guru dalam islam Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/guru-dalam-islam Wed, 23 Jan 2019 11:06:24 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png guru dalam islam Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/guru-dalam-islam 32 32 Hukum Belajar Agama Tanpa Guru dan Dalilnya https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-belajar-agama-tanpa-guru Wed, 23 Jan 2019 11:05:22 +0000 https://dalamislam.com/?p=4944 Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Menjadi pribadi yang berilmu menjadikan diri kita memiliki derajat yang lebih tinggi. Kewajiban menuntut ilmu sendiri telah dianjurkan dalam banyak dalil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas […]

The post Hukum Belajar Agama Tanpa Guru dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Menjadi pribadi yang berilmu menjadikan diri kita memiliki derajat yang lebih tinggi. Kewajiban menuntut ilmu sendiri telah dianjurkan dalam banyak dalil.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913)

Allah Ta ‘ala berfirman:

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.” (QS. An-Nuur [24]: 51).

Baca juga;

Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata,

( وَقَوْله عَزَّ وَجَلَّ : رَبّ زِدْنِي عِلْمًا ) وَاضِح الدَّلَالَة فِي فَضْل الْعِلْم ؛ لِأَنَّ اللَّه تَعَالَى لَمْ يَأْمُر نَبِيّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِطَلَبِ الِازْدِيَاد مِنْ شَيْء إِلَّا مِنْ الْعِلْم ، وَالْمُرَاد بِالْعِلْمِ الْعِلْم الشَّرْعِيّ الَّذِي يُفِيد مَعْرِفَة مَا يَجِب عَلَى الْمُكَلَّف مِنْ أَمْر عِبَادَاته وَمُعَامَلَاته ، وَالْعِلْم بِاَللَّهِ وَصِفَاته ، وَمَا يَجِب لَهُ مِنْ الْقِيَام بِأَمْرِهِ ، وَتَنْزِيهه عَنْ النَّقَائِض

“Firman Allah Ta’ala (yang artinya),’Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu’ mengandung dalil yang tegas tentang keutamaan ilmu. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah memerintahkan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta tambahan sesuatu kecuali (tambahan) ilmu. Adapun yang dimaksud dengan (kata) ilmu di sini adalah ilmu syar’i. Yaitu ilmu yang akan menjadikan seorang mukallaf mengetahui kewajibannya berupa masalah-masalah ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan sifat-sifatNya, hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah kepada-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan”. (Fathul Baari, 1/92)

Belajar tanpa guru bisa menyebabkan kesesatan

Mempelajari suatu agama, terutama agama Islam hendaknya dilakukan melalui guru. Meskipun saat ini banyak sekali teknologi yang semakin memudahkan seseorang untuk belajar agama, tapi hendaknya tetap memiliki guru untuk mendapatkan pengajaran agama yang tepat.

Belajar tanpa guru dikhawatirkan akan terjerumus ke dalam ajaran yang salah. Mempelajari agama Islam tanpa guru menyebabkan kebingungan bagi diri sendiri karena tidak adanya keteguhan dalam belajar. Maka dari itu hukum belajar agama tanpa guru tidak dianjurkan.

Syaikh Abu Yazid al Bustamiy (wafat 261 H, seorang sufi[1] bermadzhab Hanafi) mengatakan:

من لم يكن له شيخ فشيخه الشيطان
“Barangsiapa tidak memiliki guru maka gurunya adalah syaithan.” (Tafsir Rûhul Bayân, 5/264).

Baca juga:

Allah berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawabannya.” (QS. Al-Israa’:36)

Bahaya belajar tanpa guru

Bahaya dari belajar tanpa guru juga terdapat dalam sebuah cerita. Tuma al-Hakim adalah seorang tabib (dokter) yang menjadi simbol kebodohan pada masa itu. Ayahnya adalah seorang dokter. Setelah orang tuanya meninggal dunia, ia mewarisi banyak buku kedokteran milik orang tuanya tersebut. Ia pun sibuk menelaah buku-buku tersebut, dan dia membaca dibuku tersebut:

الحَبَّةُ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ
habbatusauda (jintan hitam) adalah obat untuk segala penyakit (HR. al Bukhary)

Namun ternyata kitab yang ia baca sudah usang atau mengalami kesalahan saat ditulis, sehingga satu titik huruf ba menjadi dua titik, jadilah dia baca:

الحَيَّةُ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ
yang artinya adalah ular hitam adalah obat untuk segala penyakit.

Baca juga:

Dalam satu riwayat lain, akhirnya ia meninggal dunia karena digigit ular hitam saat pergi mencarinya untuk obat, sedangkan dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa ia menyebabkan kematian banyak orang karena memberi mereka obat yang terbuat dari olahan ular hitam.

Contoh kisah di atas menunjukkan bahwa betapa bahayanya jika seseorang menelaah suatu ilmu tanpa seorang guru yang berpengalaman. Bukan hanya kesesatan bagi diri sendiri, tapi juga menyebabkan kesesatan bagi orang lain.

Sungguh seseorang yang telah tersesat dalam mempelajari ilmu agama, maka tidak akan mendapatkan manfaat apapun.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. Muslim no. 867)

Dalam riwayat An Nasa’i,

مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ ، إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan yang disesatkan oleh Allah tidak ada yang bisa memberi petunjuk padanya. Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka” (HR. An Nasa’i no. 1578, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan An Nasa’i)

Baca juga:

Dalam riwayat lain dikatakan,

إِنَّهُمْ مِنِّى . فَيُقَالُ إِنَّكَ لاَ تَدْرِى مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِى

(Wahai Rabb), sungguh mereka bagian dari pengikutku. Lalu Allah berfirman, ‘Sungguh engkau tidak tahu bahwa sepeninggalmu mereka telah mengganti ajaranmu”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku”(HR. Bukhari no. 7050).

Itulah hukum belajar agama tanpa guru dalam Islam. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

The post Hukum Belajar Agama Tanpa Guru dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
12 Cara Menghormati Guru Dalam Islam Paling Dianjurkan https://dalamislam.com/akhlaq/cara-menghormati-guru-dalam-islam Tue, 09 Oct 2018 04:57:04 +0000 https://dalamislam.com/?p=4475 Kita harus berbuat baik atau berbakti tidak hanya kepada kedua orang tua. Kita juga diperintahkan untuk berbuat baik atau berbakti kepada guru. Guru-guru kita lah yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita. Sebagai pendidik, guru membentuk kita menjadi manusia yang beriman, mengerti tentang hal yang baik dan buruk, berbudi pekerti luhur, dan menjadi orang […]

The post 12 Cara Menghormati Guru Dalam Islam Paling Dianjurkan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kita harus berbuat baik atau berbakti tidak hanya kepada kedua orang tua. Kita juga diperintahkan untuk berbuat baik atau berbakti kepada guru. Guru-guru kita lah yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita. Sebagai pendidik, guru membentuk kita menjadi manusia yang beriman, mengerti tentang hal yang baik dan buruk, berbudi pekerti luhur, dan menjadi orang yang bertanggung jawab, baik kepada diri sendiri, masyarakat di sekitar kita, bangsa, maupun negara. Mari menghormati guru yang telah banyak berjasa kepada kita.

Bagimanakah cara menghormati guru dalam ajaran islam sebgaimana pentingnya kedudukan guru dalam islam . Simak 13 Cara Menghormati Guru Dalam Islam paling dianjurkan berikut ini.

  1. Tidak Lupa Selalu Mnegucapkan Salam

Banyak sekali anak didik zaman sekarang yang sulit mengucap salam saat berjumpa dengan gurunya. Entah malas atau malu sehingga yang ia lakukan hanyalah tersenyum atau bahkan kabur enggan dilihat gurunya di jalan. Ketahuilah sikap yang seperti itu sungguh tidak sopan dan tidak menghormati guru. Maka hendaklah menghormatinya dengan mengucapkan salam ketika berjumpa dengannya di mana dan bagaimana pun keadaannya.

2“Sami’na Wa Atha’na”

Mentaati guru adalah sebuah keharusan jika ingin mendapatkan keberkahan ilmu. Sebagai anak didik yang sholih dan baik maka jalanilah apa yang guru perintahkan selama tidak dalam kemaksiatan. Terkadang seorang murid merasa bahwa guru bukanlah orang tua kandung jadi masa bodo mau taat atau tidak. Nah, sikap yang seperti itulah sangat salah besar sebgaimana hukum menuntut ilmu .

3. Bersikap Antusias Saat Guru Sedang Mnegajar

Selanjutnya yaitu antusias atau menyimak dengan baik materi yang diajarkan oleh guru. Apabila saat belajar, anda malah tidur atau mengobrol maka hal itu akan menyakiti hati guru yang sedang menyampaikan pelajaran. Mengapa? karena sikap tersebut sama halnya dengan meremehkan dan tidak menghormati gurunya ebgaimana juga dalam fungsi iman kepada Allah.

4. Bersikap Lemah Lembut

Guru bukanlah orang tua kandung kita, namun mereka juga orang tua kita di sekolah. Mereka yang mendidik kita dengan penuh keikhlasan. Maka tidak sepantasnya apabila seorang murid berkata keras di hadapan mereka. Sebagai bentuk rasa hormat terhadap guru maka perlakukanlah mereka dengan baik dan mulia. Berbicara dengan lembut dan sopan. Tidak berteriak dan membentaknya.

Allah berfirman,

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

5. Tidak Memotong Pembicaraan Guru

Saat guru sedang mengajar dan menjelaskan materi di kelas maka jangan sampai kita menyela pembicaraannya. Jika ingin bertanya atau mengatakan sesuatu misal ingin izin, sebaiknya tunggulah sebentar sampai guru selesai menjelaskan materi tersebut. Tidak baik bila kita memotong di tengah tengah penjelasan guru.

6. Selalu Mengerjakan Tugas dengan Tepat Waktu

Bentuk rasa hormat kita terhadap guru yang lain ialah selalu mengerjakan amanah atau tugas yang diberikan oleh guru kita. Meskipun guru tidak marah jika anda tidak mengerjakannya namun hal itu sangatlah tidak sopan dan sama halnya dengan meremehkan guru.

Dan janganlah menunda nunda, saat guru memerintahkan kapan waktu dikumpulkannya tugas maka saat itulah anda harus mengumpulkannya. Jika tidak, berarti kalian tidak menghormatinya sebagai seorang guru dan cenderung meremehkan sebagimana cara berdakwah yang baik menurut islam .

7. Selalu Meminta Izin Saat Ada Keperluan Mendesak

Ketika proses KBM di kelas sedang berlangsung semua murid hendaknya fokus dan siap menerima semua materi yang disampaikan. Apabila di tengah ada hajat yang harus dilakukan misalnya ingin buang air maka jangan langsung lari keluar kelas. Karena hal itu sangat tidak sopan dan tidak menghormati keberadaan gurunya di kelas. Jadi, alangkah baiknya jika meminta izin terlebih dahulu sebelum ke kamar mandi.

8. Selalu Berterima Kasih

Meskipun guru tidak memberikan apapun yang bersifat material maka tetaplah berterimakasih padanya karena telah memberi ilmu yang sangat bermanfaat dan mampu mengubah akhlak dan pola hidup anda. Serta membawa kesuksesan dalam mengarungi kehidupan sebgaimana cara bersedekah di bulan ramadhan .

Apalagi anda diberi sesuatu oleh guru. sebaiknya langsung berterimakasih dan jangan malu, sungkan atau gengsi untuk mengucapkannya. Karena sikap tersebut sangat mulia dan sebagai bentuk rasa hormat kita terhadap guru.

9. Mendengarkan Nasihat Guru

Pada hakikatnya guru adalah orang tua kita saat berada dilingkungan sekolah. Maka sudah selayaknya dan sangat wajar jika mereka selalu memberi arahan dan nasehat terhadap anak didiknya, supaya menjadi manusia yang berguna dan sholih. Sebab itulah dengarkan nasehat mereka, selama tidak melanggar perintah Allah maka taatilah dan hormati nasehat mereka. Hendaknya sebagai seorang anak tidak membantah nasehat seorang guru.

10. Meminta Doa Saran dan Petunjuk

Sebagai bentuk penghormatan kita terhadap guru ialah melibatkan mereka di saat mendapat kesusahan dalam menentukan sebuah urusan. Seperti ketika hendak bekerja di luar negeri maka sebaiknya anda meminta saran dan petunjuk guru terkait keinginan anda tersebut.

Dengan seperti itu maka guru akan merasa dianggap dan dihormati oleh anak didiknya. Jangan lupa seyogyanya selalu minta doa dari guru pada setiap urusan yang akan kita jalankan. Pada setiap kesusahan yang kita alami. Karena doa guru bagaikan doa orang tua yang insyaallah mustajab.

11. Selalu Mencium Tangan Guru

Meskipun sangat sepele namun inilah salah satu bentuk penghormatan kita terhadap guru. Ketika berjumpa dengan keduanya maka segeralah berjabat tangan disertai mencium punggung telapak tangan mereka. Dengan begitu guru akan senang dan bahagia dengan sikap anak anak didknya. Ridha Allah adalah Ridha guru selaku orang tua sebgaimana juga cara berfikir positif dalam islam .

12. Selalu Berkabar dan Tak Sungkan Mneyapa di Jalan

Poin yang terakhir ditujukan bagi anak didik yang telah lulus dan tidak lagi berada dalam masa pembelajaran. Di saat seperti itulah, guru akan selalu berharap bahwa anak didiknya sukses  . Jadi hendaknya kalian selalu memberikan kabar baik kepada mereka dan tak sungkan menyapa saat bertemu di jalan Selain itu tanyakan juga bagaimana kabar guru anda tersebut, hal tersebut sudah sangat menyenangkan buat mereka.

13. Menyanyangi Guru Seperti Kedua Orang Tua

Berikut kisah Imam Syafi’i Hormat kepada Gurunya Dikisahkan,

Imam Syafi’i yang sedang mengajar para santrinya di kelas, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan seseorang berpakaian lusuh, kumal dan kotor. Akan tetapi Imam Syafi’i langsung mendekati dan memeluknya. Para santri kaget dan heran melihat perilaku gurunya itu. Mereka bertanya: “Siapa dia wahai Guru, sampai engkau memeluknya erat-erat. Padahal ia seorang kumuh, kotor, dan menjijikkan?”

Imam Syafi’i menjawab: “Ia adalah guruku. Ia yang telah mengajariku tentang perbedaan antara anjing yang cukup umur dengan anjing yang masih kecil. Pengetahuan itulah yang membuatku bisa menulis buku fiqh ini.” Sungguh mulia akhlak Imam Syafi’i. Beliau menghormati semua guru-gurunya, meskipun dari masyarakat biasa.

The post 12 Cara Menghormati Guru Dalam Islam Paling Dianjurkan appeared first on DalamIslam.com.

]]>