tayamum Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/tayamum Tue, 07 Aug 2018 01:54:28 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png tayamum Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/tayamum 32 32 16 Cara Shalat Di Pesawat Dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/cara-shalat-di-pesawat Tue, 07 Aug 2018 01:53:00 +0000 https://dalamislam.com/?p=4007 Sholat lima waktu merupakan sebuah bentuk ibadah wajib yang harus dilakukan oleh umat muslim yang sudah baligh. Sholat wajib yang harus dilakukan meliputi sholat subuh, dzuhur,  ashar, magrib dan isya. Wajib bagi setiap muslim untuk mengerjakan shalat pada waktunya. Sedangkan mengerjakan shalat di awal waktu menunjukkan afdholiyah atau keutamaan. Allah Ta’ala berfirman, إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ […]

The post 16 Cara Shalat Di Pesawat Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sholat lima waktu merupakan sebuah bentuk ibadah wajib yang harus dilakukan oleh umat muslim yang sudah baligh. Sholat wajib yang harus dilakukan meliputi sholat subuh, dzuhur,  ashar, magrib dan isya. Wajib bagi setiap muslim untuk mengerjakan shalat pada waktunya. Sedangkan mengerjakan shalat di awal waktu menunjukkan afdholiyah atau keutamaan. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا

Sesungguhnya shalat memiliki waktu yang telah ditetapkan bagi orang beriman.” (QS. An Nisaa’: 103)

Dan ada hadits pula yang menyatakan bahwa shalat di awal waktu itulah yang paling afdhol,

عَنْ أُمِّ فَرْوَةَ قَالَتْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « الصَّلاَةُ فِى أَوَّلِ وَقْتِهَا »

Dari Ummu Farwah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.” (HR. Abu Daud no. 426. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Namun, seiring dengan kesibukan manusia, salah satunya adalah ketika dalam perjalanan jauh melalui pesawat, tentu terdapat keringanan dalam kewajiban memgerjakan sholat.  Terlepas dari hal itu, kewajiban melaksanakan sholat tetap berlaku dimanapun anda berada sebagaimana cara sholat untuk orang sakit dalam islam . Berdasarkan firman Allah Ta’ala:

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya” (QS. Al Baqarah: 144)

Contohnya adalah mereka yang hendak melaksanakan ibadah haji atau umrah sebagaimana keutamaan shalat fajar . Calon jemaah haji atau umrah akan berada di pesawat selama kurang lebih sembilan jam dari tanah air ke Bandara Internasional Jeddah atau Bandara Madinah.

Jemaah haji-umrah tergolong musafir, yaitu orang yang sedang melakukan perjalanan karena Allah sehingga Allah SWT memberikan keringan dalam menjalankan shalat wajib selama di perjalanan. Shalat selama dalam perjalanan dapat dilaksanakan dengan cara jamak dan qashar sebagaimana cara shalat jamak . Shalat jamak, yaitu mengumpulkan dua shalat wajib dalam satu waktu yang sama sebagaimana dosa meninggalkan sholat subuh  . Shalat wajib yang bisa dijamak yaitu shalat dzuhur dengan ashar dan shalat maghrib dengan Isyak. Shalat jamak ini ada dua cara yaitu:

  • Jamak Taqdim, maksudnya mengerjakan shalat dluhur dan ashar di waktu shalat dzuhur dan Shalat Maghrib dan Isyak dikerjakan pada waktu Magrib.
  • Jamak Ta’khir, maksudnya menjamak dluhur dan ashar dikerjakan pada waktu Ashar, dan mengerjakan magrib dengan isyak di waktu Isyak.

Adapun qashar artinya meringkas shalat empat rakaat menjadi dua rakaat sedangkan shalat magrib tetap tiga rakaat. Shalat Subuh tidak dapat dijamak ataupun diqashar.

Cara Shalat Di Pesawat Dalam Islam

Tata cara sholat di pesawat harus diperhatikan, demi sah nya sholat dan juga melunturkan kewajiban sebagi umat muslim sebagai cara agar tidak malas sholat . Sebagaimana sholat wajib pada umumnya sholat di pesawat dan sholat dalam kendaraan  juga di haruskan dalam kondisi suci, artinya kita harus mensucikan diri dengan berwudhu/tayamum.

Dalam kondisi darurat dan tidak ada air yang mencukupi maka dianjurkan untuk melaksanakan tayamum. Sebenarnya di pesawat masih ada air tetapi ketersediaan air sangat terbatas sehingga dibolehkan bertayamun dengan microdebu di kursi pesawat dengan cara sebagai berikut :

  • Membaca niat bertayamum.
  • Menempelkan kedua telapak tangan ke sandaran kursi depan atau dinding pesawat.
  • Sapukan kedua telapak tangan tadi ke wajah secara merata dari ujung rambut (dahi) hingga ke dagu.
  • Menempelkan kembali kedua telapak tangan ke dinding atau bangku depan pesawat yang belum tersentuh.
  • Menyapu tangan kanan hingga ke siku menggunakan tangan kiri dan
  • Sebaliknya menyapu tangan kiri menggunakan tangan kanan juga hingga ke siku.

shalat di pesawat dikerjakan dengan posisi duduk di kursi pesawat karena memang kita tidak bisa berdiri, ruku’ dan sujud dengan sempurna, sebagaimana Rasulullah pernah shalat sunnah di atas unta sebagaimana dalam hadist .

إن رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كان يوترُ على البعيرِ

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya shalat witir di atas unta” (HR. Al Bukhari 999, Muslim 700).

Jika ada tempat yang memungkinkan kia melaksanakan gerakan shalat, lebih dianjurkan shalat biasa dan menghadap kiblat berdasarkan GPS pesawat, atau mengarahkan kiblat semampunya. Dalam sebuah hadist bahkan rasulullah menggunakan panduan unta sebagai arah kiblat.

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي سُبْحَتَهُ حَيْثُمَا تَوَجَّهَتْ بِهِ نَاقَتُهُ

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya shalat sunnah kemana pun untanya menghadap” (HR. Muslim 33).

Doa-doa dalam shalat sambil duduk sama dengan doa-doa ketika shalat sambil berdiri sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Selengkapnya, berikut tata cara shalat dalam pesawat :

  1. Dengan posisi duduk di kursi pesawat. Niat sambil Takbiratul ihram
  2. Tangan bersidekap seperti layaknya sholat sambil berdiri, membaca doa iftitah, Surat Al Fatihah dan surat pendek yang dikehendaki.
  3. Ruku’ dilakukan sedikit membungkukkan badan dari posisi duduk sambil berdoa ketika ruku’.
  4. I’tidal dilakukan dengan posisi punggung lurus seperti dalam posisi duduk sambil berdoa.
  5. Sujud dilakukan dengan membungkukkan badan lebih rendah saat ketika ruku’ sebelumnya sambil berdoa.
  6. Duduk antara dua sujud, dilakukan dengan posisi duduk sempurna di kursi pesawat sambil berdoa.
  7. Sujud kembali dengan membungkukkan badan seperti pada sujud awal sambil berdoa.
  8. Duduk kembali dengan sempurna, tangan bersidekap untuk melaksanakan rakaat yang kedua, membaca Surat Al Fatihah dan Surat pendek yang dikehendaki.
  9. Ruku’ dilakukan sedikit membungkukkan badan dari posisi duduk sambil berdoa ketika ruku’.
  10. I’tidal dilakukan dengan posisi punggung lurus seperti dalam posisi duduk sambil berdoa.
  11. Sujud dilakukan dengan membungkukkan badan lebih rendah saat ketika ruku’ sebelumnya sambil berdoa.
  12. Duduk antara dua sujud, dilakukan dengan posisi duduk sempurna di kursi pesawat sambil berdoa.
  13. Sujud kembali dengan membungkukkan badan seperti pada sujud awal sambil berdoa.
  14. Duduk Tasahut Akhir. Duduk dengan sempurna letakkan kedua tangan di atas lutut, lakukan dengan membaca doa tasahut akhir.
  15. Mengucapkan salam sambil menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.
  16. Berdoa sebagaimana doa setelah shalat fardhu dan berdzikir setelah selesai sholat.

Itulah tadi, 16 cara sholat di pesawat menurut islam. Semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan dan juga referensi bagi anda sebagaimana keutamaan shalat istikharah , cara wudhu dan tayamum yang benar, keutamaan shalat sunnah rawatib . Sehingga dimanapun berada anda tetap dapat menjalankan kewajiban melaksanakan sholat wajib. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

The post 16 Cara Shalat Di Pesawat Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Penyebab Boleh Tayamum dan Alasannya https://dalamislam.com/info-islami/penyebab-boleh-tayamum Wed, 04 Apr 2018 06:49:58 +0000 https://dalamislam.com/?p=3222 Tayamum merupakan pengganti atau bisa juga disebut badal. Tayamum dilakukan sebagai pengganti dari bersuci dengan air jika ada uzur atau halangan dan hambatan untuk menggunakan air saat kita harus melakukan wudhu. Sekaligus untuk anggota tubuh yang wajib untuk disucikan atau sebagiannya. Saat melakukan tayamum harus diperhatikan lagi apabila memang air benar – benar tidak ada, atau memiliki […]

The post 6 Penyebab Boleh Tayamum dan Alasannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tayamum merupakan pengganti atau bisa juga disebut badal. Tayamum dilakukan sebagai pengganti dari bersuci dengan air jika ada uzur atau halangan dan hambatan untuk menggunakan air saat kita harus melakukan wudhu. Sekaligus untuk anggota tubuh yang wajib untuk disucikan atau sebagiannya.

Saat melakukan tayamum harus diperhatikan lagi apabila memang air benar – benar tidak ada, atau memiliki masalah tertentu apabila menggunakan air, atau air yang digunakan.

Baca juga tentang Penyebab Pacaran Dilarang Dalam Islam ,  Penyebab Penyakit Hati Dalam Islam , Penyebab Lupa Dalam Islam ,  Penyebab Belum Hamil Dalam Islam , dan Penyebab Anak Nakal Dalam Islam

Lalu apa sih yang memperbolehkan kita melakukan tayamum? Berikut ini ada 6 sebab mengapa kita boleh melakukan tayamum, Simak selengkapnya dibawah sini.

Dari Sayyid Sabiq rahimahullah mengatakan ada 6 sebab atau alasan seseorang boleh melakukan tayamum, antara lain:

1. Jika tidak mendapati air atau ada air namun tidak cukup untuk bersuci (wudhu atau mandi)

Apabila kita tidak menemukan air ataupun menemukan air tetapi takaran air tersebut tidak cukup untuk kita melakukan wudhu atau bersuci, Kita dibolehkan bertayamum.

2. Terdapat Luka

Bagi mereka yang memiliki luka di tubuh dan tidak boleh mengenai air karena takut memperparah lukanya, boleh melakukan tayamum.

3. Cuaca yang sangat dingin

Terdapat beberapa negara yang memiliki cuaca dingin ekstrim. Oleh karena itu diperbolehkan bagi mereka untuk bertayamum dengan syarat air yang ada tidak mampu dipanaskan walau dengan membayar, atau orang tersebut sedang dalam kondisi tidak mampu masuk ke dalam kamar mandi.

4. Air membawa musibah

Apabila terdapat air namun ketika kita menggunakannya akan mendapat kecelekaan seperti dapat melukai diri, kehilangan harta hingga kehormatan

5. Dipentingkan untuk minum

Apabila terdapat air yang cukup tetapi hanya cukup untuk minum orang, sementara tidak akan cukup bagi orang yang bersuci, maka orang tersebut boleh melakukan tayamum

6. Waktu Shalat yang Sempit

Apabila terdapat aliran air yang deras nan banyak, namun waktu shalat sudah tinggal menunggu menit, ada baiknya melakukan tayamum. Dan shalat orang tersebut tidak perlu diulangi lagi.

Baca juga tentang Penyebab Babi Diharamkan Dalam Islam , Penyebab Matinya Hati dalam Islam , Penyebab Anjing Haram Dalam Islam, dan  Balasan Menyakiti Hati Orang Lain Dalam Islam

Dalil bertayamum

Dalil boleh melakukan tayamum karena tidak ada air terdapat dalam firman Allah SWT Quran surah An – nisa ayat 43, yang berbunyi:

فلمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدَاً طَيِّبَاً

Kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci) …” (QS. An-Nisa’: 43)

Sedangkan dalil bahwa tayamum dibolehkan ketika khawatir menggunakan air akan menimbulkan mudharat atau bahaya dapat dilihat dalam hadits berikut.

عَنْ جَابِرٍ قَالَ خَرَجْنَا فِى سَفَرٍ فَأَصَابَ رَجُلاً مِنَّا حَجَرٌ فَشَجَّهُ فِى رَأْسِهِ ثُمَّ احْتَلَمَ فَسَأَلَ أَصْحَابَهُ فَقَالَ هَلْ تَجِدُونَ لِى رُخْصَةً فِى التَّيَمُّمِ فَقَالُوا مَا نَجِدُ لَكَ رُخْصَةً وَأَنْتَ تَقْدِرُ عَلَى الْمَاءِ فَاغْتَسَلَ فَمَاتَ فَلَمَّا قَدِمْنَا عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أُخْبِرَ بِذَلِكَ فَقَالَ « قَتَلُوهُ قَتَلَهُمُ اللَّهُ أَلاَّ سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِىِّ السُّؤَالُ إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيهِ أَنْ يَتَيَمَّمَ وَيَعْصِرَ »

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Kami pernah keluar pada saat safar, lalu seseorang di antara kami ada yang terkena batu dan kepalanya terluka. Kemudian ia mimpi basah dan bertanya pada temannya, “Apakah aku mendapati keringanan untuk bertayamum?” Mereka menjawab, “Kami tidak mendapati padamu adanya keringanan padahal engkau mampu menggunakan air.” Orang tersebut kemudian mandi (junub), lalu meninggal dunia. Ketika tiba dan menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami menceritakan kejadian orang yang mati tadi. Beliau lantas bersabda, “Mereka telah membunuhnya.

Semoga Allah membinasakan mereka. Hendaklah mereka bertanya jika tidak punya ilmu karena obat dari kebodohan adalah bertanya. Cukup baginya bertayamum dan mengusap lukanya.” (HR. Abu Daud, no. 336; Ibnu Majah, no. 572 dan Ahmad, 1:330.

Syaikh Al-Albani berpendapat bahwa hadits ini hasan selain perkataan ‘cukup baginya bertayamum’)

The post 6 Penyebab Boleh Tayamum dan Alasannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>