tata cara sholat Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/tata-cara-sholat Sat, 05 Nov 2022 06:32:53 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png tata cara sholat Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/tata-cara-sholat 32 32 Ketahui Tata Cara Shalat Tasbih dan Manfaatnya https://dalamislam.com/shalat/tata-cara-shalat-tasbih Wed, 02 Nov 2022 07:54:00 +0000 https://dalamislam.com/?p=11868 Salah satu shalat sunnah yang amalannya berlimpah adalah Shalat Tasbih. Shalat Tasbih ini merupakan shalat sunnah yang dianjurkan oleh para ulama, karena demikian di dalam shalat ini banyak bacaan tasbih. Shalat tasbih dikerjakan sebanyak 4 rakaat, di mana sepanjang shalat diwajibkan untuk mengucapkan tasbih sebanyak 300 kali. Ketahui sejarah tasbih dalam Islam. Shalat tasbih biasa dikerjakan […]

The post Ketahui Tata Cara Shalat Tasbih dan Manfaatnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Salah satu shalat sunnah yang amalannya berlimpah adalah Shalat Tasbih. Shalat Tasbih ini merupakan shalat sunnah yang dianjurkan oleh para ulama, karena demikian di dalam shalat ini banyak bacaan tasbih.

Shalat tasbih dikerjakan sebanyak 4 rakaat, di mana sepanjang shalat diwajibkan untuk mengucapkan tasbih sebanyak 300 kali. Ketahui sejarah tasbih dalam Islam.

Shalat tasbih biasa dikerjakan oleh umat muslim sebagai sarana untuk mendapatkan malam lailatul qadar pada bulan Ramadhan. Umat muslim berlomba-lomba mendapatkan malam lailatul qadar yakni malam yang sangat mulia dengan melakukan shalat malam berjamaah di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Dan salah satu ibadah yang dilakukan adalah shalat tasbih.

Lalu bagaimana tata cara melakukan shalat tasbih? Ibnu Hajar Al-Haitami di dalam kitabnya Al-Minhâjul Qawîm menuliskan:

   و صلاة التسبيح وهي أربع ركعات يقول في كل ركعة بعد الفاتحة والسورة: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، زاد في الإحياء: ولا حول ولا قوة إلا بالله خمس عشرة مرة وفي كل من الركوع والاعتدال وكل من السجدتين والجلوس بينهما والجلوس بعد رفعه من السجدة الثانية في كل عشرة فذلك خمس وسبعون مرة في كل ركعة  

Artinya: “Dan (termasuk shalat sunnah) adalah shalat tasbih, yaitu shalat empat rakaat di mana dalam setiap rakaatnya setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar—di dalam kitab Ihyâ ditambahi wa lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh—sebanyak 15 kali, dan pada tiap-tiap ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk setelah sujud yang kedua masing-masing membaca (kalimat tersebut) sebanyak 10 kali. Maka itu semua berjumlah 75 kali dalam setiap satu rakaat.” (Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Minhâjul Qawîm, Beirut: Darul Fikr, tt., hal. 203)

Tata Cara Sholat Tasbih

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah tata cara shalat tasbih:

1. Jumlah Rakaat dan Tasbih

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa shalat tasbih dikerjakan sebanyak 4 rakaat dengan 300 bacaan tasbih. Shalat tasbih bisa dilakukan pada siang dan malam hari, dan beberapa ulama menyarankan kita untuk membedakan rakaat pengerjaannya sesuai dengan waktu pelaksanaan shalat.

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menyatakan bahwa shalat tasbih bisa dilakukan dengan dua metode yakni metode pertama berjumlah 4 rakaat sekali di siang hari. Dan shalat tasbih pada malam hari terbagi atas 2 rakaat demi 2 rakaat. Kenali juga keutamaan mengerjakan sholat sunnah.

Tata cara shalat tasbih selanjutnya adalah memperhatikan jumlah tasbih. Di mana jumlah tasbih yang diucapkan adalah 300 dan dibagi menjadi 4 rakaat, sehingga 1 rakaatnya berjumlah 75 tasbih. 

Kemudian jumlah 75 itu pun dipecah untuk setiap gerakan shalat. Dalam satu gerakan shalat diucapkan tasbih sebanyak sepuluh sampai dengan lima belas kali.

2. Niat Shalat Tasbih

Tata cara shalat tasbih selanjutnya yang harus diperhatikan adalah lafalan niatnya. Berikut adalah niat shalat tasbih 4 rakaat dengan satu kali salam. 

Niat shalat tasbih 4 rakaat dengan 1 kali salam:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى

Ushaolli sunnat tasbihi arba‘a rak‘atin lillahi ta‘ala

“Aku berniat shalat sunnah tasbih, empat rakaat karena Allah ta’ala

Niat shalat tasbih 4 rakaat dengan dua kali salam, berikut :

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Usholli sunnat tasbihi rak‘ataini lillahi ta’ala

“Aku berniat shalat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah ta’ala

3. Langkah dan Rukun Shalat Tasbih

Setelah mengetahui bacaan niat shalat tasbih, kini kita pahami langkah dan rukun shalat tasbih.

Bacaan shalat tasbih pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan shalat fardu. Hal yang membedakannya adalah bacaan tasbih yang diucapkan setelah selesai melakukan shalat tasbih.

Bacaan tasbih yang berbunyi:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallohu Allohu akbar.

Adapun, urutan dalam mengerjakan shalat tasbih adalah sebagai berikut:

  • 15 kali membaca bacaan tasbih setelah mengucapkan surat pendek
  • Membaca tasbih sebanyak 10 kali setelah bacaan rukuk selesai
  • 10 kali membaca tasbih setelah selesai membaca iktidal
  • Membaca tasbih sebanyak 10 kali setelah bacaan sujud selesai
  • 10 kali membaca tasbih setelah selesai dengan bacaan iftirasy
  • Membaca tasbih sebanyak 10 kali setelah bacaan sujud selesai
  • 10 kali dengan membaca tasbih setelah bacaan atahiyat/sebelum salam

Ketentuan di atas wajib dilakukan dengan setiap rakaat dengan total 4 rakaat untuk menginjak 300 tasbih. Pahami juga tata cara sholat Abu Bakar Ash Shiddiq sesuai anjuran Rasulullah SAW.

Manfaat Shalat Tasbih

Ada banyak manfaat dari mengerjakan shalat tasbih yang bisa kita dapatkan. Pahami juga keutamaan empat rakaat shalat dhuha. Berikut adalah contohnya:

  • Menghapus dosa-dosa kecil dan besar yang pernah dilakukan seseorang
  • Mengikuti jejak ajaran Nabi Muhammad SAW
  • Terhindar dari berbagai penyakit
  • Sebagai senjata dalam menghadapi permasalahan besar
  • Memberikan kita tabungan di akhirat.

Demikianlah informasi tata cara shalat tasbih. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat.

The post Ketahui Tata Cara Shalat Tasbih dan Manfaatnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
7 Tata Cara Sholat Idul Adha yang Benar https://dalamislam.com/info-islami/tata-cara-sholat-idul-adha Sat, 15 Jul 2017 05:02:30 +0000 http://dalamislam.com/?p=1745 Idul Adha adalah momentum hari raya bagi para umat Islam yang ditunggu-tunggu. Di hari raya Idul Adha biasanya masyarakat menyembelih hewan seperti kambing, kerbau dan sapi yang nantinya daging dari hewan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat. Oleh karena itu masyarakat sering menyebutkan idul adha sebagai hari raya qurban karena di hari raya ini terdapat hewan […]

The post 7 Tata Cara Sholat Idul Adha yang Benar appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Idul Adha adalah momentum hari raya bagi para umat Islam yang ditunggu-tunggu. Di hari raya Idul Adha biasanya masyarakat menyembelih hewan seperti kambing, kerbau dan sapi yang nantinya daging dari hewan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat. Oleh karena itu masyarakat sering menyebutkan idul adha sebagai hari raya qurban karena di hari raya ini terdapat hewan yang diqurbankan sebagai peringatan peristiwa qurban yang sangat bersejarah.

Baca juga:

Sejarah Idul Adha (Idul Qurban)

Pada masanya, dahulu Nabi Ibrahim as pernah mengalami mimpi yang di dalam mimpinya tersebut Allah memberikan sebuah perintah yang sangat sulit untuk dilakukan yakni mengorbankan Ismail dengan cara menyembelih putera semata wayang yang sangat disayanginya tersebut. Mimpinya itu tidak hanya datang sekali tapi berkali-kali dan berturut-turut sehingga membuat Nabi Ibrahim merasa sangat resah memikirkan arti dari mimpinya tersebut. Ismail adalah satu-satunya anak yang beliau miliki setelah bertahun-tahun ia tunggu kehadirannya. Ismail juga sangat penurut serta patuh kepada orangtua maupun perintah Allah. Selain itu, Ismail memiliki sifat yang ceria dan memiliki cara pikir yang cerdas. Sehingga hati Nabi Ibrahim sangat berat untuk mengambil keputusan dari mimpi-mimpi yang dialaminya tersebut.

Ismail saat itu diangkat menjadi Nabi oleh Allah SWT. saat usianya mulai menginjak 13 tahun, dengan begitu akhirnya mau tidak mau Nabi Ibrahim pasrah karena mimpinya tersebut juga selalu datang secara berturut-turut. (Baca juga: Hari Natal Menurut IslamLarangan Puasa Hari Jumat)

Dengan berat hati akhirnya ditemuinya sang anak yang sudah diangkat menjadi Nabi lalu disampaikannya mimpi dan perintah dari Allah tersebut kepada Nabi Ismail anaknya dan Nabi Ibrahim mendapatkan jawaban yang di luar dugaan dari sang anak. Ia sangat terkejut dan tidak menyangka dengan keikhlasan yang dimiliki oleh anak kesayangannya itu untuk menerima perintah yang diberikan oleh Allah SWT. Lewat mimpi kepada ayahnya.

Akan tetapi, meskipun Ismail telah menerima dengan lapang dada dan bersedia di sembelih untuk dikurbankan, Nabi Ibrahim masih merasa sulit dan bimbang. Terlebih dengan adanya godaan setan yang terus memperbesar keraguan dan ketidak relaan yang ada dalam hatinya agar membatalkan perintah itu.

Namun, Nabi Ibrahim menguatkan hati dan kepatuhannya kepada Allah hingga akhirnya usaha yang dilakukan oleh setan itupun gagal. Begitu juga yang terjadi pada Nabi Ismail dan ibunya yang juga mendapatkan godaan besar dari setan untuk menolak dan membatalkan perintah yang telah Allah berikan namun gagal karena Nabi Ismail dan sang ibunda lebih memilih patuh dan pasrah pada perintah Allah untuk tetap melaksanakannya walaupun berat. (Baca juga: Cara Rasullullah Mendidik Anak Perempuan;  Amalan Ibu Hamil Menurut Islam)

Pada hari H penyembelihan Nabi Ismail yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim dan puteranya pergi ke tanah lapang untuk menjalankan perintah dari Allah tersebut. Nabi Ibrahim sudah mempersiapkan pedang yang diasah dengan sangat tajam untuk meminimalisir rasa sakit yang mungkin dirasakan saat penyembelihan Nabi Ismail.

Nabi Ismail yang sudah benar-benar siap dan pasrah untuk disembelih oleh ayahnya atas  perintah dari Allah SWT, meminta kepada ayahnya untuk menutup wajahnya agar Nabi Ibrahim tidak merasa iba ataupun ragu saat akan melaksanakan perintah dari Allah SWT. Nabi Ismail juga meminta Nabi Ibrahim untuk menajamkan pedangnya serta memberikan beberapa wasiat jika ia telah meninggal nantinya.

Baca juga:

Namun, ketika nabi Ibrahim mulai menggoreskan pedangnya ke tubuh Nabi Ismail, pedang tersebut malah terpental dan terus terpental ketika Nabi Ibrahim mencobanya kembali untuk menyembelih Nabi Ismail. Sampai kemudian, akhirnya dengan kekuasaan maha besar yang Allah miliki, Nabi Ismail yang awalnya dijadikan kurban untuk disembelih digantikan dengan seekor domba.

Untuk kisah pergantian Nabi Ismail menjadi seekor Domba sebagai hewan kurban tersebut disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa yang membawa domba dan menukarnya dengan Nabi Ismail adalah Malaikat Jibril yang atas kejadian itu kemudian seluruh semesta beserta isinya mengucapkan takbir sebagai ungkapan kekaguman dan syukur untuk mengagungkan kebesaran Allah SWT atas kesabaran serta kepatuhan yang dimiliki oleh Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah yang sangat berat tersebut. Sementara Allah memerintahkan agar pedang tersebut tidak menyembelihnya dan malah menggantinya dengan seekor domba. (Baca juga: Keutamaan Ibadah HajiCara Menghindari Syirik)

Dari situlah awal mulanya pemotongan hewan berupa kambing, kerbau atau sapi untuk dijadikan hewan kurban setiap tanggal 10 dzulhijjah untuk kemudian dibagi-bagi kepada masyarakat khususnya bagi mereka yang berhak dan membutuhkan. Hewan yang telah dikurbankan tersebut disebut-sebut kelak akan menjadi kendaraan yang dapat membantu perjalanan kita di akhirat nanti. Walaupun berkurban di sini tidak dimasukkan dalam kategori wajib namun sangat dianjurkan terlebih bagi kalian yang memiliki rejeki yang berkecukupan atau mampu melakukannya. Jadi setidaknya kalian mengupayakan untuk melakukan kurban minimal satu kali seumur hidup.

Seperti yang berbunyi dalam firman Allah pada dalam al-quran berikut ini:

” Tidak ada amalan anak cucu adam pd hari raya qurban yg lebih disukai Alloh melebihi dari mengucurkan darah (Berqurban), sesungguhnya pd hari kiamat kelak hewan – hewan tersebut akan datang lengkap dg kuku-kuknya, tanduk-tanduknya dan bulu – bulunya. Sesungguhnya darah-nya (Hewan Qurban) akan sampai kpd Alloh Sebagai Qurban, dimanapun hewan itu akan disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah maka ikhlaskanlah menyembelihnya ”. (Baca juga: Keutamaan dan Hikmah Qurban Idul AdhaKeutamaan Shalat Idul Fitri)

Sejarah Idul Adha (Lebaran Haji)

Selain disebut sebagai hari raya idul qurban, idul adha juga sering disebut sebagai lebaran haji karena banyak masyarakat yang sedang berhaji dan melempar “balang jumroh” di tanah suci saat perayaan hari idul adha ini.

Tradisi melempar “balang jumroh” ini dilakukan karena dahulu saat setan menggoda Nabi Ibrahim, istrinya serta anaknya, Nabi Ismail untuk menolak dan membatalkan perintah kurban tersebut mereka melemparkan batu kepada setan-setan yang menghasut dan menggoda tersebut.

Hukum dan Keutamaan Sholat idul Adha

Sholat Idul Adha hukumnya Sunah Muakkad untuk seluruh umat Muslim baik bagi yang laki – laki maupun bagi perempuan, artinya sholat idul adha ini sangat perlu untuk dilakukan.

Selain itu ada beberapa pendapat tantang sholat idul adha ini.

Dalil hadits dari Ummu ‘Athiyah, beliau berkata:

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beanjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat shalat.”

alasan dari wajibnya shalat ‘ied dikemukakan oleh Shidiq Hasan Khon (murid Asy Syaukani). Bahwa:

Pertama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terus menerus melakukannya setiap hari raya. Kedua, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga turut memerintah kaum muslim agar keluar rumah dan menunaikan shalat ‘ied jika tidak ada halangan. Ketiga, Ada salah satu ayat dalam Al Qur’an yang secara jelas memerintahkan umat untuk melaksanakan shalat ‘ied surat al-Kautsar ayat 2 yang berbunyi:

Fashollii li robbika wanhar

artinya: “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).

Keempat, jika hari raya idul adha jatuh pada hari jum’at maka sholat jumatnya menjadi gugur bagi orang yang telah sholat ied.

Kemudian, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berpendapat Bahwa “Pendapat yang menyatakan bahwa hukum shalat ‘ied adalah wajib bagi setiap muslim lebih kuat daripada yang menyatakan bahwa hukumnya adalah fardhu kifayah atau wajib bagi sebagian orang saja. Adapun pendapat yang mengatakan bahwa hukum shalat ‘ied adalah sunnah adalah pendapat yang lemah. Karena diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri yang memerintahkan untuk melaksanakan shalat ied. Lalu beliau sendiri dan para khulafaur rosyidin serta kaum muslimin  terus menerus melakukan shalat ‘ied. kemudian seluruh umat juga menjalankan sholat ied setiap tahunnya.”

Terlepas dari hukum yang mewajibkan dan mensunahkan hukum sholat ied ini, Umat Muslim tetap melakukan Slohat Idul Adha secara berjamaah di masjid, majlis, mushola atau bahkan di tanah lapang yang dilakukan saat waktu dhuha yakni sekitar jam tujuh pagi. ini adalah sebagai bentuk rasa syukur terhadap kebesaran Allah pada saat terjadinya kisah penyembelihan Nabi Ismail. kamudian Mengenai penampatan pelaksanaan sholat idul adha ini disebutkan bahwa pelaksanaan shalat ‘ied lebih utama  dilakukan di tanah lapang, kecuali jika ada halangan. Abu Sa’id Al Khudri mengatakan,

Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.

Baca juga:

Sholat idul adha bisa dilakukan secara sendiri-sendiri namun sebaiknya dilakukan secara berjamaah. Kemudian sebelum berangkat ke masjid disunahkan untuk mandi sunah idul adha, merias diri dan berpenampilan baik dengan memakai pakaian terbaik yang tidak berlebihan dan melafalkan takbir hari daya secara berulang sepanjang jalan menuju masjid.

Secara singkat pelaksanaan shalat Idul Adha diawali takbir dan diakhiri salam yang terdiri dari dua rakaat. Rakaat pertama diawali dengan membaca takbiratul ihram lalu ditambah mengucapkan takbir sebanyak tujuh kali disunahkan untuk selingi bacaan tasbih. Lalu rakaat keduanya dilakukan  takbir diucapakan sebanyak lima kali takbir dan disunahkan untuk diselingi bacaan tasbih. (Baca juga: Amalan Dzikir di Bulan Ramadhan dan KeutamaannyaTips Berhemat Saat Ramadhan)

Adapun rukun sholat idul adha adalah sebagai berikut:

  1. Berjamaah
  2. Takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakat kedua
  3. Mengangkat tangan setinggi bahu pada setiap takbir.
  4. Setelah takbir yang kedua sampai takbir yang terakhir membaca tasbih.
  5. Membaca surat pendek.
  6. Imam menyaringkan bacaannya.
  7. Khutbah dua kali setelah shalat sebagaimana khutbah jum’at
  8. Pada khutbah Idul Adha memaparkan tentang hukum – hukum Qurban.
  9. Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya.
  10. Makan terlebih dahulu sebelum Shalat Idul Adha

Dari penjelasan singkat dan rukun sholat idul adha di atas sudah dapat memberi gambaran tentunya mengenai tata cara sholat idul adha. Adapun tata cara pelaksanaan sholat idul adha yang lebih lengkap dan detail adalah seagai berikut:

  1. Niat

Hal pertama adalah niat. Niat wajib untuk melakukan sholat idul adha cukup diucapkan dalam hati, karena Allah maha memahami bahasa apapun, jadi yang terpenting dalam adalah niat yang hanya semata karena Allah semata dengan keikhlasan hati untuk mengharapkan RidhoNya.

Namun tentunya akan lebih baik jika dilafalkan dengan bahasa Arab yang fasih dan jelas. Berikut adalah bacaan niat sholat idul adha dan takbirotul ihram beserta artinya.

Niat Sholat Sunah Idul Adha sebagai Imam

USHOLLI SUNNATAN LI’IDHIL ADHAA ROK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA’AALA

Artinya :
Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.

Bacaan niat sholat idul adha untuk Ma’mum:

USHOLLI SUNNATAN LI’IDHIL ADHAA ROK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI MA’MUUMAN LILLAAHI TA’AALA

Artinya :
Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala.

Niat dilakukan dengan posisi berdiri dan dilafalkan dengan jelas saat sebelum takbir (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan yang diarahkan ke dekat telinga kita, lalu saat takbir hampir selesai (diujung kalimat Akbar) lafalkan niat artinya dari dalam hati secara yakin dan jelas. Inil adalah salah satu hal yang menentukan sah atau tidaknya sholat yang kita lakukan. Jika niat di dalam hatinya terasa ragu sebaiknya diulang lagi sampai yakin.

Baca juga:

  1. Rakaat Pertama

Pelaksanaan Rakaat pertama sama seperti sholat lainnya hanya saja setelah melafalkan doa iftitah, diselingi dengan takbir sebanyak tujuh kali sebelum lanjut ke surat al-fatihah. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai langkah-langkah dari rakaat pertama sholat idul adha.

  • Melafalkan Doa Iftitah

Setelah melafalkan niat dan takbiratul ihram, jamaah diharuskan membaca doa iftitah dengan suara pelan seperti pada sholat wajib. Doa ini masih dilakukan dalam posisi berdiri Berikut adalah bacaan doa iftitah dan artinya

Baca juga: Ijtihad dalam Hukum IslamPuasa Sunah Idul Adha dalam Islam

  • Takbir 7 kali

Setelah membaca doa iftitah, selanjutnya adalah dengan melafalkan takbirotul ihram sebanyak tujuh kali yang di bacakan terlebih dahulu oleh imam kemudian diikuti oleh ma’mum. Bacaan takbir ini dilakukan dengan sambil mengangkat kedua tangan yang didekatkan ke bagian telinga.

Selama melafalkan takbir ini disunahkan untuk diselingi bacaan kalimat tasbih yang dilafalkan dengan suara pelan oleh jamaah. Berikut adalah bacaan tasbih dan artinya.

Bacaan kalimat tasbih:

Subhanallah walhamdulillah walailaha illallah wallahu akbar

Artinya: Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha besar

Bacaan tasbih untuk menyelingi takbir pada sholat idul adha ini hukumnya tidak baku. Jamaah boleh dengan membaca bacaan tasbih lainnya selama arti yang terkandung dalam bacaan tasbih tersebut adalah berisi pujian kepada Allah Ta’ala.

Baca juga: Tata Cara Qurban Idul AdhaTata Cara Shalat Idul Fitri 

  • Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah selesai membaca takbiratul ihram dan diselingi bacaan kalimat tasbih, selanjutnya adalah surat al-Fatihah yang dibacakan terlebih dahulu oleh imam secara lantang dan jelas lalu diikuti oleh ma’mum yang kemudian bagian ayat akhir dari surat ini diaminkan oleh seluruh ma’mum dengan suara keras.

  • Membaca surat dalam Al-Quran

Setelah bacaan al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat al-Quran. Bacaan surat yang biasanya dilafalkan pada rakaat pertama adalah surat al-A’la.

Baca juga: Hukum Belum Membayar Hutang Puasa RamadhanHukum Zakat Pendapatan dalam Islam

  • Ruku’

Setelah selesai dengan bacaan surat al-Qur’an, langkah selanjutnya adalah ruku’ posisi dan bacaan yang sama seperti pada saat sholat wajib biasanya.

  • Sujud dan i’tidal

Setelah ruku’, selanjutnya adalah melakukan sujud sebanyak dua kali yang diselingi dengan i’tidal dengan bacaan yang sama seperti pada saat sholat wajib biasanya.

Baca juga: Islam Di AmerikaNiat Puasa Ganti Ramadhan

  1. Rakaat kedua

Pelaksanaan rakaat kedua dilakukan sama persis seperti rakaat pertama hanya saja takbirotul ihramnya dilakukan sebanyak lima kali dengan diselingi bacaan tasbih dan bacaan surat al-quran surat al-Ghasiyah.

Setelah membaca surat al-Ghasiyah yang dibacakan secara lantang oleh imam dan diikuti oleh ma’mum, kemudian melakukan ruku’ dan dua sujud seperti biasa yang setelah sujud terakhirnya membaca tasyahud yang kemudian diakhiri dengan salam.

Dengan diucapkannya salam berarti sholat idul adha telah berakhir. Kemudian membaca takbir secara bersama-sama dan khutbah oleh khatib jika memungkinkan.

Isi yang disampaikan dalam khutbah Idul Adha biasanya bertema tentang seputar idul adha, mulai dari pengertian, hikmah, makna dan sejarah yang telah di bahas pada bagian awal artikel ini.

Setelah sholat idul adha dan khutbahnya selesai maka jemaah sangat dianjurkan untuk mengumandangkan takbir idul adha yang dipimpin oleh salah satu orang untuk mengumandangkannya secara lengkap.

baca juga:

Berikut ini adalah bacaan Takbir Idul Adha dan artinya

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar….. Laa – ilaaha – illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil – hamd.

Artinya :

Allah maha besar (3X) , Tiada Tuhan selain Allah Allah maha besar,  Allah maha besar dan segala puji bagi Allah

Takbir yang lebih lengkap / sempurna:

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar….. Laa – ilaaha – illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil – hamd. Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar….. Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,… wasubhaanallaahi bukrataw – wa ashillaa. Laa – ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiin walau karihal – kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun. Laa – ilaaha – illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, – wa – a’azza – jundah, wahazamal – ahzaaba wahdah. Laa – ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil – hamd.

Artinya:

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Mahabesar. Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah. Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar Allah maha besar dengan segala kebesaran, Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya. Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Demikianlah mengenai niat dan tata cara idul adha. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

The post 7 Tata Cara Sholat Idul Adha yang Benar appeared first on DalamIslam.com.

]]>