مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الكَهْفِ فِيْ يَوْمِ الجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الجُمْعَتَيْنِ
Artinya “Siapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, cahaya akan meneraginya di antara dua jum’at.” (HR. Al-Hakim)
Demikianlah sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam terkait dengan keutamaan yang dimiliki oleh Surat Al- Kahfi.
Surat Al- Kahfi merupakan salah satu Firman Allah SWT yang diturunkan di Mekkah, di mana surat tersebut terdiri dari 110 ayat. Di dalam surat Al- Kahfi terkandung beberapa hal, seperti :
1. Masalah Keimanan
Surat Al- Kahfi menjelaskan tentang beberapa hal terkait dengan keimanan seseorang, seperti :
2. Masalah hukum-hukum Allah
Surat Al- Kahfi juga memberikan penjelasan terkait dengan hukum-hukum serta larangan-larang dari Allah SWT kepada manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya, seperti :
3. Kisah – kisah
Surat Al- kahfi telah menceritakan beberapa kisah di dalamnya, yaitu :
Ini merupakan suatu kisah yang menceritakan tentang ashabul kahfi yang artinya adalah para penghuni gua. Kisah ini tercantum dalam ayat 9 – ayat 26 Surat Al- Kahfi. Dikisahkan oleh Allah SWT tentang sekelompok pemuda yang memiliki nilai keimanan yang begitu kuat kepada Allah SWT dan mereka berusaha untuk menyebarkan ajaran tersebut, meskipun mereka tinggal di tengah-tengah masyarakat yang tidak memiliki rasa keimanan kepada Allah SWT dan sekaligus memiliki pemimpin yang dzolim.
Ajakan para pemuda tersebut mendapatkan perlawanan dan penolakan dari kaum tersebut, akan tetapi mereka selalu giat untuk berdakwah. Akhirnya Allah SWT memberikan wahyu kepada pemuda-pemuda tersebut untuk berlindung di dalam sebuah gua, dan mereka tinggal di dalam gua tersebut selama 309 tahun. Mereka semua tertidur di dalam gua tersebut, dan begitu bangun, mereka telah mendapati manusia-manusia yang telah beriman kepada allah SWT, dan merekapun akhirnya berada di lingkungan masyarakat yang beriman.
Dari kisah yang pertama ini bisa diambil pelajaran tentang pentingnya pemuda dan iman, di mana masa muda tidak akan berarti dan akan menjadi sia-sia tanpa adanya keimanan yang akan membingkai kekuatannya. (baca juga: manfaat beriman kepada Allah SWT)
Kisah yang kedua menceritakan tentang Shaahibul Jannatain yang artinya pemilik dua kebun. Firman Allah SWT :
وَدَخَلَ جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ قَالَ مَا أَظُنُّ أَنْ تَبِيدَ هَذِهِ أَبَدًا. وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَى رَبِّي لأجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا.
Artinya
“Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri, ia berkata: “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembali kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu.” (QS. Al-Kahfi : 35-36)
Kisah ini menggambarkan tentang seorang lelaki yang telah mendapatkan nikmat dari Allah SWT, akan tetapi lelaki tersebut justru lupa tentang nikmat dan siapakah yang telah memberikan nikmat tersebut padanya. Jadihah ia seorang yang kufur, bahkan lelaki tersebut telah berbuat durhaka, berani melanggar perintah dari Allah SWT, serta timbul keraguan dan keimanannya kepada Allah SWT mulai goyah.
Pada akhirnya Allah SWT membinasakan seluruh harta yang dimiliki oleh lelaki tersebut, dan timbullah penyesalan dalam hati lelaki itu. Allah SWT berfirman, yang artinya:
“Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata: “Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.” (QS. Al- Kahfi ayat 42)
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah yang kedua ini adalah pentingnya keimanan yang selalu menyertai nikmat harta yang telah diberikan Allah SWT. Tanpa adanya iman, seseorang bisa menjadi kufur dan ingkar atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT tersebut.
Kisah yang ketiga ini menceritakan tentang perjalanan hidup Nabi Musa Alaihissalam, mulai dari Beliau menuntut ilmu kepada Khidr alaihissalam. Yang menjadi inti dari kisah ketiga tersebut adalah bahwa ilmu itu hanya milik Allah SWT semata, dan Dia akan memberikan ilmu tersebut kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Selain itu Allah SWT juga akan memuliakannya.
Oleh karena itu, sungguh sangat tidak layak apabila manusia menyombongkan dirinya, menganggap dirinya lebih pintar, lebih hebat, dan lebih berilmu daripada yang lainnya. Ilmu tidak akan akan berarti apa-apa jika tidak diikuti oleh keimanan kepada Allah SWT.
Ilmu tanpa iman itu ibarat seseorang yang membuka mata dalam kegelapan tanpa ada cahaya sama sekali, atau juga bisa diibaratkan seperti pisau yang berada di tangan orang yang tidak berakal sehingga keberadaannya akan sangat berbahaya. (baca juga: sifat sombong dalam islam)
Pelajaran bisa bisa diambil dari kisah ketiga ini adalah tentang pentingnya ilmu pengetahuan yang disertai dengan adanya keimanan.
Kisah yang keempat menceritakan tentang Dzulkarnain yang merupakan seorang raja yang selalu berusaha menyebarkan kebenaran, keadilan, serta kebaikan di muka bumi ini. Allah SWT telah melimpahkan padanya materi dan kemampuan dalam bidang teknologi yang nantinya dapat memudahkannya untuk memperoleh kekuasaan dan mencapai keberhasilan dalam kehidupan.
Raja Dzulkarnaian terus melakukan dakwah hingga suatu saat ia bertemu dengan kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraannya. Dari kisah yang keempat ini bisa diambil pelajaran tentang betapa pentingnya kekuasaan itu dipegang oleh seseorang yang bertauhid, di mana ia memiliki kesadaran penuh bahwa kedudukan dan kekuasaan adalah amanah yang kelak akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT.
Allah SWT sengaja menciptakan alam semesta dan seluruh isinya dengan tujuan agar manusia dapat berfikir tentang bagaimana cara mengambil manfaat dari semua itu. Dan kisah-kisah yang diceritakan Allah SWT dalam Surat Al- Kahfi di atas merupakan suatu pembelajaran bagi kita agar kita senantiasa beriman kepada Allah SWT.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…