Nilai kebaikan memang perlu dilakukan oleh semua orang tanpa terkecuali, terutama anak-anak. Meskipun masih berumur dini, namun hal inilah yang perlu diajarkan ke pada anak. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya bisa tumbuh besar menjadi orang yang hebat dan baik.
Sebaik-baiknya orang tua adalah orang tua yang selalu mengajarkan kebaikan kepada anak. Nilai kebaikan yang telah diajarkan sedari kecil akan membangun kepribadian anak yang lebih baik.
Mengajarkan kebaikan kecil dalam diri anak bertujuan agar bisa menjadikannya sosok yang berguna untuk keluarga. Seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, di mana beliau mencontohnya kebaikan kecil yang perlu diajarkan kepada anak.
Untuk mendidik anak, nilai kebaikan utama adalah cara belajar tauhid dan akidah tentang ketuhanan dan keimanan. Kedua ilmu itu memang sangat berguna dan penting untuk kehidupan kedepannya.
Sesuai dengan yang telah Rasulullah SAW sabdakan, yaitu :
“Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah.”
“Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (sya’bul Iman)
Ilmu agama menjadi tiang kehidupan setiap orang, agama menjadi pondasi kehidupan yang kedepannya. Nilai agama menjadi pondasi kehidupan bagi semua umat Islam.
Ilmu agama harus diajarkan dengan sedini mungkin, dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak. Sebagai orang tua, kita bisa membiasakan anak untuk mengamalkan doa harian, memulai doa ketika memulai aktivitas, mengajarkan untuk membaca Al-Quran, dan mengamalkan rukun iman serta rukun Islam.
Memiliki rasa menyayangi anak merupakan cara yang paling efektif untuk mendidik anak menjadi pribadi yang baik dengan kasih sayang yang tulus.
Ajarkan anak untuk selalu menyayangi dan menghargai orang lain sejak kecil dari mencontoh perbuatan orang tua sehari-hari.
Seorang sahabat nabi yang bernama Aqra’ bin Habis mengatakan bahwa ” Aku mempunyai sepuluh orang anak, (namun) aku tidak pernah mencium satu pun dari mereka.” kemudian Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ لَا يَرْحَمُ لَا يُرْحَمُ
Artinya: “Barangsiapa tidak menyayangi, maka tidak disayangi. “
Rasa tanggung jawab memang perlu diajarkan sedari kecil, tanggung jawab akan mengantarkan anak untuk menjadi pribadi yang baik.
Tanggung jawab menjadi salah satu sifat yang harus ada pada diri seseorang, rasa tanggung jawab bisa menjadi kunci kesuksesan bagi seseorang.
Kemudian, tidak egois kepada orang lain. Hal ini akan menjadikan anak yang berkepribadian sopan, tidak sombong, dan bisa menghargai setiap orang. Orang yang egois cenderung akan dijauhi oleh orang lain karena perbuatannya. Ketahui larangan egois dalam Islam.
Sebagaimana yang telah Allah SWT firmankan dalam Q.S Lukman ayat 18, yang berbunyi :
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. “
Kepribadian baik seseorang akan diukur melalui dua hal yaitu agama dan akhlak yang dimilikinya. Ajaran nilai yang baik pada anak akan menjadikan anak yang berbakti kepada kedua orang tua.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, yaitu :
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.”
Hal berbakti kepada kedua orang tua memang perlu dilakukan sedari kecil, berbakti kepada kedua orang tua adalah keutamaan dan keharusan setiap anak dengan apapun backgroundnya.
Rasa empati dan peka memang perlu ditumbuhkan dan dilatih dari kecil. Untuk melatih rasa empati kepada anak, kita memang harus mengajarkan dari kecil. Rasa empati memang harus ada pada setiap diri orang, sebagai mana yang terkandung dalam H.R Muslim, yaitu :
اِسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا
Artinya: “Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.“
Keutamaan bersyukur dalam Islam adalah kunci kehidupan yang tenang bagi setiap orang, semakin kita bersyukur maka akan semakin dilimpahkan rezeki yang cukup untuk diri kita. Rasa syukur akan menciptakan kehidupan yang baik bagi setiap umat muslim.
Bersyukur juga menjadi kunci kerendahan hati bagi anak, rezeki dan takdir lain memang sudah diatur oleh Allah SWT.
Selain dengan mengucapkan Alhamdullilah, sebagai orang tua kita bisa mengajarkan dengan membiasakan anak untuk berdzikir dan sholat malam.
Hal ini bisa diterapkan pada anak minimal usia 14 tahun secara konsisten, namun pastinya membutuhkan proses yang tidak mudah. Secara perlahan anak akan menganggap penting rasa bersyukur atas nikmat Allah SWT.
Itulah 10 nilai kebaikan kecil yang perlu diajarkan kepada anak sedari kecil yang bisa orang tua ajarkan ke pada anak. Meskipun harus bersabar dan perlu waktu untuk mengajarkan anak, namun harus tetap diajarkan sedari kecil.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…