Apa yang dimaksud dengan diskriminasi yang berhubungan dengan manfaat toleransi antar umat beragama? Pengertian diskriminasi adalah suatu sikap, perilaku, dan tindakan yang tidak adil atau tidak seimbang yang dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lainnya.
Ada juga yang menyebutkan arti diskriminasi adalah suatu tindakan atau perlakuan yang mencerminkan ketidakadilan dan tidak menjalankan keutamaan adil terhadap diri sendiri terhadap individu atau kelompok tertentu yang disebabkan oleh adanya karakteristik khusus yang dimiliki oleh individu atau kelompok tersebut.
Ada banyak sekali bentuk diskriminasi yang dilakukan di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara seperti pada hukum tidak adil dalam islam. Hal ini terjadi karena manusia umumnya memiliki kecenderungan untuk membeda-bedakan atau mengelompokkan diri.
Perlakukan secara tidak adil bisa terjadi dimana dan kapan saja karena adanya perbedaan karakteristik berikut ini;
Akibat yang ditimbulkan dari sikap diskriminasi sehingga terjadi akibat pertengkaran dalam islam
Cara menghindarkan diri dari sikap diskriminasi sebagai cara menjaga hati dalam islam:
Seorang ahli bernama Pettigrew (dalam Liliweri 2005) menyebutkan ada dua tipe diskriminasi yang dapat terjadi di masyarakat. Adapun jenis dan tipe diskriminasi adalah sebagai berikut:
Ini adalah suatu bentuk diskriminasi dimana hukum, peraturan, atau kebijakan dibuat dengan menyebutkan secara jelas karakteristik tertentu. Misalnya agama, ras, jenis kelamin, kondisi fisik, sehingga sebagian orang tidak mendapatkan peluang yang sama.
Tipe diskriminasi ini terjadi ketika suatu peraturan yang sifatnya netral namun dalam pelaksanaannya di lapangan terjadi diskriminasi terhadap masyarakat yang memiliki karakteritik tertentu.
Diskriminasi dalam islam
Islam melarang umatnya untuk berlaku diskriminasi terhadap orang lain hanya karena perbedaan bangsa dan suku karena hal ini bertentangan dengan fitrah manusia itu sendiri.
Dalam surat Al Hujurat ayat 13 Allah SWT berfirman yang artinya,
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu sari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat : 13).
Dari ayat tersebut jelaslah bahwa manusia diciptakan ke muka bumi ini memang berbeda satu sama lain. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah agar manusia dapat saling mengenal satu sama lain.
Mengenal di sini juga bukan dimaksudkan untuk membeda-bedakan manusia melainkan untuk memahami, menerima, dan menghargai perbedaan tersebut. Perbedaan yang ada juga hendaknya tidak menjadi alasan untuk saling menyakiti, berbuat tidak adil, atau merendahkan manusia lainnya. Melihat perbedaan hanya untuk merendahkan orang lain dan menyombongkan diri jelas tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 11 yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik … “ (QS. Al Hujurat : 11).
Dari Abu Hurairah r.a Rasulullah SAW bersabda,
“Seorang muslim adalah saudara Muslim lainnya, tidak (boleh) menzaliminya, menghinanya, dan merendahkannya. Takwa itu di sini, takwa itu di sini, takwa itu di sini (sambil ditunjukkan ke dada beliau (saw) dan diulang sebanyak tiga kali yang menunjukkan kepentingannya). Cukuplah seseorang berbuat keburukan dengan merendahkan saudaranya yang Muslim. Setiap muslim haram darah, kehormatan, dan hartanya atas muslim lainnya.” (HR. Muslim).
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Islam melarang kaum muslimin bersikap diskriminasi, karena :
Hukum Diskriminasi dalam Islam
Hukum diskriminasi dalam islam adalah haram, contoh perilaku diskriminasi yang dilarang :
Perhatikan kisah Para sahabat Rasulullah saw ketika Rasulullah saw masih hidup dibawah ini :
An- nu’aim bin basyir berkata , ayahku memberi sesuatu kepada ku. Mengetahui pemberian itu lalu ibuku berkata kepada ayahku :” wahai suamiku , aku tidak rela akan pemberianmu , sebelum engkau mempersaksikan kepada Rasulullah saw. ” Mendengar hal itu , lalu ayahku pergi untuk menemui Rasulullah saw dan menjelaskan akan maksud kedatangannya . Lalu Rasulullah saw bersabda kepada ayahku :” apakah selain kau berikan kepada an-nu’man , kau juga memberikan kepada anak – anakmu yang lain? ( tidak berlaku diskriminasi )”
Lalu ayahku menjawab :” Tidak ,ya Rasulullah saw “. Lalu Rasulullah saw bersabda : ” Bertawakallah kepada ALLAH swt dan berlaku adillah terhadap anak – anak mu.”
Dengan demikian , dapat kita simpulkan dan kita ambil pelajarannya dari kisah tersebut . Bahwa Rasulullah saw melarang kita untuk bertindak diskriminasi .baik dalam keluarga, lingkungan , ataupun antar suku dan antar negara.
Di samping persamaan, untuk menghindari sikap diskriminasi, maka harus di tonjolkan persaudaraan sesame orang beriman dan bahkan kepada sesama manusia. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas betapa indah dan tulusnya persaudaraan antara kaum pendatang dari mekah dengan kaum penolong dari madinah. Mereka mau berbagu apa saja untuk saudaranya seiman. Demikianlah persaudaraan Islam betul-betul merupakan nikmat Allah yang perlu disyukuri dan dipelihara, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai-berai. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika kalian dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian, lalu jadilah kalian karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. Dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian, agar kalian mendapat petunjuk (Ali Imran: 103)
Supaya Persaudaraan yang dijalin dapat tegak dengan kokoh, maka diperlukan empat tiang penyangga utamanya :
Adalah saling kenal mengenal dan tidak hanya bersifat fisik atau biodata ringkas saja, tapi lebih jauh lagi menyangkut latar belakang pendidikan, ide-ide, cita-cita, serta problematika kehidupan yang dihadapi.
Adalah saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan masing-masing.
Adalah saling tolong-menolong, dimana yang kuat menolongyang lebih, dan yang memiliki kelebihan menolong yang kekurangan.
Adalah saling memberikan jaminan, sehingga menimbulkan rasa aman, tidak ada rasa kekhawatiran dan kecemasan menghadapi hidup ini.
Hikmah Menghindari Sikap Diskriminasi.
Seorang muslim yang menghindari sikap diskriminasi cenderung lebih mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri, meskipun dia miskin, karena Islam mengajarkan kepada para pengikutnya untuk melakukan hal demikian.
Setiap muslim yang menghindari sikap Diskriminasi adalah seorang toleran, sabar, dan memperlakukan orang lain dengan baik.Dia berusaha meringankan beban orang yang berhutang sebagaimana di firmankan Allah SWT
Seorang muslim yang menghindari sikap diskriminasi memiliki jiwa mandiri dan independen, tidak berfikiran untuk meminta-minta. Jika kesulitan menimpanya, dia menghadapinya dengan sabar dan berusaha lebih keras. Karena Rosullullah SAW memperingatkan umat islam bahwa “Tangan yang diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Tangan yang di atas adalah orang yang memberi, sedangkan tangan yang di bawah adalah orang yang meminta.
Seseorang yang benar-benar memahami ajaran agama senantiasa ramah, bersahabat, dan menyenangkan. Dia bergaul dengan orang lain dan bersahabat dengan mereka.
Salah satu karakteristik terpenting seorang muslim yang menghindari sikap diskriminasi adalah dia mengukur setiap tradisi masyarakatnya yang telah cukup dikenal berdasarkan standar-standar islam.
Allah melalui Rosul-Nya telah mengajarkan manusia bahwa tujuan hidup sebenarnya adalah agar dapat menghambakan diri kepada Allah, sehingga tercapai derajat taqwa yang prima.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…