Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam selalu memberikan contoh yang baik bagi seluruh umat muslim. Setiap perbuatan dan perkataan beliau perlu kita tiru, karena Keutamaan Menjadi Ummat Nabi Muhammad SAW akan membawa kita ke arah kebaikan.
Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan bagi kita semua. Untuk itu, perlu diingat pula bahwa ada hal yang tidak disukai dan menjadi larangan Rasulullah SAW. Terkadang sifat dan perbuatan ini mungkin tidak disadari sering kita lakukan dalam kehidupan sehari hari, salah satunya Cara Nabi Muhammad Mendidik Anak Patut Ditiru. Berikut adalah hadits Rasulullah SAW Larangan Islam Dalam Kehidupan Sehari hari.
Mengutip buku Fikih Ibadah: Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasul oleh Hasan Ayyub, Rasulullah SAW melarang umat muslim untuk makan dan minum sambil berdiri. Untuk itu, kita perlu mencontoh 4 Adab Minum Rasulullah SAW. Hadits ini diceritakan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda :
لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِىَ فَلْيَسْتَقِئْ
Artinya: “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.” (HR Muslim).
Diriwayatkan Abu Dawud. Rasulullah SAW bersabda:
وَيْلٌ لِلَّذِى يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ
Artinya: “Celakalah orang yang berbicara lalu mengarang cerita dusta agar orang lain tertawa. Celaka baginya, celaka baginya.”
Rasulullah SAW pernah memberikan beberapa nasihat kepada Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, di antara nasihat tersebut adalah perkataan beliau :
وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ.
Artinya : “Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati.”
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يُبْعَثُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَوْمٌ مِنْ قُبُوْرِهِمْ تَأَجَّجُ أَفْوَاهُهُمْ نَارًا ,فَقِيْلَ مَنْ هُمْ يَارَسُوْلَ اللَّهِ ؟ قَالَ : تَرَأَنَّ اللَّهَ يَقُوْلُ : إِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًاإِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِى بُطُوْنِهِمْ نَارًا.
Rasulullah SAW bersabda, “Akan dibangkitkan pada hari kiamat suatu kaum dari kuburannya, berkobar-kobar api dimulutnya. Bertanya sahabat, siapa mereka ya Rasulullah? Rasul menjawab: Tidaklah kamu mengerti bahwa Allah telah berfirman :
إِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًاإِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِى بُطُوْنِهِمْ نَارًا.
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya.” (HR Abu Ya’laa)
Dala Hadits Bukhari berikut, Rasulullah SAW bersabda :
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَخَذَمِنَ الْاَ ْرِض شِبْرًابِغَيْرِ حَقِّهِ خُسِفَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ اِلَى سَبْعِ أَرْضِيْنَ.
Artinya: “Barangsiapa mengambil sejengkal tanah bumi yang bukan haknya, niscaya ditenggelamkan ia pada hari kiamat sampai ke dalam tujuh lapis bumi.” (HR. Bukhari)
Hadits yang diriwayatkan dari Hammam bin al-Harith radhiallahu ‘anhu :
إذا رأيتم المداحين فاحثوا في وجوههم التراب
Artinya: “Jika Engkau melihat orang yang memuji, maka taburkanlah debu di wajahnya” (HR Muslim No. 3002).
Dr. Musthofa Murod dalam bukunya 1001 Kesalahan Dalam Ibadah dan Muamalah, dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW melarang umat muslim shalat dalam keadaan menahan buang air. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW :
Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ صَلاَةَ بِحَضْرَةِ الطَّعَامِ وَلاَ وَهُوَ يُدَافِعُهُ الأَخْبَثَانِ
Artinya: “Tidak ada shalat ketika makanan telah dihidangkan, begitu pula tidak ada shalat bagi yang menahan (kencing atau buang air besar).” (HR. Muslim no. 560).
Dari Abu Qatadah ia berkata, “Ketika kami shalat bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam, tiba-tiba kami mendengar suara gaduh. Setelah shalat, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Ada apa dengan kalian?”
Sebagian mereka mengatakan, “Kami terburu-buru mendatangi shalat.” Beliau pun bersabda,
فَلاَ تَفْعَلُوا إِذَا أَتَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا
Artinya : “Jangan kalian lakukan! Jika kalian datang untuk shalat, maka datangilah dengan tenang. Bagaimana pun keadaan imam yang kalian temukan, maka shalat (mengikutinya), dan bagian dari shalat yang kurang, maka sempurnakanlah.” (Hr. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits dari Anas radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa :
إِذَا قُدِّمَ الْعَشَاءُ فَابْدَءُوا بِهِ قَبْلَ أَنْ تُصَلُّوا صَلاَةَ الْمَغْرِبِ ، وَلاَ تَعْجَلُوا عَنْ عَشَائِكُمْ
Artinya: “Jika makan malam telah tersajikan, maka dahulukan makan malam terlebih dahulu sebelum shalat Maghrib. Dan tak perlu tergesa-gesa dengan menyantap makan malam kalian.” (HR. Bukhari no. 673 dan Muslim no. 557).
Dalam hadits ini dianjurkan untuk menyegerakan menyantap makanan yang tersaji. Jika sudah, maka jalankanlah shalat juga menjalankan 25 Zikir Harian Nabi Muhammad SAW
لا يعذب بالنار إلاَّ رب النار
“Tidak boleh menyiksa dengan api kecuali Rabbnya api (Allah).”
Memotong pembicaraan orang lain kerap kali dilakukan seseorang. Namun hal itu merupakan yang tidak disukai oleh Rasulullah SAW termasuk adalah Pesan Rasulullah Untuk Umat Muslim di Bulan Ramadhan.
Dalam riwayat hadits juga dijelaskan, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, “Jika engkau mengatakan ‘diamlah!’ kepada orang-orang ketika mereka tengah berbicara, sungguh engkau mencela dirimu sendiri.” (HR Ahmad)
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…