13 Cara Berdakwah yang Baik Menurut Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu hal penting yang dapat dilakukan agar Islam tetap berkumandang di muka bumi dan bertahan hingga akhir zaman adalah berdakwah. Allah berfirman dalam beberapa surah yang berisi perintah berdakwah yakni

  • QS An-Nahl : 125

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ

Artinnya : “Berserulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan nasihat yang baik dan berikan bantahan menggunakan cara yang baik”

Artinya : “Dan hendaklah diantara kamu segolongan orang yang menyeru pada kebaikan, berbuat ma’ruf fan mencegah yang munkar. Dan mereka itu adalah orang yang beruntung”

Dakwah adalah sebuah kata yang berarti “menyeru” bukan “menyuruh”, “mengajak” bukan “mengejak”. Tentu berbeda penjelasannya tentang kedua hal itu. Coba perhatikan kalimat berikut ini, “Cepat kerjakan tugas itu sekarang!” apabila diganti dengan

“Bukankah lebih baik jika kamu mengerjakan tugasmu sekarang juga?” Sungguh berbeda bukan maknanya, kalimat yang kedua lebih bisa diterima, diikuti karena diucapkan dengan baik. Sama halnya ketika kita menyampaikan dakwah.

Ketika melakukan dkwah, sangat tidak dianjurkan unruk menyembunyikan sesuatu, segala macam kebenaran harus disampaikan, meskipun hal itu mungkin dapat berdampak buruk. Dalam memperhatikan dakwah harus memperhatikan banyak aspek salah satunya adalah orang yang akan kita beri dakwah.

Orang yang kita nasehati atau kita beri dakwah adalah orang-orang yang berasal dari berbagai adat, budaya, suku, pengetahuan dan latar belakang sosial yang berbeda. Hal inilah yang membuat cara penyampaian dakwah menjadi berbeda-beda.

Oleh sebab itu, sorang da’i harus benar-benar memiliki Hubungan Akhlak dengan Iman dalam Islam yang memadai serta ilmu dan pengetahuan tentang Islam dengan baik. Sebab dari penjelasan seorang da’i tersebut, orang-orang yang mendengarkan dakwah tersebut akan melihat bahwa Islam adalah indah, mudah tapi tidak dimudahkan serta ringan tapi tidak diringankan.

Cara Menyampaikan Dakwah yang Baik dalam Islam

Berikut adalah beberapa cara berdakwah yang baik dalam Islam :

  1. Menyampaikannya dengan cara santun

Ketika menyampaikan dakwah atau nasihat kepada orang lain, sudah seharusnya kita dapat menyampaikannya dakwah tersebut dengan santun. Allah berfirman : “Maka rahmat dari Allah lah kamu harus berlaku lemah lembut. Jika kamu berlaku keras dan kasar, maka mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu” (Q.S Ali Imron/3:159)

Dari ayat tersebut sudah dipertegas bahwa jangan sekali-kali bersikap kasar, sok tau, sok pintar atau merasa paling pintar saat sedang menyampaikan nasihat. Pendengar bukan malah tertarik atau bersimpati dengan apa yang kita sampaikan, malah mereka akan enggan memperhatikan apa yang kita sampaikan.

  1. Memperhatikan tingkat pendidikan

Saat berdakwah kita pun wajib memperhatikan objek yang akan kita beri dakwah misalnya tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan jamaah yang akan mendengarkan dakwah haruslah menjadi pertimbangan kita saat menyampaikan dakwah. Dalam hal ini, bukan berarti seorang pendakwah mau membeda-bedakan tingkat pendidikan setiap orang, namun pendakwah hanya berusaha bagaimana agar dakwah mereka bisa diterima dan dihargai oleh objek dakwah.

Seperti sabda Rasulullah, “Berbicaralah dengan seseorang dengan memperhatikan kadar akalnya atau daya pikir mereka” (HR. Dailami).

  1. Bahasa yang digunakan harus sesuai

Selain objek yang harus diperhatikan, bahasa yang kita gunakan harus dapat dipahami sesuai dengan tingkat keintelektualan objek dakwah. Bahasa yang digunakan saat berdakwah dihadapan masyarakat awam harus berbeda dengan bahasa yang digunakan saat berdakwah di hadapan masyarakata terpelajar.

Allah berfirman dalam QS Ibrahim : 4 yang artinya “Dan Kami tidak akan mengutus seorang Rasulpun melainkan karena sesuai dengan bahasa kaumnya.” Perbedaan bahasa tersebut bukan tanpa alasan sebab salah pengucapan bahasa akan sulit dipahami bagi yang mendengarnya.

Misalnya saja ketika seorang da’i berdakwah dihadapan masyarakat awam namun menggunakan bahasa intelektual atau ilmiah yang tinggai, tentu saja masyarakat yang mendengarnya akan mejadi bingung dan susah memahaminya. Untuk itu, gunakan bahasa sesuai dengan orang yang akan kita beri dakwah.

  1. Perhatikan pula budanya

Sikap selanjutnya yang harus dimiliki oleh seorang pendakwah adalah memperhatikan budaya daerah setempat. Menghargai budaya tidak berarti akan mengahpus seluruh kesesatan yang ada di masyarakat tersebut, tetapi bagaimana cara kita untuk berdakwah secara cerdas dengan melakukan pendekatan sesuai dengabn budaya yang ada di daerah tersebut.

Perihal mengubah kebudayaan yang mengandung keburukan,tugas seorang da’i adalah mengubahnya, namun dengan cara yang harus santun. Apabila seorang pendakwah tidak memperhatikan hal ini, maka akan sulit dihargai, bahkan mungkin saja mereka bisa melarang da’i tersebut untuk kembali memberi dakwah di daerahnya.

  1. Perhatikan usianya

Dalam urusan dakwah, menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda juga merupakan hal yang sangat penting. Setiap orang memiliki kemampuan sama dalam memberikan nasihat, namun cara kita dalam memberikan nasihat kepada orang tua tidaklah sama saat kita memberi nasihat kepada teman atau orang yang lebih muda. Bisa saja ada orang tua yang merasa tersinggung dengan cara kita menasehati sehingga dia sulit menerima dakwah kita.

  1. Menjadi contoh yang baik

Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana cara pendakwah menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Bagaimana kita bisa menasehati seseorang sedangkan kita tidak bisa menjadi contoh yang baik bagi sesama? Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW melalui kisah teladan nabi muhammad SAW, beliau selalu memberikan keteladanan bagi objek dakwahnya. Tak hanya keteladanan akan bagaimana cara beliau dalam beribadah, tetapi bagaimana cara beliau memuliakan tamu, berbuat baik kepada sesama muslim, cara menjadi anak baik, suami yang baik, saudara yang baik serta pemimpin yang baik pula.

  1. Berbantah dengan cara baik

Dalam berdakwah, yang harus diperhatikan pula adalah bagaimana caranya berbantah dengan cara yang baik misalnya ketika membahas masalah pernikahan seperti kriteria calon istri yang baik menurut islam, mahar pernikahan dalam islam, tujuan pernikahan dalam islam, ayat al quran tentang poligami dalam Islam. Apapun yang diperdebatkan, jika kita menggunakan cara yang tidak baik maka apapun yang kita sampaikan akan sulit untuk diterima. Seperti firman Allah dalam QS An-Nahl ayat 125 yang artinya :

“Berserulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, pengajaran yang baik lalu berbantahlah dengan mereka menggunakan cara yang baik”

  1. Menggunakan perumpamaan-perumpamaan dalam berdakwah

Perumpamaan-perumpamaan dalam berdakwah bisa digunakan agar pesan dan nasihat dakwah dapat mudah diterima oleh para pendengar dakwah. Allah berfirman dalam QS Az-Zumar ayat 27 yang artinya : “Sesungguhnya, telah dibuatkan di dalam Al-Quran yaitu perumpamaan-perumpamaan agar manusia dapat mendapatkan pelajaran”

Dalam surah yang lain, Allah telah memberikan contoh perumpamaan dalam berdakwah yakni dalam surah Al-Baqarah ayat 261 yang artinya : “Perumapamaan orang yang akan menginfakkan harta di jalan Allah adalah bagai sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai dimana satu tangkai berisi seratus biji. Allah akan melipatgandakan bagi orang yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui”

  1. Tidak memaki orang non Muslim

Sebagai seorang pendakwah, memaki seseorang non muslim sama sekali tidak dianjurkan. Apalagi jika kita menyampaikannya di depan para pendengar dakwah. Seperti firman Allah dalam Surah Al-An’am ayat 108 yang artinya :

“Janganlah memaki sembahan mereka selain sembahan kepada Allah, sebab mereka akan memaki Allah dengan berlebihan tanpa menggunakan dasar pengetahuan. Kami jadikan umat untuk menghargai dengan baik pekerjaan mereka. Tuhan adalah tempat kembali mereka, lalu Dia kemudian memberi tahu kepada mereka apa telah dikerjakan.”

Dalam surah ini sudah jelas disebutkan bahwa Allah memang tidak menyukai orang yang tidak menyembahNya, namun Allah juga tidak menganjurkan kita untuk memaki agama satu sama lain.

  1. Mempermudah dan tidak mempersulit

Seperti misalnya saat kewajiban melaksanakan shalat, Allah sangat mempermudah kita, namun tidak dimudah-mudahkan. Jika kita seorang musafir, kita dipermudah untuk menjamak shalat.

Dzuhur dijamak dengan ashar, maghrib dengan isya, subuh satu waktu. Atau ketika sulit shalat dengan berdiri, kita boleh shalat sambil duduk, bila sulit duduk bisa berbaring. Jika tidak ada air, kita diperbolehkan untuk bertayamum dengan debu. Hal ini merupakan salah satu bentuk kemudahan yang Allah berikan.

Sama halnya ketika menyampaikan dakwah, seorang pendakwah haruslah menyampaikan dakwah dengan mudah dan ringan agar bisa diterima para pendengar. Jika sudah diterima, maka nasihat apapun akan mudah diserap dan dilakukan oleh onjek dakwah kita.

  1. Menyampaikan dakwah dengan yakin

Kemudian, hal yang harus dilakukan oleh seorang pendakwah adalah menyampaikan dakwah dengan yakin. Yakin berarti seorang da’i percaya bahwa apa yang disampaikan merupan sesuatu yang bersumber dari Al-Quran. Kemudian optimis bahwa apapun kebenaran yang disampaikan dapat dipakai seterusnya untuk menegakkan kebenaran dan meruntuhkan kebatilan.

  1. Saling bekerja sama

Cara menyampaikan dakwah selanjutnya dalam Islam adalah dengan saling menumbuhkan rasa gotong royong dna bekerja sama. Seorang da’i tidak mungkin bisa terlepas dari yang lain. Antar sesama da’i perlu dibangun adanya jaringan dakwah yang dapat mengkoordinir serta saling menopasng untuk gigih dalam menyebarkan agama Islam.

Bekerja sama juga tidak berlaku hanya sesama pendakwah saja, tetapi juga antara pendakwah dan pendengar. Dimana hal ini bisa diwujudkan saat di dalam maupun di luar kajian Al Quran.

Pendakwah dapat terus melakukan dakwahnya di luar kajian dengan aktif membuat video atau sekedar membuka sesi “curhat” di akun media sosial yang sekarang telah banyak mengalami perkembangan.

  1. Bertanggung jawab dengan yang disampaikan

Ini adalah puncak dari segala cara untuk menyampaikan dakwah yang benar menurut Islam. Bahwa apapun nasihat yang kita ucapkan harus benar-benar dapat kita pertanggung jawabkan terutama pada Allah SWT. Jika kita dapat bertanggung jawab, maka apapun yang disampaikan dapat diterima.

Demikian cara menyampaikan dakwah dalam Islam. Selain cara berdakwah yang baik, Islam juga mengatur banyak sekali hukum-hukum kehidupan manusia seperti Doa Agar Dimudahkan Rezeki, Hukum Membuang Kucing Dalam Islam, Adab Bertamu dalam Islam, Hukum Berjabat Tangan Bukan Muhrim Dalam Islam, Cara Meningkatkan Kesabaran dalam Islam, Hukum Mengeluarkan Air Mani dengan Sengaja, Wanita Karir dalam Pandangan Islam, Amalan Penghapus Doza Zina, Dosa yang Tak Terampuni. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn