Hijab paris atau kerudung paris adalah kerudung yang identik dengan bentuk segiempat dan mulai dikenal sejak tahun 1990an tetapi juga memiliki ciri ciri hijab paris yang lebih menonjol lagi. Sebelum trend hijab saat ini dimulai, wanita muslimah yang berhijab banyak menggunakan ini. Hijab paris zaman itu dipakai dengan model standar atau biasa dan umumnya digunakan dua lapis karena bahannya yang tipis.
Namun, tahukah Anda sebenarnya apa yang dimaksud dengan hijab paris? Apakah hijab yang bahannya berasal dari paris? Entah dari mana asal penyebutan kata hijab paris, yang pasti hijab segiempat yang dikenal sampai sekarang ini terbuat dari bahan katun, sehingga enak dan nyaman dipakai. Ciri ciri hijab paris secara umum adalah sebagai berikut :
Bahan halus dan tidak licin menjadi ciri khas utama. Berjilbab menggunakan bahan ini tidak mengharuskan seseorang berulang-ulang memperbaiki posisi jilbabnya.
Hijab paris tidak memerlukan perawatan khusus seperti halnya kain dari bahan batik. Sehingga siapa saja senang menggunakannya.
Ini menjadi pertimbangan utama bagi pengguna hijab yang tinggal di negara tropis seperti Indonesia. Di saat terik matahari dan mengeluarkan banyak keringat, bahan ini akan menyerapnya sehingga tidak menimbulkan bau tidak sedap.
Pada awalnya, model tidak menjadi pilihan bagi wanita berhijab. Yang penting bisa menutupi aurat secara syar’i. Seiring perkembangan zaman, hijab paris dapat dijadikan beberapa gaya berhijab, tentunya dengan menggunakan berbagai aksesoeris agar mudah dibentuk. Tutorial hijab wisuda Wardah, tutorial hijab untuk ke pesta, tutorial hijab untuk pesta pernikahan, tutorial hijab lebaran Dian Pelangi, tutorial hijab casual simple, dan sebagainya kebanyakan menggunakan bahan jilbab ini.
Wanita berhijab tentu saja lebih mudah merasa panas di tubuhnya dengan pakaian tertutup. Hijab paris terasa dingin jika dikenakan. Hukum memakai hijab bagi wanita yang wajib menjaid lebih ringan dilaksanakan.
Meskipun dipakai seharian, bahkan jika tidak disetrika hijab paris tidak akan nampak kusut.
Hijab paris terdiri dari berbagai pilihan warna. Bahkan sampai puluhan warna sehingga dapat selalu disesuaikan dengan pakaian dan suasana yang akan ditampilkan. Dan warna hijab paris tidak luntur ketika dicuci. [AdSense-B]
Dengan pencucian berulang kali, hijab paris tidak berbulu. Sampai saat ini masih ada orang yang menyimpan hijab paris lamanya dan sama dengan yang baru.
Kesan yang diberikan oleh hijab paris bisa disesuaikan dengan segala suasana. Berbeda dengan jilbab kaos meskipun sudah ada tutorial hijab instan tetap tidak cocok digunakan untuk acara kantor, acara resmi dan acara pesta.
Di pasaran ita mengenal berbagai jenis kain katun hijab paris, dari mulai yang buatan lokal sampai buatan Jepang yang lebih banyak digunakan. Masing-masing kain untuk hijab paris atau segiempat tersebut mempunyai ciri khas tersendiri selain tetap mempunyai ciri khas katun yang berbahan dasar kapas. Beberapa jenis dan ciri hijab paris yang banyak dijual di pasaran diuraikan di bawah ini.
Bahan jilbab paris jenis ini impor dari Jepang. Namun dari jenis bahan sejenis, jenis ini mempunyai kualitas paling rendah. Jahitan di pinggir jilbab terlihat kurang rapi.
Hijab jenis Sham san juga merupakan kain bahan impor Jepang. Meskipun tidak termasuk kualitas yang paling bagus, jenis ini cukup nyaman di pakai. Kelebihannya adalah mempunyai variasi motif dan warna yang lebih banyak. [AdSense-C]
Di pasaran, jenis ini disebut sebagai hijab paris kualitas nomor satu. Maxtel juga merupakan impor dari Jepang. Jenis hijab paris pertama yang muncul tahuan 1990an dengan berbagai warna polos. Ciri utama Maxtel adalah lebih tebal, agak mengkilap, halus tetapi tidak licin, dan jahitan pinggirnya tertata rapi. Kain lebih mudah dibentuk dibandingkan hijab paris jenis sebelumnya dan tidak menimbulkan bekas lipatan. Harga hijab paris maxtel sesuai dengan kualitasnya, lebih mahal dibandingkan yang lain.
Di beberapa tempat, ada dijual hijab paris impor dari China dan Malaysia. Harganya lebih murah. Namun kualitasnya di bawah bahan dari Jepang. Ciri jilbab ini warnanya agak buram tidak mengkilap, serta jahitan pinggir yang kurang rapi.
Hijab paris local terbanyak berasal dari Bandung. Meskipun masih dibawah bahan Jepang jika dilihat dari kualitas, dengan harga yang tidak jauh berbeda, jilbab ini lebih bagus dari jenis impor China dan Malaysia. Ciri khas buatan lokal adalah bahannya yang agak kaku.
Berikut adalah pembahasan tentang ciri ciri hijab paris, jenis hijab paris mana yang paling disukai itu tergantung dari selera pemakai. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…