tidur rasulullah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/tidur-rasulullah Thu, 28 Sep 2017 07:29:06 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png tidur rasulullah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/tidur-rasulullah 32 32 Tidur Tanpa Busana Menurut Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/tidur-tanpa-busana-menurut-islam Thu, 28 Sep 2017 07:28:54 +0000 https://dalamislam.com/?p=2091 Tidur adalah waktu beristirahat yang paling efektif. Tidur yang baik tentu saja adalah saat di malam hari. Tidak ada waktu yang lebih baik selain dari tidur di malam hari dan bangun saat shalat malam. Terlepas dari bagaimana proses tidur yang baik, ada satu persoalan yang biasa ditemui saat tidur, yaitu tidur tanpa busana. Dalam hal […]

The post Tidur Tanpa Busana Menurut Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tidur adalah waktu beristirahat yang paling efektif. Tidur yang baik tentu saja adalah saat di malam hari. Tidak ada waktu yang lebih baik selain dari tidur di malam hari dan bangun saat shalat malam. Terlepas dari bagaimana proses tidur yang baik, ada satu persoalan yang biasa ditemui saat tidur, yaitu tidur tanpa busana.

Dalam hal tidur pun tentu islam memberikan petunjuk dan pengarahannya, misalnya seperti :

Hal ini menjadi satu permasalahan. Apakah hukumnya atau pandangan islam jika tidur tidak menggunakan busana. Untuk menjawab hal ini tentunya kita harus memahami hal-hal terkait aurat, sunnah tidur Rasulullah dan juga bagaimana ayat-ayat Al-Quran terkait hal ini. Berikut adalah penjelasan mengenai tidur tanpa busana menurut islam.

Mengenai Aurat Laki-Laki dan Perempuan

Ketika manusia tanpa busana, maka secara otomatis aurat dan batas-batas fisik dalam tubuhnya akan terlihat. Tentu saja dalam islam, ada batasan atau hijab mengenai aurat jika bertemu dengan manusia lainnya. Untuk itu, sebelum membahas mengenai apakah boleh saat tidur tanpa busana, maka kita harus lebih memahami tentang aurat manusia.

  1. Perintah Menjaga Aurat Bagi Laki-Laki

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”  (QS An Nur : 30)

Laki-laki diperintahkan untuk menjaga auratnya terutama mengenai kemaluannya. Untuk itu, untuk menjaga dirinya, laki-laki diperintahkan oleh Allah untuk menjaga kesucian dan menjaga pandangannya dengan tidak melihat yang tidak halal atau bukan muhrimnya.

Aurat laki-laki dalam beberapa hadist disampaikan dimulai dari pusar hingga lutut. Untuk itu, tidak sama seperti wanita yang harus seluruh tubuhnya dari mulai kepala hingga kaki. Untuk itu, sangat diperintahkan bagi laki-laki menundukkan pandangannya, apalagi jika melihat wanita yang tidak menutup aurat dan mengumbar auratnya pada banyak orang.

  1. Perintah Menjaga Aurat Bagi Perempuan

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS An Nur : 31)

Wanita memiliki aurat yang berbeda pada laki-laki. Untuk itu, Allah memberikan perintah agar menutup kain kudung ke dadanya. Untuk itu, jilbab adalah salah satu yang diwajibkan oleh Allah untuk menutup dirinya. Aurat-aurat wanita tersebut jangan sampai diperlihatkan kepada yang bukan muhrimnya, sebagaimana yang Allah sebutkan dalam ayat di atas.

Untuk itu, laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki batasan aurat. Aurat tersebut tidak boleh ditunjukkan kepada siapapun yang bukan muhrimnya dan berniat untuk memancing agar terjadi dorongan hawa nafsu pada keduanya.

baca juga:

Meminta Izin Saat Akan Masuk Kamar

Selain itu, di ayat yang lain juga dijelaskan mengenai menanggalkan pakaian saat tidur. Hal ini berhubungan dengan masuk ke kamar seseorang dan perlu meminta izin terlebih dahulu. Hal ini disampaikan dalam ayat berikut,

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baligh di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)-mu di tengah hari dan sesudah shalat Isya’. (Itulah) tiga ‘aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS An Nur : 58)

Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5: 565 menyebutkan bahwa ayat diatas menunjukkan adanya batasan bagi yang bukan suami istri atau muhrim melihat kita dalam keadaan telanjang di kamar. Waktu subuh maksudnya adalah kondisi saat bangun tidur, ketika kita meninggalkan pakaian, dan sesudah shalat isya adalah waktu tidur atau biasanya suami istri melakukan hubungan biologisnya.

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa kamar adalah batasan untuk seseorang. Kamar tidur menjadi rahasia bagi suami istri dan seseorang maka hendaklah ia mengetuk pintu kamar terlebih dahulu sebelum membuka dan masuk ke dalamnya.

Di dalam ayat tersebut tidak ada larangan untuk menanggalkan pakaian saat tidur, terlebih jika dilakukan oleh seorang suami istri. Perintah yang ada adalah membatasi orang yang akan masuk ke kamar, agar tidak langsung sebelum ada izin. Tentu nantinya akan mengganggu privasi orang tersebut.

baca juga:

Hadist-Hadist Mengenai Melepas Busana Saat Tidur

“Jagalah auratmu kecuali pada istri atau pada hamba sahaya wanitamu.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Hadist diatas menunjukkan bahwa aurat kita bisa saja terlepas bebas jika memang pada suami atau istri sah yang menjadi pasangan kita. Selain daripada itu, tentu saja tidak diperbolehkan karena memang hubungan biologis hanya diperbolehkan dengan suami atau istrinya saja. Untuk itu, saat tidur jika memang suami istri tidak menggunakan busana tentu saja tidak masalah. Apalagi jika hanya diri kita sendiri atau tidak ada orang lain, dipastikan tidak ada yang melihat atau berpotensi melihat. Maka tidak menjadi masalah.

Selain itu, dijelaskan juga dalam Hadist Rasulullah berikut,

Suatu malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam itu di rumahku, beliau berbalik lalu beliau meletakkan rida’nya (pakaian bagian atasnya). Beliau juga melepaskan dua sandalnya lalu meletakkan keduanya di samping kedua kakinya. Kemudian beliau menggelar ujung sarungnya di atas kasurnya, lalu beliau berbaring. Beliau seperti itu karena mengira aku telah tertidur. Lalu beliau mengambil rida’nya (pakaian bagian atasnya) dengan pelan-pelan. Beliau juga memakai sandalnya dengan pelan-pelan, lalu membuka pintu dan keluar, lalu menutupnya juga dengan pelan-pelan. Maka aku pun meletakkan pakaianku di atas kepalaku dan aku berkerudung. Lalu aku memakai pakaianku kemudian aku membuntuti di belakang beliau, sehingga beliau sampai di pekuburan Baqi’.” (HR Muslim)

Ulama berpandangan bahwa dalam hadist di atas, ditunjukkan bahwa Aisyah saat tidur melepas pakaiannya. Untuk itu, tidak masalah dan Rasul tidak marah atau melarang terhadap hal tersebut.

Dari hal ini dipastikan jika tidak masalah jika harus tidur tanpa busana. Dan juga tidak masalah jika memang membutuhkan melepas busana, asalkan tidak ada orang yang melihat kecuali suami atau istri yang sah.

baca juga:

Kesimpulan Mengenai Melepas Busana Saat Tidur

Ada beberapa kesimpulan dan poin yang bisa diambil mengenai melepas busana saat tidur atau tidak menggunakan busana saat tidur. Diantaranya adalah beberapa pertimbangan dan yang harus kita pikirkan sebelumnya.

  • Melepas busana saat tidur tidak menjadi masalah dan tidak ada larangannya jika bersama suami atau istri yang sah
  • Tidak diperbolehkan melepas busana saat tidur jika di dalam kamar atau tempat tersebut, terdapat mereka yang bukan muhrimnya atau mereka yang tidak berhak berhubungan biologis dengan kita
  • Harus dipertimbangkan dan jangan sampai anak-anak melihat kita tanpa busana, hal ini menjadi hal yang tidak etis dan bisa membuat ia terbiasa melihat aurat, yang seharusnya tidak boleh dilihat
  • Pastikan kamar tidur kita aman dan terkunci, jangan sampai orang lain dapat melihat atau risih dengan kondisi kita saat tidur. Untuk itu perlu dipastikan keamanan agar privasi kita juga terjaga
  • Tidak membiasakan diri membuka aurat sembarangan apalagi jika dihadapan anak kecil, karena mereka dapat mencontoh dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan mereka

Begitulah kesimpulan dari tidur tanpa busana menurut Islam. Sesungguhnya islam adalah agama yang mempermudah dan tidak mempersulit, mencerahkan bukan menjerumuskan. Semuanya bergantung kepada manusia apakah akan mengikutinya atau tidak. Karena tentunya selalu ada hikmah dan Manfaat Beriman Kepada Allah SWT, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman. 

Selain masalah membuka busana saat tidur diperbolehkan atau tidak, kita juga bisa mempelajari tentang tidur dalam islam seperti Tidur Dalam Islam, Posisi Tidur Menurut Islam dan Kesehatan, serta Cara Tidur Rasulullah dan Manfaatnya.

The post Tidur Tanpa Busana Menurut Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
17 Posisi Tidur Yang Baik Menurut Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/posisi-tidur-yang-baik-menurut-islam Mon, 18 Sep 2017 03:20:54 +0000 https://dalamislam.com/?p=2085 Rasulullah SAW selalu memperlakukan tidur memakai etika yang sangat baik. Dalam hadits Barra bin ‘Azib ra, “Rasulullah SAW bersabda, Jika kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di lambung kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Pada hadits tersebut memberikan pengajaran untuk umat Islam agar berbaring atau tidur di […]

The post 17 Posisi Tidur Yang Baik Menurut Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Rasulullah SAW selalu memperlakukan tidur memakai etika yang sangat baik. Dalam hadits Barra bin ‘Azib ra, “Rasulullah SAW bersabda, Jika kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di lambung kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada hadits tersebut memberikan pengajaran untuk umat Islam agar berbaring atau tidur di lambung kanan yang ternyata kini juga di dukung dengan beberapa penelitian dari para ilmuwan mengenai posisi tidur tersebut. Untuk mengetahui apa saja posisi tidur yang baik menurut Islam, berikut ini kami memiliki ulasan selengkapnya untuk anda.

Artikel terkait:

  1. Miring ke Kanan

Al Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan“.

Seperti sabda Rasulullah SAW, salah satu posisi tidur terbaik di dalam Islam adalah menghadap ke arah kanan yang sebelumnya juga disempurnakan dengan wudhu serta shalat.

Rasulullah SAW bersabda, “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

  1. Meletakkan Tangan Dibawah Pipi Kanan

“Rasulullah Muhammad saw apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

  1. Tidur di Bawah Malam

“Bahwasanya Rasulullah Muhammad saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235))

  1. Tidak Tidur Tengkurap

Untuk anda yang terbiasa tidur dengan posisi tengkurap atau telungkup, akan lebih baik jika dihilangkan karena merupakan posisi tidur yang sangat dimurkai Allah SWT.

“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

Selain itu, Dr. Zafir al-Altar juga mengungkapkan jika tidur dengan posisi tengkurap di atas perut dalam waktu yang cukup lama akan membuat orang tersebut kesulitan bernapas sebab berat badan seluruhnya akan menekan area dada sehingga menghalangi kontraksi saat bernafas. Sementara seorang peneliti dari Australia mengungkapkan jika peningkatan kematian pada anak anak naik tiga kali lipat saat tidur dengan posisi tengkurap dibandingkan dengan posisi menyamping.

  1. Tidak Tidur Menyamping ke Kiri

Tidur menyamping ke arah kiri juga dianjurkan untuk dihindari dan tidak dijadikan kebiasaan dalam Islam dan juga dari segi kesehatan sebab akan berbahaya untuk kesehatan organ tubuh khususnya jantung. Hal ini disebabkan karena paru paru sebelah kanan yang berukuran besar akan menekan jantung dan akan mempengaruhi kinerja organ jantung tersebut khususnya pada usia lanjut.

Artikel terkait:

  1. Tidur Dengan Keadaan Gelap

Rasulullah SAW selalu tidur dalam keadaan sekitar yang gelap seperti sabda Rasulullah SAW, “Padamkanlah lampu saat akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat rapat bejana bejana dan tutuplah makanan dan minuman. [Mutafaqun ‘alaih].

Anjuran tentang cara tidur yang baik menurut Islam ini ternyata juga akan membuat kekebalan tubuh bisa terbentuk dengan lebih optimal. Dalam keadaan yang gelap, maka pembentukan hormon melatonin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari radikal bebas akan terbentuk semakin optimal.

  1. Hindari Tidur Terlentang

Memiliki kebiasaan tidur terlentang yang tidak dianjurkan dalam Islam nyatanya juga akan member resiko bagi kesehatan yakni kelainan tulang belakang karena seluruh beban tubuh akan tertumpu pada tulang belakang.

Selain itu, Dr. Zafir Al aftar juga memberi penjelasan jika posisi tidur terlentang akan membuat seseorang bernafas menggunakan mulutnya. Akibatnya, mulut akan menjadi kering sehingga rentan dengan radang gusi dan kuman serta kotoran yang seharusnya bisa tersaring lewat bulu pada hidung akan langsung masuk ke dalam mulut. Ini membuat seseorang yang sering tidur dengan posisi terlentang lebih rentan pada penyakit yang berhubungan dengan pernapasan.

  1. Luruskan Punggung dan Sedikit Menekuk Kaki

Posisi tidur yang baik dalam Islam selanjutnya adalah dengan meluruskan punggung sambil sedikit menekuk kaki. Hal ini dilakukan supaya anggota gerak tubuh akan merasa lebih rileks. Sedikit menekuk kaki akan membuat otot perut rileks sehingga akan bangun tidur dalam keadaan lebih segar dan bugar karena semua anggota tubuh bisa beristirahat dengan optimal.

  1. Tidur Sesudah Sholat Isya

Apabila tidak terdapat aktivitas lainnya, Rasulullah SAW menganjurkan supaya umat muslim bisa tidur lebih cepat yakni sesudah sholat isya. Jika dilihat dari segi ibadah, orang yang tidur lebih awal tentunya akan bangun lebih awal juga dan bisa melakukan sholat malam atau tahajud sehingga nantinya akan merasakan manisnya bermunajat pada Rob dalam kesendirian.

Sedangkan dilihat dari segi kesehatan, tidur lebih awal akan mendukung kinerja organ hati serta sumsum tulang belakang sehingga tetap dapat berjalan dengan baik. Malam hari merupakan waktu paling baik untuk organ hati supaya bisa menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh sekaligus memperbaharui sel darah yang mengalami kerusakan.

  1. Wudhu Sebelum Tidur

Wudhu sebelum tidur sangat dianjurkan dalam Islam karena memiliki nilai ibadah seperti kesehatan, mencegah kuman di permukaan kulit. Selain itu, gerakan wudhu yaitu istisnaq atau menghirup air akan mencegah terjadinya penyakit pada hidung. Selain itu, rajin berwudhu juga akan menjauhkan berbagai kuman penyakit dibandingkan mereka yang tidak berwudhu.

“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710).

Artikel terkait:

  1. Tidak Disarankan Telanjang

Cara tidur yang baik di dalam Islam juga tidak menyarankan untuk tidur dalam posisi telanjang atau tidak mengenakan sehelai kain pun seperti yang tertulis dalam sebuah hadits, “Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa”. (HR. Muslim).

  1. Tidak Tidur Terlalu Lama

Kebiasaan waktu tidur dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat baik untuk dijadikan teladan. Rasulullah SAW selalu tidur tidak melebihi batas dari waktu tidur yang dibutuhkan dan juga tidak menahan diri untuk beristirahat.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu tidur pada awal malam dan bangun pada pertengahan malam.

  1. Meletakkan Kaki Diatas Kaki Lain

Posisi tidur dengan terlentang serta satu kaki bertumpu pada kaki lainnya juga bisa dilakukan seperti yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dimana Beliau sesekali tidur dengan posisi terlentang dengan meletakkan salah satu kakinya berada diatas kaki yang lain.

  1. Hindari Posisi Sebagian Tubuh Terkena Matahari

Dalam sebuah hadits, Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang umatnya untuk tidur memakai posisi setengah bagian tubuh yang terkena cahaya matahari dan sebagian tubuh lainnya tidak terkena cahaya matahari.

Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata jika Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian berada di bawah matahari, kemudian bayangan beringsut darinya sehingga sebagian tubuhnya berada di bawah matahari dan sebagiannya lagi terlindung bayangan, maka hendaklah dia berdiri (maksudnya tidak tetap berada di tempat tersebut)”

  1. Membalikan Tubuh Sambil Mengucap Doa

Disunnahkan juga pdaa saat tidur dan ingin membalikkan tubuh dari satu sisi ke sisi yang lain hendaknya mengucapkan doa, “aa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.”

Artikel terkait:

  1. Memakai Celak Mata

Memakai celak mata disaat tidur juga sangat disarankan seperti hadits Ibnu Umar, “Bahwasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” (HR. Ibnu Majah No. 3497)

  1. Mengibaskan Tempat Tidur

Selain itu mengibaskan tempat tidur atau membersihkan tempat tidur dari kotoran juga hendaknya dilakukan saat akan pergi tidur. Hal ini menjadi cara tidur baik dalam Islam seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050)

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, posisi tidur paling baik di dalam Islam adalah tidur dengan posisi tubuh miring atau menghadap ke kanan dan juga didukung dengan penelitian lanjutan yang ternyata juga akan memberikan dampak kesehatan bagi tubuh jika dibandingkan dengan posisi tidur lainnya. Dengan ulasan yang sudah kami berikan ini, diharapkan kita semua bisa mendapatkan petunjuk Rasulullah mengenai posisi tidur yang baik dan sempurna untuk kita sebagai umat-Nya dan juga bermanfaat untuk kesehatan.

The post 17 Posisi Tidur Yang Baik Menurut Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
20 Amalan Rasulullah Sebelum Tidur yang Istimewa https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-rasulullah-sebelum-tidur Mon, 04 Sep 2017 09:48:07 +0000 http://dalamislam.com/?p=2013 Allah dalam menurunkan ajaran islam tentunya memberikan petunjuk serta teladan dari adanya seorang Rasul. Nabi Muhammad SAW adalah Rasulullah yang memberikan teladan dan juga petunjuk bagi orang-orang Islam untuk melaksanakan hidup sesuai yang Allah kehendaki. Untuk itulah, Umat Islam diperintahkan juga oleh Allah untuk mengikuti apa yang Rasul contohkan termasuk yang sesuai dengan Rukun Islam, Dasar Hukum […]

The post 20 Amalan Rasulullah Sebelum Tidur yang Istimewa appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Allah dalam menurunkan ajaran islam tentunya memberikan petunjuk serta teladan dari adanya seorang Rasul. Nabi Muhammad SAW adalah Rasulullah yang memberikan teladan dan juga petunjuk bagi orang-orang Islam untuk melaksanakan hidup sesuai yang Allah kehendaki. Untuk itulah, Umat Islam diperintahkan juga oleh Allah untuk mengikuti apa yang Rasul contohkan termasuk yang sesuai dengan Rukun IslamDasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman.

Adanya Sunnah Rasul tentunya mempermudah kita untuk melaksanakan ajaran Islam dan menjalankan kehidupan kita dengan sebaik-baiknya. Tentu saja tanpa adanya Rasulullah yang mencontohkan umat islam akan kesulitan dan tidak bisa berlaku benar.

Untuk itu, salah satu amalan atau sunnah yang Rasulullah contohkan adalah saat manusia tidur. Sunnah Sebelum Tidur  adalah bagian dari ajaran islam. Islam agama yang sangat lengkap, yang memberikan petunjuk mulai dari bagun tidur hingga manusia tertidur kembali. Adanya aturan ini tentunya bukan untuk mempersulit manusia, melainkan untuk mempermudah dan memberikan jalan kebenaran kepada manusia.

baca juga:

Amalan-Amalan Sunnah Yang Bisa Dilakukan Sebelum Tidur

Amalan-amalan sunnah yang Rasulullah contohkan salah satunya adalah mengenai hal tidur. Walaupun tidur adalah hal yang sangat mudah, tetapi dibalik fungsi tidur sangat penting sekali dan banyak sekali aspek kesehatan di dalamnya yang dibutuhkan oleh manusia. Untuk itu, Islam pun lewat Amalan Sebelum Tidur Menurut Rasulullah juga memberikan arahan mengenai masalah tidur.

Berikut adalah amalan sunnah yang bisa kita lakukan sebelum melaksanakan istirahat atau tidur dari berbagai hadist yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

  1. Berwudhu sebelum Tidur

“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR Bukhari dan Muslim)

Di dalam hadist di atas dijelaskan bahwa sebelum tidur sangat dianjurkan untuk melakukan wudhu. Hal ini tentu selain menjaga kesucian saat tidur juga dapat memberikan kesegaran pada diri kita sebelum tidur.

  1. Tidur Dengan Posisi Menyamping Ke Kanan

Mengenai masalah posisi tidur yang tepat Rasulullah menyampaikannya dalam beberapa riwayat hadist berikut. Misalnya saja adalah hadist, “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Selain dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, tidur menyamping ke kanan juga dianalisa sebagai posisi tidur yang sehat menurut para pakar kesehatan. Hal ini dikarenakan membantu proses detoks dan lancarnya pernafasan.

baca juga:

  1. Meletakkan Tangan Kanan Di Pipi Kanan

Riwayat ini menunjukkan bahwa diajurkan untuk tidur berbaring ke kanan. Hadist serupa juga ditemukan, dan isi riwayatnya adalah, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

  1. Jangan Tidur dengan Posisi Tengkurap

Posisi Tidur Menurut Islam ternyata juga sangat penting untuk dilakukan. Mengenai masalah posisi tidur, Rasulullah juga melarang untuk kita tidur dalam posisi yang tengkurap. Hal ini tentu jika dilihat dari aspek biologis dan kesehatan, sangat tidak sehat karena menghambat kerja jantung dan pernafasan. Hal ini disampaikan dalam hadist,

“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR Abu Dawud)

  1. Membersihkan Tempat Tidur

“Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengibaskan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya…”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sunnah Rasul ini menunjukkan bahwa sebelum tidur hendaknya kita menjaga kebersihan tempat tidur. Saat tidur tentu pernafasan bisa terganggu jika banyak debu atau bakteri. Selain itu kotornya tempat tidur dapat mengganggu kesehatan kulit kita.

  1. Tidur Sesegera Mungkin Setelah Isya

Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam hadist ini disampaikan bahwa hendaknya kita tidur setelah melaksanakan shalat isya. Walaupun shalat isya memiliki waktu yang panjang, akan tetapi jika dilalaikan maka kita bisa saja meinggalkannya. Misal bangun terlalu siang, akhirnya sampai terlupa untuk shalat isya. Hal ini dikarenakan saat tidur kita tidak sadar dan sangat mudah untuk melalaikannya. Cara Tidur Rasulullah ini sangat baik jika kita terapkan.

  1. Melaksanakan Shalat Witir

Kekasihku yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku tiga wasiat: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha, (3) mengerjakan witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari)

Selain shalat isya wajib sebelum tidut, Rasulullah juga menyarankan untuk melaksanakan shalat witir sebelum tidur. Shalat witir sangat baik dilakukan karena selain mendapatkan pahala dari Allah, membantu kita menenangkan diri dan berdoa sebelum tidur. Shalat witir atau Shalat Malam Sebelum Tidur Menurut Islam tentu saja diperbolehkan, dan akan lebih baik jika dilanjut dengan tahajud setelah tidur, dan bangun dini hari.

  1. Membaca Doa Sebelum Tidur

Membaca doa sebelum tidur dapat juga memberikan ketenangan dan juga menjadikan tidur sebagai ibadah yang kita lakukan. Untuk itu, Rasulullah mengajarkan doa sebelum tidur yang disampaikan dalam riwayat hadist berikut.

Dari Hudzaifah, ia berkata, “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari)

  1. Meniup Telapak Tangan

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari)

Hadist diatas menunjukkan bahwa maksudnya meniup telapak tangan bukan sekdar meniup, namun juga memiliki makna doa dan dzikir yang ditujukan kepada Allah SWT. Jangan terjebak kepada persoalan teknis meniupnya, maksudnya adalah dengan berdoa dan membaca kalimat dzikir lainnya.

  1. Membaca Ayat Kursi

Persoalan membaca ayat kursi sebelum tidur juga disampaikan oleh Rasulullah dalam riwayat hadist berikut, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari)

Sebetulnya selain membaca ayat kursi kita juga bisa membaca ayat-ayat Al-Quran lainnya yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan kita. Untuk itu diperbolehkan membaca ayat-ayat lainnya, surat-surat pendek, yang kita hafal.

Selain hal diatas, kita juga bisa mengetahui bahwa dalam islam juga terdapat  Larangan Tidur Setelah Shalat Shubuh. Tentu saja hal ini berkaitan dengan produktivitas dan juga nasib rezeki yang akan kita dapatkan. Dari aspek kesehatan, tidur setelah subuh juga sangat tidak baik.

Membaca Doa-Doa atau Dzikir-Dzikir Sebelum Tidur

Dari 10 Sunnah sebelum tidur di atas, hal tersebut tentu yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Selain hal tersebut, sebelum tidur kita juga bisa melaksanakan doa-doa atau bacaan sebelum tidur dengan dzikir dan berbagai bacaan Al-Quran lainnya. Zikir Sebelum Tidur Menurut Islam tentu sangat bermanfaat sekali bagi kesehatan fisik dan jiwa kita.

Membaca doa atau dzikir sebelum tidur dapat mengingatkan kita kepada Allah, mengevaluasi diri sendiri dan juga mengingat dosa-dosa yang banyak telah kita lakukan. Dengan melaksanakan doa dan dzikir sebelum tidur, hal ini menjadi motivasi bagi diri kita untuk lebih baik lagi menjalani hidup di esok hari.

Berikut adalah 10 Doa-Doa dari Al-Quran yang bisa kita lakukan, sebagaimana Sunnah Rasul selalu membaca ayat atau dzikir menjelang ia tidur.

  • Ya Tuhan, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, kokohkanlah pendirian kami, serta tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir. (QS : Al Baqarah : 250)
  • Ya Tuhan, terimalah amal kami. Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah : 127)
  • Ya Tuhan, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu, dan jadikanlah pula anak turunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu (QS : Al-Baqarah : 128)
  • Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka. (QS : Al Baqarah : 201).
  • Ya Tuhan, janganlah Engka siksa kami karena lupa atau bersalah (QS Al Baqarah : 286)
  • Ya Tuhan, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana telah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami (QS Al Baqarah : 286)
  • Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (QS : Al Maidah : 83)
  • Ya Tuhan, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan haq (adil). Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.(QS : Al A’raf : 89)
  • Ya Tuhan, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama dengan orang-orang zhalim (QS : Al A’raf : 47)
  • Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). (QS : Al-A’raf : 126)

Itulah 20 Amalan Sunnah yang dapat kita lakukan sebelum melaksanakan tidut. Semoga dengan apa yang kita lakukan ini dapat menjadikan pahala dan kebaikan untuk diri kita yang telah melaksanakan tidur sesuai sunnah Rasulullah SAW.  Tidak lupa bahwa semua ini kita lakukan semata-mata agar dapat menjalankan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama Dunia Menurut IslamSukses Menurut IslamSukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam.

The post 20 Amalan Rasulullah Sebelum Tidur yang Istimewa appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tidur Dalam Islam – Anjuran dan Tata Cara Tidur yang Baik https://dalamislam.com/info-islami/tidur-dalam-islam Thu, 20 Oct 2016 15:00:44 +0000 http://dalamislam.com/?p=1025 Di dalam keseharian manusia, tidur adalah salah satu proses untuk beristirahat dan juga menjaga energi agar tetap sehat dan fit. Banyak permasalah tubuh dan juga proses detoksifikasi terjadi saat tidur. Untuk itu, proses tidur menjadi bagian dari mekanisme biologis dalam tubuh manusia. Tidak hanya dalam sudut pandang biologis, ternyata jauh sebelum ilmu biologi banyak muncul […]

The post Tidur Dalam Islam – Anjuran dan Tata Cara Tidur yang Baik appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Di dalam keseharian manusia, tidur adalah salah satu proses untuk beristirahat dan juga menjaga energi agar tetap sehat dan fit. Banyak permasalah tubuh dan juga proses detoksifikasi terjadi saat tidur. Untuk itu, proses tidur menjadi bagian dari mekanisme biologis dalam tubuh manusia. Tidak hanya dalam sudut pandang biologis, ternyata jauh sebelum ilmu biologi banyak muncul di dunia, Islam sudah membahas mengenai tidur. Hal ini sebagaimana di dalam Al-Quran. Untuk itu Islam dan Ilmu Pengetahuan selalu sejalan.

Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesung-guhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Ruum: 23).

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa tidur kita di siang atau malam hari adalah bagian dari kekuasaan Allah. Justru Allah memberikan kesempatan untuk manusia istirahat tidur di malam hari sedangkan berusaha di pagi harinya. Sistem tidur seperti ini sudah Allah ciptakan sesuai dengan sistem kehidupan di muka bumi. Pagi atau siang hari matahari masih sangat kuat dan terlihat cahayanya, lalu memberikan energi untuk tumbuhan berfotosintesis, menyinari manusia sehingga bisa aktif beraktifitas. Andai kan di siang hari tidak ada sistem seperti itu, dan tubuh manusia di siang hari tidak dapat aktif bekerja maka akan ada kerusakan tubuh bagi manusia itu sendiri.

Untuk itu, Allah menyampaikan lagi bahwa tidur adalah proses untuk istirahat. Dengan beristirahat maka dapat menjadi kesegaran dan proses detoksifikasi racun yang ada dalam tubuh sesuai mekanisme biologis yang terjadi, “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat”. (QS. An-Naba’: 9).

Imam Ibnu Katsir pun menyatakan bahwa, “Yaitu termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya Allah menjadikan sifat tidur bagi kalian diwaktu malam dan siang, dengan tidur, ketenangan dan rasa lapang dapat tercapai dan rasa lelah serta kepenatan dapat hilang”.

Untuk itulah fungsi agama  islam dan fungsi Al-Quran bagi umat manusia adalah mengatur dan menuntun manusia agar benar kehidupannya hingga aspek terkecil. Ajaran islam tentunya bukan hanya berbicara mengenai rukun islam dan rukun iman.

Anjuran Tidur dalam Islam

Di dalam islam terdapat beberapa anjuran tidur dalam islam yang dapat diikuti dan dilakukan oleh umat muslim. Hal ini dilakukan pula oleh Rasulullah SAW sebagaimana Rasulullah SAW adalah sebagai teladan kita. Untuk itu, hal seperti tidur pun Rasulullah memberikan anjuran dan adabnya agar umat islam tidak salah melakukannya.

Islam bukan hanya sekedar meyakini rukun iman dan rukun islam, melainkan hal kecil seperti tidur pun islam memberikan panduannya. Sebagaimana penjelasan di atas, bahwa tidur ternyata memiliki fungsi untuk mekanisme biologi bahkan Allah mengingatkan bahwa tidur merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah bagi yang berpikir. Berikut adalah beberapa anjuran tidur dalam islam :

  1. Tidur saat Awal Malam

Sahabat mulia Ibnu Abbas pernah bertutur: “Suatu ketika aku pernah bermalam dirumah bibiku Muimunah untuk meli-hat bagaimana shalatnya Rusulullah, beliau berbincang sejenak bersama istrinya, kemudian tidur”.

Di dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah tidak tidur larut malam hari. Beliau tidur di awal malam dan tentunya terbangun kembali di 1/3 malam untuk menunaikan shalat tahajud. Selain dari tidur di awal malam dapat mnejaga untuk membangun di 1/3 malam, tentunya hal tersebut memiliki fungsi terhadap kesehatan.

Seseorang yang tidur larut malam akan mengganggu mekanisme tubuhnya. Tubuh di atas pukul 23.00 sudah berproses untuk mendetoks racun, melakukan proses pengistirahatan tubuh, termasuk jantung sebagai organ vital sudah seharusnya beristirahat dari aktivitas padat. Jika saat malam hari masih terjaga, tentunya akan merusak proses alamiah tersebut.

  1. Tidak Tidur Sebelum Isya

Berdasarkan hadits: Dari Abu Barzah bahwasanya Rasulullah membenci tidur sebelum isya’ dan bercakap-cakap setelahnya.

Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, bahwa orang yang tidur sebelum shalat isya tentu akan melewati waktu isya dan terbangun saat shalat subuh. Untuk itu, sebelum tidur maka diwajibkan shalat isya bahkan tidak boleh tidur sebelum melaksanakan shalat isya. Tidak ada jaminan setelah tidur dapat masih terbangun untuk menunaikan shalat isya atau langsung bertemu sholat subuh.

  1. Berwudhu

Dari Baro’ Bin ‘Azib bahwasanya Rasulullah bersabda: “Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat”.

Dari hadist tersebut, seorang imam besar memberikan penafsiran. Imam Nawawi berkata: “Hadits ini berisi anjuran berwudhu ketika hendak tidur, apabila seseorang telah mempunyai wudhu maka hal itu telah mencukupinya, karena maksud dari itu semua adalah tidur dalam keadaan suci khawatir maut menjemput-nya seketika itu, maksud yang lain dengan berwudhu dapat menjauhkan diri dari gangguan syaithon dan perasaan takut ketika tidur”.

Untuk itu seorang muslim harus dapat mengusahakan berwudhu sebelum tidur. Tentu untuk melaksanakan wudhu sebelum tidur harus dengan cara berwudhu yang benar.

  1. Mengebuti Tempat Tidur

Berdasarkan hadits: Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menimpa padanya”

  1. Berbaring ke Sisi Kanan

Dari Ibnu Qoyim Al Jauziyah , “Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tangannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan”

Tidur dengan menghadap ke kanan menurut penelitian adalah tidur yang baik karena melindungi kerja organ-organ vital seperti jantung, hati, dan ginjal.

Tidur yang Baik Bagi Seorang Muslim

Untuk dapat menjalankan aktivitas secara produktif, seorang muslim harus tidur sesuai proporsinya. Tidur tersebut tidak boleh terlalu banyak atau berlebihan, atau tidak boleh terlalu kurang. Tidur yang berlebihan dapat berakibat pada kurangnya produktifitas kerja, munculnya kemalasan, tidak terbiasa bekerja keras, dan melatih kekuatan fisik karena banyak aktifitas yang dikerjakan hanya di tempat tidur. Tidur terlalu sedikit juga tidak baik karena dapat berefek  pada lemahnya tubuh, dan akan berdampak pada kerja organ tubuh yang kurang optimal.

Sunnah Rasul mengenai tidur hanya bagian dari banyaknya sunnah rasul yang lain. Sunnah rasul yang lain dapat dilaksankaan oleh seorang muslim juga seperti : cara makan Rasulullah , cara mandi dalam Islam , macam -macam shalat sunnah , adab ziarah kubur , adab ziarah kubur sesuai Sunnah dsb.

Sunnah rasul termasuk tidur ini tidak sulit dilakukan jika istiqomah dalam Islam dan dengan cara agar tetap istiqomah di jalan Allah.

The post Tidur Dalam Islam – Anjuran dan Tata Cara Tidur yang Baik appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Posisi Tidur Menurut Islam dan Kesehatan https://dalamislam.com/info-islami/posisi-tidur-menurut-islam Thu, 20 Oct 2016 14:40:48 +0000 http://dalamislam.com/?p=1023 Ajaran islam adalah agama yang mengajarkan berbagai hal mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur lagi. Seluruh aturan tersebut ditujukan kepada manusia agar dapat melaksanakan kehidupannya dengan baik, seimbang, dan memberikan kemaslahatan bukan hanya untuk diri sendiri namun untuk ummat secara keseluruhan. Untuk itu fungsi agama  dan fungsi Al-Quran bagi umat manusia adalah mengatur dan […]

The post Posisi Tidur Menurut Islam dan Kesehatan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ajaran islam adalah agama yang mengajarkan berbagai hal mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur lagi. Seluruh aturan tersebut ditujukan kepada manusia agar dapat melaksanakan kehidupannya dengan baik, seimbang, dan memberikan kemaslahatan bukan hanya untuk diri sendiri namun untuk ummat secara keseluruhan. Untuk itu fungsi agama  dan fungsi Al-Quran bagi umat manusia adalah mengatur dan menuntun manusia agar benar kehidupannya.

Islam tidak hanya berbicara mengenai rukun islam dan rukun iman saja. Dalam hal ini islam pun mengajarkan mengenai bagaimana masalah tidur. Tidur memang bukanlah aktivitas yang spesial atau khusus. Namun, dibalik tidur terdapat aturan islam, fungsi, dan berbagai aspek lainnya yang dapat menimbulkan dampak tersendiri. Untuk itu, islam mengatur berbagai hal dalam masalah tidur-nya seorang manusia.

Namun, hal-hal tersebut tentunya hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang menggunakan akalnya untuk berpikir dan memahami aturan islam. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam Al-Quran, “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS : Qaaf : 37)

Disampaikan pula di dalam Al-Quran bahwa tidur adalah salah satu dari nikmat dan karunia Allah. Tidur adalah sunnatullah yang Allah ciptakan dan akan membawakan kemasalahatan jika manusia menjalankannya dan mau bersyukur atas apa yang Allah ciptakan. Hal ini bagian dari proses penciptaan manusia menurut Islam yang Allah anugerahkan.

Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesung-guhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Ruum: 23).

Untuk itu, Allah menyampaikan lagi bahwa tidur adalah proses untuk istirahat. Dengan beristirahat maka dapat menjadi kesegaran dan proses detoksifikasi racun yang ada dalam tubuh sesuai mekanisme biologis yang terjadi, “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat”. (QS. An-Naba’: 9).

Tujuan Penciptaan Manusia dalam Islam, Hakikat Penciptaan Manusia menurut Pandangan Islam, Konsep Manusia dalam Islam, sejatinya untuk menjadi pemimpin di muka bumi dan menjalankan perintah Allah untuk menjadi khalifah fil Ard. Untuk itu, tidur adalah salah satu proses untuk dapat mendapatkan kesegaran dan tubuh yang fit.

Posisi Tidur yang Baik Menurut Ajaran Islam

Hadits dari Barra bin ‘Azib ra : Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Jika kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di lambung kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah pun mengajarkan apabila posisi tidur menurut islam yaitu meletakkan tangan kanan-nya di bawah pipi kanan nya. Para ilmuwan meneliti bahwa tidur berbaring ke sebelah kanan yang diajarkan oleh Rasulullah berfungsi untuk membuang racun-racun yang ada di otak. Dr. Zafir Al Attar menjelaskan bahwa posisi tidur miring ke kanan jantung hanya akan terbebani oleh paru-paru kiri yang ukurannya kecil. Cara tidur seperti ini juga menjadikan hati pada posisi yang tetap.

Bahkan, tidur dengan posisi ini juga baik untuk pencernaan. Makanan akan mampu dicerna oleh usus dalam waktu 2,5 jam hingga 4,5 jam. Posisi tidur seperti ini pula membuat makanan yang baru masuk akan selesai dicerna setelah 5-8 jam. Untuk itu posisi terbaik ketika tidur adalah dengan berbaring miring ke sebelah kanan. Di zaman dulu mungkin ilmu biologi dan fungsi tubuh manusia belum begitu berkembang. Namun tidak dengan ajaran islam. Ajaran islam dapat melintas batas zaman dan dipertanggungjawabkan keilmiahannya dalam islam.

Aturan islam tidak ada yang merugikan sedikitpun, hal ini bagian dari fungsi iman kepada Allah SWT dan manfaat beriman kepada Allah SWT.  Hal ini pun menjadi bagian dari keutamaan cinta kepada Rasulullah bagi ummat islam yang mengamalkan sunnahnya.

Posisi Tidur yang Tidak Baik Menurut Islam

Selain posisi yang baik ada pula posisi yang tidak baik dalam tidur. Hal ini tentunya bukan hanya menyalahi aturan namun juga akan berdampak pada kesehatan dan fungsi-fungsi tubuh yang lainnnya. Untuk itu, berikut adalah posisi tidur menurut islam yang kurang baik :

  1. Posisi Tidur Tengkurap

Menurut Dr Zafir Al Attar, orang yang tidur dengan posisi tengkurap akan kesulitan bernafas dalam sautu waktu tertentu. Hal ini dikarenakan seluruh tumpuan dari berat badan orang tersebut akan menekan dada dan membuat dada sulit untuk merenggang dan akhirnya juga berdampak pada sulitnya bernafas. Dengan begitu, asupan oksigen akan berkurang, sirkulasinya sulit dan mempengaruhi kinerja jantung dan otak.

Untuk itu, banyak orang-orang yang meninggal ketika tidur dalam posisi yang tengkurap. Banyak pula yang meninggal mendadak karena posisi tidur yang salah yaitu dengan tengkurap. Bahkan Rasulullahpun menyatakan bahwa tidur dalam posisi tengkurap adalah posisi yang dibenci oleh beliau.

“Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dimurkai oleh Allah dan Rasul-Nya.” (HR Tirimizi dan Ahmad-hasan lighairihi)

  1. Posisi Tidur Terlentang

Penelitian dari Dr Zafir menjelaskan bahwa seseorang yang posisi tidurnya terlentang akan membuat pernafasannya terjadi lewat mulut. Dalam posisi yang terlentang maka mulut kita akan terbuka sebab rahang bawah kita akan merenggang. Pernafasan dari mulut tentu saja kurang baik dan akan membuat tersedak.

Pernafasan yang baik adalah lewat hidung bukan lewat mulut sebab dalam hidung udara yang penuh debu atau kotor akan disaring melalui bulu-bulu atau lendir yang ada di hidung. Pernafasan lewat mulut tidak baik karena tidak ada filter udara dan dapat mudah masuk bakteri. Bahkan pernafasan lewat mulut akan menyebabkan terjadinya peradangan dalam gusi yang tentu tidak sehat untuk mulut dan gigi.

  1. Posisi Tidur Menyamping ke Kiri

Posisi tidur menyamping ke kiri juga tidak baik untuk kesehatan sebab dapat mengganggu organ jantung dan paru-paru sebelah kanan yang ukurannya lebih besar akan tertekan. Kinerja jantung pun juga akan terganggu terutama bagi yang telah berusia lanjut. Maka itu posisi tidur seperti ini tidak baik dan sangat tidak dianjurkan dalam islam.

Sunnah Rasul mengenai tidur hanya bagian dari banyaknya sunnah rasul yang lain. Sunnah rasul yang lain dapat diaplikasikan juga seperti : Sunnah Rasul Malam Jumat Dalam Islam cara makan Rasulullah , cara mandi dalam Islam , macam -macam shalat sunnah , adab ziarah kubur , dsb.

The post Posisi Tidur Menurut Islam dan Kesehatan appeared first on DalamIslam.com.

]]>