puasa asyura Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/puasa-asyura Sun, 14 Jun 2020 14:24:53 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png puasa asyura Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/puasa-asyura 32 32 2 Keutamaan Puasa Asyura yang Perlu diketahui https://dalamislam.com/puasa/keutamaan-puasa-asyura Sun, 14 Jun 2020 14:24:52 +0000 https://dalamislam.com/?p=8650 Setelah memahami keistimewaan puasa Arafah, kali ini akan kita bahas mengenai puasa Asyura. Perlu diketahui, puasa Asyura merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan: “Puasa yang paling utama setelah Ramadan ialah puasa di bulan Allah, Muharam.” Puasa Asyura atau puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharam jatuh […]

The post 2 Keutamaan Puasa Asyura yang Perlu diketahui appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Setelah memahami keistimewaan puasa Arafah, kali ini akan kita bahas mengenai puasa Asyura.

Perlu diketahui, puasa Asyura merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram.

Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan:

Puasa yang paling utama setelah Ramadan ialah puasa di bulan Allah, Muharam.”

Puasa Asyura atau puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharam jatuh pada Selasa (10/9/2019). Amalan ini menjadi lebih sempurna ketika dilakukan pada 8, 9, dan 10 Muharam.

Lalu apa saja keistimewaan dan keutamaan puasa Asyura ini?

1. Dihapuskannya dosa satu tahun yang lalu

Seperti dalam sejarah puasa Asyura, salah satu keutamaan puasa Asyura ini adalah dihapuskannya dosa-dosa hamba Allah SWT yang mengerjakan puasa tersebut.

Rasululloh bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: “Puasa ‘Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu“.

Imam an-Nawawi berkata: “Keutamaannya menghapus semua dosa-dosa kecil. Atau boleh dikatakan menghapus seluruh dosa kecuali dosa besar”.

2. Merupakan Sebaik-baiknya Puasa

Jika hari terbaik merupakan salah satu keistimewaan hari jumat, maka puasa terbaik adalah puasa Asyura.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

The post 2 Keutamaan Puasa Asyura yang Perlu diketahui appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sejarah Puasa ‘Asyura https://dalamislam.com/puasa/sejarah-puasa-asyura Tue, 10 Mar 2020 23:39:54 +0000 https://dalamislam.com/?p=8325 Salah satu di antara macam-macam puasa sunnah yang memiliki keutamaan berupa dihapuskannya dosa-dosa selama setahun adalah puasa ‘Asyura. Puasa ‘Asyura adalah salah satu puasa sunnah di bulan Muharram yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para shahabat untuk […]

The post Sejarah Puasa ‘Asyura appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Salah satu di antara macam-macam puasa sunnah yang memiliki keutamaan berupa dihapuskannya dosa-dosa selama setahun adalah puasa ‘Asyura.

Puasa ‘Asyura adalah salah satu puasa sunnah di bulan Muharram yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada hari itu, mereka berkomentar, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menjawab, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah wafat”. (HR. Muslim).

Adapun keutamaan puasa ‘Asyura adalah dapat menghapus dosa-dosa selama setahun. Hal ini diasarkan atas hadits berikut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Puasa hari ‘Asyura, sunggguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.” (HR.Muslim)

Dalil lainnya adalah sebagai berikut.

“Dari Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura, maka beliau bersabda, “Puasa ‘Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim).

Bagaimakanah sejarah puasa ‘Asyura?

Sebelum Islam datang, puasa ‘Asyura telah dipraktekkan oleh orang-orang Jahiliyah, umat Nasrani, dan umat Yahudi.

Mereka berpuasa pada tanggal 10 Tishri atau 10 Muharram tepat di hari Raya Yom Kippur. Alasannya adalah karena pada hari itu Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh-musuh mereka. 

Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur, Nabi Musa ‘alaihis salam kemudian berpuasa pada hari itu. Sejak itulah, puasa ‘Asyura menjadi syari’at bagi umat Yahudi.

Al-Qurtuby dalam kitab Fatkhul Bari mengatakan, 

“Mungkin orang-orang Qurais dulu menyendarkan puasanya kepada syari’at nabi terdahulu seperti Nabi Ibrahim. Sedangkan puasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bisa jadi karena kecocokan kepada mereka sebagaimana dalam masalah haji, atau karena Allah mengizinkan beliau untuk berpuasa karena itu termasuk pekerjaan yang baik.”

Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hijrah ke Madinah, beliau menemukan bahwa umat Yahudi di sana melaksanakan puasa ‘Asyura.

Beliau pun kemudian bertanya kepada mereka. Setelah memperoleh jawaban, beliau pun memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa ‘Asyura.

Cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditengarai merupakan upaya untuk meluluhkan hati orang-orang Yahudi atau karena hal lainnya.

Yang perlu dipahami adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa ‘Asyura bukan karena mengikuti umat Yahudi dan kaum Qurais, melainkan Nabi Musa ‘alaihis salam.

Beliau melakukannya karena saat itu beliau kerap mencocokkan ahlul kitab dalam hal-hal yang tidal dilarang.

Dari ‘Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah, maka beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa hari ‘Asyura. Beliau bertanya kepada mereka, “Ada apa ini?” Mereka menjawab, “Ini adalah hari yang baik. Pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka. Maka Nabi Musa berpuasa pada hari ini.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Saya lebih layak dengan Nabi Musa dibandingkan kalian.” Maka beliau berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa ‘Asyura.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Perintah berpuasa ‘Asyura bagi umat muslim

Setelah memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa ‘Asyura, beliau pun akhirnya memerintahkan umat Islam untuk berpuasa ‘Asyura pada tanggal 10 Muharram dan ini adalah puasa wajib.

Jika pada hari itu ada sebagian umatnya yang sudah makan maka mereka bisa berpuasa pada sisa hari itu. Jika pada hari itu sebagian umatnya belum makan maka hendaklah mereka berpuasa.

Untuk menghindari syari’at yang dilakukan umat Yahudi, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk berpuasa juga pada tanggal 9 Muharram (Hari Tasu’a) dan 11 Muharram.

Dengan demikian, keutamaan puasa Tasu’a adalah untuk menyelisihi kitab-kitab terdahulu yang hanya mengkhususkan puasa pada tanggal 10 Muharram saja.

Sebagaimana halnya puasa tanggal 9 Muharram, puasa tanggal 11 Muharram juga dimaksudkan untuk menyelisihi kitab-kitab terdahulu.

Terkait puasa tanggal 9, 10, dan 11 Muharram, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz berkata,

“Yang afdhal adalah berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh dari bulan Muharram karena mengingat hadits (Ibnu Abbas), “Apablia aku masih diberi kehidupan tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan.” Jika ada yang berpuasa pada hari kesepuluh dan kesebelas atau berpuasa tiga hari sekaligus (tanggal 9, 10, dan 11) maka itu semua bai. Semua ini dengan maksud untuk menyelisihi Yahudi.” (Fatwa Syaikh Ibnu Baz)

Perintah agar umatnya berpuasa ‘Asyura disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di awal-awal tahun beliau tinggal di Madinah.

Satu setengah tahun setelah beliau tinggal di Madinah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menerima wahyu mengenai diwajibkannya puasa Ramadhan. 

Dalam surat Al Baqarah ayat 183 Allah berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS, Al-Baqarah : 183)

Setelah wahyu tentang diwajibkannya puasa Ramadhan bagi umat muslim, maka puasa ‘Asyura tidak lagi menjadi puasa wajib bagi umat muslim melainkan menjadi puasa sunnah.

Dengan demikian, puasa ‘Asyura menjadi salah satu amalan 10 Muharram yang dapat mendatangkan pahala bagi siapapun yang mengerjakannya.

The post Sejarah Puasa ‘Asyura appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Niat Puasa Tasu’a Dan Asyura dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/niat-puasa-tasua-dan-asyura Tue, 17 Sep 2019 08:51:42 +0000 https://dalamislam.com/?p=7912 Bulan Muharram merupakan bulan yang mulia, dimana kita bisa memperbanyak macam-macam amal shaleh dengan melakukan ibadah puasa sunnah. Selain Puasa sunnah Senin dan Kamis, puasa sunnah yang hanya ada di bulan Muharram yaitu Puasa Tasu’a dan Asyura. Kedua puasa sunnah tersebut memiliki keistimewaannya masing-masing. Adapun keutamaan Puasa Tasua terdapat dalam dalil di bawah ini. عَنْ […]

The post Niat Puasa Tasu’a Dan Asyura dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bulan Muharram merupakan bulan yang mulia, dimana kita bisa memperbanyak macam-macam amal shaleh dengan melakukan ibadah puasa sunnah. Selain Puasa sunnah Senin dan Kamis, puasa sunnah yang hanya ada di bulan Muharram yaitu Puasa Tasu’a dan Asyura.

Kedua puasa sunnah tersebut memiliki keistimewaannya masing-masing. Adapun keutamaan Puasa Tasua terdapat dalam dalil di bawah ini.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ وَفِي رِوَايَةِ أَبِي بَكْرٍ قَالَ يَعْنِي يَوْمَ عَاشُورَاءَ

Artinya, “Dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Kalau sekiranya aku hidup hingga tahun depan, niscaya aku kan puasa pada hari Sembilan (Muharram)’ pada riwayat Abu Bakar ia berkata, yakni ‘pada hari sepuluh (Muharam),’” (HR Muslim).

Puasa Tasua asal katanya dari tis’a yang artinya sembilan. Oleh karena itu, puasa ini dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Keutamannya untuk menyelisihi orang Yahudi. Sebab dalam budaya Yahudi dan Nasrani, tanggal 9 Muharram merupakan tanggal yang diagungkan.

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ» قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ، حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam melakukan puasa ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa ‘Asyura, maka para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, ia adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani.”

Maka beliau bersabda, “Jika begitu, pada tahun mendatang kita juga akan berpuasa pada hari kesembilan, insya Allah.”

Ternyata tahun berikutnya belum datang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam telah wafat.” (HR. Muslim no. 1134)

Sedangkan, Puasa ‘Asyura merupakan salah satu puasa sunnah di bulan Muharram yang sangat dianjurkan. Puasa Asyura memberikan manfaat kepada yang menjalankan, yakni dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

“Adapun puasa Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya,” (Hadits Riwayat Muslim no. 1976)

Dalam Fatwa Islam (no. 21785) dinyatakan:

قال الشافعي وأصحابه وأحمد وإسحاق وآخرون : يستحب صوم التاسع والعاشر جميعا ; لأن النبي صلى الله عليه وسلم صام العاشر , ونوى صيام التاسع

Imam As-Syafii dan pengikut madzhabnya, imam Ahmad, Ishaq bin Rahuyah, dan ulama lainnya mengatakan: Dianjurkan puasa di hari kesembilan dan kesepuluh (Muharam) secara berurutan. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaksanakan puasa di tanggal 10 dan beliau telah meniatkan puasa tanggal 9 (Muharram).

Niat menjadi hal yang wajib diucapkan sebelum menjalankan macam-macam puasa sunnah. Termasuk saat akan menjalankan Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura. Berikut inilah niatnya:

Inilah bacaan niat Puasa Asyura,

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ

Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.

Sementara, bacaan niat puasa Tasu`a yaitu,

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ

Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu`a esok hari karena Allah SWT.

Itulah ulasan mengenai niat Puasa Tasu’a dan Puasa ‘Asyura yang dapat Anda ketahui. Semoga kita semua dapat menjalani puasa sunnah yang jatuh pada tanggal 9 dan 10 September 2019 ini, serta amalan di bulan Muharram lainnya dengan ikhlas lillahi ta’ala. Aamiin.

The post Niat Puasa Tasu’a Dan Asyura dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
3 Doa Puasa Asyura yang Mustajab https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/doa-puasa-asyura Sat, 16 Sep 2017 02:42:58 +0000 https://dalamislam.com/?p=2081 Puasa Asyura hendaknya dijalani dengan mengetahui lafadz atau bacaan serta doa. Akan tetapi, untuk sebagian umat muslim Indonesia yang madhzab syafi’i memberi penjelasan jika mengucapkan lafadz niat adalah sebuah sunnah sehingga tidak ada salahnya untuk diucapkan bagi yang ingin berpuasa Asyura. Abu Qatadah ra berkata jika Rasulullah SAW bersabda, “Puasa pada hari arafah  dapat menghapus […]

The post 3 Doa Puasa Asyura yang Mustajab appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Puasa Asyura hendaknya dijalani dengan mengetahui lafadz atau bacaan serta doa. Akan tetapi, untuk sebagian umat muslim Indonesia yang madhzab syafi’i memberi penjelasan jika mengucapkan lafadz niat adalah sebuah sunnah sehingga tidak ada salahnya untuk diucapkan bagi yang ingin berpuasa Asyura.

Abu Qatadah ra berkata jika Rasulullah SAW bersabda, “Puasa pada hari arafah  dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang. dan puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa tahun yang lalu.” (H.R jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi)

Bulan Muharram menjadi salaj satu dari empat bulan haram yang sudah dimuliakan Allah. Secara khusus, Allah SWT sudah melarang untuk melakukan perbuatan zalim atau maksiat pada bulan tersebut dengan maksud untuk memperlihatkan kehormatan. Allah Ta’ala berfirman, “Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. Al-Taubah: 36)

Artikel terkait:

Bacaan Puasa Asyura

Nawatu as shauma fi yaumi ‘asyura sunnatan lillahi ta’ala

Arti: Saya niat puasa asyura, sunnah karena Allah ta’ala

Sesudah selesai membacakan lafagz tersebut, maka diwajibkan untuk melafalkannya lewat ucapan dengan memakai bahasa yang sesuai dengan arti yang terkandung di dalamnya.

Doa yang dipanjatkan Saat Melakukan Puasa Asyura

Berikut ini doa umum yang bisa dipanjatkan saat melakukan puasa Asyura, yaitu:

Hasbunallahu wa ni’mal wakiil, ni’mal maulaa wa ni’man nashiir. Subhanallahi mil-al miizaani wa muntahal ilmi wa mablaghor ridhoo wazinatal arsyi. Laa malja-a walaa manja-a minallahi illa ilaihi subhaanallahi adadasy syaf’ir wal witri.

Wa Adada kalimaatilahit taammaati kulliha nas’alukas salaamata birahmatika yaa arhamar raahimina. Waalaa haula walaa quwwata illa billahil aliyyil azhiim, Wahuwa hasbuna wa ni’mal wakiil ni’mal maulaa wa ni’man nashiir, Washallalahu alaa sayyidina muhammadin wa alaa aalihi washahbihii wasallam.

Arti:

Cukuplah Allah menjadi sandaran kami dan Dia sebaik – baik Pelindung. Sebaik baik kekasih dan sebaik baik Penolong. Maha Suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan dan timbangan ‘arzy. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya Maha Suci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna, kami memohon keselamatan dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Paling Penyayang diantara semua yang penyayang. Dan tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung Dan Dialah yang mencukupi kami sebaik baik pelindung, sebaik baik kekasih dan sebaik baik Penolong. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga dan sahabat beliau.

Doa ini dibacakan pada hari Asyura, akan tetapi jika ingin dibacakan pada hari biasa juga diperbolehkan sebab lafadznya sangat umum.

Artikel terkait:

1. Doa Asyura

Hasbunallahu wani’mal wakiilu ni’mal maulaa wani’man nashiiru Subhanallahi mil-al miizaani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridhaa wazinatal ‘arsyi Laa malja-a walaa manja-a minallahi illa ilaihi subhaanallahi ‘adadasy syaf’ir wal witri Wa ‘adada kalimaatillahittaammaati kulliha nas-alukas salaamata birahmatika yaa arhamar raahimina Walaa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhiimi Wa huwa hasbuna wa ni’mal wakiilu ni’mal maulaa wa ni’man nashiiru Wa shallalahu ta‘ala alaa sayyidina wanabiyyina muhammadin wa ‘alaa aalihi washahbihii aj’main.

Arti: Cukuplah Allah menjadi sandaran kami, dan Dia sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong. Maha Suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan dan timbangan ‘arsy. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya. Maha Suci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna, kami memohon keselamatan dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Paling Penyayang diantara semua yang penyayang. Dan tiada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Dan Dialah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, teriring keluarga dan sahabat beliau.

Doa Hari Asyura

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Maha Suci Allah sepenuh Mizan [tim bangan], setinggi ilmu, sebanyak keredhaan dan setimbang arasy. Tiada tempat untuk menyelamatkan diri dan bersandar melainkan kepada Allah dan Maha Suci Allah sebanyak bilangan yang genap dan ganjil dan sebanyak bilangan kalimah yang sempurna kesemuanya.

Daku memohon keselamatan daripada-Mu dengan Rahmat-Mu, Wahai Allah yang Maha Penyayang dan tiada daya dan kekuatan melainkan dengan keizinan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar. Cukuplah Allah pemeliharaku, tempatku berpegang dan sebaik baik pemberi pertolongan. Selawat Allah ke atas nabi-Mu, sebaik baik ciptaan-Nya, penghulu kami Muhammad dan ke atas ahli keluarga dan para sahabat keseluruhannya dan segala pujian milik Allah, Tuhan seluruh alam.

Ya Allah wahai Yang membebaskan segala kesulitan, wahai Yang melepaskan Nabi Yunus Dzin-Nun di hari ‘Asyura, wahai Yang menyembuhkan derita Nabi Ya’kub di hari ‘Asyura, wahai Yang mengampuni dosa Nabi Daud di hari ‘Asyura, wahai Yang menyembuhkan derita Nabi Ayub di hari ‘Asyura, wahai Yang mendengar do’a Nabi Musa dan Nabi Harun di hari ‘Asyura, wahai Yang menciptakan ruh Nabi Muhammad Saw di hari ‘Asyura, wahai Yang mengasihi dunia dan akhirat panjangkanlah umurku dalam taat ibadah dan cinta kepadaMu, wahai Yang maha Pengasih diantara yang pengasih hidupkan-lah aku dalam kehidupan yang baik, matikanlah aku dalam Islam dan Iman, wahai Yang maha Pengasih diantara yang Pengasih, semoga Allah limpahkan rahmat dan salam atas baginda kita Muhammad juga keluarga beliau dan para sahabat beliau, segala puji bagi Allah Tuhan pengurus sekalian alam.

2. Doa Ziarah Asyura

Salam atasmu wahai Abu Abdilah, salam bagimu wahai putra Rasulullah, salam atasmu wahai pilihan Allah dan anak pilihan-Nya, salam atasmu wahai putra Amirul Mukminin dan putra tuan para washi, salam atasmu wahai putra Fathimah, ratu wanita wanita seluruh dunia, salam atasmu wahai darah Allah dan anak darah-Nya dan salam untukmu wahai yang terbunuh dan belum menuntut pembunuhnya, salam atasmu dan untuk arwah yang berada di sekitarmu. Sampai kapanpun salamku dan seluruh salam Allah untuk kalian, sampai kapanpun selama aku masih hidup dan siang malam silih berganti. Wahai Abu Abdilah, sungguh besar duka ini dan berat pula bagi kami musibah yang menimpamu dan juga bagi seluruh umat Islam. Musibahmu ini telah diagungkan di langit dan sangat berat bagi penghuninya, semoga Allah melaknat umat yang telah mempersiapkan kondisi sehingga kalian dizalimi, wahai Ahlul Bait dan semoga Allah melaknat umat yang telah menghalangi kalian dari kedudukan kalian dan telah melucuti martabat yang telah ditetapkan Allah untuk kalian.

Semoga Allah melaknat umat yang telah membunuh kalian dan juga umat yang telah mewujudkan segala sarana bagi terbunuhnya kalian, aku bersetah diri padamu dan pada kalian dan berpaling dari mereka begitu pula dari pengikut mereka, wahai Abu Abdilah, sungguh aku berdamai dengan orang yang berdamai dengan kalian dan memerangi orang yang memerangi kalian sampai hari kiamat nanti, semoga Allah melaknat keluarga Ziyad, keluarga Marwan. Semoga Allah melaknat Bani Umayyah seluruhnya begitu pula Ibnu Marjanah, semoga Allah melaknat Umar bin Sa’ad, semoga Allah laknat Syimir dan semoga Ia melaknat umat yang telah mempersiapkan kuda kuda mereka untuk bergegas membunuhmu.

Sungguh demi ayah dan ibuku, engkau ini…sungguh besar musibah yang kurasa karena engkau ini, maka aku mohon Allah yang telah memuliakanmu dengan kedudukanmu dan yang telah memuliakanku karenamu agar menganugerahiku kesempatan menuntut pembunuhmu bersama seorang imam yang tertolong dan Ahlul Bait Muhammad SAW. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang terpandang di hadapan-Mu karena Husain as baik di dunia maupun di akhirat. Wahai Abu Abdilah, sungguh aku mendekatkan diri kepada Allah dan kepada Rasul-Nya, Amirul Mukminin, kepada Fatimah, Hasan dan juga mendekatkan diri kepadamu dengan menjunjungmu dan dengan berpaling dari orang yang telah memusuhimu dan memerangi dirimu dan juga berpaling dari orang orang yang telah menyulut api kezaliman terhadap kalian dan aku berpaling kepada Allah dan Rasul-Nya dari orang orang yang memulai kezaliman itu, menyusun siasat untuk menzalimi kalian lalu menjalankan siasat itu terhadap kalian dan pengikut pengikut kalian…

Bacaan Tasbih Hari Asyura

Dalam Hamisy kitab I’anatuththolibin juz 2 halaman 267, Syeikh Al Ajhuri berkata, sesungguhnya barang siapa yang membaca hasbiyallah wa ni’mal wakiil ni’mal maulaa wa ni’mannashier sebanyak 70 kali pada hari asyura, maka Allah SWT akan membuat orang tersebut terhindar dari keburukan tahun ini.

Artikel terkait:

3. Doa Asyura [10 Muharram]

Ya Allah wahai Yang membebaskan segala kesulitan, wahai Yang melepaskan Nabi Yunus Dzin-Nun di hari ‘Asyura, wahai Yang menyembuhkan derita Nabi Ya’kub di hari ‘Asyura, wahai Yang mengampuni dosa Nabi Daud di hari ‘Asyura, wahai Yang menyembuhkan derita Nabi Ayub di hari ‘Asyura, wahai Yang mendengar do’a Nabi Musa dan Nabi Harun di hari ‘Asyura, wahai Yang menciptakan ruh Nabi Muhammad Saw di hari ‘Asyura, wahai Yang mengasihi dunia dan akhirat panjangkanlah umurku dalam taat ibadah dan cinta kepadaMu, wahai Yang maha Pengasih diantara yang pengasih hidupkan-lah aku dalam kehidupan yang baik, matikanlah aku dalam Islam dan Iman, wahai Yang maha Pengasih diantara yang Pengasih, semoga Allah limpahkan rahmat dan salam atas baginda kita Muhammad juga keluarga beliau dan para sahabat beliau, segala puji bagi Allah Tuhan pengurus sekalian alam.

Doa ini sebaiknya dibaca pada hari Asyura yakni tanggal 10 Muharram dan akan lebih baik lagi jika dibacakan berjamaah sesudah selesai shalat maghrib malam 10 Muharram.

Artikel terkait:

Doa puasa Asyura atau tanggal 10 Muharram merupakan salah satu doa yang dibacakan pada tanggal 10 Muharram dan sebaiknya dibacakan secara bersama – sama di masjid dan yang dipimpin oleh imam masjid setempat.

The post 3 Doa Puasa Asyura yang Mustajab appeared first on DalamIslam.com.

]]>