Banyak sekali Ulama yang menuntut ilmu di usia yang tidak lagi muda. Imam dan Khathib Masjid Nabawi yang berusia 40 tahun melantunkan bacaan Al Quran dengan syahdu dan khas. Terdapat pula Ulama yang menuntut ilmu di usia tua diantaranya Abdullah bin Ahmad bin Abdullah al Marwazi -rahimahullah- atau yang dikenal dengan Al Qaffal.
Sebelum beliau menuntut ilmu, pada masa mudanya beliau berjualan kunci gembok. Sampai pada akhirnya beliau mulai belajar di usia 30 tahun. Apakah ada kesempatan bagi orang tua untuk menghafalkan Al-Qur’an? Tentu saja iya, tidak ada yang terlambat untuk belajar.
Meskipun ada yang gemar menghafal di waktu mudanya, namun ia malas dan tidak semangat dalam mengulang hafalannya, bagaimanapun hafalannya juga akan lenyap. Seperti batu yang telah di ukir, lalu dibiarkan saja, maka lama kelamaan batu tersebut akan ditutupi oleh debu dan bisa hancur.
Memang benar, ada sebuah ungkapan dalam Bahasa Arab bahwa,
الحفظ في الصغر كالنقش على الحجر
‘’Menghafal di waktu kecil laksana mengukir di atas batu’’.
Berikut, cara Menghafal Al Qur’an di Usia Tua
Menggunakan 1 Mushaf
Cara menghafalkan al quran saat sudah berumur adalah menggunakan 1 Mushaf yang memiliki pengertian ma ushhifa, maksudnya sesuatu yang terkumpul di dalamnya lembaran-lembaran berisi tulisan yang diapit di antara dua jilid yang sama selama proses menghafalkan Al-Quran. Hal ini akan sangat memudahkan kamu dalam proses menghafal Al Quran.
Kriteria Al Quran untuk hafalan mushaf:
- Satu halaman terdapat 15 baris.
- Menggunakan khat Indonesia atau Madinah.
- Lebih disarankan menggunakan Al-Quran terjemah per kata
- Terdapat terjemah tafsiriyah sehingga mengerti alur terjemah.
- Huruf-huruf yang tercetak terlihat jelas sehingga kuat membacanya dalam waktu jangka panjang
Mendengarkan Bacaan Qari
Teknik Menghafal Al-quran dengan Mudah Membiasakan diri untuk mendengarkan bacaan qari, ini akan membantu ingatan kamu dalam menambah hafalan. Kamu bisa mendengar bacaan dari Imam Masjidil Haram, Imam Masjid Nabawi, sehingga dapat membantu kamu memiliki makharijul huruf yang tepat.
Kita juga dapat membiasakan diri untuk berhenti (waqf) pada titik yang tepat. Kamu bisa mendengarkan bacaan Qari dengan mudah lewat handphone atau TV digital. Usahakan mendengarkan bacaan yang murattal bukan mujawwad.
Teknologi, Sarana Dalam Memaksimalkan Cara Menghafal Al Qur’an
Berada dalam perjalanan namun tidak membawa mushaf? Cara Mengembalikan Hafalan Quran Kamu bisa install aplikasi Al Quran yang saat ini mudah ditemukan di Playstore atau IOS. Sehingga kemanapun dan kapanpun Anda pergi dan beraktivitas, tetap bisa mendengarkan bacaan Al Quran Manfaat Menghafal Al-Quran yang Sangat Luar Biasa.
Hal itu juga membantu dalam Cara Mengajarkan Anak Membaca Al-Quran dalam ingatan bacaan Al Quran kamu lebih baik. Tidak ada kata terlambat untuk belajar Al Quran bahkan untuk usia berapapun. Karena semua pasti akan bisa mempelajarinya.
Menghafal alqur’an di usia tua menurut Imam as Suyuthi rahimahullah
Bahkan sebagian Ulama seperti Imam As-Suyuthi –rahimahullah mensyaratkan bahwa hendaknya Keutamaan Menghafal Al Quran Bagi Kehidupan Dunia dan Akhirat kita umat muslim (mendengar) hadits di umur 30 tahun, ini juga pendapatnya Ulama Syam.
Imam Al Bukhari -rahimahullah- meriwayatkan perkataan Umar Bin Al Khathab di dalam ‘’kitabul ‘Ilm’’ bahwasannya beliau berkata,’’Belajarlah agamamu sebelum engkau menampuk kepemimpinan’’. Lalu Imam Al Bukhari berkata,’’dan setelah kalian menampuk kepemimpinan maksudnya dahulu sahabat Rasulullah SAW mulai menuntut ilmu agama di umur tua mereka.’’
Diantara ulama yang menuntut ilmu di waktu tua lainnya adalah Asbagh bin Al faraj rahimahullah, Imam Az Zhahabi rahimahullah berkata tentang biografi beliau,’’ Syaikhul Imam al Kabir, Mufti Negeri Mesir dan Alimnya, beliau mulai menuntut Ilmu di umur yang sudah tua. ‘’
Berikut ini adalah nasehat syaikh Abdullah bin Jibrin rahimahullah ketika ditanya tentang menuntut ilmu di waktu muda, beliau berkata:
‘’Kapan pun seorang muslim bisa dan mampu untuk menuntut ilmu serta memperdalamnya, maka hendaknya ia lakukan. Dan tidak boleh mundur dari menuntut ilmu dengan alasan umur yang tua.
Karena sebagian besar sahabat Rasulullah SAW menuntut ilmu di waktu tua mereka seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Al Abbas, Ibnu Auf, Abu Ubaidah, kemudian diikuti oleh para ulama dari kalangan Tabiin seperti, Shalih bin Kisan, beliau belajar dari sahabat Ibnu Umar, dan Ibnu Zubair dan belajar kepada Imam Al Zuhri dan dianugrahi Umur yang Panjang sehingga beliau wafat pada tahun 140 Hijriah.
Karena hukum menuntut ilmu itu wajib maka tidak ada batasan umur untuk menuntut ilmu. Seorang Ulama bernama Makhul rahimahullah meriwayatkan secara Mursal bahwa,’’ Tidak boleh seorang yang sudah tua merasa malu untuk mengambil ilmu dari yang muda.’’
Maksudnya ialah, walaupun orang tua tersebut memiliki kekurangan, bodoh, dan sebagainya, dan mempelajari ilmu dari yang lebih muda bukanlah termasuk aib. Adapun pemuda wajib untuk bermanfaat memberikan ilmu ke orang lain, karena itu akan menguatkan pemahamannya.
Al Hasan rahimahullah berkata,’’belajar hadits di waktu muda laksana mengukir di atas batu’’
Al Hasan bin Ali berkata,’’Tuntutlah Ilmu, karena jika kalian adalah orang orang kecil di kaumnya maka kalian akan menjadi pembesar pembesarnya di esok hari’’.
Imam Al Zuhri rahimahullah berkata,’’ Jangan merasa minder dengan mudanya umur kalian, karena dulu Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu jika mendapati perkara urusan yang sulit dan pelik, beliau memanggil para pemuda untuk diajak bermusyawarah“.