Indahnya Islam dalam mengajarkan para umatnya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT telihat dari bagaimana cara Al-Qur’an memberikan petunjuk yang tiada hentinya. Sebagaimana diajarkan bahwa sebagai umat yang beriman layaknya harus sudi menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Satu diantara keutamaan Islam dalam mengajarkan ketaqwaan adalah dengan cara melihat diri sendiri. Dalam Islam, mengintrospeksi diri sendiri dikenal dengan sebutan Muhasabah. Ya, muhasabah diartikan sebagai cara seorang hamba untuk menyadari dan melihat dirinya sendiri demi kehidupan ke depan yang lebih baik.
Artikel Terkait: Sumber Syariat Islam, Fungsi Hadist Dalam Islam
Pengertian Muhasabah dan Maknanya
Muhasabah diambil dari kata “hasiba yahsabu” yang kemudian dikerucutkan menjadi kata “hisab”. Secara etimologi, kata ‘hisab” bermakna “penghitungan”, sedangkan menurut syar’I kata muhasabah didefinisikan sebagai suatu usaha evaluasi diri sendiri terhadap segala hal yang telah dilakukan. Segala hal atau perbuatan yang kita lakukan sebagai umat muslim baik bersifat vertikal (kepada Allah SWT) mau
pun horisontal (sesama manusia), harus dinilai dari semua aspek. Muhasabah dianjurkan sebagai metode paling ampuh untuk menyempurnakan ketaqwaan kepada Allah SWT. (baca juga: Hati Nurani Menurut Islam, Cara Menenangkan Hati Dalam Islam)
Muhasabah identik dengan melihat dan merenungi kembali atas apa yang telah dilakukan diiringi dengan keinginan untuk memperbaikinya di masa yang akan datang. Hal tersebut dianjurkan untuk mendapatkan ridho Allah SWT di dunia maupun di akhirat. Beberapa dalil berikut ini akan menjelaskan makna muhasabah secara hakekat.
Dari kedua dalil tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan umatNya untuk selalu menyadari akan segala yang dilakukan terutama prilaku yang buruk. Kesadaran tersebut akan mencerminkan bahwa seseorang itu memang senantiasa bertaqwa serta pandai memilah segala perilaku sebagai bekal hidup di akhirat nantinya.
Artikel Terkait:
Muhasabah yang dikenal selama ini adalah muhasabah diri atau muhasabah prilaku. Sebagai manusia penting sekali untuk introspeksi diri akan segala perbuatan yang tampak untuk mengubahnya menjadi lebih baik.
Namun, ada lagi muhasabah yang lebih spesifik ke dalam introspeksi jiwa yaitu muhasabah hati. Antara muhasabah diri dan muhasabah hati keduanya memiliki kesamaan yaitu bermaksud untuk melihat pada diri sendiri, secara etimologi pun keduanya sama-sama melakukan penghitungan terhadap prilaku fisik dan jiwa.
Perbedaannya, pada muhasabah diri agaknya lebih kepada perilaku, sedangkan muhasabah hati lebih pada jiwa atau penyakit hati seperti dengki, dendam, iri hati dan sebagainya, yang justru sering tidak disadari oleh manusia.
Muhasabah hati diperlukan bagi seorang muslim dalam rangka memperbaiki kehidupan mental dan spiritualnya. Muhasabah hati dilakukan dengan cara mengingat kembali segala penyakit hati yang sempat dirasakan di dalam hati setiap orang. Bisa jadi dengki, dendam dan semacamnya kita rasakan pada orang lain. Kunci dari keberhasilan muhasabah hati adalah dengan tiga macam tindakan seperti pada ulasan berikut ini.
Baca Juga:
1. Ikhlas
Seseorang yang sering merasakan sakit hati, iri hati dan beberapa jenis penyakit hati lainnya dikarenakan satu sebab yaitu kurangnya keikhlasan diri. Ikhlas diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menerima segala kenyataan hidup yang diberikan Allah SWT kepadanya.
Hal ini biasanya berkaitan dengan rasa kehilangan, rasa tidak rela dan sejenisnya. Perasaan semacam itu sebaiknya diubah menjadi keikhlasan bahwa semua yang suah digariskan adalah yang terbaik yang diberikan Allah SWT. Dengan memiliki keikhlasan, seseorang akan mudah mencapai kehidupan yang tenang dan tidak terbebani oleh rasa berat akan sesuatu.
2. Sabar
Memupuk kesabaran adalah bentuk dari ketaqwaan kepada Allah SWT yang paling dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Kita semua pasti mengetahui kisah Rasulullah yang sabar menghadapi apapun, bahkan ketika harus dihina, diludahi, dipukul dan sebagainya saat akan memperjuangkan Islam.
Sebagai hamba Allah yang sudah barang tentu mengimani adanya Nabi Muhammad SAW sebagai utusanNya hendaklah selalu bersifat sabar dan mampu mengendalikan hawa nafsunya. Kesabaran biasanya diuji dengan reaksi kita terhadap orang lain. Prilaku mereka yang terkadang tidak sesuai dengan harapan kita agaknya tetap membuat kita bersabar dan menahan diri untuk tidak marah, atau bersikap buruk pada mereka yang menyakiti.
3. Jujur
Kejujuran adalah modal utama dalam hidup. Seseorang yang sudah dianugerahi bentuk manusia yang berakal, tentunya harus tetap bersyukur dengan tidak belaku buruk pada orang lain. Kejujuran mampu menghindarkan kita dari segala masalah yang kemungkinan datang. Hal ini sudah pasti membawa kita dalam rahmat Allah SWT.
Artikel Terkait:
Melakukan muhasabah hati bagi seorang muslim selain memang anjuran dari Rasulullah SAW, juga memiliki banyak manfaat. Diantaranya manfaat yang paling penting adalah sebagai berikut.
Dengan bermuhasabah maka seseorang akan mampu mengendalikan hawa nafsu yang memang berpangkal di dalam hati manusia. Kesadaran akan kehidupan yang hanya sesaat akan menjadikan mereka peribadi yang senantiasa bersyukur atas karunia dan takdir yang digariskan oleh Allah kepadanya. Selain itu, manusia akan dilatih menjadi makhluk yang pandai memperbaiki diri, sehingga tergambar jelas kelebihan mereka dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan Allah SWT.
Baca juga:
Rasulullah SAW berpesan bahwa mengintrospeksi diri hendaklah dilakukan setiap saat pada malam hari. Mengapa diwaktu malam? Sebagian hadist menyebutkan bahwa waktu malam adalah waktu yang istimewa untuk berbincang dengan Allah SWT, terutama pada sepertiga malam atau menjelang subuh. Bermuhasabah sangat dianjurkan dalam Islam untuk meraih keridhoan Allah SWT. Muhasabah hati di malam hari akan membuat seseorang menjadi peka tentang makna hidup yang sebenarnya, selalu bersyukur, serta menerima kehendak Allah SWT demi mendapatkan kehidupan yang lebih mulia di kekalnya akhirat.
baca juga:
Demikian artikel informatif mengenai muhasabah hati di malam hari. Semoga bermanfaat sebagai bahan renungan kita sebagai umat muslim untuk mendekatkan diri pada sang Khaliq.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…