Hijab atau jilbab orang menyebutnya. Sebenarnya tidak hanya penutup kepala atau kerudung, tapi arti hijab sesungguhnya sebutan untuk keseluruhan pakaian muslimah secara lengkap. Sekarang ini, hijab menjadi trend di berbagai kalangan di Indonesia. Hampir semua muslimah pernah memakainya, minimal pada saat acara-acara tertentu. Namun, belakangan trend menjadikan fungsi hijab tidak lagi sesuai dengan aturannya. Cenderung mempercantik penampilan semata. Hijab yang sesuai aturan, tentunya aturan Allah dalam Al Qur’an dan hadis disebut hijab syar’i. Dan ciri-ciri hijab syar’i tersebut akan diuraikan di bawah ini.
Pertama kali perintah hijab atau jilbab turun adalah untuk menutup aurat. Meskipun batasan aurat sendiri belum disepakati para ulama, namun ada satu hal yang sama, yaitu yang dimaksud aurat adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Hal ini berdasarkan hadis wanita berhijab :
“Hai Asma’, sesungguhnya wanita, apabila telah sampai ke tanda kedewasaan (haidh), tidak boleh terlihat bagian tubuh kecuali ini dan ini- beliau mengisyaratkan muka dan telapak tangannya.” (HR Abu Dawud, Al Albani menghasankannya atau menshahihkannya).
Tabaruj artinya berhias secara berlebihan (menor) dengan tujuan mempercantik diri dan untuk dilihat laki-laki selain mahramnya. Hal ini tentu saja bertentangan dengan tujuan awal diperintahkannya berhijab, yaitu menutup dan melindungi diri muslimah dari tatapan laki-laki terhadap tubuhnya yang dapat mencelakakan dirinya sendiri.
Ciri macam-macam hijab syar’i selanjutnya adalah kain yang digunakan untuk pakaian berbahan tebal. Ini untuk menghindari pakaian yang menerawang dan memnggambarkan lekuk tubuh muslimah yang menggoda. Selain itu, biasanya kain yang berbahan tipis, meskipun longgar akan melekat di tubuh muslimah dan menggambarkan bentuk tubuhnya.
Longgar menjadi hukum memakai hijab syar’i agar fungsi menutup aurat dan melindungi tubuh muslimah. Bahan atau model pakaian yang melekat ke tubuh akan membentuk tubuh muslimah dan bertolak belakang dengan perintah berhijab agar tidak menarik perhatian.
Seharusnya hijab syar’i menggambarkan pribadi muslimah yang sederhana. Karena memang perintah berhijab dilakukan agar wanita menjadi bertambah keimanan dan ketakwaannya, begitu pula orang yang berjalan bersamanya. Hijab meskipun jilbab pesta syar’i tidak perlu berwarna mencolok dengan hiasan mahal atau bermacam-macam dengan harga mahal yang menari perhatian.
Perintah menggunakan jilbab bagi wanita dalam Islam adalah agar menjadi identitas diri. Agar mudah dikenali. Jika hijab yang digunakan mirip dengan pakaian wanita agama lain, hanya berbeda dengan adanya penutup kepala atau kerudung, maka hilang fungsi aslinya. Jadi, model hijab, termasuk model hijab wisuda terbaru tidak boleh hanya mengikuti tren. Membeli pakaian hijab tidak hanya memperhatikan pemiliknya saja. Tetap harus dilihat model atau syaratnya. [AdSense-B]
Meskipun dengan hijab wanita muslimah menjadi lebih mudah dikenali, bukan berarti menarik perhatian. Terutama bagi lawan jenis yang dapat membangkitkan syahwat. Tidak juga menggunakan jilbab untuk meningkatkan popularitas semata.
Parfum dengan bau yang wangi menyengat akan membuat perhatian orang lain tertuju padanya. Bau parfum yang wangi juga akan membangkitkan syahwat lelaki yang bukan muhrimnya. Dan banyak hadis yang melarang muslimah memakai parfum jika keluar rumah. [AdSense-C]
Jilbab yang ketat di kepala dan di leher dengan ikatan rambut tinggi di kepala dilarang dalam Islam. Hukum memakai hijab speeprti punuk unta tersebut sesuai dengan hadis di bawah ini.
“Akan muncul di akhir umatku, wanita-wanita yang berpakaian namun pada hakikatnya bertelanjang. Dia atas kepala mereka terdapat sesuatu penaka punuk unta. Mereka tidak akan memasuki syurga. Padahal bau syurga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian.”
(HR Muslim No: 2128)
Jilbab yang ketat di leher dan membentuk kepala bukan menunjukkan aurat yang tertutup. Hijab punuk unta yang dipakainya hanya sekedar pembungkus tubuh.
Ada hadis yang mengatakan Allah melaknat laki-laki yang berpakaian seperti wanita dan wanita yang berpakaian seperti laki-laki. Karena di atas disebutkan bahwa pakaian menunjukkan identitas. Identitas tersebut tersebut termasuk jenis kelamin.
Demikian uraian tentang hijab syar’i. Apabila ada kekurangan atau kesalahan, mohon maaf. Semoga bermanfaat,
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…