Salah satu kewajiban wanita dalam Islam khususnya untuk yang sudah menjadi seorang istri adalah hamil. Hamil merupakan perkara berat yang dialami oleh wanita. Sudah secara kodrat para wanita akan terbebani dengan kehamilan sebagai pelanjut keturunan namun bukan menjadi beban yang dibawa. Perlu diketahui juga jika ada banyak keutamaan wanita hamil dalam Islam. Keutamaan tersebut yang akhirnya mendorong kaum wanita muslim untuk tidak khawatir lagi dengan kehamilan. Bentuk dari kemuliaan ini sudah diberikan Allah SWT pada wanita dengan ganjaran pahala kebaikan yang sangat istimewa dan hanya bisa didapatkan oleh wanita.
Dalam hadits Rasulullah SAW sendiri sudah dinyatakan jika memerintah umatnya untuk memiliki banyak keturunan dan Rasulullah SAW akan bangga saat di yaumil akhir dengan begitu banyak umatnya. Semuanya ini tentunya tidak bisa terjadi tanpa peran seorang wanita dalam mengandung, melahirkan dan juga membesarkan generasi penerus yang beriman pada Allah SWT. Beberapa kemuliaan yang bisa diraih wanita hamil dalam Islam selengkapnya akan kami ulas secara lengkap berikut ini.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya dengan menyapihnya adalah tiga puluh bulan….” [Al-Ahqaf: 15].
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” [QS. An-Nahl [16]: 58].
“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An Nisa [4]: 19)
Kedudukan wanita dalam Islam terbukti sangat istimewa yang bisa dilihat dari pahala yang akan diperoleh. Shalat yang dilakukan oleh ibu hamil lebih diutamakan jika dibandingkan dengan wanita lain yang tidak hamil. Rasulullah SAW berkata jika dua rakaat shalat ibu hamil akan jauh lebih bagus dan baik dibandingkan dengan 80 rakaat shalat yang dilakukan wanita tidak hamil.
Keistimewaan tersebut diberikan untuk wanita hamil karena mereka membawa janin di dalam perutnya. Hal ini tentunya membuat janin yang ada dalam perut juga ikut shalat bersama ibunya, mendengar bacaan shalat dan juga ikut sujud bersama sang ibu untuk beribadah pada Allah SWT dan selalu berada dalam lindungan-Nya.
Keutamaan berikutnya dari ibu yang sedang mengandung janin di dalam rahimnya adalah para malaikat yang juga beristighfar untuk wanita hamil tersebut. Allah SWT akan mentaatkan bagi wanita hamil tersebut dengan seribu kebaikan dan juga menghapus seribu kejahatan yang pernah dilakukannya.
Seorang wanita hamil juga memiliki keutamaan berupa mendapatkan pahala puasa di siang hari dan juga pahala ibadah di malam hari. Rasulullah SAW berkata jika wanita yang sedang mengandung akan mendapatkan pahala puasa di saat siang hari dan juga pahala ibadah di malam hari.
Ini bisa terjadi karena wanita hamil selalu membawa serta amanah AllahSWT kemanapun ia pergi. Dengan ini, maka sudah sepantasnya jika wanita yang tengah hamil juga mendapatkan keutamaan berupa pahala besar di sisi Allah SWT.
Seorang wanita yang sedang mengandung janin dalam rahimnya juga akan mendapat pahala jihad. Berjihad di jalan Allah SWT sendiri tidak hanya bisa dilakukan oleh laki laki yang sedang berperang saja, namun disaat wanita hamil sedang merasa sakit selama mengandung dan melahirkan juga akan dicatat oleh Allah SWT sebagai pahala karena berjihad di jalan Allah SWT.
Saat seorang wanita meninggal dunia disaat dirinya sedang melahirkan, maka wanita tersebut akan dianggap sebagai mati sahid. Rasulullah SAW bersabda jika ada tujuh jenis mati syahid selain mati karena terbunuh dalam perang fii sabilillah. Salah satu mati syahid tersebut adalah karena wanita hamil atau melahirkan yang meninggal dunia.
“Tahukah kalian, siapa orang yang mati syahid di kalangan umatku?” beliau menjawab, orang yang mati syahid di kalangan umatku cuma sedikit. Orang yang mati berjihad di jalan Allah, syahid, orang yang mati karena Tha’un, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena sakit perut, syahid. Dan wanita yang mati karena nifas, dia akan ditarik oleh anaknya menuju surga dengan tali pusarnya.” [HR. Ahmad : 15998].
Seorang wanita yang mengalami kurang tidur pada malam hari karena mual, letih atau hal lain selama masa kehamilan atau karena menjaga anaknya, maka akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT atas segala dosanya khususnya saat ia tetap memberikan penghiburan untuk anaknya, maka Allah SWT akan memberikan 12 tahun pahala ibadah untuk wanita hamil tersebut.
Seorang wanita yang hamil dan bersalin juga dikatakan Rasulullah SAW akan mendapatkan pahala 70 tahun shalat dan juga puasa. Selain itu, setiap rasa sakit dalam setiap uratnya, akan digantikan oleh Allah SWT dengan mengaruniakan 1 pahala haji.
Segala kesulitan yang sedang dialami oleh ibu hamil seperti letih, sakit, gangguan kesehatan, kejiwaan dan segala urusan di dunia dikatakan juga mendapat keutamaan berupa pahala dan balasan yang akan dicatat untuk wanita yang sedang hamil. Seorang muslim akan mendapat pahala untuk semua musibah di dunia bahkan sampai duri yang mengenai wanita tersebut, maka Allah SWT akan menghapus segala dosa dosanya sehingga rasa sakit saat hamil dan melahirkan akan lebih agung dan juga lebih besar.
Dari masa awal kehamilan, maka seorang wanita sudah mendapatkan pahala yang sangat besar ditambah lagi dengan amalan ibu hamil menurut Islam yang sudah dilakukan. Jika wanita hamil mulai merasakan sakit selama masa kehamlan tersebut yang tentunya tidak mudah dilewati oleh wanita sampai mengharuskan seorang wanita untuk beristirahat total, niscaya akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari Allah SWT.
Janin yang berada dalam kandungan sudah bisa mengetahui sekaligus merasakan apa yang sedang dilakukan dan tentang kondisi di sekitarnya seperti contohnya doa ibu hamil untuk anak dalam kandungan. Sehingga sebaik baiknya wanita hamil yang mendengarkan ayat suci Alquran pada anaknya, maka Allah SWT menjanjikan pada wanita tersebut tentang pahala yang sangat besar untuk wanita itu dan juga suaminya.
Derajat wanita yang paling tinggi adalah derajat wanita yang sedang mengandung kemudian melahirkan dengan syarat melakukan hal tersebut dengan sabar dan ikhlas. Dari sini, ibu mendapatkan hak yang lebih besar sehingga anak anak harus taat padanya melebihi pada sang ayah.
Allah SWT berfirman, Kami memerintahkan kepada manusia supaya berbuat bauj kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandung dengan susah payah dan melahirkan dengan susah payah [pula]. Mengandung sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. [QS Al Ahqoh: 15].
Seorang wanita yang menjalani proses kehamilan dan akhirnya melahirkan namun anaknya meninggal dunia, maka bayi tersebut meninggal dalam keadaan yang suci. Dengan ini, Insyaallah kelak anak yang dilahirkan tersebut akan memanjatkan pengampunan dosa dosa besar dalam Islam ibunya yang sudah pernah dilakukan.
Wanita yang hamil kemudian melahirkan dan memberikan ASI pad aanaknya dan ASI tersebut merupakan kepunyaannya sendiri, maka Allah SWT menjanjikan pahala untuk setiap tetes ASI yang sudah diberikannya tersebut.
Jika seorang ibu yang hamil kemudian melahirkan dan kemudian sang ibu memberikan air susunya, maka Allah SWT akan memberikan pahala 1 tahun shalat dan juga puasa pada wanita tersebut.
Seorang wanita yang hamil kemudian melahirkan dan ia tidak bisa tidur karena merawat anaknya yang sedang sakit, maka Allah SWT akan memberikan pahala pada wanita tersebut seperti sudah memerdekakan 70 orang hambat dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.
Demikian ulasan dari kami tentang keutamaan wanita hamil dalam Islam. Semoga ulasan dari kami kali ini bisa dipahami dengan baik sehingga para wanita khususnya yang sedang ada dalam masa kehamilan bisa selalu bersyukur atas rezeki Allah SWT berupa janin dalam rahim sehingga bisa tetap menjalankan amalan sholeh dengan sangat baik dan bisa hidup bahagia menurut Islam.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…