tasawuf syiah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/tasawuf-syiah Wed, 08 Feb 2017 03:36:15 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png tasawuf syiah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/tasawuf-syiah 32 32 Apa itu Syiah dan Sunni Menurut Aqidah Islam? https://dalamislam.com/dasar-islam/apa-itu-syiah-dan-sunni Wed, 08 Feb 2017 03:23:34 +0000 http://dalamislam.com/?p=1372 Perbedaan pandangan dan aliran dalam islam, sudah terjadi sejak zaman Rasulullah meninggal dulu. Sejak Rasulullah meninggal, islam menjadi banyak sekali kubu dan kelompok yang membuat masing-masing memiliki jamaahnya tersendiri. Salah satu-nya adalah adanya Sunni dan Syiah. Sunni dan syiah lahir dari berbagai kepentingan dan politik yang terjadi di zaman Ali Bin Abi Thalib beserta pengikutnya […]

The post Apa itu Syiah dan Sunni Menurut Aqidah Islam? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Perbedaan pandangan dan aliran dalam islam, sudah terjadi sejak zaman Rasulullah meninggal dulu. Sejak Rasulullah meninggal, islam menjadi banyak sekali kubu dan kelompok yang membuat masing-masing memiliki jamaahnya tersendiri. Salah satu-nya adalah adanya Sunni dan Syiah.

Sunni dan syiah lahir dari berbagai kepentingan dan politik yang terjadi di zaman Ali Bin Abi Thalib beserta pengikutnya yang semakin kesini semakin berkembang dan menjadi jauh dari dasar aslinya. Untuk itu, pemahaman islam ini menjadi meluas ke berbagai sektor dan pemikiran yang melahirkan sekte-sekte tertentu.

Termasuk di Indonesia, Masalah Sunni dan Syiah menjadi masalah yang cukup tajam konfliknya. Bahkan berujung kepada masalah di kampung atau masyarakat dan warga yang tidak mendukungnya. Perbedaan tersebut melahirkan jurnag tajam antara islam sunni dan islam syiah, walaupun tidak di semua negara terjadi hal tersebut.

Pengertian dan Karakteristik Syiah

Di dalam ajaran Sunni, perbedaan pandangan terjadi pada aspek khilafiah atau masalah furu’fiyah saja yaitu masalah fiqih di penerapan atau teknis. Untuk masalah-masalah dasar atau aqidah tentu saja sunni tidak memilik perbedaan yang tajam. Hal ini tentu berbeda dengan syiah. Rukun islam syiah sedikit berbeda dengan sunni.

  1. Rukun Islam Syiah

Rukun islam syiah yaitu melaksanakan shalat, puasa, zakat, haji, dan al wilayah. Syahadat tidak tercantum dalam rukun islam syiah. Syiah sendiri memiliki syahadat yang berbeda. Syiah yang mana, sekte apa, tentu belum dapat dideteksi dengan jelas, namun perbedaan kalimat syahadat ini seperti ada tambahan mengutuk sahabat-sahabat nabi seperti Abu Bakar, Umar, Usman, dan istri nabi Aisyah.

Selain itu, dalam pembacaan syahadat, syiah juga menambahkan nama-nama imam mereka yang sejumlah 12 imam. Hal tersebut sebagai tambahan dalam syahadat mereka yang tentu sangat berbeda dengan sunni atau apa yang telah diajarkan Rasulullah.

  1. Rukun Iman Syiah

Rukun iman syiah tentu juga berbeda dengan rukun islam sunni. Rukun iman syiah diantaranya adalah At Tauhid, An Nubuwwah, Al Imamah, Al Adlu, Al Ma’ad. Al Imamah adalah iman kepada pemimpin atau imam yang dipilih oleh orang-orang pembesar syiah. Tentu saja, imam ini harus berasal dari Ahlul Bait atau keluarga Nabi yang dianggap suci dan tidak pernah berdosa.

Dalam hal ini umat islam sunni tidak sepakat dengan syiah karena rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman sunni berbeda dalam hal isi dan bagiannya.

  1. Al Imamah

Salah satu Aqidah Syiah yang paling penting bagi mereka adalah adanya imam yang wajib untuk ditaati. Kedua belas imam itu termasuk dalam rukun iman dan rukun islam mereka. Mereka pun menganggap bahwa imam mereka adalah maksum atau yang tidak pernah berbuat salah dan dosa. Mereka mewarisi sifat-sifat nabi yang suci dan terbebas dari dosa.

Hal ini yang juga memiliki dampak bahwa mereka tidak mengakui kekhalifahan dari sahabat-sahabat nabi seperti Abu Bakar, Umar, dan Usman. Sedangkan Ali bin Abi Thalib adalah imam yang sesungguhnya yang paling pantas untuk menggantikan Nabi Muhammad.

Konsep Al Imamah ini tentu saja perlu diperhatikan dan dikaji lebih mendalam apakah benar-benar sesuai dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama .

  1. Pandangan Terhadap Nikah Mut’ah

Syiah berpendapat bahwa nikah mut’ah atau kontrak adalah perbuatan yang halal. Halalnya nikah mut’ah ini banyak sekali dilakukan padahal pada zaman Ali bin Abi Thalib nikah seperti ini sudah diharamkan. Untuk itu, hal ini bisa saja diselewengkan oleh orang-orang yang mengingkan pergaulan bebas namun atas dasar nama islam.

  1. Taqiyah

Taqiyah berarti mengucapkan sesuatu yang berbeda dengan isi. Syiah dalam hal ini senantiasa menyembunyikan identitasnya untuk melindungi diri dari musuh atau lawan. Hal ini bisa dianggap sebagai ibadah.

Salah satu ulama syiah mengatakan (Muhammad Al Kulaini), “Bertaqwalah kalian kepada Allah ‘Azza wa Jalla dalam agama kalian dan lindungilah agama kalian dengan taqiyah, maka sesungguhnya tidaklah mempunyai keimanan orang yang tidak bertaqiyah. Dia juga mengatakan “Siapa yang menyebarkan rahasia berarti ia ragu dan siapa yang mengatakan kepada selain keluarganya berarti kafir.”

Pandangan Ulama Sunni Terhadap Syiah

Pandangan ulama terhadap sunni terhadap syiah sungguh bermacam-macam. Hal ini tentu tergantung kepada masing-masing ilmu, pandangan, dan kebijaksanaan dalam menghadapinya. Tidak semua ulamma memiliki pandangan yang sama, termasuk masalah dalam perbedaan sunni dan syiah. Berikut adalah beberapa jenis pandangan beberapa ulama terhadap syiah.

  1. Ulama yang Menyerang dan Bersebrangan dengan Syiah

Ulama Sunni banyak sekali yang menyerang dan bersebrangan dengan syiah. Hal ini jelas dan tegas disampaikan oleh para ulama bahwa mereka aliran islam yang sesat, bersebrangan aqidah, bahkan tergolong kepada kemunafikan atau kekafiran.

Ulama ini tentunya memiliki pendasaran bahwa dalam hal rukun islam dan rukun iman saja, syiah sudah jauh berbeda dengan sunni. Untuk itu, tidak bisa disamakan dengan sunni atau islam pada umumnya. Ulama seperti ini tentu saja memiliki tujuan bahwa tidak ingin islam dirusak atau diubah-ubah sesuai dengan pandangan atau kepentingan tertentu yang merusak kemurnian islam.

  1. Ulama yang Menganggap Bahwa Sunni dan Syiah Masih dalam Aqidah yang Sama

Ulama sunni ini beranggapan bahwa syiah masih dalam aqidah yang sama dengan sunni. Syiah tidak memiliki perbedaan dalam aspek ketuhanan dan kenabian. Mereka menganggap bahwa masih ada benang merah dan masih ada potensi untuk persatuan dalam sunni dan syiah.

Tentu saja ulama seperti ini sangat rawan dan mudah untuk dituduh kembali sebagai syiah. Pandangannya sebetulnya hanya mengatakan bahwa syiah masih beriman pada Allah SWT, Al-Quran, dan Rasul. Dalam aspek lainnya seperti masalah sahabat rasul, masalah keluarga nabi, terjadi perbedaan yang cukup tajam.

Masalah sunni dan syiah bukanlah satu-satunya hal yang membuat ummat islam harus hancur dan tercerai berai. Ada banyak cara agar masing-masing ummat bisa maju dan berkembang mencapai sukses Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam. Jangan sampai satu masalah ini dapat berakibat pada teralihnya fokus umat islam pada sunni syiah, sedangkan ada banyak sekali musuh yang nyata, yang tidak disadari meruntuhkan islam diam-diam.

The post Apa itu Syiah dan Sunni Menurut Aqidah Islam? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tasawuf Syiah : Pengertian, Konsep, dan Ajarannya https://dalamislam.com/fatwa-ulama/tasawuf-syiah Fri, 23 Dec 2016 02:24:30 +0000 http://dalamislam.com/?p=1227 Syiah merupakan salah  satu aliran, mahdzab, yang sangat berkaitan erat dengan masalah perpolitikan juga sejarah islam di masa lalu. Pada dasarnya syiah menolak dan tidak mengakui kekhalifahan yang dipegang oleh sahabat-sahabat terdahulu nabi, yaitu Abu bakar, Umar Bin Khattab, dan Usman Bin Affan. Mereka lebih mengakui akan keimaman keluarga Nabi, salah satunya yang dianggap sebagai […]

The post Tasawuf Syiah : Pengertian, Konsep, dan Ajarannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Syiah merupakan salah  satu aliran, mahdzab, yang sangat berkaitan erat dengan masalah perpolitikan juga sejarah islam di masa lalu. Pada dasarnya syiah menolak dan tidak mengakui kekhalifahan yang dipegang oleh sahabat-sahabat terdahulu nabi, yaitu Abu bakar, Umar Bin Khattab, dan Usman Bin Affan. Mereka lebih mengakui akan keimaman keluarga Nabi, salah satunya yang dianggap sebagai pengganti nabi adalah Ali. Untuk itu, Ali dianggap sebagai imam besar dalam syiah.

Dalam sejarah, syiah dilatarbelakangi oleh para pengikut Ali, walaupun Ali tak berkehendak seperti apa yang akan terjadi di zaman ini. Mereka meyakini bahwa Nabi memilih Ali sebagai penggantinya dan bukan sahabat-sahabat yang lain. Mereka menganggap bahwa keturuan dan keluarga Nabi adalah orang-orang yang suci dan terpilih. Mereka disebut dengan Ahlul Bait.

Konsep Ajaran Syiah

Ajaran syiah dan pemikirannya memiliki karakteristik tersendiri dengan beberapa point-point penting. Syiah memiliki banyak sekali sekte dan satu sama lain juga sangat berbeda. Namun ada beberapa yang menjadi poin penting dan kesamaan di beberapa sekte yang ada tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai pemikiran syiah secara substantif.

  1. Ahlul Bait adalah Yang Layak Melanjutkan Kepemimpinan Nabi

Kelompok syiah meyakini bahwa keluarga Nabi atau keturunan Nabi adalah orang yang paling pantas untuk menjadi imam umat muslim. Mereka yakin bahwa ahlul bait dijaa kesuciannya oleh Allah, untuk itu sangat pantas jika menggantikan Nabi. Mereka menggap juga bahwa Nabi adalah guru terbaik yang keturunannya juga akan mewarisi hal tersebut.

  1. Imam Ali adalah Pemimpin Pengganti Nabi

Kelompok syiah berpendapat bahwa Ali Bin Abi Thalib yang menjadi sepupu dari Rasulullah dan ahlul bait lainnya merupakan penerus nabi yang paling cocok. Untuk itu dalam hal ini syiah mengalami konflik politik sejak dulu kala dengan orang-orang sunni. Orang-orang syiah tidak sepakat bahwa sahabat-sahabat Rasul layak menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad.

Selain itu, orang Syiah meyakini bahwa sebelum meninggal, Nabi Muhammad menunjuk Ali untuk menjadi pemimpin. Hal ini berdasar hadist yang juga masih dalam perdebatan dengan orang-orang sunni. Akhirnya permasalahan ini tidak kunjung selesai dan berakhir konflik panjang dengan orang-orang sunni.

  1. Imamah – Kepemimpinan Illahi

Masalah imamah atau kepemimpinan adalah hal yang paling sering dibahas dan cukup penting bagi pemeluk syiah. Hal ini juga yang menjadikan syiah menjadi berbagai macam sekte atau aliran. Tentunya perbedaan pandangan ini juga berakibat pada konflik yang tajam terutama ketika sudah masuk pada masalah penafsiran Al-Quran, Sunnah, Sahabat, dan segala hal yang berkenaan dengan dasar atau sumber pemahaman islam (epistemologi islam).

Ajaran Tasawuf Syiah

Dalam Tasawuf Syi atau Tasawuf syiah terdapat dua terminologi yaitu tasawuf falsafi dan tasawuf amali. Hal ini memiliki perbedaan dan tentunya memiliki fungsi tersendiri bagi pemeluk syiah.

  1. Tasawuf Falsafi

Tasawuf falsafi memiliki penekanan pada masalah filosofis atau dengan pendekatan filsafat. Tasawuf falsafi juga berkenaan dengan masalah cinta, ma;rifah, hulul, wihdatul, dan lain sebagainya. Selain itu tasawuf juga sering disebut dengan tasawuf spekulatif dikarenakan hasil pemikirannya yang masih bersifat spekulatif.

  1. Tasawuf Amali

Berbeda dengan tasawuf falsafi. Tasawuf amali bertujuan untuk meninggikan amalan atau akhlak manusia. Imam Al Ghazali adalah tokoh dari Tasawuf Amali ini. Dalam hal ini Imam Ghazali berpendapat bahwa ibadah, harus memiliki makna terdalam, dan hal ini adalah soal tasawuf. Imam Aghazalli juga berpendapat bahwa ibadah tidak hanya dilakukan karena ingin memenuhi kebutuhan. Shalat harus dipahmi tujuannya tersendiri yang paling dalam. Jika tidak tentu tidak akan dapat mencapai tujuan.

  1. Menurut Pendapat Ulama

Imam Ayatullah Khoeimeni menekankan juga masalah falsafi dan amali. Imam ayatullah khomeini berkomentar bahwa dalam masalah tasawuf tidak ada perbedaan antara sunni dan syiah. Hal ini karena keduanya sama-sama membahas mengenai Tasawuf Falsafi dan Tasawuf Amali. Namun, secara umum banyak orang syiah yang menggunakan Tasawufnya dengan pendekatan Al Gahzali.

Perbedaan dengan sunni lainnya adalah persoalan mengenai fiqh. Salah satu fiqh yang menjadi perdebatan dan pertentangan adalah kawin mut’ah atau kawin kontrak. Namun, tidak semua syiah menyepakitnya dan ada banyak juga yang menolak. Fiqh ja’fari memberikan peluang untuk hal tersebut,namun dengan syarat yang pastinya sangat berat. Tentu tidak mudah untuk dilakukan. Hanya kasus darurat istimewa saja kawin mut’ah ini diperbolehkan oleh islam atau para ulama.

Menguji Pemikiran Syiah dan Tasawuf

Ada banyak sekali pemikiran syiah dan tasawuf yang berkembang. Tentunya tidak hanya satu jenis atau satu aliran saja. Untuk itu perlu kiranya umat muslim dan seluruh penganut pemikiran syiah memahami bahwa tidak asal langsung membenarkan saja apa yang disampaikan. Tentu dalam menjalankan agama islam harus kembali kepada tuntunan al-quran dan sunnah rasul serta metode yang benar dalam memahaminya.

Untuk mengujinya maka umat islam harus Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam .

Selain itu, umat islam juga harus selalu menilai apakah pemikiran atau aliran tasawuf syiah ini sesuai dengan rukun islam , rukun iman , Fungsi Iman Kepada Kitab Allah, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, dan Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia . Hal ini dikarenakan apa yang disampaikan manusia tidak seluruhnya benar dan bisa dibenarkan. Manusia sangat banyak memiliki kekurangan dalam menafsirkan dan memahami agama. Untuk itu, umat islam harus terus mengenal, mempelajari, dan tidak asal-asalan dalam belajar. Termasuk juga tidak asal-asalan dalam memberikan informasi sesat pada yang lain.

Hal ini disampaikan oleh Allah untuk selalu mempertanggung jawabkan pengetahuan dan apa yang kita sampaikan atau lakukan, sebagaimana dalam ayat berikut:

  • (QS Al-Isra: 36), “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”
  • (QS An-Najm : 30), “Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”

The post Tasawuf Syiah : Pengertian, Konsep, dan Ajarannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>