Puasa ramadhan wajib hukumnya bagi umat islam termasuk pria dan wanita dan berbeda dengan puasa lain yang hukumnya sunah seperti puasa arafah (baca keutamaan puasa arafah), puasa senin kamis (baca keutamaan puasa senin kamis), puasa rajab (baca keutamaan puasa rajab) atau puasa daud (baca keutamaan puasa daud). Jika seseorang meninggalkan puasa ramadhan tanpa uzur maka berdosalah ia terkecuali beberapa golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa seperti musafir, orang sakit, wanita hamil, menyusui dan lanjut usia. Ibu menyusui dibolehkan untuk meninggalkan puasa jika berpuasa membuat tubuhnya lemah dan membahayakan bayinya. Sesuai dengan firman Allah SWt dalam surat Al Baqarah ayat 184 yang bunyinya :
فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan lalu ia berbuka, maka wajib baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan pada hari-hari yang lain.” (Al-Baqarah: 184)
serta hadist Rasullullah SAW yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik Al-Ka’biz yang berbunyi :
إنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ عَنِ الْمُسَافِرِ نِصْفَ الصَّلاَةِ وَالصَّوْمَ وَعَنِ الْحُبْلَى وَالْمُرْضِع
“Sesungguhnya Allah telah meletakkan setengah shalat dan puasa bagi orang musafir dan (demikian pula) bagi wanita menyusui dan yang hamil.” ( HR. An-Nasai, 4/180-181, Ibnu Khuzaimah, 3/268, Al-Baihaqi, 3/154, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Alban)
Meskipun demikian ibu menyusui sah-sah saja jika berpuasa dan bila ia kuat menjalankannya. Berdasarkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa puasa ramadhan tidak berpengaruh terhadap kesehatan ibu, bayi dan produksi asinya. Jika ibu menyusui ingin berpuasa maka perhatikan Tips Puasa Ramadhan untuk Ibu Menyusui berikut ini agar tetap sehat dalam menjalankan puasa :
1. Konsultasikan pada dokter
Bayi yang sedang tumbuh membutuhkan nutrisi dari ASI atau air susu ibu, terutama bayi yang masih berumur dibawah 6 bulan. Ibu menyusui sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjjalankan puasa. Jika dokter menyarankan untuk tidak berpuasa karena bisa mengganngu kesehatan bayi sebaiknya jangan dilakukan. Jika ibu menyusui memiliki bayi berusia lebih dari 6 bulan dan bayinya sudah bisa makan makanan lain maka sang ibu boleh berpuasa. Selain itu ibu menyusui yang menderita diabetes atau hipertensi juga sebaiknya tidak berpuasa saat menyusui karena bisa membahayakan kesehatan tubuhnya.
2. Mengkonsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka
Ibu menyusui membutuhkan nutrisi tidak hanya untuk tubuhnya melainkan untuk bayi yang sedang membutuhkan ASI. Makan makanan kaya serat dan vitamin bisa membbuat kondisi sang ibu lebih baik dan segar serta memicu produksi asi. Makan dalam porsi secukupnya saat sahur dan makanlah lebih banyak saat berbuka karena ASI lebih banyak diproduksi saat malam. Hal ini disebabkan karena produksi hormon oksitosin ( hormon pemicu produksi asi ) lebih banyak dihasilkan di malam hari.
3. Istirahat cukup
Istirahat sangat penting untuk menjaga kondisi saat berpuasa. Ibu menyusui sebaiknya mendapatkan cukup istirahat terutama saat berpuasa. Tubuh yang terallu lealh bisa berakibat pada produksi asi. Ibu menyusui juga sebaiknya menghindari mengerjakan aktifitas berat. Saat siang hari selama menjalankan puasa, ibu menyusui dianjurkan untuk tidur siang selama satu jam atau lebih.
4. Konsumsi sayur dan buah
Sayur dan buah sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Serat dalam sayur dan buah akan lebih lambat dicerna dan hal ini membuat puasa menjadi lebih ringan. Ibu menyusui memerlukan banyak vitamin dan mineral tidak hanya untuk menjaga kesehatan tubuhnya tetapi juga penting dalam produksi asi. Jika berpuasa di bulan ramadhan, konsumsi buah dan sayur bisa dilakukan pada saat sahur dan berbuka puasa.
5. Minum susu saat sahur dan sebelum tidur
Ibu menyusui membutuhkan banyak kalsium dan protein untuk memproduksi asi. Asupan kalsium dan protein bisa terpenuhi dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang tinggi protein dan kalsium seperti susu. Minumlah susu saat sahur dan menjelang tidur. Hal ini bisa menjaga kondisi tubuh dan produksi asi yang dibutuhkan oleh si kecil.
6. Hindari konsumsi gula berlebih saat sahur
Terlalu banyak mengkonsumsi gula saat berpuasa bisa menyebabkan lemas dan dehidrasi terutama pada ibu menyusui. Kadar gula berlebih yang dikonsumsi saat sahur bisa menyebabkan naiknya insulin dan membuat tubuh merasa lebih cepat lapar saat siang hari ditambah tubuh terus memproduksi asi untuk si kecil. Oleh sebab itu sebaiknya hindari konsumsi makanan manis berlebihan dan gantilah dengan makanan yang lebih sehat. Meskipun demikian ibu menyusui tetap boleh menikmati takjil saat berbuka puasa. (baca manfaat takjil )
7. Makan lebih sering saat malam
Ibu menyusui membutuhkan banyak nutrisi untuk menghasilkan asi oleh sebab itu disarankan bagi ibu menyusui yang berpuasa untuk makan lebih sering saat malam hari. Setelah berbuka, makan dalam porsi lebih besar sangat dianjurkan dan sebaiknya makanan yang dikonsumsi memiliki kadar gizi yang seimbang. Hal ini dimaksudkan agar nutrisi dalam asi tetap terjaga. Jangan sampai berpuasa mengganggu asupan nutrisi buah hati sang ibu.
8. Banyak minum cairan
Ibu menyusui akan cepat merasa haus dikarenakan tubuhnya terus memproduksi asi terutama saat berpuasa . Meminum banyak cairan saat sahur dan berbuka akan mengembalikan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi. Air putih sangat dianjurkan untuk dikonsumsi ibu menyusui saat malam dan sebelum mulia berpuasa.
9. Hindari aktifitas berat
Ibu menyusui sebaiknya tidak melakukan aktifitas berat karena hal tersebut bisa menguras energi. Lakukan aktifitas ringan dan perbanyak istirahat sangat dianjurkan terutama jika ibu menyusui sedang berpuasa.
10. Minta bantuan keluarga
Jika anda seorang ibu menyusui dan merasa ragu untuk berpuasa maka ada baiknya menanyakan pada keluarga atau teman yang sudah pernah berpuasa saat menyusui. Dukungan dan bantuan keluarga akan meringankan kondisi anda saat berpuasa dan tetap bisa menyusui si kecil tanpa masalah berarti.
11. Perhatikan kondisi bayi
Saat berpuasa dan menyusui sebaiknya perhatikan kondisi bayi. Jika bayi tidak mengalami masalah maka ibu boleh tetap melaksanakan ibdadah puasa namun jika sang bayi bermasalah misalnya berat badan turun, diare, muntah, terus menangis, atau masalah lainnya sebaiknya segera kunjungi dokter dan hentikan puasa bila perlu.
12. Tetap memerah ASI
Ada kalanya ibu menyusui tetap harus bekerja saat ramadhan dan bila demikian sebaiknya tetap perah ASI sebelum pergi bekerja atau saat bekerja. ASI yang tidak dikeluarkan bisa mengakibatkan berkurangnya produksi asi dan hal ini bisa mengganggu asupan nutrisi si kecil. Produksi asi berkurang maka sebaiknya ibu menyusui tidak melanjutkan puasanya dan tidak perlu khawatir karena islam memberikan keringanan terhadap umatnya yang sedang berhalangan. Ibu menyusui bisa mengganti puasanya dikemudian hari atau membayar fidyah pada fakir miskin.
13. Shalat dengan tenang
Ibu menyusui bisa menenangkan diri dengan melakukan shalat dan memperbanyak shalat sunah (baca macam-macam shalat sunah) seperti shalat dhuha (baca juga keutamaan shalat dhuha dan tata cara shalat dhuha ) Hal ini bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks sekaligus beristirahat dari rutinitas sejenak.
14. Membaca Alquran dan berzikir
Ibu menyusui hendaknya meninggalkan aktifitas berat selama berpuasa. Untuk mengisi waktu maka ibu menyusui bisa melakukan hal lain seperi membaca Alquran (baca manfaat membaca Alquran) dan berzikir (baca keutamaan berzikir). Hal ini selain bisa mendatangkan pahala juga akan membuat hati dan pikiran menjadi tenang serta terhindar dari stress yang bisa mempengaruhi produksi ASI.
Demikian tips-tips yang bisa diterapkan saat berpuasa terutama untuk ibu menyusui. Tidak seperti puasa sunah (baca macam-macam puasa sunah ) puasa ramadhan sebagai tanda keimanan kepada Allah harus dilaksanakan jika tidak memiliki uzur dan boleh ditinggalkan dengan alasan yang jelas misalnya ibu hamil dan menyusui. Keistimawaan ramadhan amatlah besar maka dari itu sayang jika kita melewatkannya tanpa berpuasa dan melakukan ibadah lainnya.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…