Pashmina awalnya merupakan bahan yang berasal dari bahan kashmir. Bentuknya seperti selendang panjang dan lebar. Terkadang campuran dengan bahan sutra asli. Dengan demikian, harga pashmina awalnya lebih mahal dibandingkan bahan kerudung lain.
Di Indonesia, yang dimaksud dengan jilbab pashmina adalah berbagai bahan jilbab dengan bentuk lebar panjang seperti selendang. Bahan jilbab bisa bermotif atau polos sesuai dengan selera pemakai. Akibatnya, banyak sekali bahan atau jilbab pashmina yang dijual dan ditawarkan. Macam-macam jilbab Rabbani juga ada yang merupakan jilbab pashmina ini. Agar kita dapat memilih bahan pashmina yang baik dan berkualitas, sebaiknya perhatikan ciri ciri jilbab pashmina berikut.
Sesuai dengan pashmina aslinya, seharusnya pashmina yang baik berbahan lembut jika disentuh dengan tangan. Atau bisa disentuhkan ke pipi. Pashmina yang jika dipegang kasar meskipun harganya lebih murah dan terlihat warnanya lebih bagus, umumnya tidak nyaman dipakai. Warna pashmina jenis ini juga akan lebih cepat pudar.
Karena pashmina bukan jilbab instan, maka harus dipilih yang tidak berbahan dasar kaku dan licin. Bahan yang licin dan kaku akan sulit menempel di kepala dan akan cenderung sering bergeser. pemakai akan merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri karena khawatir jilbabnya berubah bentuk
Ciri ciri jilbab pashmina yang bagus selanjutnya adalah mudah dibentuk. Karena pashmina ini umumnya akan dibentuk berbagai model jilbab dan jilbab yang tren. Jika sulit dibentuk, maka kemungkinan mengikuti turorial hijab simpel pashmina yang ada menjadi terhambat pula.
Adem atau dingin ketika dipakai menjadi ciri selanjutnya jilbab pashmina yang berkualitas. mengapa demikian? Karena kita tinggal di negara tropis yang cukup panas di siang hari. Jika tidak adem atau dingin, maka kepala dan sekitarnya akan terus mengeluarkan keringat yang membuat jilbab menjadi berbau. Akhirnya seseorang menjadi tidak percaya diri karena hal ini.
Menyerap keringat berkaitan erat dengan ciri jilbab pashmina yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu adem. Jilbab yang adem pada umumnya akan menyerap keringat atau tidak membuat tubuh mengeluarkan keringat secara berlebihan.
Sesuai dengan ciri-ciri hijab syar’i, jilbab pashmina harus mempunyai ciri cukup tebal sehingga jika dipakai tidak menerawang dan menampilkan bentuk leher atau kepala atau bagian tubuh lain. Artinya kita bisa tetap mengikuti mode jilbab tetapi tidak kehilangan manfaat menutup aurat itu sendiri. [AdSense-A]
Jilbab phasmina dikatakan seperti selendang. Namun, yang dimaksud selendang yang cukup panjang. Sehingga jika digunakan atau dipakai dengan berbagai model dan tutorial jilbab tetap hasilnya menutup dada sesuai hukum memakai hijab syar’i.
Setelah mengetahui ciri ciri jilbab pashmina yang berkualitas tersebut, sebaiknya kita mengenal sedikit tentang beberapa bahan jilbab pashmina. Bahan jilbab tersebut antara lain :
Demikian beberapa ciri ciri jilbab phasmina yang baik dan berkualitas serta beberapa contoh bahan yang biasa digunakan sebagai phasmina. Dengan mengetahui hal tersebut, diharapkan kita dapat memilih bahah jilbab sesuai keperluan dan memahami harga dan kualitas barang yang dibeli. Terima kasih.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…