Sumber hukum dalam Islam berasal dari Al-Quran dan Hadits. Hadits sendiri adalah perkataan atau perbuatan Rasulullah yang dijadikan sebagai panutan. Dalam Islam, hadits terbagi lagi menjadi hadits shahih, dhaif, dan hasan.
Banyak orang yang masih bingung dengan perbedaan dari ketiga hadits ini. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah perbedaan hadits shahih, dhaif, dan hasan :
Hadits shahih berasal dari kata الصحيخ yang artinya sehat atau tanpa cacat. Jadi pengertian hadits shahih adalah hadits yang berasal dari orang yang dipercaya yang tidak ada keraguan di dalamnya.
هو ما اتصل سنده بنكل العدل الضابط ضبطا كاملا عن مثله وخلا ممن الشذوذ و العلة
hadis yang muttasil (bersambung) sanadnya, diriwayatkan oleh orang adil dan dhobith(kuat daya ingatan) sempurna dari sesamanya, selamat dari kejanggalan (syadz), dan cacat (‘ilat).
Baca juga:
Menurut Imam Syafi’i, Bukhori dan Muslim yang menjadi ciri-ciri dari hadits shahih adalah sebagai berikut:
Adapun syarat hadits shahih adalah sebagai berikut:
Hadits shahih terbagi menjadi beberapa bagian seperti di bawah ini:
Berikutnya, perbedaan hadits shahih, dhaif, dan hasan adalah hadits dhaif merupakan hadits yang tidak memuat / menghimpun sifat-sifat hadits shahih, dan tidak pula menghimpun sifat-sifat hadits hasan.
Baca juga:
Untuk lebih mengenali hadits dhaif yang banyak bertebaran, berikut ini adalah beberapa macam hadits dhaif beserta ciri-cirinya:
1. Hadits dhaif karena gugurnya rawi
Maksudnya adalah hadits ini tidak memiliki satu atau beberapa rawi yang seharusnya ada di dalamnya. Hadits dhaif jenis ini terbagi lagi dalam beberapa jenis, yakni:
2. Hadits dhaif karena cacat pada matan atau rawi
Maksudnya adalah hadits menjadi dhaif karena rawi bisa saja adalah seorang pendusta, fasiq, tidak dikenal, dan berbuat bid’ah. Adapun contoh dari hadits dhaif jenis ini adalah sebagai berikut:
Hadits hasan berasal dari kata al-jamal, yaitu indah. Berikut ini adalah beberapa pengertian hadits hasan menurut para ulama,
Baca juga:
Menurut al- Chatabi,
Hadits hasan adalah hadis yang diketahui tempat keluarnya, dan telah mashur rawi-rawi sanadnya, dan kepadanya tempat berputar kebanyakan hadis, dan yang diterima kebanyakan ulama, dan yang dipakai oleh umumnya fukoha’
Menurut Tirmidzi,
Semua hadis yang diriwayatkan, dimana dalam sanadnya tidak ada yang dituduh berdusta, serta tidak ada syadz (kejangalan), dan diriwatkan dari selain jalan seperti demikian, maka dia menurut kami adalah hadis hasan.
Menurut Ibnu Hajar,
Hadis ahad yang diriwayatkan oleh yang adil, sempurna ke-dhabit-annya, bersanbung sanadnya, tidak cacat, dan tidak syadz (janggal) maka dia adalah hadis shahih li-dzatihi, lalu jika ringan ke-dhabit-annya maka dia adalah hadis hasan li dszatihi.
Baca juga:
Itulah perbedaan hadits shahih, dhaif, dan hasan. Mengetahui dengan baik hadits yang paling tepat untuk dijadikan landasan hukum sangatlah penting. Semoga artikel ini mampu menambah pengetahuan kita untuk memilih hadits yang pantas untuk dijadikan pedoman.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…