir kecuali doa yang disertai usaha. Adapun doa untuk mengubah takdir jodoh akan diuraikan berikut ini:

  • Doa Jodoh Menurut Alqur’an
Do’a dalam Al-furqon ayat 74:
“Robbana hablanaa min azwazinaa, wadzuriyatinaa, qurata’ayyun, wajaalna lilmutaqqina immamaa”
Artinya: Ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan yang menjadi penyejuk mata hati kami dan jadikanlah kami iman bagi orang2 yang bertaqwa.
  • Doa Jodoh Menurut Hadis
Rasulullah SAW pun telah mengajarkan doa istikharah (menurut hadits Bukhari, Ahmad, dll), yang isinya mengandung permohonan mengubah takdir-Nya:
“Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka TAKDIRKANLAH dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. … dan TAKDIRKANLAH kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.“
Selain memanjatkan doa untuk mengubah takdir jodoh, anda juga sangat dianjurkan untuk senantiasa berusaha mencari jodoh dalam islam. Berusaha mendapatkan jodoh tentunya harus sesuai dengan pokok ajaran islam dengan menerapkan cara memilih calon pendamping hidup sesuai syariat islam. Salah satu usaha yang bisa anda lakukan adalah dengan meningkatkan ketaatan serta ketakwaan anda kepada Allah swt. Karena orang yang baik-baik tentunya juga akan mendapatkan jodoh yang baik-baik pula. Oleh karena itu, perbaikilah diri anda mulai dari sekarang.
Demikianlah pembahasan mengenai doa untuk mengubah takdir jodoh.  Semoga bermanfaat.

The post Doa untuk Mengubah Takdir Jodoh appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Tanda Dia Bukan Jodoh Kita Dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/tanda-dia-bukan-jodoh-kita-dalam-islam Tue, 06 Feb 2018 02:40:20 +0000 https://dalamislam.com/?p=2736 Jodoh merupakan ketentuan dan telah menjadi rahasia Allah SWT. Dalam islam, pada dasarnya tidak digunakan istilah jodoh, namun hal ini lebih mengarah kepada pasangan. Pasangan yang dimaksud ialah sepasang laki-laki dan perempuan yang kemudian mengikat tali suci dalam ikatan sebuah pernikahan dan kemudian membangun rumah tangga dalam islam . Jodoh diidentikan dengan pasangan yang menikah […]

The post 13 Tanda Dia Bukan Jodoh Kita Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Jodoh merupakan ketentuan dan telah menjadi rahasia Allah SWT. Dalam islam, pada dasarnya tidak digunakan istilah jodoh, namun hal ini lebih mengarah kepada pasangan. Pasangan yang dimaksud ialah sepasang laki-laki dan perempuan yang kemudian mengikat tali suci dalam ikatan sebuah pernikahan dan kemudian membangun rumah tangga dalam islam . Jodoh diidentikan dengan pasangan yang menikah kemudian terpisah karena maut yang memisahkan. Perihal perkara jodoh ini dengan jelas Allah SWT telah menjelaskan dalam firmanNya di bawah ini :

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)

Dalam hal jodoh dan cinta menurut islam Allah SWT telah memberikan pertanda bahwa orang tersebut layak atau tidak untuk dijadikan pasangan seumur hidup. Seperti dalam firman Allah SWT berikut :

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Rum:21).

Tanda Dia Bukan Jodoh Kita Dalam Islam 

Perlu diketahui bahwa tidak setiap pasangan yang memiliki hubungan serius berakhir di kursi pelaminan. Banyak dari mereka yang telah bertahun tahun dekat namun, kemudian berpisah. Dan banyak juga yang bertemu sebentar dan langsung menikah. Artinya bahwa Allah SWT telah mentakdirkan jodoh yang ideal bagi kita. Sebagai manusia kita tidak boleh mengabaikan setiap tanda darinya dalam upaya menikah dalam islam . Karenanya, berikut 13 tanda dia bukan jodoh kita dalam islam. Simak selengkapnya.

1. Menyembunyikan Kamu dari Keluarga dan Sahabatnya

Salah satu hal yang meyakinkan bagi anda untuk menganggap bahwa si dia bukan jodoh yang tepat adalah, dapat anda liat dari keseriusannya untuk mengenalkan anda pada orang-orang terdekatnya. Jika ia malah terkesan menyembunyikan anda dari orang terdekat maka anda harus mulai bertanya tanya ada yang ditutupo olehnya. Biasanya seorang yang serius berkomitmen tidak akan segan dan akan langsung mengajak anda untuk dikenalkan kepeda orang tua dan teman-temanya.

Jika telah diajak bertemu orang tua maka sudah pasti ia tidak akan berani bermain-main dan siap melanjutnkan ke jenjang yang lebih serius. Namun, jika terkesan sembunyi-sembunyi, mungkin ia hanya ingin bermain-main dan tidak memiliki niatan serius.

2. Meminta Persyaratan Yang Mustahil Kamu Turuti

Cinta adalah berusaha menerima segala kekurangan dan mengabaikan segala keburukan. Dalam hal ini cinta sebagai pasangan ialah yang mampu menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain. Apalaginjika ada komitmen untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius tentu setiap pasangan tidak akan mensyaratkan hal yang tidak mungkin dipenuhi oleh pasangannya. Jika ia mensyratkan hal yang bahkan tidak dapat anda sanggupi maka bisa jadi ia bukanlah jodoh yang tepat.

3. Tidak Banyak Komunikasi Yang Di jalin Antara Satu Sama Lain

Komunikasi merupakan hal dasar dalam sebuah hubungan. Tanpa komunikasi yang intens maka sebuah hubungan tidak akan berjalan dengan baik. Banyak yang mengatakan jika seseorang berjodoh dengan kita maka kita akan mudah dalam berkomunikasi dengannya. Sebaliknya jika anda jarang berkomunikasi, dan malah terkesan ogah-ogahan ya mungkin itu bisa menjadi sebuah tanda bahwa ia bukanlah pilihan yang tepat. Maka segeralah lepaskan, sebelum segala sesuatunya lebih mengarah ke arah yang serius.

4. Tidak Adanya Rasa Saling Percaya

Kepercayaan merupakan salah satu modal utama dalam melanjutkan sebuah hubungan. Jika tidak ada rasa saling percaya maka hubungan yang dibina akan dipenuhi rasa kecurigaan. Sehingga tentunya akan jauh dari kata harmonis. Bagaimana hubungan yang demikian akan di lanjutkan ke jejang pernikahan. Karena jika ia adalah jodoh yang di takdirkan kepada kita maka dalam hati keduanya akan saling percaya meskipun terpisah oleh jarak yang jauh.

5. Tidak Ada Komitmen Untuk Masa Depan

Hubungan yang baik akan selalu dilandasi oleh komitmen yang kuat. Baik anda ataupun si dia harus memiliki komitmen untuk bisa melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius . Banyak pasangan yang memiliki komitmen kuat namun, pada akhirnya tidak berjodoh. Nah, bagaimana yang komitmennya saja sudah tidak ada. Apakah layak disebut jodoh.

6. Si Dia Tidak Disukai Keluargamu

Pernikahan bukan hanya menyatukan anda dan calon pasangan, namun juga menyatukan dua keluarga besar. Artinya bahwa siapapu jodoh anda tentunya akan bisa diterima oleh pihak keluarga satu sama lain. Namun, jika keluarga anda terutama kedua orang tua anda tidak menyukai pasngan anda. Maka segera pikirkan kembali, apakah dia jodoh terbaik untuk anda. Karena bisa jadi dedinisi jodoh disini adalah bukan hanya baik dimata anda tapi juga di mata keluarga dan Allah SWT.

7. Tidak Ada Sikap Terbuka dan Terkesan Banyak Rahasia yang Disembunyikan

Setiap orang pasti memiliki rahasia dalam kehidupannya. Namun, bagi mereka yang berjodoh pasti akan salinh terbuka terhadap rahasia masing-masing yang dimiliki. Apalagi jika hubungan telah mengatah ke jenjang pernikahan tentu, sikap saling terbuka sangat penting. Dari pada mendengarnya dari orang lain, lebih baik mendengarnya langsung dari kita. Namun, jika pasangan anda terkesan menutup diri dan menyimpan banyak rahasia, maka hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa ia bukanlah jodoh yang tepat bagi anda.

8. Tidak Menemukan Ketenangan Jiwa dan Hati Dalam Hubungan 

Firman Allah SWT dalam QS Al-Furqon ayat 74 dibawah ini :

“Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqon:74).

Dalam islam, jodoh merupakan seseorang yang bisa memberika ketenangan baik secara lahir dan batin. Ikatan emosional pada pasangan yang beejodoh akan lebih besar ketimbang dengqn yang tidak. Mereka yang berjodoh akan merasa aman, nyaman, tenang, dan bahagia saat bersama pasangan. Namun, jika kondisi sebaliknya yang dirasakan maka kemungkinan besar pasangan anda daat ini bukanlah jodoh yang tepat bagi anda.

9. Tidak Bisa Menerima Masa Lalu Anda

Setiap orang memiliki masa lalu yang menjadi bagian dari cerita hidupnya. Ada yang suram, kelam dan bahkan penuh dengan aib. Namun, tahukah anda bahwa jodoh anda adalah ia yang bisa menerima segala kekurangan dan masa lalu amda seburuk apapun. Karena jodoh adalah mereka yang akan membimbing kita ke jalan yang lebih baik. Sebaliknya jika anda bertemu dengan sosok yang tidak bisa mentoleransi masa lalu anda, maka berfikirlah kembali untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Karena hal tersebut menjadi pertanda bahwa ia bukanlah jodoh bagi anda.

10. Kasar dan Protektif

Setiap manusia lahir dengan karakter dan tabiatnya masing-masing. Ada yang lembut, kasar, culas, protektif bahkan cenderung over protektif. Dalam sebuah hubungan jika pasangan mulai menunjukkan sikap kasar dan protektif atau menunjukkan perubahan prilakunya yang demikian. Maka, ini bisa menjadi sinyal bahwa ia bukanlah jodoh yang tepat bagi anda. Apalagi jika saat membina awal hubungan ia bersikap sebaliknya. Artinya bahwa ia berpura-pura dan menutupi tabiat aslinya untuk merebut simpati anda. Apakah anda mau tetap melanjutkannya dan hidup bersama orang yang kasar da protektif seumur hidup anda.

11. Sering Membohongi Anda

Kebohongan adalah salah satu cara untuk menutupi ain dan kesalahan. Biasanya mereka yang biasa berbohong akan sulit dibedakan dengan mereka yang jujur. Dalam hubungan sebuah kebohongan merupakan sinyal bahwa hubungan yang dijalin bukan merupakan hubungan yang sehat. Bagaimana anda bisa melanjutkan hubungan yang serius jika is selalu membohongi anda. Jika tetap dipaksakan maka akan bisa berakhir ditengah jalan. So, mereka yang pembohong sudah pasti tidak layak disebut sebagai jodoh.

12. Dipersulit dalam Segala Hal 

Allah SWT telah mengatur setiap jodoh umatnya. Artinya bahwa ketika dipertemukan maka segala urusan akan selalu di mudahkan. Karena jodoh tersebut telah di restui oleh Allah SWT maka tidak akan dipersulit segala urusannya. Namun, sebaliknya jika semua urusan anda terasa sulit dan dipersulit dan selalu timbul masalah didalamnya. Maka hal tersebut merupakan pertanda bahwa Allah SWT memberi tahu anda melalui setiap kejadian bahawa ia bukanlah orang yang tepat untuk mendampingi anda.

13. Petunjuk Berdasarkan Shalat Istikharah yang Dilakukan

Dalam Islam sendiri Allah SWT menganjurkan kita untuk melaksanakan shalat istikharah ketika mengalami kebimbangan. Begitupula dalam hal jodoh, jika anda merasa ragu, maka segera lakukan shalat istikharah. Insyaallah Allah SWT akan memberikan petunjuk bagi anda, apakah ia merupakan jodoh anda atau bukan. Agar tidak kecewa, maka asrahkanlah segalanya kepadaNya. Karena  Allah SWT tidak akan pernah mengabaikan umatnya. Seperti dalam Firman Allah SWT QS. AlBaqarah ayat 4 berikut :

“Dan jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya yang demikian itu amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Rabbnya, dan mereka akan kembali pada-Nya.”

Itulah tadi 13 tanda dia bukan jodoh kita dalam islam. Dalam fiqih pernikahan tentunya hal tersebut dapat menjadi panduan bagi anda untuk bisa menentukan apakah ia merupakan pilihan yang tepat. Karena sebaik-baiknya jodoh ialah dia yang merupakan takdir dari Allah SWT disertai dengan usaha dan tips menjemput jodoh dalam islam . Sehingga jangan pernah mengabaikan tanda-tanda dariNya. Karena jangan sampai anda menyesal dikemudian hari atas jodoh yang telah anda pilih sendiri. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

The post 13 Tanda Dia Bukan Jodoh Kita Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Takdir Jodoh Menurut Islam – Pilihan atau Bukan? https://dalamislam.com/info-islami/takdir-jodoh-menurut-islam Mon, 22 Jan 2018 05:11:54 +0000 https://dalamislam.com/?p=2632 Jodoh merupakan salah satu rahasia Illahi yang sering dipertanyakan oleh manusia. Banyak persepsi yang muncul jika sudah membahas soal jodoh. Beberapa orang menganggap bahwa jodoh adalah takdir, dimana Allah telah menetapkan. Sedangkan kubu lainnya beranggapan bahwa jodoh adalah pilihan, dimana manusia mampu menentukan pilihan jodohnya sendiri. Ayat Al-Quran tentang Jodoh Terlepas dari itu semua, Allah […]

The post Takdir Jodoh Menurut Islam – Pilihan atau Bukan? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Jodoh merupakan salah satu rahasia Illahi yang sering dipertanyakan oleh manusia. Banyak persepsi yang muncul jika sudah membahas soal jodoh. Beberapa orang menganggap bahwa jodoh adalah takdir, dimana Allah telah menetapkan. Sedangkan kubu lainnya beranggapan bahwa jodoh adalah pilihan, dimana manusia mampu menentukan pilihan jodohnya sendiri.

Ayat Al-Quran tentang Jodoh

Terlepas dari itu semua, Allah sudah membocorkan rahasia tentang pasangan hidup kita dalam Al-Quran, sebagaimana firmannya:

وَٱللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَٰجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ ۚ أَفَبِٱلْبَٰطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ ٱللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?””(QS.An-Nahl:72)

Ayat di atas menunjukkan bahwa jodoh adalah salah satu rezeki atau nikmat yang diberikan Allah kepada kita.

اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (QS. An Nur:26)

Dari ayat di atas dapat kita pahami bahwa sesungguhnya kita dapat memilih jodoh kita sendiri dengan mengubah diri kita sendiri.

Allah SWT telah menetapkan jodoh, rezeki, dan kematian kita dalam kitab Lauh Mahfudz. Namun bukan berarti kita tidka dapat memilih jodoh kita sendiri. Allah memberikan jalan bagi kita untuk memilih jodoh yang kita inginkan. Hanya saja jika Anda menginginkan jodoh yang baik untuk Anda maka jadilah pribadi yang baik, begitu pula sebaliknya jika Anda menjadi pribadi yang tidak baik, maka jangan mengharapkan jodoh yang baik. Sebagaimana janji Allah di atas.

Baca juga:

Hadist tentang Jodoh

Berikut adalah beberapa hadits tentang jodoh yang perlu kamu ketahui, antara lain:

”Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) seperti itu pula. Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) seperti itu pula. Kemudian seorang Malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya…” [Diriwayatkan oleh al Bukhari dan Muslim]

Hadist di atas memberitahukan kita bahwa jalan hidup kita telah ditulis jauh sebelum kita dilahirkan, tapi kita lah yang berusaha menentukan siapa jodoh kita sesungguhnya,

Dari Ubaid bin Sa’ad, Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang menyukai fitrahku hedaknya ia bersunnah dengan sunnahku, dan termasuk sunnahku adalah menikah.” (HR. Abu Ya’la – Husain Salim Asad)

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah saw bersabda: “Wahai para pemuda, siapa-siapa di antara kalian yang mampu ba’ah (memberi tempat tinggal) hendaknya ia menikah, sungguh nikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan siapa-siapa yang belum mampu ba’ah maka hendaknya ia berpuasa, sungguh puasa itu akan menjadi perisai baginya.” (Muttafaq ‘Alayh – lafazh milik Muslim)

Rasulullah SAW sendiri juga telah menganjurkan bagi umatnya untuk segera menikah ketika ia telah sanggup.

Baca juga:

Mencari Jodoh Dalam Islam

Wanita dinikahi karena empat hal; hartanya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya, Maka pilihlah karena faktor agama niscaya engkau beruntung” (HR. Al Bukhari)

Islam memberikan jalan bagi kita untuk memilih jodoh sendiri tapi Islam juga mendorong kita untuk memilih pasangan hidup berdasarkan keimanan dan ketakwaannya daripada tampilan fisik dan hartanya sehingga kita lebih baik untuk membangun rumah tangga dalam Islam.

Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (Hadits riwayat Muslim dari Abdullah ibnu Umar)

Jika kita memilih jodoh berdasarkan agamanya seperti hadist di atas, maka hal itu merupakan harta yang luar biasa yang bisa didapatkan di dunia sehingga memperoleh keluarga bahagia menurut Islam.

Baca juga:

Empat perkara yang merupakan kebahagian: seorang wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan: seorang wanita yang jelek (agamanya), tetangga yang jelek, tunggangan yang jelek, dan tempat tinggal yang sempit. (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al-Hakim)

Mendapatkan istri yang shalehah menjadi sumber kebahagiaan dalam berumah tangga sehingga tercipta keluarga harmonis menurut Islam. Rasul juga menyarankan untuk lebih memilih perawan daripada janda.

Sebagaimana dalam sebuah riwayat:

Suatu ketika, shahabat Jabir bin Abdillah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu peperangan. Saat pulang dari perang, beliau tertinggal dari rombongan disebabkan onta beliau yang kelelahan. Nabi pun mendatangi beliau dan bertanya, “Ini Jabir?” Jabir menjawab, “Iya Rasulullah.” “Ada masalah apa Jabir?” Nabi kembali bertanya. Jabir menjawab, “Ontaku lambat dan kelelahan sehingga aku tertinggal.”

Kemudian Nabi pun menusuk onta Jabir dengan tongkatnya seraya berkata, “Naiklah!” Jabir pun naik, dan tatkala ontanya melaju kencang, ia pun menahannya agar tak mendahului Rasulullah. “Engkau sudah menikah Jabir?” Tanya Rasulullah. “Iya.” Jawab Jabir. “Perawan ataukah janda?” Rasulullah kembali bertanya. “Janda”. Jawab Jabir kemudian.

Nabi bertanya, “Kenapa tidak menikahi perawan saja? Engkau bisa bermain dengannya dan ia bisa bermain pula denganmu”. Jabir menjawab, “Aku ini memiliki saudari perempuan yang banyak. Aku menikahi janda agar ada wanita yang merawat, mengurusi dan menyisiri rambut mereka”. Nabi pun menasehati, “Adapun jika engkau telah sampai di rumah, maka kumpulilah istrimu, kumpulilah istrimu” (HR. Al-Bukhari & Muslim)

Mengapa Rasulullah lebih menyarankan perawan? Hal ini dianggap lebih baik karena gadis perawan tidak memiliki kenangan pernikahan dengan pria lain, sehingga seluruh perhatian dan kasih sayangnya akan tercurahkan pada sang lelaki. Sedangkan janda memiliki kenangan pernikahan dengan pria lain, sehingga lebih condong membandingkan suaminya yang sekarang dengan suami sebelumnya.

Baca juga:

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu  berkata, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata, “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak (subur) karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan para nabi pada hari kiamat ” (HR Ibnu Hibban 9/338)

Rasul menyarankan untuk menikahi wanita yang subur demi mendapatkan keturunan yang banyak. Anak merupakan kebahagiaan dalam suatu rumah tangga, sehingga suami istri menjadi lebih saling mencintai dan menghargai.

Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud)

Ini sebabnya ketika melamar,  lelaki dianjurkan untuk melihat calon pasangannya terlebih dahulu. Sebab salah satu kebahagiaan dalam rumah tangga adalah mempunyai pasangan yang mampu menyenangkan mata sang suami.

Mengenai jodoh, berikut kita simak sedikit tausiyah dari Ustadz Hanan Attaki, Lc dibawah ini

Demikianlah tulisan mengenai takdir jodoh dalam Islam. Jodoh merupakan ketentuan Allah dimana kita juga diberi pilihan untuk menentukan siapa jodoh kita. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menjadikan Anda pribadi yang baik untuk mendapatkan jodoh yang baik.

The post Takdir Jodoh Menurut Islam – Pilihan atau Bukan? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cinta dalam Diam Menurut Islam https://dalamislam.com/akhlaq/cinta-dalam-diam-menurut-islam Tue, 30 May 2017 08:11:18 +0000 http://dalamislam.com/?p=1621 Cinta adalah suatu perasaan yang Allah ciptakan pada manusia. Perasaan cinta ini bisa membuat seseorang yang sedang jatuh cinta ini melakukan apa saja. Membicarakan persoalan cinta, yang langsung terngiang mungkin adalah cinta kepada sesama manusia. Padahal ada cinta yang jauh lebih tinggi dari itu, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya itulah cinta yang patut […]

The post Cinta dalam Diam Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Cinta adalah suatu perasaan yang Allah ciptakan pada manusia. Perasaan cinta ini bisa membuat seseorang yang sedang jatuh cinta ini melakukan apa saja. Membicarakan persoalan cinta, yang langsung terngiang mungkin adalah cinta kepada sesama manusia. Padahal ada cinta yang jauh lebih tinggi dari itu, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya itulah cinta yang patut diagung-agungkan.  Bukan hanya cinta kepada sesama makhluk ciptaan Allah saja. Maka dari itu, perasaan cinta ini perlu dijaga supaya tidak membawa diri kita kepada hal – hal yang tidak baik. (Baca : Menikah Tanpa Cinta)

Ibnu Qayyim Al Jauziyah yang merupakan seorang ulama yang mengajarkan kita bahwa cinta itu memiliki 4 kekuatan. Dan cinta merupakan sesuatu yang datang melalui 4 sebab, yaitu :

  • Islam tidak mengenal cinta buta. Karena dalam islam, kita diminta untuk berilmu telebih dahulu. Orang yang berilmu berarti orang yang yakin. Karena keyakinan datang dengan ilmu. Sehingga tahapan yakin itu ada “Ilmul Yaqin”, “Ainul Yaqin”, dan “Haqqul Yaqin”.
  • Mencintai dengan ikhlas. Setelah keyakinan dimiliki maka akan terasa ikhlas dengan sendirinya. Orang yang mencintai seseoang tanpa keikhlasan dalam mencintai maka itu sesuatu yang bohong dalam islam.
  • Ikhlas mendatangkan kejujuran. Kejujuran inilah yang akan membuahkan cinta.
  • Dari cinta ini akan menelurkan 2 hasil yang bernama Inqiyad dan Qabul. Yang dimaksud dengan dua hal ini adalah orang yang mencintai ini akan tunduk dan patuh kepada yang dicintai.

Berbagai perasaan cinta yang dirasakan manusia ada tingkatannya. Dan hendaknya kita memposisikan perasaan cinta ini dalam hidup kita. Rasa cinta yang muncul pada diri manusia ini memang terkadang membingungkan, terutama masalah cinta yang ada pada sesama manusia. Namun, sebaiknya kita juga membawa cinta ini menjadi ketakwaan dengan cara memposisikan perasaan cinta dalam diri kita. (Baca : Cara Agar Hati Tenang Dalam Islam).

Cinta Kepada Allah

Rasa cinta kepada Allah harus yang paling besar dan paling banyak. Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala merupakan Dzat yang tidak ada bandingannya. Bentuk kecintaan kita kepada Allah tentu adalah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.  Seperti Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada surat Az- Zariyat ayat 56 berikut :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.

Bentuk ibadah kepada Allah yang bisa kita lakukan adalah melaksanakan ibadah sholat, menjalankan puasa, melaksanakan ibadah haji, dan masih banyak ibadah lainnya yang disyariatkan oleh Agama Islam. (Baca : Penyebab Amal Ibadah Ditolak Dalam Islam)

Hal mengenai ibadah ini juga ada di dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat Al- Baqarah ayat 21 berikut :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.”

baca juga:

Cinta Kepada Rasul

Rasulullah Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam membekali umat muslim dengan Al – Qur’an dan Hadits yang diturunkan kepadanya. Sehingga, mukjizat yang ada pada Rasulullah Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam ini bisa menjadi pedoman dan petunjuk umat islam sepeninggal Beliau. Bentuk cinta kepada Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam ini adalah mengikuti sunnahnya. Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menurunkan wahyu kepada nabi – nabi sebelumnya dan ajaran-Nya telah disempurnakan melalui Agama Islam yang disebarkan oleh Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam. Maka hendaknya sebagai wujud cinta kepada Rasulullah Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam ini, kita mengikuti apa yang dikerjakan oleh Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam selama hidupnya.

Karena apa saja yang dikerjakan oleh Rasulullah dan ditinggalkan oleh Rasulullah adalah perintah langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Salah satunya adalah dengan menikah dan membaca Al – Qur’an. Namun, begitu ada juga pernikahan yang dilarang dalam islam yaitu pernikahan beda agama. Masih banyak juga sunnah Rasulullah yang bisa dipelajari karena sudah jelas dan diketahui manfatnya, seperti manfaat membaca Al- Qur’an dalam kehidupan. Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam merupakan Suri Tauladan, karena walaupun ajaran yang dibawanya sudah ribuan tahun, namun tetap bisa diaplikasikan di zaman modern seperti sekarang. (Baca : Sunnah Rasul Malam Jumat).

baca juga:

Cinta Kepada Ciptaan Allah

Cinta yang berada pada urutan terakhir ini adalah cinta pada ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Cinta kepada ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala ini juga termasuk kepada cinta kepada orang tua, cinta kepada pasangan, cinta kepada anak – anak dan cinta kepada makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang lainnya. Seorang wanita yang sedang jatuh cinta biasanya lebih banyak diam. Sehingga perasaan ini tertahan dalam hatinya sendiri. Apabila seorang wanita sedang merasakan jatuh cinta, alangkah baiknya melakukan hal berikut.

  • Menjaga Pandangan

Ketika berpapasan dengan seseorang yang dikagumi bukan berarti kita tidak boleh melihat satu sama lain. Namun hendaknya hindari tatapan yang berlebihan yang bisa menimbulkan hawa nafsu.

  • Berdoa Dan Memperbaiki Diri

Doa merupakan obat dari segala urusan. Maka apabila seorang wanita atau laki – laki yang sedang jatuh cnta hendaknya lebih sering mengingat Allah dan meminta petunjuk yang terbaik. Dalam masa penantian ini pun bisa diisi dengan memperbaiki dan memantaskan diri agar mendapatkan jodoh yang terbaik. Karena pada dasarnya jodoh adalah cerminan diri. Mencari jodoh dalam Islam bisa dimulai dengan memperbaiki dan memantaskan diri. Karena wanita yang baik untuk laki – laki yang baik. Wanita yang keji untuk laki – laki yang keji. Seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat An- Nur ayat 36 :

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).”

  • Menemui Wali Dan Melamar

Tidak ada salahnya untuk wanita muslimah melamar terlebih dahulu pria yang ia sukai. Bahkan sebelumnya telah ada contoh dari Siti Khadijah (Istri Rasulullah) yang meminta karyawannya pada saat itu untuk mengawasi Rasulullah. Setelah mengawasinya, Siti Khadijah pun yakin bahwa Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam adalah orang yang tepat. Kemudian Siti Khadijah meminta bantuan sahabatnya untuk menemui Rasulullah Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam agar mau menikahinya. Hal ini merupakan salah satu bentuk ketegasan seorang muslimah ketika merasakan cinta dalam diam. (Baca : Menikah Muda Menurut Islam)

Demikian penjelasan terkati cinta dalam diam menurut islam. Karena pada dasarnya, cinta akan datang sendirinya sesuai kehendak sang maha cinta.

The post Cinta dalam Diam Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>